Anda di halaman 1dari 72

ISTIGFAR AL FATTAH

Permohanan Ampun kepada Yang Maha Membuka

Mu'jiz: Sidi Utsmany

Silahkan disebar luaskan, semoga dengan mendakwahkan istigfar kepada keluarga,


teman dan yang lain, menjadi ladang amal jariyah kita bersama.
PENDAHULUAN
Penjelasan mengenai asal usul, ijazah dan sanad Istigfar Al Fattah

Asal-usul Istigfar AL FATTAH

Kita semua tahu begitu besarnya hikmah dan rahasia yang terkandung dalam
Shalawat Fatih. Dalam bimbingan guru, saya mencoba untuk menggali lebih dalam
dan hasilnya kemudian tertuang dalam asma istigfar Al Fattah ini

Jika didalam sholawat Fatih, sifat-sifat didalamnya disandarkan kepada Nabi SAW
sebagai Sang Pembuka, Sang Penutup, Sang Penolong dan Sang Pemberi Jalan.
Maka dalam istigfar Al Fattah ini, semuanya disandarkan kepada Allah SWT : Maha
Membuka , Maha Menutup, Maha Menolong dan Maha Memberi Jalan... insyaAllah

Dan dalam istigfar Al Fattah ini terkandung didalamnya shalawat atas Nabi Sang
Pemberi Syafaat kepada seluruh alam semesta, gabungan 2 amalan yang
insyaAllah tidak akan tertolak yaitu Istigfar dan Shalawat, insyaAllah akan menolong
para pengamal istigfar Al Fattah dalam berbahagai hajat kehidupan di dunia dan
akhirat ... insyaAllah

Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.


niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10 – 12)

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring.” (QS. Ali
Imran: 190-191)

Sabda Rasulullah SAW, “Siapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan
menjadikan baginya kelapangan dari segala kegundahan yang menderanya, jalan
keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya, dan Allah memberinya rezeki dari
arah yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Tingkatan Asma Istigfar Al Fattah

Ada 3 tingkatan asma bertuah istigfar Al Fattah :

1. Istigfar Al Fattah
2. Istigfar Al Fattah Kubro
3. Istigfar Al Fattah Tingkat 3

Alhamdulillah setiap peserta yang baru bergabung akan mendapat ijazah Istigfar Al
Fattah (1) lalu setelah itu pengamal diharuskan melaksanakan wirid resmi peleburan
dosa ( ada absensi / testimony tiap hari ) selama 1 minggu dan akan diijazahkan
asma ISTIGFAR AL FATTAH KUBRO (2) Setelah itu ada 3 kaifiyat wajib yang
dijalankan, dimana masing-masing kaifiyat dijalankan selama 3 hari.

Setelah itu pengamal istigfar Al Fattah Kubro akan mendapat ijazah ASMA SIRR HU
( tingkat umum ) setelah melakukan riyadoh 3 hari kemudian akan diijazahkan
ASMA SIRR HU ( tingkat khusus )

Dan bagi yang menonjol dari semua pengamal ISTIGFAR AL FATTAH dan ASMA
SIRR HU akan dipilih 9 orang untuk masuk grup JUNDULLAH AL FATTAH ... dan
nanti akan dibekali / ijazahkan asma bertuah LADUNI SUNAN KALIJAGA

Tim 9 dalam grup Jundullah Al Fattah nanti akan ditempa lagi secara spiritual dan
membuka serta mengasah potensi batin diri lebih baik lagi agar bisa maksimal
mendakwahkan Istigfar Al Fattah kepada seluruh alam ... insyaAllah

Amaliah Awal Tahap Pengenalan

Alhamdulillah sebagai langkah awal bagi rekan-rekan pecinta istigfar terutama bagi
rekan yang baru saja bergabung ... silahkan wiridkan asma bertuah Istigfar Al Fattah
setiap selesai shalat 5 waktu dan sunnah ... min 17/27x , maksimal seikhlas dan
sesanggupnya ... dan juga jadikan wirid saat beraktifitas

Lakukan hal diatas terlebih dahulu sampai kondisi tubuh sudah beradaptasi dengan
baik dengan energi asma bertuah istigfar Al Fattah dan sudah siap secara batin
untuk lanjut ke tahap kaifiyat wajib yaitu wirid 1000x setiap hari selama 1 minggu

Semoga Allah SWT Merahmati kita semua dengan Kekuatan dan Keistiqomahan
didalamnya
Ijazah Asma Bertuah dan Penjelasan Sanad

Kami ijazahkan ke seluruh pembaca, asma' bertuah ISTIGFAR AL FATTAH dengan


izin ALLAH Yang Maha Agung dan Syafa’at Nabi Muhammad SAW.

SALAM KEPADA SUTAN MUDO WEN (dibaca 1x)


ASTAGFIRULLAHA WA HUWAL 'AZIZUL HAKIM ( dibaca 17/27x atau seikhlasnya )

* pastikan membaca sesuai dengan kalimat yang tertulis, karena bacaan yang
berbeda tidak akan terhubung ke tuahnya.
* diperkenankan untuk di share ke keluarga dan kawan , semoga menjadi amal
jariyah untuk kita semua

InsyaAllah Khasiat sudah melebihi multifungsi dan juga khasiatnya dunia akhirat

Penjelasan Sanad & Keilmuan Bertuah

Ilmu bertuah kami adalah bersanad kepada tuan guru Sutan Mudo Wen, Salam yang
menjadi pembuka kunci akses tuah keilmuan ditujukan kepada beliau sebagai
bentuk tanggung jawab beliau pada keilmuan yang dituahkannya.

Keilmuan bertuah berbeda dengan keilmuan pada umumnya, lebih praktis dan
insyaALLAH efektif dengan energi berkali-lipat dari ilmu yang bukan bertuah.
Pengamal keilmuan bertuah tidak perlu melakukan banyak hal dalam
menguasainya, tiada perlu puasa, tawasul / kalimat wirid yang panjang dan jumlah
bacaan yang sangat banyak, Rahmat ALLAH didalam asma bertuah insyaALLAH
sudah bisa segera dirasakan oleh para pengamal.

Membaca 1x asma bertuah istigfar Al Fattah pada hakikatnya kita sudah membaca
asma versi umumnya (versi full istigfar Al Fattah) sebanyak 7x, termasuk sudah
membaca Tawasul keilmuan yang tersemat bersamanya.

Lafadz Istigfar Al Fattah versi Umum

Tulisan Arab :

‫ان َغ َّفارً ا‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر‬


َ ‫هللا َر َّب َنا ِإ َّن ُه َك‬
‫اح لِ َما ُأ ْغل َِق‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر‬
َ ‫هللا ْال َف َّت‬
‫هللا ْال َخا ِت َم لِ َما َس َب َق‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر‬
َ ‫هللا ال َّناصِ َر ْال َح َّق ِب‬
‫الح ِّق‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر‬
‫ب َع َل ْي َنا َواَل الض َّۤالِّي َْن‬
ِ ‫اط الَّ ِذي َْن اَ ْن َع َم َع َل ْي َنا َغي ِْر ْال َم ْغض ُْو‬
َ ‫ صِ َر‬. ‫هللا ْال َهادِي ِا َلى صِ َراطِ ِه ْالمُسْ َت ِقيْم‬
ِ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر‬
‫ِن ال َّش ِفي ِْع ْال َعا َل ِمي َْن َت ْغ ِف ُر َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َول َِوالِدَ ْي َنا َوَأجْ دَ ا ِد َنا َو َج َّدا ِت َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا‬ ِ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب‬
ِ ‫اركْ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد‬ َ
‫ض َوه َُو‬ ‫َأْل‬
ِ ْ‫ت َو َما فِي ا ر‬ ‫هَّلِل‬ ‫َأ‬
ِ ‫َوارْ َحمْ َنا َك َما َترْ َح ُم َمنْ َترْ َح ُم َو َع َلى آلِ ِه َو صْ َح ِاب ِه َعدَ دَ َمنْ َسب ََّح ِ َما فِي ال َّس َم َاوا‬
‫ْال َع ِزي ُز ْال َحكِي ُم‬

Tulisan Latin :

Astaghfirullaaha Rabbanaa innahu kaana Ghaffaara


Astaghfirullaahal Fattaaḥa limaa ughliqa
Astaghfirullaahal Khaatima limaa sabaqa
Astaghfirullaahan Naashiral haqqa bilḥaqqi
Astaghfirullaahal Haadiy ilaa ṣhiraaṭihil mustaqiim . Shiraaṭhal laḏziina an’ama
‘alaynaa ghayril maghḍhuubi ‘alaynaa walaḍhoۤlliin
Shalli wasallim wabaarik ‘alaa sayyidinaa Muḥammadinis syafii’il aalamiina taghfiru
lanaa ḏzunuubanaa wa liwaalidaynaa wa ajdaadinaa wajaddaatinaa
waḏzurriyyaatinaa warḥamnaa kamaa tarḥamu man tarḥamu wa ‘alaa ‘aalihi wa
aṣḥaabihi ‘adada man sabbaḥa lillaahi maa fissamaawaati wa maa fil arḍhi wa huwal
‘Aziizul Hakiim

Arti Istigfar AL Fattah:

Permohonan Ampun Kepada Yang Maha Membuka (ALLAH SWT)

Aku memohon ampunan kepada ALLAH SWT Tuhan kami, sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun
Aku memohon ampunan kepada ALLAH SWT Yang Maha Membuka segala yang
terkunci
Aku memohon ampunan kepada ALLAH SWT Yang Maha Menutup segala yang
telah lalu
Aku memohon ampunan kepada ALLAH SWT Yang Maha Membela / Maha
Menolong kebenaran dengan kebenaran
Aku memohon ampunan kepada ALLAH SWT Yang Maha Memberi Petunjuk
kepada jalan-Nya yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Ia berikan kepada
kami; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat.

Limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi


Muhammad SAW, Sang Pemberi Syafa’at kepada seluruh alam semesta,
dengannya Engkau Ampuni dosa-dosa kami, dan kedua orang tua kami, dan nenek
kakek kami dan seluruh anak-anak keturunan kami serta sayangilah kami
sebagaimana Engkau Menyayangi mereka yang Engkau Sayangi dengan
RahmatMu, dan limpahkan pula (Shalawat, Salam dan Keberkahan) kepada seluruh
keluarga dan para sahabatnya (Nabi SAW) (sampaikanlah shalawat, salam, dan
keberkahan) sebanyak mereka yang bertasbih kepada ALLAH SWT di langit dan di
bumi, sesungguhnya dialah (ALLAH SWT) Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Pentingnya Memperhatikan Bacaan Asma Bertuah

Alhamdulillah, membaca asma bertuah berbeda dengan membaca asma umumnya


(versi full), asma yang sudah dituahkan harus dibaca sesuai dengan kalimat yang
diberikan dalam ijazah:

● Tidak menggunakan kaidah tajwid ( panjang pendek bacaan tidak diperlukan)


● Huruf demi huruf harus dibaca dengan tepat, misal A jangan dibaca O
● Setelah membaca salam kunci segera dibaca asma bertuahnya jangan dijeda
/ ditambahkan bacaan lain setelahnya.

Untuk itu, sangat disarankan bagi rekan-rekan pengamal Istigfar AL FATTAH untuk
memperbaiki bacaan dalam melakukan amaliah Istigfar AL FATTAH, pastikan dibaca
dengan tepat dan benar sesuai kalimat yang diijazahkan. Bagi yang ingin diperiksa
bacaan asmanya silahkan japri saya untuk mendapat *TAHSIN* / Perbaikan.

Hal ini sangat penting, mengingat kesalahan baca akan berdampak pada bacaan
yang kita wiridkan tidak terhubung dengan gerbang energi bertuahnya.

Doa Wajib Amaliah Istigfar AL FATTAH

Alhamdulillah setiap kali selesai melaksanakan kaifiyat maka tutuplah dengan doa
berikut:

‫ِيم‬‫ح‬ َّ‫الر‬ ‫ن‬ ‫م‬ٰ ْ‫ح‬ َّ‫الر‬ ‫بسْ م هّٰللا‬


ِ ِ ِ ِ ِ
‫َأ‬ ٰ ‫هّٰللا‬
َ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد ِب َح ِّق ِه ْت ِم ْم َل َنا ُن ْو َرنا‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر َ يا َحيُّ َيا َقي ّْو ُم اَل ِإل َه ِإالَّ ْنت‬
‫َأ‬
‫اغ ِفرْ َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َول َِوالِدَ ْي َنا َوَأِل ْز َوا ِجنا َ َوَأِلجْ دَ ا ِد َنا َول َِج َّدا ِت َنا َوَأِلسْ الَفِنا َول ُِذرِّ يَّا ِت َنا‬ ْ ‫َو‬
‫ت َو ْالمُْؤ مِني َْن‬ َ ‫ارال َف َّتاح َول ِْلمُسْ لِم‬ ‫َأِل‬
ِ ‫ِين َوالمُسْ لِ َما‬ ِ ‫َو هْ لِ َنا َولِم َُعلِّ ِم ْي َنا َولِ َمنْ اسْ َت ْغ َف َر ِباِإْلسْ ت ِْغ َف‬
‫ت َوارْ َحمْ نا َرحْ َم ًة َشا ِم َل ًة َكا ِم َل ًة دَ اِئ َم ًة َأ َب ًدا َك َما‬ ِ ‫ت اَألحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم واَأْلمْ َوا‬ ِ ‫َو ْالمُْؤ ِم َنا‬
‫ب‬ ِ ْ‫َترْ َح ُم ِمنْ َترْ َح ُم َفِإ َّن َك َخ ْير ُْالرَّ ا ِح ِمي َْن َو َع َلى آلِ ِه َوَأص‬
ٍ ‫حاب ِه ِب َغي ِْر ح َِسا‬

-> Bacaan Latin

Bismillahirrahmanirrahim
Astaghfirullahal Ya Hayyu Ya Qoyyum La ilaha illa ANTA Shalli 'ala Sayyidina
Muhammadin bihaqqihi Atmim Lana Nurana waghfirlana dzunubana wa liwalidayna
wa li-azwajina wa liajdadina wa lijaddatina wa li-aslafina wa lidzurriyyatina wa
li-ahlina wa limu'allimina wa limanistaghfara bil istighfar AL FATTAH wa lilmuslimina
wal muslimati wal mukminina wal mukminati Al Ahya-i minhum wal amwat warhamna
Rahmatan Syamilatan Kamilatan Da-imatan Abadan kama Tarhamu man Tarhamu
Fa-innaka Khairurrahimin wa 'ala alihi wa ashhabihi bighayri hisabin.

-> Terjemah

Dengan Nama ALLAH Yang Maha Pengasih Maha Penyayang

Aku memohon ampun kepada ALLAH SWT Yang Maha Hidup Maha Berdiri Sendiri,
Tiada Tuhan Melainkan ENGKAU, Sampaikanlah Shalawat kepada Penghulu kami
Muhammad SAW yang dengan hakikat kebenaranNya Sempurnakanlah Cahaya diri
kami, dan Ampunilah dosa-dosa kami, dan kedua orang tua kami, dan pasangan
hidup kami, dan kakek nenek kami, dan para leluhur kami, dan anak keturunan kami,
dan para tuan guru kami, dan seluruh keluarga kami, dan semua yang memohon
ampun dengan menggunakan Istigfar AL FATTAH, dan seluruh kaum Muslimin dan
Muslimat, dan Semua yang beriman kepadaMU dari laki maupun perempuan baik
yang masih hidup di dunia ini maupun yang telah engkau panggil ke hadiratMU, dan
Rahmatilah kami semua dengan RahmatMU yang Menyeluruh, Sempurna, Terus
menerus dan terjadi selamanya sebagaimana Engkau Merahmati mereka yang
Engkau Rahmati karena Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Penyayang, dan
(sampaikanlah Shalawat, Salam, Keberkahan) juga kepada seluruh keluarga dan
para sahabat (NABI MUHAMMAD SAW) hingga hari Penghitungan (Kiamat).

Penjelasan Mengenai Jenis Riyadoh

Alhamdulillah, dalam amaliyah istigfar AL FATTAH riyadoh terbagi 2 yaitu Riyadoh


Resmi dan Riyadoh Pribadi.

Riyadoh resmi:

● Waktunya ditentukan
● Pesertanya mendaftarkan diri lebih dulu
● Para pesertanya mendapatkan kirimkan hadiah AL Fatihah khusus
● Ada kewajiban absen dan menshare testimony
● Ada bimbingan langsung
● Ada ijazah asma baru bagi yang lulus
Riyadoh pribadi

● Waktunya ditentukan oleh diri sendiri


● Tidak ada kewajiban menshare testimony
● Tidak mendapatkan ijazah asma baru dalam peningkatan dirinya ( kecuali
yang ALLAH SWT dan RasulNYA Kehendaki )
● Untuk mendapat bimbingan perlu menghubungi para pengasuh grup lebih
dulu
● dstnya.
KAJIAN-KAJIAN
Kumpulan kajian Diri dan Pengembangannya

Beda Ilmu Bertuah dan Ilmu Umum

Sebuah Pengibaratan Ilmu Bertuah dengan Ilmu Umum. Ilmu bisa diibaratkan
dengan alat, alat bepergian adalah motor, mobil dan lainnya ... fungsi dan tujuannya
tentu mengantarkan ke berbagai tempat sesuai hajat yang kita miliki.

Maka berilmu dalam konsep ilmu yang selama dikenal, ibarat kita ingin punya motor
tapi kita harus merakitnya terlebih dulu, maka butuh waktu yang cukup lumayan, dan
beberapa perangkat yang harus disiapkan agar motor itu menjadi sempurna.

Sedangkan dalam ilmu bertuah, motor itu sudah jadi dan siap pakai tinggal kita
gunakan untuk apa yang saat ini menjadi hajat kita.

Asma Bertuah Istigfar AL Fattah adalah motor / kendaraan yang dapat kita gunakan
untuk mengantarkan diri kepada Yang Maha Membuka, Maha Memberi Petunjuk,
Maha Menutup dstNya

Maka diantara pengamal istigfar AL Fattah ada yang dalam hitungan hari sudah bisa
merasakan alam ghaib dengan terbuka mata batin dan mata ketiganya, dikunjungi
oleh guru batin yang mengajarkan hikmah, memperoleh ijazah asma keilmuan
istigfar dan shalawat yang baru dan seterusnya, sesuai dengan rencana ALLAH
SWT Yang Maha Pengampun yang diberikan kepada siapa pun yang
dikehendakiNya.
Kaji Diri - Nurullah dan Nur Muhammad

Alhamdulillah ... keadaan saat seseorang tengah dimabuk cinta adalah hanya nama
dan sosok yang dicintai yang terbayang di fikiran dan terucap membasahi lisan

Hanya nama yang terus terucap dari waktu ke waktu tanpa kalimat pelengkap atau
puja pujian yang melenakan

Memang hanyalah nama yang disebut-sebut, namun semakin disebut semakin


dalam pula kerinduan melanda

Itu contoh kondisi mabuk cinta nya seorang lelaki kepada wanita pujaannya dan
begitu pun sebaliknya, lantas bagaimana dengan ungkapan cinta makhluk kepada
Penciptanya?

Tidak jauh berbeda, rasa cinta yang mendalam hanya akan memunculkan nama,
karena menyebut NAMA sudah mewakili segala ungkapan pujian kepada yang
dicintai

Menyebutkan NAMA tersirat didalamnya segala ungkapan pujian, kerinduan, dan


kepasrahan

Maka menyebut-nyebut nama ALLAH SWT dan MUHAMMAD SAW sudah mewakili
segala bentuk puja puji kita akan keagungan Nya

Namun tentu ada perbedaan yang sangat besar antara menyebut nama sosok
idaman dengan menyebut ALLAH SWT dan MUHAMMAD SAW

Sungguh dalam hakikat penciptaan alam semesta seluruhnya berasal dari Nur
Muhammad , Nur Muhammad tercipta dari Nur Allah ... maka setiap makhluk yang
tercipta mengandung kedua Nur Yang Mulia ini .. InsyaAllah

Semakin sering kita memupuk kecintaan dengan menyebut ALLAH MUHAMMAD di


setiap tarikan dan hembusan nafas ... InsyaAllah NURULLAH dan NUR
MUHAMMAD diri akan merespon

Allah SWT berfirman : Wa fii anfusikum afala tubshirun ... dan dalam diri kalian
apakah kalian tidak melihatnya?

Semakin aktif Nurullah dan Nur Muhammad merespon dzikir ALLAH MUHAMMAD
yang kita lakukan , insyaAllah akan memunculkan banyak keajaiban baik pada diri
maupun alam sekitar ... karena alam sejatinya telah Allah SWT Tundukkan bagi
manusia.
(Q.S. al-Baqarah/2:30). Para malaikat pun bersujud apalagi makhluk alam semesta.
Bumi, bulan, matahari, dan bintang-bintang semuanya tunduk dan patuh kepada
manusia.

Dzikir nafas ALLAH MUHAMMAD insyaAllah adalah kunci tunduknya alam semesta
pada kita ... InsyaAllah
Kaji Nafas - Meditasi Daim ALLAH MUHAMMAD

Alhamdulillah, nafas adalah salah satu dari sekian banyak bukti Cinta Allah SWT
pada seluruh makhluk Nya

Maka sebagai makhluk mari kita berusaha membalas cinta Allah SWT dengan
senantiasa mengingat dan menyebut diri Nya

Jadikanlah nafas sebagai wasilah cinta kita pada Allah SWT yang juga adalah bukti
cinta Nya pada kita , insyaAllah akan terhubung dan membuat jalinan cinta yang
hakiki antara makhluk dengan Sang Penciptanya ( Allah SWT )

Maka jadikan aktifitas kita dalam bernafas layaknya kita bermeditasi ... setiap
menghirup nafas dalam hati ucaplah ALLAH , dan saat menghembusnya ( normal
dari hidung ) ucaplah MUHAMMAD ... dan sesekali tarik nafas dalam2 ucap ALLAH
saat menghirupnya dan hembus melalui mulut dengan hati berucap MUHAMMAD ...

InsyaAllah bukti cinta kita kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW tersebut
akan mendapat sambutan penuh Rahmat Allah SWT dan Syafa'at Nabi Muhammad
SAW meliputi diri, lingkungan dan apa2 yang sedang kita kerjakan ... InsyaAllah

Setelah kita terbiasa menerapkan meditasi daim Allah Muhammad, maka insyaAllah
ruh dan tubuh kasar kita secara otomatis akan berdzikir dengan sendirinya setiap
saat kita bernafas ... insyaAllah

Semoga Rahmat Allah SWT dan Syafa'at Nabi Muhammad SAW Sang Juru Selamat
Dunia Akhirat bagi semesta alam tercurah kepada seluruh pengamal Istigfar Al
Fattah dimana pun berada ... Aamiin YRA
Kaji Menahan Nafas: Cara Bangkitkan Potensi Ruh Diri

Alhamdulillah dalam kaifiyat wirid 1000x saat meditasi, saya ada mengarahkan
rekan untuk menahan nafas, lalu apakah hikmah dari menahan nafas itu?

insyaAllah dengan wasilah istigfar Al Fattah Allah SWT akan membuka aktifkan
berbagai potensi diri yang ada dalam diri kita, anugrah dari Nya yang selama ini
mungkin kurang kita perhatikan / pedulikan

Potensi ghaib diri insyaAllah akan makin aktif terbuka dengan semakin sering kita
mengamalkannya

Bicara ghaib dalam diri maka kita membicarakan tubuh ghaib yang menjadikan
tubuh dzahir ini hidup dan memiliki banyak kemampuan untuk bergerak , bekerja ,
beribadah dan lainnya

Ruh diri ( tubuh batin ) akan semakin aktif dan mendominasi dibandingkan tubuh
dzahir , kita kenal para wali dan para hamba2 Allah SWT yang diberkahi karomah
luar biasa ... insyaAllah itu semua beliau dapatkan seiring dengan aktif dan
mendominasinya ruh atas jasad

Kekuatan ruh adalah sangat luar biasa, tidak ada batasan dimensi waktu dan ruang
bagi ruh, dengan kekuatan ruh diri yang aktif mendominasi maka kedekatan kita
dengan Allah SWT pun akan makin sangat dekat ... Allah SWT adalah Maha Ghaib
dan ruh adalah diri ghaib kita, maka akan terjalin komunikasi yang lebih erat dan
kuat jika kita telah mencapai tingkatan ini

Apa yang kita ucapkan bahkan baru terlintas di batin insyaAllah akan terjadi, shalat 5
waktu di baitullah pun insyaAllah bisa kita lakukan sekalipun tubuh dzahir kita ada di
rumah

Kembali kepada teknik menahan nafas dalam meditasi, teknik inilah insyaAllah salah
satu cara memperkuat dominasi ruh atas tubuh dzahir , semakin lama kita mampu
menahan nafas semakin aktif kekuatan ruh muncul dan berbagai keajaiban (
karomah ) akan kita temui .. InsyaAllah

Lantas mengapa menahan nafas di perut?

Dalam perjalanan batin rekan kita @Abd Qodir Alfizy , beliau ditunjukkan berbagai
keajaiban yang terletak dalam perut guru batin beliau dan kita semua ... terlihat ada
gumpalan anasir energi 4 unsur dan terlihat lautan yang begitu luas , insyaAllah ini
adalah isyarah potensi ghaib diri banyak terpendam di bagian perut
Saat kita masih dalam kandungan ibunda kita tercinta Yang Allah SWT Rahmati, kita
bernafas dengan menggunakan nafas perut, barulah setelah lahir kedua kita mulai
bernafas dengan dada

Di dalam kandungan kita pun bersaksi akan ketauhidan Allah SWT

Surat Al A'raaf ayat 172.

" Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari
Sulbi mereka dan Allah Ta'ala mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman) " Bukankah Aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab, " Betul (Engkau Tuhan
kami), kami menjadi saksi" . (Kami lakukan yang demikian itu) agar pada hari kiamat
kamu tidak mengatakan, " Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan)" .

Nafas perut adalah fitrah diri kita saat masih dalam kandungan ibunda tercinta,
banyak keajaiban didalam masa 9 bulan kita menempati rahim beliau dan insyaAllah
dengan rutin melakukan tahan nafas lalu menyimpannya di perut akan
membangkitkan banyak potensi ghaib diri ... insyaAllah

Wa fii Anfusikum Afala Tubshirun …

"dan juga pada diri kamu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan?"

Demikian firman Allah di dalam surat Adz-Dzariyat, ayat 21. Ertinya, Allah menyuruh
kita untuk mengenal diri kita.
Kaji Tawasul Para Nabi Kepada Nabi Muhammad SAW

Alhamdulillah betapa beruntungnya kita menjadi Umat Nabi Muhammad SAW, yang
karena diriNYA lah seluruh alam semesta ini diciptakan. Dalam beberapa riwayat
ada kisah-kisah hikmah dimana para Nabi AS bertawasul kepada RASULULLAH
SAW, diantaranya dilakukan oleh Nabi ADAM AS dan Nabi NUH AS .

Tawasul secara bahasa berasal dari kata wasilah yang berarti perantara. Menurut
Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki wasilah adalah setiap sesuatu yang dijadikan
Allah Swt sebagai sebab untuk lebih bisa dekat dengan-Nya sekaligus perantara
untuk terkabulnya hajat.

Allah SWT Berfirman dalam Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 35:

َ ‫اَأ ُّي َها الَّذ‬


َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوا ْب َت ُغوا ِإ َل ْي ِه ْال َوسِ ي َل َة َو َجا ِه ُدوا فِي َس ِبيلِ ِه َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح‬
‫ُون‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah
(jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di
jalan-Nya, agar kamu beruntung."

Tawasul Nabi ADAM AS :

َ ُ‫َيا َربِّ َأسْ َأل‬


َ ْ‫ك ِب َح ِّق م َُح َّم ٍد َل َما َغ َفر‬
‫ت لِي‬

"Wahai Tuhanku, dengan derajat yang ada pada Muhammad, aku meminta
kepada-Mu agar engkau memafkan aku."
Allah Swt 'heran' mendengar perkataan Nabi Adam a.s tersebut. Dari mana Nabi
Adam mengetahui nama nabi Muhammad saw padahal Allah Swt belum
menciptakannya? Allah Swt lantas 'bertanya':

"Wahai Adam darimana engkau mengetahui Muhammad sementara Aku belum


menciptakannya?"

Nabi Adam a.s menjawab bahwa ia mengetahui nama Nabi Muhammad saw tatkala
Allah Swt baru saja menciptakan Nabi Adam dan meniupkan ruh kedalamnya. Saat
itu Nabi Adam melihat tiang-tiang penyangga Arsy yang bertuliskan La ilaha illallah
Muhammadur Rasulullah .

"Wahai Tuhanku, ketika Engkau menciptakan aku, dan Engkau meniupkan ruh-Mu
kepadaku, aku mengangkat kepalaku dan aku melihat pada tiang-tiang penyangga
arsy terdapat tulisan Laa ilaha illa Allah Muhammad rasulullah. Dari sana aku paham
bahwa Engkau tak mungkin menyadarkan nama-Mu dengan sesuatu yang lain
kecuali sesuatu itu merupakan makhluk yang paling dicintai disisi-Mu ."
Kisah pertaubatan NABI ADAM AS diatas yang adalah salah satu dasar dalil agar
kita selalu meyandingkan ALLAH SWT dengan NABI MUHAMMAD SAW dalam
segala kegiatan kita, contoh dengan mengucap Bismillah Bisyafa'ati Rasulillah SAW
sebelum beraktifitas )

Tawasul Nabi NUH AS :

Terungkap bahwa pada tahun 1951 para ilmuwan Rusia menemukan sebuah plakat
berisi tulisan nama Nabi Muhammad dan ahli bait nya pada suatu bagian di kapal
Nabi Nuh AS.

Pakar bahasa kuno dari Manchester Inggris, Mr. Max telah menerjemahkan kalimat
yang tertera pada pelat kayu tersebut yang artinya:

"Ya Allah Penolongku, jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan dari
dzat-Mu yang suci, yaitu Muhammad , Ali, Fathimah, Shabbar dan Shabbir, karena
mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk mereka,
maka tolonglah aku demi nama mereka."

Pada tulisan itu, Nabi Nuh AS bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW, Sayidina
Ali RA, Shabbar (Hasan RA) dan Shabbir (Husein RA), serta Siti Fathimah RA selain
NABI SAW maka beliau yang 4 dikenal dengan sebutan Ahlul Bait / Keluarga Nabi
SAW.

PELAJARAN HIKMAH

Jika para Nabi Yang Mulia saja bertawasul kepada NABI MUHAMMAD SAW, maka
bagaimana dengan kita umatNya?

ALLAH SWT dengan fadilah Tawasul kepada Nabi SAW MENGAMPUNI dosa Nabi
ADAM AS yang karena dosa itu beliau AS dikeluarkan dari surga turun ke dunia, dan
Menyelamatkan Nabi NUH AS serta umatnya dan seluruh makhluk yang ada
didalam bahteranya dari bencana banjir besar yang menjagat dunia, maka
bagaimanakah dengan hajat-hajat kita yang sungguh sangatlah sepele jika
dibandingkan kedua peristiwa diatas?

Kalimat tawasul :
Bihaqqi Muhammad wa Ali Baiti Muhammad SAW
Arti: Dengan hakikat kebenaran / derajat Nabi Muhammad dan ahli bait Nabi
Muhammad SAW

Atau jika disambungkan dengan kalimat pada Rasul sebelumnya, maka menjadi:
Bihaqqihi wa Ali Baitihi SAW ( Dengan hakikat kebenaran / derajat Beliau dan Ahli
Bait Beliau SAW )

Untuk bertawasul kepada Nabi SAW dan seluruh ahli bait beliau, maka bacalah
kalimat tawasul Bihaq diatas saat berdoa memulai atau menutup suatu aktifitas,
contoh:

Saat akan memulai wirid, maka bacalah :


Bismillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah Bihaqqihi wa Ali Baitihi SAW
( Dengan Nama ALLAH, Dengan RahmatNya dan Syafa'at Rasulullah serta dengan
hakikat kebenaran / derajat Rasulullah dan Ahli BaitNya ) , lalu kemudian disambung
dengan niat / hajat wiridnya.

Menutup amaliah / wirid, ucaplah:


Alhamdulillah QUUMUU Biiznillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah Bihaqqihi wa
Ali Baitihi SAW
( Segala puji kepada ALLAH SWT, bangkitkan kalian semua - seluruh ruh, rahasia,
nur, khadam dari bacaan wirid - Dengan Izin ALLAH SWT, dengan RahmatNya dan
Syafa'at Rasulullah serta dengan hakikat kebenaran / derajat Rasulullah dan Ahli
BaitNya.

Maka insyaALLAH apa-apa yang kita laksanakan dan hajatkan akan dipenuhi
Rahmat ALLAH SWT dan Syafa'at NABI SAW serta musjatab disisiNYA.
Alhamdulillah.

Allahu A'lam Bishawab.


Kaji Waktu Mustajab di Hari Jumat

Genggamlah kuat-kuat waktu mustajabnya doa pada selepas Ashar, menjelang


Maghrib hari Jumat

Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam,

‫اع ٍة َبعْ دَ ْال َعصْ ِر‬ َ ‫ُوج ُد فِي َها َع ْب ٌد مُسْ لِ ٌم َيسْ َأ ُل‬
َ ‫هللا َش ْيًئ ا ِإالَّ آ َتاهُ ِإيَّاهُ َف ْال َت ِمسُو َها آخ َِر َس‬ َ ‫َي ْو ُم ْال ُجم َُع ِة ْاث َن َتا َع ْش َر َة َس‬
َ ‫اع ًة الَ ي‬

‘Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada
waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah
melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir
waktu setelah ‘Ashar.’[HR. Abu Dawud]

Pandangan para ulama mengenainya:

Iman Ahmad rahimahullah menjelaskan bahwa waktu mustajab itu adalah ba’da
ashar, beliau berkata,

، ‫ أنها بعد صالة العصر‬: ‫ أكثر األحاديث في الساعة التي ُترجى فيها إجابة الدعوة‬: ‫قال اإلمام أحمد‬
‫ ونقله عنه الترمذي‬. ‫و ُترجى بعد زوال الشمس‬

“Kebanyakan hadits mengenai waktu yang diharapkan terkabulnya doa adalah ba’da
ashar dan setelah matahari bergeser (waktu shalat jumat).” [Lihat Fatwa Sual Wal
Jawab no.112165]

Ibnul Qayyim berkata,

ِّ ‫ ي َُع‬،‫وهذه الساعة هي آخر ساعة بعد العصر‬


‫ظمُها جميع أهل الملل‬

“Waktu ini ini adalah akhir waktu ashar dan diagungkan oleh semua orang yang
beragama” [Zadul Ma’ad 1/384]

‫ لم يكلم أح ًدا حتى تغرب الشمس – يعني كان منشغال بالدعاء‬،‫كان سعيد بن جبير إذا صلى العصر‬

“Dahulu Sa’id bin Jubair apabila telah shalat ashar, ia tidak berbicara dengan
seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib) karena sibuk dengan berdoa.”
[Zadul Ma’ad 1/384]

‫ ولم يكلم أح ًدا حتى تغرب الشمس‬،‫ استقبل القبلة‬،‫كان طاووس بن كيسان إذا صلى العصر يوم الجمعة‬
“Dahulu Thawus bin Kaisan jika shalat ashar pada hari Jumat menghadap kiblat, ia
tidak berbicara dengan seorang pun sampai tenggelam matahari (magrib).” [Tarikh
Waasith]

Allahu 'Alam Bisshowab …


Kaji Keikhlasan Diri dalam Beristigfar

Sudah Beristigfar namun belum mendapat perubahan hidup?

Alhamdulillah sesungguhnya ALLAH SWT telah berjanji melalui banyak ayat-ayat


firmanNya didalam Al Quran akan berlimpahnya kebaikan untuk mereka yang gemar
dan cinta beristigfar.

ٍ ‫ِين َو َيجْ َعل لَّ ُك ْم َج ٰ َّن‬


‫ت َو َيجْ َعل لَّ ُك ْم‬ َ ‫ َويُمْ د ِْد ُكم ِبَأمْ ٰ َو ٍل َو َبن‬. ‫ يُرْ سِ ِل ٱل َّس َمٓا َء َع َل ْي ُكم م ِّْد َرارً ا‬. ‫ان َغ َّفارً ا‬ ۟ ‫ت ٱسْ َت ْغ ِفر‬
َ ‫ُوا َر َّب ُك ْم ِإ َّنهُۥ َك‬ ُ ‫َفقُ ْل‬
‫َأ ْن ٰ َهرً ا‬

Artinya: maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu,
Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat
dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

Lantas mengapa kita masih merasakan kesulitan dan belum pula menemukan suatu
bentuk hikmah saat menjalankannya?

Jawabannya tentu sangat beragam, mungkin karena istigfar / permohonan ampun


yang kita sering ucapkan belum diikuti dengan taubat. Taubat berarti kembali, yakni
kembali kepada ALLAH SWT dengan meninggalkan segala bentuk maksiat dan
perbuatan dosa yang telah dilakukan.

Namun bukan berarti istigfar yang kita dawamkan menjadi tidak berarti, hanya saja
tanpa diiringi dengan tekad memperbaiki diri maka usaha mensucikannya dari dosa
dan segala hijabnya akan lambat dan semakin berat. Istigfar yang diiringi dengan
tekad untuk bertaubat, insyaALLAH akan membuka pintu masuk seluas-luasnya
Rahmat ALLAH SWT, Hidayah, Taufiq dan AmpunanNya kepada kita.

Saya sudah beristigfar dan bertaubat, bahkan wirid shalawat harian tak terhitung
jumlahnya, namun perjalanan hidup terasa masih sama dan berat!

Jika kondisi diatas kita alami saat ini, maka jawabannya ada beberapa
kemungkinan, mungkin kita tengah diuji olehNya atau mungkin keikhlasan kita dalam
beristigfar, bertaubat, bershalawat selama ini masih sangat rendah.

Maka lihatlah kedalam diri, apakah keikhlasan kita sudah cukup baik untuk
membuka datangnya Rahmat Pertolongan ALLAH SWT dan Syafa'at RasulNya
Muhammad SAW?

Ada 3 tingkat keikhlasan:


- Ikhlas tertinggi, hanya menjadikan ALLAH SWT sebagai tujuan segala ibadah yang
dilakukan
- Ikhlas menengah, menjadikan Ampunan, Rahmat, Surga, dilindungi dari Api
Neraka dan lainnya sebagai tujuan
- Ikhlas terendah, menjadikan berbagai urusan dunia sebagai tujuan ibadah

Jika keikhlasan kita dalam beristigfar dan bertaubat serta bershalawat masih di level
ikhlas terendah, maka tingkatkanlah agar menjadi lebih baik.

Jika kita beristigfar / bershalawat karena besarnya rasa cinta kita kepada ALLAH
SWT dan Nabi Muhammad SAW yang terus kita pupuk saat menjalankannya maka
itulah sebaik-baiknya keikhlasan.

Tidak peduli adanya surga neraka, atau harta dan kekuasaan, hanya cinta kepada
ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW yang ada dalam hati saat beribadah,
beristigfar / bershalawat, maka insyaALLAH cinta pun akan segera berbalas dengan
CINTA!

Jika seorang hamba sudah dicintai ALLAH SWT, maka apapun segala kebutuhan
hidupnya, serta urusan dunia akhiratnya akan dijamin sendiri oleh ALLAH SWT! dan
syafa'at Nabi Muhammad SAW tidak hanya didapatkan olehnya di hari pertanggung
jawaban nanti, namun juga dalam kehidupannya dunia ini.

Maka beristigfarlah didasari rasa cinta, ketaatan dan kepatuhan sebesar-besarnya


kepada ALLAH SWT dan Nabi Muhammad SAW, insyaALLAH inilah kunci sukses
kehidupan kita di berbagai alam kehidupan kini dan nanti.

InsyaALLAH...
Kaji Penggunaan Air, Penyerap Energi Dzikir Terbaik

Alhamdulillah Air insyaALLAH adalah media penyerap energi paling bagus dan
responsif, dalam praktiknya kita bisa menambahkan sedikit garam, kaji magnet yang
diajarkan tuan guru Nabil Ahmad (Asma Nabi) atau doa yang diajarkan oleh Imam
Ja'far AS untuk meningkatkan kualitasnya.

Imam Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib Ra
mengajarkan kita bacaan doa saat ingin menggunakan air, baik untuk diminum,
mandi atau kegiatan lainnya.

‫ ﻳﺎ ﻣﺎﺀ ﻣﺎﺀ ﺯﻣﺰﻡ ﻭﻣﺎﺀ ﺍﻟﻔﺮﺍﺕ ﻳﻘﺮﺋﻚ ﺍﻟﺴﻼﻡ‬: ‫ ﺇﺫﺍ ﺷﺮﺏ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﻳﺤﺮﻙ ﺍﻻﻧﺎﺀ ﻭﻳﻘﺎﻝ‬: ‫ ﻭﻋﻦ ﺍﻟﺼﺎﺩﻕ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﺴﻼﻡ‬.

Dari Imam Ja’far ash-Shadiq: apabila beliau ingin minum beliau gerakan bejana
kemudian membaca: Ya Ma'u, maa'u zamzam wa ma ul furat yuqriukassalam (
Wahai air, Air Zamzam dan Air Sungai Efrat menyampaikan salam buat mu ).

Melakukan ini insyaALLAH memiliki banyak keutamaan, karena biiznillah secara


batin air yang bacakan akan bangkit energi positifnya. Air zamzam adalah obat
segala penyakit dan air sungai eufrat dialirkan dari pancuran surga demikian yang
Imam Ja'far katakan.

Maka bagi rekan-rekan pengamal Istigfar Al Fattah biasakanlah membacakan air


yang disiapkan saat wirid dengan doa diatas.

Beberapa panduan penggunaan air:

- Air dalam gelas, letakkan di hadapan kita saat wirid, setelah dibacakan dengan doa
Imam Ja'far diatas, maka lupakanlah dan fokus wirid tetap pada tujuannya jangan
sampai mengganggu fokus kita. Setelah selesai semua rangkain amaliah wirid maka
hembuskan dengan kaifiyat ALLAH MUHAMMAD, kemudian minum dan gunakan
untuk membasuh anggota tubuh.

- Air dalam botol, sama seperti diatas, namun tujuannya untuk dipakai sedikit dan
disimpan sisanya untuk digunakan lagi dalam wirid yang akan datang, dengan
demikian insyaALLAH energi yang tersimpan didalamnya akan semakin penuh dan
padat. Air dari botol baiknya dituangkan / dicampurkan kedalam galon air mineral di
rumah, masjid, mushalla semoga semua yang meminum bisa mendapatkan Berkah
dan Rahmat ALLAH SWT darinya. Dan baik juga dicampurkan dengan air mandi
dalam bak dstnya.

- Air kemasan gelas di dus, bagi yang memiliki jama'ah maka baik sekali
menyiapkan satu dus atau lebih minuman kemasan gelas untuk menyertai wirid dan
kemudian disedekahkan agar diminum oleh jama'ah, atau sangat baik juga
disedekahkan untuk kegiatan berbuka puasa maka hikmahnya insyaALLAH akan
berlipat dan tujuan lainnya.

Alhamdulillah Biiznillah InsyaALLAH


Kaji Dua Kalimah Syahadat Dalam Niat dan Tindakan

Alhamdulillah ALLAH SWT senantiasa menyandingkan diriNya dengan Nabi


Muhammad SAW. Dalam syarat ketauhidan kita umat Islam yang tersemat didalam
dua kalimat syahadat, kita bersaksi Sesungguhnya Tidak ada TUHAN selain ALLAH
SWT dan kita juga bersaksi Sesungguhnya NABI MUHAMMAD SAW adalah Utusan
ALLAH SWT.

Melalui sebuah hadis qudsi, ALLAH SWT berfirman : ‫ لوالك ما خلقت األفالك‬, yang berarti :
"Jika bukan karena ENGKAU wahai MUHAMMAD tidak akan KUciptakan alam
semesta"!

Maka sebagai hamba yang sangat mengharapkan cinta kasih ALLAH SWT dan
NABI MUHAMMAD SAW, jadikanlah segala doa kita mengandung Istigfar dan
Shalawat, karena Istigfar adalah HAK ALLAH dan Shalawat adalah HAK NABI SAW
dari kita. InsyaALLAH.

Jadikanlah BASMALAH kita berisi ALLAH MUHAMMAD, Salam kita, Hamdalah kita,
Niat kita semua nya pastikan berisi ALLAH MUHAMMAD didalamnya. InsyaALLAH
Biiznillah akan banyak keutamaan menyertainya.

Berikut kata-kata yang bisa digunakan untuk penyandingan ALLAH MUHAMMAD:

- Dari sisi ALLAH SWT : Bismillah (dengan Nama ALLAH), Biiznillah (dengan Izin
ALLAH), Bisirrillah (dengan RahasiaNya ALLAH), Birahmatillah (dengan Rahmat
ALLAH), Bi'Aunillah (dengan Pertolongan ALLAH)

- Dari sisi Nabi MUHAMMAD SAW: Bisya'ati Rasulillah (dengan Syafa'at Rasul),
Bimahabbati Rasulillah (dengan Cinta Kasih Rasul), Bihaqqi Rasulillah (dengan
hak/kebenaran hakiki Rasul)

Contoh penerapan:

● Bismillahhirrahmanirrahim, menjadi : Bismillah wa Bisyafa'ati Rasulillah SAW


● Assalamu'alaikum wr wb, menjadi : Assalamualakum wa Rahmatullahi wa
Syafa'atu rasulihi SAW
● Ahamdulillah, menjadi : Alhamdulillah Bisya'ati Rasulillah ... dstnya

‫ازعْ ُت ْم فِيْ َشيْ ٍء َف ُر ُّد ْوهُ ِا َلى هّٰللا ِ َوالرَّ س ُْو ِل اِنْ ُك ْن ُت ْم‬ َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا اَطِ ْيعُوا هّٰللا َ َواَطِ ْيعُوا الرَّ س ُْو َل َواُولِى ااْل َمْ ِر ِم ْن ُك ۚ ْم َفاِنْ َت َن‬
ࣖ ‫ُتْؤ ِم ُن ْو َن ِباهّٰلل ِ َو ْال َي ْو ِم ااْل ٰ خ ۗ ِِر ٰذل َِك َخ ْي ٌر وَّ اَحْ َسنُ َتْأ ِو ْياًل‬

"Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad),
dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (AN Nisa: 59)

Maka jadikanlah setiap aktifitas kita sebagai bentuk ketaatan kepada ALLAH SWT
dan MUHAMMAD SAW, melaksanakan riyadoh, berdzikir, berpuasa, tadarrus,
bekerja mencari nafkah, berkasih-sayang dengan anak istri dan lainnya, niatkan itu
semua sebagai bentuk ketaatan kita kepada ALLAH SWT dan RASULNYA. Maka
insyaALLAH keikhlasan niat kita ini akan mengundangkan Rahmat dan Syafa'at
Rasulillah SAW didalamnya.

Tingkatan ikhlas tertinggi adalah dengan memberi, jika masih mengharapkan


sesuatu dari Nya itu masih keikhlasan menengah hingga terendah, memberikan
bukti ketaatan kita, bukti kecintaan kita kepadaNYA ... insyaALLAH adalah tingkat
niat dengan keikhlasan tertinggi, dan akan mengundang Ridho ALLAH SWT yang
tak terkira kepada diri kita.

NIAT KETAATAN PADA ALLAH SWT dan MUHAMMAD SAW

‫ص َّل هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ ‫اع ًة‬


َ ‫هلل َول َِرس ُْولِ ِه‬ َ ‫ْت َط‬
ُ ‫َن َوي‬
‫ص َّل هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ ‫اع ًة‬
َ ‫هلل َولِم َُح َّم ٍد َرس ُْولِ ِه‬ َ ‫ْت َط‬
ُ ‫َن َوي‬

Aku berniat Ta'at kepada ALLAH SWT dan RASULNYA SAW

Contoh:

Saat ingin berangkat bekerja ucapkan : Bismillah Birahmatillah wa Bisyafa'ati


Rasulillah SAW , kemudian baca niat ketaatan :

‫ص َّل هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ِ ‫اع ًة‬


َ ‫هلل َولِم َُح َّم ٍد َرس ُْولِ ِه‬ َ ‫ْت َط‬
ُ ‫َن َوي‬
InsyaALLAH Biiznillah wa Syafa'ati Rasulillah!
Kaji Karunia ALLAH SWT Dalam Riyadoh

Alhamdulillah MasyaALLAH, sudah banyak para peserta riyadoh yang menerima


dan merasakan turunnya Rahmat ALLAH SWT dan Syafa'at Nabi Muhammad SAW
dalam riyadoh yang dijalaninya, dari merasakan panas dileburnya dosa serta
berbagai energi negatif dibadan, merasakan sejuknya energi hingga mendapatkan
pemberian dari hamba-hamba ALLAH SWT yang diberkahiNya.

Maka jika ada rekan peserta riyadoh mendapat suatu pemberian, terimalah! Jika
berupa air yang diberikan dan telah dipersilahkan untuk diminum maka minumlah
segera, jika diberikan suatu benda maka terima dan simpanlah. Semua itu adalah
karunia ALLAH SWT yang diberikan kepada siapapun yang dikehendakiNYA

Segala Puji kepadaMU Ya ALLAH atas segala KaruniaMu kepada diri kami yang
melebihi dari apa-apa yang Engkau Karuniakan kepada banyak hamba-hambaMU
yang beriman.
Kosong adalah Isi, Berisi namun kosong

Hakikatnya kita semua adalah kosong tanpa pengetahuan, kekuatan dan lainnya,
Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW lah yang kemudian menjadikan diri kita berisi
dengan berbagai bentuk Rahmat dan Syafa'at RasulNya SAW. Dalam setiap diri kita
bersemayam Nurullah dan Nur Muhammad, darisanalah kemudian kita menjadi
pribadi yang berisi.

Maka kosongkanlah diri dari berbagai dosa, kesombongan serta berbagai perbuatan
dan sifat-sifat tercela , maka insyaAllah biiznillah wa syafa'ati Rasulillah SAW akan
menjadikan diri kita semakin berisi ... Lebur dalam Cahaya Allah SWT dan Cahaya
RasulNya SAW .. Nur 'Ala Nur wa Nur Fauqo Kulli Nur !

InsyaAllah ... Allahu Ta'ala A'lam


KAIFIYAT-KAIFIYAT
Kumpulan Kaifiyat Amaliah Istigfar Al Fattah

Kaifiyat Meditasi Fokus Nafas ALLAH MUHAMMAD

Setiap selesai dari wirid istigfar AL FATTAH, sangat disarankan bagi para pengamal
untuk melakukan olah nafas (meditasi) dengan mengucap ALLAH MUHAMMAD.
Cara meditasi:

Tariklah nafas melalui hidung dengan hati mengucap ALLAH , dan hembuskan nafas
dari mulut dengan hati mengucap MUHAMMAD

Ulangi beberapa kali, fokus konsentrasi ke gerak nafas dan asma ALLAH
MUHAMMAD yang terucap oleh hati

Terus ulangi beberapa kali sampai mendapat ketenangan, lalu mulai tahan nafas di
perut / kumpulkan udara (keraskan) di bawah pusar

Saat menahan nafas, tekan ujung lidah ke langit-langit mulut, ucapkanlah dalam hati
: ALLAH MUHAMMAD sebanyak-banyaknya selama nafas masih sanggup ditahan,
dan kemudian hembuskan dari mulut dengan hati mengucap MUHAMMAD

Ulangi minimal 3x tahan nafas, dan hembusan ketiga arahkan kepada kedua telapak
tangan lalu gosok-gosok keduanya, kemudian usap ke muka dan seluruh anggota
tubuh sambil mengucapkan Hamdalah dan Hauqolah

Sikap Tubuh dalam Meditasi Fokus Nafas ALLAH MUHAMMAD / Fokus Hati.

Dalam praktik meditasi dan amaliah kaifiyat yang bacaannya difokuskan ke hati,
maka sikap tubuh adalah sebagai berikut :

-> Telapak tangan kanan memegang jantung (dada sebelah kiri agak kebawah),
rasakan detak jantung yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh

-> Tangan kiri letakkan diatas paha kiri, memegang tasbih untuk menghitung jumlah
bacaan wirid

-> Selama wirid tangan kanan jangan lepas dari memegang jantung, resapi energi
bacaan yang mengalir dari telapak tangan, lalu masuk ke jantung, dan kemudian
menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Rasakan seluruh anggota tubuh
yang dialiri darah ikut berdzikir bersama lisan kita.

-> Setelah wirid dan kemudian melakukan meditasi fokus nafas ALLAH
MUHAMMAD, maka taruh tasbih dan buka telapak tangan kiri menghadap keatas,
tangan diletakkan diatas paha atau lebih tinggi seperti sikap tangan berdoa

-> Setiap menghembuskan nafas setelah menahannya di perut bawah pusar,


hembuskan NAFAS RAHMAT MUHAMMAD ke kedua telapak tangan lalu gosok
keduanya dan usap ke wajah (minimal), lalu ambil posisi kembali seperti diatas, dan
ulangi sebanyak 3 kali.
-> Ketika menahan nafas, perhatikan irama detak jantung, dan wiridkan ALLAH
MUHAMMAD berbarengan dengan detakan jantung, hayati yang berdzikir adalah
Jantung kita bukan lisan kita, lalu bacaan dan energi asma ALLAH MUHAMMAD
mengalir ke seluruh tubuh yang dialiri darah yang sudah terisi asma ALLAH
MUHAMMAD dipompa oleh jantung.

-> Setelah selesai maka ucapkan hamdalah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman AS:

َ ‫ِير ِمنْ عِ َبا ِد ِه ْالمُْؤ ِمن‬


‫ِين‬ َّ ‫ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ الَّذِي َف‬
ٍ ‫ض َل َنا َع َل ٰى َكث‬

Kaifiyat Kain Kafan

Alhamdulillah satu-satunya harta yang akan kita bawa ke alam kubur adalah kain
kafan, sekaya apapun kita hanya kain kafan yang membungkus dan menghiasi diri

Kain kafan adalah harta dunia yang akan menemani kita saat persaksian dengan
para malaikat yang menginterogasi di alam kubur

Maka janganlah jadikan kain kafan hanya sebagai kain katun putih biasa yang tidak
mampu bersaksi terlebih membela

Sebagai satu2 nya harta dunia yang kita bawa nanti maka adalah suatu kebaikan
jika kita mempersiapkannya dari sekarang, agar bisa ikut bersaksi dan membela
bersama amal-amal kebajikan kita yang tak seberapa di alam kubur nanti

Bagaimana cara mempersiapkannya?

InsyaAllah... Sebelum menjadi teman setia di alam kubur, maka jadikanlah kain
kafan sebagai teman setia kita dalam beribadah, bermunajat dan berdzikir kepada
Allah SWT di dunia ini

Sediakanlah kain kafan , cuci dan bersihkanlah dari kotoran ... lalu berilah
wewangian, saat kita akan menunaikan ibadah jadikan kain kafan sebagai alasnya /
sajadah yang diatasnya kita mendirikan shalat, berdzikir kepada Allah SWT

Maka segala Rahmat, Berkah Nya yang turun menyelimuti diri saat kita bermunajat
akan turut terserap kedalam kain kafan yang menjadi alasnya

Hawa kehidupan, energi, segala bentuk Berkah, Rahmat dan Ampunan Allah SWT
yang tercurahkan selama kita beribadah akan insyaAllah ikut mengisi kain kafan kita
... dan menjadilah ia dengan demikian sebaik2 kain kafan yang bisa kita pakai untuk
membungkus diri setelah mati
Hikmah lainnya adalah hawa nafsu diri yang sering menyusup dan mengurangi nilai
ibadah kita akan melemah dan berkurang karena ingatan dan renungan akan
kematian insyaAllah membuat kita lebih fokus, tulus dan ikhlas beribadah kepada
Allah SWT

Dengan demikian insyaAllah selain akan menjadi saksi dan pembela kita dialam
kubur nanti, ibadah bersama kain kafan yang menjadi alas / sajadah akan
meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah
SWT

Kaifiyat Shalat Jama’ah dalam Kesendirian Bersama Para Ghaib

Kewajiban shalat 5 waktu, adalah kewajiban yang telah ALLAH SWT tentukan atas
seluruh makhluk-NYA dari golongan manusia dan jin. Dan sungguh dimana pun kita
berada, para saudara yang beriman dari golongan jin pun juga berada, bahkan
sangat mungkin telah lebih dulu ada dari kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) bersabda,

ُ ‫اَأل ْر‬
‫ض ُكلُّ َها َم ْس ِج ٌد ِإالَّ ا ْل َم ْق ُب َر َة َوا ْل َح َّما َم‬

“Seluruh bumi adalah masjid, kecuali kuburan dan tempat pemandian” (HR. Tirmidzi
no. 317, Ibnu Majah no. 745, Ad Darimi no. 1390, dan Ahmad 3: 83. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Maka jadikanlah kamar kita sebagai masjid yang didalamnya didirikan shalat
berjama’ah dengan para hamba ALLAH SWT dari kalangan ghaib yang beriman,
maka insyaALLAH ibadah shalat kita pun akan bernilai sebagaimana shalat
berjama’ah.

Rasulullah SAW Bersabda :

ً‫س ِريْنَ َد َر َجة‬ َ ِ‫صاَل ِة ا ْلفَ ِّذ ب‬


ْ ‫س ْب ٍع َو ِع‬ َ ‫صاَل ةُ ا ْل َج َما َع ِة َأ ْف‬
َ ْ‫ض ُل ِمن‬ َ

“ Shalat jama’ah lebih utama duapuluh tujuh derajad daripada shalat sendirian”

Kaifiyat shalat Jama’ah

- Adzanlah dan kemudian ucapkan Iqomah ( bisa langsung Iqomah )


- Kemudian ucapkan seruan untuk shalat
‫صبْح) جامِع ًة رحم ُكم هّٰللا‬
ُ َ ‫صلُّ ْوا‬
ُ َ ِ َ َ َ ِ ُّ ‫صالَ َة (ال‬ َ

Ganti nama shalat yang dalam tanda kurung, sesuai shalat yang akan
didirikan

- Pasang niat shalat sebagai imam

‫ْن مُسْ َت ْق ِب َل ْال ِق ْب َل ِة َأدَ ا ًء ِإ َمامًا هلِل ِ َت َعا َلى‬ ُّ


ِ ‫(الظه ِْر) َر ْك َع َتي‬ َ ‫ُأ‬
َ ْ‫صلِّي َفر‬
‫ض‬

Ganti nama shalat yang dalam tanda kurung, sesuai shalat yang akan

didirikan

- Setelah shalat , ucapkan salam kepada seluruh ghaib dan ajaklah untuk wirid
bersama Istigfar Al Fattah

Kaifiyat Shalat Sunnah Al Fath

Alhamdulillah jelang datangnya bulan Ramadhan ALLAH SWT hadiahkan kita


sebuah amalan shalat sunnah 4 rakaat melalui wasilah tuan guru batin kita, semoga
ALLAH SWT senantiasa Melimpahkan RahmatNya pada beliau dan Nabi
Muhammad SAW Mensyafa’ati beliau. Aamiin YRA!

Shalat sunnah 4 rakaat ini dilaksanakan dengan 2 salam dan dilaksanakan pada
malam hari, dalam setiap rakaat kita membaca ayat-ayat dari surat Al Fath yang
sudah ditentukan pembagiannya untuk masing-masing rakaat.

Setelah selesai dari mendirikan shalat sunnah kita kembali membaca surat Al Fath
1x

Berikut adalah daftar ayat yang dibaca dalam setiap rakaat sholat sunnah Al Fath

Ain 1 : Al-Fath ayat 1- 10 Rokaat ke 1


Ain 2: Al-Fath ayat 11-17 rokaat ke 2
Ain 3 : Al-Fath ayat 18-26 rokaat ke 3
Ain 4 : Al-Fath ayat 27-29 rokaat ke 4

insyaallah para pengamal shalat sunnah Al Fath akan dalam pemeliharaan Allah
SWT hingga ajal menjemput
Bismillah Birahmatillah wa Bisyafa'ati Rasulillah SAW

Kaifiyat Mandi Istigfar

Niat dalam hati:


Bismillahirrahmanirrahim
Allahuma Shalli wa Sallim 'ala Sayyidina Muhammad
Saya niat mandi untuk meng-istigfarkan seluruh bagian tubuh lahir dan batin
Tho'atan Lillahi wa liRasulihi SAW

Setelah membaca niat, maka lanjutkan:

● Sesuai sunnah Rasulullah, cuci tangan atau basuh tangan kiri dan kanan
sebanyak 3 kali agar bersih dan terhindar dari najis.
● Lalu bersihkan bagian kemaluan depan dan belakang
● Kemudian berwudhu dengan sempurna
● Lalu siapkan air dalam gayung, baca dalam hati asma istigfar AL FATTAH
7/17x lalu hembuskan ke air dalam gayung, kemudian campurkan kedalam
bak mandi
● Urutan pembersihan mulai dari bagian tubuh bawah ke atas, maka
bersihkanlah diawali dari jari-jari kaki, lalu ke telapak, naik ke betis dan
seterusnya hingga ke ujung rambut kepala.
● Saat membasuh anggota tubuh dalam hati wiridkan Istigfar AL FATTAH, di
bagian anggota tubuh yang disebutkan dalam riyadoh maka dibacakan
sebanyak 3x, ditambah dengan ketiak kiri dan kanan.

Anggota tubuh yang diistigfarkan dalam riyadoh: Kedua mata, Kedua lubang
hidung, Mulut dan lisan, Kedua telinga, Kedua tangan, Kedua kaki, Tulang
benulang, Kemaluan dan lubang kemaluan, Otak dan pikiran kita, Hati.

● Setelah membasuh semua anggota tubuh, maka selanjutnya bilas dengan


sabun atau lainnya.
● Sebagai penutup, kembali ambil air segayung, lalu bacakan asmanya 7/17x
hembuskan lalu siramkan dari arah atas kepala.
● Tutup dengan doa hamdalah Nabi Daud dan Nabi Sulaiman AS.

Alhamdulillahil ladzi fadholana 'ala katsirin min 'ibadihil mukminin

Kaifiyat Melebur Dosa & Hijabnya - Tingkat Dasar ( Wajib diamalkan )

Kaifiyat ini adalah riyadoh wajib yang harus dilakukan oleh para pengamal Istigfar Al
Fattah, minimal 1x seumur hidup dan sangat baik jika diamalkan pada setiap bulan,
InsyaALLAH diri pengamal akan dipenuhi Rahmat ALLAH SWT & Syafa’at Rasulillah
SAW.

Kaifiyat melebur dosa adalah amaliah riyadoh khusus, meng-istighfari bagian-bagian


anggota tubuh yang kita miliki, karena tubuh manusia menyimpan noda dari setiap
dosa, maksiat ataupun perbuatan-perbutan yang tidak diridhoi Allah SWT. Noda itu
akan bertambah dan menjadi besar hingga menutupi bagian-bagian yg bersih jika
terus ditambah dan tidak disucikan, maka dari itu setiap anggota tubuh harus kita
istighfari.

Berikut adalah bagian-bagian tubuh yang di-istighfarkan:

1. Kedua mata 100x.


2. Kedua lubang hidung 100x
3. Mulut dan lisan 100x
4. Kedua telinga 100x
5. Kedua tangan 100x
6. Kedua kaki 100x
7. Lubang dubur 100x
8. Kemaluan dan lubang kemaluan 100x
9. Otak dan pikiran kita 100x
10. Hati 100x

Maka total 1000x wirid dalam sekali duduk, kaifiyat ini dilakukan tanpa putus selama
1 Minggu / 7 Hari. Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, jika tidak bisa
maka malam hari dimana kita dapat merasakan ketenangan / tidak terusik berbagai
urusan duniawi.

Tata Cara:

- Pertama-tama dirikan shalat Taubat / Hajat 2 Rakaat.

- Selesai shalat pasang niat di hati bahwa Riyadoh yang akan kita jalani ini
merupakan bentuk Ketaatan kepada ALLAH SWT dan NABI MUHAMMAD
SAW :

‫ص ّل هّٰللا ِ َع َل ْي ِه َو َسلّ َم‬


َ ِ ‫ب هَّللا‬
ِ ‫اع ًة هَّلِل ِ َولِم َُح ّم ٍد َح ِبي‬
َ ‫ْت َط‬
ُ ‫ُن َوي‬

- Ambil sikap / posisi duduk bersila, punggung tegak dan kepala sedikit
menunduk, buatlah diri senyaman mungkin
- Mulailah wirid serta konsentrasikan rasa & fikiran kita pada BAGIAN TUBUH
yang diistigfari sesuai urutan diatas, layaknya kita menghadiahkan bacaan
asma bertuah istigfar Al Fattah kepadanya

- Selesai 1000x asma diwiridkan, masih dalam posisi yang sama wiridkan
asma ALLAH MUHAMMAD 313x dengan cara : hirup nafas ( hati ucapkan
ALLAH ) lalu keluarkan nafas ( MUHAMMAD ) .. fokuskan pada hati , dengan
membayangkan kita tengah menyeru ALLAH SWT dan NABI MUHAMMAD
SAW yang bersinggasana di hati kita

- Kemudian tegakkan kepala, dan wajah menghadap ke depan. Dengan mata


terpejam mulailah meditasi Fokus Nafas ALLAH MUHAMMAD

Tarik nafas melalui hidung dengan hati mengucap ALLAH , dan hembuskan nafas
dari mulut dengan hati mengucap MUHAMMAD

Ulangi beberapa kali, fokus konsentrasi ke gerak nafas dan asma ALLAH
MUHAMMAD

Terus ulangi sampai mendapat ketenangan, lalu mulai tahan nafas di perut /
kumpulkan udara (keraskan) di bawah pusar

Saat menahan nafas, tekan ujung lidah ke langit-langit mulut, ucapkanlah dalam hati
: ALLAH MUHAMMAD sebanyak-banyaknya selama nafas masih sanggup ditahan,
dan kemudian hembuskan dari mulut dengan hati mengucap MUHAMMAD

Ulangi minimal 3x tahan nafas, dan hembusan ketiga arahkan kepada kedua telapak
tangan lalu gosok-gosok keduanya, kemudian usap ke muka dan seluruh anggota
tubuh sambil mengucapkan Hamdalah dan Hauqolah

Sebagai penutup wiridkan kemudian Sholawat Jibril ( jumlah disesuaikan dengan


diri pengamal, silahkan minta arahan ke pengasuh grup )

Tutup amaliah dengan DOA WAJIB

— Catatan

Selesai riyadoh dianjurkan banyak membaca AL Quran terutama SURAT AL FATH ,


karena InsyaALLAH SWT Hikmah dari setiap bacaan AL Quran akan mudah terasa
dan diserap oleh tubuh yang telah bersih dari noda berkah wasilah istigfar Al Fattah.

● Bagi para peserta riyadoh, berikut adalah beberapa hal yang


direkomendasikan:
● Selama dalam hari-hari riyadoh, pertahankan meditasi nafas ALLAH
MUHAMMAD dalam sehari-hari, saat bernafas, makan / minum di waktu
malam dstnya, isinya semua aktifitas dengan nafas berdzikir ALLAH
MUHAMMAD
● Sebelum melakukan riyadoh keluarkan sedekah seikhlasnya
● Jika ada rejeki lebih, keluarkan sedikit untuk membeli kain kafan sebagai
pelengkap riyadoh

Bismillah Birahmatillah wa Bisyafa'ati Rasulillah SAW

Kaifiyat Melebur Dosa & Hijabnya - Tingkat Lanjut ( Wajib diamalkan )

Kaifiyat ini diamalkan oleh pengamal istigfar AL FATTAH yang telah sukses
menyelesaikan RIYADOH peleburan dosa tingkat dasar.

Berikut adalah bagian-bagian tubuh yang di-istighfarkan:

Kedua mata 33x.


Kedua lubang hidung 33x
Mulut dan lisan 33x
Kedua telinga 33x
Kedua tangan 33x
Kedua kaki 33x
Tulang benulang 33x
Kemaluan dan lubang kemaluan 33x
Otak dan pikiran kita 33x
Hati 33x

Maka total 330x wirid dalam sekali duduk, kaifiyat ini dilakukan tanpa putus selama 3
Hari. Waktu terbaik adalah sepertiga malam terakhir, jika tidak bisa maka malam hari
dimana kita dapat merasakan ketenangan / tidak terusik berbagai urusan duniawi.

Tata Cara:

Sebelum memulai amaliah lakukan Mandi Istigfar.

1. Dirikan shalat Taubat / Hajat 2 Rakaat.

—------------------------------
Amalkan Kaifiyat Membuka Kunci Ghoib Diri
---------------------------------
Pasang niat di hati bahwa Riyadoh yang akan kita jalani ini merupakan bentuk
Ketaatan kepada ALLAH SWT dan NABI MUHAMMAD SAW :

Assalamualaika Ya Sayyidi Ya Rasulallah 3x


Bismillahirrahmanirrahim
Allahuma Shalli wa Sallim 'ala Sayyidina Muhammad

Lalu niat : Nawaitu Tho'atan Lillahi wa LiRasulihi SAW

2. Kemudian minum air yang telah diasma oleh Mu'jiz ( Disiapkan terlebih dulu /
hanya bagi peserta terpilih )

3. Ambil sikap / posisi duduk bersila, punggung tegak dan kepala sedikit menunduk,
buatlah diri senyaman mungkin

4. Mulailah wirid serta konsentrasikan rasa & fikiran kita pada BAGIAN TUBUH yang
diistigfari sesuai urutan diatas, layaknya kita menghadiahkan bacaan asma bertuah
istigfar Al Fattah kepadanya

5. Saat wirid kosongkan fikiran, dan jika muncul sensasi hawa energi Rahmat
ALLAH SWT dan Syafa'at Rasul-NYA SAW resapi dengan ridho dan ikhlas lalu
visualisasikan energi yang terasa semakin menguat dan menyebar ke seluruh tubuh.
Visualisasikan diri kita / tubuh yang kita istighfarkan menyala diselimuti energi yang
sangat terang menyilaukan.

6. Jika muncul gambaran kejadikan, visualisasikan diri kita berinteraksi dengan


gambaran yang muncul (bukan memory / ingatan), misal jika muncul gambaran kita
ditampakkan suatu benda visualisasikan kita bergerak memegangnya dan
seterusnya silahkan diimprovisasi.

VISUALISASI adalah teknik kita menguasai diri dan memaksimalkan situasi batin
yang kita alami / rasakan saat riyadoh maka kembangkanlah.

7. Selesai asma Istigfar AL FATTAH diwiridkan, ambil sikap meditasi yaitu letakkan
tangan kiri diatas paha memegang tasbih dan telapak tangan kanan memegang
dada kiri tepat diatas jantung. Rasakan detakan jantung dan desiran darah yang
dipompa oleh jantung mengalir ke seluruh tubuh.

8. Kemudian wiridkan asma Sholawat Sirril Anwar ( hanya diijazahkan pada yang
terpilih ) 333x dengan fokus rasa dan fikiran ke hati. Setiap bacaan yang kita
wiridkan visualisasikan menyebar energi asmanya ke seluruh tubuh melalui darah
yang dialirkan dari jantung kita.
9. Kemudian wiridkan asma ALLAH MUHAMMAD 333x dengan cara : hirup nafas
dari hidung ( hati ucapkan ALLAH ) lalu keluarkan nafas dari hidung ( MUHAMMAD )
.. fokuskan pada hati , dengan penuh penghayatan seperti kita tengah memanggil
ALLAH SWT dan NABI MUHAMMAD SAW yang bersinggasana di hati kita

10. Kemudian dengan mata terpejam mulailah meditasi Fokus Nafas ALLAH
MUHAMMAD. Tarik nafas melalui hidung dengan hati mengucap ALLAH , dan
hembuskan nafas dari mulut dengan hati mengucap MUHAMMAD.

Ulangi beberapa kali, fokus konsentrasi ke gerak nafas dan asma ALLAH
MUHAMMAD

Terus ulangi sampai mendapat ketenangan, lalu mulai tahan nafas di perut /
kumpulkan udara (keraskan) di bawah pusar

Saat menahan nafas, tekan ujung lidah ke langit-langit mulut, ucapkanlah dalam hati
: ALLAH MUHAMMAD sebanyak-banyaknya selama nafas masih sanggup ditahan,
keraskan dengan jelas bacaan ALLAH MUHAMMAD oleh hati kita, visualisasikan
energi asma ALLAH MUHAMMAD memenuhi aliran darah dan menyebar ke seluruh
tubuh. Jika sudah tidak sanggup menahan nafas maka hembuskan dari mulut
dengan hati mengucap MUHAMMAD

Ulangi minimal 3x tahan nafas, setiap hembusan arahkan kepada kedua telapak
tangan lalu gosok-gosok dan kemudian usap ke muka dan seluruh anggota tubuh
sambil mengucapkan QUM BIIZNILLAH wa BISYAFA'ATI RASULILLAH SAW

Sebagai penutup wiridkan kemudian Sholawat Jibril ( untuk amaliah malam ke 1


seikhlas, untuk hari selanjutnya akan ada arahan dari pembimbing )

------------
Doa Penutup Kunci Ghoib Tubuh
------------

Akhiri amaliah dengan DOA WAJIB:

Bismillahirrahmanirrahim

Allahumma Shalli wa Sallim wa Barik 'ala Sayyidina wa Nuri Anwarina


Muhammadibni Abdillah

Astaghfirullahal Hayyal Qoyyum La ilaha illa HU Shalli 'ala Sayyidina Muhammadin


bihaqqihi Atmim Lana Nurana Ighfirlana dzunubana wa liwalidayna wa li-azwajina wa
liajdadina wa lijaddatina wa li-aslafina wa lidzurriyyatina wa li-ahlina wa limu'allimina
wa limanistaghfara bil istighfar AL FATTAH wa lilmuslimina wal muslimati wal
mukminina wal mukminati Al Ahya-i minhum wal amwat warhamna Rahmatan
Syamilatan Kamilatan Da-imatan Abadan kama Tarhamu man Tarhamu Fa-innaka
Khairurrahimin wa 'ala alihi wa ashhabihi bighayri hisabin.

Riyadoh Penyempurnaan Cahaya Diri

Alhamdulillah MasyaALLAH ... Biiznillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW,


Kini rekan-rekan memasuki malam ke 4 Riyadoh, semoga senantiasa diberikan
keistiqomah, kesabaran dan keikhlasan selalu.

Malam ke 4 ini merupakan hari ke 1 (pertama) untuk Riyadoh Penyempurnaan


Cahaya Diri setelah kita membersihkan diri dari berbagai kotoran dan dosa dalam
riyadoh peleburan dosa tingkat dasar (7 hari) dan tingkat lanjut (3 hari), maka dalam
3 hari kedepan kita memohon Rahmat ALLAH SWT dan Syafa'at Nabi Muhammad
SAW agar menyempurnanakan NURULLAH dan NUR MUHAMMAD dalam diri kita.

Kaifiyat:

Kaifiyat nya tetap sama, hanya perbedaan pada:

1. Jika yang sebelumnya kita fokus ke bagian anggota tubuh, skrg fokus hanya ke
hati (jantung) jadi sikap diri seperti meditasi dimana tangan kanan memegang
jantung dan tangan kiri diatas paha memegang tasbih, selama berdzikir tangan
kanan jangan lepas dari memegang jantung rasakan detakan jantung dan
visualisasikan energi asma yang kita baca masuk mengisi jantung kita dan darah
yang menyebar keseluruh tubuh yang dipompa oleh jantung, dengan jumlah wirid
333x.

2. Bacaan Sholawat Sirril Anwar nya diganti dengan ijazah ke 2.

Tetap dahulukan dengan mandi Istigfar semoga Cahaya ALLAH SWT dan NABI
MUHAMMAD SAW dengan mudah dapat bersinar dengan terangnya dalam diri kita,
yang telah bersih dan semakin bersih... InsyaALLAH!

Kombinasi Kaifiyat Melebur Dosa Dengan Kaifiyat Cermin

Bismillah Birahmatillah wa Bisyafa'ati Rasulillah SAW

Alhamdulillah tujuan dari dilaksanakannya RIYADOH ini adalah melebur dan


membersihkan diri dari dosa dan hijab-hijabnya, dengan semakin bersih maka
Kuasa ALLAH SWT pada diri kita insyaALLAH akan semakin bangkit sempurna dan
nyata menuju INSANUL KAMIL (manusia yang sempurna).
Dalam kaifiyat melebur dosa ini, InsyaALLAH akan sangat bagus jika
dikombinasikan dengan kaifiyat cermin, cermin yang dimaksud adalah cermin yang
cukup besar dimana kita bisa melihat tubuh secara sempurna melaluinya.

Maka letakkanlah cermin besar tersebut dihadapan waktu kita melaksanakan


kaifiyat, kemudian saat proses wirid fokuskan pandangan dengan melihat diri
didalam cermin ke bagian-bagian yang telah ditentukan sesuai urutan dalam kaifiyat.
Misal saat wirid melebur dosa dan hijabnya dengan fokus di hati (jantung) maka
tataplah jantung kita, semampunya tahan mata tidak berkedip dan terus ulangi untuk
setiap bagian yang diwiridkan, namun khusus untuk mata jangan menatap mata
terlalu lama sering2lah berkedip, karena efek dari energi yang terpancar secara
langsung ke mata bisa membuat penglihatan menjadi kabur dan merasa pusing.

Energi asma yang kita bacakan ketiap bagian tubuh tersebut InsyaALLAH akan
memiliki daya lebur berkali lipat dari cara tanpa menggunakan cermin. Dan
insyaALLAH banyak kejadian dimana saat kaifiyat cermin dilakukan akan muncul
para qarin baik qarin jin atau pun qarin malaikat, sedulur papat hingga sukma sejati
(pancer) akan hadir seiring dengan semakin bersih nya diri dan segala dosa dan
kunci-kunci simpul ghaib dalam diri yang terbuka dengan wasilah kaifiyat ini.

Biiznillah InsyaALLAH

Bismillah Biiznillah Birahmatillah Bimu'jizati Rasulillah SAW wa Syafa'atihi

Kaifiyat Penerapan Marifat Dua Kalimat Syahadat Dalam Doa

Alhamdulillah melalui dua kalimah syahadat Allah SWT mendidik kita agar
senantiasa menyandingkan diriNya dengan KekasihNya yaitu Nabi Muhammad
SAW.

Maka selain mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, sering2lah juga mengucapkan


Bismillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW saat mengawali suatu aktifitas
sebagai bentuk ketaatan kita kepadaNya dan RasulNya.

Dalam membaca " Bismillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW " , tersisip
banyak doa yang dipanjatkan yaitu kita menyebut nama ALLAH SWT, lalu memohon
atas Rahmat NYA dan Syafa'at Nabi Muhammad SAW dalam segala aktifitas kita
dan pada akhir kalimat kita Bershalawat atas Nabi. Maka InsyaALLAH Biiznillah wa
Syafa'ati Rasulillah SAW dengan wasilah membacanya apa-apa yang kita kerjakan
akan berjalan dengan baik dan penuh berkah, Alhamdulillah.

Begitu pula saat kita berdoa selalu sertakan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Dalam pembahasan terdahulu dikatakan bahwa Istigfar adalah HAK ALLAH SWT
atas diri kita yang hidup dengan segala macam karuniaNya namun masih sering
berputus asa dan bermaksiat, maka beristigfarlah sebagai bentuk kesadaran diri kita
yang senantiasa tidak pandai bersyukur ini.

Dan Shalawat adalah HAK NABI MUHAMMAD SAW atas diri kita semua umat Islam,
karena beliau sendiri merupakan Rahmat terbesar yang ALLAH SWT Berikan pada
kita dan seluruh alam semesta.

Berikut beberapa contoh penerapan Istigfar dan Shalawat dalam berdoa.

Contoh doa sapu jagad yang berbunyi :

َ ‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬

Maka aplikasi penerapan makrifat syahadatain dalam doa diatas yang menerapkan
Istigfar dan Shalawat adalah sebagai berikut :

Bentuk dasar:

‫َأسْ َت ْغف ُرهّٰللا‬


‫ار‬ َ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد ِب َح ِّق ِه آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬ َ ِ

Penjelasan:

Kalimat ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد ِب َح ِّق ِه‬ ‫ َأسْ َت ْغف ُرهّٰللا‬yang berarti : Hamba memohon ampun kepada
َ ِ
ALLAH SWT, dan sampaikanlah Shalawat kepada NABI MUHAMMAD SAW yang
dengan HAQ (hakikat / kebenarannya) .... (isi hajat / doa kita), menjadi pengganti
kata Rabbana, Allahumma dan lainnya.

Untuk meningkatkan kualitas doa kita, maka kita dapat pergunakan Sifat-sifat
ALLAH, Nama-nama ALLAH seperti Ismul 'Adzhom bersama lafadz ALLAH SWT,
contoh disini kita tambahkan ismul A'dzhom AL HAYYU AL QAYYUM ( Yang Maha
Hidup Maha Berdiri Sendiri ), maka menjadi:

‫هّٰللا‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر ْال َحيَّ ْال َقي ُّْو َم‬
َ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد ِب َح ِّق ِه آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬

Selain menambahkan kalimat sifat & nama-namaNYA kepada Lafadz ALLAH SWT,
maka guna lebih meningkatkan kualitas doa kita juga dapat menambahkan
kalimat-kalimat sifat kepada lafadz MUHAMMAD, contoh Syafi'il Alamin ( Pemberi
Syafa'at bagi semesta alam ), maka menjadi :
‫هّٰللا‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر ْال َحيَّ ْال َقي ُّْو َم‬
َ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َش ِفي ِْع ْال َعا َل ِمي َْن ِب َح ِّق ِه آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬

Dan untuk lebih meningkatkan lagi keutaman doa kita, tambahkan diakhir kalimat
shalawat kepada para keluarga dan sahabat NABI SAW dengan kalimat "‫َو َع َلى آلِ ِه‬
ٍ ‫ " َوَأصْ َح ِاب ِه ِب َغي ِْر ح َِسا‬yang berarti : dan juga kepada seluruh keluarga dan sahabat (NABI
‫ب‬
MUHAMMAD SAW) tanpa batas perhitungan / tak terhingga , maka menjadi:

‫هّٰللا‬
‫ار َو َع َلى‬
ِ ‫اب ال َّن‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر ْال َحيَّ ْال َقي ُّْو َم‬
َ ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َش ِفي ِْع ْال َعا َل ِمي َْن ِب َح ِّق ِه آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬
ٍ ‫آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه ِب َغي ِْر ح َِسا‬
‫ب‬

Maka insyaALLAH Biiznillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW, setiap doa kita yang
diawali dengan istigfar sekaligus dengan shalawat ini akan bernilai lebih dan
mustajab di sisi ALLAH SWT, karena selain kita menyampaikan hajat-hajat kita
kepadaNYA, didalamnya kita juga sudah beristigfar dan bershalawat , dimana
keduanya disisi lain juga merupakan syarat diterima / dikabulkannya doa-doa yang
dipanjatkan.

Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam bersabda:

‫صلَّى هللاُ َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ‫ُصلَّى َع َلى م َُح َّم ٍد َو‬


َ ‫آل م َُح َّم ٍد‬ َ ‫ُك ُّل ُد َعا ٍء َمحْ ج ُْوبٌ َح َّتى ي‬

"Setiap doa akan terhalang (untuk dikabulkan) hingga dibacakan shalawat kepada
Muhammad dan keluarganya" [HR. Thabaraniy]

ٍ ِ‫ َومِنْ ُك ِّل ض‬،‫ار؛ َج َع َل هَّللا ُ َل ُه مِنْ ُك ِّل َه ٍّم َف َرجً ا‬


ُ ‫ َو َر َز َق ُه مِنْ َحي‬،‫يق َم ْخ َرجً ا‬ ‫َأ‬
“ ُ‫ْث اَل َيحْ َتسِ ب‬ ِ ‫” َمنْ ْك َث َر مِنْ ااِل سْ ت ِْغ َف‬

“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi
setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah
yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai
sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir)

Alhamdulillah ... InsyaALLAH, ALLAHU Ta'ala A'lam.

Kaifiyat Berdoa Dengan Asma’ ALLAH SWT

Alhamdulillah ... saat mengamalkan istigfar Al Fattah sebaiknya pasanglah niat


hanya untuk mendapatkan ridho Allah SWT , rahmat dan ampunanNya

Setelah kita selesai wirid baru panjatkan doa sesuai dengan hajat diri kita masing2
... ucapkan: ..... dengan wasilah istigfar Al Fattah Ya Allah Yang Maha Membuka
bukakanlah ( misal jodohku / rejekiku / kesehatan untuk bundaku ... dstnya ) ...
sesuai dengan hajat kita
Dalam menyeru Allah SWT serulah dengan sifat Allah SWT yang tersirat dalam
istigfar Al Fattah , yaitu :

Yang Maha Pengampun


Yang Maha Membuka
Yang Maha Menutup / Memutus
Yang Maha Membela / Menolong
Yang Maha Memberi Petunjuk
Yang Maha Perkasa
Yang Maha Bijaksana

... insyaAllah, semoga Allah SWT meridhoi para pengamal istigfar Al Fattah
dimanapun berada ... Aamiin YRA

Jika rekan pengamal istigfar Al Fattah tengah juga mempelajari suatu keilmuan /
asma / hizb / ajian .. maka setelah wirid berdoalah agar Allah SWT Yang Maha
Membuka membukakan segala daya ghaib keilmuan yang dipelajari ... insyaAllah
dengan begitu rekan pengamal akan dimudahkan dalam menguasainya ...
insyaAllah

Jadi urutannya adalah :

Niat karena Allah SWT -> wirid istigfar Al Fattah -> wirid keilmuan / doa2 kerejekian
dll / bacaan Al Quran / ... dstnya -> doa sesuai hajat -> meditasi fokus nafas Allah
Muhammad

InsyaAllah dengan mengikuti alur ini ibadah istigfar kita kepada Allah SWT tidak
disusupi oleh nafsu duniawi karena murni hanya karena Allah SWT ... insyaAllah

Dan hajat duniawi kita pun tetap tersampaikan kepada Nya ... Allahu 'Alam
Bishawab

Kaifiyat Meminta Petunjuk Kepada ALLAH SWT AL HADIY

Alhamdulillah... insyaAllah saat istigfar Al Fattah sudah sebatin dengan diri maka
akan mudah bagi kita mencari solusi dari berbagai permasalahan hidup, hingga
membuka hikmah dari berbagai rahasia-rahasia kehidupan.

Salah satu bait dzikir yang tersirat didalam asma bertuah istigfar Al Fattah adalah :

‫ب َع َل ْي َنا َواَل الض َّۤالِّي َْن‬ َ ‫ َأسْ َت ْغ ِف ُرهّٰللا َ ْال َهادِي ِا َلى صِ َراطِ ِه ْالمُسْ َت ِقيْم صِ َر‬.
ِ ‫اط الَّ ِذي َْن اَ ْن َع َم َع َل ْي َنا َغي ِْر ْال َم ْغض ُْو‬ ِ
Aku memohon ampunan kepada ALLAH SWT Yang Maha Memberi petunjuk kepada
jalan-Nya yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Ia berikan kepada kami;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Setiap 1x kita membaca asma bertuah hakikatnya sudah 7x kita berdoa dengan bait
istigfar ini.

Maka insyaALLAH setelah hati dan diri ini menjadi bersih dan semakin bersih,
setelah terbakar dan pupusnya berbagai residu dosa dan hijab-hijab nya dengan
wasilah istigfar AL Fattah yang rutin di wiridkan. Maka ALLAH SWT akan
menganugerahkan kita 'Qolbun Salim'

Di dalam Q.S. As-Syu’ara [26]: 88-89 Allah berfirman,

ٍ ‫ون ِإاَّل َمنْ َأ َتى هَّللا َ ِب َق ْل‬


‫ب َسل ٍِيم‬ َ ‫َي ْو َم اَل َين َف ُع َما ٌل َواَل َب ُن‬
(Ingatlah) pada hari ketika harta dan anak-anak tidak lagi berguna, kecuali orang
yang menghadap Allah dengan (membawa) hati yang salim (sehat).

Qolbum Salim adalah hati yang bersih, sehat dan selamat, sumber cahaya batin kita.
InsyaALLAH adalah Hati yang peka dan mudah menangkap isyarat langit.

Maka kepada para pengamal istigfar Al Fattah dimanapun berada, saya katakan:
mintalah Fatwa pada Hatimu!. ISTAFTI QOLBAK!, Demikianlah yang NABI SAW
telah sabdakan kepada sahabatnya Wabishah bin Ma'bad RA.

Maka jika ada sesuatu yang tertutup, misal pemahaman kita akan sesuatu perkara,
memohonlah kepada Allah SWT Yang Maha Membuka untuk membukakan
pemahaman dan memberi kita petunjukNya.

Berikut ini insyaALLAH adalah salah satu bentuk cara pengamalan istigfar Al Fattah
sebagai wasilah mendapat petunjuk ALLAH SWT

- Wiridkan istigfar Al Fattah dengan terlebih dulu pasang niat utama ( memohon
Ridho, Rahmat dan Ampunan Allah SWT ) kemudian wiridkan asma tanpa batas /
hitungan

- Selama hati & lisan berzikir, gerakkan fikiran untuk berusaha mengingat kejadian
yang ingin dipahami dan berusahalah mencernanya

- InsyaAllah dalam waktu kita berdzikir akan muncul gambaran-gambaran atau pun
bisikan-bisikan petunjuk Allah SWT mengenai perkara yang kita inginkan

InsyaALLAH ... Allahu 'Alam Bisshowab.


Kaifiyat Tawasul Dengan Istighfar Al Fattah untuk segala hajat

Rekan-rekan pengamal istigfar Al Fattah insyaAllah pasti sudah pernah mendengar


tentang hadis Nabi SAW mengenai 3 orang beriman yang terkurung dalam gua,
kemudian mereka bertawasul dengan amal shaleh mereka agar Allah SWT
menolong mereka keluar dari gua tersebut

Berikut ini link nya :


https://m.republika.co.id/amp/pntzpc458

Kaidah yang sama bisa kita terapkan dengan seluruh amal ibadah yang kita lakukan
diantaranya adalah bertawasul dengan istigfar Al Fattah yang kita wiridkan

Untuk kaifiyat tawasul ini pasang niat wirid hanya untuk mendapatkan ridho Allah
SWT.

Baiknya dilakukan setelah shalat Hajat 2 rakaat, pasang niat diatas lalu wiridkan
istigfar Al Fattah sesanggup dan seikhlasnya / saat hati sudah benar terasa plong
baru selesaikan wiridnya

Lalu ucapkan 2 kalimat syahadat dan shalawat Nabi kemudian katakan :

Yaa Allah ampunilah dosa-dosa hamba, jika Engkau Mengetahui bahwa wirid Istigfar
hamba demi mendapat RidhoMu, maka ijabahlah hajat hamba ( ... isi dengan hajat )
agar bertambah kuat keimanan hamba akan Kuasa Mu Ya Allah Yang Maha Perkasa
dan Maha Bijaksana

Tutup dengan hauqalah dan hamdalah

Kaifiyat Dzikir Majlis Bersama Keluarga

Sebaik baik majlis adalah yang disebut didalamnya asma Allah SWT

Allah SWT memerintah kita untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka, di surat
At Tahrim ayat 6, ALLAH SWT berfirman:

‫هللا َما َأ َم َر ُه ْم‬


َ ‫ُون‬ ٌ ِ‫ارةُ عليها مَالِئ َك ٌة غ‬
َ ‫الظ شِ دا ٌد الَّ َيعْ ص‬ َ ‫ِين آ َم ُنوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأهْ لِي ُك ْم ناراً وقودها ال َّناسُ َو ْالح َِج‬
َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
َ ‫ون َما يُْؤ َمر‬
‫ُون‬ َ ُ‫َو َي ْف َعل‬
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(Qs. At-Tahrim [66]:6)

Untuk itu buatlah majlis bersama anak dan istri, sediakan waktu khusus untuk shalat
berjamaah lalu diikuti dengan dzikir bersama. Dalam menjalankan kaifiyat ini,
niatkan sebagai bentuk taat kita kepada Allah SWT dan Rasul SAW.

Ajarkanlah istigfar Al Fattah karena didalamnya ada permohonan ampun kepada


Allah SWT untuk diri, kedua orang tua, kakek nenek dan seluruh keturunan kita serta
permohonan rahmat Allah SWT untuk mereka semua.

Semoga Allah SWT membentuk mereka menjadi pribadi-pribadi yang Shaleh dan

🤲🤲🤲
Shalehah dan menjadi bekal kebahagiaan hidup kita di dunia dan akhirat ... Aamiin
YRA

Kaifiyat Dzikir Majlis Bersama Para Hamba Allah SWT yang diberkahi

Alhamdulillah, sungguh seluruh makhluk jin dan manusia akan diminta


pertanggungan jawabnya di akhirat nanti

Untuk itu saat kita akan wirid istigfar Al Fattah , jadilah kita sebagai pembawa
Rahmat Allah SWT dengan turut mengajak kalangan ghaib untuk hadir dan dzikir
bersama

Baiknya bakar buhur dan pakailah wewangian untuk menjalankan kaifiyat ini

Ucapkanlah : Assalamualaikum wahai para hamba Allah SWT yang diberkahi para
ghaib yang tinggal didalam rumahku, para khadam yang mengiriku, para khadam
keilmuanku, para khadam benda2 bertuahku dan seluruh ghaib yang beriman
kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW ... mari kita berdzikir bersama
memohon ampun dan rahmat Allah SWT dengan wasilah istigfar Al Fattah ,
ucapkanlah ( ... bacaan asma utuh dari salam )

Laa haula wa laa quwwata illa billahil 'Aliyyil 'Adhzim

Dengan ijin Allah SWT mereka akan mendengar seruan kita dan ikut hadir
memenuhi majlis dzikir istigfar yang kita adakan

Lalu mulailah wiridkan asma nya ... bayangkan seluruh anggota tubuh ikut berdzikir ,
seluruh sel tubuh pun ikut berdzikir
insyaAllah berkah dan rahmat Allah SWT akan turun meliputi diri dan tempat kita
berada... Aamiin YRA

Kaifiyat Membooster Energi Asma Dengan Cermin

Salam semua rekan pengamal Istigfar Al Fattah

Kali ini kita akan membahas kaifiyat cermin dalam meningkatkan energi asma
berkali lipat.. insyaAllah

- Sediakan cermin yang cukup besar baiknya kita bisa melihat diri secara utuh
didalamnya

- Sediakan air segelas

- Ambil posisi yang nyaman / bersila dengan menghadap cermin

- Pandang diri kita lalu niat dan wiridkan asma sesanggup dan semampunya

- Fokus di kening antara kedua alis , jangan ke arah mata karena energi asma yg
cukup besar biasanya membuat mata perih dan berkunang

- imaginasikan hijab 2 keburukan yang menutup diri semakin tipis dan menghilang

- selesai wirid , tarik nafas simpan dan tahan beberapa detik diperut / dada lalu
tiupkan ke air yang telah disiapkan

- minum sebagian dan sisanya gunakan untuk mengusap wajah , leher belakang dan
perut

Kaifiyat Tadarus - Menyerap Berkah Ayat-ayat Al Quran

Alhamdulillah sebaik-baik bacaan adalah AL QURAN, dan setelah selesai dari


amaliah / wirid istigfar AL FATTAH maka biasakanlah membaca Al Quran semoga
ALLAH SWT Merahmati kita dengan mampu menyerap berkah dan hikmah dari
setiap huruf dan ayat-ayat yang telah kita baca.

Karena setelah wirid istigfar Al Fattah, insyaALLAH kondisi simpul ghaib diri
terbuka dan siap menerima masuknya berbagai energi positif dari berbagai wirid /
bacaan yang datang kemudian.
Maka manfaatkan kondisi ini dengan membaca banyak ayat Al Quran. Dan bagi
para pengamal Istigfar Al Fattah jadikan Surat AL FATH sebagai bacaan wajib.

Tata cara kaifiyat:

- Pasang niat melaksanakan kaifiyat sebagai bentuk ketaatan pada ALLAH


SWT dan Rasul Nya, misal :

Ya ALLAH, hamba niat melaksanakan kaifiyat Tadarrus sebagai bentuk


ketaatan hamba pada Mu dan Nabi Muhammad SAW

- Wiridkan istigfar Al Fattah 313x


- Kemudian dilanjutkan dengan wirid Sholawat Sirril Anwar 313x ( bagi yang
sudah mendapat ijazah )
- Setelah selesai wirid bacalah surat AL FATH 1/3x
- Lalu lanjutkan membaca doa berikut ( baiknya diulang 3x) :

َّ ‫ت اَأل َح ُد ال‬
‫ص َم ُد الَّذِى َل ْم َيل ِْد َو َل ْم يُو َل ْد َو َل ْم َي ُكنْ َل ُه ُكفُ ًوا‬ َ ‫آللَّ ُه َّم َر َّب َنا َيا َحىُّ َيا َقيُّو ُم الَ ِإ َل َه ِإالَّ َأ ْن‬
‫ِك اَأْلعْ َظ ِم َخي َْر َه ِذ ِه س ُْو َرةُ ال َف ْت ِح َف ْت َح َها َو َنصْ َر َها َو ُن ْو َر َها َو َب َر َك َت َها‬ َ ُ‫ َأسْ َأل‬، ‫َأ َح ٌد‬
َ ‫ك ِباسْ م‬
‫َوهُدَ ا َها َو ْال َحمْ ُد ِهّٰلل ِ ِذى ْال َجالَ ِل َواِإْل ْك َر ِام‬

Dan jika yang dibaca adalah surat Al Quran lainnya ( bukan Surat Al Fath),
maka baca doa yang berikut :

َّ ‫ت اَأل َح ُد ال‬
‫ص َم ُد الَّذِى َل ْم َيل ِْد َو َل ْم يُو َل ْد َو َل ْم َي ُكنْ َل ُه ُكفُ ًوا‬ َ ‫آللَّ ُه َّم َر َّب َنا َيا َحىُّ َيا َقيُّو ُم الَ ِإ َل َه ِإالَّ َأ ْن‬
‫ك باسْ م َ َأْل‬
‫آن ْال َعظِ ي ِْم َف ْت َح َها َو َنصْ َر َها َو ُن ْو َر َها‬ ِ ْ‫ِك ا عْ َظ ِم َخي َْر َه ِذ ِه س ُْو َرةُ ْالقُر‬ ِ َ ُ‫ َأسْ َأل‬، ‫َأ َح ٌد‬
‫َو َب َر َك َت َها َوهُدَ ا َها َو ْال َحمْ ُد ِهّٰلل ِ ِذى ْال َجالَ ِل َواِإْل ْك َر ِام‬

- Tutup dengan meditasi fokus nafas ALLAH MUHAMMAD

Kaifiyat Merekam Bacaan Dzikir Istigfar Al Fattah

Alhamdulillah mari jadikan bacaan dzikir kita bernilai lebih dengan menjadikannya
sebagai Rahmat ALLAH bagi sekitar, rekamlah dzikir bacaan asma dari bacaan
salam (boleh dibaca dalam hati) dan kemudian lanjutkan dengan asma bertuah
seikhlasnya. Alhamdulillah, kemajuan teknologi banyak memberi kita kemudahan
dengan handphone atau alat serupa lainnya, rekamlah dan kemudian putar secara
terus menerus.
Sebelum merekam, seperti biasa pasanglah niat, karena ini adalah wilayah
penggunaan maka berniatlah sesuai hajat yang ditujukan kepada ALLAH SWT,
berbeda dengan amaliyah / riyadoh yang niatnya hanya untuk mengharap Ridho
ALLAH SWT dan Syafa'at Nabi Muhammad SAW.

Kemudian saat merekam, niatkan bacaan suara dzikir kita yang terekam menjadi
doa permohonan ampun dan Rahmat ALLAH SWT untuk seluruh keluarga, tetangga
sekitar, dan seluruh makhluk dari kalangan manusia, jin dan lainnya. Hayati energi
bacaan dzikir kita mengalir melalui suara dan tersimpan baik dalam rekaman.

InsyaALLAH beberapa manfaat lainnya dari merekam bacaan dzikir:


● Pahala / kebaikan yang mengalir setiap kali terdengar oleh makhluk, karena
reaksi alami saat mendengar, si pendengar akan tanpa sadar mengikuti
bacaan yang didengarnya
● Mengingatkan selalu hati dan fikiran untuk berdzikir
● Menjadi syiar agama, dengan menyebarkan ajaran istigfar AL Fattah kepada
sekitar
● ... Dll

Semoga ALLAH SWT Merahmati dan Rasulullah SAW Mensyafa'ati seluruh


pengamal istigfar AL FATTAH dimana pun berada.

Kaifiyat Buang Negatif Melalui Buang Air

Ada suatu kaifiyat menarik mengenai buang energi negatif / penyakit ini ... yaitu
kafiyat buang air

Tubuh kita ini terdiri dari tubuh kasar dan tubuh halus / batin

Maka kaifiyat buang air menggerakkan tubuh batin kita untuk membuang energi
negatif / penyakit setiap kita melakukan buang air besar atau kecil

Cara melakukannya cukup mudah niat + keyakinan .. jadi setiap kita melakukan
buang air niatkan pula untuk membuang seluruh penyakit dan energi negatif dalam
diri melaluinya ...

Buang air janganlah kita lihat sebagai perbuatan buruk / hina / najis ... karena
hakikatnya buang air adalah bentuk ibadah kita dalam merawat diri yang dititipkan
YMK ... InsyaAllah
KAJI MA’RIFAT

KAJI MAKRIFATULLAH - ALLAH SWT SELALU DEKAT BAIK


KITA TAAT ATAU BERDOSA

Alhamdulillah MasyaALLAH ... Sesungguhnya ALLAH SWT Selalu dekat dengan


Hamba-HambaNYA, baik yang taat maupun mereka yang berdosa.

َ ‫َوا َِذا َسا َ َل‬


ٌ‫ك عِ َبادِيْ َع ِّنيْ َف ِا ِّنيْ َق ِريْب‬

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka


sesungguhnya Aku dekat. (Al Baqarah 186)

‫ان َو َنعْ َل ُم َما ُت َوسْ ِوسُ ِبهٖ َن ْفس ُٗه َۖو َنحْ نُ اَ ْق َربُ ِا َل ْي ِه مِنْ َحب ِْل ْال َو ِر ْي ِد‬
َ ‫َو َل َق ْد َخ َل ْق َنا ااْل ِ ْن َس‬

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. (Al
Qaf 16)

KEDEKATAN ALLAH SWT dengan diri kita tidak ada syarat dan ketentuan
didalamnya. KARENA ALLAH SWT YANG MAHA SUCI sungguh sungguh tidak
membutuhkan segala bentuk ibadah dan ketaatan kita kepadaNYA, sebagaimana
DIRINYA juga tidak akan terganggu sedikitpun dengan segala bentuk maksiat dan
keburukan yang kita lakukan.

Maka apapun bentuk ketaatan diri kita dalam beribadah, berdzikir, hingga diberikan
derajat yang lebih tinggi dalam ilmu, hikmah serta hal lainnya jangan sampai
membuat diri menjadi SOMBONG merasa lebih baik dari yang lain, jika hal tersebut
sampai terbesit didalam hati maka INGATLAH Sesungguhnya ALLAH SWT sama
sekali tidak membutuhkan IBADAH dan KETAATAN kita! dan itu bisa menjadi awal
Kemurkaan ALLAH SWT kepada diri kita, maka waspadalah akan keringanan,
kemudahan kita dalam beribadah / berdzikir bisa jadi itu adalah suatu bentuk UJIAN.

Untuk itu berhati-hatilah dari merasa diri LEBIH HEBAT / LEBIH TINGGI DERAJAT /
LEBIH BERILMU dari yang lain sebab telah banyak BERIBADAH kepada ALLAH
SWT, cukuplah IBLIS menjadi pelajaran kita bersama.

Sebaliknya, jika kita berdosa maka janganlah berputus asa dari RAHMAT ALLAH
SWT, sebab RAHMAT ALLAH SWT untuk kita tidak akan berkurang sedikitpun
karena segala maksiat yang telah kita perbuat, yang terjadi adalah kita membuat
BATASAN / PENGHALANG hingga RAHMAT itu tidak begitu kita terima / rasakan.
Maka janganlah pernah berfikir ALLAH SWT MENJAUH , karena itu akan membuat
kita semakin putus asa dan juga makin nyaman dalam dosa.

ALLAH SWT YANG MAHA SUCI tidak terganggu sama sekali dengan DOSA-DOSA
kita, DIA selalu DEKAT dan DOSA DIRI juga tidak membuat kita MENJAUH!

DOSA itu adalah DINDING PENGHALANG DIRI dari CAHAYA, RAHMAT ALLAH
SWT dimana setiap kita berdosa maka muncullah titik kotoran kelam dalam hati,
semakin banyak dosa maka semakin hitam kelam hati ini, maka KEMBALI kepada
ALLAH SWT itu berarti MEMBERSIHKAN kotoran-kotoran dosa yang MENGHIJAB
HATI.

Dari Abu Hurairah ra., dari Rasulullah saw., beliau bersabda : "Sesungguhnya
seorang hamba, ketika berbuat dosa, ada titik hitam di hatinya. Ketika dia
meninggalkan dosanya, memohon ampun, dan bertobat, hatinya kembali bersih.
Dan jika dia kembali (berbuat dosa), titik hitam terus bertambah di hatinya sampai
menggunung, dan itulah yang menyelubungi hati (dari cahaya) seperti yang Allah
firmankan, "Sama sekali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka
usahakan itu menutupi hati mereka."

‫ان َع ٰلى قُلُ ْو ِب ِه ْم مَّا َكا ُن ْوا َي ْكسِ ب ُْو َن‬


َ ‫َكاَّل َب ْل َۜر‬

Sekali-kali tidak! Bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.
(Al-Mutaffifin 14)

Berbeda dengan KETAATAN yang justru menjadi awal KEMURKAAN ALLAH SWT
jika kita terlena, DOSA justru bisa jadi merupakan bentuk lain dari RAHMAT ALLAH
SWT kepada HAMBA-NYA!

"Sesungguhnya Allah itu begitu bergembira dengan taubat hamba-Nya melebihi


kegembiraan seseorang di antara kalian yang menemukan kembali untanya yang
telah hilang di suatu tanah yang luas." (HR. Bukhari no. 6309 dan Muslim no. 2747).

‫اِنَّ هّٰللا َ ُيحِبُّ ال َّتوَّ ِابي َْن َو ُيحِبُّ ْال ُم َت َطه ِِّري َْن‬

Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan
diri. (Al Baqarah 222)

Beruntunglah jika kita pernah BERDOSA, Karena hanya orang-orang yang berdosa
yang bisa berTAUBAT, mengakui dan menyesali segala kesalahan diri telah berbuat
dosa dan menghitamkan hati. Bukan ahli ibadah yang sombong dengan ibadahnya
yang ALLAH SWT CINTAI, namun AHLI DOSA maksiat yang menyesali dosa nya
kepada ALLAH SWT yang akan DICINTAINYA.
AHLI DOSA akan mudah menangis saat bertaubat, dari tangisan taubat penuh
penyesalan dan permohonan AMPUN kepada ALLAH SWT inilah kemudian ALLAH
SWT bersihkan hatinya dari berbagai hijab-hijab dosa dan lebih dari itu ALLAH SWT
pun MENCINTAINYA!

Namun berhati-hatilah jika kita justru nyaman dalam berdosa, bisa jadi disaat itulah
ALLAH SWT mencabut NYAWA KITA dan tiada lagi kesempatan untuk
BERTAUBAT!

"Maksiat (dosa) yang menimbulkan rasa penyesalan atau rendah diri dan
membutuhkan rahmat Allah lebih baik daripada perbuatan taat yang disertai rasa
sombong, ujub dan besar diri." (Syekh Atha'illah, Kitab Al-Hikam)

Maka kesimpulannya adalah:


- ALLAH SWT Selalu dekat dengan hamba-hambaNYA
- Berdosa tidak membuat seorang hamba jauh dari ALLAH SWT, namun berdosa
membuat hati ini terhijab dari RAHMAT ALLAH SWT
- Kemudahan dalam IBADAH bisa jadi adalah UJIAN jika kita terlena menjadi tinggi
hati / sombong merasa lebih baik dari yang lain
- Berdosa bisa jadi adalah suatu bentuk Rahmat ALLAH SWT
- Pendosa yang berTAUBAT akan dicintai ALLAH SWT
- Selalu bersihkan hati dari hijab dosa
- Janganlah nyaman dalam dosa, karena kita tidak tahu kapan nyawa ini akan
dicabut oleh ALLAH SWT

ALLAHU TA'ALA 'ALAM!


AMALAN SORE HARI JUMAT - ISTIGHFAR RUH

Istighfar Ruh adalah amalan ma'rifat kita para pengamal Istigfar Al Fattah dalam
ber-istigfar dan bershalawat, dalam 1 baris untaian amalan ini, kita menyebut ALLAH
SWT dalam namaNYA: AHAD ( YANG MAHA ESA ) dan NabiNYA Muhammad SAW
dengan namanya: AHMAD.

Dari Cahaya ALLAH SWT YANG AHAD terciptalah AHMAD SAW, lalu dari AHMAD
SAW diciptakanlah seluruh RUH dan seluruh alam semesta ini.

Maka RUH dalam diri kita memiliki ikatan hubungan yang sangat kuat dengan
AHMAD SAW dan AHAD SWT.

Ijazah Istigfar Ruh

Alhamdulillah Bismillah Bi'izzatillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW saya


ijazahkah asma Istigfar Ruh sebagai amalan sore hari Jumat para pengamal Istigfar
Al Fattah.

‫ص ِّل َع َلى ر ُْو ِح َأحْ َمد فِي ر ُْوحِي‬ ‫هّٰللا‬


َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر َ يآ َأ َحد مِنْ ر ُْوحِي‬

Latin :
Astaghfirullah YA AHAD min Ruhiy Shalli 'Ala RUHI AHMAD fi Ruhiy

Arti:
Aku memohon ampun kepada ALLAH SWT Yang AHAD atas Ruh ku, sampaikan
Shalawat kepada RUH AHMAD SAW di dalam Ruhku.

Tata Cara :

Dalam keadaan suci, awali dengan membaca Istigfar AL FATTAH seikhlasnya ...
atau dalam bilangan ganjil 17/27/47/77x

Lalu kemudian kirimkan Tawasul kepada:


- Kepada NABI MUHAMMAD SAW ... Al Fatihah 1x
- Kepada Sayyidina Khidr AS ... Al Fatihah 1x
- Kepada Sutan Mudo Wen beserta guru-guru beliau ... Al Fatihah 1x
- Kepada Sidi Utsmany bin Djamiri bin Mangking ... Al Fatihah 1x
- Kepada Ruh, Nur, dan Rahasia diri dan kedua orang tua ... Al Fatihah 1x
- Kepada seluruh Ruh, Nur, Rahasia dan Khadam Asma Istigfar Ruh ... Al Fatihah 1x

Setelah itu, wiridkan asmanya dalam hitungan ganjil seikhlasnya ... atau dalam
bilangan 33/133/333/777/1111x
Dan tutup/akhiri dengan Shalawat Jibril seiklasnya ... atau dalam bilangan
33/133/333/777/1111x

Amalkanlah istigfar ini hanya di waktu sore hari Jumat, maka manfaatkanlah sebaik
mungkin waktu dari ba'da Ashar hingga datangnya waktu Maghrib di hari JUMAT
dalam setiap minggu untuk mewiridkan Istigfar Ruh ini.

Sebagai catatan kecil, asma istigfar Ruh ini memiliki khadam berjumlah 11.000
penjaga demikian menurut tuan guru kita Sutan Mudo Wen, adapun mengenai
jumlah keilmuan yang terkandung didalamnya tidak perlu difikirkan.

Alhamdulillah ... Dalam berdzikir Istigfar Ruh , telapak tangan memegang jantung ....
boleh kanan atau kiri, bagaimana nyamannya diri kita dalam melakukannya

Hayati dzikirnya, dimana kita menyapa ALLAH SWT (AHAD) dan RASULULLAH
SAW (AHMAD) serta RUH diri kita ... insyaALLAH Biiznillah Bi'izzatillah Bisyafa'ati
Rasulillah SAW wasilah asma ini, akan membuka berbagai potensi RUH kita yang
selama ini terbelenggu oleh AKAL / NAFSU / JASAD ... InsyaALLAH!

Alhamdulillah MasyaALLAH ... Mengapa amalan ini disebut sebagai amalan


ma'rifat? karena isi dari dzikir ini berisi kaji asal mula kejadian kita dan seluruh alam.

Nabi Muhammad SAW bersabda: Aku adalah AHMAD tanpa MIM (AHAD)

ALLAH SWT adalah AHAD tiada siapa dan apapun melainkan diri NYA , lalu
kemudian AHAD Menciptakan AHMAD dari Nur NYA ... Maka setelah itu ada AHAD
dan AHMAD

Kemudian dari Nur AHMAD , AHAD Menciptakan seluruh RUH , serta segala apa
yang ada di langit dan di bumi

Maka Istigfar RUH ... membacanya menghantarkan kita akan kaji semula jadi diri
dan seluruh alam semesta, untuk itulah asma ini disebut sebagai amalan dzikir
ma'rifat

AJAZTUKUM Bi'izzatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW


Kaji Makrifat SHALAWAT ALLAH SWT & Ijazah Istigfar Al Ahad

Dalam surat Al Ahzab ayat 56, Allah SWT Mengabarkan tentang apa yang saat ini
sedang dilakukan olehNYA :

ۤ ‫هّٰللا‬
َ ‫ُصلُّ ْو َن َع َلى ال َّن ِب ۗيِّ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا‬
‫صلُّ ْوا َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‬ َ ‫اِنَّ َ َو َم ٰل ِٕى َك َت ٗه ي‬

Arti: Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat-malaikat-Nya SEDANG bershalawat


untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Alhamdulillah satu-satunya IBADAH yang Allah SWT juga turut mengerjakannya


adalah SHALAWAT ATAS NABI MUHAMMAD SAW

Dalam ayat tersebut Allah SWT menggunakan kata kerja ( Fi'il Mudhari' ) atau
Present tense dari suatu aktifitas / kata kerja yang sedang dilakukan.

Saat kita disibukkan dengan berbagai syahwat duniawi, dari mencari uang,
menikmati waktu santai dan senda gurau, tidur menghabiskan waktu malam,
mengobrol tentang aib rekan dan orang-orang yang kita kenal ... INGATLAH!
ternyata ALLAH SWT dan para MalaikatNYA tengah 'MENYIBUKKAN DIRI' dalam
BERSHALAWAT KEPADA NABI MUHAMMAD SAW

Maka sungguh betapa malunya kita, diri yang penuh dengan dosa dan berbagai
permasalahan ini masih berani lupa dalam bershalawat, masih berani merasa cukup
dari bershalawat, masih terus melalaikan diri dari bershalawat kepada Nabi
Muhammad SAW padahal dibandingkan para Malaikat Allah SWT kita seharusnya
yang paling sibuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW

Karena beliau adalah AYAH RUH kita semua ( ABURRUH ), dari beliaulah kita
semua tercipta dan berasal dan hanya kepada beliaulah nanti seluruh umat manusia
di hari Pertanggungan Jawab sejak jaman Nabi Adam AS hingga para umat akhir
jaman memohonkan SYAFAAT ( Pertolongan ) agar ALLAH SWT 'Bermurah Hati'
Memberikan AmpunanNYA

Dan terutama sekali dalam hari JUMAT ini mari kita bersama lebih dan lebih
memperbanyak lagi shalawat atas Nabi SAW, karena beliau bersabda:

Yang artinya, “Sesungguhnya yang paling utama dari harimu adalah hari Jumat. Di
dalamnya diciptakan Adam, di dalamnya ia dicabut (nyawa), di dalamnya tiupan
(sangkakala), dan di dalamnya keterkejutan. Maka, perbanyaklah sholawat
kepadaku di hari itu. (Karena) sesunggguhnya kamu diperlihatkan kepadaku.
Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, bagaimana shalat kami diperlihatkan
kepadamu sedang engkau telah usang?’. Rasulullah bersabda, ‘Allah Azza wa Jalla
mengharamkan atas bumi jasad para Nabi.”

Ijazah Istigfar Al Ahad

Dan bagi kita para pengamal Istigfar Al Fattah mari sandingkan selalu Shalawat kita
kepada Nabi SAW dengan Istigfar kepada Allah SWT, ucapkanlah :

ASTAGFIRULLAH YA AHAD SHALLI 'ALA AHMAD

Dalam tulisan Arab: ‫ص ِّل َع َلى َأحْ َمد‬ ‫هّٰللا‬


َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر َ يآ َأ َحد‬

Arti : Aku memohon ampun kepada Allah Yang AHAD ( ESA ) sampaikan Shalawat
kepada Ahmad ( Yang Paling Terpuji - salah satu nama Nabi SAW )

FainsyaAllah Biiznillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW akan membuka


sekaligus menerangi jalan kita menuju SIRR ( Ruang rahasia Allah SWT ) dalam
QOLBU kita... Bihaqqi Muhammad wa Ali Baiti Muhammad SAW Aamiin YRA
Kaifiyat Amaliah Istigfar Al Ahad

FainsyaALLAH Biiznillah Bisirrillah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW dalam


1 kalimat pendek Istigfar Al Ahad ini terkandung didalamnya 945 macam keilmuan

Untuk meriyadohkannya silahkan Tawassul Istigfar AL AHAD terlebih dulu, setelah


shalawat Wajib / Sunnah hadiahkan AL FATIHAH :

- Kepada NABI MUHAMMAD SAW


- Kepada Sayyidina Khidir Balya ibnu Mulkan 'Abbal 'Abbas
- Kepada Sidi Utsmany bin Djamiri bin Mangking
- Kepada seluruh Sirr, Nur dan Ruh dan Khadam asma Istigfar Al Ahad
- Kepada Sirr, Nur dan Ruh diri sendiri dan kedua orang tua
-- Setelah tawasul baca Istigfar AL AHAD dalam bilangan ganjil 133/333/777/1111x
-- Kemudian akhiri dengan Shalawat Jibril AS dalam bilangan ganjil juga
133/333/777/1111x

Dan seperti biasa, sebelum melaksanakan riyadoh Istigfar AL AHAD, wiridkan lebih
dulu Istigfar Al Fattah
Kaji Makrifat RUH QUDUS - Sifat ALLAH AL HAYYU

Alhamdulillah Nahmaduhu Bisirrihi wa Rahmatihi wa Syafa'ati Rasulillah SAW

Ditunjuk dan diciptakannya manusia sebagai Khalifah di muka bumi bukan tanpa
alasan, karena hanya kepada manusialah ALLAH SWT Memberikan seluruh Asma
dan SifatNYA

Maka manusia sempurna secara hakikat adalah manusia yang tercermin dalam
dirinya seluruh Sifat dan Asma ALLAH SWT

Segala KUASA ALLAH SWT tersimpan dalam diri manusia, maka manusia adalah
bentuk 'duplikasi' dari PENCIPTANYA

MANUSIA terdiri atas beberapa bagian : Jasad, Nafsu, Akal, Hati, Sirr dan Ruh
Qudus ( Nur Muhammad )

RUH QUDUS menyimpan berbagai QUDRAH ALLAH SWT ( Kuasa ) , namun tidak
semuanya dibukakan oleh ALLAH SWT kedalam jasad, nafsu, akal dan Qolbunya
melainkan hanyalah sedikit sekali.

Manusia memiliki sifat kasih sayang perwujudan dari Asma ALLAH SWT : AR
RAHMAN dan AR RAHIM, manusia memiliki kekuatan perwujudan dari Asma
ALLAH SWT : AL QOWIY ... dan seterusnya.

Namun ada salah satu Asma ALLAH SWT yang dibukakan lebih banyak dalam
jasad, nafsu, akal dan Qolbu manusia yaitu asmaNYA : AL HAYYU ( YANG MAHA
HIDUP )

Maka kehidupan kita merupakan salah satu bukti besar bahwa RUH QUDUS telah
ALLAH SWT Karuniai segala Asma dan SifatNYA padanya dan dalam hal ini adalah
AL HAYYU.

Maka jika RUH QUDUS ini kemudian ALLAH SWT cabut dari diri kita, matilah
seluruh bagian diri : Jasad, Nafsu, Akal, Qolbu dan Sirr ... kesemuanya tidak lagi
memiliki daya hidup dan menjadi tak berarti.

Tidak bisa terbayangkan jika semua Asma dan Sifat ALLAH SWT seluruh rahasia (
sirr ) nya terbuka mengalir sempurna dalam diri manusia , maka jika manusia
berjalan sejatinya ALLAH SWT lah yang BERJALAN, Jika manusia itu berkehendak
maka samalah dengan ALLAH SWT Yang Berkendak ... Segala apa yang
diinginkannya KUN FAYAKUN ( jadi dan terjadilah ) atas Ijin ALLAH SWT dan
SYAFA'AT NABI MUHAMMAD SAW
Maqom ( kedudukan ) itulah yang telah ditempati para manusia-manusia suci, para
Nabi dan Rasul serta para Wali ALLAH SWT.

Bagaimana Jalan Mencapai Maqom tersebut?

Telah mengajarkan kita Sayyiduna KHIDR AS : Capailah jalan menuju maqom


tersebut dengan mendawamkan ISTIGFAR, SHALAWAT dan KESABARAN

KESABARAN menurut beliau ibarat kita mendaki gunung tinggi dan jauh menanjak,
tentu lelah dan tidak mudah ... maka jalanilah pendakian dengan memperdalam sifat
AR RAHMAN dan AR RAHIM ALLAH SWT dan bangkitkanlah kemudian sifat dan
perasaan (AR RAHMAN dan AR RAHIM ) Kasih dan Sayang dalam hati, fikiran dan
kesadaran diri kita ... bangkitnya kedua sifat ini akan sangat membantu tumbuhnya

🤲🤲🤲
sifat SABAR dan kesabaran dalam diri ... InsyaAllah Biiznillah Birahmatillah
Bi'aunillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW Aamiin YRA

ALLAHU 'ALAM BISSHAWAB

Bismillah Bisirrillah Bi'adzhomatillah Birahmatillah wa Bihaqqi Muhammad wa Ali


Baiti Muhammad SAW
Kaji Ma’rifat Ruh Qudus & Ijazah Sholawat Ruh Qudus

Alhamdulillah MasyaAllah Tabarakallah Ta'ala Yang telah Membekali diri manusia


dengan seluruh Asma dan SifatNya

Sebagai khalifah di muka bumi manusia telah Allah SWT Bekali dengan berbagai
kekuatan Asma dan SifatNYA yang hanya dapat diakses oleh mereka yang telah
mencapai Sirr Allah SWT dalam QOLBU

SIRR QOLBU merupakan singgasana tempat bersemayamnya RUH QUDUS yaitu


ruh manusia yang tercipta langsung dari RUH MUHAMMAD / HAKIKAT
MUHAMMAD / NUR MUHAMMAD SAW bapak segala ruh alam semesta di Alam
Ruh / Alam Lahut

Jika ingin menjadi manusia yang sempurna telah wujud dalam dirinya ASMA dan
SIFAT ALLAH SWT maka kita harus mampu mencapai SIRR QOLBU dan dapat
kemudian membebaskan RUH QUDDUS menguasai dan mempengaruhi diri
dengan berbagai potensi yang luar biasa

Ijazah Asma Bertuah Sholawat Ruh Qudus - bertempo ( ijazah ditarik / selesai saat
datangnya waktu selesai shalat Jumat )

Biiznillah Birahmatillah Bihaqqi Muhammad wa Ali Baiti Muhammad SAW

Saya ijazahkan Asma Bertuah Sholawat Ruh Qudus kepada seluruh anggota grup
ISTIGHFAR AL FATTAH

SALAM ... ( dibaca 1x )


WA AYYADTANI BIRUHIL QUDUS ( minimal dibaca 17x, maksimal sesanggup dan
seikhlasnya )

Silahkan diamalkan dengan cara yang disukai atau dengan cara :

Dirikan shalat hajat diatas jam 11 malam, kemudian wiridkan asmanya 133/333x ,
dan akhiri dengan Shalawat Jibril 133/333x

Alhamdulillah Semoga Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW memberkahi kita
semua dengan ilmu yang bermanfaat dan makin menambah keimanan kita
padaNYA ... Aamiin YRA
KAJI TANGISAN RUH DAN NUR MUHAMMAD SAW

Alhamdulillah MasyaAllah saat QOLBU kita sudah menyala dengan sirr nya (
Nurullah Nur Muhammad ) maka RUH pun akan semakin menampakkan Sifat dan
Af'al nya dalam diri

Sifat dan Af'al Ruh adalah berbeda dengan Jasad, jika jasad terbelenggu oleh ruang
dan waktu maka tidak bagi RUH , Jika jasad butuh bernafas maka tidak bagi RUH ...
Maka berbagai keajaiban Sifat dan Af'al RUH insyaAllah akan menjadi bagian diri
kita... InsyaAllah

TANGIS KERINDUAN RUH

Diantara rekan pengamal Istigfar Al Fattah ada yang tanpa sadar menangis dalam
riyadohnya, darimanakah asal tangisan tersebut?

NUR MUHAMMAD sesungguhnya adalah ABURRUH / BAPAKNYA SELURUH RUH


... RUH kita dan RUH seluruh alam semesta, maka saat Nur Muhammad dalam diri
sudah tidak lagi tertutup oleh hijab2 dosa yang begitu tebal dan hitam pekat dalam
QOLBU , maka Nur Muhammad pun kini memancar dan menampakkan eksitensi
keberadaannya.

RUH kita yang berasal dari NUR MUHAMMAD SAW kemudian merespon dengan
SYAUQ ( Kerinduan yang amat sangat ) ... ibarat kita bisa bertemu kembali dengan
sosok Bapak yang selama ini telah lama kita tinggal pergi merantau dari Alam Ruh
ke Alam Dunia ... Maka Ruh pun menangis penuh rindu karena akhirnya dapat
kembali bertemu SOSOK yang selama ini dipandangi, dirindukan, dikagumi dan
dicintainya saat berada di ALAM RUH.

Maka Berbahagialah bagi rekan2 yang telah Allah SWT dan Rasul SAW sampaikan
ke tingkat ini ... Karena dalam sebuah riwayat dikatakan : Nabi Muhammad SAW
tercipta untuk Allah SWT dan Allah SWT mengatakan DiriNYA untuk mereka yang
bershalawat / mendoakan / mencintai Nabi Muhammad SAW ... Birahmatillah wa
Syafa'ati Rasulillah SAW

ALLAHU A'LAM BISSHOWAB


KAJI MA'RIFATULLAH SWT / MA'RIFATURRASUL SAW &
MA'RIFATUNNAFSI MELALUI NAMA-NYA

‫هّٰللا‬
َ ‫ص ِّل َع َلى َسيِّد َنا َرحْ ٰمن فِي ر ُْوحِي َعبْد‬
‫الرحْ ٰمن‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر َ يا َرحْ ٰمن مِنْ َق ْل ِبي َبيْت‬
َ ‫الرحْ ٰمن‬

Alhamdulillah MasyaALLAH ... Asma Shalawat / Istigfar diatas berisi kaji


Ma'rifatullah, Ma'rifaturrasul dan Ma'rifatunnafsi dalam nama ALLAH SWT AR
RAHMAN.

AR RAHMAN bermakna YANG MAHA PENGASIH / PEMBERI berbagai nikmat


karunia bagi seluruh makhluk di dunia maupun akhirat, maka sifat yang muncul dari
nama ini adalah RAHMAT dan jika diurutkan maka mudah untuk memahaminya
sebagai berikut:

DZAT : ALLAH SWT


ASMA (nama) : AR RAHMAN
SIFAT (sifat) : RAHMAT
AF'AL (perbuatan) : Berbagai bentuk karunia nikmat yang diterima oleh seluruh
makhluk ( tubuh yang sehat, bisa bernafas, bisa makan setiap hari, punya
penghasilan, bisa shalat dengan khusyu', bisa mengaji ma'rifat dan berjuta-juta
karunia lainnya )

Maka dalam setiap NAMA yang DZAT ALLAH SWT Miliki ada SIFATNYA dan ada
pula AF'ALNYA (PerbuatanNYA)

Alhamdulillah, kembali kepada kaji ASMA SHALAWAT AR RAHMAN diatas, jika


diartikan secara bebas adalah seperti ini:

Hamba memohon ampun kepadaMU YA RAHMAN YANG MAHA MEMBERIKAN


NIKMAT Kepada Seluruh Makhluq, Ampunilah seluruh dosa-dosa HATIKU agar
layak menjadi RUMAHMU YA RAHMAN, dan kirimkanlah RAHMATMU kepada
Junjungan kami Sang Pemberi Nikmat yang bersemayam dalam RUH ku si Hamba
dari YANG MAHA MEMBERI NIKMAT.

Maka kesimpulan KAJI dari ASMA tersebut adalah sebagai berikut:

AHAD : AR RAHMAN
AHMAD : Sayyidurrahman
RUH kita : Abdurrahman

Dalam postingan sebelumnya, kita pernah membahas mengenai nama ruh, nama
RUH DIRI dikatakan oleh Tuan Guru Buya Arrazy berisi salah satu Asma' ALLAH
SWT, maka RUH DIRI kita bisa bernama : 'Abdurrahman, 'Abdurrahim, 'Abdulkarim,
'Abdullathif, 'Abdulmalik dstnya

Dan kemarin, saya meminta rekan-rekan yang ingin mendapatkan IJAZAH


memberikan 1 NAMA ALLAH SWT sebagai wirid SHALAWAT ASMAUL HUSNA
pribadinya, jika pilihan tersebut hasil dari HIDAYAH ALLAH SWT maka bisa jadi itu
adalah NAMA RUH DIRI dari rekan, namun jika memilihnya berdasarkan NAFSU
maka akan jauh / kecil dari kemungkinan tersebut... Allahu 'Alam.

APA PENTINGNYA MENGETAHUI NAMA RUH DIRI?

Tuan Guru Arrazy menjelaskan NAMA RUH itu layaknya akun login kepada suatu
DATABASE yang menyimpan berjuta-berjuta kemampuan, jika kita mengetahui
nama dari ruh maka kita bisa mengakses / mendownload berjuta-juta kelebihan yang
ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW kuasakan kepada RUH DIRI kita.

Karena RUH manusia berasal dari hembusan AHMAD SAW, dan AHMAD SAW
berasal dari cahaya AHAD SWT. Betapa jalur "NASAB" RUH kita sangat dekat
dengan ALLAH SWT TUHAN SEMESTA ALAM, PEMILIK KERAJAAN LANGIT dan
BUMI.

Melalui CAHAYANYA AHAD SWT Memberikan SELURUH SIFAT dan ASMANYA


kepada AHMAD RUHULLAH dalam suatu kadar / level yang HANYA ALLAH SWT
dan RASULNYA SAW YANG MENGETAHUI, dan kemudian AHMAD
menghembuskan RUH-RUH seluruh alam semesta dari RUH NYA, maka setiap
RUH-RUH yang terhembus menyimpan seluruh memory sifat dan asma ALLAH
SWT pada dirinya dalam suatu kadar yang HANYA ALLAH SWT dan RASULNYA
SAW YANG MENGETAHUI.

Maka setiap makluk menyimpan ASMA dan SIFAT ALLAH SWT dalam diriNYA. Dan
untuk mampu mengakses berbagai keajaiban ASMA dan SIFAT ALLAH SWT dalam
RUH DIRI kita syarat utamanya adalah mengetahui NAMA RUH.

Maka carilah NAMA RUH DIRI, kenalilah NAMA RUH DIRI ... Melalui
HAMBA-HAMBA PILIHAN ALLAH SWT

INSYALLAH ... ALLAHU SWT wa RASULUHU SAW 'ALAM


KAJI MA'RIFAT IBLIS - Mencontoh Doa Iblis

Alhamdulillah MasyaAllah ... Kaji kita malam ini mengenai Ma'rifat iblis ( mengenal
iblis ) dalam salah satu perbuatannya setelah mendapatkan murka ALLAH SWT

iblis adalah makhluk bumi yang kemudian diselamatkan ke langit oleh Jibril AS atas
Perintah ALLAH SWT ... Sebagaimana anak biologisnya Dajjal , iblis lebih dulu
mendapat banyak pelajaran ma'rifat Asma dan kemudian banyak berzikir dengan
nama2 ALLAH SWT Yang Agung

Natijah ( buah ) dari Riyadoh nya akhirnya iblis mulai menjadi seorang mahluk dunia
yang mendapat kehormatan di kalangan malaikat, dari langit ke satu terus naik dan
akhirnya mencapai maqom pemimpinnya para Malaikat

Namun iblis sombong mengganggap dirinya aman dari murka ALLAH SWT , merasa
bangga dengan begitu tinggi dan agung nya nilai ibadahnya selama ini iblis pun
berani melawan perintah ALLAH SWT

Akhirnya iblis pun dikutuk menjadi sehina-hinanya makhluk di langit dan di bumi ,
namun iblis tetap berani meminta kepada ALLAH SWT agar diberi kehidupan yang
panjang untuk menyesatkan sebanyak banyak nya makhluk yang bernama manusia

Dan disinilah poin pentingnya ... apakah doa yang dipanjatkan iblis saat memohon
kepada ALLAH SWT hingga sekalipun dirinya telah dikutuk doa nya tetap dikabulkan
oleh ALLAH SWT ..??

Alhamdulillah ... Dalam hikayatnya sebagaimana IBLIS, DAJJAL, FIR'AUN pun


mendapatkan ISMULLLAH AL 'ADZHOM, yang dengannya FIRAUN naik derajat /
diberikan maqom yang luar biasa oleh ALLAH SWT hingga menjadi seorang
penguasa besar wasilah dari mengamalkan / berdoa dengan ISMUL 'ADZHOM yang
diterima dalam riyadoh yang dijalaninya saat masih menjalani orang biasa

Sayangnya mereka-mereka ini, KARUNIA ALLAH SWT yang diterima akhirnya


menjadi FITNAH, dan membuat mereka semua menjauh dari ALLAH SWT bahkan
menjadi musuh abadiNYA

Maka berhati-hatilah dengan MAQOM / KARUNIA yang kita terima ... jika salah
menyikapinya itu bisa menjadi FITNAH bagi keimanan kita

Dan iblis, kaji Ma'rifatullah nya sudah khatam maka iblis sangat mengenal ALLAH
SWT dalam nama-nama dan sifat-sifatNYA
Dalam suatu ayat mengenai ma'rifat iblis, disana tertulis SUMPAH IBLIS yang
menggunakan salah satu sifat ALLAH SWT dalam doa / permintaannya

Maka jika kita mengetahui sifat ALLAH SWT yang dengannya iblis bersumpah, itulah
salah satu SIFAT UTAMA ALLAH SWT yang dengannya DOA yang kita panjatkan
insyaALLAH akan MUSTAJAB disisiNYA ... InsyaALLAH Birahmatillah wa Syafa'ati
Rasulillah SAW

Iblis telah mendapat murka dan laknat ALLAH SWT namun iblis sangat mengenal
asma dan sifat Allah SWT akhirnya menggunakan pengetahuannya tersebut dalam
meminta kepadaNYA : FABI'IZZATIKA ... Maka Demi KemuliaanMU

Cara kita meminta dengan terhubung langsung dengan Dzat Allah SWT ... sifat ini
adalah passwordnya

InsyaAllah ... Allahu SWT wa Rasuluhu SAW 'Alam

Alhamdulillah MasyaALLAH ... Setelah kita mengenai PASSWORD (kata kunci) doa
iblis, maka mulailah menggunakannya dalam doa-doa yang ingin kita panjatkan
kepada ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW.

Passwordnya adalah sifat ALLAH SWT *AL 'IZZATU ‫* الع َِّزة‬

AL 'IZZATU bermaka KeAgungan, KeMuliaan ( ALLAH SWT )

Maka dalam penggunaanya letakkan password ini setelah kata seruan kepada
ALLAH SWT, contoh : ALLAHUMMA, YA RABBANA ... dstnya

Contoh Doa Sapu Jagat, kita terapkan / masukkan password doa kita.

َ ‫َر َّب َنا آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬

Menjadi :

َ ‫َر َّب َنا بع َِّزتك آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬

Atau lebih baik lagi adalah KOMBINASI antara ASMA dan SIFAT ALLAH SWT
dalam keAgungannya, yaitu :

Nama ALLAH SWT ( AL 'AZIZ = Yang Maha Agung ) , Sifat ALLAH SWT ( AL 'Izzatu
= Keagungan )

Maka penggabungan keduanya menjadi :


Ya 'Aziz Bi'Izzatika .... ( doa yang ingin dipanjatkan )
Wahai Yang Maha Agung dengan Ke-AgunganMU ... ( doa yang ingin dipanjatkan )

Contoh penambahannya dalam doa sapu jagat:

َ ‫َيا َع ِز ْي ُز ِبع َِّزتِك آ ِت َنا فِي ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َوفِي اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو ِق َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ال َّن‬
‫ار‬

Artinya: Wahai YANG MAHA AGUNG demi KEAGUNGANMU Berikanlah pada kami
Kebaikan di dunia dan di akhirat serta Jagalah kami dari azab Neraka.

Alhamdulillah... Semoga ALLAH SWT dan Rasulullah SAW Merahmati dan Meridhoi,

Allahu SWT wa Rasuluhu SAW A'lam


‫‪Kumpulan Ijazah‬‬
‫‪Berikut adalah kumpulan asma sholawat dan lainnya‬‬

‫‪Istigfar Al Fattah‬‬

‫ان َغ َّفارً ا ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُرهللا ْال َف َّت َ ُأ‬


‫الح ِّق ‪.‬‬ ‫هللا ْال َخا ِت َم لِ َما َس َب َق ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ‬
‫هللا ال َّناصِ َر ْال َح َّق ِب َ‬ ‫اح لِ َما ْغل َِق ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ‬ ‫َ‬ ‫هللا َر َّب َنا ِإ َّن ُه َك َ‬
‫سْ َت ْغ ِف ُر َ‬
‫اركْ‬ ‫ِّ‬ ‫ِّ‬ ‫ۤ‬ ‫اَل‬
‫ب َعل ْي َنا َو الضَّالي َْن ‪َ .‬‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫هللا ال َهادِي ِالى صِ َراطِ ِه المُسْ َت ِقي ِْم ‪ .‬صِ َراط ال ِذي َْن اَن َع َم َعل ْي َنا َغي ِْرال َم ْغض ُْو ِ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر َ‬
‫ص ِّل َو َسل ْم َو َب ِ‬
‫ِن ال َّش ِفي ِْع ْال َعا َل ِمي َْن َت ْغ ِف ُر َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َول َِوالِدَ ْي َنا َوَأجْ دَ ا ِد َنا َو َج َّدا ِت َنا َو ُذرِّ يَّا ِت َنا َوارْ َحمْ َنا َك َما َترْ َح ُم َمنْ َترْ َح ُم َو َع َلى‬‫َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّمد ِ‬
‫ض َوه َُو ْال َع ِزي ُز ْال َحكِي ُم‬ ‫ت َو َما فِي اَأْلرْ ِ‬ ‫آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َعدَ دَ َمنْ َسب ََّح هَّلِل ِ َما فِي ال َّس َم َاوا ِ‬

‫‪Istigfar Al Fattah Kubro‬‬

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬


‫الح ِّق ‪.‬‬ ‫اح لِ َما ُأ ْغل َِق ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ ْال َخا ِت َم لِ َما َس َب َق ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ ال َّناصِ َر ْال َح َّق ِب َ‬ ‫ان َغ َّفارً ا ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ ْال َف َّت َ‬ ‫سْ َت ْغ ِف ُر َ َر َّب َنا ِإ َّن ُه َك َ‬
‫اركْ‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب ِ‬ ‫ب َع َل ْي َنا َواَل الض َّۤالِّي َْن ‪َ .‬‬
‫اط الَّ ِذي َْن اَ ْن َع َم َع َل ْي َنا َغي ِْر ْال َم ْغض ُْو ِ‬ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُرهّٰللا َ ْال َهادِي ِا َلى صِ َراطِ ِه ْالمُسْ َت ِقيْم صِ َر َ‬
‫ِ‬
‫اغفِرْ َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َول َِوالِدَ ْي َنا َوَأ ْز َوا ِج َنا َوَأجْ دَ ا ِد َنا َو َج َّدا ِت َنا َوَأسْ اَل ِف َنا ‪َ .‬و ُذرِّ يَّا ِت َنا وارْ َحمْ َنا َك َما‬ ‫َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ِد ِن ال َّش ِفي ِْع ْال َعا َل ِمي َْن َف ْ‬
‫ت َو َما فِي اَأْلرْ ِ‬
‫ض َوه َُو ْال َع ِزي ُز ْال َحكِي ُم َر َّب َنٓا ِا َّن َنٓا ٰا َم َّنا‬ ‫َترْ َح ُم َمنْ َترْ َح ُم َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َعدَ دَ َمنْ َسب ََّح هَّلِل ِ َما فِي ال َّس َم َاوا ِ‬
‫ار َو ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َلم َ‬
‫ِين‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫َف ُتبْ َع َل ْي َنا َو ِق َنا َع َذ َ‬

‫‪Istigfar Al Fattah tingkat 3‬‬

‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬ ‫ان َغ َّفارً ا ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُرهّٰللا َ ال َّ‬ ‫هّٰللا‬


