Anda di halaman 1dari 6

T1-Nebuchadnezar-2206066060

Ringkasan Sejarah Perkembangan Koperasi dan Perkoperasian

Sejarah perkembangan koperasi dunia berawal dari Koperasi “Asuransi Kebakaran” pada tahun 1700
di Britania Raya. Sedangkan di belahan Eropa lainnya di Prancis di tahun 1750, sekelompok produsen
keju mendirikan Koperasi konsumen. Satu abad kemudian, pada tahun 1830 Koperasi semakin
menjalar di Eropa, terutama Britania Raya. Tercatat ada tiga ratus koperasi yang telah terdaftar.
Kongres Koperasi pertama diadakan di UK pada tahun 1831.

Di Benua Amerika, terkhusus Amerika Serikat didirikan koperasi yang dinamakan Philadelphia
Contributorship, Perusahaan yang bergerak di bisnis asuransi yang dimilliki secara bersama oleh para
pedagang dan pebisnis. Tokoh dibalik terbentuknya koperasi pertama di Amerika Serikat adalah
Benjamin Franklin.
Berdasarkan catatan-catatan yang telah ditemukan oleh Arkeolog-arkeolog, salah satunya Koperasi
tertua yang berada di Fenwick, Skotlandia pada 14 Maret, 1761. Selain itu, sekita abad ke -19
ditemuka catatan-catatan tentang kegiatan koperasi di berbagai belahan dunia, antara lain Eropa Barat,
Amerika Serikat, dan Jepang.
Namun catatan-catatan tersebut tidak digunakan sebagai dasar penemu gerakan koperasi, melainkan
yang diakui sebagai penemu gerakan koperasi adalah Rochdale Pioneers pada tahun 1844 di Britania
Raya, tepatnya di Inggris. Para tokoh dari Rochdale Pioneers mengabil landasan-landasan teori dari
gagasan Robert Owent dari tahun 1771-1858. Koperasi simpan-pinjam (Credit Union) pertama kali
diperkenalkan di Jerman oleh Friedrich Wilhelm Raiffeisen.
Internartional Cooperative Alliance (ICA) merupakan Institusi atau organisasi yang dibuat bertujuan
sebagai pemersatu Koperasi dari seluruh dunia. ICA di Britania Raya, Inggris, London. ICA
diprakarsai oleh beberapa Koperasi di berbagai negara, antara lain Argentina, Australia, Belgia,
Prancis, Inggris, Denmark, Jerman, Belanda, India, Italia, Amerika Serikat, Swiss, dan Serbia.
Negara-negara tersebut melakukan kongres koperasi pertama, tepatnya di London, Inggris pada
tanggal 19 Agustus 1895.
International Cooperative Alliance (ICA) didirikan oleh koperasi dari berbagai negara bertujuan
sebagai mempelajari dan memberikan informasi dari berbagai koperasi dari berbagai negara,
menjelaskan dan menjaga dari prinsip-prinsip Koperasi itu sendiri, serta mengembangkan dan
menemukan perdagangan international yang disetujui dari berbagai negara.
Salah satu kebanggan dari International Cooperative Alliance (ICA) adalah bahwa ICA merupakan
satu-satunya perserikatan atau organisasi yang dapat bertahan serta masih berdiri dalam menghadapai
berbagai permasalahan dunia, seperti Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945).
Selain bertahan dari krisis perang, ICA juga berhasil melewati krisis-krisis dunia seperti great
depression (1930) dan masalah politik serta sosial lainnya. Hal ini dapat terwujud karena ICA tetap
dalam prinsip koperasi yaitu tetap berkomitmen pada perdamaian dunia, mengutamakan demokrasi,
serta tetap berada di politik netral (tidak memihak kedua belah pihak).
Sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia bermula diperkanalkan oleh pemerintah kolonial.
Pemerintah Kolonial awalnya memperkenalkan koperasi simpan-pinjam sebagai salah satu program
bank tabunga pegawai untuk pegawai-pegawai yang bekerja di instansi pemerintahan. Tokoh
Indonesia yang menumbuhkan dan mengembangkan koperasi Indonesia adalah Raden Aria
Wirjaadmatja.
Pada awalnya Koperasi simpan-pinjam bergerak di purwokerto dengan memberikan pinjaman oleh
bank kepada para bangsawan-bangsawan yang terjerat hutang ke rentenir. Maka dari situ Raden Aria
Wirjaadmatja mendirikan koperasi di Purwokerto dengan nama “ De Purwokertosche Hulp-en
Spaarbank” pada tanggal 16 Desember 1895.
Pada awalnya Wolf van Westerrode yang tidak lain atasan dari Raden Arian Wirjaadmatja ingin
menginovasi dan memajukan “ De Purwokertosche Hulp-en Spaarbank” ini, tetapi pemerintah
kolonial takut dengan gagasan yang diutarakan oleh Wolf van Westerrode ini, maka pemerinta
kolonial berusaha keras untuk menghambat dan menggagalkan implikasi dari Wolf van Westerrode
dengan cara menggunakan kas negara sebagai kekuatan tabungan kolektif dari masyarakat.
Selain Koperasi simpan-pinjam, sejarah perkembangan koperasi di Indonesia juga mempunyai sejarah
tentang koperasi konsumen. Awal adanya koperasi konsumen adalah dari “Toko Aandel” yang
diprakarsai oleh organisasi “ BOEDI OETOMO”. Koperasi ini didirikan oleh Dr. Soetomo dan para
tokoh lainnya pada tahun 1908. Koperasi serta organisasi ini didirikan sebagai bagian dari gerakan
sosial, ekonomi, dan pendidikan.
Selang beberapa tahun kemudian tepanya pada tahun 1913, semangat koperasi semakin marak dan
berkembang di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu organisasi atau serikat yang mengembangkan
semangat koperasi adalah Serikat dagang Islam yang dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto dan Haji
Samanhudi di Kota Solo, Jawa tengah.
Pada tahun-tahun berikutnya, tepatnya tahun 1927 ide-ide serta gagasan mengenai koperasi semakin
banyak beredar di Indonesia, salah satu organisasi yang tercatat pada waktu itu adalah "Indonesische

