Oleh:
MUHAMMAD AKBAR
NIM. 1262401062
Muhammad Akbar
Jurusan Tata Niaga Prodi Akuntansi
Politeknik Negeri Lhokseumawe
Makbar490@yahoo.com
ABSTRACT
Penelitian ini bertujuan untuk merancang aplikasi perhitungan biaya pokok
penjualan dengan menggunakan perangkat lunak microsoft access pada Jepara
Anjung Jati Krueng Geukueh. Perhitungan biaya pokok berbasis microsoft access
yang di rancang dengan aplikasi memiliki kelebihan, di antaranya kecepatan,
keakuratan, dan terdokumentasi dengan baik. Penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif, yaitu penelitian yang berusaha menguraikan pemecahan masalah
berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan dan didasarkan pada data-data
yang ada kemudian menempatkan teori pada data-data yang diperoleh tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perancangan perhitungan biaya pokok
penjualan berbasis Microsoft Acces, meliputi from data pengguna, ubah password,
data barang, data relasi, input transaksi dan laporan. Hasil perancangan tersebut
dapat diterapkan bagi Jepara Anjung Jati Krueng Geukueh dalam meningkatkan
perhitungan biaya pokok penjualan yang lebih akurat. Sehingga mempercepat
proses perhitungan biaya pokok penjualan dan laba kotor pada Jepara Anjung Jati
Krueng Geukueh.
Kata kunci: perhitungan biaya pokok, persediaan barang, laba kotor, microsoft
access
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Syukur Alhamdulillah, segala puji milik Allah S.W.T, shalawat dan salam
semoga diberikan kepada Rasulullah S.A.W, keluarga dan sahabatnya, Amma
badu:
Penulis memuji Allah Taala yang telah menolong dan memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, dan penulis senantiasa
memohon kepada Allah Azza wa Jalla semoga memberikan manfaat kepada kita
dan seluruh kaum muslimin.
Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan Diplomat III Jurusan Tata Niaga Program Studi Akuntansi Politeknik
Negeri Lhokseumwe. Adapun Judul Tugas Akhir ini adalah Perhitungan Biaya
Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access Pada Jepara Anjung Jati Krueng
Geukueh
Selama dalam menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapat
bimbingan arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda Nazaruddin Daud dan Ibunda Khairiah sepada keluarga tercinta
yang selalu meberikan doa dan dukungan serta motivasi kepada penulis.
2. Bapak Lukman, SE.M.Si,Ak, selaku dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan dan arahan yang sangat
bermanfaat sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dangan baik.
Lhokseumawe.
10. Bapak Lukman, SE.M.Si.Ak, selaku Ketua Jurusan Tata Niaga Politeknik
Negeri Lhokseumawe.
11. Bapak Muklis, SE.M.Ec, selaku Sekretaris Jurusan Tata Niaga Politeknik
Negeri Lhokseumawe.
12. Bapak Syahrial, SE.M.Si.Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Politeknik Negeri Lhokseumawe.
13. Teman-teman seperjuangan, khususnya Mahasiswa/i Jurusan Tata Niaga
Studi Akuntansi yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.
vi
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan walaupun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin, hal ini
disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis, dan penulis
berharap kiranya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Akhir kata hanya kepada yang Maha Kuasa penulis berserah diri,
atas jerih payah dan bantuan dari berbagai pihak penulis hanya dapat berdoa.
Amin...............Yaa Rabbal alamin.
Muhammad Akbar
Nim. 1262401062
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
ii
iii
ABSTRAK ....................................................................................................
iv
viii
xi
DAFTAR TABEL.........................................................................................
xiii
xiv
BAB I.
PENDAHULUAN ........................................................................
viii
10
11
12
12
12
15
17
19
20
21
23
26
27
31
31
32
33
34
35
ix
36
36
36
39
40
42
42
49
50
59
60
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .............................................................................
67
67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
PENELITIAN ...............................................................................................
16
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
23
Gambar 3.1
43
Gambar 3.2
42
Gambar 3.3
45
Gambar 3.4
46
Gambar 3.5
47
Gambar 3.6
47
Gambar 3.7
48
Gambar 3.8
49
Gambar 3.9
48
50
51
51
52
60
61
61
62
63
64
xi
64
65
66
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
3.1
44
Tabel
3.2
44
Tabel
3.3
45
Tabel
3.4
46
Tabel
3.5
47
Tabel
3.6
48
Tabel
3.7
48
Tabel
3.8
49
Tabel
3.9
Q_Data_Barang ......................................................................
