Anda di halaman 1dari 3

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah,

Marilah pada kesempatan istimewa ini, kita dipertemukan di masjid ini digunakan untuk
melakukan introspeksi. Melakukan evaluasi diri terhadap kualitas takwa kita dalam artian
menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi yang dilarangNya. Dengan demikian, tiada
hari yang telah lewat selain upaya terus memperbaiki kualitas takwa tersebut.

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah,

Dalam beberapa bulan terakhir, terjadi beberapa musibah yang melanda negeri kita. Mulai
dari gempa bumi, tanah longsor, hingga banjir yang tentu mengakibatkan hilangnya nyawa
dan rusaknya beberapa fasilitas. Kejadian tersebut membuat kita semua prihatin dan sedih
atas musibah yang menimpa terhadap saudara-saudara kita yang menjadi korban bencana
alam. Saudara-saudara kita yang meninggal akibat bencana tersebut mencapai ratusan
korban meninggal dunia. Rumah-rumah penduduk dan fasilitas umum juga mengalami
kehancuran.

Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar halaman 108 meriwayatkan sebuah hadits, yang
intinya Nabi Muhammad menganjurkan kita untuk membaca istirja’ ketika terjadi musibah,
yaitu kalimat:
‫َّن َل ْي َر ُع َن‬ ‫ّن َا‬
‫إ ِل لِه وإ ا ِإ ِه اِج و‬

“Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sungguh hanya kepada-Nya kami akan
kembali. Allah menjanjikan bagi orang yang mengucapkan kalimat tarji’ ketika terjadi
musibah, akan mendapatkan rahmat dan anugerah. Demikian pula Allah akan
memberikannya pahala dan pengganti yang lebih baik.

Terkait musibah gempa bumi, Nabi dalam riwayat Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, juz I
halaman 221 bersabda:
‫ َّن‬: ‫ َف َق اَل‬، ‫ ُز ْل َل اَمْل يَن ُة ي َع ْه الَّن َص َّل ى ُهللا َع َل ْي َو َس َّل َم‬: ‫ َق اَل‬، ‫ َع ْن َش ْه‬، ‫ َع ْن َل ْي‬، ‫َح َّد َث َن ا َح ْف ٌص‬
‫ِإ‬ ‫ِه‬ ‫ِز ِت ِد ِف ِد ِب ِّي‬ ‫ٍر‬ ‫ٍث‬
‫َر َّب ُك ْم َي ْس َت ْع ُب ُك ْم َف َأ ْع ُب وُه‬
‫ِت‬ ‫ِت‬
Artinya: "Diceritakan dari Hafs, dari Laits dari Syahr, beliau menyatakan: Kota Madinah
pernah mengalami goncangan di masa Nabi Muhammad SAW. Kemudian Nabi bersabda:
‘Sesungguhnya Allah SWT mengingatkan kalian, maka ingatlah pada Allah."

Gempa bumi juga terjadi di masa Sayyidina Umar bin Khattab Radliyallâhu ‘Anhu. Dalam
kitab Istidzkar, juz II, halaman 418 dikisahkan bahwa "Madinah pernah terjadi gempa di
masa Umar radliyallâhu ‘anh hingga pagar bergerak, kemudian Umar berdiri dan memuji
kepada Allah SWT. Kemudian Umar berkata: Betapa cepatnya apa yang telah kalian
perbuat, demi Allah jika gempa terjadi lagi, maka saya akan keluar dari sisi kalian."

Dalam menganalisis masalah terjadinya gempa bumi, Sayyidah ‘Aisyah sebagaimana


dikutip Imam Hakim dalam kitab Al-Mustadrak ‘ala Shahihain lil Hakim, juz IV, halaman
561, pernah memberikan penjelasan tentang gempa bumi, yang Inti dan kesimpulannya
adalah ketika masyarakat telah menghalalkan zina, meminum minuman keras, Allah akan
memerintahkan bumi untuk gempa, jika mereka bertobat, gempa akan berhenti. Namun jika
mereka tidak bertobat, maka gempa akan menghancurkan dan meluluhlantakkan mereka.
Anas bertanya: Apakah ini hukuman, wahai ummul mukminin? Ini adalah rahmat, berkah,
dan nasihat pelajaran bagi orang mukmin, dan azab bagi orang kafir.

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah,

Bagaimana langkah bijaksana dalam menyikapi bencana dan musibah yang menimpa
saudara kita? Diantaranya yaitu

Pertama, sebagai sesama saudara sebangsa dan setanah air, kita harus saling membantu
sesuai dengan kemampuan. Imam Muslim dalam kitab Shahih Muslim, juz IV, halaman
2074 meriwayatkan sebuah hadits dari Nabi Muhammad SAW:
‫ َن َّف َس ُهللا َع ْن ُه‬،‫ «َم ْن َن َّف َس َع ْن ُم ْؤ ُك ْر َب ًة ْن ُك َر الُّد ْن َي ا‬: ‫َص َّل ى ُهللا َع َل ْي َو َس َّل َم‬ ‫َق اَل َر ُس وُل‬
‫ِب‬ ‫ِم‬ ‫ٍن‬ ‫ِم‬ ‫ِه‬ ‫ِهللا‬
‫ َو َم ْن َس َت َر‬، ‫ َي َّس َر ُهللا َع َل ْي ِه ي الُّد ْن َي ا َو اآْل ِخ َر‬، ‫ َو َم ْن َي َّس َر َع َل ى ُم ْع‬، ‫ُك ْر َب ًة ْن ُك َر َيْو اْل ِق َي اَم ِة‬
‫ِة‬ ‫ِس‬ ‫ِم‬
‫ُم ْس ًم َس َت َر ُهِب ُهللا ِم ُّد ْن َي َو آْل َر َو ُهللا َع ْو ٍر ْل َع ْب َم َك َن ْل ِفَع ْب ُد َع ْو َأ‬
‫ِف ي ِن ِخ يِه‬ ‫ِف ي ِن ا ِد ا ا ا‬ ، ‫ِف ي ال ا ا ِخ ِة‬ ،‫ِل ا‬

Artinya: "Barang siapa menghilangkan kesusahan dari orang mukmin, Allah akan
menghilangkan kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa membantu orang yang
kesulitan, Allah akan memudahkannya urusannya di dunia dan akhirat. Barang siapa
menutupi aib orang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan
selalu melindungi hamba-Nya selama menolong saudaranya. (HR Muslim)

Jika mampu untuk memberikan bantuan harta benda, kita sisihkan sebagian harta benda
untuk mereka melalui instansi yang terpercaya, seperti LAZISNU, Baznas, PMI, dan
lembaga penyalur bantuan lain yang kredibel. Jika kita mampu dengan tenaga dan
keterampilan, berikan kemampuan dengan menjadi relawan di tempat bencana. Jika tidak
memiliki harta maupun tenaga, kita berikan doa untuk mereka agar diberikan kesabaran dan
ketabahan dalam menghadapi ujian dari Allah SWT.

Kita bayangkan bagaimana kalau seandainya kita atau keluarga yang menjadi korban
bencana, kita minimal berempati dan berduka atas kejadian. Karena itu, mari kita bantu
mereka sesuai dengan kemampuan. Ingat, lebih baik kita membantu daripada dibantu, lebih
baik kita memberi daripada diberi, dan tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Allah akan memudahkan segala urusan kita selama meringankan beban saudara yang
membutuhkan.

Kedua, sabar. Makna asal dari sabar adalah “menahan”. Secara syari, pengertian sabar
sebagaimana yang dikatakan oleh Ahmad Farid dalam kitab Tazkiyatun Nufûs, juz I,
halaman 79 sebagai berikut:
‫ا‬ ‫ َو الَج َو ا َع ْن َلْط الُخ ُد ْو د َو َش ال َي‬،‫الَّص ْب ُر َح ْب ُس الَّنْف َع الَج ْز َو الَّل َس ا َع الَّتَش ي‬
‫ِّق ِث ِب‬ ‫ِم‬ ‫ِر ِح‬ ‫ِّك‬ ‫ِن ِن‬ ‫ِع‬ ‫ِس ِن‬
‫َن‬
‫َو ْح ِو ِه َم ا‬

Artinya: "Sabar adalah menahan diri dari menggerutu, menahan lisan dari mengeluh, dan
menahan anggota badan dari menampar pipi, merobek-robek baju dan sesamanya."

Jadi, sabar tidak hanya di bibir, namun juga di hati dan anggota badan. Ketiga, dalam
menyikapi terjadinya musibah gempa bumi, kita harus ridha dengan ketentuan Allah SWT.
Ibnu Majah dalam kitab Sunan Ibnu Majah, juz II, halaman 1338 meriwayatkan hadits:
‫َّن َظ َم ْل َج َز َم َع َظ ْل َب اَل َو َّن َّل َه َذ َأ َح َّب َق ْو ًم ْب َت اَل ُه ْم َف َم ْن َر َي َف َل ُه َض َو َم ْن َس َط‬
‫ِخ‬ ‫الِّر ا‬ ‫ِض‬ ‫اا‬ ‫ِإ ِع ا اِء ِع ِم ا ِء ِإ ال ِإ ا‬
‫َف َل ُه َّس َخ ُط‬
‫ال‬

Artinya: "Sesungguhnya besarnya balasan sesuai dengan besarnya ujian. Sesungguhnya,


ketika Allâh mencintai suatu kaum, Allah akan mengujinya. Siapa yang ridha, ia akan
mendapatkan ridla Allah SWT. Siapa yang membencinya, ia akan mendapatkan kemurkaan
Allah."

Ma’asyirol Muslimin Rahimakumullah,

Bagaimana cara menghentikan musibah gempa bumi? Sebagai manusia biasa, kita harus
introspeksi diri dan evaluasi diri untuk segera bertobat dari segala dosa dengan taubatan
nasukha dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Karena bencana alam adalah
peringatan Allah bagi kita semua, peringatan untuk meningkatkan ketakwaan, peringatan
untuk meninggalkan dosa, dan peringatan agar kita bertobat kepada Allah SWT.

Jika sekiranya kita beriman dan bertakwa, pastilah Allah akan melimpahkan kepada kita
berkah dari langit dan bumi, karena itu mari mulai dari diri kita, keluarga, tetangga, dan
jamaah, mulai dari yang paling mudah, dan mulai dari sekarang untuk meningkatkan ibadah
kepada Allah SWT, memperbanyak istighfar, meninggalkan segala yang diharamkan oleh
Alloh dan Rasul-Nya menuju yang lebih baik serta memperbanyak sholawat agar selalu
mendapat Rahmat, ridho dan berkah dalam kehidupan.

Semoga saudara-saudara kita di Cianjur, Jawa Barat dan kawan-kawan di Pekalongan,


Semarang juga Jawa Timur seperti Trenggalek, Banyuwangi, Blitar dan daerah lain diberi
kesabaran, ketabahan, kekuatan, kemudahan dalam menghadapi semuanya. Semoga tidak
terjadi gempa susulan ataupun banjir yang lebih besar lagi.

Ya Allah jadikanlah negeri ini menjadi negeri yang aman dan selamat dari segala musibah,
negeri yang tentram, makmur, dan selalu mendapatkan perlindungan- dan rahmat-Mu ya
Allah. Negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Amîn ya rabbal ‘alamin.

Anda mungkin juga menyukai