Anda di halaman 1dari 32

UTANG JANGKA PANJANG

Kelompok 1
1. Ainun Jamil Meidikna
2. Narisma Riskyanti
3. Sita Widia Wati
4. Lufti Ayu Ismawati

1
PENGERTIAN UTANG JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang yaitu Utang yang pelunasannya dilakukan dalam
waktu lebih dari satu tahun dan akan dilunasi dari sumber yang bukan dari
kelompok aset lancar. Utang jangka panjang timbul karena adanya
kebutuhan dana untuk pembelian aktiva tetap, menaikkan jumlah modal
kerja permanen, membeli perusahaan lain atau mungkin juga untuk
melunasi utang lain. Yang termasuk dalam utang jenis ini yaitu utang
obligasi, hutang hipotik, dan lain-lain, berikut penjelasannya:

2
JENIS-JENIS UTANG JANGKA PANJANG
1. Hutang Obligasi
2. Hutang hipotik
Hutang hipotik adalah pinjaman yang harus dijamin dengan harta tidak bergerak. Di dalam perjanjian
hutang disebutkan kekayaan peminjam yang dijadikan jaminan misalnya berupa tanah atas gedung. Jika
peminjam tidak melunasi pinjaman pada waktunya, maka pemberi pinjaman dapat menjual jaminan
untuk diperhitungkan dengan pinjaman yang bersangkutan.
Pinjaman hipotik biasanya diambil jika dana yang diperlukan dapat dipinjam dari satu sumber, misalnya
dengan mengambil peinjaman dari suatu bank tertentu. Kredit-kredit bank dengan jaminan harta tak
bergerak adalah contoh hipotik yang banyak dijumpai dalam praktik.
Mengingat pinjaman hipotik hanya diambil dari satu sumber maka akuntansi untuk hipotik relatif
sederhana, sebaliknya pinjaman obligasi mengandung berbagai masalah dan variasi yang berpengaruh
pula pada akuntansinya. Pembahasan kali ini akan dititik beratkan pada akuntansi untuk pinjaman
obligasi

3
Utang Obligasi
Apabila perusahaan membutuhkan tambahan modal kerja tetapi tidak
dapat melakukan emisi saham baru, dapat dipenuhi dengan cara mencari
utang jangka panjang. Dalam hal sulit mencari utang yang jumlahnya dari
satu sumber, perusahaan dapat mengeluarkan surat obligasi. Harga jual
obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya,
harga jual obligasi semakin tinggi, dan sebaliknya. Pengeluaran obligasi
dapat dilakukan dengan cara penjualan langsung atau melalui lembaga
keuangan.

4
Jenis-jenis Obligasi
Dalam masyarakat berbagai macam obligasi yang diperlukan untuk pembelanjaan
perusahaan. Jenis yang paling banyak dikenal ialah:
Obligasi terjamin, adalah obligasi terjamin yang masih dibedakan menurut jenis
kekayaan yang dijadikan jaminan seperti misalnya Dijamin Harta Tak Bergerak Tanah
Atau Gedung, Dijamin Harta Bergerak Seperti Mesin, Perlengkapan Dan Kekayaan
Lainnya. Obligasi terjamin kadang dibedakan lagi menjadi beberapa tingkatan. Hal
ini berarti bahwa jika obligasi tidak dapat dilunasi pada saat jatuh temponya maka
kekayaan yang menjadi jaminan harus dijual atau dilelang.
Obligasi tak terjamin, obligasi semacam ini tidak dijamin dengan harta kekayaan
sehingga laku tidaknya obligasi ini di pasaran surat berharga tergantung pada
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan yang mengeluarkannya.

5
Pencatatan Pengeluaran Obligasi
Obligasi yang dikeluarkan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Jika harga jual obligasi tidak sama dengan nilai nominalnya,
maka akan dicatat tersendiri.
Jika harga jual > nilai nominal, maka dicatat dalam rekening
agio obligasi
Jika harga jual < nilai nominal, maka dicatat dalam rekening
disagio obligasi

6
Pengeluaran obligasi dapat dicatat dengan 2 cara:
1. Dicatat hanya obligasi yang terjual
2. Obligasi yang terjual dan belum terjual dicatat
Contoh:
Pada tanggal 1 Januari 2005 PT Manophos merencanakan
pengeluaran obligasi sebesar Rp1.000.000,00 dengan bunga 10%
pertahun. Obligasi akan dijual pada waktu yang berbeda-beda
tergantung pada kebutuhan uang. Jurnal yang dibuat sebagai
berikut:

7
Jurnal a : Yang dicatat hanya obligasi yang terjual
jurnal b: Obligasi yang terjual ataupun belum terjual dicatat

transaksi Jurnal a Jurnal b

1 januari 2000 Tidak di jurnal Obligasi yg belum terjual Rp1.000.000


Merencanakan pengeluaran obligasi Otorisasi utang obligasi Rp1.000.000
10% Rp1.000.000
1 April 2000 Kas Rp735.000 Kas Rp735.000
Obligasi nominal Rp700.000 dijual Utang obligasi Rp700.000 Obligasi yg blm terjual Rp700.000
dengan kurs 105 Agio obligasi Rp 35.000 Agio obligasi Rp 35.000

18 Juli 2000 Kas Rp99.000 Kas Rp99.000


Obligasi nominal Rp100.000 dijual Disagio obligasi Rp 1000 Disagio obligasi Rp 1000
dengan kurs 99% Utang obligasi Rp100.000 Obligasi yg belum terjual Rp100.000

8
Obligasi bisa dijual dengan cara dipesan terlebih dahulu. Dalam
cara ini pembeli membayar uang muka dan akan melunasi pada
tanggal tertentu. Dalam penjualan obligasi melalui pesanan, surat
obligasi baru diserahkan kepada pembeli bila harga obligasi
sudah dilunasi. Jumlah yang belum dilunasi, dicatat oleh
perusahaan sebagai piutang dan jumlah obligasi yang dipesan
dikreditkan ke rekening utang obligasi dipesan. Jurnal yang dibuat
bila terjadi pesanan obligasi dapat dilihat dari contoh berikut ini:

9
Jurnal a: Hanya obligasi yang terjual yang dicatat
jurnal b: Obligasi yang terjual dan yang belum terjual dicatat.

TRANSAKSI JURNAL A JURNAL B


1 Januari 2000
Merencanakan pengeluaran obligasi 10% Tidak di jurnal Obligasi yg blm terjual Rp1.000.000
Rp1.000.000 (nominal Rp1000) Otorisasi utang obligasi Rp1.000.000

1 Mei 2000 Kas Rp 80.800 Kas Rp 80.800


Diterima pesanan 200lbr obligasi dengan Piutang pesanan obligasi Rp121.200 Piutang pesanan obligasi Rp121.200
kurs 101. Pembayaran pertama sebesar 40% Utang obligasi dipesan Rp200.000 Utang obligasi dipesan Rp200.000
Agio obligasi Rp2000 Agio obligasi Rp2000

1 Juli 2000
Diterima uang sisa pesanan 60% dari Kas Rp45.450 Kas Rp45.450
obligasi sebanyak 75lbr Piutang pesanan obligasi Rp45.450 Piutang pesanan obligasi Rp45.450
= 60%x75xRp1.010 = Rp45.450

1 Juli 2000 Utang obligasi dipesan Rp75.000 Utang obligasi dipesan Rp75.000
75lbr obligasi diserahkan kepada pemesan Utang obligasi Rp75.000 Obligasi yg blm terjual Rp75.000

10
Apabila pada tanggal penyusunan neraca masih ada pesanan
obligasi yang belum dilunasi, maka saldo rekening utang obligasi
dipesan dilaporkan di neraca menambah utang obligasi, sedang
rekening piutang pesanan obligasi dilaporkan dalam kelompok
aset lancar jika akan dilunasi dalam masa satu tahun. Jika lebih
dari satu tahun, maka dilaporkan di aset lain-lain. Rekening agio
obligasi menambah utang obligasi dalam neraca, sedang disagio
dilaporkan mengurangi utang obligasi

11
Prosedur Amortisasi Agio dan Disagio

Penjualan obligasi dengan harga lebih besar atau lebih kecil dari nilai nominal akan
menimbulkan agio atau disagio. Agio atau disagio merupakan penyesuaian terhadap
tarif bunga nominal karena tarif bunga obligasi tidak sama dengan tingkat bunga di
pasar.
Jika timbul disagio, maka disagio ini akan ditambahkan pada biaya bunga obligasi
yang dibayarkan selama umur obligasi dan dikreditkan ke rekening disagio obligasi
Jika timbul agio, maka agio ini akan dikurangkan pada biaya bunga obligasi yang
dibayarkan selama umur obligasi dan dikreditkan ke rekening biaya bunga obligasi

12
Contoh:
PT. Selaras mengeluarkan obligasi nominal Rp1.000.000,00 umur 5 tahu, bunga 10% per tahun,
dibayarkan tiap setengah tahun. Obligasi dijual dengan harga Rp.1.050.000,00.
Tabel perhitungan amortisasi nampak sebagai berikut:
Tahun Pembayaran Bunga yang Amortisasi Agio Bunga Efektif Agio Obligasi Nilai Buku Obligasi
ke Bunga Ke Dibayar (5% x 1/10 x
nominal) Rp50.000,00

Rp50.000,00 Rp1.050.00,00
1 1 Rp50.000,00 Rp5.000,00 Rp45.000,00 45.000,00 1.045.000,00
2 50.000,00 5.000,00 45.000,00 40.000,00 1.040.000,00
2 3 50.000,00 5.000,00 45.000,00 35.000,00 1.035.000,00
4 50.000,00 5.000,00 45.000,00 30.000,00 1.030.000,00
3 5 50.000,00 5.000,00 45.000,00 25.000,00 1.025.000,00
6 50.000,00 5.000,00 45.000,00 20.000,00 1.020.000,00
4 7 50.000,00 5.000,00 45.000,00 15.000,00 1.015.000,00
8 50.000,00 5.000,00 45.000,00 10.000,00 1.010.000,00
5 9 50.000,00 5.000,00 45.000,00 5.000,00 1.005.000,00
10 50.000,00 5.000,00 45.000,00 1.000.000,00

13
Bila obligasi dijual dengan harga di bawah nilai nominal sehingga timbul
disagio, maka perhitungannnya:
Biaya bunga = bunga yang dibayarkan ditambah disagio
Nilai buku obligasi = nilai nominal dikurangi disagio yang belum
diamortisasi
Contoh:
PT Larasati mengeluarkan obligasi sebesar nominal Rp1.000.000,00. umur
5 tahun, bunga 10% dibayarkan tiap setengah tahun. Obligasi dijual
dengan harga Rp925.000,00.
Tabel perhitungan amortisasi disagio obligasi akan tampak sebagai berikut:

14
Tahun Pembayan Bunga yg Amortisasi Bunga Disagio Nilai Buku
ke bunga ke dibayar (5% disagio efektif Obligasi Obligasi
x nominal) 1/10 x
Rp75.000,
00
Rp75.000 Rp925.000
1 1 Rp50.000 Rp7.500 Rp57.500 Rp67.500 932.500
2 50.000 7.500 57.500 60.000 940.000
2 3 50.000 7.500 57.500 53.500 947.500
4 50.000 7.500 57.500 45.000 955.000
3 5 50.000 7.500 57.500 37.500 962.500
6 50.000 7.500 57.500 30.000 970.000
4 7 50.000 7.500 57.500 22.500 977.500
8 50.000 7.500 57.500 15.000 985.000
5 9 50.000 7.500 57.500 7.500 992.500
10 50.000 7.500 57.500 - 1.000.000
15
Selain menggunakan metode garis lurus untuk amortisasi agio atau disagio,
perusahaan bisa menggunakan metode bunga efektif. Biaya bunga efektif
tiap periode tidak sama besarnya. Biaya bunga tiap periode dihitung
dengan mengalikan tarif bunga efektif dengan nilai buku obligasi. Contoh:
PT. Larasati mengeluarkan obligasi nominal Rp1.000.000,00 umur 5 tahun,
bunga 10% per tahun dibayar tiap setengah tahun. Obligasi dijual pada awal
periode dengan harga Rp1.081.105,00. Pembeli mengharap bunga efektif
(seperti yg berlaku di pasar) sebesar 8%. Harga jual obligasi sebesar
Rp1.081.105,00 dapat dihitung sebagai berikut:

