Anda di halaman 1dari 10

Dosen pengampu :

Putri Kamilatul Rohmi, S.E.Sy.,M.E.

Kelompok 1
Tamamun Ni’mah 204105020017
Dafira Saula Widya I. 204105020028
Moh. Agil Nailul I 204105020048
Sistem
Perekonomian
Internasional

✘ TEORI
KLASIK

✘ TEORI
MODERN

2
TEORI KLASIK
Teori - Teori Klasik dalam ilmu ekonomi selalu didasarkan atas
asumsi – asumsi tertentu :
 Teori Adam Smith
Teori Adam Smith pada perdagangan internasional yaitu
fikiran yang didasarkan pada division of labour yang menimbulkan
spesialisasi dalam menghasilkan barang. Perbedaan biaya mutlak itu
kemudian dapat menimbulkan keuntungan yang mutlak (absolute
advantage) kepada negara yang bersangkutan. Teori absolute
advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai
tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab
menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny
serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya
tenaga kerja itu tidak homogen, factor produksi tidak hanya satu dan
mobilitas tenaga kerja tidak bebas. dapat dijelaskan.

3
 David Ricardo
Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakakn oleh
David Ricardo yang memaparkan perdagangan internasional terjadi apabila
terdapat perbedaan komparatif antar Negara yang di maksud. Keunggulan
konparatif dapat terjadi apabila suatu bangsa dapat meningkatkan standar
kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan spesialisasi
produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.

 J.S Mill
Teori perdagangan internasional dari J.S Mill sifatnya melanjutkan
Teori Comparative Cost dari Ricardo, yaitu melanjutkan jalan mencari letak
titik keseimbangan pertukaran antara dua barang yang saling dipertukarkan
oleh dua Negara. Untuk tercapainya keseimbangan, maka seharusnyalah
terdapat keseimbangan antara penawaran dengan permintaannya. Guna
menerangkan hal kesamaan atau keseimbangan tersebut, mka J.S. Mill
mengemukakan pendapatnya tentang “the equation of international demand”.
Dalam prinsipnya menurut J.S. Mill, pertukaran antara kedua barang itu terjadi
bilamana jumlah barang yang diminta oleh Negara B atas barang-barang yang
di hasilkan oleh Negara A itu sendiri. Jadi antara dua Negara A dan B itu sama-
sama saling membutuhkan. Permintaan atas suatu barang yang dihasilkan oleh
Negara lain haruslah dapat dipenuhi, bilamana besarnya permintaan itu sendiri
justru sama dengan jumlah yang ditawarkan oleh Negara tersebut.

4
TEORI MODERN

Teori perdagangan internasional modern dimulai ketika ekonomi


swedia mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan internasional yang
belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif. Teori
Heckscher-ohlin merupakan pengembangan teori Ricardo menambahkan
sejumlah karakteristik produksi yang tidak ditemukan pada teori Ricardo
yang sederhana itu. Keunggulan komparatif yang dimiliki suatu negara
terhadap negara lain berasal dari perbedaan kekayaan faktorfaktor produksi
baik itu tenaga kerja ataupun modal.
Teori Modern menggunakan dua kurva. Yang pertama adalah
kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang
sama dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas
produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro, kurva isocost
bersinanggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi
dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan
biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Penyebab terjadinya
perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi faktor produksi
yang dimiliki (Endowment factors) oleh masing-masing negara. Endowment
factor adalah kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara.
Kemudian penyebab lainnya adalah faktor intensity, yaitu teknologi yang
digunakan dalam proses produksi (labor intensity atau capital intensity).

5
DEFINISI KEBIJAKAN EKONOMI
INTERNASIONAL
Kebijakan ekonomi internasional adalah keseluruhan
tindakan pemerintah suatu negara yang bertujuan untuk meningkatkan
laju pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pendapatan negaranya
dengan melalui kegiatan yang mendorong ekspor dan
mengatur/mengendalikan impor. Kebijakan ekonomi internasional
dalam arti luas meliputi semua kegiatan ekonomi pemerintah suatu
negara yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
komposisi, arah dan kegiatan ekspor impor barang dan jasa yang
dilaksanakan oleh pemerintah tersebut. Karena itu, sekalipun suatu
kebijakan ditujukan untuk mengatasi pemasalahan dalam negeri, tapi
bila secara langsung atau tidak langusng berpengaruh terhadap ekspor
dan impor maka dapat dimasukkan dalam kebijakan ekonomi
internasional.
Kebijakan ekonomi internasional dalam arti sempit yaitu
hanya meliputi kebijakan yang langsung mempengaruhi ekspor dan
impor. Kebijakan internasional dalam arti sempit ini berkaitan dnegan
ekspor barang dan jasa, oleh karena itu cakupannya sangat luas
mengingat banyaknya barang atau jasa yang diekspor maupun diimpor,
mulai dari barang konsumsi, produksi sampai pada tenaga kerja.

6
INSTRUMEN KEBIJAKSANAAN EKONOMI INTERNASIONAL

a. Kebijaksanaan perdagangan internasional.


Kebijaksanaan perdagangan internasional mencakup tindakan
pemerintahterhadap rekening yang sedang berjalan daripada neraca
pembayaraninternasional, khususnya tentang ekspor dan impor barang/jasa.

b. Kebijaksanaan pembayaran internasional.


Kebijaksanaan pembayaran internasional meliputi
tindakan/kebijaksanaanpemerintah terhadap rekening modal dalam neraca
pembayaran internasionalyang berupa pengawasan terhadap pembayaran
internasional.

c. Kebijaksanaan bantuan luar negeri.


Kebijaksanaan luar negeri adalah tindakan/kebijaksanaan
pemerintahyang berhubungan dengan bantuan, pinjaman, bantuan yang
bertujuan untukmembantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan
militer terhadap negaralain.

7
Tujuan Kebijaksanaan Ekonomi Internasional

1. Autarki
Tujuan autarki bermaksud untuk menghindarkan
dari pengaruh-pengaruhdari negara lain baik pengaruh
ekonomi, politik atau militer.

2. Kesejahteraan
Dengan mengadakan perdagangan internasional
suatu negara akan memperoleh keuntungan dari adanya
spesialisai.

3. Proteksi
Tujuan ini untuk melindungi industri dalam
negeri dari persaingan barangimpor.

8
4. Pembayaran Keseimbangan Neraca
Apabila suatu negara itu mempunyai kelebihan
cadangan paluta asingmaka kebijaksanaan pemerintah untuk
mengadakan stabilisasi ekonomi dalamnegeri akan tidak
banyak menimbulkan masalah dalam neraca
pembayarainternasionalnya. Kebijaksanaan ini umumnya
berbentuk pengawasan devisa.Pengawasan devisa tidak hanya
mengatur atau mengawasi lalu lintas barangtetapi juga modal.

5. Pembangunan Ekonomi Untuk mencapai tujuan ini


pemerintah dapat mengambil kebijaksanaan seperti misalnya:

- Perlindungan terhadap industri dalam negeri


- Mengurangi impor barang konsumsi yang nonnessensial dan
mendorongimpor barang-barang yang esensial.
- Mendorong ekspor dan sebagainya.

9
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai