Dosen Pembimbing :
Dr.Juhaeti, SE,MM
Nama Kelompok :
1. Gusti Agung Ayu Vinatih (191061001)
2. Yuni Masni Ida (191061002)
3.Yehezkiel Alexander Roberto Marpaung (191071044)
4. Felin Febrianti Butar Butar (191061004)
5. Akhmad Fahri Ramadhan (191071049)
Fakultas Ekonomi
Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
Jakarta
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat dan karunianya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Makalah mekanisme pasar ini sudah selesai
kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak sehingga bisa
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi didalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk menerima
segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga kami bisa
melakukan perbaikan makalah ilmiah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar. Akhir
kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
. Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Cakupan kerja sama ekonomi internasional luas sekali. Ada yang langsung memberikan
manfaat dan ada yang baru memberi manfaat dalam jangka panjang. Kerja sama ekonomi yang
dapat langsung memberikan manfaat terutama adalah perdagangan internasional. Sebab negara
yang melakukannya akan segera mengalami peningkatan penggunaan barang-jasa maupun faktor
produksi. Misalnya dengan mengimpor mobil dari Korea Selatan, masyarakat Indonesia dapat
menikmati mobil dengan jumlah yang lebih banyak dan mungkin juga harga yang lebih murah.
Sementara itu kerja sama yang memberikan manfaat dalam jangka panjang misalnya adalah
penanaman modal langsung. Pengusaha Amerika Serikat yang menanamkan modalnya dalam
bidang industri di Indonesia, membutuhkan waktu beberapa tahun sebelum dapat berproduksi
Jika besar dan tingkat pertumbuhan perdagangan antarnegara memberikan gambaran awal
tentang adanya kesaling tergantungan, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kesaling
tergantungan tampaknya makin besar
B. Teori-teori Perdagangan Internasional
1. Merkantilisme (Merchantilism)
1. Pandangan bahwa kemakmuran suatu negara dapat diukur dari banyaknya uang
(logam mulia) yang dapat dikumpulkan. Makin banyak logam mulia yang dapat
dimiliki berarti makin baik. Konsekuensi pemikiran ini adalah surplus
perdagangan harus disimpan dalam bentuk cadangan logam mulia, terutama emas.
Pandangan ini menyebabkan surplus perdagangan yang dihasilkan tidak
menciptakan efek multiplikasi, seperti yang diharapkan dalam teori modern,
sebab meningkatnya aset yang menggangur.
2. Merkantilisme mengajurkan kebijakan perdagangan yang kontroversial, yaitu
proteksi yang ketat dan pemberian hak monopoli kepada produsen domestik.
Proteksi yang ketat bertujuan membatasi bahkan menyetop aliran impor barang
dan jasa. Dengan demikian pasar untuk produk-produk domestik terjamin.
Pemberian hak monopoli kepada produsen domestik akan meningkatkan
kemampuan bersaing dan kepastian pasar, sehingga kegiatan produksi terus
berlangsung. Kelemahan kebijakan ini adalag rakyat terpaksa membeli produk-
produk domestik yang harganya lebih mahal daripada produk negara lain.
Pemberian hak monopoli pada akhirnya memanjakan produk domestik, yang
menyebabkan mereka tidak termotivasi untuk meningkatkan efisiensi dan atau
inovasi.
2. Keunggulan Absolut (Absolut Advantages)
Contoh kasus: Misalnya terdapat dua negara, yaitu Indonesia dan Jepang. Karena biaya produksi
motor di Jepang Iebih murah daripada biaya produksi motor di Indonesia, maka jika seluruh
tenaga kerja dialokasikan untuk memproduksi motor, Jepang mampu memproduksi motor Iebih
banyak daripada Indonesia. Sebaliknya, Indonesia mampu memproduksi Iebih banyak beras.
Karena itu sebaiknya Jepang menspesialisasikan diri pada produksi motor, sedangkan Indonesia
pada beras.
3.Keunggulan Komparatif (ComparativeAdvantages)
Keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya,
perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia
berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi
barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai
contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu
memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi
timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara
efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah.
Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan
pendapatannya jika negara itu melakukan spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki
produktivitas dan efisiensi tinggi.
