Anda di halaman 1dari 10

TRANSAKSI SEWA

GUNA USAHA

Nurhilda D Iskandar Alam


(02271911001)
PENGERTIAN SEWA
GUNA USAHA
Sewa guna usaha (leasing) adalah suatu kontrak
antara lessor (pemilik barang modal) dengan lessee
(pengguna barang modal); lessor memberikan hak
kepada lessee untuk menggunakan barang modal
selama jangka waktu tertentu, dengan suatu imbalan
berkala dari lessee yang besarnya tergantung dari
perjanjian antara lessor dengan lessee, lessee dapat
diberikan hak opsi (option right) untuk membeli
barang modal tersebut pada akhir masa kontrak.
Dengan demikian, hak milik atas barang modal
tersebut tetap menjadi milik lessor selama jangka
waktu kontrak.
Sewa guna usaha (leasing) dibedakan menjadi sewa
guna usaha dengan hak opsi dan sewa guna usaha
tanpa hak opsi

• Sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease/capital lease) adalah sewa
guna usaha di mana penyewa (lessee) pada akhir masa kontrak mempunyai
hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati.
• Sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) adalah sewa guna usaha di
mana penyewa (lessee) pada akhir masa kontrak tidak mempunyai hak opsi
untuk membeli objek sewa guna usaha tersebut.
PERLAKUAN PERPAJAKAN
UNTUK TRANSAKSI SEWA
GUNA USAHA
Dalam Pasal 2, 3, dan 4 Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 1169/KMK.01/1991 kegiatan
sewa guna usaha dapat digolongkan sebagai
finance lease (sewa guna usaha dengan hak
opsi) maupun dengan operating lease (sewa
Guna usaha tanpa hak opsi).
Sewa guna usaha digolongkan sebagai finance lease
apabila memenuhi semua kriteria berikut ini:

● Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha
pertama ditambah dengan nilai sisa barang modal harus dapat
menutup harga perolehan barang modal dan keuntungan lessor.
● sewa guna usaha ditentukan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun untuk
barang modal golongan 1, 3 (tiga) tahun untuk barang modal
golongan II dan III, dan 7 (tujuh) tahun untuk golongan bangunan.
● Perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai opsi bagi
lessee.
Sewa guna usaha digolongkan sebagai finance lease
apabila memenuhi semua kriteria berikut ini:

● Dalam Pasal 16 Keputusan Menteri Keuangan Nomor


1169/KMK.01/1991 mengatur mengenai ketentuan perpajakan
bagi lessee yang melakukan transaksi finance lease
Penjualan dan penewaan
01 kembali

Perlakuan Perlakuan standar akuntansi


pajak untuk 02 terhadap transaksi sewa guna
usaha
transaksi sewa
guna usaha Akuntansi untuk sewa guna
03 usaha dengan hak opsi
Perencanaan pajak untuk sewa
guna usaha

Perencaan pajak dapat digunakan untuk aset tetap yang


baru akan dibeli maupun aset tetap yang telah
dmiliki. Untuk aset tetap yang baru dibeli
pertimbangannya adalah membeli secara langsung
(tunai atau kredit) atau dengan menyewa.
Sedangkan,untuk aset tetap yang telah dimiliki
pertimbangannya adalah
mempertahankannya,melakkan revaluasi,atau dijual
dan disewa guna usaha kan kembali
Membeli secara langsung atau
01 melalui sewa guna usaha
dengan hak

Perencanaan 02 Penjualan dan penyewaan


kembali
pajak untuk
sewa guna
usaha 03 Pengadaan mesin baru

Perbandingan antara sewa


04 una usaha dengan
pembelian langsung
Tanah dan Bangunan yang sudah
dimiliki,sebaiknya direvaluasi,tidak

Perencanaan pajak
05 direvaluasi atau dijual dan
disewakan kembali
untuk sewa guna
usaha
Analisis alternatif yang
06 sebaiknya dipilih

Anda mungkin juga menyukai