Anda di halaman 1dari 10

Kurs/ Nilai tukar rupiah

Pengertian Kurs
Menurut Adiningsih, dkk (1998: 155), nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata
uang negara lain. Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai mata uang rupiah yang
ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah terhadap dolar
Amerika, nilai tukar rupiah terhadap Euro, dan lain sebagainya. Kurs merupakan salah satu
indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di pasar uang karena investor
cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi portofolio.
Kurs merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun di
pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati untuk melakukan investasi
portofolio.Terdepresiasinya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dolar Amerika
memiliki pengaruh yang negatif terhadap ekonomi dan pasar modal (Sitinjak dan Kurniasari,
2003).
Kurs mata uang menunjukkan harga mata uang apabila ditukarkan dengan mata uang lain.
Penentuan nilai kurs mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain ditentukan
sebagai mana halnya barang yaitu oleh permintaan dan penawaran mata uang yang
bersangkutan. Hukum ini juga berlaku untuk kurs rupiah, jika demand akan rupiah lebih
banyak daripada suplainya maka kurs rupiah ini akan terapresiasi, demikian pula sebaliknya.
Apresiasi atau depresiasi akan terjadi apabila negara menganut kebijakan nilai tukar
mengambang bebas (free floating exchange rate) sehingga nilai tukar akan ditentukan oleh
mekanisme pasar (Kuncoro, 2001).
Jadi, dapat disimpulkan nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai mata uang
suatu negara dengan negara lain. Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar mencerminkan
keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata
uang asing $US. Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya permintaan
masyarakat terhadap mata uang rupiah karena menurunnya peran perekonomian nasional atau
karena meningkatnya permintaan mata uang asing $US sebagai alat pembayaran
internasional. Semkin menguat kurs rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan
kinerja di pasar uang semakin menunjukkan perbaikan. Sebagai dampak meningkatnya laju
inflasi maka nilai tukar domestic semakin melemah terhadap mata uang asing. Hal ini
mengakibatkan menurunnya kinerja suatu perusahaan dan investasi di pasar modal menjadi
berkurang.
B. Penentuan Nilai Tukar
Ada beberapa faktor penentu yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar, yaitu (Madura,
1993):
1. Faktor Fundamental
Faktor fundamental berkaitan dengan indikator ekonomi seperti inflasi, suku
bunga,perbedaan relatif pendapatan antar negara, ekspektasi pasar dan intervensi bank
sentral.
2. Faktor Teknis
Faktor teknis berkaitan dengan kondisi permintaan dan penawaran devisa pada saat tertentu.
Apabila ada kelebihan permintaan, sementara penawaran tetap, maka harga valuta asing akan
terapresiasi, sebaliknya apabila ada kekurangan permintaan, sementara penawaran tetap maka
nilai tukar valuta asing akan terdepresiasi.
3. Sentimen Pasar
Sentimen pasar lebih banyak disebabkan oleh rumor atau berita politik yang bersifat
insidentil, yang dapat mendorong harga valuta asing naik atau atau turun secara tajam dalam
jangka pendek. Apabila rumor atau berita sudah berlalu, maka nilai tukar akan kembali
normal.

C. Nilai tukar mata uang


Nilai tukar mata uang dibagi menjadi dua yaitu :
· Nilai tukar nominal, adalah nilai tukar yang ditulis dengan angka nominal. Misalnya
US$ 1,00=Rp10.000. kurs antara dua Negara adalah yang dinamakan kurs nominal.
· Nilai tukar Riil atau kurs riil (riil exchange rate) adalah harga relative dari barang-
barang kedua Negara yang menyatakan tingkat dimanakita dapat memperdagangkan barang-
barang dari suatu Negara untuk barang-barang dari suatu Negara untuk barang-barang Negara
lain. Oleh karena itu nilai tukar riil juga disebut terms of trade.

Secara umum dapat dituliskan = Nilai tukar nominal x Harga barang domestic
Harga barang luar negeri
Nilai tukar riil diantara kedua Negara dihitung dari nilai tukar nominal dan tingkat harga di
kedua Negara.Jika nilai tukar riil adalah tinggi, berarti harga barang-barang luar negeri
relative murah, dan harga barang-barang domestic relatif mahal. Dan sebaliknya, jika nilai
tukar riil rendah, berarti harga barang-barang luar negeri relative mahal, dan harga-harga
barang domestic relative murah.

