Anda di halaman 1dari 8

TEORI PERDAGANGAN

INTERNASIONAL
KLASIK
Noni Antika Khairunnisah, S.Pd., MM
Pengertian
◦ Pengertian perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk/ pemerintah
antar negara yang diwujudkan adanya proses pertukaran barang atau jasa yang saling
menguntungkan. Hal ini senada dengan pernyataan Setiawan dan Lestari (2011), Perdagangan
internasional adalah salah satu jenis perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Perdagangan internasional disebut
dengan perdagangan dunia. Hal ini dikarenakan interaksi perdagangannya berasal dari berbagai
belahan dunia. Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yakni impor dan ekspor
◦ Impor adalah kegiatan pembelian barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri.
◦ Sedangkan ekspor adalah kegiatan penjualan barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri.
Dengan melakukan perdagangan ekspor impor, negara-negara maju akan memperoleh bahan baku
atau bahan mentah yang diperlukan oleh industri di negaranya.
Dalam pelaksanaan perdagangan internasional akan ditemukan berbagai kerumitan yang lebih kompleks
dibandingkan dengan perdagangan di dalam negeri. Hal ini seperti yang diungkapkan Amir M.S (Amir, 2001)
bahwa kerumitan tersebut disebabkan para penjual dan pembeli yang berasal dari negara yang berbeda, pajak
bea cukai, perbedaan bahasa, mata uang, ukuran timbangan, hukum perdagangan dan lain sebagainya.
Sehingga membawa permasalahan dalam perdagangan internasional seperti pola perdagangan, harga dasar
ekspor – impor, manfaat perdagangan internasional, pengaruh makro perdagangan internasional, mekanisme
neraca pembayaran, persekutuan perdagangan, modal luar negeri dan pengalihan teknologi.
Dalam perdagangan internasional ada tujuan yang hendak dicapai dan terutama yaitu memenuhi kebutuhan
suatu negara yang tidak tersedia di negara tersebut namun tersedia di negara lain. Selain dalam memenuhi
kebutuhan yang tidak ada di negaranya, perdagangan internasional juga memiliki beberapa tujuan lain yaitu
sebagai berikut:
1. Memperluas wilayah pasar perdagangan dan meningkatkan produksi
2. Meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor barang/produk
3. Memajukan pertumbuhan sektor ekonomi negara, menjaga kestabilan harga barang, dan efektivitas
penyerapan tenaga kerja
4. Modernisasi teknologi dalam meningkatkan efisiensi proses produksi.
5. Membentuk sumber daya manusia yang mahir, terampil, dan unggul dan mampu mengikuti
perkembangan teknologi.
Menurut Nazzarudin Malik (2017) perdagangan internasional memiliki manfaat dan keuntungan bagi
masing-masing negara yaitu:
1. Mempererat hubungan antar negara, baik bilateral maupun multilateral
2. Peluang beberapa negara yang saling membantu dapat mempercepat proses pembangunan di
negara masing-masing
3. Mendapatkan devisa dari para investor asing yang menginvestasikan modalnya ke beberapa
proyek yang memiliki potensial tinggi dari milik pemerintah dan swasta di negara lain
4. Meningkatkan kesejahteraan suatu negara melalui pendapatan nasional.
5. Mempermudah dalam memperoleh barang/produk yang tidak bisa atau sulit diproduksi oleh
negara sendiri
6. Memperluas peluang dan kesempatan kerja karena terbukanya berbagai lapangan kerja
7. Mendapatkan keuntungan internal dan eksternal negara
Teori Perdagangan Internasional Klasik
Teori perdagangan Internasional ada 3 bagian yaitu:

Teori Praklasik Merkantilisme

Teori Klasik yaitu Absolute Advantage dari Adam Smith dan


Comparative Advantage dari David Ricardo yang dibagi lagi
menjadi 2 yaitu Cost Comparative Advantage (Labor efficiency)
dan juga Production Comparative Advantage (Labor productivity)

Teori Modern yang dibagi menjadi empat yaitu Proportional


Factors Theory dan Paradoks Leontief, Teori Opportunity Cost
dan Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD).
Terdapat tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya kita mempelajari teori klasik ini, yaitu:
a. Asumsi-asumsi yang diajukan pada model teori klasik sangatlah relevan dengan situasi dan kondisi
tertentu yang terdapat pada dunia nyata saat ini
b. Teori klasik ini mampu menjelaskan bagaimana tingkat upah di Amerika Serikat yang begitu tinggi,
akan tetapi barang-barang produksi Amerika masih tetap dapat bersaing di pasar dunia.
c. Teori ini mampu mengilustrasikan dengan lebih baik tentang keuntungan yang diperoleh dari
spesialisasi produksi secara internasional

Teori Absolut Advantage

Adapun teori keunggulan mutlak menurut Adam Smith merupakan kemampuan suatu negara untuk
menghasilkan suatu barang dan jasa per unit dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit
dibanding kemampuan negara-negara lain.
Dalam teori keunggulan mutlak, gagasan-gagasan dari Adam Smith adalah:
1. Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional). Dalam menghasilkan barang yang sejenis dengan
adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibandingkan
dengan negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulan mutlak.
2. Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi, Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada
produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu negara akan mengimpor barang-barang yang bisa diproduksi
sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu
negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang. Keuntungan mutlak diartikan sebagai keuntungan
yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang produksi. Suatu
negara akan mengekspor barang tertentu karena dapat menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara
mutlak lebih murah daripada negara lain. Dengan kata lain, negara tersebut memiliki keuntungan mutlak dalam
produksi barang.
Jadi, keuntungan mutlak terjadi bila suatu negara lebih unggul terhadap satu macam produk yang
dihasilkan, dengan biaya produksi yang lebih murah jika dibandingkan dengan biaya produksi di
negara lain.
Adam Smith berpendapat bahwa agar output dunia dapat optimal maka masing-masing negara harus memproduksi
barang dan jasa di mana negara tersebut memiliki keunggulan absolut (absolute advantage). Dengan adanya pembagian
tenaga kerja internasional (international division of labor) seperti halnya yang terjadi pada divisi tenaga kerja di suatu
pabrik, akan mampu mendorong tingkat produksi dunia yang melampaui jumlah tingkat produksi pada keadaan autarki.
Surplus produksi yang dihasilkan dalam situasi seperti ini kemudian dapat dibagi antar negara melalui perdagangan
internasional sehingga semua negara akan mendapat barang lebih besar dari apa yang diperoleh apabila tanpa
melakukan perdagangan. Konsep inilah yang direkomendasikan oleh Adam Smith tentang bagaimana produksi dunia
harus dipetakan.
Teori Comparative Advantage

Anda mungkin juga menyukai