Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

“TEORI-TEORI PERDAGANGAN DAN INVESTASI INTERNASIONAL”

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :

SUCI PUSPITA SARI (2001280012)

FADILA HAIRUNA (2001280010)

MEUTYA ANANDA (20012800

HAJIJAH (2001280034)

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat mengerjakan makalah Bisnis Internasional.
Besar harapan kami agar makalah yang kami buat ini dapat diterima oleh pembaca
dan memberikan informasi mengenai subjek dan objek dalam kaitannya dengan
hukum. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini jauh dari kata
sempurna. Maka, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan, 30 Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................3

A. LATAR BELAKANG ................................................................3


B. RUMUSAN MASALAH............................................................3
C. TUJUAN .....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................4

A. PERDAGANGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM.................4


B. TEORI PERDAGANGAN BERBASIS NEGARA....................5
C. TEORI KEUNGGULAN ABSOLUT.........................................6
D. TEORI INVESTASI INYERNASIONAL..................................7
E. FAKTOR – FAKTOR PERDAGANGAN .................................7
DAN INVESTASI INTERNASIONAL

BAB III KESMPULAN........................................................................10

A. Kesimpulan..................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi sekarang ini memungkinkan untuk setiap
individu, organisasi, maupun perusahaan untuk melakukan perdagangan
internasional. Karena dengan melakukan perdagangan internasional dapat
dipastikan mendapat keuntungan-keuntungan yang lebih banyak daripada
melakukan perdagangan sebatas hanya di dalam negeri saja. Misalnya saja,
perusahaan dapat melakukan Penanaman Modal Asing (PMA) di negara
lain, spesialisasi produk, pertukaran barang jasa dan sebagainya.
Selain dari perdagangan internasional, hal lain yang penting adalah
investasi. Teori-teori investasi juga menarik untuk dipelajari sebleum
memulai untuk berinvestasi, agar tidak salah dalam memilih produk
investasi dan yang lebih fatal mendapatkan kerugian besar yang tentunya
kita tidak ingin mengharapkan hal itu terjadi.Perdagangan internasional
dan teori investasi memang menarik untuk dipelajari lebih dalam lagi, agar
kita dapat menerapkannya dengan benar dan tidak salah langkah dalam
kehidupan sehari-hari.
Secara klasik, perdagangan adalah proses tukar menukar barang,
jasa, aset, atau juga uang antara satu pihak dengan pihak yang lain. Dan
berdasarkan definisi klasik tersebut, maka perdagangan internasional
adalah perdagangan yang dilakukan oleh dua atau lebih negara.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa itu teori merkantilisme?
3. Apa itu teori keunggulan absulut dan teori keungguluan komperatif?
4. Bagaimana uang dapat merubah arah perdagangan ?
5. Bagaimana arah perdagangan teori investasi internasional ?
6. Apa yang dimaksud teori keunggulan monopoli ?
7. Jelaskan mengenai siklus produk internasional ?
8. Jelaskan bagaimana mengenai investasi silang ?
9. Apa itu teori internasionalisasi ?
10. Apa itu prapabiliti dinamis ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan maklah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tentang definisi teori-teori perdagangan dan
investasi internasional
2. Memberikan informasi yg bermanfaat kepada semua pihak tentang
cara melakukan teori perdagangan dan investasi internasion

3
BAB II
PEMBAHASAN

Dalam Perspektif Islam

Perdagangan merupakan salah satu aspek muamalah dalam Islam, yaitu


masalah yang berkaitan dengan hubungan horizontal dalam kehidupan manusia.
Namun, hal ini mendapat perhatian dan penekanan khusus dalam ekonomi Islam
karena kegiatan jual beli harus sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh
agama yang nantinya bernilai ibadah. Artinya dalam berdagang, selain
mendapatkan keuntungan materi, Anda juga bisa lebih mendekatkan diri kepada
Allah SWT.Tujuan perdagangan menurut syariat Islam adalah untuk menciptakan
kemakmuran dan keadilan dalam kehidupan manusia, guna memperoleh
kesejahteraannya, dan untuk menghilangkan ketimpangan dalam masyarakat.

Perdagangan internasional yang merupakan proses jual beli yang terjadi


antar orang dan negara ini terjadi karena adanya saling ketergantungan satu sama
lain. Perdagangan internasional adalah proses pertukaran barang dan jasa serta
berbagai elemen produksi lainnya ke beberapa negara guna mencapai keuntungan
bagi berbagai pihak ang melakukan pertukaran. Dalam sejarah islam, dikenal
perdagangan internasional yang sangat hebat dan tak tertandingi. Perdagangan
internasional sebagaimana yang dilakukan oleh umat islam masa lampau di
praktekkan langsung oleh Rasulullah saw, ketika masih remaja dengan membawa
barang dagangan lintas wilayah yang sangat jauh. Perdagangan internasional
dalam islam merupakan masalah muamalah dan maqasid untuk kemaslahatan
manusia.

Dengan demikian, perdagangan internasional ditentukan karena tidak


mungkin satu negara dapat memenuhi kebutuhannya secara langsung tanpa
membutuhkan negara lain. Ditetapkan bahwa perdagangan internasional adalah
untuk kepentingan negara, membantu mencapai keuntungan, dan melengkapi
negara lain. Oleh karena itu, perdagangan internasional dalam Islam, tidak seperti
yang dianut oleh para kapitalis yang cenderung egois.Pemikiran Abu Ubaid
tentang ekspor dan impor ini dapat dibagi menjadi tiga bagian :

1. Tidak adanya nol tarif dalam perdagangan internasional. Abu ubaid mengambil
kesimpulan bahwa cukai merupakan adat kebiasaan yang senantiasa diberlakukan
pada zaman jahiliah. Kemudian Allah membatalkan sistem cukai tersebut dengan
pengutusan Rasulullah dan agama islam.

2. Cukai bahan makanan pokok lebih murah. Untuk minyak dan gandum yang
merupakan bahan makanan pokok, cukai yang dikenakan bukan 10% tetapi 5%
dengan tujuan agar barang impor berupa makanan pokok banyak berdatangan ke
Madinah sebagai pusat pemerintahan saat itu.

4
3. Ada batasan tertentu untuk dikenakan cukai. Tidak semua barang dagangan
dipungut cukainya. Ada batas-batas tertentu dimana kalau kurang dari batas
tersebut, maka cukai tidak akan dipungut.

Beberapa dalil terkait perdagangan dapat kita temukan dalam Surah An-
Nisa’ ayat 29:

Terjemahan:

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta sesamamu


dengan cara yang batil (tidak benar), kecuali berupa perniagaan atas dasar suka
sama suka di antara kamu. Janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

Teori Klasik; Country-Based Trade (Perdagangan berbasis negara)

2.1 Merkantilisme

Merkantilisme adalah faham ekonomi yang muncul pada abad ke-16.


faham ini mengajukan teori bahwa tingkat kemakmuran suatu negara diukur oleh
banyaknya perusahaan emas dan perak di negara tersebut. Maka, menurut para
merkantilis atau penganut faham merkantilisme, negara haruslah memberikan
perhatian besar pada perusahaan-perusahaan emas dan perak tersebut dan
menjadikan perluasan dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan emas dan perak
sebagai tujuan utama. Untuk mencapai tujuan ini, maka ekspor harus digalakkan
dan impor diperkecil

Selain teori absolute advantage (kemampuan seorang individu atau suatu


lembaga atau institusi dalam melakukan suatu aktivitas ekonomi secara lebih
efisien dibanding lembaga atau institusi lain), adapula teori comparative
advantage kemampuan seorang individu atau lembaga atau institusi dalam
melakukan satu aktivitas secara lebih efisien diantara sejumlah aktivitas ekonomi
yang harus dilakukan,). Perbedaan antara dua teori ini hampir tidak kentara.
Absolute advantage melihat pada selisih produktifitas absolut. Namun, perbedaan
tetap terjadi karena comparative advantage memasukkan konsep opportunity cost
(konsep yang menyatakan bahwa saat satu alternatif dipilih, maka alternatif-

5
alternatif lain tidak dipakai). Dalam menentukan jenis produk apa yang harus
dibuat oleh suatu negara. Sebagian besar dari kita menganut prinsip comparative
advantage dan opportunity cost, namun jarang direalisasikan.

