Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL MODEREN

“CURRENT THEORY OF INTERNASIONAL TRADE”

DOSEN PENGAMPU : Drs. H. Arpizal, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10

1. Nirmala Winda A1A118056


2. Iren Apriliani A1A118057
3. Erika Sabatany Silaban A1A118067

RUANG 02/B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Teori Perdagangan Internasional Modern (Current Theory Of
Internasional Trade)” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi


tugas Bapak Drs. H. Arpizal, M.Pd dalam mata kuliah Ekonomi Internasional.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. H. Arpizal, M.Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 15 Maret 2020

Penyus
un

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................3


2.1 Pengertian Perdagangan Internasional......................................3
2.2 Teori Perdagangan Internasional...............................................3
2.3 Teori Heckscher-Ohlin..............................................................4
2.4 Manfaat Perdagangan Internasional..........................................5

BAB III PENUTUP......................................................................................10


3.1Kesimpulan ................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan arah dan
komposisi perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya terhadap
perekonomian suatu negara.  Disamping itu, teori perdagangan internasional juga
dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya keuntungan
perdagangan (gain fromtrade). Teori yang menjelaskan tentang perdagangan
internasional  pada dasarnya dibagi atas tiga kelompok besar, yaitu: teori
praklasikmerkantilis, Teori Klasik, dan  teori modern.
Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional  antara lain
disebabkan dua alasan berikut. Pertama, negara-negara yang berdagang karena
berbeda satu sama lain (berbeda dalam kepemilikan sumber daya, baik dalam
jenis maupun kualitasnya),  setiap negara dapat memperoleh keuntungan dari
perbedaan mereka melalui pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu
dengan relatif lebih baik. Kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan
tujuan mencapai skala ekonomi (economiesofscale) dalam produksinya. 
Maksudnya, Jika  setiap negara  hanya menghasilkan sejumlah barang tertentu
maka mereka dapat menghasilkan  barang-barang tersebut dengan skala yang
lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan mereka menghasilkan segala
jenis barang.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa Pengertian Perdagangan Internasional?
1.2.2 Apa Itu Teori Heckscher-Ohlin?
1.2.3 Apa Saja Manfaat Perdagangan Internasional?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk Mengetahui Apa Itu Perdagangan Internasional.
1.3.2 Untuk Mengetahui Teori Heckscher-Ohlin.
1.3.3 Untuk mengetahui Manfaat Perdagangan Internasional.

1
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Sebagai media belajar dan tambahan wawasan bagi penulis.
1.4.2 Memberikan informasi bagi pembaca.
1.4.3 Dapat memahami atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perdagangan Internasional


Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah
suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun,
dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan
beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut
mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan
kehadiran perusahaan multinasiona. Perdagangan internasional adalah kegiatan
pertukaran barang/jasa antarnegara yang memiliki hubungan pedagangan.
Kegiatan pertukaran antarnegara ini terdiri atas kegiatan penjualan barang keluar
negri atau Negara lain, disebut “ekspor’, dan kegiatan membeli atau
mendatangkan barang dari luar negri atau Negara lain ke dalam negri, disebut
“impor”.
Menurut Amir M.S, bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di
dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan
kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea,
tarif, atau quota barang impor. Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya
perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam
perdagangan.

2.2 Teori Perdagangan Internasional


Teori perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan arah dan
komposisi perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya terhadap

3
perekonomian suatu negara.  Disamping itu, teori perdagangan internasional juga
dapat menunjukkan adanya keuntungan yang timbul dari adanya keuntungan
perdagangan (gain fromtrade). Teori yang menjelaskan tentang perdagangan
internasional  pada dasarnya dibagi atas tiga kelompok besar, yaitu: teori
praklasikmerkantilis, Teori Klasik, dan  teori modern.
Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional  antara lain
disebabkan dua alasan berikut. Pertama, negara-negara yang berdagang karena
berbeda satu sama lain (berbeda dalam kepemilikan sumber daya, baik dalam
jenis maupun kualitasnya),  setiap negara dapat memperoleh keuntungan dari
perbedaan mereka melalui pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu
dengan relatif lebih baik. Kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan
tujuan mencapai skala ekonomi (economiesofscale) dalam produksinya. 
Maksudnya, Jika  setiap negara  hanya menghasilkan sejumlah barang tertentu
maka mereka dapat menghasilkan  barang-barang tersebut dengan skala yang
lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan mereka menghasilkan segala
jenis barang.

2.3 Teori Heckscher-Ohlin


Teori Heckscher-Ohlin atau yang biasa disebut sebagai Teori H-O dicetuskan
oleh Eli Heckscher dan muridnya Bertil Olin. Dalam teori ini, dijelaskan bahwa
pola perdagangan negara-negara cenderung mengekspor barang-barang dengan
faktor produksi yang relatif melimpah secara intensif. Hal ini disebabkan oleh
adanya perbedaan produktivitas yang terjadi akibat perbedaan proporsi faktor
tenaga kerja, modal, dan tanah yang dimiliki oleh suatu negara. Karenanya, teori
ini juga disebut sebagai “The Proportional Factor Theory”.
Teori ini berasumsi bahwa negara dengan faktor produksi yang relatif tinggi
dan murah dalam biaya produksi akan melakukan spesialisasi produksi untuk
target ekspor. Sebaliknya, bagi negara dengan faktor produksi yang relatif langka
dan mahal dalam biaya produksi, ia akan melakukan impor.