Semakin memperdetail teori sebelumnya bahwa untuk menentukan spesialisasi ekonomi suatu
negara tidak cukup dilihat dari efisiensi biaya produksi, namun juga kemampuan negara tersebut
untuk bersaing dalam segala faktor, yakni:
Skala dan tingkat pertumbuhan pasar domestik maupun internasional merupakan salah satu
factor penunjang peningkatan daya saing. Setidak-tidaknya skala pasar yang makin membesar
akan menurunkan biaya produksi produksi per unit.
Penurunan biaya produksi, peningkatan kualitas, serta diterimanya produk oleh pasar, sangat
membutuhkan dukungan industri-industri terkait. Misalnya keunggulan kompetitif produk
pertanian (buah-buahan) Thailand dibanding Indonesia di antaranya disebabkan oleh dukungan
industri transportasi udara yang bersedia memberikan potongan harga untuk transportasi ekspor
buah-buahan Thailand.
yaitu neraca yang mencatat transaksi ekspor dan impor barang-barang selama satu
periode. Suatu negara dikatakan mengalami defisit perdagangan bila nilai ekspor barang lebih
kecil daripada nilai impor barang. Sebaliknya dikatakan mengalami surplus perdagangan bila
nilai ekspor barang lebih besar daripada nilai impor.
yaitu neraca yang mencatat ekspor dan impor jasa selama suatu periode tertentu. Jika
Indonesia menyewa armada penerbangan asing untuk memperlancar transportasi naik haji, maka
Indonesia melakukan impor jasa. Ekspor jasa terjadi bila ada pembelian jasa-jasa dalam negeri
oleh pihak asing. Misalnya turis Belanda yang berlibur ke Indonesia menikmati jasa hotel,
restoran dan jasa-jasa lainnya merupakan ekspor bagi Indonesia, sekaligus impor jasa bagi
Belanda. Yang juga dicatat dalam neraca jasa adalah pendapatan modal (investment income),
yaitu pendapatan yang diperoleh karena memiliki aset-aset finansial (saham dan obligasi) serta
aset fisik (properti) di negara lain. Bila perekonomian Indonesia harus membayar dividen, bunga,
sewa dan keuntungan kepada pihak asing atas kepemilikan aset-aset di Indonesia,
pembayarannya dicatat sebagai pembayaran atas pendapatan modal (income payments of
investment). Bila pihak Indonesia menerima dividen, bunga, sewa dan keuntungan dari negara
lain karena memiliki aset di luar negeri, akan dicatat sebagai pendapatan dari modal (income
received on investment). Selisih keduanya adalah pendapatan investasi neto (net investment
income). Suatu negara mengalami defisit neraca jasa bila impor jasa lebih besar daripada
ekspornya. Sebaliknya bila ekspor lebih besar daripada impor jasa dikatakan mengalami surplus
neraca jasa.
yaitu neraca yang mencatat transaksi-transaksi yang bukan sebagai akibat balas jasa.
Misalnya bila pemerintah USA memberikan hibah kepada pemerintah negara lain. Surplus atau
defisit neraca lancar adalah penggabungan surplus dan atau defisit neraca perdagangan dengan
neraca jasa dan nonbalas jasa. Suatu negara dikatakan mengalami surplus neraca lancar bila total
ekspor barang dan jasa lebih kecil daripada impor barang dan jasa. Defisit neraca lancar
menunjukkan bahwa pembayaran-pembayaran jangka pendek suatu negara lebih besar daripada
penerimaan-penerimaannya. Begitu juga sebaliknya bila suatu negara mengalami defisit neraca
lancar.
a. Neraca modal pemerintah (official capital), yaitu neraca yang mencatat arus keluar masuk
modal di sektor pemerintah.
b. Neraca modal swasta (private capital), yaitu neraca yang mencatat arus keluar masuk modal
sektor swasta (dunia usaha)
Suatu negara dikatakan mengalami defisit neraca modal bila arus masuk modal lebih kecil
daripada arus keluar. Begitu juga sebaliknya.