2.2 Teori Keunggulan Absolut


Menurut Adam Smith, ahli ekonomi Skotlandia yang dianggap sebagai
bapak ilmu ekonomi pasar bebas, masalah mendasar merkantilisme adalah paham
ini mengacaukan antara perolehan harta benda dan perolehan kekayaan. Smith
mengembangkan teori keunggulan absolut, yang mengatakan bahwa suatu negara
seharusnya mengekspor barang dan jasa yang mampu diproduksinya lebih banyak
dibandingkan dengan negara-negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang
mampu diproduksi negara-negara lainnya dibandingkan dengan yang diproduksi
negara itu sendiri.
Keunggulan absolut dapat ditunjukkan melalui contoh dalam bentuk
angka-angka. Contoh sederhananya, andaikanlah hanya ada dua negara di dunia
ini, Prancis dan Jepang dan hanya ada dua barang yaitu, anggur dan radio jam, dan
hanya ada satu faktor produksi yaitu tenaga kerja. Di prancis dalam satu jam,
buruh dapat memproduksi dua botol anggur atau tiga radio jam. Di jepang, dalam
satu jam buruh dapat memproduksi satu bool anggur atau lima radio jam. Prancis
memliki keunggulan absolut dalam memproduksi anggur: dalam satu jam kerja,
buruh menghasilkan dua botol di Prancis, tetapi hanya satu botol di jepang.
Jepang memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi radio jam: dalam satu
jam kerja buruh menghasilkan lima radio jam di jepang, tetapi hanya tiga di
Prancis.

2.2 Teori Keunggulan Komparatif


Teori keunggulan absolut dengan keliru mengatakan bahwa tidak akan
terjadi perdagangan. David Ricardo, seorang pakar ekonomi Inggris pada awal
abad sembilan belas, memecahkan masalah dengan mengembangkan teori
keunggulan komparatif, yang menyebutkan bahwa suatu negara seharusnya
memproduksi dan mengekspor barang dan jasa yang dapat diproduksinya dengan
relatif lebih banyak daripada negara lain dan mengimpor barang dan jasa yang
dapat diproduksi negara-negra lain dengan relatif lebih banyak daripada yang
diproduksi negara tersebut.
Perbedaan di antara kedua teori ini hampir tidak kelihatan, keunggulan
absolut melihat perbedaan produktivitas absolut, keunggulan komparatif melihat
perbedaan produktivitas relatif. Perbedaan ini terjadi karena keuntungan
komparatif memasukkan konsep biaya kesempatan dalam menentukan barang
mana yang seharusnya diproduksi suatu negara. Biaya kesempatan suatu barang
adalah nilai yang dikorbankan untuk memperoleh barang itu.

Teori Investasi Internasional

6
a. Teori keunggulan monopoli, yakni teori yang menyatakan bahwa investasi
asing langsung dibuat oleh perusahaan-perusahaan di industri- industri
oligopolistik yang memiliki keunggulan teknis dan keunggulan lain di atas
perusahaan-perusahaan pribumi. Teori keunggulan monopoli modern berasal dari
disertasi Stephen Hymer pada tahun 1960.
b. Ketidaksempurnaan pasar, yakni teori untuk menunjukkan bahwa pengetahuan
yang luas memungkinkan perusahaan untuk memproduksi produk-produk yang
berbeda dan lebih disukai konsumen daripada barang yang sama yang dibuat
secara lokal.
c.Investasi silang, yakni investasi asing langsung oleh perusahaan-perusahaan
oligopolistik di setiap negara-negara asal lainnya sebagai
ukuran pertahanan.
d. Teori internasionalisasi, yakni teori untuk memperoleh tingkat
pengembalian yang lebih tinggi dari investasinya, perusahaan akan
mentransfer pengetahuan yang luas ke kantor cabang asing daripada
menjualnya di pasar terbuka.
e. Kapabilitas dinamis, yakni teori agar sebuah perusahaan berhasil
berinvestasi di luar negeri, perusahaan harus memiliki tidak hanya
kepemilikan pengetahuan unik atau sumberdaya tetapi kemampuan
untuk menciptakan secara dinamis dan memanfaatkan kapabilitas ini
sepanjang waktu.

Faktor-Faktor Perdagangan Dan Investasi Internasional


Secara klasik, perdagangan adalah proses tukar menukar barang, jasa, aset,
atau juga uang antara satu pihak dengan pihak yang lain. Dan berdasarkan definisi
klasik tersebut, maka perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan oleh dua atau lebih negara. Karena hal ini dilakukan secara sukarela,
maka kedua belah pihak yang melakukan perdagangan tersebut harus merasa
yakin akan mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut. Perdagangan
internasional adalah perdagangan di antara penduduk dua negara. Penduduk itu
mungkin saja berupa individu, perusahaan, organisasi nirlaba, atau bentuk-bentuk
badan yang lain.
Bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri,
perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut
antara lain disebabkan adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat
menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau kuota barang
impor. Selain itu kesulitan lain timbulnya perbedaan budaya, bahasa, mata uang,
taksiran dan timbangan dan hukum dalam perdagangan.
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebt diantaranya: kondisi geografi, iklim, tingkat
penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan nternasional, setiap
negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

7
1. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan dengan spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat
memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh
negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang
tersebut dari luar negeri.
2. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena khawatir akan terjadi kelebihan produksi,
yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal dan
menjual kelebihan produk tersebut ke luar negeri.
3. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Selain manfaat, banyak faktor pendorong suatu negara melakukan
perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut:
•Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
•Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
•Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dalam
mengelola sumber daya ekonomi
•Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual
produk tersebut
•Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim tenaga kerja, budaya
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi
•Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang
•Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia ini dapat hidup
sendiri.
Beberapa orang yang melakukan investasi juga mempunyai ketakutan
tersendiri, berikut hal-hal yang ditakutkan ketika melakukan investasi:
1. Turunnya nilai investasi
2. Sulitnya produk investasi dijual
3. Hasil investasi yang diberikan tidak sebesar kenaikan harga barang dan jasa

Selain itu investasi juga dapat memberkan manfaat, yaitu:


1. Untuk “menghasilkan uang”
Semakin berani anda menanggung risiko, semakin besar pula ekspetasi
anda memperoleh return.
2. Melindungi kekayaan anda dari dampak negatif infasi

8
Untuk melindungi kekayaan anda dari dampak negatif inflasi, maka anda
perlu melakukan investasi. Jika misalkan investasi tahun ini sebesar 12%, maka
jika misalkan investasi anda menghasilkan tingkat return sebesar 20%, maka
kekayaan anda tidak akan menyusut, tetapi justru berkembang sebesar 8%.
3. Untuk memperbesar kemampuan konsumsi anda
Dengan berinvestasi saat ini, anda bisa berharap memperoleh return
positif. Hasil investsi tersebut tentu bisa menambah kekayaan anda, dan berarti
kemampuan anda untuk konsumsi di masa depan juga semakin besar.
4. Mempersiapkan masa pensiun anda
Investasi bisa menjadi senjata anda untuk mempersiapkan masa pensiun
sedini mungkin. Semakin lama waktu anda melakukan persiapan, semakin besar
manfaat investasi yang bisa anda peroleh.

9
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan paparan di atas, dapat dipahami bahwa investasi merupakan
komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan dengan
tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dan kemaslahatan di masa yang akan
datang. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan dalam Islam
bahkan benih dasarnya sudah ada di dalam AlQur’an (QS. al-Baqarah [2]: 261;
QS. al-Nisa [4]: 9; QS. Yusuf [12]: 46-49; QS. Luqman [31]: 34 dan QS. al-Hasyr
[59]: 18) dan diperkuat oleh sunnah nabi Muhammad saw. yang pernah menjadi
mitra investor sekaligus pelaku bisnis. Dasar prinsip investasi syariah adalah
semua bentuk investasi pada dasarnya adalah boleh dilakukan sampai ada dalil
yang melarangnya, yaitu apabila ditemukan kegiatan terlarang dalam suatu
kegiatan bisnis, baik objek maupun caranya (prosesnya), yaitu kegiatan yang
mengandung gharar, maysīr, riba, tadlīs, talaqqī rukbān, taghrīr, ghabn, ḍarar,
risywah, maksiat dan zalim.
Akad yang bisa diimplementasikan di dalam dunia investasi adalah:
pertama, akad pokok seperti shirkah/mushārakah yaitu akad persekutuan atau
penyertaan modal; kedua, akad muḍārabah yaitu perjanjian penanaman modal
usaha tertentu; ketiga, akad ijārah yaitu perjanjian sewa menyewa atau jasa;
keempat, akad wakālah yaitu perjanjian perwakilan atau mewakilkan suatu
kegiatan; dan kelima, akad kafālah yaitu perjanjian untuk menjamin risiko yang
timbul dari kegiatan investasi. Namun demikian tidak menutup kemungkinan
akad-akad utama di atas dimodifikasi dan disesuaikan dengan kondisi zaman dan
model bisnis, namun tetap tidak boleh bertentangan dengan sumber
utama/primer yaitu Al-Qur’an dan hadis. Inovasi pengembangan produk
investasi dengan mengembangkan skema akad sangat dibutuhkan para pelaku
bisnis agar kegiatan investasi dan bisnis yang dijalankan tetap pada koridor
syariat Islam. Akad-akad kontemporer seperti MMQ, IMBT, IMFZ, dan kombinasi
akad lainnya adalah bagian dari evolusi akad syariah guna sesuai dengan
kebutuhan manusia.

10
DAFTAR PUSTAKA
Afzalurrahman. 2000. Muhammad as a Trader (Muhammad Sebagai
Seorang Pedagang). Jakarta: Yayasan
Swarna Bhumi.
al-Zuhaily, Wahbah. 1085. Al-Fiqh Al-Islāmy Wa Adillatuh. Juz 4. Beirūt:
Dār alFikr.
Amin, Ma’ruf. 2017. “Solusi Hukum Islam (Makharij Fiqhiyyah) Sebagai
Pendorong Arus Baru Ekonomi Syariah Di Indonesia.” Orasi Ilmiah Disampaikan
Dalam Pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Muamalat Syariah. Malang.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2007. Muhammad SAW: The Super Leader
Super Manager. Jakarta: ProLM Centre & Tazkia Multimedia.
Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Tangerang:
Azkia Publisher.
Aziz, Abdul. 2010. Manajemen Investasi Syariah. Bandung: Alfabeta.
Basyir, Ahmad Azhar. 2000. Asas-Asas Hukum Muamalat: Hukum Perdata
Islam. Yogyakarta: UII Press.
Chair, Wasilul. 2015. “Manajemen Investasi Di Bank Syariah.” Iqtishadia: Jurnal
Ekonomi & Perbankan Syariah 2 (2): 203. https://doi.org/10.19105/
iqtishadia.v2i2.848.
Djazuli. A. 2006. Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah Hukum Islam Dalam
Menyelesaikan Masalah-Masalah Yang Praktis. Jakarta: Kencana.
Hidayat, Taufik. 2011. Buku Pintar Investasi Syariah. Jakarta: Mediakita.
Husnan, Suad. 1996. Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas.
Cetakan Ke. Yogyakarta: UPPAMPYKP.
Kasmir dan Jakfar. 2015. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Revi. Jakarta:
Kencana Prenada Media.
Langgulung, Hasan. 1992. Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka
alHusna.

11

Anda mungkin juga menyukai