Anda di halaman 1dari 2

Nama : Akbar Rosyid Al Hakim

NIM : 2050101001111180
No. Absen : 11
Resume Peringatan Hari Buruh MAY DAY 2023
Peringatan May Day atau Hari Buruh diselenggarakan pada tanggal 1 Mei di seluruh
Dunia. Peringatan Hari Buruh didasari oleh kesadaran kelas buruh di Amerika Serikat pasca
terjadinya Revolusi Industri. Kesadaran kelas pekerja ini disebabkan oleh kondisi pekerjaan yang
buruk dengan jam kerja selama 16 jam, resiko pekerjaan yang tinggi, tiadanya jaminan kesehatan
dan keselamatan kerja yang memadai, serta upah yang sangat rendah. Sehingga pada tanggal 1
Mei 1886, sebuah gerakan pekerja mulai berkembang di Amerika Serikat untuk memperjuangkan
hak-hak buruh. Pergerakan berupa protes ini diorganisir oleh Knights of Labor, Federation of
Organized Trades and Labor Unions, dan International Workingmen’s Association. Dalam
beberapa hari, aksi protes ini menyebar di seluruh Amerika Serikat, terutama Kota-Kota besar
seperti Chicacgo, New York, dan Boston. Sehingga pada puncaknya, terjadi bentrokan antar polisi
dan demonstran yang meletus di Chicago, yang kemudian dikenal sebagai tragedi Haymarket.
Berikutnya, pada tahun 14 Juli 1889, sebuah Konferensi Internasional di Paris oleh
International Socialist Workers Congress of Paris diadakan untuk memperingati tanggal 1 Mei
sebagai hari Buruh Internasional. Kongres ini diadakan oleh golongan Sosialis-Marxist di Prancis
dan Eropa untuk meloloskan legislasi perburuhan Internasional yang berkeadilan dari segi jam
kerja dan keadilan dalam bekerja untuk semua anak-anak dan kaum perempuan. Kemudian, dari
dasar ini tanggal 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh Internasional. Pemahaman terhadap kelas
buruh segera dengan cepat menyebar di seluruh penjuru dunia, termasuk pada saat itu di Hindia
Belanda, atau Indonesia. Pada Tahun 1912, organisasi serikat pekerja dibentuk untuk pertama
kalinya di Batavia (Jakarta) dengan nama Algemene Nederlandsche Timmerlieden Bond (ANTB),
atau Federasi Tukang Kayu Belanda. Organisasi Serikat Pekerja ini kemudian berkembang pesat,
dan puncaknya pada tahun 1917, sudah terdapat 35 Organisasi Serikat Pekerja di Seluruh
Indonesia.
Dengan meningkatnya kesadaran organisasi serikat Buruh di Indonesia, dengan dengan
cabang Organisasi Serikat Buruh terbesar dimiliki oleh VSTP atau Vereniging Spoor-Traam
Personen sebanyak 93 cabang di Tahun 1920. Pada tahun tersebut, Buruh-buruh di Hindia Belanda
semakin gencar melakukan aksi pemogokan kerja, baik itu serikat buruh Bumiputera, maupun
Bumiputera dan golongan Eropa. Hingga tiba pada saatnya setelah zaman Kemerdekaan, Tanggal
1 Mei ditetapkan sebagai Peringatan Hari Buruh berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
1948. Belakangan ini, Peringatan Hari Buruh dijadikan sebagai Hari Libur berdasarkan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013. Alih-Alih melaksanakan mogok kerja
sebagaimana ciri khas pada hari Buruh, dengan adanya Keputusan Presiden tersebut, Hari Buruh
menjadi hari libur selayaknya tanggal merah. Hal ini menjadikan marwah dari Hari Buruh sebagai
hari peringatan kelas buruh dan wadah para buruh untuk meluapkan protes dan show off power
kepada kelas Pemberi Kerja menjadi berkurang.
Pada momen hari Peringatan Buruh 1 Mei 2023, Hari Buruh Internasional diperingati di
Indonesia beserta 7 (tujuh) tuntutan Buruh, Yakni :
1. Meminta pemerintah mencabut Omnibus Law UU No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja
2. Meminta pencabutan syarat Parliamentary threshold 4% dan Presidential thresold 20%
karena dinilai membahayakan demokrasi
3. Mendesak pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) DPR dan perlindungan
pekerja
rumah tangga
4. Menolak RUU Kesehatan; Reformasi Agraria; dan Kedaulatan Pangan
5. Menolak Bank Tanah, impor beras kedelai dan lain-lain
6. Pilih capres yang pro buruh dan kelas pekerja
7. Hapus outsourching dan tolak upah murah (HOSTUM)
Demonstrasi buruh terjadi di beberapa titik di Jakarta, salah satunya Istana Negara. Alih-
alih para buruh dapat menemui presiden, jalan disekitar Istana Negara pada Demonstrasi ini justru
diblokade oleh pihak berwajib. Disaat para buruh berdemonstrasi, disisi lain pada tanggal 4 Mei,
Presiden Partai Buruh Said Iqbal, beserta Presiden KSPSI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
Indonesia) Andi Gani Nena Wea bertemu dengan Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo. Safari Politik ini menjadi suatu hal anomali, karena Said
Iqbal pada kesempatan lain di saat peringatan Hari Buruh menyatakan secara jelas agar buruh
tidak mendukung Partai yang mendukung Omnibus Law. Ini merupakan suatu peristiwa
kejanggalan di Kalangan Partai Buruh, karena PDI-P merupakan salah satu partai besar yang
mendukung Omnibus Law dan juga mengusung Ganjar Pranowo.

Anda mungkin juga menyukai