Anda di halaman 1dari 35

PENGANTAR ILMU EKONOMI

INTERAKSI DENGAN DUNIA INTERNASIONAL, UANG DAN


LEMBAGA KEUANGAN, SIKLUS EKONOMI

Dosen Pembimbing :
Dr.Juhaeti, SE,MM

Nama Kelompok :
1. Gusti Agung Ayu Vinatih (191061001)
2. Yuni Masni Ida (191061002)
3.Yehezkiel Alexander Roberto Marpaung (191071044)
4. Felin Febrianti Butar Butar (191061004)
5. Akhmad Fahri Ramadhan (191071049)

Fakultas Ekonomi
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
Jakarta
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah mekanisme pasar ini sudah selesai
kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima
segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

Jakarta, 01 Desember 2019

.                                                                                                  Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perdagangan internasional merupakan salah satu cara yang diperlukan bagi suatu negara untuk
mencapai tujuan pembangunan nasionalnya. Dengan didukung kemajuan teknologi dan
aksesbilitas transportasi yang semakin maju dewasa ini, membuat perpindahan barang atau jasa
oleh setiap negara di dunia menjadi lebih cepat dan efisen. Arus informasi telah memungkinkan
setiap negara lebih mengenal dan memahami negara lain. Dalam bidang ekonomi, setiap bangsa
akan lebih mudah mengetahui dari mana barang-barang dapat diperoleh untuk memenuhi
berbagai kebutuhannya dan sebaliknya kemana memasarkan produk-produk unggulannya Pada
saat ini tidak ada satu negara pun yang berada dalam kondisi autarki atau negara yang terisolasi
tanpa adanya hubungan ekonomi dengan negara lain. Hal ini disebabkan karena tidak ada negara
yang bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Perdagangan internasional merupakan salah
satu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat pada era
globalisasi dan digitalisasi. Perdagangan saat ini mustahil untuk dapat menghentikan produk luar
negeri yang masuk ke Indonesia dengan mudah. Dengan adanya skema pasar dunia yang
semakin bebas dengan tingkat kompetisi yang tinggi namun menguntungkan sektor perdagangan
suatu komoditas memiliki resiko dan keuntungan yang besar. Memiliki resiko yang tinggi
apabila negara tidak mampu menghadirkan produk barang atau jasa yang sesuai dengan
permintaan pasar internasional, namun akan memiliki keuntungan yang signifikan apabila segala
aspek di dalam perdagangan tersebut dijadikan sebagai standar mutu suatu barang atau jasa dari
suatu negara. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan meningkatkan daya saing
produk Indonesia. Pengertian daya saing sangat luas yang mencakup ruang lingkup yang sangat
besar tentang masalah makro ekonomi dan mikro ekonomi seperti pendapatan perkapita, kinerja
lembaga, tingat produktifitas, biaya komparatif dan banyak lainnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1.Bagaimana pentingnya kerjasama ekonomi internasional, apa saja yang termasuk teori
perdagangan internasional, neraca pembayaran, dan selisih perhitungan?
2. Apa itu pengertian uang dan lembaga keuangan?
3. Apa itu siklus ekonomi?
C.TUJUAN PENULISAN
Mahasiswa dapat memahami bagaimana interaksi dengan dunia internasional terjadi
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian uang dan lembaga keuangan
Mahasiswa dapat memahami sejarah terjadinya uang, jenis jenis uang, fungsi uang
dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai uang
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami siklus ekonomi

BAB II
PEMBAHASAN

1. INTERAKSI DENGAN DUNIA INTERNASIONAL

A.      Pentingnya Kerjasama Ekonomi Internasional

Cakupan kerja sama ekonomi internasional luas sekali. Ada yang langsung memberikan
manfaat dan ada yang baru memberi manfaat dalam jangka panjang. Kerja sama ekonomi yang
dapat langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan internasional. Sebab negara
yang melakukannya akan segera mengalami peningkatan penggunaan barang-jasa maupun faktor
produksi. Misalnya dengan mengimpor mobil dari Korea Selatan, masyarakat Indonesia dapat
menikmati mobil dengan jumlah yang lebih banyak dan mungkin juga harga yang lebih murah.
Sementara itu kerja sama yang memberikan manfaat dalam jangka panjang misalnya adalah
penanaman modal langsung. Pengusaha Amerika Serikat yang menanamkan modalnya dalam
bidang industri di Indonesia, membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat berproduksi
Jika besar dan tingkat pertumbuhan perdagangan antarnegara memberikan gambaran awal
tentang adanya kesaling tergantungan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesaling
tergantungan tampaknya makin besar
B.       Teori-teori Perdagangan Internasional

1.    Merkantilisme (Merchantilism)

Merkantilisme adalah ajaran atau paradigma yang berkeyakinan bahwa perekonomian


suatu negara makin makmur bila mampu memaksimalkan surplus perdagangan. Konsekuensinya
adalah memaksimalkan ekspor sekaligus meminimumkan impor. Dengan demikian surplus
perdagangan akan maksimal. Jadi, menurut teori merkantilisme interaksi ekonomi antarnegara
diperlukan untuk meningkatkan surplus perdagangan domestik dengan cara ekspor barang
sebanyak mungkin ke negara lain, dan impor ditekan agar minimal dengan cara membatasi
bahkan menyetop impor barang hingga memberikan hak monopoli kepada produsen domestik.
Yang menjadi masalah tentang ide Merkantilisme adalah:

1. Pandangan bahwa kemakmuran suatu negara dapat diukur dari banyaknya uang
(logam mulia) yang dapat dikumpulkan. Makin banyak logam mulia yang dapat
dimiliki berarti makin baik. Konsekuensi pemikiran ini adalah surplus
perdagangan harus disimpan dalam bentuk cadangan logam mulia, terutama emas.
Pandangan ini menyebabkan surplus perdagangan yang dihasilkan tidak
menciptakan efek multiplikasi, seperti yang diharapkan dalam teori modern,
sebab meningkatnya aset yang menggangur.
2. Merkantilisme mengajurkan kebijakan perdagangan yang kontroversial, yaitu
proteksi yang ketat dan pemberian hak monopoli kepada produsen domestik.
Proteksi yang ketat bertujuan membatasi bahkan menyetop aliran impor barang
dan jasa. Dengan demikian pasar untuk produk-produk domestik terjamin.
Pemberian hak monopoli kepada produsen domestik akan meningkatkan
kemampuan bersaing dan kepastian pasar, sehingga kegiatan produksi terus
berlangsung. Kelemahan kebijakan ini adalag rakyat terpaksa membeli produk-
produk domestik yang harganya lebih mahal daripada produk negara lain.
Pemberian hak monopoli pada akhirnya memanjakan produk domestik, yang
menyebabkan mereka tidak termotivasi untuk meningkatkan efisiensi dan atau
inovasi.
2.    Keunggulan Absolut (Absolut Advantages)

Teori keunggulan absolut (absolut advantages) dibangun oleh Adam Smith sebagai perbaikan


atas Merkantilisme. Menurut Smith, surplus perdagangan yang dipaksakan lewat mekanisme
proteksi dan pemberian monopoli akan mengorbankan efisiensi dan produktivitas. Sebab lewat
perlindungan dan hak monopoli, pengusaha tidak terdorong untuk melakukan efisiensi dan
inovasi. Akibatnya, produksi yang dihasilkan bukan saja jumlahnya menjadi lebih sedikit, tetapi
juga harga jualnya makin mahal, kualitasnya pun belum tentu baik. Dengan kata lain, harga yang
harus dibayar dari kebijakan perlindungan seperti yang diusulkan Merkantilisme adalah
kesejahteraan rakyat. Sebaliknya, Smith amat yakin bahwa perdagangan akan meningkatkan
kemakmuran bila dilaksanakan melalui mekanisme perdagangan bebas. Melalui mekanisme
perdagangan bebas, para pelaku ekonomi diarahkan untuk melakukan spesialisasi dalam upaya
peningkatan efisiensi. Menurut Smith, sebaiknya spesialisasi dilakukan berdasarkan
pertimbangan keunggulan absolut, yaitu keunggulan yang dilihat dari kemampuan produksi
dengan biaya lebih rendah. Jadi, teori ini membantah merkantilisme, bahwa dengan pemberian
hak monopoli dan pembatasan impor dari produsen luar akan mengorbankan efisiensi dan
kualitas barang, bahkan harga barang mahal dan kualitas barang bisa jadi menurun karena tidak
ada produsen saingan. Paradigma yang diusung teori ini adalah kerjasama internasional harus
dilepaskan pada mekanisme perdagangan bebas namun tiap negara harus memiliki spesialisasi
berdasarkan keunggulan absolut masing-masing negara (potensi unggulan yang dimiliki oleh
masing-masing negara).

Contoh kasus: Misalnya terdapat dua negara, yaitu Indonesia dan Jepang. Karena biaya produksi
motor di Jepang Iebih murah daripada biaya produksi motor di Indonesia, maka jika seluruh
tenaga kerja dialokasikan untuk memproduksi motor, Jepang mampu memproduksi motor Iebih
banyak daripada Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mampu memproduksi Iebih banyak beras.
Karena itu sebaiknya Jepang menspesialisasikan diri pada produksi motor, sedangkan Indonesia
pada beras.

3.Keunggulan Komparatif (ComparativeAdvantages)

Keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,
perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi
barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai
contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu
memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi
timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara
efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah.
Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan
pendapatannya jika negara itu melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki
produktivitas dan efisiensi tinggi.

4.Keunggulan Kompetitif (Competitive Advantage of Nations)

Semakin memperdetail teori sebelumnya bahwa untuk menentukan spesialisasi ekonomi suatu
negara tidak cukup dilihat dari efisiensi biaya produksi, namun juga kemampuan negara tersebut
untuk bersaing dalam segala faktor, yakni:

a. Keunggulan karena faktor produksi (Factor conditions)

Faktor-faktor produksi yang memberikan kontribusi terhadap keunggulan kompetitif adalah


SDM, SDA, Iptek (knowledge resources), modal (capital resources), dan
sarana/prasarana (infrastructure).

b. Keunggulan karena faktor permintaan (Demand conditions)

Skala dan tingkat pertumbuhan pasar domestik maupun internasional merupakan salah satu
factor penunjang peningkatan daya saing. Setidak-tidaknya skala pasar yang makin membesar
akan menurunkan biaya produksi produksi per unit.

c. Keunggulan karena jaringan kerja industri (Related & supporting industry)

Penurunan biaya produksi, peningkatan kualitas, serta diterimanya produk oleh pasar, sangat
membutuhkan dukungan industri-industri terkait. Misalnya keunggulan kompetitif produk
pertanian (buah-buahan) Thailand dibanding Indonesia di antaranya disebabkan oleh dukungan
industri transportasi udara yang bersedia memberikan potongan harga untuk transportasi ekspor
buah-buahan Thailand.

d. Keunggulan karena strategi perusahaan dan bentukan persaingan pasar (Firm strategy,


structure & rivalry)

Kondisi-kondisi kurang menguntungkan yang dihadapi perusahaan-perusahaan, misalnya


persaingan antara perusahaan domestik yang sangat ketat dan tidak adanya proteksi pemerintah,
akan memaksa perusahaan memperbaiki kondisi internalnya sehingga mampu bekerja secara
efisien dan produktif, menyebabkan mereka mampu bertahan hidup dan bersaing di pasar global.

C. Neraca Pembayaran (Balance of Payments)

Neraca Pembayaran atau Balance of Payment (BOP) merupakan catatan ringkas transaksi


ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk  negara
lainnya. Struktur dasar BOP terdiri atas:

1. Neraca Lancar (Current Account)

Neraca Lancar (current account) adalah bagian BOP yang memberi gambaran ringkas


tentang transaksi barang dan jasa yang diproduksi selama periode satu tahun atau kurang
(pembayaran-pembayaran jangka pendek). Neraca lancar dapat dibedakan menjadi tiga bagian
pokok:

a. Neraca perdagangan  (balance of trade)

yaitu neraca yang mencatat transaksi ekspor dan impor barang-barang selama satu
periode. Suatu negara dikatakan mengalami defisit perdagangan bila nilai ekspor barang lebih
kecil daripada nilai impor barang. Sebaliknya dikatakan mengalami surplus perdagangan bila
nilai ekspor barang lebih besar daripada nilai impor.

b. Neraca jasa (balance of services)

yaitu neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa selama suatu periode tertentu. Jika
Indonesia menyewa armada penerbangan asing untuk memperlancar transportasi naik haji, maka
Indonesia melakukan impor jasa. Ekspor jasa terjadi bila ada pembelian jasa-jasa dalam negeri
oleh pihak asing. Misalnya turis Belanda yang berlibur ke Indonesia menikmati jasa hotel,
restoran dan jasa-jasa lainnya merupakan ekspor bagi Indonesia, sekaligus impor jasa bagi
Belanda. Yang juga dicatat dalam neraca jasa adalah pendapatan modal (investment income),
yaitu pendapatan yang diperoleh karena memiliki aset-aset finansial (saham dan obligasi) serta
aset fisik (properti) di negara lain. Bila perekonomian Indonesia harus membayar dividen, bunga,
sewa dan keuntungan kepada pihak asing atas kepemilikan aset-aset di Indonesia,
pembayarannya dicatat sebagai pembayaran atas pendapatan modal (income payments of
investment). Bila pihak Indonesia menerima dividen, bunga, sewa dan keuntungan dari negara
lain karena memiliki aset di luar negeri, akan dicatat sebagai pendapatan dari modal (income
received on investment). Selisih keduanya adalah pendapatan investasi neto (net investment
income). Suatu negara mengalami defisit neraca jasa bila impor jasa lebih besar daripada
ekspornya. Sebaliknya bila ekspor lebih besar daripada impor jasa dikatakan mengalami surplus
neraca jasa.

c. Neraca nonbalas jasa (transfer payment)

yaitu neraca yang mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa.
Misalnya bila pemerintah USA memberikan hibah kepada pemerintah negara lain. Surplus atau
defisit neraca lancar adalah penggabungan surplus dan atau defisit  neraca perdagangan dengan
neraca jasa dan nonbalas jasa. Suatu negara dikatakan mengalami surplus neraca lancar bila total
ekspor barang dan jasa lebih kecil daripada impor barang dan jasa. Defisit neraca lancar
menunjukkan bahwa pembayaran-pembayaran jangka pendek suatu negara lebih besar daripada
penerimaan-penerimaannya. Begitu juga sebaliknya bila suatu negara mengalami defisit neraca
lancar.

2. Neraca Modal (Capital Account)

Neraca modal adalah bagian dari BOP yang mencatat pembelian dan penjualan aset-aset


finansial seperti surat-surat berharga, deposito perbankan, dan investasi langsung. Singkatnya,
neraca mdal mencatat arus masuk modal (capital inflow) dan arus keluar modal (capital outflow)
selama periode tertentu (penerimaan dan pembayaran jangka panjang). Neraca modal dibedakan
menjadi:

a.    Neraca modal pemerintah (official capital), yaitu neraca yang mencatat arus keluar masuk
modal di sektor pemerintah.
b.     Neraca modal swasta (private capital), yaitu neraca yang mencatat arus keluar masuk modal
sektor swasta (dunia usaha)

Suatu negara dikatakan mengalami defisit neraca modal bila arus masuk modal lebih kecil
daripada arus keluar. Begitu juga sebaliknya.

3.  Neraca Penyeimbang (Settlement Account)

Neraca penyeimbang adalah bagian dari BOP yang menjelaskan bagaimana surplus atau


defisit BOP dibiayai. Atau bisa disebut juga sebagai catatan upaya pemerintah untuk
membiayai surplus dan defisit pada BOP.

Saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol. Maksudnya, hasil penjumlahan antara surplus
dan atau defisit neraca lancar dengan surplus dan atau defisit neraca modal adalah sama dengan
nol.  Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika
saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau
penawaran terhadap mata uang domestik menurun. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai
tukar mata uang domestik. Sebaliknya surplus neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar
domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran
harus dibuat sama dengan nol.

4. Selisih Perhitungan (Statistical Discrepancy)

          Salah satu faktor lain yang menyebabkan saldo BOP tidak sama adalah ketidaklengkapan
informasi (imperfect information) dan atau adanya transaksi- transaksi yang tidak
tercatat (unrecorded transaction). Dalam BOP, transaksi-transaksi yang tidak tercatat ini
dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan. Istilah dalam bahasa Inggris yang juga
digunakan untuk selisih perhitungan adalah error and omission.

D.      Pasar Valuta Asing dan Penentuan Nilai Tukar Mata Uang

1.         Pasar Valuta Asing

          Yang dimaksud dengan valuta asing (foreign exchange) adalah mata uang negara lain
(foreign currency) dari suatu perekonomian. Misalnya, valuta asing bagi perekonomian
Indonesia adalah mata uang lain selain rupiah, misalnya yen Jepang, ringgit Malaysia,dan bath
Thailand. Biasanya mata uang-mata uang negara-negara lain diperdagangkan dalam
suatu negara atau kawasan ekonomi, bila hubungan ekonomi baik bilateral (antardua negara)
maupun multilateral (lebih dari dua negara), relatif baik dan atau intensif. Tetapi mata uang
Brasil tidak diperdagangkan di Indonesia, karena Indonesia tidak memiliki hubungan langsung
dan atau intensif dengan Brasil.

          Untuk dapat digunakan dalam kegiatan ekonomi, maka mata uang-mata uang yang
dipergunakan mempunyai harga tertentu dalam mata uang negara lain. Harga tersebut
menggambarkan berapa banyak suatu mata uang harus dipertukarkan untuk memperoleh satu
unit mata uang lain. Istilah lain dari rasio pertukaran tersebut adalah nilai tukar (exchange rate).
Bila dikatakan nilai tukar rupiah adalah Rp.12.000,-/US$, maka untuk memperoleh satu unit US$
harus disediakan sebanyak 12.000 unit rupiah. Misalnya, jika kita ingin membeli satu unit
komputer seharga US$ 600 per unit, maka harga komputer per unit dalam rupiah adalah
Rp 7.200.000.

          Cara lain untuk menulis nilai tukar adalah dengan menulis berapa harga per rupiah
terhadap US$. Bila harga per US$ adalah Rp.12.000,- maka harga per rupiah adalah 1/12.000
US$. Karena penulisannya lebih rumit, maka penulisan yang digunakan dalam buku ini adalah
US$ 1 = Rp.12.000,-. Pengertian tersebut dikenal sebagai nilai tukar (kurs) nominal (nominal
exchange rate). Jadi apabila orang mengatakan kurs di antara dua negara, yang dimaksudkan
sebenarnya adalah kurs nominal.

Selain nilai tukar nominal, kita juga mengenal nilai tukar riil atau kurs riil (real exchange rate).
Nama tukar riil adalah harga relatif dari barang-barang kedua negara, yang menyatakan tingkat
dimana kita dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari
negara lain. Itulah sebabnya nilai tukar riil disebut juga terms of trade. Misalkan, produk sepatu
yang dihasilkan Amerika Serikat dan Indonesia. Di AS, sepasang sepatu berharga $20 dan di
Indonesia Rp 120.000,- untuk sepatu yang sama. Guna membandingkan harga dari sepatu di
kedua negara itu, kita mengubahnya menjadi mata uang umum. Jika US$1 = Rp.12.000,- maka
harga sepatu AS adalah Rp 240.000,-. Dengan demikian harga sepatu AS dua kali dari harga
sepatu Indonesia, atau harga sepatu Indonesia separuh dari harga sepatu AS. Pada harga yang
berlaku, kita dapat menukar 2 sepatu Indonesia untuk 1 sepatu AS.

Nilai tukar riil di antara kedua negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga di
kedua negara. Jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relatif
murah, dan harga barang-barang domestik relatif mahal dan sebaliknya.
a. Permintaan Terhadap Valuta Asing (Foreign Exchange Demand)

Permintaan terhadap valuta asing timbul bila penduduk suatu negara membutuhkan barang dan
jasa yang diproduksi oleh negara lain. Dengan perkataan lain, permintaan terhadap valuta asing
meningkat bila impor meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap valuta
asing terutama adalah harga mata uang asing tersebut (nilai tukarnya), tingkat pendapatan,
tingkat bunga relatif, selera, ekspektasi, dan kebijakan pemerintah.

Bila nilai tukarnya makin murah, permintaan terhadap valuta asing akan meningkat. Tetapi
selama yang berubah hanyalah nilai tukar, yang terjadi adalah pergerakan di sepanjang kurva
permintaan (movement along demand curve). Kurva permintaan akan bergeser (shifting) bila
yang berubah impor. Impor yang makin banyak akan menggeser kurva permintaan ke kanan.
Sebaliknya, impor yang makin sedikit akan menggeser kurva permintaan ke kiri.

b. Penawaran Terhadap Valuta Asing (Foreign Exchange Supply)

Penawaran terhadap valuta asing meningkat bila negara lain mengimpor barang dan jasa atau
ekspor meningkat. Penawaran terhadap valuta asing juga meningkat bila arus masuk modal
(capital flow) lebih besar daripada arus keluar modal (capital outflow). Seperti halnya kurva
permintaan, kurva penawaran akan bergeser bila faktor-faktor ceteris paribus berubah. Sebab
perubahan faktor-faktor ceteris paribus tersebut akan menyebabkan perubahan, baik dalam
neraca lancar maupun neraca modal. Misalnya, bila ekspor meningkat, kurva penawaran bergeser
ke kanan. Bila arus masuk modal meningkat, kurva penawaran valuta asing juga bergeser ke
kanan.

2.Uang dan Lembaga Keuangan

1. UANG

A.Pengertian uang

Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah dalam berbagai teransaksi dan berlaku di dalam wilayah tertentu.
Demikian pentingnya fungsi uang, sehingga keberadaan uang di suatu Negara diatur dengan
undang – undang.

b)     Sejarah Lahirnya Uang

Uang yang kita kenal sekarang mempunyai sejarah yang panjang. Perkembangan uang dapat
dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, denga cara barter, tahap kedua, dengan menggunakan
benda uang, tahap ketiga dengan menggunakan uang sebagai alat tukar. Dahulu manusia hidup
secara nomaden (berpindah-pindah) atau semi nomaden. Segala kebutuhan hidupnya diperoleh
dari alam, baik langsung maupun tidak langsung. Kebudayaan masyarakat masih sangat
sederhana, sehingga hasil kebudayaannya pun sangat terbatas. Di dalam masyarakat yang sangat
sederhana (primitif), orang belum mengenal atau menggunakan uang sebagai alat tukar. Pada
masyarakat tradisional itu tiap orang berusaha menghasilkan sendiri apa yang
dibutuhkannya. Sesuatu yang dihasilkan dari berburu, menangkap ikan,mengambil hasil hutan,
dan bertani, langsung dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Dengan kata lain, antara produksi
dan konsumsi tidak ada pemisahan. Mereka bertindak sebagai produsen (penghasil) sekaligus
sebagai konsumen (pemakai). Setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan
kemampuannya sendiri. Kebudayaan manusia lambat laun berkembang. Seiring dengan
perkembangan itu, berkembang pula kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia semakin beraneka
ragam bentuknya. Akibatnya, manusia tidak lagi mampu memenuhi seluruh
kebutuhannya dengan hasil karyanya sendiri, apalagi tidak semua kebutuhan dapat langsung
diambil dari alam. Ketidakmampuan untuk memenuhi semua kebutuhan sendiri mendorong
orang untuk berpikir, bagaimana caranya agar kebutuhannya dapat dipenuhi. Itulah sebabnya
orang mulai mencari partner kerja sama, dengan tujuan untuk saling menguntungkan. Mereka
saling menukarkan harta miliknya sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Orang yang
mempunyai telur dan memerlukan beras, mencari partner yang mempunyai beras dan sekaligus
memerlukan telur. Bila pemilik telur yang memerlukan beras itu menemukan orang
yang mempunyai beras dan membutuhkan telur, maka terjadilah tukar-menukar barang antara
orang satu dengan orang yang lain. Dengan demikian, kegiatan perekonomian dilakukan dengan
cara langsung tukar-menukar barang. Dalam perekonomian disebut
sistem barter. Jadi, barter  adalah sistem tukar antara barang dengan barang.
Perekonomian barter merupakan suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana
kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar-menukar masih
terbatas dan jual beli dilakukan dengan tukar-menukar barang. Dalam kenyataann
perekonominan barter menghadapi banyak kesulitan yang dapat menghambat perkembangan
perekonomian. Kesulitan-kesulitan perekonomian barter adalah sebagai berikut.

