Disusun oleh :
Ronaldwan 201710315123
Ade Nova M 201810315048
Ardhea Regita C 201810315050
Novita Kurniawati 201810315054
Mila Maretania S 201810315056
Chita Dwi 201810315057
Defiani Nindasari 201810315059
Selawati 201810315065
Zenit Carolin 201810315070
Dosen Pengampu :
Dr. Hj. Beti Nurbaiti, STP., ME
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM AKADEMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
TAHUN AKADEMIK 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Teori Klasik
dalam Perdagangan Internasional “.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
PENDAHULUAN
TIJAUAN PUSTAKA
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith (1776) dalam bukunya The
Wealth of Nation.Adam Smith menganjurkan bahwa perdagangan bebas
sebagai kebijakann yang mampu mendorong kemakmuran suatu negara.
Adam Smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal
dengan teori keunggulan absolut.
Menurutnya, dalam perdagangan bebas, setiap negara dapat
menspesialisasikan diri dalam produksi komoditas yang memiliki
keunggulam mutlak/absolut dan mengimpor komoditi yang memperoleh
kerugian mutlak. Ia berpendapat bahwa jika suatu negara menghendaki
adanya persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi di dalam negeri
maka hal itu sama saja dengan menghendaki adanya perdagangan
antarbangsa. Setiap negara lebih baik berspesialisasi dalam komuditi-
komuditi dimana ia mempunyai keunggulan yang absolut dan mengimpor
saja komuditi-komuditi lainnya.
C. Comparative Advantage
Teori ini menyatakan bahwa biaya dari satu komonditi adalah jumlah
komonditi kedua yang harus di korbankan agar diperoleh fakto-faktor
produksi (sumber daya yang memadai) untuk menghasilkan satu unit
tambahan dari komoditi pertama. Perhatikan disini bahwa tenaga kerja
(buruh) disini bukanlah satu-satunya faktor produksi dan tidak
mengganggap bahwa biaya atau harga komoditi dapat diperoleh dari
tingkat tenaga keja (dalam hal ini tenaga kerja adalah homogen).
Suatu negara yang mempunyai biaya lebih rendah untuk suatu
komonditi (misalkan beras), berarti mempunyai keunggulan komparatif
dalam komonditi tersebut (beras) dan kerugian komparatif dalam
komonditi lain (selain beras).
BAB III
METODOLOGI
A. Sumber Data
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan laporan ini
menggunakan metode sekunder yaitu data yang di peroleh melalui jurnal
internasional pada 5 sampai 10 tahun terakhir.Sejak tahun 2010 sampai
dengan 2019, buku – buku, serta data lainnya.