‫اح لِ َما‬ ‫ب َوال َّش َهادَ ِة ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ ْال َف َّت َ‬ ‫ون ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ ْال َعالِ َم ِب ْال َغ ْي ِ‬ ‫ص َمدَ ُك ٌّل َل ُه َقا ِن ُت َ‬ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر َ َر َّب َنا ِإ َّن ُه َك َ‬
‫اط الَّ ِذي َْن‬ ‫الح ِّق ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُرهّٰللا َ ْال َهادِي ِا َلى صِ َراطِ ِه ْالمُسْ َت ِقيْم صِ َر َ‬ ‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ُأ ْغل َِق ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ ْال َخا ِت َم لِ َما َس َب َق ‪َ .‬أسْ َت ْغ ِف ُر َ ال َّناصِ َر ْال َح َّق ِب َ‬
‫ِ‬
‫ث َرحْ َم ًة ل ِْل َعا َل ِمي َْن‬ ‫اركْ َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ِد ِن ال َّش ِفي ِْع ْال َم ْبع ُْو ِ‬ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو ِز ْد َو َب ِ‬ ‫ب َع َل ْي َنا َواَل الض َّۤالِّي َْن ‪َ .‬‬ ‫اَ ْن َع َم َع َل ْي َنا َغي ِْر ْال َم ْغض ُْو ِ‬
‫َأِل‬ ‫َأِل‬ ‫َأِل‬ ‫ُ‬
‫اغفِرْ َل َنا ذ ُن ْو َب َنا َول َِوالِدَ ْي َنا َو ْز َوا ِج َنا َو جْ دَ ا ِد َنا َول َِج َّدا ِت َنا َو سْ اَل ِف َنا‬ ‫اعت ِِه ْم َسلِّمْ َنا َو ْ‬ ‫َو َع َلى َج ِمي ِْع اَأْل ْن ِب َيا ِء َو ْالمُرْ َسلِي َْن ِب َح ِّق ِه ْم َو َش َف َ‬
‫ِين َﺳﺒَﻘُﻮ َﻧﺎ ِﺑﺎﺈْﻟ ِﻳﻤ ِ‬
‫َﺎﻥ‬ ‫ت َوِإِل ْخ َوا ِن َنا الَّذ َ‬‫ت اَأْلحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َواَأْلمْ َوا ِ‬ ‫ِين َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫ت َو ْالمُْؤ ِمن َ‬ ‫َول ُِذرِّ يَّا ِت َنا َولِم َُعلِّ ِم ْي َنا َول ِْلمُسْ لِم َ‬
‫ِين َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬
‫ك َخ ْيرُالرَّ ا ِح ِمي َْن‬ ‫ﻮﺑﻨَﺎ ﻏِ ﺎًّﻠ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺁ َﻣﻨُﻮﺍ َﺭ َّﺑﻨَﺎ ﺇِ َّﻧﻚَ َﺭﺀ ُْﻭفٌ َر ِﺣﻴْﻢٌ ‪َ ،‬فارْ َحمْ َنا َرحْ َم ًة َعام ًَّة َك َما َترْ َح ُم َمنْ َترْ َح ُم َفِإ َّن َ‬ ‫َﻭﺎَﻟ َﺗﺠ َْﻌ ْﻞ ﻓِﻲ ﻗُﻠُ ِ‬
‫ت َفَأ ْن َ‬
‫ت‬ ‫ك َو َج ِم ْي ُع ْال َم ْخلُ ْو َقا ِ‬ ‫ْت َربُّنا َ َو َمالَِئ َك ُت َ‬ ‫ض ُم ْن ُذ َأنْ َ‬
‫صلَّي َ‬ ‫ت َواَأْلرْ ِ‬ ‫ك َما فِي ال َّس َم َاوا ِ‬ ‫َو َع َلى آل ِِه ْم َوَأصْ َح ِاب ِه ْم َعدَ دَ َمنْ َسب ََّح َل َ‬
‫ك ْال ُج ُن ْو ُد ‪،‬‬ ‫ك ْالح ُْك ُم ‪َ ،‬و َل َ‬ ‫ك ‪َ ،‬و َل َ‬ ‫ك ْالم ُْل ُ‬‫ك ‪َ ،‬ل َ‬ ‫ْك َل َ‬‫ك اَل َش ِري َ‬ ‫ت َوحْ دَ َ‬ ‫ك اَل ِإ ٰل َه ِإاَّل َأ ْن َ‬ ‫ْال َع ِزي ُز ْال َعظِ ْي ُم ‪َ .‬ر َّب َنا ِا َّن َنا ٰا َم َّنا َو َش ِه ْد َنا َأ َّن َ‬
‫ِين َف ُتبْ َع َل ْي َنا َو ِق َنا ِب َرحْ َمت َ‬
‫ِك‬ ‫الظالِم َ‬‫ك ِا َّنا ُك َّنا م َِن َّ‬‫ِك ْال َخ ْي ُر ُسب َْحا َن َ‬
‫ك ْالح ِْك َم ُة ِب َيد َ‬ ‫ك ال ِّنعْ َم ُة ‪َ ،‬و َل َ‬ ‫ك ال ُّش ْك ُر ‪َ ،‬و َل َ‬ ‫ك ْال َحمْ ُد ‪َ ،‬و َل َ‬ ‫َو َل َ‬
‫هّٰلِل‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ض َل َنا َع َلى َك ِثي ٍْر‬ ‫َّ‬
‫ْت َوال َحمْ ُد ِ الذِيْ َف َّ‬ ‫ضي َ‬ ‫ال َو َشرَّ َما َق َ‬‫يح ال َّدجَّ ِ‬ ‫ْ‬
‫ت َو َشرَّ ِفت َن ِة المَسِ ِ‬ ‫ْ‬
‫اب ال َقب ِْر َو ِفت َن َة ال َمحْ َيا َوال َم َما ِ‬ ‫ار َو َعذ َ‬ ‫اب ال َّن ِ‬ ‫َع َذ َ‬
‫ِين ‪.‬‬ ‫مِنْ عِ َبا ِد ِه ْالمُْؤ ِمن َ‬

‫) ‪Sholawat Ahlil Jannah ( Shalawat Para Penghuni Surga‬‬

‫ت هّٰللا ُ الَ‬ ‫ك َأ ْن َ‬ ‫ض ِبَأ َّنا َن ْش َه ُد َأ َّن َ‬ ‫ت َواَأْلرْ ِ‬ ‫ص َم ُد َيا َحيُّ َيا َقي ُّْو ُم َيا َب ِدي َْع ال َّس َم َاوا ِ‬ ‫ك َيا َق ِد ْي ُم َيا دَ اِئ ُم َيا َأ َح ُد َيا َوا ِح ُد َيا َ‬ ‫َأل ٰلّ ُه َّم ِإ َّنا َنسْ َألُ َ‬
‫ِك َوقُوَّ ت َ‬
‫ِك‬ ‫ِك َو َج َبر ُْوت َ‬ ‫ِك َو َجاَل ل َِك َو َه ْي َبت َ‬ ‫ص َم ُد الَّذِي َل ْم َيل ِْد َو َل ْم ي ُْو َل ْد َو َل ْم َي ُكنْ َل ُه ُكفُ ًوا َأ َح ًدا ِب َفضْ ل َِك َو َع َظ َمت َ‬ ‫ت اَأْل َح ُد ال َّ‬ ‫ِإ ٰل َه ِإاَّل َأ ْن َ‬
‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد يس طه َعدَ دَ َك َمال َِك‬ ‫لى ِ‬ ‫صلِّ َي َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد يس طه َو َع َ‬ ‫ِك ْالع ُْل َي َأنْ ُت َ‬‫اِئك ْالحُسْ َنى َوَأعْ َظ ُم َها َوصِ َفات َ‬ ‫َو ِبَأسْ َم َ‬
‫ت َأهْ ِل ْال َج َّن ِة َوَأهْ ِل‬ ‫ص َل َوا ِ‬ ‫ِك َو َ‬ ‫ص َل َوات َ‬‫ض ِل َ‬ ‫ْن ِبَأ ْف َ‬
‫لى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬‫لى ِإ َ‬ ‫ْق ِب َكمِال َِك فِى اَأْلوَّ لِي َْن َواآْل خ ِِري َْن َوفِى ْال َمِإَل اَأْلعْ َ‬ ‫َو َك َما َيلِي ُ‬
‫آل َب ْي ِت ِه َأنْ َت ْغف َِر‬ ‫ٰ‬ ‫ك َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة َنسْ َألُ َ‬ ‫ال َّت ْق َوى َوَأهْ ِل ْال َم ْغف َِر ِة َوَأ ْن ِز ْل ُه ْال َم ْق َعدَ ْال ُم َقرَّ َ‬
‫ك اللّ ُه َّم ِب َها َو ِب َح ِّق َس ِّي ِد َنا م َُحمَّد يس طه َو ِ‬ ‫ب عِ ْندَ َ‬
‫وح َس َنا ِت َها َوا ْف َتحْ َل َنا م َِن ْال َخي ِْر ِف ْي َها ُك َّل م ُْغ َل ٍق َف ْتحً ا م ُِب ْي ًنا َو َنصْ رً ا‬ ‫َل َنا ُذ ُن ْو َب َنا َو َه ْف َو َت َنا َو ُتبْ َع َل ْي َنا َوآ ِت َنا فِى ال ُّد ْن َيا َج َّنا ِت َها َونِعْ َما ِت َها َ‬
‫اب َج َه َّن َم ِفي ِْه َما َيا َع ِز ْي ُز َيا َغ َّفا ُر َيا َذا ْال َجالَ ِل َواِإْل ْك َر ِام‬ ‫س ُن ُزالً َواصْ ِرفْ َع َّنا َع َذ َ‬ ‫ت ْالفِرْ دَ ْو ِ‬ ‫َع ِزي ًْزا َوآ ِت َنا فِى اآْل خ َِر ِة َج َّنا ِ‬
‫ك ْالم ُْلكِ ْالقُ ُّد ْوسُ ال َّسالَ ُم ْالمُْؤ مِنُ ْال ُم َه ْيمِنُ ْال َولِيُّ ْال َو ِك ْي ُل‬ ‫ك َمالِ ُ‬ ‫ِك َيا َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن الَ َح ْو َل َوالَ قُوَّ َة ِإالَّ ِب َ‬ ‫ِب َفضْ ل َِك َو َرحْ َمت َ‬
‫هّٰلِل‬
‫لى ْالمُرْ َسلِي َْن َو ْال َحمْ ُد ِ الَّذِي َف َّ‬
‫لى َك ِثي ٍْر مِنْ‬ ‫ض َل َنا َع َ‬ ‫ك َر ِّب َنا َربِّ ْالع َِّز ِة َع َّم يَصِ فُ ْو َن َو َسالَ ٌم َع َ‬ ‫ال َّش ُك ْو ُر ْال َجبَّا ُر ْال ُم َت َك ِّب ُر ُسب َْحا َن َ‬
‫عِ َبا ِد ِه ْالمُْؤ ِم ِني َْن‬

‫) ‪Sholawat Hishnikal Hashin ( Sholawat Benteng ALLAH SWT Yang Kokoh‬‬

‫ك َأ ْن َ‬
‫ت‬ ‫ض َيا َذا ْال َجالَ ِل َواِإْل ْك َر ِام أ ْش َه ُد َأ َّن َ‬ ‫ت َواَأْلرْ ِ‬ ‫ص َم ُد َيا َحيُّ َيا َقي ُّْو ُم َيا َب ِدي َْع ال َّس َم َاوا ِ‬ ‫َأل ٰلّ ُه َّم َيا َق ِد ْي ُم َيا دَ اِئ ُم َيا َأ َح ُد َيا َوا ِح ُد َيا َ‬
‫ِك َو َج َبر ُْوت َ‬
‫ِك‬ ‫ِك َو َجاَل ل َِك َو َه ْي َبت َ‬ ‫ص َم ُد الَّذِي َل ْم َيل ِْد َو َل ْم ي ُْو َل ْد َو َل ْم َي ُكنْ َل ُه ُكفُ ًوا َأ َح ًدا ِب َفضْ ل َِك َو َع َظ َمت َ‬ ‫ت اَأْل َح ُد ال َّ‬ ‫هّٰللا ُ الَ ِإ ٰل َه ِإاَّل َأ ْن َ‬
‫صلِّ َي َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى‬ ‫ِك ْالع ُْل َي َأنْ ُت َ‬ ‫اِئك ْالحُسْ َنى َوَأعْ َظ ُم َها اَأْل َج ُّل اَأْل ْك َر ُم ْال َم ْك ُن ْونُ ْال َم ْخ ُز ْونُ َوصِ َفات َ‬ ‫ِك َو ِبَأسْ َم َ‬ ‫َوقُوَّ ت َ‬
‫ْق ِب َكمِال َِك فِى‬ ‫آل ِإ ْخ َوا ِن ِه َعدَ دَ َك َمال َِك َو َك َما َيلِي ُ‬ ‫آل َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو ِ‬ ‫َأْل‬
‫َج ِمي ِْع ِإ ْخ َوا ِن ِه م َِن ا ْن ِب َيا ِء َو ْالمُرْ َسلِي َْن َو َماَل ِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َو َع َلى ِ‬
‫ت َمالَِئ َكت َ‬
‫ِك‬ ‫ص َل َوا ِ‬ ‫اِئك ْالمُرْ َسلِي َْن َو َ‬ ‫ت ْن ِب َي َ‬ ‫َأ‬ ‫ص َل َوا ِ‬ ‫ِك َو َ‬ ‫ص َل َوات َ‬ ‫ض ِل َ‬ ‫ْن ِبَأ ْف َ‬ ‫لى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬ ‫لى ِإ َ‬ ‫اَأْلوَّ لِي َْن َواآْل خ ِِري َْن َوفِى ْال َمِإَل اَأْلعْ َ‬
‫ت‬‫آل َب ْي ِ‬ ‫وب َها َو ِب َح ِّق م َُحمَّد َو ِ‬ ‫ك ِ‬ ‫صاَل ًة َأع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫ت َوَأهْ ِل اَأْل َرضِ ي َْن َ‬ ‫ت َأهْ ِل ال َّس َم َاوا ِ‬ ‫ص َل َوا ِ‬‫ِك الصَّالِ ِحي َْن َو َ‬ ‫ت عِ َباد َ‬ ‫ص َل َوا ِ‬ ‫ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َو َ‬
‫ار الس ُّْو ِء فِي‬ ‫ب الس ُّْو ِء َومِنْ َج ِ‬ ‫صا ِح ِ‬ ‫اع ِة الس ُّْو ِء َومِنْ َ‬ ‫م َُحمَّد َو ِب َكلِ َماتِك ال َّتا َّم ِة مِنْ ‪ ...‬ومن َي ْو ِم الس ُّْو ِء َومِنْ َل ْي َل ِة الس ُّْو ِء َومِنْ َس َ‬
‫ْك‬ ‫ْت َوِإ َلي َ‬ ‫ْك َنب ُ‬ ‫َأ‬ ‫ت َوِإ َلي َ‬ ‫ْ‬ ‫ض َل ُه ْم َع َلي َ‬
‫ْك َت َو َّكل ُ‬ ‫َأ‬
‫ب َوارْ ُز ْقنِى َخي َْر ُه ْم َو ْف َ‬ ‫ت َبي َْن ْال َم ْش ِر ِق َو ْال َم ْغ ِر ِ‬ ‫اع ْد َ‬ ‫ار ْال ُم َقا َم ِة َوبَاعِ ْد ُه ْم َع ِّنى َك َما َب َ‬ ‫دَ ِ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َأْل‬ ‫هَٰللا‬
‫ش ال َعظِ ي ِْم‬ ‫ض َواَل فِي ال َّس َما ِء َوه َُو ال َّسمِي ُع ال َعلِي ُم ‪ِ .‬ب َربَّ ال َعرْ ِ‬ ‫ْالمَصِ ْي ُر ِبسْ ِم ِ الذِي اَل َيضُرُّ َم َع اسْ ِم ِه َشيْ ٌء فِي ا رْ ِ‬ ‫َّ‬
‫ت َن ْفسِ ي َوُأمِّي َوَأ ِبي َو َز ْو َجتِي َو ُذرِّ َّيتِي َو َج ِّدي َو َج َّدتِي َوَأهْ لِي َوَأسْ اَل فِي َو َمنْ ُأحِبُّ َو َمالِي َو َب ْيتِي َوَأمْ ِري َو َع َملِي‬ ‫ص ْن ُ‬
‫َح َّ‬
‫ت َع ِّني َو َع ْن ُه ُم الس ُّْو َء والضُّرَّ وال َباَل ء ِبالَ َح ْو َل َوالَ قُوَّ َة ِإالَّ‬ ‫ُ‬
‫ِك سْ َت ِغيْث َودَ َفعْ َ‬ ‫َأ‬ ‫ٌ‬ ‫ُ‬ ‫ْأ‬
‫ِب ْال َحيِّ ال َقي ُّْو ِم الذِي اَل َت ُخذهُ سِ َنة َوالَ َن ْو ٌم ِب َرحْ َمت َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬
‫ص َم ِد الَّذِيْ َل ْم َيل ِْد َو َل ْم ي ُْو َل ْد َو َل ْم َي ُكنْ َل ُه ُكفُ ًوا َأ َح ًدا َو َنع ُْو ُذ ِب َربِّ ْال َف َل ِق مِنْ َشرِّ َما َخ َل َق َومِنْ‬ ‫ب ِاهّٰلل ِ ْال َعلِيِّ ْال َعظِ ي ِْم ْال َوا ِح ِد اَأْل َح ِد ال َّ‬
‫ٰ‬
‫اس مِنْ َشرِّ‬ ‫اس ِإل ِه ال َّن ِ‬ ‫اس َملِكِ ال َّن ِ‬ ‫ت فِي ْال ُع َق ِد َومِنْ َشرِّ َحاسِ ٍد ِإ َذا َح َسد َونع ُْو ُذ ِب َربِّ ال َّن ِ‬ ‫َشرِّ َغاسِ ٍق ِإ َذا َو َقب َومِنْ َشرِّ ال َّن َّفا َثا ِ‬
‫اس َحسْ ُب َنا هَّللا ُ َونِعْ َم ْال َوكِي ُل ِإجْ َع ْل َنا َج ِم ْيعًا فِي حِصْ ن َ‬
‫ِك‬ ‫اس م َِن ْال ِج َّن ِة َوال َّن ِ‬ ‫ص ُد ْو ِر ال َّن ِ‬ ‫اس الَّذِي ي َُوسْ ِوسُ فِي ُ‬ ‫اس ْال َخ َّن ِ‬ ‫ْال َوسْ َو ِ‬
‫َونِعْ َم ْال َو ِكيْل نِعْ َم ْال َم ْو َلى َونِعْ َم ال َّنصِ يْر‬ ‫هّٰللا‬ ‫ك ْال َع ِزيْز ‪َ .‬يا َحسْ ِب َي‬ ‫ك ْال َحصِ ْي َنة ْال َم ِني َْعة َو َح ْبل َِك ْال َم ِتيْن َو َنصْ ِر َ‬ ‫ْال َحصِ يْن َودِرْ عِ َ‬
‫هّٰللا‬ ‫ْأ‬ ‫هّٰللا‬ ‫ْأ‬
‫ان َو َما َل ْم َي َش َل ْم َي ُكنْ َأ ْش َه ُد َوَأعْ َل ُم َأنَّ َ َع َلى ُك ِّل َش ْيٍئ‬ ‫ْن َما َشا َء ُ َك َ‬ ‫َأصْ لِحْ لي َش ني ُكلَّ ُه َواَل َتك ِْلنِي ِإ َلى َن ْفسِ ي َطرْ َف َة َعي ٍ‬
‫ت اَأْلمْ ِر َو َمسِّ الضُّرِّ‬ ‫ِك ال َّتا َّم ِة مِنْ َش َتا ِ‬ ‫ك َو ِب َكلِ َمات َ‬ ‫صى ُك َّل َش ْيٍئ َعدَ ًدا َأع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫اط ِب ُك ِّل َش ْيٍئ عِ ْلمًا َوَأحْ َ‬ ‫َق ِدي ٍْر َوَأنَّ هّٰللا َ َق ْد َأ َح َ‬
‫ك مِنْ َشرِّ َن ْفسِ ي َو َج ْه ِد ْال َباَل ِء َودَ َركِ ال َّش َقا ِء‬ ‫ْن اَل َّم ٍة َواَع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫ان َو َها َّم ٍة َومِنْ ُك ِّل َعي ٍ‬ ‫ْط ٍ‬ ‫ك مِنْ ُك ِّل َشي َ‬ ‫ْق الص َّْد ِر َوَأع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫َوضِ ي ِ‬
‫ك مِنْ‬ ‫ُ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ت آخِذ ِبناصِ َي ِت َها ِإنَّ َربِّي َعلى صِ َراطٍ مُسْ ت ِقي ٍْم عُوذ ِب َ‬ ‫َ‬ ‫ٌ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬
‫ك مِنْ شرِّ ك ِّل دَ ا َّب ٍة ن َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َأْل‬
‫ضا ِء َوش َمات ِة ا عْ دَ ا ِء َواع ُْوذ ِب َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َوسُو ِء الق َ‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ك ال َحصِ ْينة ال َم ِني َْعة َو َح ْبل َِك ال َم ِتيْن‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِك ال َحصِ يْن َودِرْ عِ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُون إجْ َعلنِي فِي حِصْ ن َ‬ ‫ْ‬ ‫ضر ِ‬ ‫ك َربِّ ن َيحْ ُ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬
‫ين َو عُوذ ِب َ‬ ‫َأ‬ ‫ت ٱل َّش َي ٰـطِ ِ‬ ‫َه َم ٰ َز ِ‬
‫ار َج َه َّن َم َومِنْ ِف ْت َن ِة ْال َمحْ َيا َو ْال َم َما ِ‬
‫ت‬ ‫ب ال َّن ِ‬‫ب ْال َقب ِْر َومِنْ َع َذا ِ‬ ‫ك َو ِب َكلِ َماتِك ال َّتا َّم ِة مِنْ َع َذا ِ‬ ‫ك ْال َع ِزيْز ‪ .‬اَللَّ ُه َّم ِإ ِّنيْ َأع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫َو َنصْ ِر َ‬
‫ك‬‫ك م َِن ْال َعجْ ـِز َو ْال َك َس ِل َواَع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫ك م َِن ْال َهـ ِّم َو ْال َح َز ِن َواَع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫ال و ِف ْت َن ِة ِإ ْبلِيْس َو ُج ُن ْو ِد ِه َما واَع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫ْح ال َّدجَّ ِ‬ ‫ْ‬
‫َومِنْ َشرِّ ِف ْت َن ِة المَسِ ي ِ‬
‫ك مِنْ‬ ‫ك فِيْ ُنح ُْو ِر ِه ْم َوأع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫ال َواَأْلعْ دَ ا ِء اَللَّ ُه َّم ِإ ِّنيْ أجْ َعلُ َ‬ ‫ْن َو َقـه ِْر الرِّ َج ِ‬ ‫ت ال َّدي ِ‬ ‫ك مِنْ َغ َل َب ِ‬ ‫ـل َواَع ُْو ُذ ِب َ‬ ‫ْن َو ْالب ُْخ ِ‬ ‫م َِن ْالجُـب ِ‬
‫اب‬‫ب ِإهْ ِز ِم ْاَألحْ َز َ‬ ‫ب َيا َس ِري َْع ْالح َِسا ِ‬ ‫ك ُأ َقا ِت ُل َيا ُم ْن ِز َل ْال ِك َتا ِ‬ ‫ك َأص ُْو ُل َو ِب َ‬ ‫ك َأج ُْو ُل َو ِب َ‬ ‫ت َنصِ ي ِْريْ ِب َ‬ ‫ضدِيْ َوَأ ْن َ‬ ‫ت َع ُ‬ ‫شر ُْو ِر ِه ْم َأ ْن َ‬ ‫ُ‬
‫ِك َع َلي ِْه ْم‬ ‫ِّ‬ ‫ْ‬
‫ت َم ْواَل َنا َفانصُرْ َنا َع َلي ِْه ْم َو َغل ْبنِي ِب َغ َل َبت َ‬ ‫ول ن َ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬
‫ف َم ك ٍ‬ ‫ْأ‬ ‫يل َف َج َع َلهُم َك َعصْ ٍ‬ ‫ار ٍة مِنْ سِ جِّ ٍ‬ ‫ْ‬
‫ِإهْ ِزمْ ُه ْم َو َزل ِزل ُه ْم َوارْ م ِِه ْم ِبح َِج َ‬ ‫ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َأ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ِين َو ِب َح ِّق َف َج َعل َنا َعالِ َي َها َسا ِفل َها َو مْ طرْ َنا َعلي ِْه ْم‬ ‫ف م َِن ال َم ِئ َك ِة مُرْ ِدف َ‬ ‫اَل‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬
‫اب لك ْم ني ُم ِم ُّدك ْم ِب ل ٍ‬ ‫ِّ‬ ‫َأ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ون َر َّب ُك ْم َفاسْ َت َج َ‬ ‫ِيث َ‬ ‫َو ِب َح ِّق ِإ ْذ َتسْ َتغ ُ‬
‫ك ْال َحصِ ْي َنة ْال َم ِني َْعة‬ ‫ِك ْال َحصِ يْن َودِرْ عِ َ‬ ‫ِين َواجْ َع ْلنِي فِي حِصْ ن َ‬ ‫يل َو ِب َح ِّق َنصْ ٌر م َِّن ٱهَّلل ِ َو َف ْت ٌح َق ِريبٌ َو َب ِّش ِر ْٱلمُْؤ ِمن َ‬ ‫ار ًة مِنْ سِ جِّ ٍ‬ ‫ح َِج َ‬
‫وح ْبلِك ْالمتيْن و َنصْ رك ْالعزيْز ‪ُ .‬سبْحان هّٰللا و ْالحمْ ُد هّٰلِل عدَ دَ َخ ْلقِه ورضا َن ْف ه وز َن َة عرْ ه ومِدادَ َكلِماتِه ‪ُ ،‬سبْحان هّٰللا‬
‫َ َ ِ‬ ‫َ ِ َ سِ َ ِ َ شِ َ‬ ‫ِ َ‬ ‫َ َ ِ َ َ‬ ‫ِ َ َ ِ‬ ‫َ َ َ َِ َ‬
‫هّٰلِل‬ ‫ْ‬ ‫هّٰللا‬ ‫َأ‬ ‫هّٰلِل‬ ‫ْ‬ ‫هّٰللا‬ ‫َأ‬ ‫هّٰلِل‬
‫ُ‬
‫ان ِ َوال َحمْ ُد ِ َعدَ دَ ك ِّل َشيْ ٍء ‪،‬‬ ‫صى ِك َتا ُب ُه ‪ُ ،‬سب َْح َ‬ ‫ان ِ َوال َحمْ ُد ِ ِم ْل َء َما حْ َ‬ ‫صى ِك َتا ُب ُه ‪ُ ،‬سب َْح َ‬ ‫َو ْال َحمْ ُد ِ َعدَ دَ َما حْ َ‬
‫هّٰلِل‬ ‫ُسبْح هّٰللا‬
‫ظ ْلمًا ك ِثيرً ا َواَل‬ ‫ت َن ْفسِ ي ُ‬ ‫ِين َظ َلمْ ُ‬ ‫الظالِم َ‬ ‫نت م َِن َّ‬ ‫ك ِإ ِّنى ُك ُ‬ ‫ض ‪ُ ،‬سب َْحا َن َ‬ ‫ت َو َما فِي اَألرْ ِ‬ ‫ان ِ َو ْال َحمْ ُد ِ َعدَ دَ َما فِي ال َّس َم َاوا ِ‬ ‫َ َ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ٰ‬ ‫اَل‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫هّٰللا‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬ ‫َّ‬ ‫ُّ‬
‫ش ال َعظِ ي ِْم َوسِ َع كرْ سِ ُّي ُه ال َّس َم َاوا ِ‬
‫ت‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ت فاغفِرْ لِي َو َحسْ ِب َي ُ ك َب ُر إل َه إال ه َُو َعلي ِه ت َوكلت َوه َُو َربُّ ال َعرْ ِ‬ ‫َ‬ ‫نوب ِإال ن َ‬ ‫َي ْغفِر الذ َ‬
‫ت ْال َغفُ ْو ُر‬ ‫ك َأ ْن َ‬ ‫ْك َل ُه َأسْ َت ْغ ِف ُر َم ْغف َِر ًة مِنْ عِ ْندِك َوارْ َحمْ نِي ِإ َّن َ‬ ‫ظ ُه َما َوه َُو ْال َعلِيُّ ْال َعظِ ي ِْم َوحْ دَ هُ الَ َش ِري َ‬ ‫ض َواَل َيـُؤ ُدهُۥ ِح ْف ُ‬ ‫َواَأْلرْ َ‬
‫ِك َيا َأرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن يا َمال َِك ْالم ُْلكِ َيا َذا ْال َجالَ ِل َواِإْل ْك َر ِام ْال َخال ُِق ْالقُ ُّد ْوسُ‬ ‫ب ‪ِ .‬ب َفضْ ل َِك َو َرحْ َمت َ‬ ‫الرَّ ِحيْم َوَأ ُت ْوبُ ِإ َليْك ِب َغي ِْر ح َِسا ٍ‬
‫ك َربِّي َربِّ ْالع َِّز ِة َع َّم يَصِ فُ ْو َن‬ ‫ال َّسالَ ُم ْالمُْؤ مِنُ ْال ُم َه ْيمِنُ ْال َولِيُّ ْال َو ِك ْي ُل ْال َع ِز ْي ُز ْال َغفُ ْور ال َّش ُك ْو ُر ْال َقهَّا ُر ْال َجبَّا ُر ْال ُم َت َك ِّب ُر ُسب َْحا َن َ‬
‫هّٰللا‬
‫ار ًكا‬ ‫لى اَأْل ْن ِب َيا ِء َو ْالمُرْ َسلِي َْن َو َماَل ِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َو َساَل ٌم َع َل ْي َنا َو َع َلى عِ َبا ِد َ الصَّالِ ِحي َْن َساَل مًا َو َتسْ لِ ْيمًا َك ِثيْرً ا َط ِّيبًا ُم َب َ‬ ‫َو َسالَ ٌم َع َ‬
‫لى َك ِثي ٍْر مِنْ عِ َبا ِد ِه ْالمُْؤ ِم ِني َْن ‪.‬‬ ‫هّٰلِل‬
‫ْن َو ْال َحمْ ُد ِ الَّذِي َف َّ‬
‫ض َل َنا َع َ‬ ‫ِف ْي ِه ِإ َلى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬

‫‪Sholawat Sirril Anwar‬‬

‫ار َواآْل ثا َ ِر َواَأْل ْف َع ِ‬ ‫َأْل‬ ‫َأْل‬ ‫الذاتِى َوالسِّرِّ السَّارى فِى َس َأْل‬ ‫ص َّل هّٰللا ُ َو َمالَِئ َك ُت ُه َع َلى م َُح َّم ِد ِن ال ُّن ْور َّ‬
‫ال‬ ‫ار َوا سْ َما ِء َوا ْن َو ِ‬‫اِئرا سْ َر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬
‫ب َوال َّش َهادَ ِة ‪َ ....‬و َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه‬
‫ار ْال َغ ْي ِ‬ ‫ر‬
‫ِ َ ِ‬ ‫سْ‬‫َأ‬‫ب‬ ‫ِى‬
‫ن‬ ‫َ‬
‫ت‬ ‫ْ‬
‫َّد‬
‫ي‬ ‫َأ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ا‬‫ن‬‫َ‬ ‫ِّ‬
‫ي‬ ‫ب‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫و‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬
‫ة‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ِك‬ ‫ح‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫و‬ ‫ل‬
‫َ َ‬ ‫ضْ‬ ‫َ‬
‫ف‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫ِى‬ ‫ن‬ ‫ت‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ي‬ ‫َ‬
‫ت‬ ‫آ‬ ‫ه‬
‫ِ‬ ‫ِّ‬
‫ق‬ ‫ح‬ ‫ب‬
‫ِ َ‬ ‫د‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫ُو‬‫ج‬ ‫وُ‬ ‫ْ‬
‫ال‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫ِ‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫ف‬ ‫ِّ‬
‫ص‬ ‫ال‬ ‫َو‬
‫ِب َغي ِْرح َِسا ٍ‬
‫ب‬

‫‪Sholawat Nuruttam‬‬

‫اللّهم ياحيّ ياقيّوم ص ّل على سيّدنا محمّد وعلى جميع إخوانه من األنبياء والمرسلين ومالئكة المقرّ بين والكروبيّين وعلى‬
‫آل سيّدنا محمّد وآل إخوانه صالة تعدل جميع صلواتك وصلوات مالئكتك وصلوات أهل محبّتك وسلّم على سيّدنا محمّد‬
‫وعلى جميع إخوانه من األنبياء والمرسلين ومالئكة المقرّ بين والكروبيّين وعلى آل سيّدنا محمّد وآل إخوانه سالما يعدل‬
‫سالمك وسالمهم ال نهاية لهما في علمك العظيم كما ال نهاية لكمالك وملكك وجمالك وجاللك وإحسانك ونورك وعظمتك‬
‫وعدد كمالك بح ّقهم وشفاعتهم ونورهم أتمم لنا أنوارنا وأسرارنا يا نور السماوات واألرض ونوّ ر قلوبنا وأفكارنا وأرواحنا‬
‫وأجسادنا وأفعالنا وأخالقنا وعلومنا كما نوّ رت األرض بنور شمسك وقمرك ونجومك أبدا أبدا برحمتك يا أرحم الرّ احمين‬

‫‪Sholawat Ruh Qudus‬‬

‫ص َفا ِ‬ ‫ار َواَأْلسْ َما ِء َواآْل ثا َ ِر َواَأْل ْف َع ِ‬ ‫الذاتِى َوالسِّرِّ السَّارى فِى َس َأْل‬ ‫ص َّل هّٰللا ُ َو َمالَِئ َك ُت ُه َع َلى م َُح َّم ِد ِن ال ُّن ْور َّ‬
‫ت‬ ‫ال َوال ِّ‬ ‫اِئرا سْ َر ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ً‬ ‫َ‬
‫س َو ِز ْد َتنِى َبسْ طة فِى العِل ِم َوال ِجسْ ِم َوال َم ِ‬
‫ال مِنْ ل ُدن َ‬
‫ك‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َأ‬
‫ت َو ي َّْد َتنِى ِبر ُْو ِح الق ُد ِ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ِّ‬
‫َوالوُ ج ُْو ِد ِب َحق ِه آ َت ْي َتنِى ال َفضْ َل َوالحِك َمة َوال َب ِّي َنا ِ‬‫ْ‬
‫َو َع َلى آلِ ِه َوَأصْ َح ِاب ِه ِب َغي ِْر ح َِسا ٍ‬
‫ب‬

‫‪Tahlil Fathan Mubinan‬‬

‫بأسماء هللا األعظم بأسرار هللا العظيمة بحق هللا الرحمان الرحيم‬

‫الم ‪ ،‬يس ‪ ،‬طه‌ ‪ ،‬كهيـعـص ‪ ،‬حم عسق ‪ ،‬ن والقلم وما يسطرون ‪ .‬ق والقرآن المجيد ‪ .‬سبحان هللا والحمد هلل وهللا أكبر‬
‫وال إله إال هو األحد الصمد الذى لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد وحده ال شريك له نستغفر ونتوب إليه بغير حساب ‪.‬‬
‫سبحان هللا والحمد هلل وهللا أكبر وال إله إال هو الحى القيوم ال تاخذهۥ سنة وال نوم وحده ال شريك له نستغفر ونتوب إليه‬
‫بغير حساب ‪ .‬سبحان هللا والحمد هلل وهللا أكبر وال إله إال هو رب العرش العظيم وسع كرسيه السماوات واألرض وال‬
‫يـؤدهۥ حفظهما وهو العلى العظيم وحده ال شريك له نستغفر ونتوب إليه بغير حساب ‪ .‬سبحان هللا والحمد هلل وهللا أكبر‬
‫وال إله إال هو الفتاح لما أغلق فتحا مبينا وحده ال شريك له نستغفر ونتوب إليه بغير حساب ‪ .‬سبحان هللا والحمد هلل وهللا‬
‫أكبر وال إله إال هو الخاتم لما سبق وحده ال شريك له نستغفر ونتوب إليه بغير حساب ‪ .‬سبحان هللا والحمد هلل وهللا أكبر‬
‫وال إله إال هو الناصر الحق بالحق وحده ال شريك له نستغفر ونتوب إليه بغير حساب ‪ .‬سبحان هللا والحمد هلل وهللا أكبر‬
‫وال إله إال هو الهادي إلى صراطه المستقيم ‪ ،‬صراط الذين أنعم علينا غير المغضوب علينا وال الضالين آمين وحده ال‬
‫شريك له وأن محمّدا عبده ورسوله وأن عيسى‬ ‫شريك له نستغفر ونتوب إليه بغير حساب ونشهد أن ال إله إال هّللا وحده ال ِ‬
‫عبد هّللا ورسوله وكلمته ألقاها إلى مريم وروح مِنه ‪ .‬اللهم ﻳﺎ ﺣﻨّﺎﻥ ﻳﺎ ﻣﻨّﺎﻥ يا بديع السماوات واألرض يا ذا الجالل‬
‫واإلكرام ‪ ،‬يا رب جبريل وميكائيل وإسرافيل وعزرائيل وربنا ورب المالئكة والروح بأسرار الحروف المقطعة وبحق‬
‫أسماءك األعظم األجل األكرم المكنون المخزون ص ّل على محمّد ن النور الذاتى الذي هو نور على نور ونور فوق كل‬
‫نور والسر السارى فى سائراألسرار واألسماء واألنوار واألثار واألفعال والصفات وهو سر حياة الوجود والسبب األعظم‬
‫لكل موجود ظاهرا وباطنا لواله ما خلق هللا األفالك ‪ ،‬خلق نوره من نور ذات هللا بال واسطة وعين عناية هللا األزلية‬
‫األبدية ونور هللا الباهر الذي ال يطفأ ‪ ،‬الجامع ألسرار ما أحصاه هللا من العلوم في اإلمام المبين بعين اليقين ‪ ،‬الماحي‬
‫الذي يمحو هللا به الكفر ‪ ،‬الحاشر الذي يحشر الناس على قدميه ‪ ،‬العاقب الذي ليس بعده أحد ‪ ،‬المتوكل ليس بفظ وال‬
‫غليظ وال سخاب في األسواق وال يدفع بالسيية السيية ولكن يعفو ويغفر أرسله هللا شاهدا ومبشرا ونذيرا وسراجا منيرا‬
‫ومهيمنا وشفيعا مشفعا رحمة للعالمين ص ّل عليه في األولين واألخرين ‪ ،‬وفي المإل األعلى إلى يوم الدين وعلى جميع‬
‫إخوانه من األنبياء والمرسلين صلوات هللا وسالمه عليهم ال نهاية لهما في علمك العظيم كما ال نهاية لكمالك وملكك‬
‫وعزتك وحكمتك وعدد كمالك‬ ‫ّ‬ ‫وجمالك وجاللك وإحسانك ونورك وعظمتك وسلطانك وقوتك وقدرتك وإرادتك ومشيئتك‬
‫بحقهم وشفاعتهم ونورهم أدخلنا فى رحمتك مدخل صدق وسلمنا من آفة الدنيا وعذاب األخرة واغفر لنا ذنوبنا ولوالدينا‬
‫وألزواجنا وألجدادنا ولجداتنا وألسالفنا ولذرياتنا ولمعلمينا وألهلنا ولمن استغفر باإلستغفارالفتاح وللمسلمين والمسلمات‬
‫والمومنين والمومنات األحياء منهم واألموات وارحمنا رحمة تامة شاملة كاملة دائمة أبدا كما ترحم من ترحم وكما تحب‬
‫من تحب وكما ترضى من ترضى بهم فإنك خيرالراحمين ‪ ،‬وقنا برحمتك عذاب النار وعذاب القبر وفتنة المحيا والممات‬
‫وشر فتنة المسيح الدجال وشرما قضيت ‪ ،‬يا إياك نعبد وإياك نستعين بأسماءك األعظم األعظم األجل األجل أتمم لنا‬
‫أنوارنا وأسرارنا وصفاتنا ونور قلوبنا وأفكارنا وأرواحنا وأجسادنا وأفعالنا وأخالقنا وعلومنا كما نورت االرض بنور‬
‫شمسك وقمرك ونجومك يا نور السماوات واألرض أبدا أبدا وآتنا الفضل والحكمة والبينات وأيدنا بروح القدس‬
‫وبأسرارالغيب والشهادة القرآن العظيم وبكل ما فى علمك يا لطيف الخبير وزدنا بسطة فى العلم والجسم والمال من لدنك‬
‫ال حول وال قوة إال بك األحد الصمد عليها وبها نحيا ونموت ‪ ،‬يا سريعا لنا باإلجابة إقض حوائجنا طرفة عين فأنت رجاء‬
‫العالمين ولو طغت سبحانك إنا كنا من الظالمين فانصرنا نصرا عزيزا وعلى آلهم وأصحابهم في كل نفس ولمحة ولحظة‬
‫وطرفة وحين أبدا بعدد مقدار عظمة ذاتك يا حي يا قيوم يا ملك يا قدوس وبعدد من سبح لك ما في السماوات واألرض يا‬
‫نعم المولى ونعم النصير منذ أن صليت ربنا ومالئكتك وجميع المخلوقات وسلم تسليما كثيرا طيبا مباركا فيه الى يوم‬
‫الحساب يا عزيزالعظيم ‪ .‬إنما أمرك إذا أردت شيـئا أن تقول له كن فيكون فسبحانك ربنا إننا آمنا أنت ولينا وموالنا وأنت‬
‫المعين والمستعان بيدك ملكوت كل شىء وإليك ترجعون والحمد لك يا هللا يا هللا يا هللا لقد فضلتنا على كثير من عبادك‬
‫‪ .‬المومنين‬

‫‪IJAZAH SHALAWAT ASMAUL HUSNA‬‬

‫‪Alhamdulillah MasyaAllah ... Baru2 ini Allah SWT dan Rasulullah SAW Menghadiahkan saya‬‬
‫‪asma baru ... asma ini berisi kaji Ma'rifat Asma2 Allah SWT‬‬
Alhamdulillah dan untuk merayakannya saya akan ijazahnya asma shalawat asmaul husna
untuk rekan-rekan yang berminat guna mendalami asma Allah SWT

Caranya : silahkan kirimkan di grup nama lengkap + bin , dengan 1 asmaul husna yang
disukai

Jadi asma yang diijazahkan sesuai dengan asmaul husna yang diinginkan .. InsyaAllah
Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW

Shalawat Nama Allah SWT : Ar Rahman

‫هّٰللا‬
َ ‫ص ِّل َع َلى َسيِّد َنا َرحْ ٰمن فِي ر ُْوحِي َعبْد‬
‫الرحْ ٰمن‬ َ ‫َأسْ َت ْغ ِف ُر َ يا َرحْ ٰمن مِنْ َق ْل ِبي َبيْت‬
َ ‫الرحْ ٰمن‬

Masing-masing bernilai berbeda satu sama lain, misal asma Sholawat Asmaul Husna Ar
Rahman , menurut tuan guru Sutan Mudo Wen , ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW
amanahkan didalamnya 10rb khadam dengan disisipkan 19rb keilmuan

Maksud dari suatu asma memiliki 19rb keilmuan adalah, dengan kata lain pengamal asma
tersebut dapat memiliki 19rb macam maunah / karomah

Alhamdulillah ... Bagi rekan2 yang mengirimkan datanya untuk mendapat ijazah shalawat
asmaul husna maka siapkanlah diri dengan banyak membaca kaji Nama Allah SWT yang
telah dikirimkan

Misal ada yang mengirimkan asma Ya Lathief , maka perdalamlah pemahaman akan asma
Allah SWT Al Lathief ...

Karena Sirr dari suatu Zikir akan lebih sempurna terbuka bagi mereka yang berzikir dengan
pemahaman

Pemahaman yang cukup dalam akan asma Allah SWT inilah yang akan menjadi makanan
lezat bagi Qolbu kita ... insyaAllah Birahmatillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW

Dan bagi rekan-rekan yang sudah mendapatkan ijazah Sholawat Asmaul Husna, maka bisa
diamalkan secara STANDAR atau dengan cara RIYADOH

Pengamalan secara standar misal setelah shalat wajib / sunnah , atau dalam saat santai /
bekerja bacalah shalawatnya minimal 17x dan maksimal seikhlasnya, dan awali dengan
ULUK SALAM terlebih dahulu, cukup dengan ULUK SALAM berikut:

~ Bismillahirrahmanirrahim
Sholatullahi wassalamuhu 'alaika YA ABATIY YA RASULALLAH Adrikniy wasyfa'liy Ya
Habibiy 3x
Sholatullahi wassalamuhu 'ala Ruhi Sidi Utsmany
Assalamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahisshalihin .... Lalu bacalah Shalawatnya.
Dan untuk mengamalkan secara RIYADOH, maka jalankanlah KAIFIYAT RIYADOH yang
sudah diberikan selama 7 malam, baiknya dimulai dari jam setengah 12 malam hingga
datangnya waktu SUBUH.

Semoga ALLAH SWT dan RASULULLAH SAW Memberikan kita semua Ma'rifat yang cukup
dalam akan nama-namaNYA ... Aamiin YRA

CATATAN AMALIAH
Bismillah Birahmatillah wa Bisyafa'ati Rasulillah SAW

CATATAN RIYADOH

Alhamdulillah MasyaALLAH berikut adalah beberapa catatan riyadoh kita, dan harap
menjadi perhatian untuk bersama.

-> Jalanilah riyadoh dengan penuh keikhlasan, tubuh rileks dan fikiran tenang,
jangan tergesa dan bernafsu mendapat hasil, bisa lakukan olah nafas ALLAH
MUHAMMAD sejenak sebelum memulai riyadoh untuk menenangkan jiwa dan raga.

-> Agar konsentrasi tidak terganggu dengan berbagai fikiran liar yang muncul, setiap
sebelum memulai riyadoh niatkan memindahkan daya konsentrasi cakra ajna ke
cakra jantung, dengan niat: Ya ALLAH Ya Rasulullah Hamba niat memindahkan
sementara daya konsentrasi cakra ajna ke cakra jantung Tho'atan Lillahi wa
Lirasulihi SAW

-> Setiap 100x wirid yang difokuskan pada anggota tubuh, maka awali dengan
membaca Salam kunci

-> Pastikan benar lafadz asma yang dibaca sesuai dengan kalimat yang diijazahkan,
misal Astagfirullaha jangan dibaca Astagfirulloha, latihlah agar bacaan tepat dan
pasti

-> Saat meditasi fokus nafas ALLAH MUHAMMAD ulangi menahan nafas minimal 3x
dengan hati membaca ALLAH MUHAMMAD sebanyak2 nya tanpa hitungan, saat
menahan nafas keraskan dan perjelas bacaan ALLAH MUHAMMAD oleh batin kita,
hayati jantung kita berzikir dengan kalimat tersebut disetiap detakannya,
mengalirkan energi ALLAH MUHAMMMAD ke seluruh peredaran darah di tubuh kita

-> Sewaktu ingin menghembuskan nafas telan ludah lebih dulu untuk mengunci
energi masuk dalam tubuh

-> Bersyukurlah atas segala karunia berupa sensasi rasa atau apa pun gambaran
yang ditampakkan, jangan berkata dan beranggapan HALUSINASI karena itu berarti
keyakinan riyadoh kita sudah runtuh oleh bisikan syetan yang selalu berusaha
membangkitkan keraguan.

-> Di luar waktu riyadoh, wiridkanlah istigfar AL Fattah seikhlasnya dengan niat
permintaan kepada ALLAH SWT dan RASUL SAW membangkit aktifkan seluruh
cakra mayor dan minor di tubuh kita dengan sempurna dan bersih seluruh jalur-jalur
energinya.

-> Selalu siapkan air untuk menemani diri wirid, insyaALLAH air akan ikut menyerap
Rahmat ALLAH SWT dan Syafa’at Nabi SAW yang turun saat kita melaksanakan
riyadoh, maka minumlah sebagian dan gunakan sebagian lain untuk membasuh
anggota tubuh utama seperti : wajah, leher belakang, perut (pusar) dan dada
(jantung dan ulu hati), pinggang belakang kebawah (sulbi)

-> Selalu keluarkan sedekah setiap sebelum melaksanakan Riyadoh, maka sediakan
1 kotak / kaleng celengan untuk memasukkan / mengumpulkan uang sedekah ,
kemudian uang yang terkumpul keluarkan setiap hari jumat diwaktu sebelum khatib
naik mimbar dalam ibadah shalat Jumat , masukkan kedalam kotak amal Masjid
atau insyaALLAH Bisyafa'ati Rasulillah akan lebih utama lagi jika dibelanjakan untuk
menjadi sedekah ta'jil sore hari JUMAT ( banyak keutaaman didalamnya )

InsyaALLAH Biiznillah wa Syafa'ati Rasulillah SAW

Anda mungkin juga menyukai