Anda di halaman 1dari 23

TSPWP6201 - Perancangan Bangunan Air

Dicky Muhamad Fadli M.T.

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Definisi Bangunan Utama

02 Penentuan Lokasi Bendung

03 Data Perencanaan
Outline 04
Penentuan Bentuk, Jenis
dan Material Bendung
Bangunan Utama
Bangunan Bangunan
semua
utama
bangunan
dapat
yang
didefinisikan
direncanakan
sebagai
di

Utama
sepanjang sungai atau aliran air untuk
membelokan air ke dalam jaringan saluran
irigasi agar dapat dipakai untuk keperluan
irigasi, biasanya dilengkapi dengan kantong lumpur
agar bisa menurangi kandungan sedimen yang
berlebihan serta memungkinakn untuk mengukur air
yang masuk.

Untuk kepentingan keseimbangan lingkungan dan


kebutuhan daerah di hilir bangunan utama, maka aliran
air sungai tidak diperbolehkan disadap seluruhnya.
Namun harus tetap dialirkan sejumlah 5% dari
debit yang ada.
Terdapat 6 (enam) bangunan utama yang sudah pernah atau sering dibangun di
Indonesia, antara lain:

1) Bendung Tetap (meninggikan muka air dengan ambang tetap sehingga air sungai
dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi)

2) Bendung Gerak Vertikal (mengatur tinggi muka air di hulu bendung kaitannya
dengan muka air banjir dan meninggikan muka air sungai kaitannya dengan penyadapan
air untuk berbagai keperluan)
UMU

3) Bendung Karet (meninggikan muka air dengan cara mengembungkan tubuh


bendung dan menurunkan muka air dengan cara mengempiskannya)
M

4) Bendung Saringan Bawah(meloloskan air lewat saringan dengan membuat bak


penampung air berupa saluran penangkap melintang sungai dan mengalirkan airnya ke
tepi sungai untuk dibawa ke jaringan irigasi.)

5) Bedung Pengambilan Bebas (Pengambilan air untuk irigasi ini langsung


dilakukan dari sungai dengan meletakkan bangunan pengambilan yang tepat ditepi sungai,
yaitu pada tikungan luar dan tebing sungai yang kuat atau massive)

