Anda di halaman 1dari 2

NAMA: SILVI AULIA SITORUS

NIM: 7202141002

PENDIDIKAN EKONOMI C

1. Di indonesia menggunakan sistem nilai tukar apa? Jelaskan beserta contoh


Jawab: Salah satu sistem nilai tukar yang digunakan dalam kegiatan ekonomi
internasional adalah sistem nilai tukar tetap. Awal mula munculnya sistem moneter
internasional, sistem nilai tukar tetap harus dijamin dengan cadangan emas yang dimiliki
oleh negara. Namun seiring berjalannya waktu, kewajiban tersebut berubah. Tidak ada
lagi kewajiban untuk menjamin jumlah uang yang beredar dengan cadangan emas negara.
Dalam sistem nilai tukar tetap, mata uang suatu negara ditetapkan secara tetap terhadap
mata uang asing tertentu. Contohnya mata uang rupiah ditetapkan secara tetap terhadap
dollar AS (USD).
Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang (free floating). Namun, peran
kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem
keuangan. Dalam sistem nilai tukar, tidak hanya sistem nilai tukar tetap saja yang
digunakan. Namun, ada sistem nilai tukar lain yang digunakan secara internasional, yaitu
sistem nilai tukar mengambang.
Dilansir dari buku Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar (2004) karya Iskandar Simorangkir
dan Suseno, dijelaskan dua alasan kenapa banyak negara menggunakan sistem ini, yaitu:
1). Sistem ini memungkinkan suatu negara mengisolasikan kebijakan ekonomi makronya
dari dampak kebijakan luar negeri. Sehingga suatu negara memiliki kebebasan untuk
mengeluarkan kebijakan yang independen.
2). Sistem ini tidak memerlukan cadangan devisa yang besar karena tidak ada keharusan
untuk mempertahankan nilai tukar. Disisi lain, sistem ini juga memiliki kelemahan yaitu
penetapan nilai tukar berdasarkan pasar dapat menyebabkan nilai tukar berfluktuasi.

2. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan sistem mata uang regional?


Jawab: kelebihan menggunakan sistem mata uang regional adalah jenis uang yang
digunakan secara luas di satu regional tertentu. Contohnya adalah Euro yang digunakan
oleh sebagian negara Eropa.
Tetapi kelemahan menggunakan sistem mata uang regionl adalah Uang regional
merupakan uang yang hanya berlaku di wilayah tertentu saja tidak dapat digunakan secara
interasional sehingga mata uang tersebut hanya bisa digunakan di wilayah yang sudah ditentukan.

3. Diantara beberapa nilai tukar mana yg efektif digunakan dlm sistem perdagangan?
Jawab: Nilai tukar atau kurs merupakan nilai tukar antar dua negara yang disepakati
penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan. Ada dua jenis nilai tukar
yang dipakai yaitu Kurs Nominal dan Kurs Riil.
Kurs Nominal (nominal exchange rate) adalah nilai yang digunakan seseorang saat
menukar mata uang sutau negara dengan mata uang negara lain.

Misalnya, jika kurs antara dolar AS dan Rupiah Indonesia sebesar Rp14.500, maka 1
dolar bernilai Rp14.500. Ketika kita meginginkan 20 dolar maka harus membayar
Rp290.000 ($20 x Rp14500).

Kurs Riil (real exchange rate) adalah nilai tukar yang digunakan seseorang saat
menukarkan barang dan jasa suatu negara dengan barang dan jasa negara lainnya.

Misalnya, ketika membeli tas dengan harga di Amerika adalah 400 dolar sedangkan di
Indonesia Rp2.000.000. Untuk perbandingan harga keduanya, maka harus mengubahnya
menjadi mata uang umum, jika 1 dolar Rp10.000 maka harga tas di Amerika
Rp4.000.000. Sehingga dalam membandingkan harga tas di Amerika dan Indonesia,
dapat disimpulkan harga tas di Indonesia ½ harga dari harga tas di Amerika.

Ketika nilai tukar berubah sehinga 1 dolar dapat membeli mata uang asing lebih banyak
disebut Apresiasi, beberapa menyebutnya dengan “menguat”. Sebaliknya ketika nilai
tukar berubah sehingga 1 dolar hanya bisa membeli mata uang lebih sedikit maka disebut
Depresiasi, beberapa menyebutnya dengan “melemah”.

Sedangkan, salah satu alat ukur untuk mengetahui daya saing suatu negara dari sisi harga
dalam pertukaran mitra dagang biasanya menggunakan Real Effective Exchange Rates
(REER).

Real Effective Exchange Rates (REER) adalah indikator untuk menjelaskan nilai mata
uang suatu negara relatif terhadap beberapa mata uang negara-negara lainnya yang telah
disesuaikan dengan tingkat inflasi pada tahun tertentu atau indeks harga konsumen
negara tertentu.

Kenaikan Real Effective Exchange Rate menggambarkan nilai ekspor lebih mahal dan
nilai impor lebih murah, peningkatan tersebut menunjukan berkurangnya daya saing
perdagangan, begitu juga sebaliknya.

Sumber data yang dipakai yaitu Mata uang/ nilai tukar negara tertentu (CURi)
dibandingkan nilai tukar Indonesia (IDRt). Selain itu, perhitungan indeks harga
konsumen Indonesia (Pid) dibandingkan dengan indeks harga konsumen negara tertentu
(Pi). Perhitungan bobot (w) yang digunakan dalam perhitungan didasarkan pada proporsi
nilai ekspor dan impor masing-masing negara terhadap nilai ekspor dan impor Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai