Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEBIJAKAN LUAR NEGERI


NEGARA NEGARA BERKEMBANG

Oleh:
Galih Soekoco (1800010242)
Indah Fitriyani (1900010260)
Dhona Dwijayanti (1900010261)
Fadilah Firmansyah (1900010280)

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS AHMAD
DAHLAN 2020

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................5
C. Rumusan Masalah.........................................................................................5
BAB 2......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Teori kebijakan perdagangan........................................................................6
B. Neraca Pembayaran.......................................................................................8
C. Utang Luar Negeri......................................................................................11
D. Pengaruh Investor Asing.............................................................................13
KESIMPULAN......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Kebijakan Luar Negeri Negara Negara Berkembang ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Pembangunan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan mengenai kebijakan luar negeri yang dilakukan oleh Negara
berkembang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Susianti S.E,M.Sc selaku


dosen mata kuliah Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 15 Oktober 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Negara berkembang yang terdengar setelah adanya Perang Dingin


digunakan untuk merujuk negara-negara yang umumnya baru merdeka.
Menurut Maluyu S.P Hasibuan, negara berkembang adalah negara yang
struktur ekonominya belum berkembang sebagaimana yang diharapkan.
Negara berkembang belum mampu memanfaatkan semua faktor produksi
yang dimiliki untuk meningkatkan kemakmuran penduduknya sehingga tetap
dalam kemiskinan. Mengutip dari buku Kolaborasi Pembangunan Ekonomi di
Negara Berkembang (2018) karya Muhammad Amsal Sahban, semakin
pesatnya perkembangan dunia terutama dalam bidang ekonomi telah banyak
membawa dampak, baik positif maupun negatif bagi negara-negara. Di setiap
negara berkembang pasti ingin melakukan pembangunan di segala bidang dan
diharapkan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dapat menjadi
negara maju, serta dapat mewujudkan tujuan untuk memakmurkan
masyarakat dan meratakan pembagian pendapatan dalam rangka mewujudkan
keadilan. (Kusraini S, 2017).

Pada Era Globalisasi saat ini setiap negara diharuskan untuk


membangun kerjasama antara negara berkembang dan berbagai kekuatan
negara maju sebagai kebijakakan yang strategis untuk memperkecil
ketidaksetaraan mengenai distribusi kekuatan ekonomi yang terjadi antara
negara maju dan negara berkembang. Negara-negara bekerja sama dengan
yang lainnya dan menjalankan hubungan diplomatik. Secara singkat
sebenarnya negara-negara berinteraksi sesuai dengan norma-norma timbal
balik. Terjadi ekspansi yang sangat besar atas elemen-elemen masyarakat
internasional tersebut sejak tahun 1945. Tradisi masyakat internasional dalam
pergaulan internasional adalah menekankan pada adanya hubungan
internasional. Hubungan Internasional yang dikemukakan oleh Jackson dan
Serensen (2016) dimulai dari sistem negara yang pada mulanya merupakan
sistem negara bangsa Eropa. Dengan kondisi yang seperti ini maka perlu
adanya kebijaka-kebijakan luar negeri pada Negara berkembang.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui kebijakan perdagangan Internasional
2. Untuk mengetahui pentingnya neraca pembayaran
3. Untuk mengetahui Hutang Piutang
4. Untuk mengetahui Pengaruh Investor Asing

C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaiman Kebijakan Perdagangan Internasional dalam Kebijakan
Luar Negeri?
2. Bagaimana pentingnya neraca pembayaran?
3. Bagaimana Hutang Piutang dijalankan terkait dengan Kebijakan
Luar Negeri pada Negara Berkembang?
4. Bagaimana Pengaruh Investor Asing terhadap Perekonomian
Negara Berkembang?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Teori kebijakan perdagangan


