Anda di halaman 1dari 4

Teori Perdagangan Internasional

Nama: Hwan Daniel

NIM: 7203240035

Prodi: Ilmu Ekonomi

Kelas: A Ekonomi Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan antara penduduk suatu negara dengan


penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan ini merupakan salah satu
bentuk kerja sama ekonomi. Beberapa manfaat dari perdagangan internasional adalah sebagai
sumber devisa negara dan mampu menjaga stabilitas harga pasar. Selain itu, perdagangan
internasional juga mampu memperluas lapangan kerja dan memungkinkan suatu negara untuk
memperoleh barang atau jasa yang tidak dapat dihasilkan sendiri.

Terjadinya perdagangan internasional merupakan bentuk sifat naluriah manusia dalam


memenuhi kebutuhan hidupnya. Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya
persaingan membuat banyak orang memilih cara dengan melakukan perdagangan
internasional. Teansaksi antar negara ini semakin berkembang dan kompleks mengikuti
kemajuan zaman dan peradaban seperti juga dampak inflasi  . Dengan perdagangan
internasional ini sekaligus membuka tingkat persaingan global yang lebih luas.
Nyatanya mereka yang mampu bersaing di ranah internasional akan memiliki nilai dan
potensi yang tinggi untuk meraup keuntungan besar simak juga penyebab ekonomi lemah .
Tidak salah memang jika kondisi ini kemudian memunculkan  teori-teori penyebab terjadinya
perdagangan internasional. Karenanya simak 5 teori perdagangan internasional menurut para
ahli. Selengkapnya akan dijelaskan pada poin di bawah ini.

1. Teori Keunggulan Mutlak / Absolut Advantage (Adam Smith)


Teori ini menjadi salah satu teori perdagangan internasional yang paling dikenal.  Teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith ini menyatakan bahwa keuntungan mutlak merupakan
keuntungan yang didapahkan oleh sebuah negara karena berhasil membuat biaya produksi
barang dengan harga yang lebih murah dari negara lain. Dalam teori ini, jika biaya produksi
antar negara tidak berbeda, maka perdagangan internasional tidak ada alasan untuk  dapat
melangsungkan perdagangan tersebut.
Contoh sederhananya ialah, Indonesia memiliki keunggulan dalam memproduksi kain yang
lebih murah di bandingkan dengan Negara Belanda. Sedangkan Belanda memiliki
keunggulan dalam memproduksi Televisi dengan biaya yang lebih murah dari kita. Kedua
negara memiliki keunggulan mutlak terhadap dua komoditas yang berbeda. Artinya bahwa
antara indonesia dan Belanda dapat melakukan perdagangan internasional melalui dua
komoditas tadi. Belanda menjual TV kepada kita,sebaliknya kita menjual Kain kepada
Belanda simak juga ciri-ciri usaha kecil .
Permaslahannya adalah bagaimana dengan negara yang tidak memiliki keunggulan mutlak
sama sekali. Apakah hal tersebut berarti negara tersebut tidak dapat melakukan perdagangan
internasionalnya. Kemudian,bagaimana dengan Indonesia yag tidak memiliki keunggulan
mutlak dalam memproduksi TV. Apakah dengan begitu maka tidak akan ada kesempatan
untuk bisa mempeoduksinya. Serta bagaimana jika Indonesia tetap memproduksi TV, apakah
akan merugi ?.

2. Teori Keunggulan Komparatif / Comparative Advantage (David Ricardo)


Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo pada tahun 1817. Dalam teori ini lebih melihat
kepada keuntungan dan kerugian perdagangan inyernasional dengan perbandingan relatif.
Sampai dengan saat ini keunggulan komparatif merupakan dasar dalam melaksanakan
perdagangan internasional. Teori komparatif milik David Ricardo juga dikenal sebagi teori
modern perdagangan internasional.

Dalam teorinya David Ricardo berpendapat bahwa meskipun sebuah negara tidak memiliki
keunggulan mutlak dibandingkan negara lain dalam memproduksi barang tertentu,
perdagangan internasional antar negara yang saling menguntungkan masih dapat terjadi.
Dengan catatan bahwa negara tersebut melakukan spesialisasi produksi terhadap barang yang
memiliki biaya relatif lebih kecil dibandingkan negara lain simak juga faktor penghambat
pertumbuhan ekonomi  .
Dasar pemikiran teori Ricardo ini pada dasarnya tidak berbeda dengan teori absolut yag
dikemukakan oleh Smith. Perbedaannya adalah terletak pada cara pengukuran terhadap
keungulan suatu negara, yakni ketika dilihat dari sisi komparatif biayanya dan bukan pada
perbedaan absolutnya. Perbedaan utama dari kedua teori diatas adalah pada biaya mutlah dan
rekatif dalam memproduksu sebuah produk.
3. Teori Dari Pandangan Kaum Merkantilisme
Merrkantilisme merupakan sebuah kelompok masyarakat yang memiliki ideologi kapitalisme
komersial yang merupakan ciri-ciri ekonomi pasar  . Dimana adanya politik pandangan
terhadap kemakmuran sebuah negara adalah lebih tinggi dibandingkan dengan kemakmuram
perseorangan. Teori dari kaum merkantilisme berkembang pesat pada abad ke-16 dimana
teori ini mengembangkan pada ekonomi nasional dan pembangunan ekonomi yang
mengusahakan jumlah ekspor harus lebih besar dari pada impor.
Kaum merkantilisme berpendapat bahwa salah satu cara membuat negara kaya adalah dengan
melakukan ekspor sebanyak-banyaknya dan memperkecil impor. Surplus ekspor yang
dihasilkan dalam bentuk aliran emas lantakan atau logam mulia, berupa emas dan perak.
Dengan begini maka semakin banyak emas dan perak yang dimiliki sebuah negara maka akan
semakin kaya dan kuat negara tersebut.

Dalam perdagangan internasional teori merkantilisme menitikberatkan kepada tujuan untuk


memperbesar ekspor dibandingkan dengan impor serta kelebihan ekspor yang dapat dibayar
dengan menggunakan logam mulia. Kebijakan lain dari teori ini adalah dengan melakukan
monopoli perdagangan dalam memperoleh daerah jajahan untuk bisa memasarkan barang
industri. [Adsense-C]

4. Teori Permintaan Timbal Balik / Reciprocal Demand (John Stuart Mill)


Teori ini dikemukanan oleh JS Mill, sebenarnya munculnya teori ini adalah untuk
melanjutkan teori dari teori komparatif Ricardo dimana mencari titik keseimbangan antara
pertukaran barang antar dua negara dengan perbandingan pertukarannya atau dengan
menentukan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTD). Teori ini lebih menekankan kepada
kesembangan antara permintaan dan penawarannya, sebab permintaan dan penawaran
merupakan penentu dalam menentukan jumlah barang yang akan  diekspor dan diimpor
simak juga ciri-ciri ekonomi konvensional .
Pada dasarnya teori ini tidak jauh berbeda dengan teori komparatif yang dikemukakan oleh
Ricardo perbedaannya adalah penentuan Dasar Tukar Internasional (DTI). Menurut Ricardo
perdagangan internasional akan mendapatkan keuntungan jika DTI 1:1. Sedangkan menurut
Mill keuntungan dapat diperoleh tanpa harus DTI 1:1, asalkan perdagangan internasional
dapat dilaksanakan oleh kedua belah pihak dan memberikan keuntungan yang sama.
J.S Mills menyimpulkan bahwa perdagangan internasional dapat bermanfaat bagi kedua
belah negara jika terdapat perbedaan dalam rasio produksi dan konsumsi antar dua negara
tersebut. Selain itu, jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi barang ekspor
harus lebih kecil dibamdingkan untuk memproduksi barang impor. Maka negara otomotis
akan diberi manfaat dari perdagangan internasional yang dilakukan.

5. Teori Mazhab NeoKlasik 


Mazhan Neoklasik mengubah pandangan dan teori tentang perdagangan internasional bahwa
pandangan ekonomi dan teori tidak lagi didasarkan pada tenaga kerja, atau biaya produksi
namun telah beralih pada tingkat kepuasan (Marginal Utility). Pendekatan ini menjadi salah
satu cara dalam mengungkapkan teori ekonomi. Adanya perubahan pandangan ini tentu juga
merubah teori yang ada serta metodeloginya simak juga ciri-ciri ekonomi pancasila .

Anda mungkin juga menyukai