1. Kesulitan menemukan kehendak ganda yang selaras double coincidence of wants)

Di dalam perdagangan barter diperlukan kehendak yang selaras. Artinya, setiap orang


yang ingin mengadakan tukar-menukar barang dengan orang lain harus memiliki barang
yang diinginkan pihak lain dan mencari barang pihak lain. Kehendak ganda tersebut secara
kebetulan dapat terjadi, tetapi untuk menemukan keinginan ganda ini ternyata tidak mudah.

2. Harga atau nilai sukar ditentukan

Dalam perekonomian barter, cara menentukan harga atau nilai suatu barang harus
ditentukan pada barang tersebut. Beras dan baju mempunyai harga atau nilai tukar. Permasalahan
yang muncul adalah berapa kg beras dapat ditukarkan untuk mendapatkan sebuah baju? Hal
demikian ini sulit ditentukan, sehingga ditemui kesulitan untuk menentukan harga atau
nilai beras dan baju.

3. Pilihan pembeli dibatasi

Dalam perdagangan yang dilakukan secara barter, pihak pembeli terikat pada syarat-
syarat yang ditentukan pihak lain yang memiliki barang yang diinginkannya. Misalnya, A
hanya ingin menukarkan sebagian hasilnya, yaitu 100 kg gandum. Sedangkan B yang mencari
gandum mempunyai sapi yang harus ditukar dengan 500 kg gandum. Dalam keadaan seperti ini
A dapat memilih membatalkan pertukaran atau menukar 500 kg gandum dengan sapi.

4. Pembayaran secara kredit sulit dilaksanakan


  

Jual beli secara kredit yang akan dibayar dengan barang sulit dilaksanakan, karena
kesulitan menentukan jenis barang yang akan digunakan untuk pembayaran. Di samping itu juga
akan timbul masalah mutu atau kualitas barang yang akan digunakan untuk pembayaran.  

5. Kesulitan mengangkut dan menyimpan


Transaksi perdagangan secara barter akan menimbulkan masalah sehubungan dengan
penyediaan barang-barang dalam jumlah besar. Di samping itu, menyimpan barang dalam
jumlah banyak akan menimbulkan risiko. Penyimpanan barang memerlukan tempat dan biaya
yang besar pula.

C. Jenis-jenis uang

a.Uang Kartal

Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sirkulasi. Yang

termasuk uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang berlaku sebagai alat pembayaran

yang sah.

 Uang Kertas

Uang kertas (di Indonesia) adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai
alat tukar dan alat pembayaran. Pecahan uang kertas yang dikeluarkan Bank Indonesia saat ini
bernilai nominal Rp 1.000,00; Rp.2.000; Rp 5.000,00; Rp 10.000,00; Rp 20.000,00; Rp
50.000,00; dan Rp 100.000,00. Dewasa ini umumnya negara-negara di dunia memilih
kertas sebagai bahan pembuat uang, dengan alasan :

-          Uang kertas mudah dibawa bepergian.

-          Ongkos pembuatan mata uang kertas lebih murah dibandingkan uang logam.

-          Jika kebutuhan negara akan uang bertambah mudah, dipenuhi karena kertas mudah didapat.

 Uang Logam

Sama halnya dengan uang kertas, Bank Indonesia juga  mengeluarkan uang logam


sebagai alat tukar dan alat pembayaran yang sah. Bahan yang digunakan untuk membuat uang
logam terdiri dari emas, perak, perunggu, dan aluminium. Pecahan uang logam yang beredar di
Indonesia adalah Rp 5,00; Rp 10,00; Rp 25,00; Rp 50,00; Rp 100,00; Rp 500,00 dan Rp
1.000,00. Secara praktis uang logam Rp 5,00 telah hilang dari peredaran tapi secara
teoritis masih digunakan.

b.Uang Giral
Pertumbuhan perdagangan dalam negeri dan luar negeri terus mengalami peningkatan. Hal
itu tampak dengan adanya berbagai macam transaksi yang berskala besar dan kompleks. Dalam
situasi semacam itu uang mempunyai kelemahan untuk menyelesaikan transaksi-transaksi, karena
membawa uang dalam jumlah besar menimbulkan risiko yang besar dan juga kurang praktis.
Karena kelemahan tersebut dan didukung perkembangan dunia perbankan, maka muncullah gagasan
untuk menciptakan uang giral guna menyelesaikan berbagai transaksi di dalam maupun di luar
negeri. Uang giral adalah alat pembayaran yang sah berupa surat-surat berharga. Surat-surat
berharga itu adalah saldo rekening koran (rekening badan usaha atau perorangan) di bank yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran sewaktu-waktu. Dua bentuk uang giral yang paling banyak
ditemui adalah cek atau giro. Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah
uang kepada orang yang namanya ditunjuk pada surat tersebut. Giro adalah surat perintah dari
nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang rekening orang atau badan yang ditunjuk
oleh nasabah tersebut. Dengan mengeluarkan cek atau giro, uang giral dapat diubah menjadi uang
kartal.

d.Fungsi Uang

Dalam kehidupan masyarakat dewasa ini, uang memegang peranan yang sangat penting.


Bahkan uang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Sulit membayangkan orang
dapat hidup tanpa uang. Dalam sistem perekonomian, uang mempunyai tujuan pokok, yaitu:

- memudahkan pertukaran barang dan jasa,

- dapat menghemat waktu dan tenaga untuk melangsungkan perdagangan.

Fungsi uang, berarti kegunaan uang itu bagi setiap orang, organisasi atau masyarakat

yang memilikinya. Fungsi uang dibedakan menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.

- Fungsi Asli
1. Uang sebagai alat tukar umum ( medium of change)
Dengan uang, seseorang dapat dengan mudah menukarkannya dengan apa yang dikehendaki
dan yang dibutuhkannya. Dalam hal ini, uang mempunyai daya beli. Uang dapat
mempermudah pertukaran barang dan jasa, serta memperlancar perekonomian. Jadi, uang
dapat ditukarkan dengan berbagai jenis barang/jasa yang diperlukan secara mudah.

2. Uang sebagai alat satuan hitung (unit of account) atau pengukur nilai (standard of value)
Satuan hitung adalah nilai suatu barang dan jasa yang dinyatakan dengan uang. Sebagai
satuan hitung berarti uang dipergunakan sebagai alat untuk menunjukkan nilai barang dan jasa
yang diperjualbelikan di pasar dan besarnya kekayaan yang bisa dihitung berdasarkan penentuan
harga barang tersebut. Atau bahwa uang itu dipakai sebagai satuan untuk mengukur nilai tukar
atau harga barang.

- Fungsi turunan

1. Uang sebagai alat pembayaran yang sah (means of payment)

Pemerintah menetapkan, bahwa uang itu adalah tanda pembayaran yang sah. Artinya,
uang itu harus diterima sebagai alat pembayaran yang sah. Uang berfungsi sebagai alat
pembayaran yang dapat diterima oleh semua orang. Misalnya: untuk membayar pajak, gaji, jasa,
denda, utang pemberian hadiah, penghargaan atas prestasi seseorang, pembelian barang, dan
lain-lain.

