Anda di halaman 1dari 8

MODUL II

Metodologi Ekonometri

Pengertian metodologi ekonometrika


Metodologi ekonometri merupakan serangkaian tahapan-tahapan yang
harus dilalui dalam kaitan untuk melakukan analisis terhadap kejadian-kejadian
ekonomi. Secara garis besar, tahapan metodologi ekonometri dapat diurutkan
sebagai berikut:
1. merumuskan masalah
2. merumuskan hipotesa
3. menyusun model
4. mendapatkan data
5. menguji model
6. menganalisis hasil
7. mengimplementasikan hasil

Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah adalah hal yang sangat penting, karena merupakan
“pintu pembuka” untuk menentukan tahapan-tahapan selanjutnya. Merumuskan
suatu masalah berarti mengungkap hal-hal apa yang ada di balik gejala atau
informasi yang ada, dan sekaligus mengidentifikasi penyebab-penyebab
utamanya. Oleh karena itu, di dalam merumuskan masalah tidak dapat
dilepaskan dari pemahaman teori-teori yang melandasi atau kontekstual dengan
penelitian, mengungkap mengapa penelitian itu dilakukan, dan sekaligus mampu
membuat rencana untuk menentukan langkah untuk mendapatkan jawaban dari
permasalahan yang ada.
Rumusan masalah merupakan pedoman untuk membuat struktur isi
penelitian. Wajar saja bila sebagian besar orang berpendapat bahwa perumusan
masalah adalah tahapan yang paling sulit dan menentukan.
Perumusan masalah yang baik tentu disertai dengan latar belakang
masalah, karena itu merupakan sumber informasi yang digunakan untuk
memahami keterkaitan permasalahan yang dirumuskan. Umumnya perumusan
masalah dalam suatu penelitian diungkapkan dalam bentuk kalimat pertanyaan
yang membutuhkan jawaban. Karena membutuhkan jawaban, maka akan
semakin baik jika apa yang mendasari permasalahan itu adalah hal-hal yang
menarik minat peneliti.
Sebagai ilustrasi dari perumusan masalah, beberapa contoh dikemukakan
sebagai berikut:
1. Seperti dijelaskan di atas, bahwa evaluasi pegawai dalam rangka
penempatan kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten
Sukoharjo belum dilakukan secara memadai. Dengan tidak
dilakukannya evaluasi yang memadai, maka tidak dapat diketahui
informasi yang terkait dengan apa yang diharapkan pegawai, seberapa
besar tingkat stres pegawai, maupun berapa besar potensi prestasi kerja
yang tersimpan maupun yang telah dapat diwujudkan. Untuk itu dalam
penelitian ini permasalahan- permasalahan seperti itu akan dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut: apakah dalam penempatan kerja pegawai
Depdiknas Kabupaten Sukoharjo selama ini telah sesuai dengan karakteristik
individu masing-masing pegawai, atau karena terpaksa harus bertahan karena
tuntutan yang lain? berapa besar tingkat stress yang dialami pegawai
dilingkungan Depdiknas Kabupaten Sukoharjo, dan apa faktor yang yang
paling signifikan mempengaruhinya? seberapa besar tingkat prestasi kerja
pegawai Depdiknas Kabupaten Sukoharjo selama ini? adakah stress kerja
yang dialami pegawai mempengaruhi prestasi kerja, seberapa besar
pengaruhnya?
2. Setelah Juni 1997 diketahui bahwa terdapat kesamaan arah antara inflasi,
kurs, dan suku bunga. Ketika inflasi meningkat kurs USD terhadap IDR
juga mengalami peningkatan, begitu pula suku bunga juga mengalami
peningkatan. Tetapi ketika inflasi mengalami penurunan ternyata baik
kurs dan suku bunga juga mengalami hal serupa. Berdasar pada hal
tersebut, maka timbul pertanyaan “apakah kurs IDR terhadap USD dan suku
bunga simpanan berjangka rupiah mempengaruhi tingkat inflasi di
Indonesia?”

Merumuskan Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
sehingga perlu diuji lebih lanjut melalui pembuktian berdasarkan data-data yang
berkenaan dengan hubungan antara dua atau lebih variabel. Rumusan hipotesa
yang baik seharusnya dapat menunjukkan adanya struktur yang sederhana tetapi
jelas, sehingga memudahkan untuk mengetahui jenis variabel, sifat hubungan
antar variabel, dan jenis data. Perumusan hipotesa biasanya berupa kalimat
pernyataan yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan contoh pada sub merumuskan masalah di atas, maka dapat
dicontohkan penarikan hipotesis seperti ini:
1. Pegawai di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukoharjo banyak
yang mengalami stres kerja yang dapat berakibat pada menurunnya motivasi
kerjanya.
2. Inflasi di Indonesia setelah tahun 1997 dipengaruhi oleh kurs nilai tukar
IDR-USD dan bunga deposito. Hubungannya bersifat searah.

Menyusun Model
Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis
kenyataan yang wujud di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia.
Namun, karena fakta-fakta mengenai kenyataan yang wujud dalam ilmu sosial
( dimana ilmu ekonomi termasuk salah satu cabangnya) berjumlah sangat
banyak dan saling terkait satu sama lainnya, maka menggambarkan kenyataan
yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian adalah merupakan hal yang tidak
mudah. Agar dapat menjelaskan realitas yang kompleks seperti itu, maka perlu
dilakukan abstraksi melalui penyusunan suatu model. Oleh karena itu model
merupakan abstraksi dari realitas.
Dalam ilmu ekonomi, model ekonomi didefinisikan sebagai konstruksi
teoritis atau kerangka analisis ekonomi yang menggabungkan konsep, definisi,
anggapan, persamaan, kesamaan (identitas) dan ketidaksamaan dari mana
kesimpulan akan diturunkan. Sebagaimana namanya, dalam ilmu ekonomi tentu
yang digunakan adalah variabel-variabel ekonomi saja. Untuk variabel non
ekonomi tidak perlu dipilih, atau dimasukkan saja ke dalam asumsi ceteris
paribus. Variabel ekonomi dibedakan menjadi:
1. Variabel Endogin, yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian
si pembuat model, atau variabel yang ditentukan di dalam model
dan ingin diamati variansinya.
2. Variabel Eksogin, yaitu variabel yang dianggap ditentukan di
luar sistem (model) dan diharapkan mampu menjelaskan variasi
variabel endogin.
3. variabel kelambanan, yaitu variabel dengan unsur lag, yang
umumnya digunakan untuk data runtut waktu.
Fungsi model dalam ekonometrika adalah sebagai tuntunan untuk
mempermudah menguji ketepatan model penduga. Salah satu bentuk model
adalah berupa persamaan fungsi secara matematis. Karena pada hakikatnya
sebuah fungsi adalah sebuah persamaan matematis yang menggambarkan
hubungan sebab akibat antara sebuah variabel dengan satu atau lebih variabel
lain. Ketepatan model itu sendiri mempunyai dua tujuan yaitu: Pertama, untuk
mengetahui apakah model penduga tersebut merupakan model yang tepat
sebagai estimator. Kedua, untuk mengetahui daya ramal atau goodness of fit dari
model penduga. Model persamaan ini disebut pula sebagai metode regresi yang
diharapkan dapat menjawab hipotesis yang telah ditentukan.
Model ekonometrika setidaknya terdiri dari dua golongan variabel, yaitu:
 Variabel independen. Variabel ini sering disebut sabagai varibel stimulus,
predictor, antecedent. Dalam bahasa indonesi sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Dalam SEM (Structural Equation Modeling) atau pemodelan persamaan
struktural, variabel dependen disebut variabel eksogen. Jumlah variabel bebas
tidak harus satu, tetapi dapat berjumlah lebih dari satu variabel. Untuk model
dengan satu variabel bebas disebut dengan regresi tunggal (single regression),
sedang untuk model yang mempunyai lebih dari satu variabel bebas disebut
regresi berganda (multiple regression).
 Variabel dependen. Sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam SEM (Structural Equation
Modeling) atau pemodelan persamaan struktural, variabel dependen disebut
variabel indogen.
Intensitas Iklan Jumlah Penjualan
(variabel Independen) (Variabel Dependen)

Contoh hubungan variabel independen-dependen

Mendapatkan Data
Mendapatkan data merupakan suatu langkah yang harus dilakukan oleh
peneliti, agar dapat menjamin bahwa data yang dianalisis adalah benar-benar
menggunakan data yang tepat. Hal ini penting untuk mendapatkan hasil analisis
yang tidak bias atau menyesatkan. Para peneliti terdahulu telah mengingatkan
agar jangan sampai dalam penelitian terdapat GIGO, garbage In garbage out.
Tahapan yang dapat ditempuh untuk mendapatkan data pra analisis meliputi:
penyuntingan data, pengembangan variabel, pengkodean data, cek kesalahan,
pembentukan struktur data, tabulasi.
Penyuntingan data, adalah upaya proses data untuk mendapatkan data yang
memberikan kejelasan, dapat dibaca, konsisten, dan komplit.
Pengembangan variabel, yaitu memperluas variansi data, misalnya
mentransformasi menjadi data dalam angka logaritma, melakukan indeksasi
data, komposit, dan lain-lain.
Pengkodean data, melakukan koding terhadap data yang akan digunakan
dengan cara yang sesuai, seperti koding terhadap variabel dummy, data ordinal,
data interval, dan lain-lain.
Cek kesalahan, merupakan finalisasi pengujian data agar betul-betul
mendapatkan data akhir yang valid.
Strukturisasi data, membuat kesedian data agar dapat digunakan dengan baik
di kemudian hari.
Tabulasi data, biasanya tidak dimasukkan sebagai prosedur analitik dalam
penelitian ilmiah karena tidak mengungkapkan hubungan dalam data. Kendati
demikian, banyak riset bisnis yang ditujukan untuk penjelasan masalah dan atau
menemukan hubungan. Tabulasi menyajikan hitungan hitungan frekuensi dari
satu hal (analisis frekuensi) atau perkiraan numerik tentang distribusi sesuatu
(analisis deskriptif). Tabulasi merupakan alat analisis bisnis. Tabulasi juga
bermanfaat bagi peneliti sebagai alat menyusun kategori ketika mengubah
variabel interval menjadi klasifikasi nominal. Dengan kata lain, tabulasi
mendeskripsikan jumlah individu yang menjawab pertanyaan tertentu. Tabulasi
dapat juga digunakan untuk menciptakan statistik deskriptif mengenai variabel-
variabel yang digunakan atau tabulasi silang.

Menguji Model
Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesahihan model terbaik yang
dihasilkan, maka perlu dilakukan uji ketepatan fungsi regresi dalam menaksir
nilai actual dapat diukur dari goodness of fit-nya. Untuk melakukan uji
goodness of fit pengukurannya dilakukan dengan menguji nilai statistik t, nilai
statistik F, dan koefisien determinasinya (R2) pada hasil regresi yang telah
memenuhi uji asumsi klasik.
Uji nilai statistik t untuk mengetahui pengaruh secara individual variabel
independen terhadap variabel dependen. Uji F untuk mengetahui secara
bersama-sama semua variabel independen dalam mempengaruhi variabel
dependen. Sedangkan koefisien determinasi untuk menentukan seberapa besar
sumbangan variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji asumsi klasik juga perlu dilakukan terhadap model agar
memperteguh validitas model, yang dapat dilakukan melalui pengujian
normalitas, autokorelasi, multikolinearitas, juga heteroskedastisitas.

Menganalisis Hasil
Analisis ekonometrika dimulai dari interpretasi terhadap data dan
keterkaitan antar variabel yang dijelaskan di dalam model. Tidak hanya analisis
regresi, analisis korelasi juga perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil
pengukuran hingga benar-benar valid. Analisis regresi akan mendapatkan hasil
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Sedang untuk
analisis korelasi berguna untuk mengetahui hubungan antar variabel tanpa
membedakan apakah itu variabel dependen ataukah independen.
Tanda positif atau negatif pada masing-masing koefisien perlu untuk
dicermati, karena mempunyai keterkaitan langsung terhadap kesesuaian dengan
teori yang dirumuskan dalam model. Pengabaian terhadap kedua tanda tersebut,
dapat menjadikan hasil regresi tidak sesuai dengan teori yang melatar belakangi.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengimplemantasian dari
hasil pengukuran. Karena sebagus dan sebenar apapun hasil penelitian, apabila
tidak ditindak lanjuti dalam bentuk implementasi, tidak akan berarti apa-apa.

LATIHAN EKONOMETRIKA II
Soal!
Dalam sebuah penelitian yang berjudul “Pengaruh Atribut Produk Islam, Bagi Hasil Dan
Kualitas Layanan Terhadap Minat Nasabah Menabung di Bank Muamalat Tulungagung”
tentukan
1. Rumusan masalah
2. Variabel independen dan variabel dependen dan
3. Hipotesis
4. Siapa yang akan diwawancarai
Ketentuan mengerjakan soal latihan II:
 Lembar jawaban diketik dan dikirim lewat email/w.a: alfinyuli91@gmail.com /
085755362826, jangan lupa menyertakan nama lengkap, absensi dan kelas, file bisa
berupa word/pdf
 Pengumpulan paling lambat 1x24 jam setelah materi dan soal latihan di share, apabila
lewat dari 1x24 jam maka lembar jawaban tidak diterima,
 hasil dari jawaban nanti akan masuk dalam penilaian untuk semester genap.

Anda mungkin juga menyukai