1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
Current Ratio = aktiva lancar / hutang lancar x 100%
= 533.900.133 / 207.734.690 x 100%
= 2,57 %
Penjelasan?
b. Cash Ratio
Cash Ratio = kas + efek / hutang lancar x 100%
= 5.738.209 / 207.734.690 x 100%
= 0.03 %
Penjelasan?
c. Quick Ratio
Quick Ratio = kas + efek + piutang / hutang lancar x 100%
= 5.738.209 + (2.055.397 + 938.458 + 7.070.761) / 207.734.690 x 100%
= 0.08 %
Penjelasan?
2. Rasio Profitabilitas Atau Rentabilitas
a. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin = penjualan neto – HPP / Penjualan Neto x 100%
= 999.802.379 – 568.351.159 / 999.802.379 x 100%
= 0,43 %
Penjelasan?
b. Operating Income Ratio
Operating Income Ratio = penjualan neto – HPP – Biaya administrasi & umum /
Penjualan Neto x 100%
= 999.802.379 – 568.351.159 – (254.691.210 + 111.929.306) / 999.802.379 x 100%
= 0,06 %
Penjelasan?
c. Net Profit Margin
Net Profit Margin = laba bersih setelah pajak / penjualan netto x 100%
= 42.231.663 / 999.802.379 x 100%
= 0,04 %
Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih. Return on
Investment. Dengan mengetahui hal tersebut investor dapat menilai apakah
perusahaan itu profitable atau tidak. Menurut Sulistyanto (tanpa tahun: 7) angka
NPM dapat dikatakan baik apabila > 5 %.
Maka dapat disimpulkan dengan NPM = 0,04 % Perusahaan Bata masih belum
memiliki kemampuan untuk menghasilkan keuntungan bersih yang baik.
d. Return on Investment
Return on Investment = laba bersih setelah pajak / jumlah aset x 100%
= 42.231.663 / 804.742.917 x 100%
= 0,05 %
Maka dapat disimpulkan dengan ROI = 0,05 % maka perusahaan Bata memiliki
kemampuan pengembalian investasi yang belum baik.
e. Return On Equity
Return On Equity = laba bersih setelah pajak / jumlah ekuitas x 100%
= 42.231.663 / 557.155.279 x 100%
= 0,08 %
Return on equity (ROE) adalah jumlah imbal hasil dari laba bersih terhadap ekuitas
dan dinyatakan dalam bentuk persen. ROE digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu emiten dalam menghasilkan laba dengan bermodalkan ekuitas yang sudah
diinvestasikan pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROE perusahaan semakin baik.
Maka dapat disimpulkan bahwa ROE dari perusahaan Bata masih belum mencapai
efisiensi yang baik.
3. Rasio Solvabilitas
a. Total Debt to Assets Ratio
Total Debt to Assets Ratio = total hutang / total aset x 100%
= 247.587.638 / 804.742.917 x 100%
= 0,31 %
Debt to Total Assets Ratio (DAR) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Tingkat solvabilitas perusahaan adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjang perusahaan
tersebut. Menurut Darsono (2005), dari pihak pemegang saham, rasio yang tinggi
akan mengakibatkan pembayaran bunga yang tinggi yang pada akhirnya akan
mengurangi pembayaran dividen.
Maka dapat disimpulkan dengan Total debt to assets ratio = 0,31 % perusahaan bata
memiliki tingkat rasio hutang yang cukup besar, dengan rasio yang cukup besar ini
akan mengurangi penilaian kemampaun solvabilitas perusahaan.
Namun pada pernyataan opini dalam laporan keuangan tersebut dinyatakan bahwa laporan
keuangan tersebut wajar namun tidak ada keterangan mengenai tanpa pengecualian atau
dengan pengecualian. Kelompok kami tidak menemukan alasan mengapa auditor hanya
menyatakan wajar tanpa ada keterangan lanjutan apakah itu wajar tanpa pengecualian atau
wajar dengan pengecualian.