2. Uang sebagai alat untuk menabung

Orang yang mempunyai kelebihan penghasilan dapat menyisihkan sebagian uangnya


untuk ditabung atau disimpan di bank. Menurut J.M. Keynes, alasan seseorang menabung
uangnya dalam bentuk tunai adalah untuk melakukan transaksi, berjaga - jaga, atau spekulasi.
Karena kalau orang ingin menyimpan atau menabung, maka barang yang disimpan atau ditabung
adalah uang.

3. Uang sebagai alat menimbun kekayaan (store value)

Dengan uang seseorang dapat menimbun kekayaan dengan cara membeli tanah, rumah,
kendaraan, dan perhiasan. Dengan uang seseorang akan lebih mudah menukarkan suatu barang
dengan barang lain yang ia kehendaki.

4. Standar pembayaran utang (standard of deffered payment)

Uang disebut alat pembayaran yang sah, tidak hanya dalam hal jual beli barang dan jasa,
tetapi juga bila tidak ada balas jasa yang langsung diterima. Misalnya orang membayar pajak
kepada negara, melunasi utang, dan membayar denda.

e.Nilai Uang
Uang merupakan salah satu benda ekonomi. Setiap benda ekonomi mempunyai nilai.
Masyarakat memberikan nilai kepada suatu benda, karena benda tersebut memberikan manfaat.
Hanya benda yang mempunyai manfaat bagi masyarakatlah yang mempunyai nilai. Uang
mempunyai nilai, karena uang memberi manfaat. Ada tiga macam nilai uang, yaitu nilai
intrinsik, nilai nominal, dan nilai riil atau nilai tukar.
- Nilai Instrinsik

Nilai instrinsik adalah nilai atau harga nyata dari bahan yang digunakan untuk membuat
uang. Kalau uang dibuat dari emas, maka nilai intrinsiknya adalah emas yang terkandung di
dalam mata uang tersebut. Sehingga, uang yang terbuat dari emas atau perak mempunyai nilai
lebih tinggi dari nilai uang yang terbuat dari benda lain seperti kuningan dan tembaga.

- Nilai Nominal

Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada tiap mata uang baik logam maupun
kertas. Jadi, nilai yang tertulis pada mata uang erat hubungannya dengan fungsi uang sebagai
satuan hitung. Contoh: Pada sebuah mata uang tertulis Rp 500; atau Rp 1.000; berarti nilai
nominalnya adalah lima ratus rupiah atau seribu rupiah walaupun bahan untuk membuatnya
sama.

- Nilai riil / Nilai Tukar

Nilai riil/nilai tukar uang adalah nilai uang yang diukur dengan daya beli atau kemampuan
uang tersebut untuk membeli berbagai barang dan jasa sesuai dengan harga yang berlaku. Daya
beli tergantung pada tingkat harga yang berlaku.

f.Faktor – faktor yang mempengaruhi nilai uang

Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan, penawaran, uang
yang beredar, dan kebijakan pemerintah.

-            Faktor Permintaan

Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan,


penawaran, uang yang beredar, dan kebijakan pemerintah.

-            Faktor Penawaran
Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan,
penawaran, uang yang beredar, dan kebijakan pemerintah.

-          Faktor uang yang beredar

Uang beredar adalah semua jenis uang yang beredar di masyarakat. Semakin besar
uang yang beredar di masyarakat, harga barang akan semakin naik sehingga nilai uang akan
turun. Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang, harga barang akan
turun dan nilai uang naik.

-          Faktor kebijakan pemerintah

Pemerintah dan Bank Indonesia akan senantiasa mengeluarkan kebijakan untuk


menjaga kestabilan uang yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat
sangat erat hubungan dengan nilai/harga uang. Peredaran uang yang tidak diimbangi dengan arus
barang dan jasa akan menimbulkan inflasi. Kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan
uang disebut kebijakan moneter.

2.LEMBAGA KEUANGAN

A.Pengertian lembaga keuangan

Menurut SK Menkeu RI No. 792/1990 yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan


yang memiliki kegiatan di bidang keuangan berupa penghimpunan dan penyaluran dana
kepada masyarakat terutama untuk  membiayai investasi perusahaan. Lembaga Keuangan
dibedakan menjadi dua, lembaga keuangan formal dan lembaga keuanga informal.

1.    Lembaga Keuangan Formal (BANK )

A.   Pengertian BANK

Istilah bank awalnya berasal dari bahasa Italia, yaitu banca. Banca berarti meja yang


digunakan oleh para penukar uang di pasar. Di pasar itu berlangsung tukar-menukar dan
peminjaman uang, yang disebut pasar uang. Seiring berkembangnya zaman, pengertian bank
juga turut disesuaikan. Ada banyak pengertian dan rumusan mengenai Bank yang dirumuskan
oleh para ahli. Namun, secara umum rumusan tersebut mempunyai pengertian dan tujuan yang
hampir sama. Salah satu pendapat menyatakan bahwa bank adalah badan yang mempunyai tugas
utama melakukan penghimpunan dana dari pihak ketiga dan menyalurkannya kembali ke
masyarakat. Pendapat lain menyatakan bahwa bank memiliki tugas menyalurkan dana dari pihak
yang kelebihan dana (surplus) ke pihak yang kekurangan dana (defisit).  

Definisi bank di Indonesia tercantum dalam UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan dan merupakan perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992. Menurut UU RI No. 10 Tahun
1998, yang dimaksud dengan bank  adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menya lurkannya kepda masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan lembaga keuangan yang usaha
pokoknya adalah sebagai berikut.

- Menghimpun dana dari masyarakat.


- Memberikan kredit.
- Memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran.
- Memberikan jasa-jasa dalam peredaran uang.

Selanjutnya Undang-Undang tersebut mengklasifikasikan bank menjadi tiga kelompok, yaitu


Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan Bank Sentral.

1.Bank Umum

Bank umum adalah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan


dalam bentuk giro dan deposito. Sedangkan dalam usahanya bank itu memberikan kredit
jangka pendek. Bank umum dapat didirikan oleh warga negara Indonesia dan atau badan
hukum Indonesia yang sepenuhnya dimiliki oleh warga negara Indonesia dan atau badan
hukum Indonesia. Di samping itu, Bank umum juga membeli dan menjual surat-surat
berharga serta menyewakan tempat penyimpanan barang berharga.

Bentuk badan hukum Bank umum dapat berupa salah satu dari yang disebutkan
berikut ini: Perusahaan perseroan (Persero); Perusahaan daerah; Koperasi; atau Perseroan
terbatas. Bank umum yang berbentuk hukum koperasi, kepemilikannya diatur
berdasarkan ketentuan dalam undang-undang tentang perkoperasian yang berlaku. Bank umum
yang berbentuk perseroan terbatas, sahamnya hanya dapat diterbitkan dalam bentuk saham atas
nama. Contoh: BNI ‘46, BRI, dan Bank Mandiri. Izin usaha bank umum diberikan oleh
menteri setelah mendengar pertimbangan Bank Indonesia. Syarat-syarat yang harus
dipenuhi Bank umum untuk mendapatkan izin usaha menyangkut hal-hal seperti: susunan
organisasi, permodalan, keahlian di bidang perbankan, dan kelayakan rencana kerja.

Menurut Pasal 6 UU Perbankan No. 10 tahun 1998, Bank umum mempunyai


kegiatan usaha sebagai berikut.

• Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito


berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan produk lain yang sejenis.

• Menyalurkan dana dalam bentuk kredit.

• Menerbitkan surat pengakuan utang.

• Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya.

• Kegiatan-kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Kegiatan usaha yang tidak boleh dilakukan oleh bank umum:

• Melakukan penyertaan modal, kecuali dalam hal tertentu seperti yang diatur dalam
undang-undang

• Melakukan usaha perasuransian

• Melakukan usaha lain seperti yang diatur dalam undang-undang.

