Anda di halaman 1dari 1

ANGIN AHMAR (MERAH)

Diriwayatkan oleh Ashif bin Barkhiya, ia berkata: Suatu ketika Nabi Sulaiman bin dawud as melewati
sebuah negeri dari salah satu negeri. Ia di kawal oleh golongan jin dari sisi kanannya dan dari
manusia dari sisi kirinya dan burung memayungi diatas kepalanya dan para jin ifrit didepan dan
belakangnya. Tiba-tiba Ia (Sulaiman) melihat sesosok makhluk yang sangat besar, dari kedua tangan
dan kirinya keluar semburan api. Maka Nabi Sulaiman kaget melihat sosok makhluk tersebut.
Sulaiman berkata: Aku bertanya kepadamu demi Allah, siapa kamu dan ada maksud apa kamu
mendatangiku? Dia menjawab: Hai Nabi Allah, apakah engkau tidak mengenaliku?, Nabi Sulaiman
menjawab: Tidak Dia berkata: Aku adalah Rihul Ahmar (angin merah). Aku adalah penyakit dari
berbagai macam penyakit yang telah diciptakan oleh Allah Taaalaa. Ketika Allah hendak menghukum
/ meyiksa salah seorang dari makhluk-Nya, maka Dia mengutus dan menguasakanku kepadanya.
Jika aku masuk kedalam otak, maka aku akan mendenyutkannya. (sakit seperti tertusuk). Jika
aku masuk kedalam mata, maka aku akan membutakannya. Jika aku masuk kedalam lubang hidung,
maka akan timbul penyakit, kemudianbergulir ke bawah ke tenggorokan dan memenuhinya. Jika aku
masuk ke kedua telinga, maka aku ambil pendengarannya (tuli). Jika aku masuk di kepala, maka aku
datangkan sakit kepala dan migrain dan aku bunuh ia dari rasa sakitnya. Jika aku masuk ke dada
orang itu, maka aku masukkan penyakit kuning, was-was, radang sendi, penyakit limpa, wajah
kekuning-kuningan dan nyeri pusar. Jika aku masuk ke tubuh wanita, maka aku akan memutus
kehamilannya dan mengeringkan air susunya. Akan memunculkan penyakit kusta,
kelembaban,dahak, kudis, bisul, penyakit virus tikus dan babi. Jika aku masuk pada pembuluh darah
dan saraf, maka aku akan putus keduanya sampai aku akan membunuhnya (penyakit stroke).
Ketika Nabi Sulaiman mendengar semua itu, maka Nabi Sulaiman tidak mampu menahan diri dan
hilang kesabarannya. Maka ia berkata kepada pasukan diselelilingnya: Bunuhlah dia!. Maka rihul
ahmar itu berkata: Wahai Nabi Allah, tiada seorangpun bisa membunuhku. Lalu Nabi Sulaiman
berkata kepada pasukannya: Bakarlah dia!. Jawab rihul ahmar lagi: Tiada seorangpun bisa
membakarku, sesungguhnya Allah telah menangguhkanku sampai hari kiamat.
Kemudian rihul ahmar itu menghilang dari hadapan Nabi Sulaiman dan pasukannya sampai akhirnya
muncul kembali di zaman Nabi Muhammad saw.
Bertepatan pada suatu ketika Hasan bin Ali bin Abi Thalib datang sakit di perutnya dan muntah darah.
Ketika Nabi saw mendengar kabar itu, beliau merasa sesak dadanya (cemas) dan
berkata: Perlindungan hanyalah kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Maka turunlah Malaikat Jibril menemui Nabi saw dan berkata:Wahai rasulullah, sesungguhnya
keluhan anakmu Hasan adalah dari rihul ahmar.
Nabi saw bertanya: Apakah penyakit itu ada obatnya?.
Kemudian Jibril menghilang sesaat, lalu datang kembali dan berkata: Wahai Muhammad, Allah Yang
Maha Tinggi dan Tertinggi menyampaikan salam untukmu dan memeberikan suatu hadiah untukmu,
yaitu doa ini. Jika seseorang membacanya dalam seumur hidupnya sekali saja maka ia akan aman
dari bala ini, yakni rihul ahmar (angin merah).
Kemudian Nabi saw membacakannya terhadap Hasan, maka Allah langsung menurunkan
kesembuhannya, seolah-olah ia tidak mengalami apa-apa. Maka kemudian Nabi saw bersabda
kepada para sahabat: Ketahuilah oleh kalian tentang doa ini dan ajarkan kepada orang yang
beriman, niscaya ia akan aman dari bala (rihul ahmar). Siapa yang tidak dapat membacanya dengan
baik, maka bawalah doa ini atau di tulis pada tempat yang bersih dan leburlah dengan air lalu
meminumnya, maka sesungguhnya ia akan sembuh atas izin Allah Taala. Siapa yang membawa doa
ini maka ia akan aman dari rihul ahmar dan dari bala dan penyakit di badannya dan seluruh anggota
tubuhnya, dan aman dari segala musuh, orang-orang yang hasad (dengki) serta segala penyakit yang
mengalir pada seluruh persendian.

Anda mungkin juga menyukai