4
Dari sinilah, maka dapat dijelaskan bagaimana pola perdagangan internasional
berlangsung, yakni negara-negara yang cenderung mengekspor barang-barang
dengan menggunakan faktor produksi relatif melimpah secara intensif.
Terdapat banyak faktor yang mendorong negara melakukan perdagangan
internasional, menurut teori ini, meliputi :
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa di dalam negeri
2. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan serta meningkatkan pendapatan
negara
3. Adanya perbedaan kemampuan dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi yang dimiliki
4. Adanya kelebihan produksi di dalam negeri sehingga membutuhkan pasar
baru untuk menjual produk tersebut.
5. Adanya perbedaan kondisi seperti dalam hal sumber daya alam, iklim,
tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk sehingga menyebabkan
adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
6. Adanya kesamaan selera terhadap barang tertentu.
7. Adanya keinginan untuk membuka kerja sama, hubungan politik dan
dukungan dari negara lain.
8. Adanya globalisasi yang membuat tidak satu negara pun di dunia dapat
hidup sendiri.

2.3 Manfaat Perdagangan Internasional


1. Manfaat secara umum
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah
sebagai berikut:
a. Menjalin Persahabatan Antar Negara
b. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendri.
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di
setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim,
tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan

5
internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
c.  Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh
keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun
suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan
yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
d. Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat
produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi
kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka.
Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan
mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut
keluar negeri.
e. Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih
modern.
2. Manfaat Perdagangan Internasional bidang Ekonomi, Sosial, Politik
dan Pertahanan Keamanan
A. Bidang Ekonomi
1. Memenuhi kebutuhan rakyatnya. Perdagangan internasional
dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa
hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara,
tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan
negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan
internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia,
China, dan Vietnam.

6
2. Menambah kemakmuran Negara. Perdagangan internasional dapat
menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena
negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara
lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari
negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara
dapat menambah kemakmuran negara.
3. Menambah kesempatan kerja. Dengan adanya perdagangan
antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah produksi
untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan
memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat
manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan
sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal
yang lebih menguntungkan.
4. Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi. Perdagangan internasional mendorong para produsen
untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu,
persaingan perdagangan internasional mendorong negara
pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar
produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
5. Sumber pemasukan kas Negara. Perdagangan internasional dapat
meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara yang
mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
6. Menciptakan efisiensi dan spesialisasi. Perdagangan internasional
menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan
perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang
yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa
yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain.
Warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas
tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri
B. Bidang Sosial.

7
1. Berfungsi sosial dalam mencegah terjadinya krisis. Misalnya,
ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara
penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping
memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara
sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada
krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara.
Jadi, perdagangan internasional dapat mencegah terjadinya krisis.
2. Mempererat hubungan sosial antar bangsa. Pada era globalisasi ini
banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan seperti ini
sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara.
Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari
Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini
dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya
banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka
terjadilah persabatan di antara mereka.
C. Bidang Politik
1. Mempererat hubungan politik antar negara. Perdagangan
internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar
negara bisa mempererat hubungan politik antar negara sehingga
dapat menjalin persahabatan antar negara. Sebaliknya, hubungan
politik juga bisa mempererat hubungan dagang. Perdagangan
antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling
membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu,
perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-
negara yang bersangkuta
D. Pertahanan Keamanan
1. Sanksi Ekonomi. Suatu negara nonnuklir mau mengembangkan
senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi
ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin
hubungan dagang dengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti

8
ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi
terciptanya keamanan dunia. 
2. Persenjataan. Perdagangan internasional juga terkait dengan
pertahanan suatu negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata
untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara
mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. 
3. Mencegah perdagangan barang yang membahayakan. Untuk
mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan,
diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan
tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan
langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk
kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai.
Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk memeriksa
barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.
Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah
dibayar. Pemeriksaan juga auntuk mengecek barang-barang
tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak.
Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan
melihat dokumen barang, menggunakan detektor barang
berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan paparan diatas, maka kami dapat menyimpulkan bahwa Teori
perdagangan internasional adalah teori yang menjelaskan arah dan komposisi
perdagangan antar negara serta bagaimana efeknya terhadap perekonomian suatu
negara. Dan Teori Heckscher-Ohlin menjelaskan bahwa pola perdagangan negara-
negara cenderung mengekspor barang-barang dengan faktor produksi yang relatif
melimpah secara intensif. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan produktivitas
yang terjadi akibat perbedaan proporsi faktor tenaga kerja, modal, dan tanah yang
dimiliki oleh suatu negara. Karenanya, teori ini juga disebut sebagai “The
Proportional Factor Theory”.
Dan ada beberapa manfaat dari adanya perdagangan internasional ini meliputi
Bidang Ekonomi, yang salah satunya untuk Memenuhi kebutuhan rakyatnya.
Perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan
rakyatnya. Bidang Sosial, Berfungsi sosial dalam mencegah terjadinya krisis.
Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara
penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh
keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia
terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan
melanda ke semua negara. Jadi, perdagangan internasional dapat mencegah
terjadinya krisis. Bidang Politik, Mempererat hubungan politik antar
negara. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan
antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara sehingga dapat
menjalin persahabatan antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa
mempererat hubungan dagang. Perdagangan antarnegara membuat tiap negara
mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh
karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-
negara yang bersangkuta. Bidang Pertahanan Keamanan, Mencegah
perdagangan barang yang membahayakan. 

10
Daftar pustaka

Nopirin. 1996  Ekonomi Internasional, Bagian Penerbit Fakultas


Ekonomi: Yogyakarta,

Firmanzah. 2002.  Ekonomi Internasional, Graha Pustaka: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai