Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EKONOMI INTERNASIONAL
“PERPINDAHAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI ANTAR NEGARA”

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. BQ. TITHA NURVITA DEWI (161898 SM)


2. LIZA MARDIANA (161904 SM)
3. NOVIA NUR’AZLINA (161922 SM)
4. RIEZKA OLIVIA (161910 SM)
5. RISKA YULIANA (161928 SM)
6. RUSMIYATI CHANIA (161909 SM)
7. SITA RIZKY ANA (161921 SM)
8. SRI HIDAYATUL MARDIAH (161920 SM)
9. YUNIT FUJIANI (161932 SM)

JENJANG PENDIDIKAN PROGRAM SARJANA (S1)

JURUSAN MANAJEMEN PROGRAN STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AMM MATARAM

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi
petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam
semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri
tauladan-Nya yang baik
Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan anugrah, kesempatan dan
pemikiran kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini merupakan
pengetahuan tentang Perpindahan Faktor-Faktor Produksi Antar Negara, semua ini
dirangkum dalam makalah ini, agar pemahaman terhadap permasalahan lebih mudah di
pahami dan lebih singkat dan akurat .

Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan apersepsi atas materi
yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut. Selanjutnya, Pembaca akan masuk pada inti
pembahasaan dan diakhiri dengan kesimpulan makalah ini. Diharapkan pembaca dapat
mengkaji berbagai permasalahan tentang Perpindahan Faktor-Faktor Produksi Antar Negara.
Akhirnya, kami penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu proses pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum semmpurna untuk menjadi lebih
sempurna lagi saya membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya
kepada saya demi memperbaiki kekurangan pada makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaaat bagi anda semua. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULLUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perdagangan Internasional .................................................................... 3


B. Analisis Dasar Alam Perdagangan Internasional .................................................... 6
C. Manfaat Perdagangan terhadap Kesejahteraan Konsumen dan Produsen .............. 7
D. Rasio Harga Perdagangan ....................................................................................... 7
E. Distribusi Pendapatan ............................................................................................. 9

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN ................................................................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendapatan nasional merupakan tolak ukur berhasil atau tidaknya suatu Negara
meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Pendapatan nasional adalah proses kenaikan
kapasitas mendapatkan upah, laba atau gaji dari suatu perekonomian yang diwujudkan dalam
bentuk kenaikan pendapatan Suatu Negara tersebut. Mengingat konsep pertumbuhan
ekonomi sebagai tolak ukur penilaian Pendapatan Nasional dan Pertumbuhan ekonomi
nasional sudah terlanjur diyakini serta diterapkan secara luas, maka kita tidak boleh
ketinggalan dan mau tidak mau juga harus berusaha mempelajari hakekat dan sumber-sumber
pertumbuhan ekonomi tersebut.
Pendapatan menjadi aspek yang sangat penting dari setiap bentuk usaha. Di Negara kita
ini, berbagai sektor usaha seperti pertanian, perkebunan, industri, pariwisata, perbankan dan
masih banyak sektor yang lain berlomba-lomba menghasilkan pendapatan yang tinggi guna
menghidupi usaha yang mereka jalani agar tetap bisa bertahan. Di lain sisi, kegiatan
perekonomian yang dilakukan oleh berbagai sektor tersebut juga akan memberikan
pendapatan nasional bagi Negara. Pendapatan nasional adalah ukuran nilai output berupa
barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam periode tertentu atau jumlah seluruh
pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu Negara dalam satu tahun. Pendapatan
nasional memiliki peran yang sangat vital bagi sebuah Negara, karena pendapatan nasional
merupakan salah satu tolok ukur keberhas ilan perekonomian suatu Negara. Dengan
pendapatan nasional, akan terlihat tingkat kemakmuran suatu Negara, semakin tinggi
pendapatan nasional suatu Negara maka dapat dikatakan semakin tinggi juga tingkat
kesejahteraan rakyatnya.
Makadari itu mempelajari pendapatan nasional adalah hal yang sangat penting bagi
kita semua, karena para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya
maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya
sangat mendambakan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi (economic growth)
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian perdagangan internasional ?
2. Analisis Dasar alam Perdagangan Internasional ?
3. Manfaat Pedagangan terhadap Kesejahteraan Konsumen, produsen ?
4. Rasio Harga Perdagangan ?
5. Distribusi Pendapatan ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perdagangan internasional
2. Untuk mengetahui analisis dasar alam perdagangan Internasional
3. Untuk mengetahui manfaat pedagangan terhadap kesejahteraan konsumen,
produsen
4. Untuk mengetahui rasio harga perdagangan
5. Untuk mengetahui distribusi pendapatan
BAB II
PEMBAHASAN

PERPINDAHAN FAKTOR PRODUKSI ANTAR NEGARA

A. Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di
banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk
meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun
(lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara dua negara.
Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara
memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke
19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting
dan pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak
itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun
sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dan WTO
memberikan usaha untuk membuat regulasi global dalam perdagangan internasional.
Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan
dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang
berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk
industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh
Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh
perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat,
Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak
negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas
karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan
untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan
fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan
pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan
sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun
terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan
Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian
internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan
kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam rangka
memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia selama Depresi Besar membuat
kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya memperdalam depresi tersebut.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada
level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika
Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27
negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free
Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara
Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga
gagal pada tahun-tahun belakangan ini.
Asumsi dalam menggambarkan keseimbangan perdagangan internasional berdasarkan teori
ini yaitu:
1. Fungsi produksi bersifat homogen, dimana proses produksi menunjukan constant
return to scale
2. Faktor produksi K dan L saling mengganti (subtitusi) dalam produksi sehingga
produksi di katagorikan normal.
3. Tidak ada faktor produksi yang intensitasnya bersifat sebaliknya.
4. Penyesuaian (adjusment) terjadi dengan tujuan agar ekonomi selalu dalam keadaan
seimbang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan internasional:
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
 Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
 Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
 Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
 Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
 Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya,
dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan
adanya keterbatasan produksi.
 Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
 Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
 Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup
sendiri.
Kemungkinan Suatu Negara pada biaya yang semakin meningkat

B. Analisis Dasar alam Perdagangan Internasional


Asumsi setelah terjadinya perdagangan internasional, maka harga akan berlaku sama
untuk setiap negara, yang berarti bahwa:
1. Biaya transpor tidak dihitung (no transportation cost)
2. Perdagangan bebas (free trade)
3. Persaingan sempurna untuk semua pasar (termasuk input produksi)
Asumsi yang dibuat untuk menyederhanakan masalah, yaitu:
1. Ada dua barang, dua faktor produksi, dan dua negara, yangsatu negara kecil
(sedang berkembang) dan yang lain adalahnegara besar (negara maju).
2. Faktor produksi tersedia dalam jumlah yang tetap dandigunakan secara optimal.
3. Pilihan dan selera konsumen secara umum terwakili dalamkurva sosial indiferen.
Asumsi-asumsi berlaku hanya untuk penyederhanaan dan mempermudah analisis
perdagangan internasional yang tergantung pada; waktu, area perdagangan, kondisi pasar,
intervensi pemerintah, sistem pemerintahan, hubungan bilateral, dan hubungan multilateral
yang berubah sesuai dengan perkembangan jaman.

C. Manfaat Pedagangan terhadap Kesejahteraan Konsumen, produsen


 Consumer Surplus bidang perolehan netto yg berada di bawah kurva permintaan,
tetapi berada di atas garis harga. Bidang tersebut mengukur besarnya keuntungan
konsumen agar dapat membeli suatu produk pada tingkat harga yang lebih rendah
daripada harga produk yg bersedia dibayarkan.
 Producer Surplus mengukur perolehan manfaat netto para produsen dan para
penjual produk setelah dikurangi biaya-biaya, yang mengukur apa yang bernilai
bagi produsen agar mereka dapat menjual produk untuk ditukar dgn produk lain
dalam perdagangan antar negara.

D. Rasio Harga Perdagangan


Efek perdagangan dunia thd produksi, konsumsi dan kesejahteraan tergantung pada
rasio harga internasional yg terbentuk. Rasio Harga Perdagangan (Terms of Trade) harga
ekspor suatu negara terhadap harga impornya.
Contoh Perdagangan Kain dan Jagung di Negara 1;
Rasio harga perdagangan kain di Negara 1 adalah harga jagung yg diukur dalam meter kain
per karung. Rasio harga perdagangan tersebut mengukur jumlah meter kain yg didapat oleh
Negara 1 dari setiap karung jagung yg diekspor ke negara lain. Sebaliknya rasio harga
perdagangan bagi negara lain sama dengan harga relatif barang ekspor mereka yaitu kain.
Apabila konsep perdagangan diterapkan pada lebih dari dua komoditas suatu indeks yg
merupakan harga ekspor relatif terhadap harga impor.
Kesimpulan Perdagangan Mempengaruhi Distribusi Pendapatan :
 Harga antar negara menjadi seimbang,
 Negara-negara lebih menspesialisasikan diri,
 Perolehan manfaat netto bagi kedua negara,
 Yang beruntung: para tuan tanah di negara 1, para pekerja di negara 2.
 Yang merugi : para pekerja di negara 1, para tuan tanah negara 2
Tanggapan Faktor Produksi dalam jangka panjang

MENGURANGI IMPOR = MENGURANGI EKSPOR


Pengurangan nilai impor mungkin akan mengurangi nilai ekspor dengan jumlah yg sama, jika
:
 Ekspor menggunakan masukan/input produksi yang diimpor. Hambatan yg membuat
barang-barang impor lebih mahal di pasar domestik akan meningkatkan biaya untuk
menghasilkan barang ekspor.
 Hambatan impor yang lebih tinggi dapat mengurangi penjualan dan penghasilan
eksportir dari negara lain, mengakibatkan pendapatan nasional dari sektor luar negeri
jadi menurun tajam.
 Mengurangi impor akan mengurangi nilai ekspor netto yang sama melalui
penyesuaian nilai tukar.
E. Distribusi Pendapatan
Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi
antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
Pendapatan nasional dapat didefnisikan sebagai:
1. Nilai barang dan jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam satu periode
tertentu (satu tahun).
2. Jumlah pengeluaran nasional untuk membeli barang dan jasa yang dihasilkan.
3. Jumlah pendapatan yang diterima faktor-faktor produksi yang digunakan untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Jika dilihat dari jumlah barang dan jasa yang dihasilkan, pendapatan nasional dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) yaitu nilai barang dan
jasa yang diproduksi masyarakat suatu negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
GDP dihitung dengan menjumlahkan semua basil produksi barang dan jasa dari masyarakat
yang tinggal di suatu negara, ditambah warga negara asing yang bekerja di negara tersebut.
Selain PDB, kita mengenal Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan
nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh seluruh masyarakat yang tinggal di suatu daerah
(region).
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu seluruh nilai
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara suatu negara tertentu di
manapun berada dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. PNB dapat dirumuskan sebagai
berikut.
PNB = PUB – PFPN
Pendapatan Faktor Produksi Neto (PFPN) merupakan selisih antara pendapatan atau produk
yang dihasilkan oleh masyarakat yang berada di luar negeri (FPLN) dan pendapatan atau
produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalam negeri (FPDN). Umumnya, PFPN
negara-negara sedang berkembang seperti Indonesia bernilai negatif. Artinya, impor faktor
produksi lebih besar dari pada ekspor faktor produksi. Oleh karena itu, di negara sedang
berkembang nilai PNB lebih kecil dari pada nilai PDB.
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (PNN) yaitu seluruh nilai produksi barang barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu biasanya sat tahun, setelah
dikurangi penyusutan dan barang pengganti modal. PNN dapat dirumuskan sebagai berikut.
PNN = PNB — (Penyusutan + Barang pengganti modal)

Produk GNP menyebabkan barang modal yang ada menjadi habis, misalnya mesin menjadi
habis karena digunakan. Jika sumber daya ini tidak digunakan untuk menggantikan barang
modal yang ada, GNP tidak mungkin dipertahankan pada periode yang berlaku.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu


negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang
dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan
pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Asumsi setelah terjadinya perdagangan internasional, maka harga akan berlaku sama untuk
setiap Negara
Asumsi-asumsi berlaku hanya untuk penyederhanaan dan mempermudah analisis
perdagangan internasional
Efek perdagangan dunia terhadap produksi, konsumsi dan kesejahteraan tergantung pada
rasio harga internasional yg terbentuk.
Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator ekonomi
antara lain dengan mengetahui pendapatan nasional, pendapatan per kapita, tingkat
kesempatan kerja, tingkat harga umum, dan posisi neraca pembayaran suatu negara.
DAFTAR PUSTAKA

http://indaharitonang-fakultaspertanianunpad.blogspot.co.id/2013/06/perpindahan-faktor-
produksi-antar-negara.html (modul matakuliah perdagangan internasional, Agribisnis
UNPAD)

Anda mungkin juga menyukai