52
Tabel
53
Tabel
53
Tabel
54
Tabel
54
Tabel
55
Tabel
3.15 Q_Retur_Penjualan.................................................................
55
Tabel
56
Tabel
56
Tabel
57
Tabel
58
Tabel
59
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
dapat
menerapkan
proses
akuntansi
yang
berteknologi
otomatis. Serta pencatatan transaksi yang dilakukan oleh Jepara Anjung Jati
belum menggunakan perhitungan biaya pokok penjualan yang sesuai dengan
proses akuntansi yang berlaku umum untuk kegiatan penjualan furniture.
Pada kesempatan ini dengan menggunakan Software Microsoft Access
penulis mencoba melakukan sebuah penelitian tentang perhitungan biaya pokok
penjualan furniture untuk keperluan penyusunan tugas akhir dengan judul
Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Access Pada Jepara
Anjung Jati Krueng Geukueh.
1.2
Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
1.4
Metode Penelitian
Metode penelitian berdasarkan tata cara ilmiah untuk memperoleh data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini bersifat aplikatif, merupakan
untuk membuat dan mengaplikasikan Microsoft Access ke dalam perhitungan
biaya pokok penjualan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1.
2.
1.5
ini dimulai dari bulan Desember tahun 2014 sampai selesai pada bulan Juli tahun
2015.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1
2.2
10
2.2.1
sama dengan saat barang yang dibeli. Hal tersebut dapat dilakukan untuk barang
tersebut yang tidak tahan lama. Maka itu metode perhitungan Fifo sering
konsisten dengan pergerakan barang. Menurut Zaki Baridwan (2004:158) Biaya
pokok penjualan akan dibebankan sesuai dengan urutan terjadi. Apabila ada
penjualan atau pemakaian barang-barang maka biaya pokok yang dibebankan
adalah biaya pokok yang paling terdahulu.
Sedangkan menurut Soemarso (2002:387) dijelaskan bahwa biaya pokok
penjualan untuk suatu periode tertentu dihitung berdasarkan rumus, persediaan
awal ditambah dengan pembelian bersih dikurangi dengan persediaan akhir.
11
2.2.2
12
2.2.3
pendapatan sesuai dengan rata-rata perunit biaya pokok penjualan. Munurut Zaki
Baridwan (2004:161) Dalam metode ini barang-barang yang dipakai untuk
produksi atau dijual akan dibebani biaya pokok rata-rata, perhitungan harga biaya
pokok rata-rata cara membagi jumlah harga perolehan dengan kuantitatif.
Soemarso (2002:387) dijelaskan bahwa metode rata-rata tertimbang
merupakan barang dengan biaya pokok persediaan tersedia untuk dijual dibagi
dengan kuantitas persediaan barang dagang yang tersedian untuk dijual.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk setiap metode ini
barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan dibebani harga pokok ratarata. Perhitungan harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah
harga perolehan dengan kuantitasnya. Artinya harga perolehan barang di gudang
ditambah harga perolehan barang yang baru dibeli dibagi kuantitas/jumlah barang
di gudang dan jumlah barang yang dibeli.
2.2.4
13
satu persatu, maka biasanya metode ini hanya diterapkan pata suatu entitas yang
memiliki persediaan sedikit, nilainya tinggi, dan dapat dibedakan satu sama lain,
seperti galeri lukisan, dengan menggunakan metode indenpikasi khusus maka
perhitungan persediaan menggunakan sistem perpetual akan sama dengan
perhitungan dengan menggunakan sistem periodik, hal ini karena dengan sistem
identifikasi khusus nilai persediaan dikaitkan secara spesifik terhadap unit barang
tertentu. Contoh dari entitas yang menngunakan metode ini adalah perusahaan
yang menjual permata/perhiasan , barang antik atau barang seni, mobil mewah
dan lain sebagainya.
Menurut ikatan Akuntansi Indonesia (2009:14.22) menyatakan bahwa
indentifikasi khusus adalah:
22. Identifikasi khusus biaya artinya biaya-biaya tertentu yang
diatribusikan
ke
unit
persediaan
tertentu.
Cara
ini
merupakan
2.3
14
dengan kondisi serta bidang usaha perusahaan dalam pengelolaan data persediaan
yang dilakukan dengan suatu sistem pencatatan.
Menurut Imam Santoso (2007:241) sistem pencatatan pengolahan
persediaan yang dimaksud dapat dilakukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut:
a. Sistem persediaan periodik/fisik (periodical physical inventory system).