2.Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara


konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) hanya dapat didirikan dan
dimiliki oleh warga negara Indonesia, pemerintah daerah atau dapat dimiliki bersama di antara
ketiganya. Bentuk hukum BPR dapat berupa: Perusahaan Daerah; Koperasi; Perseroan
Terbatas; bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

Menurut pasal 13 UU Perbankan No. 10 tahun 1998, Bank Perkreditan Rakyat memiliki


kegiatan usaha sebagai berikut.
 Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
 Memberikan kredit.
 Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
 Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank lain.

Menurut pasal 14 UU Perbankan No. 10 tahun 1998, BPR dilarang melakukan


kegiatan usaha sebagai berikut.

 Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
 Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
 Melakukan usaha perasuransian
 Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 13.
3.Bank Sentral

Bank sentral adalah bank yang berfungsi menciptakan daya beli baru berupa uang kartal
dan uang giral. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Selain Bank Sentral, Bank
Indonesia juga merupakan bank sirkulasi, karena hanya Bank Indonesia berhak mencetak uang
baik berupa uang kertas maupun uang logam. Fungsi bank sentral diatur dalam
undangundang No. 23 tahun 1999 yaitu tentang Bank Indonesia. Disebutkan bahwa tujuan Bank
Indonesia melalui kebijakan-kebijakan adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah yang menitikberatkan pada tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia
biasa dikenal dengan banknya bank (banker’s of bank). ). Tugas Bank Sentral dalam suatu
negara adalah sebagai berikut.

 Mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah.


 Mendorong kelancaran produksi, pembangunan, dan kesempatan kerja guna
meningkatkan taraf hidup rakyat.
 Mencetak uang baru.
 Menarik kembali uang dari peredaran.
 Mengawasi bank-bank yang lain, baik bank pemerintah maupun bank swasta.
 Menciptakan daya beli baru dengan cara menciptakan uang giral.
Kewenangan Bank Indonesia di bidang moneter, antara lain adalah sebagai berikut.

 Menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi.


 Melakukan pengendalian moneter, yaitu: operasi pasar terbuka, penetapan tingkat 

diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.

2.   Lembaga Keuangan Informal ( Bukan BANK )

Lembaga keuangan bukan bank adalah semua badan yang melakukan kegiatan di bidang


keuangan, secara langsung menghimpun dana dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan
menya-lurkannya ke dalam masyarakat, terutama untuk membiayai investasi perusahaan-
perusahaan. Dasar hukum pendirian dan usaha lembaga keuangan bukan bank ialah UU No. 15
Tahun 1952 dan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. Kep. 38/MK/IV/1972.

Tujuan lembaga keuangan bukan bank didirikan ada dua, yaitu:

-   mendorong pengembangan pasar uang dan pasar modal, dan


-   membantu permodalan perusahaan, terutama para pengusaha lemah.

Berbagai lembaga keuangan bukan bank yang ada di Indonesia di antaranya adalah:


koperasi kredit, pegadaian, asuransi, dana pensiun, pasar modal, lembaga
pembiayaan (multifinance).

a. Koperasi Kredit

Koperasi kredit adalah lembaga keuangan yang berbentuk koperasi yang kegiatan


usahanya menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya yang
memerlukan dengan bunga yang serendah-rendahnya. Koperasi kredit
(koperasi simpan-pinjam) merupakan suatu koperasi yang berdiri sendiri, yang
anggota – anggotanya ialah orang-orang atau badan-badan koperasi.

Jadi, bidang usaha koperasi simpan pinjam meliputi hal - hal berikut ini.


- Pengumpulan dana semaksimal mungkin berupa simpanan atau tabungan
anggota.  
- Mendorong agar timbul hasrat untuk menyimpan atau menabung pada
koperasi.  
- Menyalurkan atau memberi bantuan pinjaman atau kredit kepada anggota
untuk keperluan yang mendesak atau penting bagi tambahan modal usaha,
biaya perluasan usaha, dan lainlain.
- Melayani pembelian atau penjualan barang secara kredit atau angsuran.
b. Perum pegadaian

Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang


mempunyai kegiatan membiayai kebutuhan masyarakat, baik bersifat produktif maupun
konsumtif dengan menggunakan hukum gadai. Menurut Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata pasal 1150, gadai adalah suatu hak yang diperoleh pihak yang mempunyai
piutang (pegadaian) atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan oleh
pihak yang berhutang (nasabah) kepada pihak yang berpiutang. Pihak yang berhutang
memberikan kekuasaan kepada pihak yang mempunyai piutang untuk memiliki
barang bergerak tersebut apabila pihak yang berutang tidak dapat melunasi kewajibannya
pada saat berakhirnya jangka waktu pinjaman

Di Indonesia, lembaga keuangan bukan bank yang menggunakan dasar hukum gadai


bersifat monopoli yaitu Perusahaan Umum Pegadaian. Tugas utama Perum Pegadaian
adalah memberikan pinjaman kepada masyarakat berdasarkan hukum gadai. Tujuannya
adalah untuk mencegah berkembangnya rentenir atau pihak lain yang memberikan
pinjaman dengan bunga yang sangat tinggi dan merugikan. 

Kegiatan yang dilakukan Perum Pegadaian sebagai satu-satunya lembaga pembiayaan


berdasarkan hukum gadai adalah melakukan aktivitas pembiayaan dan menawarkan
produk berupa sejumlah jasa non-gadai. Yang dimaksud dengan aktivitas pembiayaan
adalah kredit gadai. Yang termasuk jasa non-gadai adalah penitipan
barang, penaksiran nilai barang, dan cold counter. Kredit gadai, yaitu fasilitas
(kemudahan) pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur murah, aman, dan
cepat. Hampir semua jenis barang bergerak, seperti perhiasan, barang-barang
elektronik, sepeda motor, dan lain-lain dapat dijadikan agunan. Misalnya, suatu saat kita
dihadapkan pada masalah keuangan artinya perlu tambahan modal kerja, biaya produksi,
biaya pertanian, biaya sekolah, dan lain-lain. Prosedur dalam kredit gadai ini sangat
sederhana. Kita datang ke pegadaian dengan membawa jaminan berupa barang
bergerak. Barang bergerak itu kemudian ditukarkan dengan sejumlah dana yang sesuai
dengan nilai taksiran dan kredit itu dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Barang-
barang yang dapat diterima sebagai jaminan kredit gadai (agunan) antara lain: perhiasan ,
kendaraan, dan barang-barang elektronik, serta peralatan rumah tangga dan sebagainya.

Jasa penitipan barang ditujukan kepada masyarakat yang merasa keamanan atas barang-


barang bergerak miliknya tidak terjamin, terutama bila akan meninggalkan rumahnya
dalam jangka waktu yang lama. Atas jasa ini, Perum Pegadaian menerima sejumlah uang
dari masyarakat sebagai biaya penitipan barang.

Jasa penaksiran nilai barang adalah jasa pelayanan Perum Pegadaian kepada masyarakat


untuk memberikan informasi yang tepat atas nilai barang bergerak milik masyarakat.
Perum Pegadaian dapat memberikan penilaian yang tepat karena mereka memiliki
petugas yang bersertifikat dalam jasa penaksiran nilai barang. Atas jasa ini, Perum
Pegadaian menerima sejumlah uang dari masyarakat sebagai biaya penaksiran nilai
barang.

Gold Counter, yaitu tempat penjualan perhiasan emas di Perum Pegadaian. Perhiasan-


perhiasan emas yang dijual itu berasal dari sebagian simpanan yang tidak diambil
kembali oleh pemiliknya setelah jatuh tempo. Pegadaian yang memiliki hak gadai atas
barang tersebut kemudian menjualnya ke masyarakat. Perum Pegadaian memberikan
batasan terhadap jenis barang yang dapat digadaikan, yaitu barang bergerak. Barang-
barang bergerak yang dapat digadaikan adalah: perhiasan dan emas, kendaraan, barang-
barang elektronik, barang-barang rumah tangga, mesin-mesin yang tidak ditanam, barang
yang dinilai berharga oleh Perum Pegadaian.

c. Asuransi

Asuransi adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai  kegiatan memberikan


perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan yang disebabkan oleh peristiwa yang
tidak terduga. Ada empat unsur penting dalam asuransi mekanisme perlindungan
asuransi, yakni pihak tertanggung, pihak penanggung, perjanjian, dan premi.

- Pihak tertanggung adalah seseorang yang melakukan kesepakatan dengan pihak


asuransi dengan tujuan mengharapkan perlindungan atas risiko yang mungkin
terjadi pada dirinya. Atas perlindungan tersebut, pihak tertanggung
menyatakan dirinya sanggup membayar sejumlah uang tertentu atau dikenal
dengan premi.
- Pihak penanggung adalah pihak yang memberikan perlindungan kepada pihak
tertanggung berupa pembayaran sejumlah uang sebesar nilai yang
dipertanggungkan.
- Perjanjian/polis adalah sejumlah kesepakatan antara pihak penanggung dan
pihak tertanggung dengan tujuan memberikan perlindungan.
- Premi adalah sejumlah dana tertentu yang harus dibayar oleh pihak tertanggung
sebagai konsekuensi dari disepakatinya perlindungan atau proteksi oleh pihak
penanggung. Besarnya premi tergantung pada jumlah pertanggungan dan risiko
atas pertanggungan tersebut.

2. Manfaat asuransi

Pada saat ini, semakin banyak orang yang memanfaatkan jasa asuransi. Manfaat asuransi
bagi pihak tertanggung di antaranya adalah sebagai berikut.

- Rasa aman dan perlindungan


- Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan lain
- Alat penyebaran risiko
- Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil

3. Polis asuransi

Polis asuransi adalah kesepakatan antara pihak tertanggung dan pihak penanggung yang
dituangkan dalam perjanjian tertulis. Polis asuransi ini memiliki kekuatan hukum. Oleh
karena itu, kedua belah pihak akan tetap saling bertanggung jawab memenuhi
kewajibannya masing-masing. Polis asuransi merupakan bukti perjanjian
pertanggungan dan menjadi bukti jaminan dari penanggung kepada tertanggung untuk
menggantikan kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung untuk mengganti
kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung.

d. Dana pensiun
Dana pensiun merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang
mempunyai aktivitas memberikan jaminan  kesejahteraan pada masyarakat baik untuk
kepentingan pensiun maupun akibat kecelakaan. Dana pensiun akan memberikan
ketenangan bagi seseorang di masa tuanya dan atas peristiwa yang tidak terduga. UU No.
11 tahun 1992 tentang dana pensiun menyebutkan bahwa dana pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
bagi pesertanya.

e.Pasar modal

Pasar modal adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegiatan berupa
penawaran dan perdagangan efek. Selain itu, pasar modal juga merupakan lembaga
profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek. Dengan demikian, pasar modal dikenal sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli modal/dana. Efek adalah surat berharga yang meliputi
antara lain surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham,
obligasi, tanda bukti hutang, right issue, dan waran (warant). Produk-produk yang
diperjualbelikan di pasar modal di antaranya ialah reksadana, saham, dan obligasi.

Pasar modal berbeda dengan pasar uang. Perbedaannya terletak pada jangka waktu atau
jatuh tempo produknya. Pasar uang dikenal sebagai pasar yang menyediakan sarana
peminjaman dana dalam jangka pendek (jatuh temponya kurang atau sama dengan satu
tahun). Sementara itu, pasar modal mempunyai jangka waktu panjang atau lebih dari satu
tahun. Dalam hal fungsinya, pasar uang melakukan kegiatan mengalokasikan dana
secara efektif dan efisien dari pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada pihak yang
kekurangan dana sehingga terjadi keseimbangan antara penawaran dan permintaan dana.

f.Lembaga pembiayaan

Lembaga pembiayaan atau multifinance adalah salah satu lembaga keuangan bukan bank


di Indonesia yang mempunyai kegiatan membiayai kebutuhan masyarakat baik bersifat
produktif maupun konsumtif. Beberapa bentuk lembaga pembiayaan, di antaranya ialah
sewa guna usaha (leasing), modal ventura (kodal patungan), kartu plastik (ATM dan
kartu kredit), anjak piutang (factoring), dan pembiayaan konsumen (consumers finance).
- Sewa guna usaha (leasing) adalah kegiatan sewa atau menyewakan aktiva
tetap, khususnya barang modal. Contoh perusahaan leasing adalah penyewaan
mobil.
- Modal ventura (venture capital) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyertaan modal perusahaan tertentu ke perusahaan lainnya. Di Indonesia,
perusahaan modal ventura lebih berwujud ke perusahaan pembiayaan atau
pemberi pinjaman.
- Kartu plastik adalah benda berbentuk kartu yang berbahan dasar plastik yang
digunakan untuk kebutuhan transaksi keuangan. Jenis kartu yang umum
digunakan adalah kartu kredit dan kartu ATM yang juga berfungsi
sebagai kartu debit. Kartu plastik diterbitkan oleh lembaga keuangan terutama
oleh perbankan.
- Anjak piutang adalah lembaga pembiayaan yang kegiatannya berupa
pengalihan piutang serta pengelolaan dan administrasi piutang. Pengalihan
piutang merupakan kegiatan pembiayaan karena perusahaan anjak
piutang memberikan sejumlah dana tertentu kepada klien untuk mengganti
piutang yang belum tertagih. Kegiatan pengalihan piutang ini dikenal dengan
jasa financing. Sedangkan jasa pengelolaan dan administrasi piutang dikenal
dengan jasa non-financing.
- Pembiayaan konsumen (consumers finance) adalah kegiatan pembiayaan
yang dilakukan oleh lembaga keuangan bagi konsumen dan ditujukan untuk
pembelian barang-barang yang bersifat konsumtif dan bukan untuk
keperluan produktif. Contoh lembaga pembiayaan konsumen di Indonesia
adalah Sumber Kredit.

3.SIKLUS EKONOMI

A.Pengertian dan Teori Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi adalah fluktuasi ekonomi yang melanda produksi nasional, pendapatan,
kesempatan kerja, yang biasanya berlangsung selama 2 sampai 10 th, yang ditandai
dengan adanya kontraksi dan ekspansi di seluruh sektor ekonomi.
Pertengahan abad XIX, John Stuart Mill, dalam Principles of Political Economy (1848)
mengungkapkan tentang adanya krisis krisis komersial (commercial crisis) yang muncul
secara periodik. Dalam tahun yang sama, Marx dan Engels di Communist
Manifesto (1848) juga menyatakan krisis komersial yang dialami secara berulang-ulang
dan periodik sebagai salah satu ciri pokok sistem kapitalis.

Kemudian dalam bagian kedua abad XIX Clement Juglar (ilmuwan bangsa Perancis)
membeberkan secara empiris sistematis sifat dan corak krisis komersial yang berulang
secara periodik. Juglar adalah pengarang pertama kali yang menggunakan istilah siklus
(cycle) dengan menonjolkan perkiraan-perkiraan lamanya masa waktu menaik dan
menurunnya kegiatan ekonomi di antara peristiwa dua krisis. Dengan kata lain,
ditunjukkannya panjang-pendeknya gelombang suatu siklus kegiatan ekonomi: dari titik
terendah sampai titik terendah berikutnya.

Clement Juglar harus dianggap pakar perintis yang meletakkan dasar pengembangan
teori siklus ekonomi selanjutnya. Kemudian lama tidak ada pemikiran baru, setelahnya
akhir abad XIX awal abad XX muncul pemikiran Tugan-Baranowski (ekonom dari
Rusia) yang menyajikan kerangka analisis dan dasar teori sebagai landasan pemikiran
modern ilmu siklus ekonomi.
Juglar dan Tugan-Baranowski adalah dua pakar ekonomi yang pemikirannya mengawali
perkembangan teori siklus ekonomi, yang selama  bagian pertama abad XX
dikembangkan, dipaparkan sejumlah tokoh pemikir lain diantaranya: Arthur Spiethof
(Jerman), Albert Aftalion (Perancis), Joseph Schumpeter (Austria), Wesley Mitchell
(Amerika), Gottfried von Haberler (Jerman), Friederich von Hayek (Austria).

b.Anatomi Siklus Ekonomi


Siklus eknomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik-turun aktivitas ekonomi,
yang terdiri atas empat elemen:
1.) Gerakan Menaik (Upturn atau Expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik
(upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila
gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
2.) Titik Puncak atau Kulminasi (Peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya. Suatu ketika gerakan menaik ini
mencapai titik tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah
mencapai titik kulminasi, perekonomian akan mengalami penurunan kembali.

3.) Gerakan Menurun (Downturn atau Recession)


Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya output yang dilihat dari
menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi. Kadang-kadang gerakan penurunan ini
disebut resesi (recession), bila terjadi selama minimaldua triwulan berturut-turut.

4.) Titik Terendah atau Nadir (Trough)


Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling rendah, yang
disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih
kembali dilihat dari adanya gerakan menaik Biasanya.

b.Durasi Siklus Ekonomi


Berikut ini terdapat beberapa durasi siklus ekonomi, yaitu sebagai berikut:

1.) Siklus Jangka Pendek (Kitchin Cycle)


Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 tahun. Pola siklus ini ditemukan oleh Joseph
Kitchin (1923). Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi siklus jangka pendek adalah
pengaruh alamiah (nature) dan adat istiadat atau kebiasaan (custom). Yang termasuk
pengaruh alamiah antara lain siklus iklim, pengaruh sinar matahari, curah hujan,
kekuatan angin, dan gelombang laut.
Misalnya, di Indonesia kegiatan penanaman padi akan memuncak pada musim
penghujan. Pengaruh adat istiadat maupun kebiasaan terhadap aktivitas ekonomi jangka
pendek juga terlihat. Di negara-negara barat pengaruh perayaan Natal dan Tahun Baru
terhadap aktivitas perekonomian yang dapat disamakan dengan pengaruh bulan
Ramadhan dan Hari Raya Lebaran terhadap perekonomian di Indonesia.
2.) Siklus Jangka Menengah (Juglar Cycle)
Durasi siklus jangka menengah berkisar  7-11 tahun. Pola siklus ini pertama kali
ditemukan oleh Clement Juglar (1860). Menurut ekonomi inggris, William Stanley
Jevon siklus ekonomi di bumi dipengaruhi oleh faktor eksternal, yaitu siklus bintik
matahari (sunspot) yang berdaur ulang 11 tahun sekali. Aktivitas bintik matahari
menurut Jevon, akan mempengaruhi siklus iklim atau cuaca. Siklus iklim atau cuaca
akan mempengaruhi output perekonomian, yang muaranya mempengaruhi output
perekonomian nasional.

3.) Siklus Jangka Panjang (Kondratief Cycle)


Pola siklus jangka panjang pertama kali ditemukan oleh Nicolai D. Kondratief (1925).
Durasi siklus jangka panjang berkisar antara 48-60 tahun. Salah satu faktor yang berada
di belakang siklus jangka panjang adalah ditemukan dan diterapkannya teknologi baru
(invention and innovation). Contohnya, siklus jangka panjang yang terjadi di Amerika
Serikat antara lain periode 1787-1842 dan 1843-1847.

c.Siklus Ekonomi Kesempatan Kerja


Secara umum ada hubungan positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja,
terutama bila analisisnya jangka pendek. bila output riil berada di bawah output natural,
maka tingkat pengangguran meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural.
Sebaliknya, bila output riil melebihi output natural tingkat pengangguran akan menurun
dan lebih rendah daripada tingkat pengangguran natural. Jika output riil sama dengan
output natural, tingkat pengangguran akan sama dengan tingkat pengangguran natural.

d.Pengelolaan Siklus Ekonomi


Siklus ekonomi tidak dapat terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelola siklus
agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus
diusahakan stabil meningkat. Dalam arti, simpangan gerak naik turun output diusahakan
tidak terlalu lebar, sementara kecenderungan output jangka panjang terus meningkat.
Sumbu vertical dalam diagram adalah output riil. Sedangkan garis lurus adalah trend
output natural. Pada awalnya, memang fluktuasi output sangat besar, karena simpangan
siklus selama periode sangar besar. Namun karena pengelolaan yang baik, maka
simpangan dalam periode selanjutnya mengecil, sementara ekonomi mampu
mempertahankan pertumbuhan hangka panjangnya karena output natural terus
meningkat.
- Kebijakan Jangka Pendek
Target utama kebijakan jangka pendek adalah mengatasi perbedaan output riil dengan
output natural (output gap).
- Kebijakan Jangka Panjang
Target yang ingin dicapai dalam jangka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat
pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Diagram 1.7
menggambarkan bahwa simoangan siklus semakin kecil. Tetapi kondisi diagram di atas
kurang baik daripada yang di bawah sebab pertumbuhan ekonominya relatif sangat
rendah, dilihat dari sudut kemiringan garis trend.

e.Periode Siklus Ekonomi Indonesia


Berikut ini terdapat beberapa periode siklus ekonomi indonesia, yaitu sebagai berikut:
1.) Periode 1969-1995
Yaitu sebagai berikut:
1. Indikator PDB Riil
Bila menggunakan data PDB riil bertahun dasar 1990, perekonomian Indonesia selama
1969-1994 terus mengalami pertumbuhan, dalam arti selama PJP I perekonomian
Indonesia mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Selama PJP I pemerintah dapat
mempertahankan pertumbuhan jangka panjang. Hal ini yang menyebabkan selama PJP
I, PDB riil menjadi sekitar 6 kali lipat.

2. Indikator Pertumbuhan Ekonomi


Berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi dapat disimpulkan bahwa selama PJP I
mengalami fluktuatif tingkat pertumbuhan ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi
yang sangat fluktuatif disebabkan perekonomian Indonesia sangat tergantung kepada
kondisi eksternal. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama periode 1970-an,
khususnya 1971-1973 disebabkan  naiknya harga minyak bumi, yang meningkatkan
penerimaan ekspor migas (oil boom). Sedangkan pertumbuhan ekonomi yang rendah
terutama pada periode 1982, disebabkan perekonomian mengalami resesi.

2.) Periode 1990-an


Memasuki tahun 1990-an perekonomian Indonesia kembali menikmati pertumbuhan
tinggi. Tingkat pertumbuhan yang tinggi ini menyebabkan selama 7 tahun pertama
periode 1990-an, PDB riil hamper menjadi dua kali lipat yaitu dari RP 263 triliun di
tahun 1990 menjadi RP 434 triliun di tahun 1997.

3.) Krisis Ekonomi 1998


Selama periode 1990an, resesi terjadi pada triwulan pertama dan kedua 1998. Resesi ini
menandai dimulainya krisis ekonomi Indonesia, setelah diawali krisis nilai tukar rupiah
pertengahan tahun 1997. Memasuki tahun 1999 perekonomian tidak mengalami
penurunan output lagi, sedangkan tahun 2000 output sudah mulai tumbuh kembali.
Namun tingkat pertumbuhan masih di bawah rata-rata 1990-1999.
Krisis ekonomi Indonesia merupakan konsekuensi dari mekanisme pasar yang ditempuh
pemerintah. Risiko dari mekanisme pasar adalah kegagalan pasar (market failure), yang
disebebkan ketidaksempurnaan informasi (imperfect information) dan penyimpangan
moral (moral hazard) para pelaku ekonomi.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi nilai ekspor dan
impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa dipastikan secara garis besar
nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan terus berkembangnya keadaan ekonomi.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam
hal ini seharusnya pemerintah bisa lebih cerdik dalam menyiasati keadaan.

Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber devisa negara yang
menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih dikembangkan lagi bikan tidak
mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat banyak keuntungan dari sektor tersebut.

B. Saran
Diharapkan kepada seluruh pembaca agar dapat mengetahui dan memahami teori interaksi
dengan dunia internasional,uang dan lembaga keuangan dan siklus ekonomi. Sehingga suatu saat
kelak makalah ini dapat berguna bagi kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai