Anda di halaman 1dari 4

permintaan akan barang dan jasa.

INFLASI Perhatikan grafik berikut.

Inflasi adalah kecenderungan


kenaikan harga barang atau jasa secara
terus menerus dan kenaikan tersebut meluas
ke seluruh sektor perekonomian yang lain
karena ketidakseimbangan arus uang dan
barang yang tersedia. Biasanya angka inflasi
ditunjukkan dengan persentase.
Ciri-ciri inflasi :
1. harga barang dan jasa naik secara
terus menerus
2. jumlah yang beredar melebihi
kebutuhan
3. jumlah barang relatif sedikit
4. nilai uang (daya beli uang) turun
Ada beberapa hal yang menjadi alasan inflasi
menimbulkan permasalahan: Keterangan:
 inflasi dapat menyebabkan Grafik di atas menunjukkan hubungan antara
penurunan efisiensi ekonomi, karena harga barang (P), jumlah yang diminta dan
harga bahan baku dalam produksi ditawarkan (Q), dan keseimbangan harga (E).
semakin tinggi  Terjadinya Demand Pull Inflation ketika
 inflasi mengakibatkan redistribusi permintaan akan barang dan jasa meningkat,
pendapatan di antara anggota maka kurva permintaan total (D) bergeser
masyarakat dari D1D1 ke D2D2. Ketika itu para pedagang
 inflasi dapat menyebabkan akan mengambil keuntungan dengan
penurunan output produksi dan menaikkan harga barang dari P1 ke P2.
cenderung menurunkan peluang Sehingga pada saat itu, terjadi inflasi dan
terbukanya kesempatan kerja (bisa menimbulkan harga keseimbangan baru dari
jadi, ada pemutusan hubungan kerja) E1 ke E2.

Macam-macam Inflasi dan Contoh kasus:


Penyebabnya Mendekati hari raya Idul Fitri, masyarakat
berbondong-bondong ke pasar atau
1. Menurut parah atau tidaknya inflasi : supermarket untuk membeli kue lebaran.
 Inflasi ringan, yaitu inflasi di bawah Ketika sebelum lebaran harga kue dibanderol
10% per tahun Rp 15.000,00. Karena pedangang mengambil
 Inflasi sedang, yaitu antara 10% - 30% kesempatan itu untuk memperoleh laba yang
per tahun lebih tinggi, maka pedagang menaikkan
 Inflasi berat, yaitu antara 30% - 100% menjadi Rp 25.000,00 dan menambah
per tahun pasokan barang yang dijual. Mau tidak mau
 Inflasi sangat berat (Hiperinflasi), sang pembeli menyetujuinya meskipun
yaitu di atas 100% per tahun harganya lebih tinggi Rp 10.000,00. Kejadian
seperti ini dikatakan sebagai Demand Pull
2. Menurut penyebabnya : Inflation.
a. Demand Pull Inflation  Inflasi yang
disebabkan oleh meningkatnya jumlah
b. Cost Push Inflation  Yaitu inflasi 1. kenaikan harga (baik faktor produksi
yang disebabkan oleh kenaikan biaya maupun harga barang lain) disebut
produksi Price Push Inflation
2. Permintaan kenaikan upah atau gaji
karyawan (Wage Push Inflation)

c. Inflasi karena bencana alam yang


menyebabkan rusaknya barang barang
produksi  sehinga menyebabkan harga
naik
d. Inflasi karena defisit anggaran
belanja, biasanya untuk mengurangi
beban subsidi maka pemerintah
membuat kebijakan menaikkan harga.
Contoh: BBM
e. Inflasi campuran, yaitu inflasi yang
Keterangan:
terjadi disebabkan oleh kombinasi
Grafik di atas menunjukkan perilaku (campuran) antara unsur inflasi tarikan
permintaan dan inflasi inflasi dorongan
produsen ketika menghadapi situasi dimana
biaya produksi
harga produksi mengalami peningkatan.
f. Inflasi impor (imported inflation).
Ketika terjadi kenaikan harga produksi maka
Yaitu inflasi yang terjadi karena
produsen akan menaikkan harga dari P1 ke P2
pengaruh inflasi dari luar negeri karena
tetapi dia justru akan menurunkan jumlah adanya perdagangan antarnegara. 
barang/jasa yang dihasilkan dari Q1 ke Q2
sehingga akan menggeser kurva penawaran Cara Mengatasi Inflasi 
dari S1S1 menjadi S2. Hal ini dilakukan agar Ada 3 cara untuk mengatasi inflasi suatu
produsen tidak terus merugi sambil negara atau daerah, diantaranya:
menunggu harga produksi kembali turun. a) kebijakan moneter atau sering
disebut kebijakan uang ketat (fight
Contoh kasus:
money policy)
Di Magetan ada banyak perajin dari bahan yaitu pengendalian inflasi dengan
baku kulit. Ketika harga kulit naik, maka cara mengendalikan (mengurangi)
ongkos produksi sepatu, tas dll juga akan jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Ada 5 cara yaitu:
mengalami kenaikan. Keadaan ini disebut
 Politik Diskonto (Discount Policy), yaitu
dengan inflasi. Agar perajin tidak merugi,
politik bank sentral untuk mempengaruhi
mereka akan menaikkan harga jual
jumlah peredaran uang dengan cara
produknya. Perajin juga akan mengurangi menaikkan dan menurunkan tingkat suku
jumlah produk yang dihasilkan, karena takut bunga bank. Ketika inflasi tinggi maka
dengan harga tinggi konsumen enggan masyarakat dihimbau untuk
membeli. Jika ini dibiarkan terus terjadi, menabungkan uangnya di bank agar JUB
maka perajin untuk mengurangi beban menurun dengan cara menaikkan tingkat
produksi, maka mereka akan berpikir untuk suku bunga
mengurangi jumlah karyawannya dan  Politik Pasar Terbuka (Open Market
seterusnya. Kejadian seperti ini disebut Operation), yaitu dengan jalan menjual
dengan Cost Push Inflation. surat-surat berharga (berupa Sertifikat
Bank Indonesia).
Cost Push Inflation terjadi karena 2 hal:
 Politik kredit selektif, yaitu dengan b. Kerugian Inflasi
cara memperketat atau mempersulit 1. Inflasi merugikan orang yang
pemberian kredit pada masyarakat berpendapatan tetap
 Politik sanering, yaitu dengan cara 2. Inflasi merugikan investor
penyehatan kembali nilai uang 3. Inflasi merugikan kreditur (orang
yang memberikan pinjaman kepada
b) kebijakan fiskal, yaitu kebijakan pihak lain)
pemerintah untuk mengatur 4. Daya saing perusahaan melunak
anggarannya. Ada 3 cara, yaitu: 5. Efisiensi menurun karena tingginya
 menaikkan tarif pajak biaya produksi
 menekan pengeluaran pemerintah 6. Arus impor meningkat sehingga
 meminjam dana dari masyarakat menimbulkan defisit anggaran
belanja, neraca perdagangan, dan
c) Kebijakan sektor riil, yaitu cadangan devisa
melakukan program-program nyata 7. Inflasi menimbulkan pengangguran 
untuk mengendalikan harga dan
produksi secara langsung, ada 5
cara, yaitu: Teori inflasi :
 menurunkan subsidi pemerintah 1. Teori Kuantitas
 menaikkan atau meningkatkan hasil     Tingkat harga ditentukan oleh
produksi jumlah uang yg beredar, harga akan
 mengusahakan peredaran barang dalam naik jika ada penambahan uang yg
negeri menjadi lebih banyak, bisa dari beredar.
meningkatkan kapasitas produksi atau 2. Teori Keynes
melakukan impor dari luar negeri     Inflasi terjadi karena nafsu
 adanya kebijakan upah
berlebihan dari suatu golongan
 menetapkan harga maksimal (price roof)
masyarakat yg memanfaatkan lebih
untuk barang-barang tertentu.
banyak barang dan jasa yg tersedia.
3. Teori Strukturalis
Dampak Inflasi      Struktur ekonomi
Inflasi ini dalam perekonomian dapat
     -Nilai ekspor tumbuh lamban
menimbulkan dampak positif (keuntungan)
dibanding sektor lain.
dan dampak negetif (kerugian). 
     -Produksi bahan makanan tidak
tumbuh secepat pertambahan
a. Keuntungan Inflasi
penduduk dan penghasilan perkapita.
1. Inflasi akan meningkatkan pendapatan bagi
4. Teori Klasik
para konglomerat / pengusaha
2. Inflasi menguntungkan bagi orang yang Tingkat harga terutama ditentukan oleh
memiliki kekayaan dalam bentuk barang  jumlah uang yg beredar.
berharga seperti emas dll, karena saat      -Bila uang bertambah -> harga-harga akan
inflasi harga jual barang berharga pasti juga naik
ikut meningkat      -Ini berarti nilai uang menurun -> karena
3. Buruh yang tergabung dalam serikat kerja
daya beli menjadi rendah
yang kuat, dapat menuntut upah naik bahkan
bisa melebihi dari tingkat inflasi
4. Biaya produksi naik sehingga harga komoditi
ekspor ikut naik
MENGHITUNG INFLASI
Inflasi dihitung dengan menggunakan IHK
(Indeks Harga Konsumen atau CPI =
Cunsumers Price Index).

Rumus untuk menentukan indek harga


konsumen
Contoh:
1. Harga suatu jenis barang pada tahun
2002 sebesar Rp 6.000,- dan pada tahun
dasar harga barang tersebut Rp 4.000,-,
maka Indek harga pada tahun 2002 adalah
   Jawab :

KAMUS:
Devaluasi = Penurunan nilai mata uang
sendiri terhadap mata uang asing melalui
kebijakan pemerintah.
Depresiasi = Penurunan nilai mata uang
terhadap mata uang asing karena
permintaan dan penawaran pasar valuta.
Revaluasi = Tindakan menaikkan nilai tukar
uang dalam negeri terhadap mata uang
asing.
Apresiasi = Kebijakan menaikkan nilai
tukar mata uang dalam negeri terhadap
mata uang asing di pasar valuta asing.

Anda mungkin juga menyukai