Teori dan kebijakan perdagangan internasional merupakan aspek
mikroekonomi ilmu ekonomi internasional sebab berhubungan dengan masing –
masing negara sebagai individu yang diperlakukan sebagai unit tunggal, serta
berhubungan dengan harga relatif satu komoditas. Adapun jenis jenis dari teori
kebijakan perdagangan antara lain :
1. Teori – teori klasik
Asumsi dalam teori klasik yaitu: dua barang dan dua negara, nilai
atas dasar biaya tenaga kerja yang sifatnya homogen, biaya produksi yang
tetap tidak berubah, tidak ada biaya transportasi, faktor – faktor produksi
dapat bergerak bebas di dalam negeri tetapi tidak antar negara, distribusi
pendapatan tidak berubah, Tidak ada perubahan teknologi, dan
perdagangan dilaksanakan atas dasar barter. Ada dua keunggulan dalam
teori klasik, yaitu:
a. Keunggulan Absolut.
Adam Smith membuktikan bahwa dengan perdagangan bebas
setiap negara dapat berspesialisasi dalam produksi komoditi yang
mempunyai keunggulan absolut (memproduksi lebih efisien dibanding
negara – negara lain) dan mengimpor komoditi yang mengalami
kerugian absolut (memproduksi dengan cara yang kurang efisien).
Spesialisasi internasional dari factor-faktor produksi ini akan
menghasilkan pertambahan produksi dunia yang akan dipakai bersama
sama melalui perdagangan antarnegara. Dengan demikian kebutuhan
suatu negara tidak diperoleh dari pengorbanan negara – negara lain,
semua negara dapat memperoleh nya secara serentak.

b. Keunggulan Komparatif.
Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu negara mengalami
kerugian atau ketidakunggulan absolut dalam memproduksi kedua
komoditi jika dibandingkan dengan negara lain, namun perdagangan
yang saling menguntungkan masih dapat berlangsung. Negara yang
kurang efisien akan berspesialisasi dalam produksi ekspor pada
komoditi yang mempunyai kerugian absolut lebih kecil. Dari komoditi
inilah negara tadi mempunyai keunggulan komparatif (comparative
advantage).

2. Teori – Teori Modern


Heckscher – Ohlin (1995) dalam teorinya mengenai timbulnya
perdagangan, menganggap bahwa negara dicirikan oleh bawaan faktor
yang berbeda sedangkan fungsi produksi di semua negara adalah sama.
Menggunakan asumsi tersebut diperoleh kesimpulan bahwa dengan fungsi
produksi yang sama 15 dan faktor bawan yang berbeda, suatu negara akan
cenderung untuk mengekspor komoditi yang secara relatif intensif dalam
menggunakan faktor produksi yang relatif banyak dimiliki karena faktor
produksi melimpah dan murah
Teori Heckscher Ohlin(H-O) mempunyai dua kondisi penting
sebagai dasar dari munculnya perdagangan internasional, yaitu
ketersediaan faktor produksi dan intensitas dalam pemakaian faktor
produksi atau proporsi faktor produksi.

3. Teori Siklus Produk


Teori siklus produk dari Vernon (1966) yang dikembangkan antara
lain oleh Williamson (1983) dapat juga digunakan untuk menjelaskan
dinamika keunggulan komparatif dari suatu produk atau industri. Vernon
berpendapat bahwa banyak barang manufaktur yang melalui suatu siklus
produk yang prosesnya bisa pendek atau panjang, yang terdiri dari 4 tahap
yakni pengembangan atau penciptaan (inovasi) atau introduksi,
pertumbahan, kedewasaan, dan penurunan. Jadi menurut vernon
keunggulan komparatif dari barang tersebut berubah mengikuti perubahan
waktu dan dari satu negara ke negara lain. Hipotesis siklus produk ini
didasarkan pada asumsi bahwa rangsangan pada inovasi biasanya dipicu
oleh ancaman dari pesaing atau peluang pasar.

4. Teori Skala Ekonomis


Teori skala ekonomis bertolak belakang dengan teori heckscher –
ohlin (ho). Teori h-o mengasumsikan skala penambahan hasil yang
konstan sedangkan di dalam teori skala ekonomis, skala penambahan hasil
tidak tetap, melainkan meningkat terus, misalnya penambahan pertama
input sebesar 10 % membuat 20% penambahan output, penambahan kedua
input sebesar 10 % menghasilkan penambahan output 30% dan seterusnya.
Jadi skala ekonomis adalah suatu skala produksi dimana pada titik
optimalnya, produksi bisa menghasilkan biaya per satu unit output
terendah. keberadaan skala ekonomis dapat menjelaskan beberapa pola
perdagangan yang tidak dijelaskan di dalam model h-o.

Dampak Dari Perdagangan Internasional Perdagangan dapat


menguntungkan semua pihak jika suatu negara membuka pasarnya bagi
perdagangan internasional, maka hal itu akan memunculkan pihak – pihak yang
diuntungkan dan pihak – pihak yang dirugikan, tidak peduli apakah negara
tersebut menjadi pengekspor atau pengimpor.

B. Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran adalah catatan yang sistematik tentang transaksi


ekonomi internasional antara penduduk Negara itu dengan penduduk Negara lain
(Nopirin, 1996). Menurut Balance of Payment Manual (BPM) yang diterbitkan
IMF (1993) definisi neraca pembayaran internasional (Balance of Payment)
adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi
ekonomi yang meliputi perdagangan baran jasa, transfer keuangan dan moneter
antarapenduduk (resident) suatu Negara dan penduduk luar negeri (rest of the
world) untuk suatu periode tertentu,biasanya satu tahun (Hady, 2001). Tujuan
Penyusunan Neraca Pembayaran yaitu:
1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian suatu Negara.
2. Mengetahui aliran sumber daya antar Negara.
3. Mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan suatu Negara
4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri suatu Negara
5. Mengetahui perubahan posisi cadangan devisa suatu Negara.

Komponen-Komponen Neraca Pembayaran.


Neraca pembayaran pada dasarnya terdiri atas lima neraca bagian yang saling
berhubungan, kelima neraca itu adalah sebagai berikut:
1. Neraca Perdagangan (Balance of Trade)
Neraca perdagangan ialah daftar atau neraca yang berisi
perbandingan antara besarnya nilai ekspor dengan nilai impor suatu negara
dalam dalam jangka waktu 1 tahun. Jika nilai ekspor lebih besar dari impor
maka negara mengalami surplus dalam neraca perdagangan. Tetapi bila
nilai ekspor lebih kecil daripada impor maka negara mengalami defisit
dalam neraca perdagangan. Neraca perdagangan surplus disebut juga
neraca perdagangan aktif. Sedangkan neraca perdagangan defisit disebut
juga neraca perdagangan pasif.

2. Neraca Jasa
Neraca jasa ialah neraca yang mencatat transaksi jasa yang
diselenggarakan dan diterima suatu negara terhadap negara lain selama
jangka waktu 1 tahun. Misalnya jasa pengangkutan, asuransi, pariwisata,
jasa perdagangan, dan jasa perbankan.

3. Neraca Hasil Modal


Neraca hasil modal ialah sebuah neraca yang mencatat semua
pembayaran dan penerimaan bunga, deviden, upah tenaga asing, serta
hadiah-hadiah dari luar negeri.
4. Neraca Lalu Lintas Modal (Capital Account)
Neraca lalu lintas modal ialah sebuah neraca yang mencatat segala
kredit atau pinjaman dari luar negeri dan segala kredit/pinjaman yang
diberikan kepada negara lain. Dalam neraca ini juga dicatat jual beli efek,
penanaman modal asing, bantuan luar negeri, serta pembayaran utang luar
negeri.

5. Neraca Lalu Lintas Moneter (Monetery Account)


Neraca lalu lintas moneter ialah sebuah neraca yang mencatat dan
memperlihatkan perkembangan/perubahan cadangan devisa suatu negara.
Cadangan tersebut terdiri dari emas dan devisa.

