Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yuni Masni Ida

Npm : 191061002

Kelas : B/Akuntansi

Mata Kuliah: Ekonomi Koperasi

Dosen : Dr. Sri Yanthy Yosepha, S.Pd, MM

Pertanyaan :

1. Sebutkan berbagai bentuk badan usaha yang ada di Indonesia.


2. Apa perbedaan koperasi dengan bentuk badan usaha lain?
3. Apa perbedaan koperasi dengan gotong royong?
4. Apa yang membedakan bentuk badan usaha di Indonesia dengan bentuk badan usaha di negara
lain dilihat dari sektornya?
5. Apa perbedaan antara PT, CV, Firma, dan BUMN/D?
6. Menurut Bung Hatta koperasi dapat berkembang dengan dua tiang yaitu individualiteit dan
solidariteit. Apa yang dimaksud dengan individualiteit dan solidariteit tersebut?
7. Menurut bentuknya BUMN dan BUMD dibedakan menjadi 3 jenis, sebutkan dan jelaskan!
8. Sebutkan da jelaskan ciri-ciri dari BUMD dan BUMN?
9. Apa yang membedakan BUMN/D dengan perusahaan lain dan koperasi?
10. Ada beberapa jenis saham PT yang anda ketahui? Sebutkan dan jelaskan untuk masing-masing
saham!

Jawaban :

1. Bentuk badan usaha yang ada di Indonesia:


- Perusahaan Perorangan, adalah suatu bentuk badan usaha yang dimiliki, dikelola, dan
dipimpin oleh seseorang yang bertanggung jawab oenuth terhadap resiko dan kegiatan
perusahaan.
- Persekutuan Firma, adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan
perusahaan. Perusahaan ini didirikan tanpa mengeluarkan saham.
- Persekutuan Komanditer (CV), adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha
antara mereka yang bersedia menjalankan, memimpin dan bertanggung jawab penuh
dengan kekayaan pribadinya dengan mereka yang memberikan pinjaman, tetapi tidak
bersedia memimpin perusahaan dan bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang
diikutsertakan dalam perusahaan tersebut.
- Perseroan Terbatas, adalah suatu kumpulan dari orang-orang yang diberi hak dan diakui
oleh hukum untuk berusaha dan atau untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN), adalah badan usaha dan anak perusahaan BUMN yang
seluruh modalnya dimiliki oleh negara.
- Perusahaan daerah, didirikan dengan suatu peraturan daerah dan telah mendapat
pengesahan dari instansi atasannya, yaitu menteri dalam negeri bagi daerah tingkat I dan
gubernur bagi daerah tingkat II. Khusus DKI Jakarta pengesahan oleh Presiden. ( sumber :
buku Subandi hal 100-105 )

2. Perbedaan koperasi dengan bentuk badan usaha lain:


Dibawah ini disajikan perbedaan tersebut yang meliputi 8 dimensi, yaitu sebagai berikut;
- Pengguna jasa (tujuan pendirian), Koperasi didirikan atas dasar kesamaan cita-cita, serta
kesamaan hak dan kewajiban di antara para anggotanya. Tujuan pendirian k0perasi ialah
untuk menyelenggarakan usaha bersama guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi para
anggotanya. Dengan demikian dalam melaksanakan usahanya, koperasi lebih
mementingkan peningkatan kesejahteraan anggotanya, dan peningkatan kesejahteraan
masyarakat sekitarnya. Sedangkan tujuan pendirian perusahaan lain selain koperasi
(perseroan) ialah untuk mengorganisasikan modal dan sumber daya lainnya, untuk
menghasilkan barang dan jasa dengan memperoleh keuntungan sebesarbesamya. Prestasi
perusahaan perseroan pada umumnya diukur dari segi jumlah keuntungan yang
diperolehnya.

- Siapa pemilik usaha dan permodalannya, Koperasi melakukan usaha dengan modal awal
yang diperoleh dari simpanan Pokok para anggotanya. Selain itu koperasi bisa juga
memanfaatkan sumber-sumber modal lain, baik dari dalam maupun dari luar koperasi.
Maka akan selalu berubah-ubah tergantung pada mutasi keluar masuk para anggotanya.
Modal awal perusahaan perseroan, berasal dari penyertaan pertama yang dilakukan oleh
para pemiliknya. Jumlah modal pendiriannya. Dalam perjalanannya, perusahaan perseroan
dapat menambah modalnya dengan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal.