Saldo neraca pembayaran adalah sama dengan nol. Maksudnya, hasil penjumlahan antara surplus
dan atau defisit neraca lancar dengan surplus dan atau defisit neraca modal adalah sama dengan
nol. Saldo neraca pembayaran mempunyai konsekuensi terhadap nilai tukar mata uang. Jika
saldo neraca pembayaran defisit, maka permintaan terhadap mata uang asing meningkat atau
penawaran terhadap mata uang domestik menurun. Hal ini dapat menyebabkan melemahnya nilai
tukar mata uang domestik. Sebaliknya surplus neraca pembayaran akan memperkuat nilai tukar
domestik. Jika pemerintah ingin menjaga stabilitas nilai tukar, maka saldo neraca pembayaran
harus dibuat sama dengan nol.
Salah satu faktor lain yang menyebabkan saldo BOP tidak sama adalah ketidaklengkapan
informasi (imperfect information) dan atau adanya transaksi- transaksi yang tidak
tercatat (unrecorded transaction). Dalam BOP, transaksi-transaksi yang tidak tercatat ini
dimasukkan ke dalam bagian selisih perhitungan. Istilah dalam bahasa Inggris yang juga
digunakan untuk selisih perhitungan adalah error and omission.
Yang dimaksud dengan valuta asing (foreign exchange) adalah mata uang negara lain
(foreign currency) dari suatu perekonomian. Misalnya, valuta asing bagi perekonomian
Indonesia adalah mata uang lain selain rupiah, misalnya yen Jepang, ringgit Malaysia,dan bath
Thailand. Biasanya mata uang-mata uang negara-negara lain diperdagangkan dalam
suatu negara atau kawasan ekonomi, bila hubungan ekonomi baik bilateral (antardua negara)
maupun multilateral (lebih dari dua negara), relatif baik dan atau intensif. Tetapi mata uang
Brasil tidak diperdagangkan di Indonesia, karena Indonesia tidak memiliki hubungan langsung
dan atau intensif dengan Brasil.
Untuk dapat digunakan dalam kegiatan ekonomi, maka mata uang-mata uang yang
dipergunakan mempunyai harga tertentu dalam mata uang negara lain. Harga tersebut
menggambarkan berapa banyak suatu mata uang harus dipertukarkan untuk memperoleh satu
unit mata uang lain. Istilah lain dari rasio pertukaran tersebut adalah nilai tukar (exchange rate).
Bila dikatakan nilai tukar rupiah adalah Rp.12.000,-/US$, maka untuk memperoleh satu unit US$
harus disediakan sebanyak 12.000 unit rupiah. Misalnya, jika kita ingin membeli satu unit
komputer seharga US$ 600 per unit, maka harga komputer per unit dalam rupiah adalah
Rp 7.200.000.
Cara lain untuk menulis nilai tukar adalah dengan menulis berapa harga per rupiah
terhadap US$. Bila harga per US$ adalah Rp.12.000,- maka harga per rupiah adalah 1/12.000
US$. Karena penulisannya lebih rumit, maka penulisan yang digunakan dalam buku ini adalah
US$ 1 = Rp.12.000,-. Pengertian tersebut dikenal sebagai nilai tukar (kurs) nominal (nominal
exchange rate). Jadi apabila orang mengatakan kurs di antara dua negara, yang dimaksudkan
sebenarnya adalah kurs nominal.
Selain nilai tukar nominal, kita juga mengenal nilai tukar riil atau kurs riil (real exchange rate).
Nama tukar riil adalah harga relatif dari barang-barang kedua negara, yang menyatakan tingkat
dimana kita dapat memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari
negara lain. Itulah sebabnya nilai tukar riil disebut juga terms of trade. Misalkan, produk sepatu
yang dihasilkan Amerika Serikat dan Indonesia. Di AS, sepasang sepatu berharga $20 dan di
Indonesia Rp 120.000,- untuk sepatu yang sama. Guna membandingkan harga dari sepatu di
kedua negara itu, kita mengubahnya menjadi mata uang umum. Jika US$1 = Rp.12.000,- maka
harga sepatu AS adalah Rp 240.000,-. Dengan demikian harga sepatu AS dua kali dari harga
sepatu Indonesia, atau harga sepatu Indonesia separuh dari harga sepatu AS. Pada harga yang
berlaku, kita dapat menukar 2 sepatu Indonesia untuk 1 sepatu AS.
Nilai tukar riil di antara kedua negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga di
kedua negara. Jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri relatif
murah, dan harga barang-barang domestik relatif mahal dan sebaliknya.
a. Permintaan Terhadap Valuta Asing (Foreign Exchange Demand)
Permintaan terhadap valuta asing timbul bila penduduk suatu negara membutuhkan barang dan
jasa yang diproduksi oleh negara lain. Dengan perkataan lain, permintaan terhadap valuta asing
meningkat bila impor meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan terhadap valuta
asing terutama adalah harga mata uang asing tersebut (nilai tukarnya), tingkat pendapatan,
tingkat bunga relatif, selera, ekspektasi, dan kebijakan pemerintah.
Bila nilai tukarnya makin murah, permintaan terhadap valuta asing akan meningkat. Tetapi
selama yang berubah hanyalah nilai tukar, yang terjadi adalah pergerakan di sepanjang kurva
permintaan (movement along demand curve). Kurva permintaan akan bergeser (shifting) bila
yang berubah impor. Impor yang makin banyak akan menggeser kurva permintaan ke kanan.
Sebaliknya, impor yang makin sedikit akan menggeser kurva permintaan ke kiri.
Penawaran terhadap valuta asing meningkat bila negara lain mengimpor barang dan jasa atau
ekspor meningkat. Penawaran terhadap valuta asing juga meningkat bila arus masuk modal
(capital flow) lebih besar daripada arus keluar modal (capital outflow). Seperti halnya kurva
permintaan, kurva penawaran akan bergeser bila faktor-faktor ceteris paribus berubah. Sebab
perubahan faktor-faktor ceteris paribus tersebut akan menyebabkan perubahan, baik dalam
neraca lancar maupun neraca modal. Misalnya, bila ekspor meningkat, kurva penawaran bergeser
ke kanan. Bila arus masuk modal meningkat, kurva penawaran valuta asing juga bergeser ke
kanan.
1. UANG
A.Pengertian uang
Uang adalah suatu benda dengan satuan hitung tertentu yang dapat digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah dalam berbagai teransaksi dan berlaku di dalam wilayah tertentu.
Demikian pentingnya fungsi uang, sehingga keberadaan uang di suatu Negara diatur dengan
undang – undang.
Uang yang kita kenal sekarang mempunyai sejarah yang panjang. Perkembangan uang dapat
dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, denga cara barter, tahap kedua, dengan menggunakan
benda uang, tahap ketiga dengan menggunakan uang sebagai alat tukar. Dahulu manusia hidup
secara nomaden (berpindah-pindah) atau semi nomaden. Segala kebutuhan hidupnya diperoleh
dari alam, baik langsung maupun tidak langsung. Kebudayaan masyarakat masih sangat
sederhana, sehingga hasil kebudayaannya pun sangat terbatas. Di dalam masyarakat yang sangat
sederhana (primitif), orang belum mengenal atau menggunakan uang sebagai alat tukar. Pada
masyarakat tradisional itu tiap orang berusaha menghasilkan sendiri apa yang
dibutuhkannya. Sesuatu yang dihasilkan dari berburu, menangkap ikan,mengambil hasil hutan,
dan bertani, langsung dikonsumsi oleh anggota keluarganya. Dengan kata lain, antara produksi
dan konsumsi tidak ada pemisahan. Mereka bertindak sebagai produsen (penghasil) sekaligus
sebagai konsumen (pemakai). Setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan
kemampuannya sendiri. Kebudayaan manusia lambat laun berkembang. Seiring dengan
perkembangan itu, berkembang pula kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia semakin beraneka
ragam bentuknya. Akibatnya, manusia tidak lagi mampu memenuhi seluruh
kebutuhannya dengan hasil karyanya sendiri, apalagi tidak semua kebutuhan dapat langsung
diambil dari alam. Ketidakmampuan untuk memenuhi semua kebutuhan sendiri mendorong
orang untuk berpikir, bagaimana caranya agar kebutuhannya dapat dipenuhi. Itulah sebabnya
orang mulai mencari partner kerja sama, dengan tujuan untuk saling menguntungkan. Mereka
saling menukarkan harta miliknya sehingga kebutuhannya dapat terpenuhi. Orang yang
mempunyai telur dan memerlukan beras, mencari partner yang mempunyai beras dan sekaligus
memerlukan telur. Bila pemilik telur yang memerlukan beras itu menemukan orang
yang mempunyai beras dan membutuhkan telur, maka terjadilah tukar-menukar barang antara
orang satu dengan orang yang lain. Dengan demikian, kegiatan perekonomian dilakukan dengan
cara langsung tukar-menukar barang. Dalam perekonomian disebut
sistem barter. Jadi, barter adalah sistem tukar antara barang dengan barang.
Perekonomian barter merupakan suatu sistem kegiatan ekonomi masyarakat di mana
kegiatan produksi dan perdagangan masih sangat sederhana, kegiatan tukar-menukar masih
terbatas dan jual beli dilakukan dengan tukar-menukar barang. Dalam kenyataann
perekonominan barter menghadapi banyak kesulitan yang dapat menghambat perkembangan
perekonomian. Kesulitan-kesulitan perekonomian barter adalah sebagai berikut.
Dalam perekonomian barter, cara menentukan harga atau nilai suatu barang harus
ditentukan pada barang tersebut. Beras dan baju mempunyai harga atau nilai tukar. Permasalahan
yang muncul adalah berapa kg beras dapat ditukarkan untuk mendapatkan sebuah baju? Hal
demikian ini sulit ditentukan, sehingga ditemui kesulitan untuk menentukan harga atau
nilai beras dan baju.
Dalam perdagangan yang dilakukan secara barter, pihak pembeli terikat pada syarat-
syarat yang ditentukan pihak lain yang memiliki barang yang diinginkannya. Misalnya, A
hanya ingin menukarkan sebagian hasilnya, yaitu 100 kg gandum. Sedangkan B yang mencari
gandum mempunyai sapi yang harus ditukar dengan 500 kg gandum. Dalam keadaan seperti ini
A dapat memilih membatalkan pertukaran atau menukar 500 kg gandum dengan sapi.
Jual beli secara kredit yang akan dibayar dengan barang sulit dilaksanakan, karena
kesulitan menentukan jenis barang yang akan digunakan untuk pembayaran. Di samping itu juga
akan timbul masalah mutu atau kualitas barang yang akan digunakan untuk pembayaran.
C. Jenis-jenis uang
a.Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau bank sirkulasi. Yang
termasuk uang kartal adalah uang kertas dan uang logam yang berlaku sebagai alat pembayaran
yang sah.
Uang Kertas
Uang kertas (di Indonesia) adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai
alat tukar dan alat pembayaran. Pecahan uang kertas yang dikeluarkan Bank Indonesia saat ini
bernilai nominal Rp 1.000,00; Rp.2.000; Rp 5.000,00; Rp 10.000,00; Rp 20.000,00; Rp
50.000,00; dan Rp 100.000,00. Dewasa ini umumnya negara-negara di dunia memilih
kertas sebagai bahan pembuat uang, dengan alasan :
- Jika kebutuhan negara akan uang bertambah mudah, dipenuhi karena kertas mudah didapat.
Uang Logam
b.Uang Giral
Pertumbuhan perdagangan dalam negeri dan luar negeri terus mengalami peningkatan. Hal
itu tampak dengan adanya berbagai macam transaksi yang berskala besar dan kompleks. Dalam
situasi semacam itu uang mempunyai kelemahan untuk menyelesaikan transaksi-transaksi, karena
membawa uang dalam jumlah besar menimbulkan risiko yang besar dan juga kurang praktis.
Karena kelemahan tersebut dan didukung perkembangan dunia perbankan, maka muncullah gagasan
untuk menciptakan uang giral guna menyelesaikan berbagai transaksi di dalam maupun di luar
negeri. Uang giral adalah alat pembayaran yang sah berupa surat-surat berharga. Surat-surat
berharga itu adalah saldo rekening koran (rekening badan usaha atau perorangan) di bank yang dapat
digunakan sebagai alat pembayaran sewaktu-waktu. Dua bentuk uang giral yang paling banyak
ditemui adalah cek atau giro. Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayarkan sejumlah
uang kepada orang yang namanya ditunjuk pada surat tersebut. Giro adalah surat perintah dari
nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang rekening orang atau badan yang ditunjuk
oleh nasabah tersebut. Dengan mengeluarkan cek atau giro, uang giral dapat diubah menjadi uang
kartal.
d.Fungsi Uang
Fungsi uang, berarti kegunaan uang itu bagi setiap orang, organisasi atau masyarakat
yang memilikinya. Fungsi uang dibedakan menjadi fungsi asli dan fungsi turunan.
- Fungsi Asli
1. Uang sebagai alat tukar umum ( medium of change)
Dengan uang, seseorang dapat dengan mudah menukarkannya dengan apa yang dikehendaki
dan yang dibutuhkannya. Dalam hal ini, uang mempunyai daya beli. Uang dapat
mempermudah pertukaran barang dan jasa, serta memperlancar perekonomian. Jadi, uang
dapat ditukarkan dengan berbagai jenis barang/jasa yang diperlukan secara mudah.
2. Uang sebagai alat satuan hitung (unit of account) atau pengukur nilai (standard of value)
Satuan hitung adalah nilai suatu barang dan jasa yang dinyatakan dengan uang. Sebagai
satuan hitung berarti uang dipergunakan sebagai alat untuk menunjukkan nilai barang dan jasa
yang diperjualbelikan di pasar dan besarnya kekayaan yang bisa dihitung berdasarkan penentuan
harga barang tersebut. Atau bahwa uang itu dipakai sebagai satuan untuk mengukur nilai tukar
atau harga barang.
- Fungsi turunan
Pemerintah menetapkan, bahwa uang itu adalah tanda pembayaran yang sah. Artinya,
uang itu harus diterima sebagai alat pembayaran yang sah. Uang berfungsi sebagai alat
pembayaran yang dapat diterima oleh semua orang. Misalnya: untuk membayar pajak, gaji, jasa,
denda, utang pemberian hadiah, penghargaan atas prestasi seseorang, pembelian barang, dan
lain-lain.
Dengan uang seseorang dapat menimbun kekayaan dengan cara membeli tanah, rumah,
kendaraan, dan perhiasan. Dengan uang seseorang akan lebih mudah menukarkan suatu barang
dengan barang lain yang ia kehendaki.
Uang disebut alat pembayaran yang sah, tidak hanya dalam hal jual beli barang dan jasa,
tetapi juga bila tidak ada balas jasa yang langsung diterima. Misalnya orang membayar pajak
kepada negara, melunasi utang, dan membayar denda.
e.Nilai Uang
Uang merupakan salah satu benda ekonomi. Setiap benda ekonomi mempunyai nilai.
Masyarakat memberikan nilai kepada suatu benda, karena benda tersebut memberikan manfaat.
Hanya benda yang mempunyai manfaat bagi masyarakatlah yang mempunyai nilai. Uang
mempunyai nilai, karena uang memberi manfaat. Ada tiga macam nilai uang, yaitu nilai
intrinsik, nilai nominal, dan nilai riil atau nilai tukar.
- Nilai Instrinsik
Nilai instrinsik adalah nilai atau harga nyata dari bahan yang digunakan untuk membuat
uang. Kalau uang dibuat dari emas, maka nilai intrinsiknya adalah emas yang terkandung di
dalam mata uang tersebut. Sehingga, uang yang terbuat dari emas atau perak mempunyai nilai
lebih tinggi dari nilai uang yang terbuat dari benda lain seperti kuningan dan tembaga.
- Nilai Nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada tiap mata uang baik logam maupun
kertas. Jadi, nilai yang tertulis pada mata uang erat hubungannya dengan fungsi uang sebagai
satuan hitung. Contoh: Pada sebuah mata uang tertulis Rp 500; atau Rp 1.000; berarti nilai
nominalnya adalah lima ratus rupiah atau seribu rupiah walaupun bahan untuk membuatnya
sama.
Nilai riil/nilai tukar uang adalah nilai uang yang diukur dengan daya beli atau kemampuan
uang tersebut untuk membeli berbagai barang dan jasa sesuai dengan harga yang berlaku. Daya
beli tergantung pada tingkat harga yang berlaku.
Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan, penawaran, uang
yang beredar, dan kebijakan pemerintah.