Studie Club". "Indonesische Studie Club" didirikan oleh Dr. Soetomo sebagai penggagas serta diisi
oleh kelompok-kelompok intelektual dari Surabaya, Jawa Timur.
Kongres koperasi di Indonesia pertama kali diadakan pada tahun 1929. Kongres ini diselenggarakan
dan dibuat oleh Partai Nasional Indonesia (PNI). Kongres diadakan di Jakarta. Peserta-peserta
Kongres diikuti dan dihadiri oleh nasionalis-nasionalis muda Indonesia yang sedang atau sudah
menyelesaikan studinya di eropa, terutama belanda.
Pada masa penjajahan Jepang(1942-1945), koperasi dilarang berjalan dan beroperasi di Indonesia.
Namun, sebagai gantinya pemerintahan Jepang membuat “Kyumiai” yaitu koperasi konsumen buatan
pemerintahan jepang yang berfungsi sebagai pengumpul dan tempat komoditas pertanian sebagai
supply makanan dan bahan baku lainnya.
Setelah Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, Koperasi kembali dihidupkan dan kembali berjalan
lagi. Kembalinya Koperasi dikarenakan dukungan semangat revolusi serta sebagai tujuan politik dari
para pejuang pemuda Indonesia. Selain itu semangat dari “Kyumiai” seperti sebagai alat distribusi
barang bagi pemerintah juga turut menjadi alasan dalam mengembalikan kegiatan Koperasi di
Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan kongres pertama pada 12
Juli 1947 di Tasikmalaya. Hasil dari kongres tersebut adalah terciptanya Sentral Organisasi Koperasi
Rakyat Indonesia (SOKRI). Sekarang setiap tanggal 12 Juli di tetapkan sebagai “Hari Koperasi
Indonesia”.

Fase-fase gerakan koperasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa fase, antara lalin adalah Fase
Kolonial, Fase awal kemerdekaan, Fase Demokrasi, Fase Orde baru, dan Fase Reformasi. Gerakan
Koperasi pada fase Kolonial diawali dengan inisiasi-inisiasi dari para pejuang sebagai langkah untuk
meningkatkan kesejahteraan sosial oleh pemerintahan kolonial. Pada fase ini juga gerakan koperasi
menjadi alat yang digunakan para pejuang untuk merebut kemerdakaan Indonesia

Fase koperasi pada awal-awal kemerdekaan Indonesia merupakan fase gerakan koperasi kedua di
Indonesia. Pada masa gerakan koperasi awal kemerdekaan Indonesia gerakan koperasi memiliki andil
besar dalam peran politiknya. Politik koperasi awalnya digagas oleh para pejuang-pejuang
kemerdakaan, mereka memulai dengan gerakan koperasi dalam bentuk Advokasi.

Fase ketiga gerakan koperasi di Indonesia adalah fase demokrasi. Pada fase ini, peran dan andil
koperasi untuk politik dan ekonomi di Indonesia semakik besar dan mengambil peranan dengan aktif.
Namun, di fase demokrasi ini pula peran koperasi dialihfungsikan dan dikooptasi oleh orang-orang
menjadi alat politik dan birokrasi untuk kepentingan tertentu.

Gerakan koperasi pada masa Orde Baru sedikit berbeda dengan saat gerakan koperasi di fase
demokrasi. Pasalnya di fase Orde Baru ini gerakan koperasi kembali ke sesuai dengan prinsip-prinsip
koperasi lagi. Pada fase ini gerakan koperasi di Indonesia tidak lagi terkena dampak politisasi dari
Orde Lama. Pada masa orde baru juga Koperasi dipandang sebagai lembaga ekonomi yang
demokratis dan otonom.

Fase Reformasi adalah fase gerakan koperasi yang paling baru hingga saat ini. Di fase ini gerakan
koperasi memanfaatkan dan mengikuti perubahan politik yang terjadi atau sedang berlangsung. Di
fase ini pula gerakan koperasi merambah ke berbagai bidang-bidang yang ada, seperti
politik,ekonomi, dan sosial.

Dewan Koperasi Indonesia atau dikenal sebagai DEKOPIN dibuat di Indonesia atas UU no.12 Tahun
1967 tentang perkoperasian. Lalu rujukan tentang pembentukan DEKOPIN diganti dengan UU no.25
Tahun 1992 tentang perkoperasian. Dekopin berpusat dan beroperasi di Jakarta, Indonesia. Dekopin
juga memiliki beberapa Dekopin di setiap daerah di indonesia yaitu Dekopin tingkat daerah.

Peran-peran Dekopin antara lain sebagai memperjuangkan tercapainya tujuan dan kepentingan
bersama koperasi serta aspirasi-aspirasi koperasi itu sendiri. Selain itu peran Dekopin agar dapat
membina dan mengedukasi perkembangan-perkembangan koperasi baik di daerah maupun di
perkotaan.
Dekopin juga mempunyai peran sebagai perwakilan dan delegasi yang mewakili koperasi Indonesia di
pertemuan-pertemuan dan kongres-kongres Koperasi yang diadakan oleh International Cooperative
Alliance (ICA).

Lambang Koperasi Indonesia sendiri ditetapi dan ditentukan saat diadakannya rapat kongres koperasi
yang kedua di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 1947. Lambang/logo koperasi Indonesia disetujui oleh
para anggota kongres yakni berlambang pohon Beringin yang diliputih oleh gerigi roda, rantai,
bintang dalam perisai, kapas dan padi, timbangan, serta tulisan “Koperasi Indonesia” dengan berlatar
warna Merah dan Putih.

Beberapa tahun kemudian, tepatnya tanggal 17 April 2012, pemerintah menerbitkan peraturan menteri
negara Koperasi dan UKM Nomor: 02/Per/M.KUKM/IV/2012 mengenai penggunaan lambang
Koperasi Indonesia. Beberapa tahun berikutnya, logo Koperasi Indonesia diubah sesuai dengan Surat
Keputusan Dekopin Nomor: SKEP/14/Dekopin-A/III/2012 yang diusul pada tanggal 30 Maret 2012.

Perubahan logo Koperasi Indonesia dari pohon Beringin yang diliputih oleh gerigi roda, rantai,
bintang dalam perisai, kapas dan padi, timbangan, serta tulisan “Koperasi Indonesia” dengan berlatar
warna Merah dan Putih. Diubah menjadi seperti Bunga Teratai. Dekopin mengubah logo koperasi di
saat event bertema “International Year of Cooperatives” di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Event ini
diadakan pada tanggal 23-25 Mei 2012. Logo dipersutujui oleh Kementrian Koperasi dan UKM.

Namun, dibatalkannya lambang koperasi yang sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2012,
Landasan dan prinsip Koperasi Indonesia kembali sesuai dengan Undang-Undang yang lama yang
tertera pada Undang-Undang No. 25 Tahun 1992. Perubahan landasan dan prinsip koperasi ini
diubah karena banyak kontra dari lembaga-lembaga koperasi yang ada di Indonesia.

Pada diatas juga logo Koperasi Indonesia yang awalnya bunga teratai diubah menjadi pohon Beringin
yang diliputih oleh gerigi roda, rantai, bintang dalam perisai, kapas dan padi, timbangan, serta tulisan
“Koperasi Indonesia” dengan berlatar warna Merah dan Putih. Hal ini karena menurut pandangan
beberapa lembaga koperasi di Indonesia logo bunga teratai sebagai lambang koperasi di Indonesia
sudah tidak releven, maka dari itu digantilah dengan logo pohon beringin sesuai dengan apa yang
disetujui oleh beberapa lembaga-lembaga koperasi.

Adapun makna-makna dari lambang koperasi yang baru, yaitu gerigi roda mempunyai makna kerja
keras yang ditempuh seperti gerigi roda kendaraan, Rantai di sebelah kiri pohon beringin
menggambarkan ikatan kekeluargaan,persahabatan, dan persaudaraan yang sangat erat bagaikan
rantai. Kapas dan padi di sebelah kanan melambangkan anggota koperasi secara khusus dan rakyat
secara umum dirangkul oleh koperasi.

Bintang dan Perisai di Koperasi menggambarkan bahwa koperasi berjalan berdasarkan pancasila
karena perisai yang dimaksud adalah pancasila. Timbangan mengartikan keadilan sosial sebagai salah
satu dasar koperasi dan sejalan dengan pancasila yang kelima. Pohon beringin sendiri
menggambarkan sebagai sumber kehidupan layaknya pohon beringin yang mampu menghidupi
berbagai macam makhluk hidup.

Adapula di bawah pohon tulisan bertuliskan “Koperasi Indonesia” yang dimaksud Koperasi Indonesia
disni adalah Koperasi rakyat Indonesia, sebagai sebuah bangsa harus mempunyai nilai-nilai tertentu
yang dianut sesuai dengan pancasila dan dasar negara. Yang terakhir adalah latar belakang bendera
merah-putih Indonesia yang melambangkan sebagai simbol nasionalis sesuai dengan warna bendera
indonesia.

Definisi koperasi menurut Margono Djojohadikoesoemo adalah sekumpulan orang-orang yang


menghimpun diri secara cuma-cuma dan bekerja bersama untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
masing-masing kelompok. Sedangkan secara harfiah koperasi berarti bekerja bersama-sama. Bapak
koperasi Indonesia Dr. Mohammad Hatta menklasifikasi koperasi menjadi dua, yaitu koperasi sosial
dan koperasi ekonomi.

