Anda di halaman 1dari 7

PERENCANAAN

PAJAK
ATAS SEWA
GUNA USAHA
Putri Widyasari (400
Izzathil Mila (400
Widyatmoko Aldy (40010317060177)

1
DEFINISI DAN TUJUAN

– Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah perjanjian kontraktual antara lessee (yang
menyewa) dengan lessor (yang menyewakan). Perjanjian tersebut memberi hak
kepada lessee untuk menggunakan suatu aset dimana lessee memiliki kewajiban
untuk melakukan pembayaran secara periodik (cicilan) kepada lessor sebagai
pemilik aset tersebut.
– Leasing dibagi menjadi dua:
– Leasing dengan hak opsi (financial lease), dimana lessee pada akhir kontrak mempunyai
hak opsi untuk membeli objek leasing.
– Leasing tanpa hak opsi (operating lease), dimana lessee tidak mempunyai hak opsi.

2
KRITERIA FINANCIAL
LEASE

– Jumlah pembayaran selama masa sewa guna usaha pertama ditambah dengan
nilai sisa barang modal, harus dapat menutup harga perolehan barang modal dan
keuntungan lessor
– Masa sewa guna usaha sekurang-kurangnya:
– 2 tahun untuk barang modal Kelompok 1.
– 3 tahun untuk barang modal Kelompok 2 dan 3.
– 7 tahun untuk barang modal Kelompok bangunan.

3
KRITERIA FINANCIAL
LEASE

– Ketentuan perpajakan untuk financial lease (Pasal 16 KMK No.


1169/KMK.01/1991) adalah:
– Selama masa leasing, lesee tidak boleh melakukan penyusutan.
– Setelah habis masa leasing, lessee melakukan penyusutan atas opsi.
– Dalam hal masa leasing lebih rendah dari ketentuan, maka dilakukan koreksi atas
pembebanan biaya leasing dan diberlakukan sebagai operating lease.
– Lessee tidak memotong PPh pasal 23 atas bunga leasing.

4
SALE AND LEASE BACK

– Perusahaan menjual asetnya kemudian menyewanya kembali.


– Keuntungannya, yaitu perusahaan akan memperoleh uang dgn cepat, dan dia bisa tetap
memakai aset yang dijual tersebut.
– PPN Masukan yg sdh dikreditkan oleh Lessee hrs dibayar kembali
– Atas penyewaan kembali aktiva tersebut, maka lessor harus memungut PPN.
– Pengalihan tanah dan bangunan leasing:
– Saat lessee menjual kepada lessor, maka lessee dikenakan PPh 5% dari harga jual (atau
NJOP).
– Saat lessor menjual kepada lessee, maka lessor dikenakan PPh 5% dari nilai opsi.

5
KRITERIA OPERATING
LEASE

– Jumlah pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha pertama
tidak dapat menutupi harga perolehan barang modal yang disewa guna
usahakan ditambah keuntungan yang diperhitungkan oleh lessor.
– Perjanjian sewa guna usaha tidak memuat ketentuan mengenai opsi bagi
lessee. Operating lease adalah jika lessor benar-benar tidak berniat menjual
barang dan hanya ingin menyewakan saja.
– Apabila dilakukan SALE AND LEASE BACK, maka selisih harga jual dengan nilai
buku aset dibukukan sebagai “keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan”
yang harus diamortisasi secara proporsional.

6
PERENCANAAN PAJAK
LEASING
Pengadaan Aktiva Baru
– Pilihannya adalah membeli langsung atau financial lease.
– Apabila membeli langsung, maka jumlah yang dapat dibiayakan adalah beban
penyusutan.
– Apabila financial lease, maka jumlah yang dapat dibiayakan adalah amortisasi leasing
dan biaya bunga leasing.
– Masa leasing lebih pendek dari umur ekonomis, shg perusahaan dapat mengakui biaya
lebih cepat dibandingkan penyusutan.
Aktiva Lama:
– Bisa dilakukan dengan Sale And Lease Back.
– Untuk tanah/bangunan. Pada saat penjualan aktiva dari lessee kepada lessor, lessee
dikenakan PPh 5% dari nilai transaksi/NJOP sedangkan sebaliknya dikenakan PPh 5%
dari nilai opsi.
– Beban penyusutan hanya atas bangunan, beban leasing meliputi tanah dan juga
bangunan. 7

Anda mungkin juga menyukai