6) Bendung Tipe Gergaji


Penentuan Lokasi
Bendung
Penentuan Lokasi
Aspek yang mempengaruhi dalam pemilihan lokasi
bendung adalah:
1. Pertimbangan topografi
2. Kemantapan geoteknik fondasi bendung
3. Pengaruh hidraulik
4. Pengaruh regime sungai
5. Tingkat kesulitan saluran induk
6. Ruang untuk bangunan pelengkap bendung
7. Luas layanan irigasi
8. Luas daerah tangkapan air
9. Tingkat kemudahan pencapaian
10.Biaya pembangunan
11.Kesepakatan stakeholder
Penentuan Lokasi
1. Topografi : dipilih lembah sempit dan tidak terlalu dalam dengan mempetimbangkan
topografi di daerah tangkapan air maupun daerah layanan irigasi
2. Geoteknik : dipilih dasar sungai yang mempunyai daya dukung kuat, stratigrafi lapisan
batuan miring ke arah hulu, tidak ada sesar aktif, tidak ada erosi buluh, dan dasar
sungai hilir bendung tahan terhadap gerusan air. Disamping itu diusahakan keadaan batuan
tebing kanan dan kiri bendung cukup kuat dan stabil serta relatif tidak terdapat bocoran samping.
3. Hidraulik : dipilih bagian sungai yang lurus. Jika bagian sungai lurus tidak didapatkan, lokasi
bendung ditolerir pada belokan sungai; dengan syarat posisi bangunan intake harus terletak pada
tikungan luar dan terdapat bagian sungai yang lurus di hulu bendung. Kalau yang terakhir inipun
tidak terpenuhi perlu dipertimbangkan pembuatan bendung di kopur atau dilakukan rekayasa
perbaikan sungai (river training).
4. Regime sungai : Hindari lokasi bendung pada bagian sungai dimana terjadi perubahan
kemiringan sungai secara mendadak, dan hindari bagian sungai dengan belokan
tajam. Pilih bagian sungai yang lurus mempunyai kemiringan relatif tetap sepanjang penggal
tertentu.
Penentuan Lokasi (2)
5. Saluran induk : Pilih lokasi bendung sedemikian sehingga pembangunan saluran induk dekat
bendung tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mahal. Hindari trace saluran menyusuri tebing terjal apalagi
berbatu. Usahakan ketinggian galian tebing pada saluran induk kurang dari 8 m dan ketinggian timbunan
kurang dari 6 m.
6. Ruang untuk bangunan pelengkap : Lokasi bendung harus dapat menyediakan ruangan untuk
bangunan pelengkap bendung, utamanya untuk kolam pengendap dan saluran penguras
dengan panjang dan lebar masing-masing kurang lebih 300 – 500 m dan 40 – 60 m.
7. Luas layanan irigasi : Lokasi bendung harus sedemikian sehingga dapat memberikan luas layanan yang
memadai terkait dengan kelayakan system irigasi. Elaborasi tinggi bendung (yang dibatasi sampai dengan
6-7 m), menggeser lokasi bendung ke hulu atau ke hilir, serta luas layanan irigasi harus dilakukan untuk
menemukan kombinasi yang paling optimal.
8. Luas daerah tangkapan air : Lokasi bendung harus dipilih dengan mempertimbangkan luas daerah
tangkapan, terkait dengan debit andalan yang didapat dan debit banjir yang mungkin terjadi menghantam
bendung. Hal ini harus dikaitkan dengan luas layanan yang didapat dan ketinggian lantai layanan dan
pembangunan bangunan melintang anak sungai (kalua ada).
Penentuan Lokasi (3)
9. Pencapaian mudah : Lokasi bendung harus refatif mudah dicapai untuk keperluan mobilisasi alat dan
bahan saat pembangunan fisik maupun operasi dan pemeliharaan. Kemudahan melakukan inspeksi
oleh apparat pemerintah juga harus dipertimbangkan masak-masak.
10. Biaya pembangunan yang efisien : dari berbagai alternatif lokasi bendung dengan
mempertimbangkan faktor-faktor yang dominan, akhirnya dipilih lokasi bendung yang beaya
konstruksinya minimal tetapi memberikan ouput yang optimal.
11. Kesepakatan stakeholder : apapun keputusannya, yang penting adalah kesepakatan antar pemangku
kepentingan lewat konsultasi publik. Untuk itu direkomendasikan melakukan sosialisasi pemilihan
lokasi bendung.
Data Perencanaan
Bendung
Data Topografi
• Peta dasar 1: 25.000 atau 1: 50.000 dengan kontur 25 m, utk gambaran DAS

• Peta situasi sungai 1: 2.000,kontur 0.5 m - 1.0 m, 1 km kehulu dan kehilir sungai, 250 m
kekanan dan kekiri tebing sungai. Maksud: untuk pemilihan lokasi bendung dan kompleks
bangunan.

• Potongan memanjang dan melintang tiap 50 m, skala 1:200

• Pengukuran detail situasi bendung 1: 200 atau 1:500, kontur 0.25 m seluas 50 Ha
(1000x500 m )
Data Hidrologi • Usahakan data aliran sungai ( AWLR )

• Jika tidak ada gunakan hubungan Data hujan dan Debit


• Perhitungan banjir rencana

• Perhitungan debit rendah andalan

• Perhitungan neraca air • Debit andalan :


• Dihitung dengan keandalan 80%, artinya 80%
terpenuhi dan 20% gagal. Sehingga perhitungan Q5
• Debit banjir

• Debit banjir dihitung dgn periode ulang (th) : 1000,


• Neraca Air :
100, 50, 25, 5.
• Dihitung untuk rencana alokasi air untuk berbagai
• Bangunan pengelak Q 100 keperluan.
• Tanggul banjir Q 1000 • Dihitung dengan keandalan 80%

• Elevasi tanggul hilir Q 5-25 • Hak atas air, penyadapan hulu n hilir, keperluan air hilir
utk lingkungan harus dipertimbangkan.
• Saluran pengelak atau bangunan cofferdam Q 5-25
Data Morfologi
• Bangunan melintang sungai akan mempunya 2 akibat :

• Perubahan sungai kearah horisontal terhambat

• Air dan sedimen dibelokkan, sehingga konsentrasi sedimen berubah.