Adapun definisi dari koperasi sosial sendiri adalah koperasi yang bertujuan dengan tujuan sosial tanpa
memedulikan dan tanpa perhitungan ekonomis. Sedangkan koperasi ekonomi adalah koperasi yang
bertujuan untuk mensejahterakan dan memakmurkan sebagian besar penduduk yang ekonomi rendah
dengan cara bekerja sama.

Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, Koperasi di
Indonesia mempunyai dan memiliki empat peran dan fungsinya sendiri. Yang pertama sebagai alat
untuk membangun dan mengembangkan potensi dan ilmu perdagangan kepada setiap anggotanya,
terutama masyarakat pada umumnya.

Peran koperasi selanjutnya sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia,
terutama anggota masyarakat kelas rendah. Lalu untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai
dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional. Dan yang terakhir sebagai perwujudan
perekonomian nasional yang didaasari oleh pancasila dan UUD 1945 serta asas kekeluargaan.

Koperasi sendiri mempunyai peran dalam menyokong perekonomian di Indonesia antara lain sebagai
penyalur dan membantu mengembangkan kegiatan usaha di masyarakat, contohnya koperasi
menyediakan tempat agar para petani menjual hasil dari taninya ke koperasi dengan harga yang
sedikit lebih tinggi daripada menjualnya langsung.

Selain itu peran koperasi dalam perekonomian di Indonesia adalah Turut mencerdaskan bangsa
Indonesiam. Koperasi dapat membantu mencerdaskan bangsa karena di koperasi tidak hanya yang
berpendidikanyang bisa ikut andil, tetapi semua rakyat tanpa mengenal harta dan derajat pendidikan
masing-masing anggotanya. Selain itu koperasi membantu negara dalam mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia.
Koperasi sendiri mempunyai suatu sistemnya sendiri yaitu Sisa Hasil Usaha (SHU). SHU merupakan
selisih dari pemasukan dengan biaya yang dikelurkan. SHU merupakan pendapatan koperasi dalam
satu tahun setelah dikurangi dengan biaya usaha. Hal itu terdapat dalam Menurut UndangUndang
Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, Bab IX, Pasal 45.

Koperasi Indonesia juga mempunyai prinsip-prinsip dasar yang harus dianut dan dilakukan oleh
seluruh Koperasi Indonesia. Prinsip tersebut antara lain adalah Keanggotaan, Demokrasi, Bunga
modal, dan Kemandirian.

Kesimpulan dari tulisan diatas adalah bahwasaya Koperasi merupakan badan usaha yang masih
relevan digunakan hingga sekarang. Meskipun umur koperasi yang tidak lagi muda (tercatat panjang
dalam sejarah koperasi) tetapi, prinsip-prinsip da dasar koperasi masih relevan digunakann hingga
sekarang.

Refrensi

https://en.wikipedia.org/wiki/History_of_credit_unions

https://www.ica.coop/en

https://www.diskup.kapuashulukab.go.id/sejarah-koperasi/#:~:text=Koperasi%20pun%20mulai
%20masuk%20dan,rentenir%20yang%20memberikan%20pinjaman%20uang.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/11/09/160000769/peran-dan-fungsi-koperasi-bagi-
rakyat-indonesia#:~:text=Berdasarkan%20Pasal%204%20Undang%2DUndang,meningkatkan
%20kesejahteraan%20ekonomi%20dan%20sosial.

file:///C:/Users/Nebu/Downloads/Ishak_jurnal22.pdf

https://wiss.co.id/read-21-peran-koperasi-dalam-perekonomian-indonesia-dan-fungsinya.html

https://emas.ui.ac.id/pluginfile.php/1631764/mod_resource/content/1/Perkoperasian%20-%20bab
%2010%20buku%20Pak%20Prathama.pdf

Anda mungkin juga menyukai