Anda di halaman 1dari 41

Sejarah Perkembangan Serikat

Pekerja
Pengertian Serikat Pekerja
Serikat pekerja atau serikat buruh ialah
organisasi buruh yang bergabung bersama untuk
mencapai tujuan umum di bidang seperti upah, jam
dan kondisi kerja. Melalui kepemimpinannya,
serikat pekerja bertawar-menawar dengan majikan
atas nama anggota serikat (anggota orang
kebanyakan) dan merundingkan kontrak buruh
(perundingan kolektif) dengan majikan. Hal ini
dapat termasuk perundingan upah, aturan kerja,
prosedur keluhan, aturan tentang penyewaan,
pemecatan, dan promosi buruh, keuntungan,
keamanan dan kebijakan tempat kerja.
. Pengertian Serikat Pekerja / Serikat
Buruh menurut Undang Undang No.
21 Tahun 2000 Tentang Serikat
Pekerja / Serikat Buruh Pasal 1 Angka
1
Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah organisasi yang
dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di
perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat
bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan
bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela
serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh
serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya.
. Pengertian Serikat Pekerja Menurut UU Nomor 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1 Angka
17 :

Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah


organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di
luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab
guna memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan
pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
Pengertian Serikat Pekerja / Serikat Buruh Menurut UU Nomor
2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial Pasal 1 Angka 8.

Serikat Pekerja/Serikat Buruh adalah


organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di
luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab
guna memperjuangkan, membela serta
melindungi hak dan kepentingan
pekerja/buruh serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
Sejarah perkembangan serikat kerja

1. Asal usul dan latar belakang terbentuknya


serikat pekerja.
Asal usul terbentuknya serikat pekerja terjadi di
Inggris dan Amerika Serikat pada akhir Abad ke 18
dan permulaan Abad ke 19 sebagai perkumpulan
pekerja yang didasarkan atas keterampilan yang
sama. Serikat pekerja pada awal abad ke 19 secara
ekslusif berdasarkan atas keahlain ( craft ) tertentu.
Perkembangan prtama serikat pekerja

Inggris merupakan pioneer dari pertumbuhan


dan modernisasi industry. Serikat pekerjaannya
merupakan serikat pekerja yang tertua di dunia.
Akhirnya ata pengaruh dari revolusi Perancis,
Combination Acts 1799 dan 1800 memaklumkan
bahwa serikat pekerja merupakan persepakatan
criminal yang bertentangan dengan kepentingan
umum. Pada tahun 1884 seorang sosialis
bernama Robert Owen berusaha mengorganisir
pekerja dalam gerakan nasional yang dinamakan
The Grand National Consolidation Trades
Union.
lanjutan
Antara tahun 1910 dan 1920 anggota Serikat Pekerja
meningkat dengan drastic dari 2,5 juta orang menjadi 8 juta
orang. Tetapi setelah itu secara bertahap enggota serikat
pekerja meningkat yaitu pada tahun 1969 berjumlah 10
juta orang dan 9 juta orang berafiliasi kepada Trade Union
Congress (TUC). Berhubungan meningkatnya upah dan
harga serta keberatan akan adanya devaluasi setelah
Perang Dunia kedua, pemerintah memrlukan beberapa
macam pembatasan upah. Yang pertama tahun 1948
sampai 1950 yang berakhir dengan kegagalan. Sebagai
hasilnya seriakt pekerja ikut mengambil bagian dalam
Dewan Harga dan Upah untuk memberi saran saran
kepada Pemerintah bagi reformasi upah.
Perkembangan Serikat Pekerja di
Amerika Serikat
Serikat pekerja terbentuk pada permulaan Hari Kemerdekaan
Amerika akhir abad ke 18 ketika sejumlah pengrajin dalam berjenis
jenis erusahaan seperti tukang kayu, tukang sepatu, pencetak
membentuk kumpulan laokal untuk memperjuangkan perpendekan
jam kerja serta peningkatan upah.
Dekade berikutnya adalah maslah masalah krisis bagi serikat
pekerja. Oposisi yang serius terhadap Gompers muncul pada tahun
1921 yaitu Jhon L.Lewis yang terpilih menjadi ketua Serikat Pekerja
Pertambangan. Karena depresi ekonomi yang terjadi mulai tahun
1929 kebanyakan serikat pekerja bubar, tetapi itu juga memberikan
perubahan baru kepada serikat pekerja. Karena gerakannya
tersebut dank arena oposisinya IWW ini dibatasi Undang undang
tahun 1917. Setelah perang dunia pertama banyak Negara bagian
memberlakukan Undang undang semacam itu.
lanjutan
perundingan bersama apabila mayoritas pekerja
menginginkannya. Untuk pelaksanaan undang undang ini
maka dibentuklah National Labour Relation Board.
Tahun 1949 dengan penyingkiran dominasi komunis dalam
serikat pekerja oleh CIO dan ditariknya kembali serikat
pekerja tambang dari AFL mendorong keinginan
bergabungnya AFL dengan CIO. Pada tahun 1955 AFL dan
CIO di bawah pimpinan GEORGE MEANY dan WALTER
REUTHER dengan anggotanya waktu itu sebanyak 15 juta
orang. Atas prakarsa AFL CIO pula berdirinya International
:Confederation of Free Tade Unions (ICFTU) untuk
melawan dominasi komunis dengan World Federation of
Trade Unions (WFTU).
Perkembangan Serikat Pekerja di
Jerman.

Serikat pekerja mendapatkan momentum


untuk berkembang setelah jatuhnya OTTO
VON BISMARCK pada tahun 1830. Setelah
perang dunia kedua terbentuk Allgemeiner
Deutscher Gewerkschaffts Bund (ADGB) bagi
pekerja manual, AVA bagi pekerja administrasi
dan ADB bagi pegawai negeri.
C. Perkembangan Serikat Pekerja di
Indonesia
1. Perkembangan sebelum kemerdekaan
a. Sebenarnya di Indonesia serikat pekerja sudah dikenal
sejak akhir abad ke 19 dimna guru guru Belanda di
sekolah Belanda mendirikan organisasi yang bertindak
sebagai serikat pekerja.
b. Organisasi pekerja yang pertama aterbentuk bersamaan
dengan lahirnya Budi Utomo pada tahun 1908 yaitu
berdirnya Persatuan Pekerja Kereta Ap dan Term
(Vereniging Van Spoor en Tramweg Personeel).
c. Pada tahun 1912 dari serikat serikat pekerja yang ada,
Serikat Islam mendirikan Gabungan Serikat Pekerja maka
lahirlah Gabungan Serikat Islam yang pertama di Indonesia
lanjutan
Perkembangan setelah kemerdekaan.
a. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 agustus
1945,belanda dengan membonceng tentara sekutu ingin
kembali ke indonesia untuk melanjutka penjajahannya,
maka sejak itu mulailah perjuangan mempertahankan
kemerdekaan.
b. Karena dalam barisan buruh indonesia ini semua aliran
tergabung didalamnya maka akhirnya timbul (golongan)
didalam barisan buruh indonesia.
c. Dalam rangka perjuangan merebut iriran barat dan
diputuskannya secara pihak perjanjian KMB oleh indonesia
maka banyak perusahaan-perusahaan belanda diambil alih
oleh indonesia
lanjutan
Perkembangan dalam era demokrasi terpimpin.

a. Pada tamggal 5 juli 1959 presiden mengeluarkan


dekrit tentang kembali digunakannya UUD45 dan sejak
itu mulailah dikembangkan demokrasi terpimpin.
b. Untuk mendorong keberhasilan perjuangan
pengembalian irian barat yang di kenal dengan
perjuangan trikora makapada tahun 1961pembentukan
sekretariat bersama ini sebenarnya jugadalam rangka
upaya menyatukan gerakan pekerja dalam satu wadah.
lanjutn
. Perkembangan setelah pemerintah orde baru.
a. Sebagaimana diketahui pemerintah orde baru bertekad untuk
melaksanakan pancasila secara murni dan konsekuen dan
disamping itu juga bertekad untuk mengembangkan program
pembangunan yang berencana dan berkelanjutan.
b. Dalam rangka penyatuan dan penyederhanaan organisasi pekerja
maka pada tanggal 1 november 1969 terbentuklah MPBI.Pada bulan
mei tahum 1972 sebagai tindak lanjut dari seminar yang lalu MPBI
mengadakan rapat pleno yang membahas secara mendalam
tentang pembaharuan dan penyederhanaan eksistensi SPSI. Dari
sidang itu terbentuklah ikrar bersama yang intinya adalah sebagai
berikut:
Melakukan pembaharuan struktur gerakan buruh sehingga serikat
buruh tetap berfungsi sosial ekonomis dan berorientasi kepada
pembangunan.
lanjutan
c. Dari ikrar MPBI ini pada 20-02-1973 lahirlah
deklarasi persatuan buruh seluruh indonesia
d. Ada dua hal yang sangat bersejarah dengan
lahirnya FBSI tersebut yaitu, : Pertama, serikat
pekerja telah berhasil disatukan dalam satu
wadah yang selama ini telah menjadi obsesi
setiap pimpinan serikat pekerja. Kedua, serikat
pekerja telah berhasil melepaskan diri dari
kegiatan politik dan menjadi serikat pekerja yang
profesional dan mandiri.
Sejarah Perkembangan Serikat Buruh di
Indonesia
Perjalanan sejarah serikat pekerja/serikat buruh di Indonesia telah
dimulai sejak akhir abad ke-18. Beberapa peristiwa penting dalam
sejarah termasuk perjuangan dalam membebaskan nusantara dari
tangan kolonial diprakarsai, dikordinir dan digerakan oleh serikat
pekerja/serikat buruh.Hingga saat ini catatan sejarah perjalanan
serikat pekerja/serikat buruh di Indonesia masih berlanjut.Berikut
catatansingkat perjalanan serikat pekerja/serikat buruh di Indonesia
dari masa ke masa :1878
Muncul serikat buruh guru Bahasa Belanda yang dipengaruhi oleh
pergerakan sosial demokrat di Belanda.Pada masa itu serikat buruh
tampil sebagai organisasi golongan yang hanya menampung kulit
putih.
Sejarah Perkembangan Serikat Buruh
di Indonesia
1879
Lahir Nederland Indische Onderwys Genootschap (NIOG), Serikat
Pekerja Guru Belanda.
1905
Lahir Serikat Pekerja Pos (Pos Bond).
1906
Lahir Serikat Pekerja Perkebunan (Cultuur Bond) dan Serikat
Pekerja Gula (Zuiker Bond).
1907
Lahir Serikat Pegawai Pemerintah.
1908
Lahir Vereniging Spoor-Traam Personeel (VSTP) dipimpin oleh
Semaoen.
Lanjutan
1909
Pada 26 September di kalangan Tionghoa di Jakarta dibentuk Tiong
Hoa Sim Gie dipimpin oleh Lie Yan Hoei. Empat bulan kemudian
kelompok ini merubah nama menjadi Tiong Hoa Keng Kie Hwee
yang kemudian menjadi inti dari Federasi Kaoem Boeroeh
Tionghoa.
1911
Lahir Perkumpulan Bumi Putra Pabean (PBPP).
1912
Lahir Sarekat Dagang Islam (SDI) yang bergerak di bidang
perekonomian dan perdagangan, Serikat Islam sebagai serikat
buruh kaum pribumi dan Persatuan Guru Bantu (PGB).
1913
Lahir Serikat Pekerja Kereta Api (Spoor Bond).
Lanjutan
1914
Lahir Persatuan Pegawai Pegadaian Bumiputra (PPPB).
1915
Lahir Serikat Pekerja Perusahaan Swasta (Partikulir) / (SPPP).
1916
Lahir Serikat Pekerja Opium Regie Bond (ORB).
1917
Lahir Serikat Pekerja Pabrik Gula.
1918
Pada bulan Agustus lahir PFB (Personeel Fabriek Bond) yang beranggotakan
buruh tetap, Perkumpulan Tani dan koperasi yang kemudian lazim disebut
sebagai Sarekat Tani dengan anggota kuli kenceng atau pemilik tanah yang disewa
pabrik, serta Perserikatan Kaum Buruh Umum (PKBO) yang beranggotakan buruh
musiman. Ketiga perhimpunan itu diketuai Suryopranoto yang juga menyebut
dirinya sebagai komandan Tentara Buruh Adidarmo.
Lanjutan
1919
Lahir Persatuan Pergerakan Kaum Buruh (PPKB) dipimpin oleh Semaoen.
1920
Pemogokan buruh terjadi pada 72 pabrik gula di seluruh Jawa. Dari
jumlah itu 28 pemogokan terjadi pada masa sebelum dan sesudah giling
yang meliputi 4.700 pekerja; sedangkan pemogokan yang lain terjadi
dalam masa giling (dari bulan Mei sampai Oktober) dengan pemogokan
terdiri dari 20.716 orang. Pemogokan yang terjadi di luar musim giling
biasanya terpaksa dilakukan sebagai reaksi tindakan pengusaha yang
dianggap tidak adil dan sewenang-wenang. Dari jumlah 4.700 pemogok
sebagian besar terdiri dari tukang yang berperan penting dalam
menjalankan proses produksi di pabrik gula. Pemogokan dalam musim
giling biasanya dilakukan atas inisiatif buruh karena motif-motif
ekonomis. Gerakan telah dipersiapkan sehingga meskipun pemogok yang
terdiri dari buruh tetap hanya mencapai 1.997 orang tetapi mereka
mampu memimpin sejumlah besar buruh musiman (7.584 orang) dan
buruh tidak tetap sekitar pabrik (11.135 orang).
Lanjutan
1920
Para pekerja anggota Personeel Fabrik Bond (PFB) mogok kerja, menuntut
majikan supaya mau mengakui keberadaan Serikat Pekerja mereka.
1921
Harga gula, komoditas andalan Belanda di tanah jajahannya jatuh di pasaran
dunia.Pemodal Belanda yang mengalami kerugian cukup besar terpaksa harus
menekan ongkos produksi secara besar-besaran, diantaranya adalah dengan
memangkas upah buruh.Buruknya kondisi kerja waktu itu memicu pergolakan
aksi buruh.
Pemerintah mengaktifkan kantor Pengawasan Perburuhan yang berada dibawah
Departemen Kehakiman. Ia punya bagian yang secara terpusat mengawasi
pergerakan serikat buruh dan mengamati kebutuhan dikeluarkannya peraturan
hukum baru menyangkut perburuhan.
1992
Para pekerja pelabuhan Surabaya melancarkan aksi mogok kerja, menuntut
perbaikan nasib.PPKB dan Revolutionaire Vakcentrale berhasil membangun
aliansi yang bernama PVH (Persatuan Vakbond Hindia).
Lanjutan
1923
Pegawai Kereta Api mogok kerja.Tuntutan mereka kala itu kurang
berhasil.Pemerintah kolonial melarang adanya aksi mogok kerja, yang
dilakukan kaum pekerja dan segera dikeluarkan Undang-Undang tentang
larangan mogok kerja (artikel 161 bis Buku Hukum Pidana) tanggal 10 Mei
1923. Serikat Pekerja Kereta Api dan Trem-Vereniging van Spoor en Trem
Personeel (VSTP) menjadi anggota Gabungan Serikat Pekerja
International yaitu International Federation of Trade Union (IFTU) yang
bermarkas besar di Moskow Rusia. Revolutionaire Vakcentrale
membangun hubungan dengan Profintern (Red International Labour
Union) dan menjadi anggotanya.
1924
Pada bulan Juni Serikat Pekerja Indonesia bersama-sama Serikat Pekerja
Filipina, India, Jepang dan Tiongkok di undang untuk menghadiri
Konferensi Serikat Pekerja Angkutan Laut di Kanton. Dengan demikian
keberadaan dan kehidupan Serikat Pekerja di samping Iebih erat menjalin
hubungan kerja sama dengan Serikat-Serikat Pekerja Internasional, juga
lebih memperkuat posisi.
Lanjutan
1926
PVH (Persatuan Vakbond Hindia) berakhir akibat dari kegagalan aksi
politik PKI yang disusul penangkapan besar-besaran terhadap aktivis RV.
1930
Serikat Kaum Buruh Indonesia (SKBI) dibubarkan oleh pemerintah
kolonial, dicurigai turut aktif dalam kegiatan perjuangan kebangsaan.
1932
Lahir dua organisasi Serikat Pekerja, yaitu Persatuan Vakbonden Pegawai
Negeri (PVPN) dan Persatuan Serikat Pekerja Indonesia (PSPI), yang
didirikan oleh dr. Soetomo.
1937
Direktur Intemasional Labour Organization (ILO), Harold B. Butle
berkunjung ke Indonesia pada bulan Oktober untuk memperoleh
informasi tentang perkembangan kehidupan perburuhan di Indonesia
yang akan dijadikan bahan laporan dalam Konfrensi ILO.
Lanjutan
1938
Lahir gerakan politik yang bekerja sama dengan gerakan serikat pekerja untuk
bersama-sama melindungi dan membebaskan hak-hak dan kepentingan pekerja,
memberantas pengangguran, mengantisipasi tantangan industrialisasi yang
menggusur lapangan usaha kerajinan rakyat.
1940
Pemerintah kolonial mengeluarkan Ordonansi Regeling Arberdsverhouding (ORA),
suatu peraturan yang mengatur tentang jaminan dan perlindungan kaum pekerja
di perusahaan-perusahan swasta (partikelir).
1945
Pada 15 September lahir sebuah organisasi massa buruh yang bernama BBI
(Barisan Buruh Indonesia). BBI mengutamakan barisan buruh untuk memudahkan
mobilisasi oleh serikat sekerja dan Partai Buruh.Dalam kongresnya pada bulan
September 1945 yang dihadiri oleh kaum buruh dan tani, tercetuslah Partai
Buruh Indonesia.BBI juga sepakat untuk menuntaskan revolusi nasional.Untuk
mempertahankan tanah air dari serangan musuh, BBI membentuk Laskar Buruh
bersenjata di pabrik-pabrik.Untuk kaum perempuan dibentuk Barisan Buruh
Wanita (BBW).
Lanjutan
1946
BBI dilebur menjadi GASBI (Gabungan Serikat Buruh Indonesia).Serikat buruh yang tidak sepakat
dengan struktur GASBI keluar dan membentuk GASBV (Gabungan Serikat Buruh Vertikal). Tetapi
pada bulan November, tahun yang sama, atas usaha Alimin dan Harjono, GASBI dan GASBV
berhasil dilebur menjadi SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia).
1948
SOBSI sempat mengalami perpecahan akibat perbedaan sikap dalam menanggapi perjanjian
Renville.Tetapi tidak lama kemudian SOBSI berhasil kembali mengkonsolidasikan pecahan-
pecahannya.Bahkan dalam pernyataan politiknya tahun 1948, SOBSI kemudian menegaskan
menolak perjanjian Renville.SOBSI kemudian menyatakan keluar dari HISSBI (Himpunan Serikat-
serikat buruh Indonesia) karena perbedaan garis politik.
1957
Soekarno mengeluarkan dua konsepsi mengenai kabinet karya dan dewan nasional.Kabinet karya
ini adalah kabinet eksekutif yang menampung orang-orang di parlemen dan partai politik.Buruh
sebagai golongan fungsional mendapatkan tempat di Dewan Perancang Nasional. Anggota Dewan
ini 77 orang, dan dari 77 itu ada lima wakil angkatan buruh/pegawai yaitu dari SOBSI, SOBRI,RKS
dan dua orang dari KBKI. Sementara di Dewan Pertimbangan Agung, duduk dua orang wakil dari
buruh yaitu dari SOBSI dan KBKI.
Lanjutan
1973
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) didirikan sebagai satu-satunya serikat buruh yang diakui
pemerintah.
1990
Pada bulan November serikat buruh independen pertama dibentuk dengan nama Serikat Buruh
Merdeka Setia Kawan (SBM-SK) di bawah kepemimpinan HJC. Princen.Karena adanya konflik
internal dan tekanan pemerintah, serikat ini berhenti beraktivitas.
1992
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) didirikan pada 25 April oleh sekelompok aktivis pro-
demokrasi yang mengadakan pertemuan buruh nasional di Cipayung, Jawa Barat.Hadir sekitar
100 buruh dari 18 propinsi.SBSI mendapat dukungan dari Abdurrahman Wahid (NU), Sabam Sirait
(PDI) dan Asmara Nababan. Mochtar Pakpahan, seorang lawyer buruh dari Medan menjadi Sekjen
SBSI.
1993
Pada 14 Juni, 7 buruh pabrik udang, PT. Tambaksari Jalmorejo di Medan di-PHK karena menjadi
anggota SBSI.Kongres SBSI yang sedianya diselenggarakan pada 29 Juli tidak mendapat ijin
pemerintah.
Lanjutan
1994
Konfederasi Serikat Pekerja Bebas Internasional mengajukan pengaduan
resmi terhadap Indonesia ke Organisasi Buruh Internasional, ILO.Mereka
menuduh pemerintah menolak hak pekerja untuk membentuk serikat
pekerja atas pilihan mereka sendiri, mengganggu organisasi pekerja
independen, dan melakukan tindakan yang bertentangan dengan standar
ILO mengenai kebebasan berserikat dan hak untuk tawar-menawar
kolektif.
Serikat buruh independen ketiga, Pusat Perjuangan Buruh Indonesia
(PPBI), lahir pada bulan Oktober.
Permohonan Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) untuk didaftar
sebagai serikat pekerja kembali ditolak pada bulan
November.Departemen Tenaga Kerja juga menghalangi niat SBSI untuk
mendaftar pada Departemen Dalam Negeri sebagai organisasi sosial di
bawah Undang-undang Keormasan.Pemerintah menganggap SBSI tidak
sah.
Lanjutan
1995
Struktur Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), dengan 13 federasi serikat
pekerja sektoralnya berubah dari kesatuan (sentralisasi) menjadi federasi
(desentralisasi) dengan nama Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI).
Ke-13 sektor industrinya didaftar sebagai serikat pekerja nasional yang terpisah;
SPSI merupakan satu-satunya federasi serikat pekerja yang diakui oleh
Departemen Tenaga Kerja. Menteri Tenaga Kerja menyatakan bahwa serikat
pekerja yang dibentuk harus berafiliasi dengan SPSI, dan bahwa pemerintah tidak
akan mengakui setiap serikat pekerja di luar federasi.
1996
PPBI membantu mengorganisasi demo buruh pada bulan Juli di Surabaya. Dengan
partisipasi sekira 15.000 buruh dari 10 pabrik, demo ini barangkali merupakan
demonstrasi terbesar di masa Orde Baru.
1998
Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) diakui oleh pemerintah. Ketuanya,
Mochtar Pakpahan, dibebaskan pada bulan Mei setelah beberapa tahun
mendekam di penjara.
Lanjutan
2000
Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh
disahkan di Jakarta pada 4 Agustus oleh Presiden Abdurrahman Wahid.
2003
Kongres Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang merupakan gabungan dari 12
organisasi serikat pekerja melaksanakan kongres pendirian pada bulan Januari di
Jakarta.
2004
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) yang bertujuan untuk memperjuangkan
aspirasi Buruh Migran Indonesia di tingkat nasioanal maupun internasional
dideklarasikan di Semarang pada tanggal 10 Juli.Konfederasi Serikat Buruh
Sejahtera Indonesia (SBSI) Sumatera Utara mendapat kehormatan menjadi tuan
rumah kongres World Federation of Clerical Workers (WFCW) pada 1-4
November. WFCW beranggotakan 70 negara Asia, Afrika, Eropa dan Amerika,
merupakan federasi dari World Confederation of Labour (WCL), organisasi buruh
dunia yang terkuat.
Prinsip prinsip, Tugas dan Fungsi
Serikat Pekerja
a.Organisasi pekerja dibentuk secara demokratis
dari pekerja dan untuk pekerja.
b.Organisasi pekerja harus tunduk kepada konstitusi
dan peraturan perundanagan yang berlaku.
c.Organisasi pekerja didirikan dalam usaha
melindungi, memperjuangkan dan meningkatkan
kesejahteraan para anggota dan keluarganya.
d. Organisasi pekerja bersifat mandiri, professional
dan bertanggung jawab.
Fungsi serikat kerja
Peran Organisasi Buruh/Serikat Pekerja
Dalam suatu perusahaan biasanya terdapat organisasi serikat
pekerja/organisasi buruh yang dalam pelaksanannya mempunyai
peranan yang sangat penting dalam hubungan industrial. Serikat
Pekerja dalam memecahkan persoalan menuju suatu kemajuan dan
peningkatan yang diharapkan, hendaknya menata dan memperkuat
dirinya melalui upaya :
1. Menciptakan tingkat solidaritas yang tinggi dalam satu kesatuan
diantara pekerja dengan pekerja, pekerja dengan Serikat
Pekerjanya, pekerja/Serikat Pekerja dengan manajemen
2. Meyakinkan anggotanya untuk melaksanakan kewajibannya
disamping haknya diorganisasi dan diperusahaan, serta pemupukan
dana organisasi.
lanjutan
3. Dana Organisasi dibelanjakan berdasarkan program dan anggaran
belanja yang sudah ditetapkan guna kepentingan peningkatan
kemampuan dan pengetahuan pengurus untuk bidang pengetahuan
terkait dengan keadaan dan kebutuhan ditempat bekerja, termasuk
pelaksanaan hubungan industrial.
4. Sumber Daya Manusia yang baik akan mampu berinteraksi dengan
pihak manajemen secara rasional dan obyektif
Bilamana, paling tidak 4 persyaratan diatas terpenuhi, Organisasi buruh
melalui wakilnya akan mampu mencari cara terbaik menyampaikan usulan
positif guna kepentingan bersama.
Perlu diyakini bahwa tercapainya Hubungan Industrial yang harmonis,
dinamis, berkeadilan dan bermartabat, hanya akan ada ditingkat
perusahaan. Karenanya social dialogue yang setara, sehat, terbuka, saling
percaya dan dengan visi yang sama guna pertumbuhan perusahaan sangat
penting dan memegang peranan menentukan.
Undang-undang serikat kerja
Dasar Hukum Serikat Pekerja / Serikat Buruh di Indonesia :
Undang-undang Dasar Negara RI Th. 1945
Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat 1) dan pasal 23 (ayat 4)
UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai Hak
berorganisasi dan Berunding bersama
KePres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87 tentang
kebabasan berserikat dan perlindungan hak berorganisasi
KeMenaker No. PER-201/MEN/1999 tentang Pendaftaran Serikat Pekerja
KepMenaker No. PER-16/MEN/2000 tentang tata cara Pendaftaran Serikat Pekerja
UU No. 21 th. 2000 tentang Serikat Pekerja (SP)
UU No. 13 th. 2003 tentang Ketenagakerjaan
UU No. 2 th. 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Serikat Pekerja yg
bersangkutan
Contoh serikat kerja
Berikut daftar nama-nama beberapa organisasi buruh di Indonesia :
1. Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSPSI)
2. Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Reformasi (SPSI
Reformasi)
3. Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI)
4. Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI)
5. Serikat Buruh Muslim Indonesia (Sarbumusi)
6. Persaudaraan Pekerja Muslimin Indonesia (PPMI)
7. Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo)
8. Federasi Organisasi Pekerja Keuangan dan Perbankan Indonesia
(FOKUBA)
9. Kesatuan Buruh Merhaen (KBM)
10. Kesatuan Pekerja Nasional Indonesia (KPNI)
11. Kesatuan Buruh Kebangsaan Indonesia (KBKI)
12. Asosiasi Karyawan Pendidikan Swasta (Asokadikta)
13. Gabungan Serikat Buruh Industri Indonesia
(Gasbiindo)
14. Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK-
Indonesia)
15. Serikat Pekerja Keadilan (SPK)
16. Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI)
17. Gabungan Serikat Buruh Independent (GSBI)
18. Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI)
19. Federasi Serikat Pekerja BUMN
20. Serikat Buruh Merdeka Setiakawan
Contoh serikat pekerja luar negeri
Ilo ( international labour organizatiton)
Psi (public service international)
Daftar Pustaka
https://fkispsibekasi.wordpress.com/2011/06/27
/sejarah-serikat-buruh-di-indonesia/)
Sadali, S.O.B.S.I Dewan nasional, Sejarah Gerakan
Buruh Indonesia, Pustaka Pena, 2002
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodu
l/hub.industrial_pancasila/bab3-
teori_hubungan_industrial.pdf
https://serbasejarah.wordpress.com/2009/05/01
/sejarah-singkat-gerakan-serikat-buruh-
indonesia-masa-kolonial-belanda/

Anda mungkin juga menyukai