Fungsi Neraca Pembayaran


Neraca pembayaran sangat penting dan perlu dibuat oleh suatu negara. Fungsi
neraca pembayaran yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai alat pembukuan supaya pemerintah bisa mengambil keputusan
yang tepat, mengenai jumlah barang dan jasa yang sebaiknya keluar atau
masuk dalam batas wilayah suatu negara serta untuk mendapatkan sebuah
keterangan-keterangan mengenai anggaran alat-alat pembayaran luar
negerinya.
2. Sebagai alat untuk mengukur kondisi ekonomi yang terkait dengan
perdagangan internasional dari suatu negara. Sebagai alat untuk
melihat gambaran pengaruh transaksi luar negeri terhadap pendapatan
nasional negara yang bersangkutan.
3. Berfungsi untuk mendapatkan informasi rinci terkait dengan perdagangan
luar negeri.
4. Berfungsi untuk membandingkan pos-pos dalam neraca pembayaran
negara tersebut dengan negara tertentu.
5. Berfungsi untuk alat kebijakan moneter yang akan dilaksanakan oleh suatu
negara.
C. Utang Luar Negeri

Utang luar negeri adalah sebagian dari total utang suatu negara yang
diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri
dapat berupa pemerintah, perusahaan atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa
uang yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain atau lembaga
keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia (Ulfa, 2017). Berikut jenis-
jenis utang luar negeri dari berbagai aspek yaitu berdasarkan bentuk pinjaman
yang diterima, sumber dana pinjaman, jangka waktu peminjaman, status
penerimaan pinjaman dan persyaratan pinjaman (Tribroto dalam Ayu, 2016).

Berdasarkan bentuk pinjaman yang diterima, pinjaman dibagi atas :


1. Bantuan proyek, yaitu bantuan luar negeri yang digunakan untuk
keperluan proyek pembangunan dengan cara memasukkan barang modal,
barang dan jasa.
2. Bantuan teknik, yaitu pemberian bantuan tenaga-tenaga terampil atau ahli.
3. Bantuan program, yaitu bantuan yang dimaksudkan untuk dana bagi
tujuan-tujuan yang bersifat umum sehingga penerimanya bebas memilih
penggunaannya sesuai pilihan.

Berdasarkan sumber dana pinjaman, pinjaman dibagi atas :


1. Pinjaman dari lembaga internasional, yaitu merupakan pinjaman yang
berasal dari badan-badan internasional seperti World Bank Asia dan
Development Bank, yang pada dasarnya adalah pinjaman yang berbunga
ringan.
2. Pinjaman dari negara-negara anggota IGGI/IGI, hampir sama seperti
pinjaman dari lembaga internasional, hanya biasanya pinjaman ini dari
negara-negara bilateral anggota IGGI/IGI. Biasanya berupa pinjaman
lunak.
Berdasarkan jangka waktu peminjaman, pinjaman dibagi atas :
1. Pinjaman jangka pendek, yaitu pinjaman dengan jangka waktu sampai
dengan lima tahun.
2. Pinjaman jangka menengah, yaitu pinjaman dengan jangka waktu 5-15
tahun.
3. Pinjaman jangka panjang, yaitu pinjaman dengan jangka waktu diatas 15
tahun.
Berdasarkan status penerimaan pinjaman, pinjaman dibagi atas :
1. Pinjaman pemerintah, yaitu pinjaman yang dilakukan oleh pihak
pemerintah.
2. Pinjaman swasta, yaitu pinjaman yang dilakukan oleh pihak swasta.

Berdasarkan persyaratan pinjaman, pinjaman dibagi atas :


1. Pinjaman lunak, yaitu pinjaman yang berasal dari lembaga multilateral
maupun bilateral yang dananya berasal dari iuran anggota (untuk
multilateral) atau dari anggaran negara yang bersangkutan (untuk bilateral)
yang ditujukan untuk meningkatkan pembangunan.
2. Pinjaman setengah lunak, yaitu pinjaman yang memiliki persyaratan
pinjaman yang sebagian lunak dan sebagian komersial. Pinjaman
komersial, yaitu pinjaman yang bersumber dari bank atau lembaga
keuangan dengan persyaratan yang berlaku di pasar internasional pada
umumnya.

