NON-RIVAL NON-EXCLUDABLE
MANFAAT ATAS KONSUMSI PROSES KONSUMSI /
SUATU BARANG PEMANFAATAN SUATU BARANG
TIDAK BERKURANG TIDAK DAPAT
WALAUPUN DIKONSUMSI DIKHUSUSKAN BAGI
BEBERAPA INDIVIDU NDIVIDU
RIVAL
RIVAL NON-RIVAL
NON-RIVAL
BARANG BARANG
EXCLUDABLE
EXCLUDABLE SWASTA SEMI-SWASTA
(Private goods) (Club goods)
BARANG BARANG
NON-EXCLUDABLE SEMI-PUBLIK PUBLIK
NON-EXCLUDABLE (Common goods /
(Public goods)
Common pool resources)
Sifat Public Goods
Exclusive
Yes No
Laut,
Roti, Mobil,
Yes Padang
Tas
Rumput
Rival
Pertahanan,
Jembatan,
No Pemberanta
Jalan
san nyamuk
4
Mendorong masyarakat
Barang publik sebagai
Free rider
Menyebabkan kecenderungan
kurangnya rangsangan untuk
memberikan kontribusi terhadap
penyediaan atau pengelolaan SDA
Konsumsi seseorang terhadap
barang publik tidak akan
Non-rivalry mengurangi konsumsi orang
lain thd barang yg sama
Karena ciri
Barang publik
sulit melarang orang lain
Non-excludable untuk tidak mengkonsumsi
barang yang sama
Sehingga :
produksi produksi
konsumsi konsumsi
Contoh:
Contoh Polusi.
Contoh:
Contoh:
Eksternalitas
(Hartwick & Olewiler, 1998)
Kesalahan penentuan
Hak Kepemilikan Kegagalan pasar
Problem :
SDA sering dikategorikan “free of gift” sehingga menjadi masalah dalam
Penetapan Hak Kepemilikannya
Konsep keberhasilan pasar (Ledyard, 1987) untuk memahami
kegagalan pasar
• Pasar eksis dengan hak kepemilikan yang dikukuhkan dengan jelas dan penjual dapat secara
bebas melakukan transaksi.
• Karakteristik hak kepemilikan :
• Universalitas
• Eksklusivitas
• Transferability
• Secure
• Konsumen dan produsen berlaku secara kompetitip dengan memaksimumkan keuntungan dan
meminimumkan biaya.
dibatasi
Ketidaklengkapan
Hak orang lain (krn mahalnya biaya “enforcement”)
-Penebangan ilegal : biaya pengawasan tinggi
Biaya transaksi :
biaya yang dikeluarkan utk memperoleh, mentransfer, dan melindungi hak
Hak kepemilikan terlengkapi bila biaya transaksi = 0
Komunal Terbuka
Individu
(Privat) Terbatas
Terdapat 4 tipe kemungkinan kombinasi
Type I, hak pemilikan berada pada komunal atau negara dengan akses
terbatas. Tipe kombinasi ini memungkinkan pengelolaan SD lestari.
Type II, SD dimiliki secara individu dengan akses terbatas, pada type ini
karakteristik hak kepemilikan terdefinisikan dengan jelas dan pemanfaatan
yang berlebih dapat dihindari.
Type III, kombinasi antara hak kepemilikan komunal dengan akses terbuka,
type ini melahirkan “ the tragedy of the common” yg terjadi karena yang
dihasilkan dari SD dalam jangka panjang tidak lagi sebanding dengan
manfaat oleh pengguna.