Suatu sistem pengololaan persediaan di mana dalam penentuan
persediaan dilakukan melalui peritungan secara fisik (physical
counting) yang lazim dilakukan pada setiap akhir periode akuntansi
dalam rangka penyiapan laporan keuangan.
b. Sistem
persediaan
terus-menerus
(perpetual
inventory
system).
persediaan
dilakukan
secara
terus-menerus
dan
15
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk ada dua sistem
pencatatan persediaan yaitu sistem perpetual dan sistem periodik.
2.3.1
16
besar. Rekening yang digunakan untuk mencatat persediaan ini terdiri dari
beberapa kolom yang dapat dipakai untuk mencatat pembelian, penjualan dan
saldo persediaan.
Adapun jurnal pencatatan persediaan yang dilakukan pada saat pembelian
dan penjualan sesuai yang dikemukakan oleh Syafii Syakur Ahmad (2009:130)
adalah sebagai berikut:
1. Transaksi Pembelian
a. Secara Tunai
: Dr. Persediaan
Cr. kas
b. Secara Kredit
: Dr. Persediaan
Cr. Hutang Dagang
: Dr. Kas
Cr. Penjualan
b. Secara Kredit
3. Transaksi Penjualan
a. Secara Tunai
: Dr. Kas
Cr. Penjualan
Dr. Biaya Pokok Penjualan
Cr. Persedian
17
b. Secara Kredit
2.3.2
18
Rp xxx
Pembelian bersih
Rp xxx +
Rp xxx
Persediaan akhir
(Rp xxx)-
Rp xxx
Pencatatan yang dilakukan pada saat pembelian dan penjualan sesuai yang
dikemukakan oleh Syafii Syakur Ahmad (2009:130) adalah sebagai berikut:
1. Transaksi Pembelian
a. Secara Tunai
: Dr. Persediaan
Cr. kas
b. Secara Kredit
: Dr. Pembelian
Cr. Hutang Dagang
19
: Dr. Kas
Cr. Retur Pembelian
b. Secara Kredit
3. Transaksi Penjualan
a. Secara Tunai
: Dr. Kas
Cr. Penjualan
b. Secara Kredit
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk pada metode periodik
jumlah persediaan dapat memperlihatkan seberapa banyak persediaan yang masih
tersisa digudang.
2.4
Pelaporan Laba-Rugi
Akhir dari siklus akuntansi, berupa disusunya laporan keuangan, selalu
terjadi pada akhir tahun dan mencakupi satu tahun kegiatan perusahan yang pada
salah satunya laporan laba-rugi. Laporan laba-rugi merupakan dimana semua
beban dikurangkan sebagai salah satu jumlah terhadap seluruh pendapatan.
Menurut Warren dkk (2005:455) perhitungan biaya pokok penjualan yang
dilaporkan ke dalam laporan laba-rugi suatu laporan untuk mengambil keputusan
20
para manajer untuk menghindari kesalahan kedepan yang semestinya untuk lebih
baik.
Menurut Zaki Baridwan (2004:18) laporan laba-rugi, yaitu laporan yang
menunjukkan hasil usaha/pendapatan pada suatu perusahaan dan biaya-biaya
selama suatu periode akuntansi.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk hasil dari perhitungan
biaya pokok penjualan akan dilaporkan ke laporan laba-rugi. Maka untuk
perusahaan dagang, barang yang dijual itu didasarkan dari pembelian, dan untuk
biaya pokok penjualannya yaitu harga beli dikali kuantitas barang yang untuk
disajikan ke laporan laba-rugi.
2.5
banyak digunakan saat ini. Microsoft Accesss, yang untuk selanjutnya disingkat
Access, digunakan untuk merancang, membuat, dan mengelola database dengan
relatif mudah. Program pengolah database sederhana, seperti misalnya komponen
database pada Microsoft Word dapat menyimpan informasi hanya dalam satu
tabel, yang sering disebut sebagai flat file, sehingga database sederhana tersebut
disebut flat database. Program pengolah database yang sering komplet, seperti
misalnya Access, dapat menyimpan informasi dalam bentuk banyak tabel yang
saling berhubungan, sehingga disebut dengan relational database.
21
22
23
2.5.2
24
merupakan
objek
database
yang
digunakan
untuk
adalah
kumpulan
programan
yang
ditulis
dengan
25
yang
dibuat
biasanya
melibatkan
alamat
data
yang
Operasi Relasional
: Penjumlahan
>
: Pengurangan
<
: Pembagian
: Sama dengan
: Perkalian
>=
()
: Pengolompokkan
<=
2. Fungsi Statistik
1.
2.
3.
4.
5.
SUM
MAX
MIN
AVEARGE
COUNT
26
27
Jika menggunakan tipe data ini untuk sebuah field, maka bisa memilih
sebuah nilai dari tabel lain atau dari sebuah daftar nilai yang ditampilkan
dalam combo box.
2.6
penjualan
28
29
30
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
3.1.1
Ramai, No. 31 Simpang IV Krueng Geukueh dimana usahanya bergerak di bidang jual
beli furniture dan handy craft berupa perabotan rumah tangga seperti lemari, tempat
tidur, meja makan dan lainnya yang terbuat dari kayu jepara. Jepara Anjung Jati
didirikan tujuh delapan tahun yang lalu tepatnya pada tanggal 1 April 2007.
Bapak Teuku Muda Umara selaku pemilik Jepara Anjung Jati menekuni dunia
jual beli furniture ini karena disarankan oleh sepupu beliau yang juga yang membuka
usaha di bidang yang sama bertempat di Malaysia. Jepara Anjung Jati ini dari tahun ke
tahun mengalami perkembangan yang cukup stabil. Hal ini ditandai dengan terus
meningkatnya permintaan dan pemesan barang dagang ole konsumen.
Dalam hal pembelian persediaan barang dagangan, Jepara Anjung Jati
bekerjasama dengan pengrajin furniture dan handy craft yang bertempat di Kabupaten
Jepara, Jawa Tengah. Pemilik memesan barang dagangan tersebut tiga bulan sekali.
Pemesan tersebut dilakukan satu atau dua bulan sebelum waktu pengambilan yang
ditentukan, pembayaran atas barang yang dipesan dilakukan tiga sampai empat kali
sebelum barang pesanan diambil. Setelah barang yang dipesan selesai dibuat, pemilik
secara lansung datang dan menganbil barang pemesanan dari pengrajin tersebut di
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Barang-barang itu kemudian diangkut menggunakan
31
32
truk sewaan dan menghabiskan waktu lebih kurang seminggu untuk tiba di Jepara
Anjung Jati.
3.1.2
pembagian tugas dan tanggung jawab dari berbagai tingkatan manjemen. Dalam
melaksanakan kegiatan masing-masing manajemen mempunyai tugas dan tanggung
jawab yang jelas antara satu dengan yang lainnya agar tidak terjadinya tumpang tindih
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Berdasarkan hasil wawancara dari penelitian
tersebut, Jepara Anjung Jati memiliki struktur organisasi, dimana pemilik atau pimpinan
bertindak sebagai puncak struktur yang membawahi bagian lainnya (lihat lampiran 1).
Adapun pembagian struktur organisasi dan pembagian tugas serta wewenang Jepara
Anjung Jati adalah sebagai berikut:
1.
Pemilik
a. menyusun rencana pengenbangan dan program kerja jangka pendek, menengah
dan panjang.
b. Memesan barang dagang secara lansung ke pengrajin yang berrtempat di
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
c. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Jepara Anjung Jati dengan
karyawan.
d. Memprekdiksikan hasil penjualan barang dagang pada akhir tahun dan membuat
laporan sederhana mengenai hasil yang telah dicapai oleh Jepara Anjung Jati.
2.
Bagian Akuntansi
a. Melakukan pembukuan terhadap setiap transaksi yang terjadi.
33
3.1.3
Aktivitas Usaha
Semua usaha tentu mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang
besar. Untuk mencapai tunjuan tersebut, maka terdapat kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan oleh usaha itu. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan oleh Jepara Anjung
Jati sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha jual beli furniture dan handy craft
Merupakan aktivitas usaha utama yang ditekuni oleh Jepara Anjung Jati. Barang
dagang yang diperjual belikan furniture dan handy craft yang terbuat dari kayu
jepara yang dibeli langsung dari pengrajin di Kabupaten Jepara. Jawa Tengah.
Furniture dan handy craft ini berupa perlengkapan ruang tamu, lemari pakaian
dan etalasi, meja dan kursi makan, serta beberapa barang lainnya.
2. Servis furniture dan handy craft
Selain menjual perabot rumah tangga, Jepara Anjung Jati juga menerima barangbarang yang terbuat dari kayu jepara baik dari sesama pengusaha yang menekuni
34
bidang yang sama maupun pelanggan-pelanggan lainnya untuk servis dalam hal
ini seperti pemlituran perabot, namun hal ini biasanya tidak terlalu sering terjadi.