- Faktor Permintaan
- Faktor Penawaran
Beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya nilai uang ialah permintaan,
penawaran, uang yang beredar, dan kebijakan pemerintah.
Uang beredar adalah semua jenis uang yang beredar di masyarakat. Semakin besar
uang yang beredar di masyarakat, harga barang akan semakin naik sehingga nilai uang akan
turun. Apabila jumlah uang yang beredar di masyarakat semakin berkurang, harga barang akan
turun dan nilai uang naik.
2.LEMBAGA KEUANGAN
A. Pengertian BANK
Definisi bank di Indonesia tercantum dalam UU RI No. 10 Tahun 1998 tentang
Perbankan dan merupakan perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992. Menurut UU RI No. 10 Tahun
1998, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menya lurkannya kepda masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. Berdasarkan pengertian di atas, bank merupakan lembaga keuangan yang usaha
pokoknya adalah sebagai berikut.
1.Bank Umum
Bentuk badan hukum Bank umum dapat berupa salah satu dari yang disebutkan
berikut ini: Perusahaan perseroan (Persero); Perusahaan daerah; Koperasi; atau Perseroan
terbatas. Bank umum yang berbentuk hukum koperasi, kepemilikannya diatur
berdasarkan ketentuan dalam undang-undang tentang perkoperasian yang berlaku. Bank umum
yang berbentuk perseroan terbatas, sahamnya hanya dapat diterbitkan dalam bentuk saham atas
nama. Contoh: BNI ‘46, BRI, dan Bank Mandiri. Izin usaha bank umum diberikan oleh
menteri setelah mendengar pertimbangan Bank Indonesia. Syarat-syarat yang harus
dipenuhi Bank umum untuk mendapatkan izin usaha menyangkut hal-hal seperti: susunan
organisasi, permodalan, keahlian di bidang perbankan, dan kelayakan rencana kerja.
• Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya.
• Kegiatan-kegiatan lain yang lazim dilakukan bank sepanjang tidak bertentangan dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
• Melakukan penyertaan modal, kecuali dalam hal tertentu seperti yang diatur dalam
undang-undang
Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.
Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing
Melakukan usaha perasuransian
Melakukan usaha lain di luar kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 13.
3.Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang berfungsi menciptakan daya beli baru berupa uang kartal
dan uang giral. Bank sentral di Indonesia adalah Bank Indonesia (BI). Selain Bank Sentral, Bank
Indonesia juga merupakan bank sirkulasi, karena hanya Bank Indonesia berhak mencetak uang
baik berupa uang kertas maupun uang logam. Fungsi bank sentral diatur dalam
undangundang No. 23 tahun 1999 yaitu tentang Bank Indonesia. Disebutkan bahwa tujuan Bank
Indonesia melalui kebijakan-kebijakan adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah yang menitikberatkan pada tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia
biasa dikenal dengan banknya bank (banker’s of bank). ). Tugas Bank Sentral dalam suatu
negara adalah sebagai berikut.
a. Koperasi Kredit
c. Asuransi
2. Manfaat asuransi
Pada saat ini, semakin banyak orang yang memanfaatkan jasa asuransi. Manfaat asuransi
bagi pihak tertanggung di antaranya adalah sebagai berikut.
3. Polis asuransi
Polis asuransi adalah kesepakatan antara pihak tertanggung dan pihak penanggung yang
dituangkan dalam perjanjian tertulis. Polis asuransi ini memiliki kekuatan hukum. Oleh
karena itu, kedua belah pihak akan tetap saling bertanggung jawab memenuhi
kewajibannya masing-masing. Polis asuransi merupakan bukti perjanjian
pertanggungan dan menjadi bukti jaminan dari penanggung kepada tertanggung untuk
menggantikan kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung untuk mengganti
kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung.
d. Dana pensiun
Dana pensiun merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank di Indonesia yang
mempunyai aktivitas memberikan jaminan kesejahteraan pada masyarakat baik untuk
kepentingan pensiun maupun akibat kecelakaan. Dana pensiun akan memberikan
ketenangan bagi seseorang di masa tuanya dan atas peristiwa yang tidak terduga. UU No.
