IAIN PALOPO
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bisnis Internasional
Disusun Oleh
Nurhalisa ( 1904030209)
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayhnya sehingga penulis dapatg menyelesaikan makalah ini dengan
judul “Teori-teori Perdagangan Internasional”, dan tak lupa pula kita panjatkan
sholawat serta salam kepada baginda Muhammad SAW. Yang telah menunjukkan
kepada kita dan membimbing kita dari zaman gelap gulita menuju zaman yang terang
benderang seperti sekarang ini.
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan manusia pedagang mempunyai peranan yang
sangat penting. Barang yang dihasilkan dapat tersalurkan kekonsumen melalui para
pedagang tersebut. Sekarang kegiatan perdagangan sangat luas, perdangan sudah
membawa antar negara (internasional). Secara universal perdagangan internasional
dapat diartikan sebagai perdagangan yang dilakukanoleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu antar individu) antara, dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Dibanyak negara, perdagangan internasional menjadi salah-satu faktor utama
untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama
ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru
dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong
industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional. Berdasarkan latar belakang diatas, dalam makalah ini akan membahas
mengenai “Teori-teori Perdagangan Internasional”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik pokok bahasan yaitu bagaimana
perkembangan teori-teori perdagangan internasional?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui teori-teori
perdagangan internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
C. Teori Klasik
1. Kemanfaatan Absolut ( Absolut Advantage : Adam Smith)
Adam smith mengajukan teori keuntungan absolut (the theori of absolute
advantage) yang menyatakan bahwa keuntungan absolute merupakan basis
perdagangan internasional. Menurut teori ini setiap negara akan memperoleh
manfasat perdagangan internasional (gain from trade) karena melakukan
spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memilimki
keunggulan mutlak (absolute advantage) serta mengimpor jika negara tersebut
memiliki ketidakunggulan mutlak (absolute disaventage).
Teori ini lebih mendasarkan pada besaran (variabel) riil bukan moneter
sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan
internasional. Murni dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada
variabel riil seperti misalnya suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja
yang dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang
pergunakan maka makin tinggi pula harga barang tersebut (labour theory of value).
Teori absolute advantage adam smith yang sederhana menggunakan teori nilai
tenaga kerja. Teori nilai tenaga kerja ini sifatnya sangat sederhana sebab
menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogen serta merupakan
satu-satunya faktor produksi. Dalam kenyatannya bahwa tenaga kerja itu tidak
homogen, faktor produksi itu tidak hanya satu serta mobilitas tenaga kerja tidak
bebas. Namun teori ini mempunyai dua manfaat :
Amerika Inggris
Gandum 8 10
Pakaian 4 2
Dari tabel diatas nampak Amerika lebih efesien dalam memproduksi gandum
sedangkan Inggris dalam memproduksi pakaian. Keadaan demikian ini dapat
dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan
Inggris meniliki absolute adavantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute
advantage karna masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang
dengan biaya ( diukur dengan unit tenaga kerja) yang secara absolute lebih rendah
dari negara lain.
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Makin
banyak tenga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi suatu barang makin mahal
barang tersebut
D. Teori Moderen
1. Faktor Proporsi (Teori Hecksher & Ohlin : H-O)
Teori Hecksher – Ohlin menjelaskan beberapa pola perdagangan internasional
dengan baik. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan
perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan
komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.
Basis dari keunggulan komparatif adalah :
a. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu
negara.
b. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi,
apakah labor intensity atau capital intensity.
Teori ini menyatakan bahwa perbedaan dalam oportunity cost suatu negara
dengan negara lain karena adanya perbedaan dalam jumlah faktor produksi yang
dimilikinya. Suatu negara memiliki tenaga kerja lebih banyak dari pada negara
lain, sedang negara lain memiliki kapital lebih banyak daripada negara tersebut
sehingga dapat menyebabkan terjadinya pertukaran.
Singkatnya, sebuah negara yang relatif kaya atau berkelimpahan tenaga kerja
akan mengekspor komoditi-komoditi yang relatif padat tenaga kerja dan mengimpor
komoditi-komoditi yang relatif padat modal (yang merupakan fakto produksi langka
dan mahal dinegara yang bersangkuta).
Teori tersebut menyatakan bahwa setiap negara akan melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor komoditi yang banyak menyerap faktor produksi yang
tersedia dinegara itu dalam jumlah dan harga relatif murah, serta mengimpor komoditi
banyak menyerap faktor produksi yang di negara itu relatif langka dan mahal. Dari
Analisis H-O dapat diberi kesimpulan :
a. Harga/biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah/proporsi
faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
b. Comparative advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing
negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi fantor produksi yang
dimilikinya.
c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan
mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang
relatif banyak dan murah untuk memproduksinya.
d. Sebaliknya, masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu karena
negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk
memproduksinya.
2. Kesamaan Harga Faktor Produksi (Factor Price Equalization)
Dalil ini menyatakan bahwa dengan asumsi the H-O model, maka perdagangan
internasional yang bebas (free international trade) akan menyebabkan harga
faktor produksi menjadi sama secara internasional.
3. Teori Stolper Samuelson
Dalil ini mengemukakan bahwa perdagangan internasional yang bebas
menguntungkan faktor produksi yang dimiliki secara lebih kaya (the abundant
factor) dan sebaliknya merugikan faktor produksi yang kurang dimiliki (the
scarce factor). Teori Stolper-Samuelson telah menunjukan bahwa pembukaan
perdagangan dan peningkatan harga relatif barang-barang yang dapat diekspor
menjelaskan keuntungan yang diperoleh pada faktor produksi yang digunakan
secara insentif dalam industri ekspor, juga menjelaskan kerugian-kerugian yang
diperoleh pada faktor produksi digunakan secara intensif dalam industri yang
bersaing dengan produk impor.
4. Rybcznski Theorem
Dalil ini menyatakan bahwa pada harga konstan di pasaran internasional, maka
apabila suatu negara mengalami suatu kenaikan dalam jumlah dari satu faktor
produksi (the supply of one factor), negara tersebut akan memproduksi lebih
banyak barang yang menggunakan faktor tersebut secara intensif, dan lebih sedikit
barang lain yang menggunakan faktor lainnya secara kurang intensif.[16]
5. Teori Permintaan dan Penawaran (Teori Parsial)
Pada prinsipnya perdagangan antara 2 negara itu timbul karena adanya perbedaan
di dalam permintaan maupun penawaran. Permintaan ini berbeda misalnya, karena
perbedaan pendapatan dan selera sedangkan perbedaan penawaran misalnya,
dikarenakan perbedaan di dalam jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi,
tingkat teknologi dan eksternalitas.
Misalnya di Indonesia, permintaan terhadap X (kain) sedikit, sedangkan di AS
banyak. Maka Indonesia akan menjual sisa x setelah dikurangi jumlah yang
dikonsumsi di pasar domestik ke AS. Sebaliknya permintaan terhadap Y (televisi)
di Indonesia lebih besar daripada di AS. Maka AS akan mengekspor sebagian
televisi yang diproduksinya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu
dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau
pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Pada dasarnya ada dua teori yang menerangkan tentang timbulnya
perdagangan internasional yaitu teori pra-klasik merkantilisme, teori klasik
dan teori modern. Merkantilisme merupakan suatu kelompok yang
mencerminkan cita-cita dan ideologi kapitalisme komersial, serta pandangan
tentang politik kemakmuran suatu negara yang ditujukan untuk memperkuat
posisi dan kemakmuran negara melebihi kemakmuran perseorangan.
Adam Smith berpendapat bahwa sumber tunggal pendapatan adalah
produksi hasil tenaga kerja serta sumber daya ekonomi. Dalam hal ini Adam
Smith sependapat dengan doktrin merkantilis yang menyatakan bahwa
kekayaan suatu negara dicapai dari surplus ekspor. Teori J.S.Mill menyatakan
bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian mengekspor suatu
barang yang memiliki comparative advantage terbesar dan mengimpor barang
yang dimiliki comparative disadvantage(suatu barang yang dapat dihasilkan
dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri
memakan ongkos yang besar).
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan
dengan baik, negara-negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang
menggunakan faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Menurut
Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara
lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu
keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi.
B. Saran
Betapa pentingnya teori-teori perdagangan internasional ini, maka adakala
baiknya jika dipelajari dan dipahami dengan baik agar Negara kita juga
mampu bersaing dipasar perdagangan internasional.
DAFTAR PUSTAKA