Disusun Oleh :
Kelompok 6
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2023
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam dunia perdagangan internasional, ada satu konsep yang dinamakan teori
keunggulan mutlak atau absolute advantage theory. Teori tersebut pertama kali dicetuskan
oleh ilmuwan asal Skotlandia, Adam Smith. Adam Smith mengemukakan teori ini pada tahun
1776 melalui karyanya yang berjudul An Inquiry to the Nature and Causes on the Wealth of
Nations. Dalam karyanya itu, Adam Smith menjelaskan soal kekuatan dan keunggulan
mutlak yang dimiliki oleh suatu negara dalam hal produksi. Teori ini menjelaskan kondisi
suatu negara yang bisa memproduksi barang dan jasa jauh lebih banyak dibandingkan dengan
negara lainnya dengan efisien, yaitu biaya rendah, tapi keuntungannya lebih besar. Teori
absolut advantage (Keunggulan Mutlak) ini didasarkan pada beberapa asumsi pokok antara
lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja. Kualitas barang yang
diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang. Biaya
transpor ditiadakan. Keunggulan absolut merupakan kemampuan suatu negara untuk
memproduksi suatu barang lebih murah daripada negara lain.
Teori keunggulan mutlak pada perjalanannya terus berkembang dan pada akhirnya menjadi
dasar pemikiran dalam perdagangan dan perekonomian internasional. Dimana ide pokok dari
teori ini adalah pembagian kerja, spesialisasi produk, dan efisiensi produk.
a. Pembagian Kerja
Pembagian kerja berkaitan dengan proses produksi produk dari suatu negara, seperti
biaya yang dikeluarkan. Ketika pembagian kerja dilakukan dengan baik, maka biaya
operasional bisa berkurang dalam suatu proses produksi. Nantinya, jika biaya
produksi yang ada di dalam suatu jauh lebih murah dibanding negara lainnya, maka
negara tersebut dapat disebut sebagai negara yang memiliki keunggulan mutlak.
b. Spesialisasi Produk
Spesialisasi produk juga dapat membuat suatu negara memiliki keunggulan mutlak
dan juga memiliki tambahan keuntungan produksi dalam negeri. Spesialisasi produk
ini dilakukan ketika suatu negara dapat memproduksi barang sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki. Dengan produksi barang sesuai dengan sumber dayanya, maka
kemungkinan besar biayanya akan lebih murah, sehingga memungkinkan untuk
diekspor. Selain itu, negara tersebut juga hanya mengimpor produk yang ketika
diproduksi di dalam negeri justru lebih mahal.
c. Efisiensi Produk
Efisiensi produk adalah faktor keunggulan mutlak dimana suatu negara mampu
memproduksi barang yang sama dengan negara lain, tetapi mereka mampu menekan
biaya menjadi lebih murah. Konsep pada perdagangan internasional juga menjadi
penting dalam pembahasan kali ini. Seperti halnya peraturan serta ketentuan dalam
perdagangan internasional, jenis dan sistem pembayaran, serta berbagai hal lainnya.
Setidaknya ada dua teori besar yang terkait dengan perdagangan internasional.
Pertama adalah teori keunggulan mutlak yang dijelaskan di atas, serta teori keunggulan
komparatif. Keunggulan teori absolut adalah keuntungan yang diperoleh suatu negara, dari
hasil melakukan spesialisasi. Keunggulan absolut dalam produksi barang terjadi, karena biaya
yang diperlukan untuk menghasilkannya secara mutlak lebih murah dari negara lain. Adam
Smith berpendapat bahwa agar output dunia dapat optimal, maka masing-masing negara
harus memproduksi barang dan jasa di mana negara tersebut memiliki keunggulan absolut.
Adanya pembagian tenaga kerja internasional (international division of labor), akan mampu
mendorong tingkat produksi dunia.
Kedua teori tersebut tentunya memiliki perbedaan meskipun pada dasarnya memang terkait
dengan perdagangan internasional. Perbedaan itu terletak pada:
Teori Keunggulan Mutlak Teori Keunggulan Komparatif
Suatu negara disebut unggul ketika mampu Suatu negara disebut unggul jika mampu
memproduksi barang yang tidak bisa diproduksi memproduksi barang dengan biaya yang lebih
negara lain. murah.
Menentukan pengalokasian sumber daya, volume Menentukan arah perdagangan dan produksi
dan pola perdagangan. internasional.
Teori keunggulan mutlak ini dapat dianalogikan dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya
ketika si A mampu membuat minuman rasa coklat dengan modal Rp20.000 dan
menghasilkan 10 gelas minuman coklat. Sementara itu, Si B juga mampu memproduksi
minuman rasa kopi dengan modal yang sama, tetapi hanya mampu menghasilkan 5 gelas
minuman rasa kopi. Kemudian Si A dan Si B saling bertukar minuman yang mereka buat
masing-masing satu gelas. Dengan demikian, Si A akan mendapatkan keuntungan dua kali
lipat karena barang yang dibuat Si A memiliki modal lebih rendah dibanding minuman kopi
yang dibuat oleh Si B.
Contoh lainnya yaitu berikut adalah data produksi seorang pekerja dari negara Vietnam dan
Indonesia dalam setahun:
Beras: Vietnam menghasilkan 2000 kg, sementara Indonesia menghasilkan 1500 kg.
Tekstil: Vietnam menghasilkan 1000 m, sementara Indonesia menghasilkan 3000 m.
Dari data di atas terlihat bahwa, seorang pekerja di Vietnam dapat menghasilkan beras lebih
banyak daripada pekerja di Indonesia. Seorang pekerja di Indonesia, dapat menghasilkan
tekstil lebih banyak daripada pekerja di Vietnam. Sehingga, Vietnam secara mutlak lebih
efisien dalam produksi beras. Sedangkan, Indonesia secara mutlak lebih efisien dalam
menghasilkan produksi tekstil.
Jadi, kesimpulanya Vietnam akan mengekspor beras ke Indonesia dan mengimpor tekstil dari
Indonesia. Sementara, Indonesia akan mengekspor tekstil ke Vietnam dan mengimpor beras
dari Vietnam.
BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Keunggulan absolut merupakan kemampuan suatu negara untuk memproduksi suatu
barang lebih murah dari pada negara lain. Teori keunggulan mutlak pada perjalanannya terus
berkembang dan pada akhirnya menjadi dasar pemikiran dalam perdagangan dan
perekonomian internasional. Dimana ide pokok dari teori ini adalah pembagian kerja,
spesialisasi produk, dan efisiensi produk. Hubungan antara teori keunggulan mutlak dengan
perdagangan internasional adalah sebuah negara dapat melaksanakan perdagangan
internasional hanya jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak dalam salah satu barang
produksi mereka setelah dilakukan spesialisasi.
Perbedaan teori keunggulan mutlak dengan teori keunggulan komparatif yaitu
keunggulan mutlak ialah suatu negara disebut unggul ketika mampu memproduksi barang
yang tidak bisa diproduksi negara lain, Negara hanya mengekspor barang yang diproduksi di
dalam negeri, Terkait dengan produktivitas suatu negara, Menentukan pengalokasian sumber
daya, volume dan pola perdagangan dan Tidak ada timbal balik sedangkan keunggulan
komparatif : Suatu negara disebut unggul jika mampu memproduksi barang dengan biaya
yang lebih murah, Negara mampu mengekspor barang yang diproduksi di luar negeri dengan
biaya yang lebih murah, Terkait dengan biaya yang dikeluarkan oleh suatu negara dalam
memproduksi barang, Menentukan arah perdagangan dan produksi internasional, Ada
hubungan timbal balik.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/teori-keunggulan-mutlak/
https://www.academia.edu/9773814/
KEUNGGULAN_MUTLAK_EKO_INTERNATIONAL
https://www.scribd.com/upload-document?archive_doc=452141559