3.1.4
pemilik atau pimpinan Jepara Anjung Jati untuk memudahkan pemilik dalam mengelola
usahanya, berikut adalah beberapa kebijakan akuntansi yang ada pada Jepara Anjung
Jati yaitu sebagai berikut:
1. Transaksi menggunakan mata uang rupiah (Rp)
Semua transaksi dalam operasional usaha Jepara Anjung Jati baik penjualan atau
pembelian menggunakan mata uang Indonesia yaitu Rupiah.
2. Transaksi pembelian
Jepara Anjung Jati melakukan pembelian furniture dan handy craft dari supplier
di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yaitu tiga bula sekali selama setahun.
Pembelian tersebut dilakukan secara tunai dan kredit.
3. Transaksi Pejualan Barang Dagang
Jepara Anjung Jati melakukan transaksi penjualan secara tunai dan kredit.
Penjualan kredit diberikan batas waktu berdasarkan besar kecilnya barang dijual.
Untuk barang yang harganya berkisar Rp 10.000.000,- keatas, batas waktu
pembayaran yaitu 10-12 bulan. Namun untuk barang yang harganya berkisar Rp
10.000.000,- kebawah, batas pembayaran yaitu 3-5 bulan.
4. Sistem Pencatatan menggunakan metode perpectual
Jepara Anjung Jati menggunakan sistem perpectual untuk menghitung seluruh
persediaan yang ada, bertujuan supaya perkiraan persediaan akan diperbaharui
35
terus menerus, dan semua pembelian dan penjualan barang yang terjadi dicatat
secara langsung ke perkiraan persediaan barang. Jadi jumlah fisik dan nilai
persediaan dapat diketahui setiap saat. Maka dengan sistem perpectual juga
menyediakan catatan biaya pokok penjualan (cost of goods sold), yang muncul
bila terjadi penjualan barang. Saldo perkiraan di akhir periode menunjukkan
jumlah persediaan akhir.
5. Penilaian Persediaan menggunakan (Special Identification)
Metode penilaian ini tergantung pada sistem pencatatan persediaan yang
digunakan yaitu periodik. Untuk aplikasi perhitungan biaya pokok penjualan
sistem penilaian persediaannya yang digunakan yaitu metode biaya pokok
penjualan identifikasi khusus (Special Identification). Persediaan dinilai atas
dasar harga pokok Special Identification yang berlaku dalam pembelian dan
penjualan furniture dan handy craft oleh Jepara Anjung Jati.
6. Laporan keuangan dibuat dalam 2 (dua) bentuk bualanan dan tahunan
Jepara Anjung Jati menggunakan laporan keuangan yang dibuat dalam 2 (dua)
bentuk yaitu bulanan dan tahunan. Untuk laporan bulanan yaitu laporan harga
pokok penjualan laporan laba kotor. Sedangkan laporan yang dibuat dalam
bentuk tahunan adalah bentuk laporan keuangan perusahaan secara keseluruhan,
laporan laba bersih.
3.1.5
36
a. Faktur
Dokumen ini dibuat mencatat harga barang, kuantitas barang dagang dan
pemesan/pembelian. Dokumen ini dibuat sebanyak dua rangkap. Rangkap
pertama untuk pembelian sedangkan rangkap kedua sebagai pertinggalan untuk
perusahaan (lampiran 2).
b. Invoice
Invoice ini digunakan sebagai dokumen untuk memesan barang dagang dari
Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dengan cara di Fax (lampiran 3).
3.1.6
3.2
Analisa Sistem
37
sebab itu, akan lamanya proses pencatatan biaya pokok penjualan. Dengan alasan
tersebut, maka dibutuhkan sistem akuntansi terkomputerisasi yaitu sebuah aplikasi
perhitungan harga pokok penjualan oleh Jepara Anjung Jati secara cepat dan otomatis.
selain itu, sistem akuntansi yang terkomputerisasi juga dapat menguntungkan Jepara
Anjung Jati dalam menyediakan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh Jepara
Anjung Jati untuk mengatasi dalam pembuatan laporan nantinya.
Aplikasi Perhitungan Biaya Pokok Penjulan merupakan suatu sistem yang
dibuat untuk mempermudahkan Perhitungan biaya pokok penjualan dirancang
dengan
menggunakan
sofware
sederhana
yaitu
Microsoft
Access. Aplikasi
bertujuan agar dapat menghasilkan laporan biaya pokok penjualan dan laporan laba kotor
dalam kegiatan operasional harian pada Jepara Anjung Jati secara cepat, tepat dan
otomatis.
38
Sistem ini dirancang untuk Jepara Anjung Jati dalam hal penjual dan pembeli
furniture, Sehingga pihak Jepara Anjung Jati tidak perlu lagi susah dalam mengolah
data furniture Sistem ini dibutuhkan oleh
perhitungan biaya pokok penjualan dengan tujuan dapat memberikan kemudahan para
manajer dalam proses pencatatan pembelian, penjualan, persediaan barang dagang,
perhitungan biaya pokok penjualan dan lainnya dengan cepat dan tepat bagi pengguna
dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Sistem yang terkomputerisasi ini layak digunakan dalam perusahaan Jepara
Anjung Jati karena dapat mengolah data pembelian, dan penjualan dengan mudah,
cepat, akurat sehingga secara otomatis dapat tersajinya laporan biaya pokok
penjualan serta dapat memberi kemudahan bagi perusahaan karena dapat tersajinya
laporan laba kotor secara otomatis. Aplikasi Perhitungan Biaya Pokok Penjualan ini
diterapkan sudah memadai karena sudah sesuai dengan proses akuntansi yang berlaku
umum untuk kegiatan penjualan furniture.
Adapun Proses perancangan aplikasi perhitungan biaya pokok penjualan dengan
memerlukan komponen-komponen sebagai berikut:
1. Perangkat Keras
Perangkat keras (Hadware) terdiri dari beberapa spesifikasi diantara lain adlah
sebagai berikut:
a. Komputer, keyboard, mouse
b. Minimum Pentium 166 MHZ atau lebih tinggi
c. Ram minimum 32 Mb atau lebih tinggi
d. Kapasitas Hardisk tersisa minimum 2 Mb
39
2. Perangkat Lunak
Perankat lunak (Software) terdiri dari beberapa Spesifikasi yaitu:
a. Microsoft Windows 7 dan 8 sebagai sistem operasi.
b. Microsoft
Office
3.2.2
a. Manipulasi Masukan
Manipulasi masukan merupakan salah satu yang menyebabjan terjadinya
hambatan sistem. Hal ini menyebabkan tergangguannya operasian sistem pada
40
saat dijalankan.
b. Gangguan Program
Gangguan program yang terjadi disebabkan oleh penggelapan computer. Oleh
sebab itu dibutuhkan pengujian program supaya tidak terjadinya kesalahan
sistem yang dapat mendeteksi program komputer.
c. Gangguan berkas secara langsung
Gangguan berkas secara langsung disebabkan apabila pihak pemakai (user)
melakukan potong jalur terhadap proses normal untuk pemasukan data
ke
41
perhitungan biaya pokok penjualan dengan Microsoft Access pada Jepara Anjung Jati,
data transaksi harian dan informasi biaya pokok penjualan yang akan disajikan nanti
diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dalam perhitungan biaya pokok penjualan
terutama transaksi penjualan dan pembelian.
Dalam pembuatan aplikasi ini, tujuan utama bagi perusahaan adalah untuk
mengetahui laporan transaksi penjualan dan pembelian setiap harinya,
serta untuk
42
untuk mengisi data relasi tersebut, yaitu: id, nama, alamat, telp/hp, dan fax.
c. Proses 3 (Proses Transaksi)
Proses ini merupakan untuk menginputkan transaksi pembelian, retur pembelian,
penjualan, dan retur penjualan yang mana pada proses ini terdapat data barang
yang mencakup semua transaksi tersebut. Data transaksi ini menjadi pusat
referensi data semua transaksi.
d. Proses 4 (Proses hasil laporan dan akuntansi)
Proses ini merupakan untuk melihat laporan , data pemasok, data pelanggan,
data barang, Kalkulasi stock, pembelian, pembelian tunai, pembelian kredit,
retur pembelian, penjulan, penjulan tunai, penjulan kredit, retur penjulan, biaya
pokok penjualan, dan laba kotor.
Adapun proses-proses diatas maka dapat dilihat pada data flow diagram
(lampiran VI).
Membuat Tabel
43
yang ditampil pilih Black Database. Beri nama database pada kolom File Name,
dan tentukan lokasi penyimpanan file, klik tombol
Setelah
selesai
klik
44
45
c. Tabel transaksi
Untuk membuat tabel transaksi terdiri dari tabel data transaksi,tabel tipe
transaksi, tabel detail relasi, tabel syarat pembayaran dan tabel syarat
pengiriman. Langkah-langkah untuk membuat tabel yaitu dengan mengeklik tab
Create lalu pilih Table Design. membuat tabel transaksi dengan struktur field
dan properties field seperti pada tabel 3.3 di bawah ini.
Field Name
Data Type
Field size
No_Transaksi
AutoNumber Long Interger
Tipe_Transaksi
Text
50
Tanggal_Transaksi
Date/Time
Kode_Relasi
Text
20
Syarat_Pembayaran
Text
50
Syarat_Pengiriman
Text
50
Termin
Transaksi
D_P
Currency
Tot_Akhir
Currency
Tabel 3.3 Properties field Transaksi
Keterangan
Primary Key
Short Date
Rp
Rp
46
Setelah selesai letakkan kursor pada field kode_tipe lalu klik tombol primery key
yang ada di dalam tab Design. Primery key merupakan indek utama yang
dijadikan kunci pengurutan data pada tabel. Seperti gambar 3.4 berikut ini.
Data Type
Field size
Keterangan
Number
Long Interger
Text
10
Text
50
Currency
Rp
Number
Long Interger
Calculated
[Harga_Satuan]*[Jumlal]
Tabel 3.4 Properties field Data Transaksi
Setelah selesai, simpan dengan nama data transaksi. Lihat gambar 3.5 di bawah
ini:
47
Selanjutnya buat tabel tipe transaksi dengan struktur field dan properties seperti
pada tabel 3.5 di bawah ini.
Field Name
Data Type Field size
Keterangan
Tipe_Transaksi
Text
50
Primary Key
Tabel 3.5 Properties field Tipe Transaksi
Beri pengaturan primery key pada field kode_jurnal, lalu simpan tabel dengan
nama Tipe_Transaksi. Seperti gambar 3.6 dibawah ini.
48
Field Name
Data Type Field size
Keterangan
Kode_Relasi
Text
20
Primary Key
Kelompok_Relasi
Text
20
Nama_Perusahaan
Text
100
Alamat
Text
255
Telp/Hp
Text
100
Fax
Text
100
Atas_Nama
Text
50
Tabel 3.6 Properties field Data Relasi
Memberi penganturan primery key pada field kode_Relasi, lalu simpan tabel
dengan nama Detai_Relasi, seperti pada gambar 3.7 di bawah ini.
49
3.4.2
Membuat Relasi
Setelah pembuatan seluruh tabel selesai, sekarang akan membuat relasi untuk
menghubungkan field tabel satu dengan tabel yang lainnya. Pilih tab database tools,
pada group relationships klik tombol relationships. Jendela relationships dan kotak
dialog show table ditampilkan. Masukkan seluruh tabel kecuali tabel pengguna dan
tabel hak_akses ke dalam jendela relationships. Setelah selesai, klik tombol close.
Ketika tampil konfirmasi penyimpanan pilih yes. Hasil akhir relasi tabel dapat dilihat
pada gambar berikut ini.
50
51
52
Field
Kode-Barang
Nama_Barang
Stock
Harga_Beli
Nilai_Persediaan: ([Stock]*[Harga_Beli])
Harga_Jual
Tabel 3.9 Q_Data_Barang
Table
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
53
Table
Criteria
Transaksi
Tipe_Transaksi
Like"Pemebelian"
Transaksi
Transaksi
Like"S*"
Syarat_Pembayaran
Syarat_Pengiriman
Transaksi
Data_Barang
Data_Transaksi
Data_Transaksi
Data_Transaksi
Data_Transaksi
Tabel 3.10 Q_Pembelian
54
55
5) Query Penjualan
Field
No_Transaksi
Tipe_Transaksi
Tanggal_Transaksi
Kode_Relasi
Syarat_Pembayaran
Syarat_Pengiriman
Termin
Kode_Barang
Nama_Barang
Harga_Satuan
Jumlah
Sub_Total
Table
Criteria
Transaksi
Tipe_Transaksi
Like"Penjualan"
Transaksi
Transaksi
Like"C*"
Syarat_Pembayaran
Syarat_Pengiriman
Transaksi
Data_Barang
Data_Transaksi
Data_Transaksi
Data_Transaksi
Data_Transaksi
Tabel 3.14 Q_Penjualan
56
57
dengan cara yang sama seperti halnya dengan Query sebelumnya. Adapun cara
pembuatan untuk query kalkulasi stock adalah sebagai berikut; memasukan tabel
dan
query
{([Tabel:Data_Darang]
[Query:Q_Pembelian,
Table
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
Query Setup
Builder
Builder
Builder
Builder
-
Stock_Akhir: [Stock]+[Beli]-[Retur_Beli][Jual]+[Retur_Jual]
Builder
e. Query_BBP
Selanjutnya untuk query ini khusus dibuat untuk perhitungan biaya pokok
penjualan barang dagang, query ini dibuat dengan cara yang sama seperti halnya
dengan Query sebelumnya. Adapun cara pembuatan untuk query BPP adalah
sebagai berikut; memasukan tabel dan query {([Tabel:Data_Darang] +
[Query:Q_Pembelian, Q_Penjualan])}
Masukkan field-field sesuai pada tabel di bawah ini.
58
Field
Kode_Barang
Nama_Barang
Stock
Harga_Beli
Nilai_Persediaan_Awal:
[Stock]*[Harga_Beli]
Pembelian(Unit):
IIf([Q_Pembelian]![SumOfJumlah]<>0;[Q_P
embelian]![SumOfJumlah];0)
Nilai_Pembelian:
[Harga_Beli]*[Pembelian(Unit)]
Saldo_Awal_&_Beli:
[Stock]+[Pembelian(Unit)]
Penjualan(Unit):
IIf([Q_Penjualan]![SumOfJumlah]<>0;[Q_Pe
njualan]![SumOfJumlah];0)
Table
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
-
Query Setup
Builder
Builder
Builder
Builder
Builder
HPP: [Penjualan(Unit)]*[Harga_Beli]
Persediaan_Akhir(Unit):
[Saldo_Awal_&_Beli]-[Penjualan(Unit)]
Persediaan_Akhir(Rp):
[Persediaan_Akhir(Unit)]*[Harga_Beli]
Builder
Builder
Builder
59
Field
Kode_Barang
Nama_Barang
Stock
Harga_Beli
Nilai_Persediaan_Awal:
[Stock]*[Harga_Beli]
Table
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
Data_Barang
Builder
-
Pembelian(Unit):
IIf([Q_Pembelian]![SumOfJumlah]<>0;[
Q_Pembelian]![SumOfJumlah];0)
Nilai_Pembelian:
[Harga_Beli]*[Pembelian(Unit)]
Saldo_Awal_&_Beli:
[Stock]+[Pembelian(Unit)]
Penjualan(Unit):
IIf([Q_Penjualan]![SumOfJumlah]<>0;[
Q_Penjualan]![SumOfJumlah];0)
HPP: [Penjualan(Unit)]*[Harga_Beli]
Query Setup
Builder
Builder
Builder
Builder
Persediaan_Akhir(Unit):
[Saldo_Awal_&_Beli]-[Penjualan(Unit)]
Persediaan_Akhir(Rp):
[Persediaan_Akhir(Unit)]*[Harga_Beli]
BPP:[Barang_Tersedia]-[HPP]
Laba_Kotor:
[Persediaan_Akhir(Unit)]*[Harga_Beli]
Tabel 3.20 Q_Laba_Kotor
Builder
Builder
Builder
Builder
Builder
60
3.6 Perhitungan Biaya Pokok Penjualan Berbasis Microsoft Office Access Pada
Jepara Anjung Jati Krueng Guekueh
Perhitungan harga pokok penjualan berbasis Microsoft Access merupakan satu
cara yang mudah dan komplit. Perancangan aplikasi dibuat cukup sederhana. Namun
demikian, Proses perancangan untuk Perhitungan biaya pokok penjualan dengan
menggunakan Microsoft Access juga harus teliti dalam proses pengimputan data ke
dalam Microsoft Access dan sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan.
1. Form Login
Form ini berfungsi untuk memasukan user id dan password untuk membuka
tampilan menu utama yang mana untuk melakukan mengendalian terhadap data
perusahaan terjadi kebocoran, seperti gambar dibawah ini.
61
62
63
64
65
8. Form Transaksi
Form ini berfungsi untuk menginputkan transaksi pembelian, retur pembelian,
penjualan, dan retur penjualan yang mana pada proses ini terdapat data barang yang
mencakup semua transaksi tersebut. Data transaksi ini menjadi pusat referensi data
semua transaksi maka akan terlihat seperti gambar dibawah ini.
9. Form Laporan
Form ini merupakan kumpulan semua aktifitas di luar form ini, seperti laporan
data supplier, data customer, data barang, kalkulasi stock, dan lainnya, seperti
gambar di bawah ini.
66
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan uraian beberapa pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
4.2
Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian penulis memberi saran dan masukan yang mungkin
67
68
1.
2.
Peningkatan sistem harus diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia yang
mengoperasikan agar tidak terdapat keliruan dalam pembuatan laporan biaya
pokok penjualan dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access.
3.
4.
5.
DAFTAR PUSTAKA
70
Warren, Carl S, Reeve. James M dan Fess. Philip E. 2005. Pengantar Akuntansi. Buku
Satu, Edisi Kedua puluh satu. Jakarta: Salemba Empat.
Zaki Baridwan. 2004. Intermedite Accounting. Edisi Kedelapan. Buku Satu.
Yogyakarta: BPFE.