D. Sejarah perkembangan kebijakan nilai tukar di Indonesia


Berdasarkan sejarah, negara Indonesia telah menerapkan tiga sistem nilai tukar, yaitu:
1. Sistem kurs tetap (1970 - 1978)
Sesuai dengan Undang-Undang No.32 Tahun 1964, Indonesia menganut sistem nilai tukar
kurs resmi Rp. 250/dolar Amerika sementara kurs uang lainnya dihitung berdasarkan nilai
tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar pada tingkat yang
ditetapkan, Bank Indonesia melakukan intervensi aktif di pasar valuta asing.

2. Sistem mengambang terkendali (1978 - Juli 1997)


Pada masa ini, nilai tukar rupiah didasarkan pada system sekeranjang mata uang (basket of
currencies). Kebijakan ini diterapkan bersama dengan dilakukannya devaluasi rupiah pada
tahun 1978. Dengan sistem ini, bank Indonesia menetapkan kurs indikasi (pembatas) dan
membiarkan kurs bergerak di pasar dengan spread tertentu. Bank Indonesia hanya
melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau bawah dari spread.

3. Sistem kurs mengambang (14 Agustus 1997 - sekarang)


Sejak pertengahan Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap US dolar semakin melemah.
Sehubungan dengan hal tersebut dan dalam rangka mengamankan cadangan devisa yang
terus berkurang maka bank Indonesia memutuskan untuk menghapus rentang intervensi
(sistem nilai tukar mengambang terkendali) dan mulai menganut sistem nilai tukar
mengambang bebas (free floating exchange rate) pada tanggal 14 Agustus 1997.
Penghapusan rentang intervensi ini juga dimaksudkan untuk mengurangi kegiatan intervensi
bank Indonesia terhadap rupiah dan memantapkan pelaksanaan kebijakan moneter dalam
negeri.

E. Sistem Kurs Mata Uang


Menurut Triyono (2008) terdapat lima jenis sistem kurs utama yang berlaku, yaitu: sistem
kurs mengambang (floating exchang rate), kurs tertambat (pegged exchange rate), kurs
tertambat merangkak (crawling pegs),sekeranjang mata uang (basket of currencies), kurs
tetap (fixed exchange rate)

1. Sistem kurs mengambang


Kurs ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau tanpa adanya campur tangan pemerintah
dalam upaya stabilisasi melalui kebijakan moneter apabila terdapat campur tangan
pemerintah maka sistem ini termasuk mengambang terkendali (managed floating exchange
rate).

2. Sistem kurs tertambat


Suatu negara menambatkan nilai mata uangnya dengan sesuatu atau sekelompok mata uang
negara lainnya yang merupakan negara mitra dagang utama dari negara yang bersangkutan,
ini berarti mata uang negara tersebut bergerak mengikuti mata uang dari negara yang menjadi
tambatannya.
3. Sistem kurs tertambat merangkak
Di mana negara melakukan sedikit perubahan terhadap mata uangnya secara periodik dengan
tujuan untuk bergerak ke arah suatu nilai tertentu dalam rentang waktu tertentu. Keuntungan
utama dari sistem ini adalah negara dapat mengukur penyelesaian kursnya dalam periode
yang lebih lama jika dibanding dengan sistem kurs terambat.
4. Sistem sekeranjang mata uang
Keuntungannya adalah sistem ini menawarkan stabilisasi mata uang suatu negara karena
pergerakan mata uangnya disebar dalam sekeranjang mata uang. Mata uang yang dimasukan
dalam keranjang biasanya ditentukan oleh besarnya peranannya dalam membiayai
perdagangan negara tertentu.
5. Sistem kurs tetap
Dimana negara menetapkan dan mengumumkan suatu kurs tertentu atas mata uangnya dan
menjaga kurs dengan cara membeli atau menjual valas dalam jumlah yang tidak terbatas
dalam kurs tersebut. Bagi negara yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap sektor luar
negeri maupun gangguan seperti sering mengalami gangguan alam, menetapkan kurs tetap
merupakan suatu kebijakan yang beresiko tinggi.
Valuta Asing
PENGERTIAN PASAR VALUTA ASING
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing dikenal
dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat
pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta
tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Sebagai contoh, suatu
perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku
selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk
Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengonversikan
mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas.
Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transakasi yang
memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya yang
melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan.
Sependapat dengan Madura yang mengungkapkan bahwa pasar valuta asing adalah pasar
yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan
dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah
perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan
tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di Indonesia
dikenal dengan Kurs Valas.

2. LATAR BELAKANG PASAR VALUTA ASING


Setelah perang dunia I dan setelah depresi ekonomi dunia pada tahun 1930-an, dunia
menginginkan tercapainya suatu stabilitas ekonomi yang lebih baik. Pada tahun 1944 lahirlah
suatu sistem moneter Internasional yang dikenal dengan nilai tukar tetap (fixed ekchange
rate) hasil persetujuan Bretton woods. Setiap negara memberlakukan kurs yang tetap dari
mata uangnya terhadap US. Sejak saat itu ekonomi negara-negara Eropa serta Amerika mulai
tumbuh pesat. Lebih dari itu lahirnya pasar Euro Dollar dan Asia Currency Unit adalah untuk
mengimbangi peredaran US Dollar yang semakin banyak jumlahnya.
Pentingnya aktivitas dalam foreign exchange timbul sehubungan dengan berkembangnya
perdagangan internasional serta semakin meningkatnya perpindahan uang dan capital
international. Dari sini bisa dilihat bahwa foreign exchange bukan sebatas money change
tetapi lebih luas dari itu. Oleh karena itu,dapat dikatakan bahwa pasar valuta asing adalah
suatu pasar di mana surat-surat berharga jangka pendek diperdagangkan.
Dalam perkembangannya, uang berkembang menjadi komoditas yang bisa di perdagangkan.
Pasar valuta asing sendiri mengalami pertumbuhan yang pesat pada awal 70’an.

Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:
ü Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga
menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
ü Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat
perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia
sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
ü Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex,
faximile, internet memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi
lebih mudah di lakukan.
ü Keuntungan yang diperoleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan
keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
3. MEKANISME KERJA PASAR VALUTA ASING
Kuncoro (1996:107) mengatakan seandainya ada mata uang tunggal internasional,
barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi
internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi
mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan
akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan
transaksi kompleks dan beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah
bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank
ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana
dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain
diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading
floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan
secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang
menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas.
Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi
membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi
keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di
Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua,
apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan
mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan
dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa
perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing,
banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata
uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada
kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana
atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut
seringkali sangat tipis.

4. FUNGSI PASAR VALUTA ASING


Fungsi valuta asing antara lain:

a. Transfer daya beli (transfer of purchasing power)


b. Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal yang
biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang
berbeda.
c. Penyediaan kredit
d. Pengiriman barang antarnegara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu.
Oleh karena itu, harus ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan
pengiriman barang termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang biasanya
memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
e. Mengurangi risiko valuta asing
f. Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam
kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakan misalnya terjadi perubahan
kurs yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.

Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing


Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh
perusahaan/badan maupun individu adalah sebagai berikut:
a. Komersial : ekspor-impor lalu lintas modal, lalu lintas jasa, dan lain-lain.
b. Funding : pinjaman valuta asing dan kebutuhan cash flow.
c. Hedging : untuk keperluan hedging atas risiko perubahan kurs valuta asing.
d. Investasi : commercial investment, property investment, dan portfolio investment.
e. Individu : turis dan kebutuhan individu lainnya.
f. Marketmaking
berupa perdagangan valuta asing yang dilakukan bank-bank dengan menawarkan harga dua
arah sebagai marketmaker.
g. Position taking
aktivitas ini lazim ditemui untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pada aktivitas ini, pelaku
pasar akan memposisikan dirinya sesuai dengan kecendrungan menguat atau melemahnya
mata uang.

Pelaku Pasar Valuta Asing


Pelaku ekonomi yang utama dalam valas dapat digolongkan menjadi:
a. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan selalu melakukan
eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Ada
kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan perusahaan kadang memerlukan mata uang negara
lain dengan jumlah yang cukup besar.

b. Individu
Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh beberapa
faktor. Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi
pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan. Faktor kedua adalah kebutuhan
konsumsi pada saat berada di luar negeri.

c. Bank Umum dan Perbankan


Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain
melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk mata uang lain. Perbankan
adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling aktif. Perbankan beroperasi dalam pasar
valas lewat para pedagangnya.

d. Pialang Pasar Valas atau Broker


Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.

e. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar
hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi
kedalam mata uang lokal.

f. Bank Sentral.
Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar
mata uang.

g. Spekulan dan Arbitraser


Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta
spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar
keuntungan.

h. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang mempunyai investasi
internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan asuransi, mutual fund, dan bank investasi.

Jenis-Jenis Pasar Valuta Asing


1) Pasar SPOT (Pasar Tunai)
Dalam transaksi spot biasanya penyerahan valas ditetapkan dua hari kerja berikutnya.
Misalkan kontrak jual beli valas di tutup tanggal 10 maka penyerahannya dilakukan tanggal
12, namun apabila tanggal 12 adalah hari minggu atau hari libur Negara asal (Home
Countries), penyerahan dilakukan pada hari berikutnya (Eligible Date) tanggal penyerahan ini
disebut Value Date.

2) Pasar Forward
Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa
depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud pasar forward adalah
pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Waktu antara
ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi
dari dua minggu hingga satu tahun.

3) Pasar Currencies Future


Pasar currency futures merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency
futures. Suatu kontrak currency futures menetapkan suatu volume standar dari suatu valuta
tertentu yang akan ditukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa
depan. Sebuah MNC (multi national corporation) yang ingin meng-hedge hutangnya akan
membeli kontrak currency futures untuk mengunci harga suatu valuta di masa depan.

4) Pasar Currency Options


Pasar currency options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak currency
options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency
call options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu
dalam suatu periode waktu tertentu. Currency call options digunakan untuk meng-hedge
hutang-hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. Currency put options memberikan
hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu
tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan
diterima di masa depan.

5) Pasar Barter (SWAP)


Kombinasi antara pembeli dan penjual untuk dua mata uang secara tunai yang diikuti
membeli dan menjual kembali mata uang yang sama secara tunai dan tunggak secara
stimultan dengan batas waktu yang berbeda.

5. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PASAR VALUTA ASING


1) Kelebihan Pasar Valuta Asing
a. Transaksi 24 jam
Tidak seperti transaksi di pasar modal, pasar valas berjalan 24 jam sehari selama 5 hari dalam
seminggu.

b. Likuiditas
Banyaknya broker/dealer dalam pasar valas menjadikan pasar valas menjadi sangat likuid
sekaligus bisa menjadikan harga menjadi lebih stabil. Dengan begitu, trader bisa membuka
atau menutup posisi pada fair market price.
c. Rendahnya biaya transaksi
Biaya transaksi di pasar valas secara online tidak ada, namun hanya dikenakan biaya yang
jumlahnya cukup beragam salah satu contohnya adalah biaya pada saat penarikan dana dari
akun forex.

d. Keuntungan dari kenaikan dan penurunan harga


Para trader dapat menarik keuntungan dari kenaikan harga yaitu selisih antara harga beli
(ask/offer) dengan harga jual/harga penutupan (bid) pada pesanan beli (buying order).
Sedangkan pada pesanan jual (selling order), keuntungan didapat dari selisih antara harga jual
(bid) dengan harga beli/penutupan (ask/offer).

e. Marjin perdagangan
Perdagangan dengan marjin dapat membuat daya beli investor melebihi jumlah modal yang
dimiliki.

f. Two way opportunities


Anda dapat menghasilkan keuntungan 2 arah, ketika market naik atau pun ketika market
turun. Hal ini tidak berlaku bagi investasi jenis lain (1 way opportunity), sebagai contoh:
saham.
g. Fungsi laverage (fungsi pengali/daya ungkit)
Dengan modal relatif kecil anda dapat menghasilkan keuntungan yang jauh lebih besar.
Contoh : tanpa leverage anda hanya akan mendapatkan $0.01/point dengan modal $100. Tapi
dengan leverage 1:100 maka anda dapat menghasilkan $1/point dengan modal yang sama
($100).

2) Kelemahan Pasar Valuta Asing


a. Risiko kurs pertukaran (exchange rate risk)
Risiko ini timbul sebagai akibat dari naik-turunnya nilai tukar (kurs) valas.

b. Risiko negara asal


Risiko ini timbul dari akibat campur tangan pemerintah yang mata uangnya di perdagangkan
di pasar valas contohnya seperti intervensi bank sentral di negara tersebut dengan menaikkan
tingkat suku bunga, melepas obligasi pemerintah, pembelian valuta asing secara besar-
besaran oleh pemerintah dan sebagainya.
Utang luar negeri untuk percepatan pembangunan dan pertumbuhan
perekonomian indonseia

Pembangunan ekonomi merupakan tahapan proses yang mutlak dilakukan oleh suatu bangsa untuk
dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat bangsa tersebut. Pembangunan
ekonomi suatu negara tidak dapat hanya dilakukan dengan berbekal tekad yang membaja dari
seluruh rakyatnya untuk membangun, tetapi lebih dari itu harus didukung pula oleh ketersediaan
sumberdaya ekonomi, baik sumberdaya alam; sumberdaya manusia; dan sumberdaya modal, yang
produktif. Dengan kata lain, tanpa adanya daya dukung yang cukup kuat dari sumberdaya ekonomi
yang produktif, maka pembangunan ekonomi mustahil dapat dilaksanakan dengan baik dan
memuaskan. Adapun kepemilikan terhadap sumberdaya ekonomi ini oleh negara-negara dunia
ketiga tidaklah sama. Ada negara yang memiliki kelimpahan pada jenis sumberdaya ekonomi
tertentu, ada pula yang kekurangan. Pada banyak negara dunia ketiga, yang umumnya memiliki
tingkat kesejahteraan rakyat yang relatif masih rendah, mempertinggi tingkat pertumbuhan ekonomi
memang sangat mutlak diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi dari negara-
negara industri maju. Oleh karena masih relatif lemahnya kemampuan partisipasi swasta domestik
dalam pembangunan ekonomi, mengharuskan pemerintah untuk mengambil peran sebagai motor
penggerak pembangunan ekonomi nasional.

Seolah-olah segala upaya dan strategi pembangunan difokuskan oleh pemerintah untuk
mempertahankan atau bahkan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dari
tahun ke tahun. Sehingga, seringkali hal tersebut dilakukan melebihi kemampuan dan daya dukung
sumberdaya ekonomi di dalam negeri yang tersedia pada waktu itu. Akibatnya, pemerintah negara-
negara tersebut harus mendatangkan sumberdaya ekonomi dari negara-negara lain untuk dapat
memberikan dukungan yang cukup bagi pelaksanaan program pembangunan ekonomi nasionalnya.
Dengan dukungan sumberdaya ekonomi dari luar negeri tersebut, maka bukanlah sesuatu yang
mustahil, apabila di beberapa negara dunia ketiga atau negara yang sedang berkembang, laju
pertumbuhan ekonomi dapat melebihi laju pertumbuhan ekonomi negara-negara industri maju.
Sumberdaya modal merupakan sumberdaya ekonomi yang paling sering didatangkan oleh
pemerintah negara-negara sedang berkembang untuk mendukung pembangunan nasionalnya. Hal
ini terjadi karena adanya keterbatasan sumberdaya modal dalam negeri. Sumberdaya modal yang
didatangkan dari luar negeri, yang umumnya dari negara-negara industri maju, ini wujudnya bisa
beragam, seperti penanaman modal asing (direct invesment), berbagai bentuk investasi portofolio
(portfolio invesment) dan pinjaman luar negeri. Dan, tidak semuanya diberikan sebagai bantuan
yang sifatnya cuma-cuma (gratis), tetapi dengan berbagai konsekuensi baik yang bersifat komersial
maupun politis. Pada satu sisi, datangnya modal dari luar negeri tersebut dapat digunakan untuk
mendukung program pembangunan nasional pemerintah, sehingga target pertumbuhan ekonomi
nasional dan peningkatan pendapatan per kapita masyarakat meningkat. Tetapi pada sisi lain,
diterimanya modal asing tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah dalam jangka panjang, baik
ekonomi maupun politik, bahkan pada beberapa negara-negara yang sedang berkembang menjadi
beban yang seolah-olah tak terlepaskan, yang justru menyebabkan berkurangnya tingkat
kesejahteraan rakyatnya.

Anda mungkin juga menyukai