Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI MANAJERIAL

KEPUTUSAN-KEPUTUSAN KHUSUS BIAYA DAN PENDAPATAN


RELEVAN
Dosen Pengampu;

Disusun Oleh: Kelompok 5


Nama Angggota:
Mitha Dewi asmara
Nia Ramadhani Nur K
Iriyamayanti
Selpiani
Mursadilla
Selvianti Pasang
Andi Nurul Qolbi
One Twelve Ogesta
Astri Dwiyanti

KELAS MANAJEMEN E
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Biaya

Salman dan Kautsar (2013:20) mendifinisikan biaya adalah suatu nilai tukar, pengeluaran-
pengeluaran yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Mulyadi (2014:8)
menyatakan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau yang mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan menurut
Siregar dkk (2014:23) menyatakan biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk
memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat sekarang atau masa yang
akan datang. Istilah biaya dalam akuntansi, didefinisikan sebagai pengorbanan yang
dilakukan untuk mendapatkan barang atau jasa, pengorbanan mungkin diukur dalam kas,
aktiva yang ditransfer, jasa yang diberikan dan lainlain, hal ini diperkuat oleh pendapat
(Salman, Kautsar dan Farid, 2016:28) mengemukakan bahwa Biaya adalah kas atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
member manfaat saat ini atau dimasa mendatang bagi organisasi. Dan menurut Carter
(2013:30) mengartikan biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang
dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau
pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang
terjadi pada saat ini atau dimasa yang akan dating.
Bustami (2007) menjelaskan bahwa biaya dalam akuntansi biaya diartikan dalam dua
pengertian yang berbeda, yaitu biaya dalam artian cost dan biaya dalam artian expense,
sebagai berikut:
 Biaya (Cost)
Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Biaya ini belum habis masa pakainya dan digolongkan sebagai aktiva yang
dimasukkan dalam neraca. Contoh: persediaan produk dalam proses, persediaan
produk selesai, dan supplies atau aktiva yang belum digunakan.
 Beban (Expense)
Beban (expense) adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah
habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat di masa yang
akan dating dikelompokkan sebagai harta. Beban ini dimasukkan ke dalam laba/rugi,
sebagai pengurang pendapatan. Contoh: beban penyusutan, beban pemasaran, beban
yang tergolong sebagai biaya operasi.
Hansen dan Mowen (2005) menyatakan bahwa biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas
yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat
saat ini atau dimasa yang akan dating bagi perusahaan. Dikatakan ekuivalen kas karena
sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang diinginkan. Suwardjono (2006:
399-400) menyajikan beberapa sumber literatur lain yang mendefinisikan biaya dalam
kaitannya dengan definisi biaya sebagai berikut: “Cost is a foregoing, a sacrifice made to
secure benefit, and is measured by an exchange price. Expense is the decrease in net assets
as a result of the use of economic serviss in the creation of revenues or imposition of taxes by
governmental unit” ( (Sprouse dan Moonits, 2006)).

Menurut Bustami dan Nurlela (2006), biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomis
yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk
mencapai tujuan tertentu. Sementara menurut Kuswadi (2005), biaya adalah semua
pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga, baik yang berkaitan
dengan usaha pokok perusahaan maupun tidak. Biaya diukur dalam unit moneter dan
digunakan untuk menghitung harga pokok produk yang diproduksi perusahaan.

2.2 Klasifikasi Biaya


Pada umumnya penggolongan biaya ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan
penggolongan tersebut. Penggolongan biaya menurut Mulyadi (2015) yaitu:
1. Berdasarkan objek pengeluaran
Dalam cara penggolongan ini, nama objk pengeluaran merupakan dasar
pengggolongan biaya. Misalnya, namaobjek pengeluaran adalah bahan bakar, disebut
“ biaya bahan bakar”
2. Berdasarkan fungsi pokok dalam perusahaan
Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi produksi, fungsi
pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan
manufaktur, biaya dapat dikelompokan tiga kelompok:
 Biaya produksi, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara garis
besar biaya produksi ini dibagi menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik.
 Biaya Pemasaran, merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan
pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya
angkutan dari gudang perusahaan kegudang pemasaran
 Biaya Administrasi dan Umum, merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan
kegiatan produksi dan pemasaran produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini
adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi personalia dan bagian
masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya fotokopi.
3. Berdasarkan houngan biaya dengan sesuatu yang dibiayai
Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya
dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan,
yaitu:
 Biaya langsung. Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab
satusatunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.
 Biaya tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya
tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.
4. Berdasarkan perilaku dalam kaitannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya
dibagi menjadi 4 yaitu:
 Biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya
berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya
variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.
 Biaya semi variabel. Biaya semi variabel adalah biaya yang berubah
tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi
variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel. Contoh:
biaya listrik yang digunakan
 Biaya semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat
volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada
volume produksi tertentu.
 Biaya tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam
kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur
produksi.
5. Berdasarkan jangka waktu manfaatnya, biaya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
o Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu
periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender).
Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap
o Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Contoh pengeluran
pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya, dan biaya tenaga kerja.

2.3 Biaya Dalam Pembuatan Keputusan


Dalam membuat keputusan, manajemen memerlukan informasi yang berhubungan dengan
keputusan tersebut. Salah satunya adalah informasi mengenai biaya-biaya yang
mempengaruhi keputusan yang diambil. Informasi mengenai biaya sangat penting agar
manajemen tidak salah mengambil keputusan. Menurut Siregar, dkk (2013: 55) biaya dalam
pembuatan keputusan terdiri dari:
a) Biaya relevan
Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu alternatif dan
alternatif lainnya, berikut dua kriteria biaya relevan tersebut
 Biaya Masa Depan. Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi.
Biaya yang sudah terjadi bukan merupakan biaya yang relevan
 Biaya Berbeda Antar-alternatif. Biaya yang berbeda antaralternatif berarti
bahwa suatu elemen biaya tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antar-
alternatif disebut juga biaya diferensial (differential cost)
b) Biaya deferensial dan pendapatan deferensial
Biaya diferensial adalah biaya yang berbeda antar-alternatif keputusan. Sedangkan
Pendapatan diferensial adalah pendapatan yang berbeda antar-alternatif keputusan.
c) Biaya kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang dikorbankan saat satu
alternatif keputusan dipilih dan mengabaikan alternatif lain.
d) Biaya terbenam
Biaya terbenam (sunk cost) adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa
depan tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut.

2.4 Biaya Relevan (Relevant Cost)


Sodikin (2015:133) biaya relevan (relevant cost) adalah biaya yang akan terjadi di masa
yang akan dating dan berbeda diantara berbagai alternatif yang sedang dipertimbangkan di
dalam suatu keputusan. Dua kriteria: (1) akan terjadi, dan (2) berbeda, merupakan suatu
kesatuan yang harus terpenuhi agar biaya dapat dinamakan biaya relevan. Hanse dan Mowen
(2015:70), biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternative.
Semua keputusan berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang
dapat menjadi relevan dengan keputusan.
Purwaji, et al (2016) menjelaskan biaya adalah pengorbanan sumber daya yang diukur
dalam satuan uang, yang mana hal tersebut telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi dalam
upaya perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa. Tidak jauh berbeda dengan Simamora
(2012) yang menjelaskan bahwa biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau dimasa
mendatang bagi organisasi.
Biaya relevan adalah biaya masa depan yang diperkirakan dan yang berbeda diantara
alternatif tindakan yang sedang dipertimbangkan oleh seorang manajer (Horngren dan Foster,
2008; Hansen dan Mowen, 2011). Untuk menjadi biaya relevan, suatu biaya tidak hanya
merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif
lainnya. Jika biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya tersebut
tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan.
Biaya relevan yang dianalisis adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada bisnis offline
dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan pada bisnis online.
Berdasarkan pengertian diatas,dapat disimpulkan bahwa relevant cost adalah biaya masa
yang akan datang yg dapat dihindarkan (avoidable cost) karena memilih alternative lain
dalam pengambilan keputusan. Semua biaya yang terjadi didalam perusahaan adalah biaya
yang dapat dihindarkan kecuali biaya tenggelam (sunk cost) dan biaya masa yang akan datang
yang tidak berbeda diantara berbagai alternative yang tersedia. Tetapi perlu diperhatikan
bahwa biaya yang dianggap relevan untuk situasi pengambilan keputusan tertentu, boleh jadi
tidak relevan untuk keputusan yang lain (different cost for different purpose). Biaya relevan
disebut juga konsep biaya yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan tertentu yang
berhubungan dengan alternative yang akan dipilih. Termasuk dalam kategori biaya relevan
adalah biaya diferensial, biaya tambahan, biaya kesempatan, biaya terhindarkan, dan biaya
yang dapat dikendalikan. Konsep dasarnya adalah biaya yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda pula.
Terdapat dua kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokkan sebagai biaya
relevan (Rudiyanto, 2006: 65):
 Biaya tersebut merupakan biaya yang akan dating yang diharapkan
Biaya relevan bukanlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan di masa lalu,
atau biaya historis, tetapi merupakan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di
masa dating. Dalam memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di
masa datng perusahaan bisa menggunakan biaya historis.namun, data historis
tersebut hanya digunakan sebagai dasar untuk membuat prediksi besarnya biaya
yang akan dikeluarkan di masa mendatang untuk suatu proyek tertentu dan biaya
historis itu sendiri tidak relevan dengan keputusan yang ambil. Karena itu, sunk
cost yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah dengan keputusan
apapun, baik saat ini maupun yang akan dating tidak dapat dikelompokkan
sebagai biaya relevan.
 Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif
Biaya yang akan dikeluarkan di masa dating harus merupakan biaya yang
berbeda di antara berbagai alternatif. Jika biaya yang akan dikeluarkan
perusahaan di masa datang tidak memberikan perbedaan di antara berbagai
alternatif yang ada maka biaya tersebut tidak dapat dikelompokkan sebagai biaya
relevan, misalnya biaya depresiasi aktiva tetap untuk bulan depan dimana proyek
akan dilaksanakan.

2.5 Konsep Biaya Relevan


Menurut supriyono (2011), konsep biaya relevan untuk berbagai pengambilan keputusan
antara lain:
 Biaya deferansial
Biaya diferensial adalah biaya yang akan datang yang berbeda diantara berbagai
alternatif pengambilan keputusan yang mungkin dipilih. Dalam pengambilan
keputusan, biaya diferensial dibandingkan dengan pendapatan diferensial untuk
menentukan besarnya laba diferensial. Biaya diferensial perlu dipertimbangkan dalam
menghadapi berbagai alternatif pengambilan keputusan, karena fokus utama biaya ini
adalah perbedaan-perbedaan yang timbul dari dua atau lebih alternatif yang ada. Jadi
biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan
terjadi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan. Konsep biaya diferensial
dapat digunakan untuk berbagai Analisa pengambilan keputusan seperti : menerima
atau menolak pesanan khusus, membuat atau membeli suatu bagian produk dan
sebagainya.
 Biaya Treaceble
Biaya traceable adalah biaya yang dapat diikuti jejaknya pada produk, pesanan, pusat
biaya, departemen atau divisi tertentu dalam suatu perusahaan. Biaya ini dapat
dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan harga pokok dan
mengukur prestasi dari suatu produk, pesanan, pusat biaya, departemmen atau divisi
tertentu.
 Biaya Pengganti
Biaya pengganti adalah biaya yang berhubungan dengan penggantian suatu aktivitas
atau jasa yang akan terjadi (future cost) di waktu yang akan datang pada saat
diadakan penggantian. Konsep biaya pengganti bermanfaat untuk penyusunan
anggaran dan biaya standar serta capital budgeting seperti perencanaan, penambahan,
penggantian, atau pemberhentian aktiva tetap.
 Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan merupakan penghasilan atau penghematan biaya yang dikorbankan
karena dipilihnya suatu alternatif tertentu sehingga penghasilan atau penghematan
tersebut perlu diperhitungkan sebagai biaya pada alternatif tertentu tersebut.
 Biaya Semu
Biaya semu adalah biaya yang sebenarnya tidak terjadi. Biaya semu seringkali harus
dipertimbangkan untuk perbandingan dan analisa biaya. Karena biaya ini sebenarnya
tidak terjadi, maka biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas, tidak akan dicatat
dalam pembukuan perusahaan dan tidak diperhitungkan dalam kalkulasi biaya dan
laba perusahaan
 Biaya Incremental
Biaya incremental adalah biaya-biaya yang ditambahkan atau biayabiaya yang tidak
akan dikorbankan apabila suatu alternatif (proyek) tertentu tidak dipilih untuk
dilaksanakan. Pengertian biaya incremental dapat dianggap sama dengan biaya
diferensial karena biaya incremental juga dapat dipandang sebagai selisih dari biaya
total antara alternative yang satu dengan alternatif lainnya.
 Biaya Kas
Biaya kas disebut pula dengan istilah biaya tunai, atau biaya ke luar dari saku (out-of-
pocket cost). Biaya kas adalah biaya yang memerlukan pengeluaran kas sebagai
akibat dari keputusan manajemen. Konsep biaya ini bermanfaat untuk menganalisis
aliran dana atau aliran kas di waktu yang akan datang dalam kaitannya dengan
keputusan penanaman modal. Misalnya manajemen memutuskan untuk membeli
aktiva tetap baru, maka cost aktiva ditambah biaya-biaya operasional dari aktiva tetap
selama pemakaian yang akan datang adalah biaya kas. Akan tetapi apabila aktiva
tetap sudah dimiliki perusahaan, biaya depresiasi yang merupakan alokasi cost bukan
termasuk biaya tunai karena pada saat dibebankan sebagai biaya tidak lagi
memerlukan pengeluaran kas atau pengeluaran kasnya telah dilakukan pada masa
lalu.
 Biaya Tertanam
Biaya tertanam adalah biaya yang dalam situasi tertentu tidak dapat diperoleh
kembali. Biaya tertanam merupakan pengeluaran yang telah terjadi di masa lalu, yang
tidak dapat ditutupi kembali dalam situasi tertentu dan tidak akan mempengaruhi
biaya di masa depan. Sunk cost juga tidak dapat dipengaruhi oleh suatu keptusan,
baik keputusan yang dilakukan sekarang maupun di masa yang akan datang. Oleh
karena itu biaya tertanam biasanya adalah biaya tidak relevan.

2.6 Langkah-Langkah Analisis Biaya Relevan


Proses pengambilan keputusan memerlukan data yang dapat diukur, dianalisa dengan tepat
dan memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam pengambilan keputusan tidak ada aturan
umum yang membedakan biaya ke dalam biaya relevanatau tidak relevan, maka dari itu untuk
mengetahui mana yang merupakan biaya relevan diperlukan analisis biaya yang meliputi
langkah-langkah sebagai berikut:
 Menghimpun seluruh biaya yangg berkaitan dengan masing-masing alternatif yang
dipertimbangkan.
 Mengeliminasi sunk cost
 Mengeliminasi biaya yang tidak berbeda diantara alternatif yang dipertimbangkan
 Mengambil kesimpulan berdasarkan data biaya lain yang tersisa, yang merupakan
biaya yang berbeda. Biaya tersebut merupakan biaya yang relevan dengan
pengambilan keputusan.

2.7 Penerapan Biaya Relevan untuk Pengambilan Keputusan


Penerapan analisa biaya relevan dapat bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan. Berikut adalah jenis-jenis keputusan dalam analisis biaya relevan menurut
Mulyadi (1997) :
1. Make or buy decisions
Keputusan atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam
perusahaan yang produknya terdiri dari bebrbagai komponen dan yang memproduksi
berbagai jenis produk. Tidak selamanya komponen yang membentuk suatu produk
harus diproduksi sendiri oleh perusahaan, jika memang pemasok luar dapat memasok
komponen tersebut dengan harga yang lebih murah daripada biaya untuk
memproduksi sendiri komponen tersebut
2. Keep or drop decisions
Dalam perusahaan yang menghasilkan lebih dari satu macam keluarga produk atau
product line atau yang memiliki berbagai departmen penghasil laba, ada kalanya
manajemen puncak menghadapi salah satu keluarga produknya salah satu
departemennya mengalami kerugian usaha yang diperkirakan ajkan berlangsung
terus. Dalam menghadapi kondisi ini manajemen perlu mempertimbangkan keputusan
menghentikan atau tetap melanjutkan produksi produk atau kegiatan usaha
departemen yang mengalami kerugian tersebut
3. Special order decisions
Pada umumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu
memenuhi permintaan pasar tertinggi beberapa tahuin yang akan datang. Jika
perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi
permintaan pasar sekarang, hal ini akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik
secara terus-menerus. Dengan demikian, umumnya perusahaan memiliki kapasitas
yang menganggur, yang sering sekali mendorong manajemen puncak untuk
mempertimbangakan penetapan harga jual dibawah harga jual normal. Tentu saja
penetapan harga jual yang demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus yang
tidak berdampak terhadap penjualan yang reguler.
4. Decisions to sell process further
Adakalanya manajemen puncak dihadapkan pada pilihan menjual produk tertentu
pada kondisinya sekarang atau memprosesnya lebih lanjut menjadi produk lain yang
lebih tinggi harga jualnya. Dalam pengambilan keputusan semacam ini, informasi
akuntansi diferensial yang diperlukan oleh manajemen adalah pendapatan diferensial
dengan biaya diferensial jika alternatif memproses lebih lanjut dipilih
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Daftar Pustaka

Bustami, B. d. (2007). akuntansi Biaya. Jakarta: Graha Ilmu.

Carter. (2013). Pengertian Biaya. In W. K. Carter, Akuntansi Biaya Edisi ke 14 (p. 30). Jakarta:
Salemba Empat.

Denny Anggriawan, T. S. (2018). Bagaimana Analisis Pendapatan dan Biaya Relevan Atas
Bisnis Online. Jurnal Ilmiah Manajemen, 119.

dkk, A. P. (2016). Akuntansi Biaya edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

Dr. Temy Setiawan, S. A. (2020). Mahir Akuntansi Belajar Cepat: Akuntansi Biaya &
Akuntansi Manajemen. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.

Emor, C. F. (2019). ANALISIS BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI


ATAU MEMPETAHANKAN AKTIVA TETAP PADA PT. JOR GABRINDO. Manado:
universitas Sam Ratunlangi Manado.

H.I. NYOMAN MARIANTHA, B. S. (2018). MANAJEMEN BIAYA (Cost Management). Jakarta:


Celebes Media Perkasa.

Kautsar Riza Salman, S. A. (2013). Akuntansi Biaya: Pendekatan Product Costing. Jakarta:
Akademia Permata.

Kuswadi. (2005). Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan


akuntansi Biaya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Mowen, H. d. (2005). Management Accounting Buku 2 Edisi ke 7. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi, D. (2015). Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan Pelayanan . Bandung: Alfabeta.

Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen. Jakarta: PT. Grasindo.

Simamora, H. (2012). Akuntansi Manajerial . Jakarta: Star Gate Publisher.

Siregar, d. (2014). akuntansi Biaya, edisi 2. Yogyakarta: Salemba Empat.

Slamet Sugiri, S. B. (2015). Akuntasi Pengantar 1. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sprouse dan Moonits, 1. (2006). Pengertian Biaya. In Suwardjono, ”Teori Akuntansi :


Perekayasaan Pelaporan Keuangan”. (pp. 399-400). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Supriyono. (2011). Akuntansi Biaya Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Buku 1
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Anda mungkin juga menyukai