• Data fisik yang diperlukan :

• Kandungan dan ukuran sedimen

• Tipe dan ukuran sedimen

• Distribusi ukuran butir

• Banyak sedimen

• Pembagian sedimen secara vertikal dalam sungai.

• Data historis degradasi dan agradasi sungai.


Data Geologi
• Peta daerah skala 1:100.000 atau 1:50.000
• Peta semi detail 1:25.000 atau 1:5.000
• Peta detail 1:2.000 atau 1:100

• Jika perlu dilakukan pemboran untuk mengetahui lapisan dan tipe batuan. Biasanya paling tidak
lima titik. Kedalaman sampai batuan atau sekitar 15 ~ 20 m
• Penyelidikan tambahan mencari bahan material : batu,kerikil,pasir.Dimana, kualitas,
jumlahnya.
• Penyelidikan Mekanika Tanah perlu dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah : sudut
geser, kohesi,kelulusan air,sifat konsolidasi tanah.
Penentuan Bentuk, Jenis dan Material
Bendung
Tipe Bendung

A. Membawa batu, dasar sungai


kuat,batu diterjunkan langsung
B. Endapan pasir krikil, dasar
sungai tidak kuat
C. Endapan batu besar, di rolling,
loncat ke hilir.
D. Beda tinggi > 7 m, dibuat
double jump
Tipe Bangunan
Digolongkan dua besar :
1. Bangunan mempengaruhi air di hulu : bendung, embung,bendungan,cek dam.
2. Bangunan tidak mempengaruhi air di hulu : bendung gerak, pengambilan bebas, pompa, bendung
gerak.

Dari jenis bahan bangunan :


1. Beton : Mantap,mahal,dari sisi cara pengerjaan mutu terjamin,lebih homogeen,awet,tahan erosi air.
2. Pasangan batu : Mantap,relatif murah, mutu tergantung masing2 tukang, kurang
homogeen,awet,mudah retak akibat setlemen.

Dari sisi fungsi pengatur muka air :


1. Pengatur muka air : bendung, bendung gerak, bendung karet
2. Bangunan muka air bebas : pengambilan bebas, pompa, bangunan saringan bawah.
Tipe Bangunan(2)
Bendung gerak dapat dipertimbangkan jika :
1. Kemiringan sungai kecil/relatif datar
2. Daerah genangan luas dan harus dihindari
3. Debit banjir besar, kurang aman dilewatkan pada bendung tetap.
4. Fondasi utk pilar harus betul2 kuat, kalau tidak pintu terancam macet.

Pengambilan bebas dengan syarat :


1. Debit pengambilan kecil dibandingkan debit sungai.
2. Pada aliran normal, tersedia ketinggian air di sungai utk mengairi sawah.
3. Tebing sungai pada pengambilan bebas stabil
4. Pintu pengambilan terletak pada tikungan luar
5. Butir sedimen kecil dan konsentrasi sedimen melayang relatif sedikit.
Tipe Bangunan(3)
Bendung saringan bawah dpt dipertimbangkan jika : Gambar 8.
1. Kemiringan sungai relatif besar, biasanya di pegunungan
2. Butir sedimen sedang kecil dan konsentrasi sedimen sangat tinggi.
3. Mengandung bongkahan batu
4. Debit pengambilan jauh lebih kecil dari debit sungai
5. Untuk keperluan pengurasan perlu : debit air dan kemiringan yang memadai. Sedimen halus akan
masuk ke saluran, yang kasar akan loncat dan melewati bangunan. Sebagian krakal dan krikil ada yang
terjepit pada jeruji. Konsentrasi sedimen yang tinggi akan menyebabkan penumpukan material hilir
bendung dan mengganggu fungsi bendung.

Pompa :
1. Biaya OP mahal (bahan bakar),hanya dipakai kalau betul-betul secara grafitasi tidak bisa.
2. Debit air irigasi relatif kecil dibanding debit sungai.
3. Fleksibel membelokkan air.
4. Biaya investasi murah.
5. Perlu studi kelayakan yang cermat.
Tugas Minggu Depan
• Buat resume dan pelajari :

• Perhitungan Bangunan Utama

• Lebar Bendung

• Perencanaan Mercu

• Peredam Energi • Tulis Tangan

• Kolam Loncatan Air • Format Pengumpulan

• NPM_Nama

• Nama dan NPM pada tiap Lembar


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai