MONOPOLISTIC COMPETITION
OLEH:
KELOMPOK 11
Jika setiap industry muncul gejala monopoli, maka secara makro jumlah output (riel
output) akan lebih sedikit dibandigkan kemampuan sebenarnya (potential output). Volume
produksi dalam perusahaan monopoli memang lebih sedikit dengan volume output yang
optimum, yaitu yaitu yang dihasilkan pada AC yang minimum ( sebagai mana yang terjadi
pada perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan sempurna pada jangka yang
panjang); monopolis selalu berproduksi pada tingkat output dimana AC nya tidak
minimum (selama kurva permintaanya berbentuk menurun, maka perusahaan akan
memilih tingkat output pada tingkat AC nya yang selalu menurun). Keseimbangan makro
terjadi di baah keseimbangan ekonomi (under full employment equilibrium) karena tidak
seluruh faktor produksi terpakai sesuai dengan kapasitas produksi, sehingga
menimbulkan pengangguran tenaga kerja (unemployment) maupun faktor-faktor
produksi yang lain. Selanjutnya keadaan ini akan melemahkan daya beli, menciutkan
pasar, yang memaksa perusahaan memproduksi lebih sedikit lagi. Begitu seterusnya
hingga perekonomian secara makro dapat mengalami keadaan stagflasi (stagnasi dan
inflasi), dimana pertumbuhan ekonomi mandek, pengaguran tinggi, tingkat inflasi juga
tinggi.
d. Memburuknya kondisi perekonomian internasional
a. Harga Jual Masih Lebih Besar Dari Biaya Marjinal (P>MC)
Karena memiliki daya monopoli, perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
mampu membebankan harga jual yang lebih tinggi dari biaya marjinal (P>MC). Namun
demikian karena kurva permintaan yang dihadapi sangat elastis, maka selisih harga dan
biaya marjinal tidak sebesar dalam perusahaan monopolis.
KESIMPULAN
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat. Atau bisa disebut suatu pelaku usaha atau penjual yang menjadi pusat
kekuatan ekonomi yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas
barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat
merugikan kepentingan umum. Dan juga telah ada larangan monopoli pada Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan
Persaingan dan persaingan usaha yang tidak sehat serta merugikan orang banyak.
Selepas dari larangan dari monopoli ada juga monopoli yang tidak dilarang yaitu,
Monopoli by Law & Monopoli by License, meskipun begitu nyatanya ini juga kurang
efektif dan bertentangan dengan teori ekonomi klasik dan hukum syariat islam.
Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen) dengan
barang yang diperjualbelikan bersifat homogen. Meskipun homogen, namun dengan merk
dan keunggulan masing-masing yang berbeda.
Pasar monopolistik timbul karena ketidakpuasan akan pasar persaingan sempurna
dan monopoli, sumber daya alam yang tersedia melimpah dan differensiasi produk yang
tidak terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA