Anda di halaman 1dari 16

SEJARAH HARI BURUH

Hari Buruh, yang dikenal juga dengan sebutan May Day, diperingati setiap 1 Mei. Di
beberapa negara, Hari Buruh dijadikan hari libur tahunan, yang berawal dari usaha
gerakan serikat buruh untuk merayakan keberhasilan ekonomi dan sosial para buruh.
Hari Buruh ini lahir dari rentetan perjuangan kelas pekerja. Pada 1886, terjadi
demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut pemberlakuan delapan jam
kerja. Federation of Organized Trades and Labor Unions akhirnya menetapkan 1 Mei
sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini
dilakukan untuk memperingati momen tuntutan delapan jam kerja sehari dan juga
memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era
tersebut.

Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak era industri di awal abad ke-19.
Perkembangan kapitalisme industri menandakan perubahan drastis ekonomi-politik,
terutama di negara kapitalis Barat. Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan disiplin
dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di
tingkatan pabrik menuai amarah dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja
cordwainers. Pemogokan ini membawa para pengorganisasinya ke meja pengadilan
dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja 19 hingga 20
jam sehari. Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi
agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886, dari waktu ke waktu
pendukungnya semakin banyak. Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti
Chicago, New York, Detroit, Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini
mempersatukan buruh berkulit putih dan hitam. Sampai pada 1 Mei 1886,
demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari New Jersey ke Alabama
diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.

Perkembangan ini memancing reaksi dari kalangan pengusaha dan pejabat


pemerintahan setempat saat itu. Melalui Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan
dana sekitar US$2.000 untuk membeli peralatan senjata mesin guna menghadapi
demonstrasi. Demonstrasi damai menuntut pengurangan jam kerja itu pun berakhir
dengan korban dan kerusuhan. Sekitar 180 polisi menghadang demonstrasi dan
memerintahkan agar demonstran membubarkan diri.

Sebuah bom meledak di dekat barisan polisi. Polisi pun membabi-buta menembaki
buruh yang berdemonstrasi. Akibatnya korban pun jatuh dari pihak buruh pada 3 Mei
1886, empat orang buruh tewas dan puluhan lainnya terluka. Dengan tuduhan
terlibat dalam pengeboman, delapan orang aktivis buruh ditangkap dan dipenjarakan.
Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap demonstrasi
buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu saja menyerah. Pada 1888 mereka kembali
melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Selain itu, mereka juga memutuskan
untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.

Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika
Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg (1894), demonstrasi yang menuntut
pengurangan jam kerja tersebut sebenarnya diinspirasikan oleh demonstrasi serupa
yang terjadi sebelumnya di Australia pada tahun 1856. Tuntutan pengurangan jam
kerja juga singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh di Eropa tengah menguat. Tentu
saja, fenomena ini semakin mengentalkan kesatuan dalam gerakan buruh sedunia
dalam satu perjuangan.

Reorientasi Peristiwa monumental yang menjadi puncak dari persatuan gerakan


buruh dunia adalah penyelenggaraan Kongres Buruh Internasional tahun 1889.
Kongres yang dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan memutuskan delapan
jam kerja per hari menjadi tuntutan utama kaum buruh seluruh dunia. Selain itu,
kongres juga menyambut usulan delegasi buruh dari Amerika Serikat yang
menyerukan pemogokan umum 1 Mei 1890 guna menuntut pengurangan jam kerja
dengan menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh se-Dunia.

Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi
standar perburuhan internasional oleh ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun 1919
dan Konvensi No. 47 tahun 1935. Ditetapkannya konvensi tersebut merupakan suatu
pengakuan internasional yang secara tidak langsung merupakan buah dari perjuangan
kaum buruh sedunia untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam
kerja per hari sebagai salah satu ketentuan pokok dalam hubungan industrial
perburuhan adalah penanda berakhirnya bentuk kerja paksa dan perbudakan yang
bersembunyi di balik hubungan industrial.

Struktur teks Kalimat


Hari Buruh, yang dikenal juga dengan
Orientasi sebutan May Day, diperingati setiap 1
Mei. Di beberapa negara, Hari Buruh
dijadikan hari libur tahunan, yang
berawal dari usaha gerakan serikat buruh
untuk merayakan keberhasilan ekonomi
dan sosial para buruh. Hari Buruh ini lahir
dari rentetan perjuangan kelas pekerja.
Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum
buruh Amerika Serikat yang menuntut
pemberlakuan delapan jam kerja.
Federation of Organized Trades and Labor
Unions akhirnya menetapkan 1 Mei
sebagai Hari Buruh yang diperingati oleh
kaum buruh seluruh dunia. Penetapan ini
dilakukan untuk memperingati momen
tuntutan delapan jam kerja sehari dan
juga memberikan semangat baru
perjuangan kelas pekerja yang mencapai
titik masif di era tersebut.
Tuntutan kaum buruh ini bermula sejak
Urutan peristiwa tahap era industri di awal abad ke-19.

1 Perkembangan kapitalisme industri


menandakan perubahan drastis ekonomi-
politik, terutama di negara kapitalis Barat.
Di Amerika Serikat misalnya, pengetatan
disiplin dan pengintensifan jam kerja,
minimnya upah, dan buruknya kondisi
kerja di tingkatan pabrik menuai amarah
dan perlawan dari kalangan kelas pekerja.
Pemogokan pertama kelas pekerja
Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh
pekerja cordwainers. Pemogokan ini
membawa para pengorganisasinya ke
meja pengadilan dan juga mengangkat
fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut
bekerja 19 hingga 20 jam sehari. Sejak
saat itu, perjuangan untuk menuntut
direduksinya jam kerja menjadi agenda
bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Demonstrasi besar yang berlangsung


Urutan peristiwa tahap sejak April 1886, dari waktu ke waktu

2 pendukungnya semakin banyak.


Demonstrasi menjalar ke berbagai kota,
seperti Chicago, New York, Detroit,
Louisville, dan Baltimore. Demonstrasi ini
mempersatukan buruh berkulit putih dan
hitam. Sampai pada 1 Mei 1886,
demonstrasi yang menjalar dari Maine ke
Texas dan dari New Jersey ke Alabama
diikuti oleh setengah juta buruh di negeri
tersebut.
Perkembangan ini memancing reaksi dari
Urutan peristiwa tahap kalangan pengusaha dan pejabat

3 pemerintahan setempat saat itu. Melalui


Chicago’s Commercial Club, dikeluarkan
dana sekitar US$2.000 untuk membeli
peralatan senjata mesin guna
menghadapi demonstrasi. Demonstrasi
damai menuntut pengurangan jam kerja
itu pun berakhir dengan korban dan
kerusuhan. Sekitar 180 polisi
menghadang demonstrasi dan
memerintahkan agar demonstran
membubarkan diri.
Sebuah bom meledak di dekat barisan
Urutan peristiwa tahap polisi. Polisi pun membabi-buta

4 menembaki buruh yang berdemonstrasi.


Akibatnya korban pun jatuh dari pihak
buruh pada 3 Mei 1886, empat orang
buruh tewas dan puluhan lainnya terluka.
Dengan tuduhan terlibat dalam
pengeboman, delapan orang aktivis
buruh ditangkap dan dipenjarakan. Akibat
dari tindakan ini, polisi menerapkan
pelarangan terhadap setiap demonstrasi
buruh. Namun, kaum buruh tidak begitu
saja menyerah. Pada 1888 mereka
kembali melakukan aksi dengan tuntutan
yang sama. Selain itu, mereka juga
memutuskan untuk kembali melakukan
demonstrasi pada 1 Mei 1890.
Rangkaian demonstrasi yang terjadi pada
Urutan peristiwa tahap saat itu, tidak hanya terjadi di Amerika

5 Serikat. Bahkan menurut Rosa Luxemburg


(1894), demonstrasi yang menuntut
pengurangan jam kerja tersebut
sebenarnya diinspirasikan oleh
demonstrasi serupa yang terjadi
sebelumnya di Australia pada tahun 1856.
Tuntutan pengurangan jam kerja juga
singgah di Eropa. Saat itu, gerakan buruh
di Eropa tengah menguat. Tentu saja,
fenomena ini semakin mengentalkan
kesatuan dalam gerakan buruh sedunia
dalam satu perjuangan.

Reorientasi Peristiwa monumental yang


menjadi puncak dari persatuan gerakan
buruh dunia adalah penyelenggaraan
Kongres Buruh Internasional tahun 1889.
Kongres yang dihadiri ratusan delegasi
dari berbagai negeri dan memutuskan
delapan jam kerja per hari menjadi
tuntutan utama kaum buruh seluruh
dunia. Selain itu, kongres juga
menyambut usulan delegasi buruh dari
Amerika Serikat yang menyerukan
pemogokan umum 1 Mei 1890 guna
menuntut pengurangan jam kerja dengan
menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari
Buruh se-Dunia.
Delapan jam/hari atau 40 jam/minggu
Reorientasi (lima hari kerja) telah ditetapkan menjadi
standar perburuhan internasional oleh
ILO melalui Konvensi ILO No. 01 tahun
1919 dan Konvensi No. 47 tahun 1935.
Ditetapkannya konvensi tersebut
merupakan suatu pengakuan
internasional yang secara tidak langsung
merupakan buah dari perjuangan kaum
buruh sedunia untuk mendapatkan
pekerjaan yang layak. Penetapan 8 jam
kerja per hari sebagai salah satu
ketentuan pokok dalam hubungan
industrial perburuhan adalah penanda
berakhirnya bentuk kerja paksa dan
perbudakan yang bersembunyi di balik
hubungan industrial.

KAIDAH TEKS KEBAHASAAN "SEJARAH HARI BURUH"


Kalimat bermasa lampau :

- Pada 1886, terjadi demonstrasi kaum buruh Amerika Serikat yang menuntut
pemberlakuan delapan jam kerja

- Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi pada 1806 oleh pekerja
cordwainers.
- Sampai pada 1 Mei 1886, demonstrasi yang menjalar dari Maine ke Texas dan dari
New Jersey ke Alabama diikuti oleh setengah juta buruh di negeri tersebut.

- Demonstrasi besar yang berlangsung sejak April 1886,

- Pada 1888 mereka kembali melakukan aksi dengan tuntutan yang sama.

- mereka juga memutuskan untuk kembali melakukan demonstrasi pada 1 Mei 1890.

Kata - kata tindakan :


- dijadikan. - membeli

- memperingati. - memancing

- merayakan - menghadang

- menuntut. - memerintahkan

- menetapkan - mengangkat

- memberikan

- ditetapkan

- menyambut

KETERANGAN WAKTU DAN TEMPAT :


 Pada 1 Mei 1886
 Pada 1 Mei 1890
 Pada 3 Mei 1886
 Demonstrasi menjalar ke berbagai kota, seperti Chicago, New York, Detroit,
Louisville, dan Baltimore.
 Di Amerika Serikat
 Di Eropa
 Di Australia pada tahun 1856
Konjungsi temporal :
1. Demokrasi yang terjadi serupa sebelumnya di Australia pada tahun 1856

2. Peristiwa yang dimaksud terjadi sejak April 1886

Konjungsi kuantitas :
1. Akibatnya korbanpun jatuh dari pihak buruh pada tahun 3 Mei 1886

2. Akibat dari tindakan ini, polisi menerapkan pelarangan terhadap setiap


demonstrasi buruh.

TEKS SEJARAH MALIN KUNDANG


Orientasi :
Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah
Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang
diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang
ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi
lautan yang luas.

Maka tinggallah si Malin dan ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu,
sebulan, dua bulan bahkan sudah 1 tahun lebih lamanya, ayah Malin tidak juga
kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah
Malin untuk mencari nafkah. Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia
sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang
mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka
tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.

URUTAN PERISTIWA :
Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting
tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah
di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia
sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin tertarik dengan ajakan seorang
nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang
kaya raya.

Malin kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang


setuju dengan maksud Malin Kundang, tetapi karena Malin terus mendesak, Ibu Malin
Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan
bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan
diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang
berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar
Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata.

Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi lambaian tangan
Ibu Malin Kundang. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang
ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah
perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut.
Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak
laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut
dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh
oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin segera bersembunyi di
sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu.

Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang


ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin
Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Sesampainya di desa
tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah
sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin terdampar
adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja,
Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak
kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah
menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi
istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga
kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira
anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke
dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.

Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran dengan
kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak.
Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat
indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas
geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundang
beserta istrinya.

Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat,
ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya
bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau
pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin
Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan
pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri,
sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin
Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah
tua dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin
Kundang. “Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku
agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin kepada istrinya. Mendengar pernyataan
dan

REORIENTASI :
diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak
menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu
Malin menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku,
aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin
bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin
Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-
kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

Kalimat bermasa lampau :


- Pada suatu waktu

- Suatu hari

Kata – kata tindakan :


- Mencari - menggantikan - bersembunyi - melakukan

- Mengejar - belajar - berjalan - menunggui

- Tersandung - dirampas - ditolong - melihat

- Berpikir - dinaiki - bekerja - mengirimkan

- Menyetujuinya - dibunuh - pergi -memeluk

- Mendorong

- Mendorongnya
- menghancurkan

Keterangan waktu dan tempat :


1. Pada suatu waktu hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah
Sumatera.

2. Sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang.


3. Di gubuk

4. Ke kampung halaman

5. Ke dermaga

6. Di kapal

7. Di desa

KONJUNGSI TEMPORAL : KONJUNGSI KAUSALITAS :


1. Setelah - Karena

2. Ketika - Maka

3. Sebelumnya - Sehingga

 PERBANDINGAN KEDUA TEKS [ FIKSI DAN NON FIKSI]

 Cerita sejarah fiksi adalah cerita sejarah yang berdasarkan imajinasi yang
belum atau tidak terjadi sebelumnya.

 Cerita sejarah non fiksi adalah cerita sejarah yang berdasarkan fakta
atau kejadian yang sudah pernah terjadi sebelumnya.

Teks cerita sejarah fiksi dibuat untuk hiburan, dan memperoleh kepuasaan batin.
sedangkan teks cerita sejarah non fiksi dibuat untuk menambah wawasan,
pengetahuan dan motivasi.

Teks cerita sejarah fiksi biasa ditemukan di komik, novel, dongeng, cerpen,
fabel.sedangkan cerita non fiksi ditemukan di biografi, otobiografi, literatur, dan buku
buku sejarah.
Di dalam teks yang kami buat teks 1 yaitu [teks sejarah hari buruh] merupakan teks
sejarah non fiksi dan teks 2 [ malin kundang] merupakan teks sejarah fiksi. Jadi
Perbedaan kedua teks itu terletak pada bagian fakta atau berdasarkan imajinasi.

 Hal yang dapat diperoleh dari teks sejarah tersebut?

Teks sejarah hari buruh : Kita dapat mengetahui atau mendapat banyak
informasi tentang sejarah hari buruh seperti dapat mengetahui tanggal hari
buruh dan kapan dimana itu terjadi, serta mengetahui penyebab kenapa hari
buruh ada.

Teks sejarah malin kundang : mendapatkan nasihat agar tidak durhaka kepada
kedua orang tua.

NAMA - NAMA KELOMPOK 7 :

1. ARABIA SAFITRI

2. ADE FIRA

3. ZULFA ALIIFA

4. RAHMATIA N.S KARIT

5. HUD SANAKY

Anda mungkin juga menyukai