Dampak positif dari utang luar negeri yaitu terhadap pembangunan


ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat. Sebab, alirannya dapat
meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik sehingga utang luar negeri
menghasilkan multiplier effect positif terhadap perekonomian, kemudian terhadap
pertumbuhan ekonomi dan peningkatan tabungan masyarakat sebagai dampak
lanjutannya. Alasannya, aliran bantuan luar negeri dapat meningkatkan investasi
yang selanjutnya meningkatkan pendapatan dan tabungan domestik dan
seterusnya. (Wahyuningsih, 2012). Utang luar negeri juga menimbulkan dampak
negatif, hal ini dialami oleh Indonesia pada saat terkena dampak krisis ekonomi
pada tahun 1997-1998. Pada saat itu nilai tukar rupiah mengalami pelemahan
yang cukup dalam terhadap US Dolar dan mata uang dunia lainnya. Keadaan
tersebut membuat utang luar negeri Indonesia meningkat drastis dan untuk
membayar utang yang sudah jatuh tempo, pemerintah mengambil kebijakan
penambahan utang baru. Penambahan utang yang dilakukan oleh pemerintah
menyebabkan pembayaran cicilan pokok dan bunga dari utang tersebut makin
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, sehingga kebijakan tersebut
berpengaruh terhadap kinerja APBN yang semakin menurun (Widharma, 2013).

D. Pengaruh Investor Asing

Penanaman Modal Asing (PMA) merupakan bentuk investasi dengan jalan


membangun, membeli total atau mengakuisisi perusahaan. Penanaman modal di
Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal. Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan Penanaman
Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di Wilayah
Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam (investor) asing, baik
menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam (investor) dalam negeri (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
tentang Penanaman Modal). PMA lebih banyak mempunyai kelebihan, di
antaranya bersifat jangka panjang, banyak memberikan andil dalam alih teknologi,
alih keterampilan manajemen, membuka lapangan kerja baru, dimana lapangan
kerja ini sangat penting bagi negara sedang berkembang mengingat terbatasnya
kemampuan pemerintah untuk penyediaan lapangan kerja (Wikipedia,
https://id.wikipedia.org/wiki/Penanaman_Modal_Asing). Investasi merupakan
salah satu unsur dalam meningkatkan kinerja ekonomi suatu negara. Dengan
investasi yang dialokasikan secara optimal akan meningkatkan nilai tambah bagi
suatu perekonomian melalui pertumbuhan ekonomi pada akhirnya. Dengan
perkembangan globalisasi saat ini, sangat besar peluang dan harapan bagi
Indonesia menjadi tempat bergeraknya usaha yang berinvestasikan pihak luar
negeri (asing), hal ini dapat menjadi pendorong bagi terbukanya kesempatan kerja
di dalam negeri yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan Indonesia
secara PDB dan juga meningkatkan pendapatan penduduk.

KESIMPULAN

Kebijakan perdagangan internasional adalah salah satu bentuk kebijakan


ekonomi internasional. Kebijakan perdagangan internasional adalah kebijakan
yang mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan
daripada nerca pembayaran internasional, khususnya tentang ekspor dan impor
barang.
Menurut Michele Todaro, ciri-ciri suatu negara berkembang ada 6 kategori
(Economic Development, 2000) yaitu: Tingkat kehidupan yang rendah, Tingkat
produktivitas yang rendah, Pertumbuhan populasi dan beban tanggungan yang
tinggi, Tingkat pengangguran dan pengangguran semua yang tingi.
Berdasarkan studi Empiris yang dilakukan IMF terbukti bahwa negara
yang sedang berkembang yang memilih Strategi Industri Promosi Ekspor
memiliki pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi dibandingkan dengan
negara yang menggunakan Strategi Industri Substitusi Impor.
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/5593/3/2EP17971
Jufrida F, Syechalad M N, Nasir M. 2016. Analisis Pengaruh Investasi Asing
Langsung (Fdi) Dan Investasi Dalam Negeri Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi Indonesia. JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM.
Volume 2 Nomor 1.
http://www.ucarecdn.com/91ece776-ef5a-478a-a7f8-f5cb4e6a89ff/

https://www.gurupendidikan.co.id/neraca-pembayaran/

Anda mungkin juga menyukai