Perekonomian Indonesia
Kelas I
Oleh Kelompok 3 :
Jodi Rahmanto 160810101170
Dimas Abdi P 160810101211
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah untuk memenuhi tugas matakuliah
Perekonomian Indonesia yang berjudul “Perdagangan Luar Negeri” dengan baik tanpa
suatu halangan yang berarti. Tidak lupa pula sholawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang
yang berjuang di jalan Allah SWT hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga tulisan ini
dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis dan pembaca.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis tentang industri pengganti impor Indonesia.
2. Untuk mengetahui analisis tentang industri pendorong ekspor Indonesia.
3. Untuk mengetahui analisis tentang teknologi dan pengangguran di Indonesia.
4. Untuk mengetahui Kebijakan apa yang digunakan dalam kegiatan ekspor dan
impor.
3
BAB II
PEMBAHASAN
2) Biaya Produksi
Dalam tahap awal industrialisasi biasanya dibutuhkan biaya yang sangat
besar, baik untuk mendidik tenaga kerja, membeli mesin-mesin, maupun
4
membayar bahan-bahan dasar yang dibutuhkan. Oleh karenanya ongkos produksi
pada permulaan industrialisasi sangat tinggi, lebih-lebih jika kapital yang
dipinjam oleh luar negeri disertai dengan tingkat bunga yang tinggi. Maka dari itu
untuk menghadapi persaingan dari barang-barang impor yang kualitasnya lebih
baik dan biaya produksinya (harganya) lebih murah, pemerintah dapat
memberikan suatu proteksi tarif ataupun pengendalian impor. Pemerintah juga
dapat memberikan subsidi pada industry tersebut, sehingga biaya produksinya
dapat lebih murah untuk menendingi harga barang-barang impor dan diharapkan
industry subtitusi impor dapat berhasil.
4) Tenaga Kerja
Faktor tenaga kerja yang tersedia di negara berkembang cukup banyak dan
ini dapat digunakan untuk melaksanakan industrialisasi. Kebanyakan dari tenaga
kerja yang ada itu adalah tenaga kerja kurang terdidik. Dalam mengadakan
industrialisasi, disamping dibutuhkan tenaga kerja kurang terdidik dan
semiterdidik juga dibutuhkan tenaga kerja yang cukup terdidik dibidangnya
masing-masing. Untuk mendatangkan atau mendidik tenaga ahli diperlukan
sejumlah besar kapital. Oleh karenanya didalam melaksanakan industrialisasi,
sumber tenaga kerja ini harus dialokasikan sabaik mungkin sehingga efisiensi
kerjanya dapat meningkat dan dapat mendorong perkembangan industry-industri
subtitusi impor lebih jauh lagi.
5
Untuk dapat mengolah sumber-sumber alam yang potensial menjadi sumber
alam yang riil dibutuhkan berbagai faktor produksi lain yang berwujud kapital,
tingkat teknologi dan wiraswasta yang cukup. Dalam usahanya mengolah
sumber-sumber alam yang potensial menjadi sumber alam riil. Negara-negara
berkembang kerapkali mendatangkan bantuan dari bantuan dari negara-negara
yang sudah maju dalam bentuk kapital maupun tanaga-tanaga ahli. Jelaslah
bahwa pemanfaatan sumber-sumber alam yang tersedia dinegara sedang
berkembang kurang efektif. Oleh karenanya didalam melaksanakan
industrialisasi dengan jalan subtitusi impor hendaknya sungguh-sungguh dipilih
sumber-sumber alam yang dapat segera dimanfaatkan guna mendorong
perkembangan industry subtitusi impor itu sendiri.
6
bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika
produk – produk yang dibuat didalam negeri dijual dipasar X .
Rekomendasi agar strategi ini dapat berhasil :
a) Nilai tukar harus realistis
b) Adanya insentif untuk peningkatkan ekspor
c) Tingkat proteksi impornya harus rendah
Faktor-faktor yang dapat mendorong produsen atau pelaku usaha
melakukan kegiatan ekspor antara lain:
1) Komoditas Tradisional
Biasanya sebuah perusahaan memproduksi suatu komoditas sebagai lanjutan
atau sisa-sisa peninggalan ekonomi jaman kolonial seperti karet, kopi, teh, lada,
tengkawang, timah, tembaga dan hasil tambang sejenis lainnya. Hal ini
kemungkinan berlanjut menjadi kegiatan ekspor sekarang ini
2) Optimalisasi Laba
Selain menjual suatu produk dalam negeri, dengan ekspor, sebuah
perusahaan mampu memperluas daerah penjualan sampai ke luar negeri, selain
itu jenis barang yang ditawarkan menjadi tidak terbatas untuk konsumen
dalam negeri saja
3) Penelusuran Pasar
Bagi perusahaan yang mempunyai pasar domestik yang kuat, ekspor
merupakan peluang untuk melakukan diversifikasi pasar yang dapat memperkuat
kedudukan komoditas yang diperdagangkan
4) Pemanfaatan kelebihan kapasitas (Excess Capacity)
Jika kapasitas produksi suatu industri masih belum melebih kapasitas mesin
maka sisa kapasitasnya (idle capacity) dapat digunakan untuk memenuhi pasar
ekspor
5) Export Oriented Products
Terdapat industri-industri padat karya yang sengaja dipindahkan dari Negara-
negara industri seperti Jepang,
Korea, Taiwan atau Singapura ke Indonesia dengan tujuan relokasi industri
pabrik sepatu, garment, dan
sejenisnya
6) Wisma Dagang atau Trading House
7
Saat ini Pemerintah mengembangkan konsep trading house, seperti yang
dikembangkan Jepang, sehingga akan memudahkan eksportir dalam melakukan
penetrasi pasar Internasional. Trading House ini akan membantu eksportir
menganalisis pasar atau mengidentifikasi Pembeli dan memberikan informasi
lainnya yang bermanfaat
terkait dengan kondisi pasar di Negara di mana wisma tersebut berada
7) Komoditas Berdaya Saing Tinggi
Produk-produk yang berbahan asli Indonesia dan mempunyai keunggulan
tersendiri (absolute advantage) atau produk lain yang memiliki keunggulan
komparatif (comparative advantage) memiliki peluang untuk pasar ekspor.
Misalnya bahan-bahan seperti karet alam, kayu hutan tropis, agrobisnis, kerajinan
dan lainnya, semua memiliki daya saing yang cukup tinggi di pasar ekspor.
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tidak bekerja sama
sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan. Sedangkan teknologi merupakan cara melakukan
sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan membantu pekerjaan atau aktivitas manusia
dengan bantuan alat sehingga memudahkan dan bermanfaat. Teknologi hadir dan
diciptakan dengan tujuan memberikan manfaat dan kemudahan bagi umat manusia bukan
untuk menggantikan manusia sehingga manusia tidak dapat melakukan apa apa dan
menjadi pengangguran. Pengangguran dapat terjadi bukan karena teknologinya, tetapi
sumber daya manusianya yang belum siap dan mampu untuk menerima bahwa teknologi
akan selalu berkembang sangat cepat. Manusia juga harus berkembang seiring dengan
teknologi, Jika ketinggalan jaman, maka manusia akan dapat digantikan oleh mesin
maupun robot dan menjadi pengangguran. Pengangguran memang dapat terjadi karena
faktor teknologi yang terlalu maju sehingga dapat menggantikan posisi manusia.
Contohnya Karyawan yang di phk di perusahaan karena perusahaan telah membeli
peralatan yang canggih yang bisa menggantikan mereka. Contoh lainnya adalah tukang
kirim surat yang dikurangi jumlahnya(diphk) karena kurang digunakannya lagi surat
karena sudah ada SMS atau BBM yang lebih canggih dan praktis. Namun jangan hanya
melihat karena teknologinya, tetapi sumber daya manusianya atau tenaga kerjanya juga
perlu diperhatikan. Sumber daya manusia harus ikut berkembang seiring dengan
berkembangnya teknologi. Suatu teknologi tidak akan bisa berjalan dengan baik jika
8
tanpa operator, dan teknologi tidak akan bertahan lama jika tidak ada yang merawatnya.
Maka Sumber daya manusia masih sangat perlu dibutuhkan untuk menjalankan suatu
teknologi. Setiap teknologi secanggih apapun pasti punya kelemahannya, manusia perlu
pelatihan dan pendidikan tentang pengetahuan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)
untuk melaraskan dengan teknologi yang ada sekarang ini bahkan sampai yang akan
datang. Solusi untuk mengatasi pengangguran teknologi ialah dengan cara:
3. Membuka pusat pelatihan kerja sumber daya manusia untuk membantu transisi
dari pekerjaan tradisional ke pekerjaan modern atau yang menggunakan mesin
dan alat canggih.
9
kemampuan seperti manusia lakukan bahkan bisa lebih baik dan cepat saat melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu. Hal tersebut berimbas pada tenaga kerja yang akan sedikit
digunakan oleh perusahaan-perusahaan karena telah adanya bantuan dari teknologi yang
dapat membantu efektivitas dan efisiensi pada waktu dan keuntungan perusahaan.
Contohnya saja adalah mesin yang ada di stasiun-stasiun yang seharunya di jaga oleh
manusia kini digantikan oleh sebuah mesin.
1) Hal ini dapat dengan jelas dilihat dari berbagai akibat buruk yang bersifat ekonomi
yang ditimbulkan oleh masalah pengangguran. Akibat-akibat buruk tersebut dapat
dibedakan sebagai berikut :
10
b) Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah berkurang.
Pengangguran diakibatkan oleh tingkat kegiatanekonomi yang rendah, dan dalam
kegiatan ekonomi yang rendah pendapatan pajak pemerintah semakin sedikit.
Definisi Teknologi
11
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia.
Janji Teknologi Martono (dalam tesisDewi, 2010) menyebutkan ada beberapa hal yang
dijanjikan teknologi yaitu :
A. Ekspor
12
Manfaat dari Kegiatan Ekspor
Jenis Ekspor
1. Ekspor langsung
13
terhadap distribusi lebih baik. Kelemahannya, biaya transportasi lebih tinggi
untuk produk dalam skala besar dan adanya hambatan perdagangan serta
proteksionisme.
B. Impor
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Ekspor impor adalah suatu transaksi menjual dan membeli barang yang dilakukan
oleh dua atau lebih negara untuk mendapatkan barang-barang yang diperlukan di negara
yang bersangkutan.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/345678793/Analisis-Industri-Pengganti-Impor-
Pendukung-Ekspor
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan Teknologi dan Pola Hidup Manusia dalam PerspektifSosial Budaya. Jurnal
Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi ,2 (1).
Pitartono, R., & Hayati, B. (2012). Analisis tingkat pengangguran di Jawa TengahTahun 1997-
2010 (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Pramesthi, R. N., & Cahyono, H. (2013). Pengaruh Pengangguran dan Inflasiterhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Kabupaten Trenggalek .Jurnal PendidikanEkonomi (JUPE),1(3)
Sedyaningrum Miranti. Pengaruh Jumlah Nilai Ekspor, Impor Dan Pertumbuhan
Ekonomi Terhadap Nilai Tukar Dan Beli Masyarakat Indonesia.Malang.Vol
, 34 No 1.
16