- siapa yang memiliki hak suara dan pemegang kekuasaan tertinggi, Kekuasaan tertinggi
dalam koperasi terletak di tangan rapat anggotaMasing-masing anggota koperasi
mempunyai hak dan kedudukan yang akan di tempuh koperasi. Kebijakan yang ditetapkan
oleh rapat anggota harus dilaksanakan oleh pengurus koperasi dan harus
dipertanggungjawabkan secara periodik.
Kekuasaan pada perusahaan perseroan ada di tangan pemilik (pemegang saham). Dengan
demikian jumlah pemilikan saham akan sangat menentukan dominasi pemegang saham
dalam menentukan kebijaksanaan yang akan dijalankan oleh manajemen perusahaan.

- Bagaimana keanggotaan dan voting (pemilihan pengurus) itu dilakukan, Koperasi


beranggotakan orang-orang yang menjadi pelanggan usahanya. Mereka bergabung dengan
menyerahkan sumbangan modal dalam bentuk simpanan pokok. Sumbangan dengan
merupakan bagian modal koperasi secara keSeluruhan yang akan digunakan dalam
membiayai usahanya. Hubungan antara koperasi dengan para anggotanya bersifat langsung.
Selain itu para anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk melibatkan diri secara
aktif dalam pengelolaan dan pengawasan jalannya usaha koperasi.
Berbeda dengan penyelenggaraan koperasi, perusahaan perseroan, hubungan antara
kegiatan perusahaan dengan para pemilik (pemegang saham) sifatnya tidak langsung dan
tidak jelas karena memang secara konsepsional dan hukum ada pemisahan yang tegas
antara fungsi pemikiran dan fungsi manajemen.

- Siapa yang menentukan kebijaksanaan perusahaan, Penentu kebijakan dalam koperasi


adalah pengurus, sedangkan untuk badan usaha lain ada yang ditetapkan orang yang
bersangkutan, ada yang ditetapkan sekutunya dan ada yang ditetapkan oleh direksi
perusahaan. Hal Ini tergantung pada bentuk badan usahanya.

- Apa balas jasa atas modal itu terbatas, Balas jasa atas modal pada koperasi terbatas,
sedangkan bagi Pemsahaan balas jasa atas modal tidak terbatas.

- Siapa yang akan menerima hasil dari usaha tersebut, Koperasi tidak menggunakan istilah
keuntungan untuk menunjukkan Selisih antara penghasilan yang diterima selama periode
tertentu dengan pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh penghasilan tersebut
Selisih tersebut dalam koperasi dikenal sebagai sisa hasil usaha (SHU). Setelah dikurangi
dengan biaya tertentu, SHU dibagikan kepada anggota Sesuai pertimbangan jasa masing-
masing anggota. Sedangkan pembagian keuntungan diperoleh oleh perusahaan ditentukan
berdasarkan jumlah pemilikan saham oleh masing-masing pemegangnya. Dalam praktik,
pemegang saham perseroan mungkin juga tidak akan mendapatkan bagian keuntungan
apabila hal ini dikehendaki oleh pemegang saham mayoritas.

- Siapa yang bertanggungjawab terhadap kerugian, yang bertanggungjawab terhadap


kerugian untuk usaha koperasi adalah anggota, dan sejumlah modal equity. Sedangkan yang
bertanggungjawab terhadap kerugian bagi perusahaan perorangan adalah pemilik, untuk
firma para sekutu, dan untuk perseroan adalah pemegang saham (sejumlah saham yang
dimilikinya).

Dimensi Perorangan Firma PT Koperasi


Pengguna jasa Bukan pemilik Umumnya Umumnya Umum/anggota
bukan pemilik bukan pemilik
Pemilik usaha individu Sekutu usaha Pemegang Anggota
saham
Yang punya hak Tidak perlu Para sekutu Pemegang Anggota
suara saham biasa
Pelaksanaan Tidak perlu Biasanya Menurut Satu anggota
voting menurut besarnya satu suara dan
besarnya saham yang tidak boleh
modal dimiliki melalui diwakilkan
penyertaan RUPS
Penentuan Orang yang Para sekutu Pemegang Anggota sesuai
kebijaksanaan bersangkutan secara saham secara jasa/partisipasi
proporsional proporsional
Balas jasa Tidak terbatas Tidak terbatas Tidak terbatas Terbatas
terhadap modal
Penerima Orang yang Para sekutu Pemegang Anggota sesuai
keuntungan bersangkutan secara saham secara jasa/partisipasi
proporsional proporsional
Yang pemilik Para sekutu Pemegang Anggota
bertanggung saham (sejumlah modal
jawab terhadap (sejumlah equity)
rugi saham yang
dimiliki)
( sumber : buku Subandi hal104-106 )

3. Perbedaan koperasi dengan gotong royong:

koperasi Gotong royong


1. Tujuan 1. Tujuan
Didirikan karena kebutuhan Diadakan karena didorong oleh
ekonomi. perasaan terikat kepada masyarakat
2. Sifat dan mencakup semua lapangan
Didirikan untuk waktu yang lama. penghidupan.
3. Ketentuan dalam mendirikan 2. Sifat
Didirikan menurut ketentuan/ Hanya selama diperlukan dan akan
peraturan-peraturan yang bubar, jika yang dituju telah tercapai.
ditetapkan pemerintah. 3. Ketentuan dalam mendirikan
4. Keanggotaan Adalah sesuai denga adat kebiasaan
Mempunyai anggota yang pasti. dalam pergaulan hidup.
5. Tujuan dari kegiatan 4. Keanggotaan
Ditujukan terutama untuk anggota- Tidak mengenal keanggotaan dan
anggota dan baru kemudian untuk adalah semua mereka yang
masyarakat dalam lingkungan berkewajiban menurut hukum adat
daerah kerjanya. setempat.
5. Tujuan dari kegiatan
Dipusatkan untuk kepentingan
umum/masyarakat.
( Sumber : buku Subandi hal 100-103 )

4. Beda badan usaha di Indonesia dengan negara lain:


Bentuk bentuk kegiatan usaha dapat dikelompokkan ke dalam 2 atau 3 sektor. Di banyak negara
umumnya hanya terdapat 2 sektor usaha yaitu usaha yang diselenggarakan oleh swasta dan
yang diusahakan oleh pemerintah. Koperasi pada umumnya dikelompokkan dalam usaha
swasta. Sedangkan negara yang mengelompokkan kegiatan usaha dalam 3 sektor, seperti yang
dilakukan di Indonesia terdiri atas usaha swasta, usaha pemerintah dan koperasi.
5. Perbedaan antara PT,CV,Firma dan BUMN/D:

Dimensi Perorangan Firma PT Koperasi


Pengguna jasa Bukan pemilik Umumnya Umumnya Umum/anggota
bukan pemilik bukan pemilik
Pemilik usaha individu Sekutu usaha Pemegang Anggota
saham
Yang punya hak Tidak perlu Para sekutu Pemegang Anggota
suara saham biasa
Pelaksanaan Tidak perlu Biasanya Menurut Satu anggota
voting menurut besarnya satu suara dan
besarnya saham yang tidak boleh
modal dimiliki melalui diwakilkan
penyertaan RUPS
Penentuan Orang yang Para sekutu Pemegang Anggota sesuai
kebijaksanaan bersangkutan secara saham secara jasa/partisipasi
proporsional proporsional
Balas jasa Tidak terbatas Tidak terbatas Tidak terbatas Terbatas
terhadap modal
Penerima Orang yang Para sekutu Pemegang Anggota sesuai
keuntungan bersangkutan secara saham secara jasa/partisipasi
proporsional proporsional
Yang pemilik Para sekutu Pemegang Anggota
bertanggung saham (sejumlah modal
jawab terhadap (sejumlah equity)
rugi saham yang
dimiliki)
( sumber : buku Subandi hal 104-106 )

6. Pengertian individuliteit dan solidariteit:


kata Bung Hatta, maka koperasi mesti berdiri di dua tiang: solidaritas (semangat setia bersekutu)
dan individualitas (kesadaran akan harga diri sendiri alias sadar diri). Individualiteit atau
kesadaran harga diri, sangat perlu untuk menjamin kehidupan mutlak koperasi

Anda mungkin juga menyukai