11 tahun 1992 tentang dana pensiun menyebutkan bahwa dana pensiun adalah badan
hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun
bagi pesertanya.
e.Pasar modal
Pasar modal adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai kegiatan berupa
penawaran dan perdagangan efek. Selain itu, pasar modal juga merupakan lembaga
profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek. Dengan demikian, pasar modal dikenal sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli modal/dana. Efek adalah surat berharga yang meliputi
antara lain surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper), saham,
obligasi, tanda bukti hutang, right issue, dan waran (warant). Produk-produk yang
diperjualbelikan di pasar modal di antaranya ialah reksadana, saham, dan obligasi.
Pasar modal berbeda dengan pasar uang. Perbedaannya terletak pada jangka waktu atau
jatuh tempo produknya. Pasar uang dikenal sebagai pasar yang menyediakan sarana
peminjaman dana dalam jangka pendek (jatuh temponya kurang atau sama dengan satu
tahun). Sementara itu, pasar modal mempunyai jangka waktu panjang atau lebih dari satu
tahun. Dalam hal fungsinya, pasar uang melakukan kegiatan mengalokasikan dana
secara efektif dan efisien dari pihak yang mempunyai kelebihan dana kepada pihak yang
kekurangan dana sehingga terjadi keseimbangan antara penawaran dan permintaan dana.
f.Lembaga pembiayaan
3.SIKLUS EKONOMI
Siklus ekonomi adalah fluktuasi ekonomi yang melanda produksi nasional, pendapatan,
kesempatan kerja, yang biasanya berlangsung selama 2 sampai 10 th, yang ditandai
dengan adanya kontraksi dan ekspansi di seluruh sektor ekonomi.
Pertengahan abad XIX, John Stuart Mill, dalam Principles of Political Economy (1848)
mengungkapkan tentang adanya krisis krisis komersial (commercial crisis) yang muncul
secara periodik. Dalam tahun yang sama, Marx dan Engels di Communist
Manifesto (1848) juga menyatakan krisis komersial yang dialami secara berulang-ulang
dan periodik sebagai salah satu ciri pokok sistem kapitalis.
Kemudian dalam bagian kedua abad XIX Clement Juglar (ilmuwan bangsa Perancis)
membeberkan secara empiris sistematis sifat dan corak krisis komersial yang berulang
secara periodik. Juglar adalah pengarang pertama kali yang menggunakan istilah siklus
(cycle) dengan menonjolkan perkiraan-perkiraan lamanya masa waktu menaik dan
menurunnya kegiatan ekonomi di antara peristiwa dua krisis. Dengan kata lain,
ditunjukkannya panjang-pendeknya gelombang suatu siklus kegiatan ekonomi: dari titik
terendah sampai titik terendah berikutnya.
Clement Juglar harus dianggap pakar perintis yang meletakkan dasar pengembangan
teori siklus ekonomi selanjutnya. Kemudian lama tidak ada pemikiran baru, setelahnya
akhir abad XIX awal abad XX muncul pemikiran Tugan-Baranowski (ekonom dari
Rusia) yang menyajikan kerangka analisis dan dasar teori sebagai landasan pemikiran
modern ilmu siklus ekonomi.
Juglar dan Tugan-Baranowski adalah dua pakar ekonomi yang pemikirannya mengawali
perkembangan teori siklus ekonomi, yang selama bagian pertama abad XX
dikembangkan, dipaparkan sejumlah tokoh pemikir lain diantaranya: Arthur Spiethof
(Jerman), Albert Aftalion (Perancis), Joseph Schumpeter (Austria), Wesley Mitchell
(Amerika), Gottfried von Haberler (Jerman), Friederich von Hayek (Austria).
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi nilai ekspor dan
impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa dipastikan secara garis besar
nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan terus berkembangnya keadaan ekonomi.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam
hal ini seharusnya pemerintah bisa lebih cerdik dalam menyiasati keadaan.
Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber devisa negara yang
menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih dikembangkan lagi bikan tidak
mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat banyak keuntungan dari sektor tersebut.
B. Saran
Diharapkan kepada seluruh pembaca agar dapat mengetahui dan memahami teori interaksi
dengan dunia internasional,uang dan lembaga keuangan dan siklus ekonomi. Sehingga suatu saat
kelak makalah ini dapat berguna bagi kehidupan.