Anda di halaman 1dari 3

NUROKHMI FAIZAH

C1A019063

EKONOMI INTERNASIOANAL

Resume Materi Teori Perdagangan Internasional Chapter 1

Perdagangan diartikan sebagai transaksi tukar menukar yang didasarkan atas sifat
sukarela dari masing-masing pihak. Masing-masing pihak harus memiliki kebebasan untuk
menentukan untung rugi dari pertukaran tersebut, hal tersebut dilihat dari sudut kepentingan
masing-masing pihak dan kemudian menentukan apakah pihak tersebut mau melakukan
pertukaran atau tidak. Sedangkan perdagangan internasional adalah transaksi perdagangan
yang terjadi antara subjek ekonomi negara satu dengan subjek ekonomi negara yang lain,
baik mengenai barang ataupun jasa-jasa. Adapun subjek ekonomi yang dimaksud adalah
penduduk yang terdiri dari warga negara biasa, perusahaan ekspor, perusahaan impor,
perusahaan industri, perusahaan negara ataupun departemen pemerintah yang dapat dilihat
dari neraca perdagangan.

Teori Perdagangan Klasik adalah teori untuk memecahkan masalah ekonomi


dengan bantuan penyelidikan kearah faktor permintaan dan penawaran yang menentukan
harga. Teori-teori klasik disusun berdasarkan anggapan bahwa hanya ada dua negara, dua
barang, keadaan full employment, persaingan sempurna, mobilitas dalam negara tinggi dari
faktor-faktor produksi (tenaga kerja dan kapital) tetapi immobil secara internasional. Teori
perdagangan klasik yang terkenal yaitu Adam Smith (Teori keunggulan absolut) dan J.S. Mill
(Teori keunggulan relatif).

Sebelum adanya teori keunggulan absolut dan teori keunggulan relatif terdapat
teori merkantilisme. Kaum merkantilisme berpendapat bahwa satu-satunya cara bagi suatu
negara untuk menjadi kaya dan kuat adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan
sedikit mungkin impor. Merkantilisme memandang kekayaan suatu negara diukur dalam
bentuk emas dan perak, dimana semakin banyak emas dan perak yang dimiliki oleh suatu
negara, maka semakin kaya dan kuat negara tersebut. Untuk itu pemerintah harus mendorong
ekspor dan mengurangi impor. Tujuan utama kaum merkantilis adalah untuk memperoleh
sebanyak mungkin kekuasaan dan kekuatan negara. Namun teori merkantilisme tidak dapat
bertahan lama yang kemudian memunculkan teori baru yaitu teori keunggulan absolut.
Teori Keunggulan Absolut oleh Adam Smith memiliki ide pokok teori antara lain
logam mulia bukanlah ukuran kemakmuran suatu Negara, kemakmuran suatu negara dilihat
dari GDP dan sumbangan perdagangan internasional terhadap GDP, perdagangan bebas akan
meningkatkan perdagangan LN serta GDP Negara, free trade akan meningkatkan persaingan
sehingga mendorong spesialisasi dan pembagian kerja internasional berdasarkan keunggulan
mutlak yang dimiliki tiap Negara. Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada
besaran/variabel riil bukan moneter sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure
theory) perdagangan internasional. Murni berarti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya
pada variabel riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja
yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Dikatakan absolute advantage karena masing
- masing negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut
lebih rendah dari negara lain. Kelebihan dari teori absolute advantage yaitu terjadinya
perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda,
dimana terjadi interaksi ekspor dan impor untuk meningkatkan kemakmuran negara.
Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka
perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.

Resume Materi Teori Perdagangan Internasional Chapter 2


Pada teori keunggulan absolut terdapat permasalahan bila antara dua negara
hanya satu negara saja yang mempunyai keunggulan absolut atas semua barang. Maka,
perdagangan tidak akan terjadi karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan salah satu
negara saja. Sehingga muncul teori keunggulan komparatif oleh J.S. Mill yang beranggapan
bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu barang yang
memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang yang memiliki comparative
disadvantage, yaitu mengekspor suatu barang yang dapat dihasilkan dengan lebih murah dan
mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan biaya yang besar. Atau dengan
kata lain suatu negara akan melakukan ekspor barang, bila barang itu dapat diproduksi
dengan biaya lebih rendah, dan akan melakukan impor barang, bila barang itu diproduksi
sendiri akan memerlukan biaya produksi yang lebih besar. J.S. Mill juga menyatakan bahwa
nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk
memproduksi barang tersebut. Makin banyak tenaga yang dicurahkan untuk memproduksi
suatu barang, makin mahal barang tersebut.
Tokoh David Ricardo juga mempunyai pemikiran yang senada, yaitu
perdagangan internasional antara dua negara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya
relatif yang terkecil untuk jenis barang yang berbeda. Titik pangkal teori dari David Ricardo
yaitu tentang nilai/value. Nilai/value suatu barang tergantung dari banyaknya tenaga kerja
yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut (labor cost value theory). Perdagangan
antar negara akan timbul apabila masing-masing negara memiliki comparative cost yang
terkecil.

Teori Perdagangan Internasional: Teori Modern

Teori Hecksher-ohlin (H-O)

Teori ini menyatakan bahwa suatu negara akan melakukan perdagangan dengan
negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan
dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Kurva yang digunakan dalam teori HO
antara lain kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama,
kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut
teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu
titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan
biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.

Anda mungkin juga menyukai