16
Nilai jatuh tempo Rp1.000.000
Nilai tunai Rp1.000.000,00 bunga 8%, 5 tahun = Rp675.5601)
Nilai tunai bunga Rp50.000,00 sepuluh kali
tiap setengah tahun, tarif 8% = 405.5452)
Harga jual obligasi 1.081.105
Agio obligasi Rp 81.105

1) Periode =10, tarif 4% = 1.000.000 x 0,67556 [Pn7i = (1+i)-n]


2) Periode =10, tarif 4% = 50.000 x 8,11090 (Pn7i = 1-Pn7i)
Agio obligasi sebesar Rp81.105,00 yang diamortisasi selama umur obligasi dengan
metode bunga efektif nampak pada tabel berikut:

17
Tahun ke Pembayan Debit Biaya Bunga 1) Debit Agio Obligsi Kredit Kas (bunga Nilai Buku Obligasi 3)
bunga ke yang dibayar) 2)

Rp1.081.105,00
1 1 Rp43.244,20 Rp6.755.80 Rp50.000,00 1.074.349,20
2 42.973.97 7.026,03 50.000,00 1.067.323,17
2 1 42.692,92 7.307,07 50.000,00 1.060.016,10
2 42.400,64 7.599,36 50.000,00 1.052.416,80
3 1 42.096,67 7.903,33 50.000,00 1.044.513,50
2 41.780,54 8.219,46 50.000,00 1.036.294,10
4 1 41.451,76 8.548,24 50.000,00 1.027.745,90
2 41.109,84 8.890,16 50.000,00 1.018.855,80
5 1 40.754,23 9.245,77 50.000,00 1.009.610,10
2 40.384,40 9.615,60 50.000,00 1.000.000,00

18
Bila obligasi dijual dengan disagio, perhitungan amortisasinya
dilakukan dengan cara yang sama seperti tabel di atas, perbedaanya
pada:
Debit biaya bunga = bunga obligasi yang dibayar ditambah
amortisasi disagio
Nilai buku obligasi = nilai buku periode sebelumnya ditambah
amortisasi disagio

19
PENCATATAN UTANG OBLIGASI
Apabila obligasi dijual tidak pada tanggal pembayaran bunga, pembeli juga harus
membayar bunga berjalan sejak tanggal bunga terakhir s/d tanggal penjualan obligasi
tersebut. Bunga berjalan dicatat perusahaan dengan mengkreditkan rekening biaya
bunga. Amortisasi agio atau disagio dapat dicatat setiap bulan, setiap tanggal
pembayaran bunga atau setiap akhir periode bersama dengan jumlah penyesuaian
yang lain. Berikut ini adalah contoh pencatatan utang obligasi: PT Risa Fadila pada 31
Desember 1991 mengeluarkan obligasi pada 1 Mei 1992 sebesar Rp1.000.000,00,
bunga 10%/tahun & jatuh tempo pada 1 Mei 1997. Bunga dibayar setiap 1 Mei & 1
November. obligasi dijual pada tanggal 1 Juli 1992 dengan harga Rp1.029.000,00 (harga
jual Rp1.030.000,00-biaya penjualan Rp1.000.000,00)+bunga berjalan untuk jangka
waktu 1 Mei 1992 s/d 1 Juli 1992. Tahun buku PT Risa Fadila adalah tahun kalender,
amortisasi agio dicatat akhir periode. Umur obligasi dihitung sebagai berikut:

20
1992 = 6 bulan (1Juli sampai dengan 31 Desember)
1993 = 12 bulan
1994 = 12 bulan
1995 = 12 bulan
1996 = 12 bulan
1997 = 4 bulan
Jumlah = 58 bulan
Dalam perhitungan umur obligasi, yang diperhitungan adalah lamanya obligasi itu beredar, yaitu sejak
tanggal dijual sampai saat jatuh tempo. Agio obligasi sebesar Rp29.000,00 (Rp1.029.000,00 dikurangi
Rp1.000.000,00) akan diamortisasikan selama umur obligasi yaitu 58 bulan, sehingga amortisasi agio
setiap bulannya sebesar Rp29.000,00 : 58 = Rp500,00. Transaksi penjualan, pembayaran bunga dan
amortisasi agio selama umur obligasi dicatat dalam buku-buku PT Risa Fadila sebagai berikut:

21
Transaksi Jurnal
1 Juli 1992
Penjualan obligasi
Harga jual: Rp1.030.000,00 Kas Rp1.045.666,67
Biaya penjualan (Rp 1.000,00) Utang obligasi Rp1.000.000,00
Rp1.029.000,00 Agio obligasi Rp 29.000,00
Bunga berjalan (1 Mei-1 Juli) = Biaya bunga obligasi*) Rp 16.666,67
2/12 x Rp1.000.000,00 Rp 16.666,67
Uang yang diterima Rp1.045.666,67

Pada tanggal 1 November 1992 PT Risa Fadila akan membayar bunga obligasi untuk setengah tahun
dicatat sebagai berikut:

Transaksi Jurnal
1 Juli 1992
Penjualan obligasi
Harga jual: Rp1.030.000,00 Kas Rp1.045.666,67
Biaya penjualan (Rp 1.000,00) Utang obligasi Rp1.000.000,00
Rp1.029.000,00 Agio obligasi Rp 29.000,00
Bunga berjalan (1 Mei-1 Juli) = Biaya bunga obligasi*) Rp 16.666,67
2/12 x Rp1.000.000,00 Rp 16.666,67
Uang yang diterima Rp1.045.666,67

22
Pada tanggal 1 November 1992 PT Risa Fadila akan membayar bunga obligasi untuk
setengah tahun dicatat sebagai berikut:
1 November 1992
Biaya bunga obligasi Rp50.000,00
Kas Rp50.000,00
Pada tanggal 31 Desember dibuat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian yang
berhubungan dengan utang obligasi ada 2 yaitu:
Biaya bunga obligasi Rp16.666,67
Utang bunga obligasi Rp16.666,67
Agio obligasi Rp3.000,00
Biaya bunga obligasi Rp3.000,00

23
Pada tanggal 1 Januari 1993 dibuat jurnal pembalik untuk utang bunga obligasi,. Jurnal pembalika itu
sebagai berikut:
1 Januari 1993
Utang bunga obligasi Rp16.666,67
Biaya bunga obligasi Rp16.666,67
Pembayaran bunga obligasi dalam tahun 1993 dicatat:
1 Mei 1993
Bunga = 6/12 x 10% x Rp1.000.000,00= Rp50.000,00
Biaya bunga obligasi Rp50.000,00
Kas Rp50.000,00
1 November 1993
Bunga = 6/12 x 10% x Rp1.000.000,00= Rp50.000,00
Biaya bunga obligasi Rp50.000,00
Kas Rp50.000,00

24
Pada tanggal 31 Desember 1993 dibuat jurnal penyesuain untuk:
1. Mencatat bunga berjalan
= 2/12 x 10% x Rp1.000.000,00 = Rp16.666,67
Biaya bunga obligasi Rp16.666,67
Utang bunga obligasi Rp16.666,67
2. Mencatat amortisasi agio
= 12 x Rp500,00 = Rp6.000,00
Agio obligasi Rp6.000,00
Biaya bunga obligasi Rp6.000,00

25
Untuk tahun berikutnya dibuat jurnal yang samaseperti dalam tahun 1993. Pada
tanggal 1 Mei 1997 yaitu pada saat obligasi jatuh tempo dibuat jurnalsebagai berikut:
1. Mencatat bunga obligasi dan pelunasan obligasi
Bunga = 6/12 x 10% x Rp1.000.000,00 =Rp 500.000,00
Obligasi =Rp 1.000.000,00
= Rp 1.050.000,00
Utang obligasi Rp1.000.000,00
Biaya bunga obligasi Rp 50.000,00
Kas Rp1.050.000,00
2. Mencatat amortisasi agio 4 bulan
= 4 x Rp500,00 = Rp2.000,00
Agio obligasi Rp2.000,00
Biaya bunga obligasi Rp2.000,00
26
Jika agio atau disagio obligasi diamortisasi selama umur obligasi,
maka pada saat jatuh temponya, pelunasan obligasi akan dicatat
dengan mendebi trekening utang obligasi dan mengkredit
rekening kas seperti dalam jurnal diatas. Tetapi apabila pada
tanggal jatuh temponya tidak dilakukan pelunasan, maka
rekening utang obligasi harus ditutup dan dipindahkan ke
rekening obligasi yang sudah jatuh tempo.

27
Pelunasan Obligasi Sebelum Jatuh Tempo
Obligasi bisa ditarik untuk dibayar kembali sebelum jatuh
temponya. Selisih antara jumlah pelunasan dengan jumlah
pelunasan buku obligasi dicatat sebagai laba atau rugi karena
penarikan obligasi. Apabila terdapat biaya penjualan obligasi,
maka biaya penjualan yang belum diamortisasi juga dikurangkan
pada nilai nominal obligasi. Obligasi yang ditarik dari peredaaran
dapat dipisahkan menjadi 2 yaitu:
Obligasi yang ditarik dan tidak akan dijual kembali.
Obligasi yang ditarik nantinya akan dijual kembali.
28
Contoh: Obligasi PT Risa Fadila dalam contoh di muka, pada
tanggal 1 Juli 1994 ditarik sebesar Rp 200.000,00 dengan kurs
102. Jurnal yang dibuat untuk mencatat penarikan obligasi pada
tahun 1994 sebagai berikut:

29
Transaksi Jurnal
1 Juli 1994 Agio Obligasi Rp 600,00
Amortisasi agio 6 bulan Biaya bunga obligasi Rp 600,00
= 6 x Rp500,00 x Rp 200.000,00 = Rp 600,00 Biaya bunga obligasi Rp3.333,33
Rp 1.000.000,00 Kas Rp3.333,33
Pembayaran bunga berjalan1 Mei sampai dengan 1 Juli Utang obligasi Rp200.000,00
= 2/12 x 10% xRp200.000,00 = Rp 3.333,33 Rugi pnrkn obligasi Rp 600,00
Perhitungan laba/rugi : Agio obligasi Rp 3.400,00
Nominal obligasi Rp200.000,00 Kas Rp204.000,00
Agio = 1/5 x 29.000,00 = Rp5.800,00
Amortisasi agio
1992: = 6 x 500 x Rp 200.000
Rp 1.000.000
= Rp 600,00
1993: =12 x 500 x Rp 200.000
Rp 1.000.000
= Rp 1.200,00
1994: = 6 x 500 x Rp 200.000
Rp 1.000.000
= Rp 600,00
(Rp2.400,00)
Rp 3.400,00
Nilai buku obligasi Rp 203.400,00
Jumlah pelunasan Rp 204.000,00
Rugi penarikan obligasi Rp 600,00

30
Sesudah penarikan obligasi ini, pembayaran bunga setiap tanggal
1 November dan 1 Mei adalah dari jumlah Rp800.000,00 yaitu
obligasi yang masih beredar. Amortisasi premium untuk tahun
1994 dan seterusnya tidak lagis ebesar Rp500,00 per bulan,
tetapi sebesar Rp400,00 yaitu Rp500,00 dikurangi
Rp 200.000 x Rp 500,00 = Rp 100,00
Rp 1.000.000

31
SEKIAN,
TERIMA KASIH.

32

Anda mungkin juga menyukai