Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI MULTINASIONAL : TRANSAKSI MATA UANG ASING DAN

INSTRUMEN KEUANGAN

Oleh:
Kelompok 1

 Leni Emilia Sadli (105731110419)  Mudmainnah


 Isa (105731111419)  Wafiq
 Adinda Rahma Pratiwi (105731111419) 
 Aqbal Rahman (105731111619) 
 Fifi Indriani (105731109619) 

AKUNTANSI 19 C & AKUNTANSI 19 D

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan anugrah darinya
kami dapat meyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita
semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah
terbesar bagi seluruh semesta.

Penulis sangat berterimah kasih karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
mata kuliah yang berjudul “Akuntansi Multinasional : Transaksi Mata Uang Asing Dan
Instrumen Keuangan” kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat diselesaikan.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangannya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Kurs Mata Uang Asing....................................................................................................3
B. Transaksi Mata Uang Asing............................................................................................8
C. Mengelola Risiko Mata Uang Internasional Dengan Instrumen Keuangan Kurs
Forward Mata Uang Asing...................................................................................................12
D. Pertimbangan Tambahan...............................................................................................13
E. Penggunaan Instrumen Keuangan Lain OlehPerusahaan Multinasional......................15
F. Contoh Penggunaan Opsi Untuk Lindung Nilai PembelianPersediaan Yang
Diantisipasi: Lindung Nilai Atas Arus Kas..........................................................................20
BAB III PENUTUP..................................................................................................................23
A. Kesimpulan...................................................................................................................23
B. Saran..............................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................24

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengenai nilai tukar mata uang merupakan topik penting dan sering menimbulkan
salah pengertian pada bisnis internasional. Topik ini dapat memberikan kerangka untuk
aktivitas bisnis internasional. Perusahaan multinasional yang terlibat dalam transaksi
usaha internasional harus menyetujuan mata uang yang digunakan dalam kegiatan
tersebut. Beberapa faktor yang memengaruhi keputusan penggunaan mata uang ini
mencakup tingkat familier mata uang asing, potensi keuntungan dan kerugian yang
ditimbulkan oleh kurs, nasionalisme, dan kepraktisan.
Perusahaan multinasional sering kali melakukan transaksi dalam berbagai mata uang
sebagai akibat dari aktivitas ekspor dan impor mereka. Ada sekitar 150 jenis mata uang di
seluruh dunia, tetap sebagian besar perdagangan internasional dilakukan dalam enam mata
uang utama yang selama ini menunjukkan kestabilan dan dapat diterima umum sepanjang
waktu, yaitu dolar AS, poundsterling Inggris, dolar Kanada, yen Jepang, franc Swiss, dan
euro Eropa.
Euro Eropa (simbol €) adalah mata uang relatif baru yang diperkenalkan pada tahun
1996 kepada anggota negara-negara Uni Eropa (UE) yang ingin bergabung bersama
dengan menggunaka satu mata uang. Pada tahun 2002, lembaran kertas dan logam euro
diperkenalkan dalam perdagange sehari-hari. Uni Eropa sendiri adalah organisasi negara-
negara demokratis dari benua Eropa Uni Eropa terus mengalami pertumbuhan dan pada
tahun 2008 yang keanggotaannya terdin dan Belgia, Prancis, Jerman, Italia, Luksemburg,
Belanda, Denmark, Irlandia, Inggris, Yunani, Portugis, Spanyol, Austria, Finlandia,
Swedia. Cyprus, Republik Cheko, Estonia. Hungaria, Latvia, Lituania Malta, Polandia,
Slovakia, Slovenia, Bulgaria, Rumania, Kroasia, Turki, dan Macedonia. Uni Eropa
merupakan kekuatan ekonomi yang dominan sebagai pesaing Amerika Serikat. Sampai
saat ini eur terbiasa digunakan oleh perusahaan yang melakukan bisnis internasional
sebagaimana dolar AS.
Nama dan simbol mata uang sering mencerminkan kebanggaan nasionalistis dan
sejarah suat negara. Sebagai contoh, nama dolar AS berasal dari variasi kata Jerman
"Taler" nama dari potega perak yang pertama kali dicetak pada tahun 1518 dan menjadi
koin utama Eropa dan dunia bara Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa simbol doiar
($) berasal dari huruf U yang diletakkan atas huruf S. Uang kertas AS yang kita kenal
dewasa ini pertama kali dicetak pada tahun 1862 pad saat Perang Saudara, dan sekarang

1
diterbitkan oleh 12 bank sentral (Federal Reserve) yang tersebar d seluruh AS Dolar AS
dapat dikenali hampir di seluruh dunia karena telah menjadi salah satu ma uang yang
paling luas diperdagangkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanapermasalahanakuntansidankursmatauangasing?
2. Bagaimanatransaksimatauangasing?
3. Bagaimanacaramengelolaresikouanginternationaldenganinstrumenkeuanganfordward
matauangasing?
4. Bagaimanacontohpertimbangantambahancatatantentangpengukuranefektivitaslindungn
ilai?
5. Bagaimanapenggunaanintrumenkeuanganlaindariperusahaanmultinasional?

C. Tujuan penulisan
1. Mengetahuipermasalahanakuntansidankursmatauangasing
2. Mengetahuitransaksimatauangasing
3. Mengetahuicaramengelolaresikouanginternationaldenganinstrumenkeuanganfordward
matauangasing
4. Mengetahuicontohpertimbangantambahancatatantentangpengukuranefektivitaslindung
nilai
5. Mengetahuipenggunaanintrumenkeuanganlaindariperusahaanmultinasional

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kurs Mata Uang Asing


Sebelum tahun 1972, sebagian besar mata uang dinilai dari standar logam emas yang
mempunyai nilai internasional tetap per ons-nya. Namun, pada tahun 1972, sebagian besar
negara menandatangani suatu perjanjian yang memperbolehkan nilai mata uang mereka
"mengambang (float)" berdasarkan permintaan dan penawaran terhadap mata uang
tersebut. Kurs mata uang asing (foreign currency exchange rates) ditentukan setiap hari
oleh broker mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu atau negara yang
memperdagangkan mata uang asing. Beberapa negara, seperti Tiongkok (sebelumnya
China-ed), menetapkan kurs tetap resmi dan kurs tetap untuk dividen yang dikirimkan ke
luar negeri. Kurs resmi ini dapat berubah sewaktu waktu dan perusahaan yang beroperasi
di luar negeri perlu berkomunikasi dengan pemerintah negara tersebut untuk memastikan
bahwa perusahaannya telah memenuhi setiap ketentuan pembatasan pertukaran mata uang.
1. Penentuan Kurs
Mata uang suatu negara mirip dengan komoditas lain, dan kursnya berubah karena
sejumlah faktor ekonomi yang memengaruhi permintaan dan penawaran terhadap mata
uang tersebut. Sebagai contoh, jika suatu negara sedang mengalami tingkat inflasi yang
tinggi, daya beli mata uangnya akan turun. Penurunan nilai suatu mata uang dicerminkan
oleh penurunan posisi mata uang negara tersebut relatif terhadap mata uang negara lain.
Faktor lain yang menyebabkan fluktuasi kurs adalah laporan posisi keuangan
pembayaran, perubahan suku bunga, dan tingkat investasi negara tersebut, serta stabilitas
dan proses tata kelola (governance). Sebagai contoh, jika Indonesia mempunyai rata-rata
suku bunga yang lebih tinggi daripada AS, masyarakat internasional kemungkinan akan
menginvestasikan modalnya di Indonesia, sehingga akan meningkatkan permintaan atas
rupiah relatif terhadap dolar AS Nilai rupiah meningkat relatif terhadap dolar AS karena
adanya peningkatan permintaan ruplah Kurs ditentukan setiap hari dan diterbitkan melalui
beberapa sumber, termasuk Bisnis Indonesia Figur 11-1 menyajikan contoh laporan yang
biasa terdapat pada harian bisnis untuk kurs mata uang asing tertentu. Kurs yang
diilustrasikan dalam tabel tersebut adalah kurs saat 31 Desember 2014. Kurs yang
diperbarui dapat diperoleh dari sebagian besar harian bisnis dan surat kabar di kota-kota
besar.

3
2. Kurs Langsung dan Tidak Langsung
 Kurs Langsung
Kurs langsung (direct exchange rate-DER) adalah banyaknya unit mata uang lokal
(local cu units-LCU) yang diperlukan untuk memperoleh satu unit mata uang asing
foreign currency wit FCU), Dari sudut pandang entitas di Indonesia, kurs langsung
dapat dipandang sebagai ben rupiah untuk memperoleh satu unit mata uang asing
Rasio dari kurs langsung dinyatakan sep berikut, dengan LCU, yaitu rupiah, sebagai
pembilang:

Nilai setara rupiah


DER =
1 FCU

Kurs langsung paling sering digunakan dalam akuntansi untuk operasi dan transaksi
asing sebu akun-akun dalam mata uang asing harus ditranslasikan dalam nilai setara
rupiah. Sebagai conto jika dengan Rp12.400 dapat diperoleh 1 dolar AS, kurs
langsung dari rupiah terhadap dolar AS adalah sebesar Rp12.400, seperti ditunjukkan
sebagai berikut.

Rp 12.400
= Rp12.400
1

 Kurs Tidak Langsung


Kurs tidak langsung (indirect exchange rate-IER) adalah kebalikan dari kurs
langsung. Dari suda pandang entitas di Indonesia, kurs tidak langsung adalah

1 FCU
IER=
Nilai setararupiah

Kurs tidak langsung untuk contoh dolar AS di atas adalah sebesar


1
=0,0000806
Rp 12.400
Cara lain untuk merumuskan ini
jumlah mata uang asing
IER =
Rp 1
Rp 0,0000806
Rp1

4
Oleh karena itu, kurs tidak langsung sebesar $0,0000806 Rp1 menunjukkan
banyaknya unt mata uang asing yang dapat diperoleh dengan 1 rupiah. Surat kabar
bisnis dan orang yang bepergian ke luar Indonesia sering kali menggunakan kurs
tidak langsung.
3. Perubahan Kurs
Perubahan kurs mengacu pada semakin menguat atau melemahnya suatu mata uang
dibandingkan dengan mata uang yang lain. Sebagai contoh, kurs rupiah terhadap dolar AS
sebagai berikut

April Mei Januari Maret

2010 2010 2011 2011


Kurs langsung (rupiah-setara dengan 1 Rp9.027 Rp9.167 Rp9.032 Rp8.760
dolar)
Kurs tidak langsung (dolar 1 rupiah) $0,0001109 $0,0001091 $0,0001107 $0,0001141

Antara Januari 2011 sampai Maret 2011, kurs langsung turun dari Rp9 032= $1 menjadi
Rp8.760 =$1, ini menunjukkan bahwa lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan
untuk memperoleh 1 dolar. Untuk memperoleh 1 dolar diperlukan nilai rupiah sebesar
Rp9.032 pada Januari 2011, tetapi berkurang menjadi Rp8.760 pada Maret 2011. Ini
berarti bahwa nilai mata uang rupiah meningkat terhadap dolar Ini dustilahkan sebagai
menguatnya rupiah terhadap dolar. Sebagai alternatif, lihat pada kurs tidak langsung, 1
rupiah dapat memperoleh 50,0001107 pada Januari 2011. tetapi bisa memperoleh lebih
banyak dolar sebesar $0,0001141 pada Maret 2011. Oleh karenanya, nilai relatif rupiah
terhadap dolar lebih besar Maret 2011 dibandingkan Januari 2011.
Ingatlah bahwa menguatnya rupiah berarti:
 Lebih sedikit mata uang rupiah yang diperlukan untuk memperoleh satu
unit mata uangasing.
 Satu rupiah memperoleh lebih banyak unit mata uang asing. .

Impor dari Amerika akan lebih murah untuk konsumen Indonesia pada Maret 2011
dibandingkan Januari 2011 karena menguatnya rupiah. Sebagai contoh, asumsikan
bahwa suatu perusahaan manufaktur Amerika menjual mobil buatan Amerika seharga

5
$25.000. Untuk menentukan nilai setara rupiah dari $25.000 pada Januari 2011.
digunakan persamaan sebagai berikut.
Nilai setara rupiah = unit mata uang asing × kurs langsung
Rp225.800.000 = $25.000 × Rp9.032

Antara Januari sampai Maret 2011, kurs langsung turun saat dolar menguat relatif
terhadap euro Pada Maret 2011, nilai setara rupiah dari US$ 25.000 adalah
Nilai setara rupiah = unit mata uang asing × kurs langsung
Rp219.000.000 = $25.000 × Rp8.760

Meskipun menguatnya rupiah akan menguntungkan bagi perusahaan Indonesia yang


membeli barang dari negara lain, penguatan ini mempunyai dampak negatif pada
perusahaan Indonesia yang menjual produk di negara tersebut Bersamaan dengan
menguatnya rupiah, ekspor Indonesia ke Amerika akan lebih mahal bagi pelanggan
Amerika. Sebagai contoh, asumisikan bahwa perusahaan manufaktur Indonesia menjual
mesin buatan Indonesia seharga Rp100.000.000 Untuk menentukan nilai setara mata
uang asing (dolar) dari Rp100.000.000 pada Januari 2011, digunakan persamaan
sebagai berikut
Nilai setara mata uang asing= unit rupiah × kurs tidak langsung
Rp11.070 = $100.000.000 × $0,0001107

Pada Maret 2011, setelah terjadi penguatan rupiah, mesin akan membebankan
pelanggan Amerika sebesar $11.410 dengan penghitungan sebagai berikut.
Nilai setara mata uang asing = unit rupiah × kurs tidak
langsung
Rp11.410 = $100.000.000 × $0,0001141
Peningkatan biaya perolehan yang besar dapat menyebabkan pelanggan Amerika
memutuskan untuk tidak membeli mesin dari perusahaan Indonesia. Oleh karena itu,
penjualan internasional perusahaan Indonesia dapat sangat dipengaruhi oleh perubahan
kurs mata uang asing.

Melemahnya Rupiah-Peningkatan Kurs Langsung Antara April 2010 sampai Mei 2010,
kurs langsung meningkat dari Rp9.027 = $1 menjadi Rp9.167 = $1, ini menunjukkan
bahwa lebih banyak mata uang Indonesia yang diperlukan untuk memperoleh 1 dolar

6
AS. Pada April 2010, nilai relatif 1 dolar AS adalah Rp9.027, tetapi pada Mei 2010,
biaya untuk 1 dolar AS meningkat menjadi Rp9.167. Ini berarti bahwa nilai mata uang
Indonesia turun terhadap dolar AS, dan diistilahkan dengan melemahnya rupiah
terhadap dolar AS. Cara lain untuk melihat perubahan ini adalah dengan melihat bahwa
kurs tidak langsung mengalami penurunan, ini ditunjukkan bahwa pada Mei 2010, Rp1
memperoleh lebih sedikit dolar dibandingkan April 2010 Pada April 2010, 1 rupiah
dapat memperoleh 0,0001108 dolar, tetapi pada Mei 2010, 1 rupiah bisa memperoleh
lebih sedikit dolar. yaitu sebesar 0,0001091, yang menunjukkan bahwa nilal relatif
rupiahturun antara April dan Mei 2010.
Ingatlah bahwa melemahnya rupiah berarti:
 Lebih banyak mata uang Indonesia yang diperlukan untuk memperoleh satu
unit matauang asing.
 Satu rupiah memperoleh lebih sedikit unit mata uang asing.
4. Kurs Spot dan Kurs Kini
PSAK 10 mengacu pada penggunaan kurs spot maupun kurs kini untuk mengukur operasi
luar negeri. Kurs spot (spot rate) adalah kurs yang digunakan dalam penyerahan segera
suatu mata uang Kurs kini (current rate) didefinisikan secara sederhana sebagai kurs spot
pada tanggal laporan posisi keuangan suatu entitas.

5. Kurs Forward
Kurs yang ketiga adalah kurs untuk pertukaran mata uang di masa mendatang, atau
disebut kurs forward (forward exchange rate) Figur 11-1 memperlihatkan kurs forward
bagi mata uang utama internasional untuk periode satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan
ke depan Terdapat pasar pedagang kontrak nilai tukar/kurs forward yang aktif untuk
perusahaan yang menerima atau mengeluarkan mata uang utama internasional. Kurs
forward pada suatu tanggal tertentu tidak sama dengan kurs spot pada tanggal yang sama.
Ekspektasi yang berbeda terhadap nilai kurs di masa depan menentukan tingkat kurs
tersebut Selisih antara kurs forward dan kurs spot pada suatu tanggal tertentu dinamakan
spread. Spread memberikan informasi tentang kemungkinan penguatan atau pelemahan
dari suatu mata uang Sebagai contoh, diasumsikan bahwa kurs spot dari euro adalah Rp12
490 dan kurs forward yang jatuh tempo 30 hari adalah Rp12 270. Spread adalah selisih
dan kedua nilai tersebut, yaitu Rp220. Oleh karena kurs forward nilainya lebih rendah
dart kurs spot, maka hal ini memberikan ekspektasi bahwa ruptah akan menguat terhadap
euro dalam 30 hari ke depan Aktual kurs spor pada 30 hari kemudian dapat saja lebih

7
tinggi atau lebih rendah dibandingkan kuns forward-nya. Dengan melakukan kontrak
forward (forward contract) atau kontrak serah, perusahaan Indonesia tidak hanya
memperoleh kesempatan untuk menerima nilai tukar yang lebih baik, tetapi juga sekaligus
menghindari kemungkinan terjadinya rugi akibat nilai tukar. Hal ini mengurangi risiko
bagi perusahaan Indonesia.

Sebagai contoh, suatu perusahaan Indonesia mempunyai liabilitas dalam poundsterling


yang periode jatuh temponya 30 hari. Daripada menunggu 30 hari untuk membeli
poundsterling dan mengalami risiko melemahnya nilai dolar relatif terhadap
poundsterling, perusahaan dapat datang ke pedagang mata uang asing untuk mengadakan
kontrak jual beli mata uang asing di masa depan, berjangka waktu satu bulan dengan kurs
forward yang berlaku pada tanggal kontrak tersebut dibuat Kontrak tersebut
memungkinkan pembeli untuk menerima poundsterling Inggris dari pedagang matauang
30 hari dari tanggal kontrak pada harga tetap yang ditentukan di dalam kontrak Bagian
berikutnya dari bab ini menyajikan akuntansi untuk transaka impor dan ekspor serta untuk
forward exchange contract.

B. Transaksi Mata Uang Asing


Seperti didefinisikan sebelumnya, transaksi mata uang asing (foreign currency
transactions) adalahaktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain dari mata
uang pencatatan suatu entitas.
Transaksi tersebut antara lain meliputi sebagai berikut.
1. Pembelian atau penjualan barang/jasa (impor atau ekspor) di mana harganya
dinyatakandalam mata uang asing. Utang atau piutang pinjaman dalam mata uang
asing.
2. utang atau piutang pinjaman dalam mata uang asing.
3. Pembelian atau penjualan forward exchange contract.
4. Pembelian atau penjualan unit mata uang asing.
Salah satu pihak dalam transaksi mata uang asing harus menukarkan mata uangnya
sendiri dengan mata uang negara lain. Beberapa pihak menggunakan singkatan yang
mengacu pada transaksi mata uang asing dengan menggunakan huruf FX (singkatan dari
foreign exchange) saja. Buku ini menggunakan istilah yang lebih panjang dan uraian yang
lebih umum digunakan, yaitu mata uang asing.

8
Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus ditranslasikan ke
dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan. Selain itu, pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan-interim maupun tahunan-saldo akun yang dinyatakan dalam mata
uang selain mata uang pelaporan dari suatu entitas harus disesuaikan untuk mencerminkan
perubahan kurs selama periode tersebut sejak tanggal laporan posisi keuangan terakhir
atau sejak tanggal transaksi mata asing jika transaksi tersebut terjadi pada periode yang
bersangkutan. Penyesuaian ini menyatakan kembali akun mata uang asing dalam nilai
setara dolar AS pada tanggal laporan posisi keuangan. Penyesuaian dalam nilai setara
dolar AS ini merupakan keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing foreign
currency transaction gain or loss) untuk entitas tersebut pada saat kurs berubah.

Transaksi Ekspor Impor dalam Mata Uang Asing


Utang dan piutang yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing denganentitas luar
negeri harus diukur dan yang dinyatakan dalam mata uang asing harus diukur dan dicatat
oleh entitas AS dalam mata uang yang digunakan untuk pencatatan akuntansinya-yaitu
rupiah. Kurs yang relevan bagi penyelesaian transaksi dalam suatu mata uang asing adalah
kurs spot pada tanggal penyelesaian Pada saat transaksi diselesaikan, utang atau piutang
dalam unit mata uang asing harus disesuaikan dengan nilai setara rupiah saat itu. Jika
laporan keuangan disusun sebelum utang atau piutang dalam mata uang asing tersebut
dilunasi, maka saldo akun utang piutang tersebut harus disesuaikan pada tanggal laporan
posisi keuangan dalam setara rupiah menggunakan kurs kini pada tanggal laporan posisi
keuangan.
Gambaran umum atas akuntansi yang diharuskan untuk transaksi impor atau ekspor dalam
mata uang asing secara kredit adalah sebagai berikut.

1. Tanggal transaksi Mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada nilai setara
dolar AS menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal tersebut.
2. Tanggal laporan posisi keuangan Menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai
setara rupiah pada akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang. Mengakui
keuntungan atau kerugiansebagai akibat perubahan kurs antara tanggal transaksi
dan laporan posisi keuangan.
3. Tanggal penyelesaian. Pertama-tama menyesuaikan utang atau piutang dalam
mata uang asing untuk setiap perubahan kurs antara tanggal laporan posisi
keuangan (atau tanggal transaksi jika transaksi tersebut terjadi setelah tanggal

9
laporan posisi keuangan) dengan tanggal penyelesaian, mencatat setiap
keuntungan atau kerugian selisih kurs yang terjadi, kemudian mencatat
penyelesaian utang atau piutang dalam mata uang asing tersebut.

Ilustrasi Transaksi Pembelian dari Luar Negeri


Figur 11-3 mengilustrasikan ayat jurnal yang digunakan untuk mengukur dan mencatat
pembelian barang dari pemasok luar negeri, baik dalam mata uang lokal maupun dalam
mata uang asing Pada su kiri Figur 11-3, transaksi dilakukan dalam rupiah, mata uang
yang digunakan dalam pencatatan dan pelaporan perusahaan, sedangkan pada sisi kanan,
transaksi dinyatakan dalam yen Jepang (5) Perusahaan Indonesia akan mengalami
keuntungan atau kerugian mata uang asing hanya jika transaksi tersebut dinyatakan dalam
mata uang asing. Jika transaksi dinyatakan dalam rupiah, maka tidak ada perlakuan
akuntansi khusus ataupun penyesuaian kurs yang diperlukan.
Informasi berikut ini menggambarkan kasus tersebut.
1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk, perusahaan Indonesia, memperoleh
barang secara kredit dari Tokyo Industries, perusahaan Jepang, sebesar Rp
160.000.000 atau 2.000.000 yen.
2. PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desember 20X1.
3. Penyelesaian utang dilakukan pada tanggal 1 April 20X2.
Kurs spot langsung untuk nilai setara rupiah dari I yen adalah sebagai berikut.

Tanggal kurs langsung


1 Oktober, 20X1 (tanggal transaksi) Rp80
31 Desember 20X1 (tanggal laporan posisi keuangan) 90
1 April 20X2 ( tanggal penyelesaian) 86
Pengamatan Penting dari Ilustrasi
jika kontrak pembelian dinyatakan dalam rupiah, maka entitas asing (Tokyo Industries)
akan menanggung risiko kurs mata uang asing. Jika transaksi dinyatakan dalam yen, maka
perusahaan Indonesia (PT Induk) akan terbuka terhadap kemungkinan keuntungan dan
kerugian kurs. Akun akun yang berkaitan dengan liabilitas dalam unit mata uang asing
harus dinilai dengan kurs spot serta keuntungan atau kerugian transaksi mata uangasing
yang timbul diakui pada periode berjalan Kontrak pembelian memuat spesifikasi dari mata
uang yang digunakan seperti yang disetujui oleh kedua belah pihak.
Pada tanggal 1 Oktober 20X1, pembelian dicatat di pembukuan PT Induk Nilai setara

10
2.000.000 yen pada tanggal tersebut adalah sebesar Rp160.000.000(V2.000.000 - Rp80)
rupiah dari
Pada tanggal laporan posisi keuangan, 31 Desember 20X1. utang dalam mata uang asing
harus disesuaikan menjadi nilai setara rupiah. Kurs langsung yang meningkat sejak
tanggal pembela menunjukkan bahwa rupiah melemah relatif terhadap yen. Oleh karena
itu, pada tanggal 31 Desember 20X1. diperlukan Rp180 000 000 untuk memperoleh 2.000
000 yen (¥2.000.000 x Rp90), sedangka pada tanggal 1 Oktober 20X1, hanya diperlukan
Rp160.000.000 untuk memperoleh 2 000 000 yen ($2.000.000 Rp80) Peningkatan kurs ini
menyebabkan pengakuan kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp20.000.000 jika
transaksi tersebut dinyatakan dalam unit mata uang asing yen. Tidak ada jurnal yang perlu
dibuat jika transaksi tersebut dinyatakan dalam rupiah, sebab PT Induk mempunyai
liabilitas sebesar Rp 160.000.000, tidak bergantung pada perubahan kurs
Utang diselesaikan pada tanggal 1 April 20X2. Jika utang tersebut dinyatakan dalam
rupiah. maka tidak diperlukan penyesuaian, sementara liabilitas dilunasi dengan
melakukan pembayaran sebesar Rp160.000.000 Namun, aset dan liabilitas yang
dinyatakan dalam unit mata uang asing harus disesuaikan lagi pada nilai rupiah yang
berlaku. Rupiah menguat antara tanggal 31 Desember 20X1 dan 1 April 20X2,
ditunjukkan dengan adanya penurunan kurs langsung. Dengan kata lain, lebih sedikit
rupiah yang diperlukan untuk memperoleh 2.000.000 yen pada tanggal 1 April 20X2
dibandingkan pada tanggal 31 Desember 20X1 Utang usaha disesuaikan menjadi nilai
rupiah sekarang, dan keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp8.000.000
(V2.000.000x (Rp90 Rp86)] diakui untuk perubahan kurs sejak tanggal laporan posisi
keuangan. PT Induk membeli 2.000.000 yen dengan membayar broker bursa pada kurs
spot sebesar Rp172.000.000 (¥2.000.000 * Rp86). Pada akhirnya, PT Induk melunasi
liabilitasnya (dalam yen) dengan membayar kepada Tokyo Industries sebesar 2.000.000
yen.
Pemahaman revaluasi dapat lebih mudah dengan melihat prosesnya dari perspektif akun T
(T-account).
Utang usaha
20X1
1 Okt.160.000.000 (¥2.000.000 × Rp80)
31 Des.20.000.000 [¥2.000.000 × (Rp90 – Rp80)]
31 Des. 180.000.000 saldo (¥2.000.000 × Rp90)
20X2

11
1 Apr.
[¥2.000.000 × (Rp86 – Rp90)] 8.000.000
1 Apr. penyelesaian
(¥2.000.000 × Rp86) 172.000.000 2 Apr. 0 saldo

Beberapa akuntan menggabungkan jurnal revaluasi dan penyelesaian tersebut ke dalam


satu jurnal Dalam pendekatan alternatif ini, ayat jurnal berikut dibuat pada tanggal
penyelesaian, 1 April 20X2, menggantikan ayat jurnal yang dibuat pada tanggal yang
sama.
(3) unit mata uang 172.000.000
Kas 172.000.000

(4) utang usaha 180.000.000


Keuntungan transaksi mata uang asing 8.000.000
Unit mata uang asing¥ 172.000.000
Menyelesaikan utang dalam mata uang asing dan mengakui
Keuntungan dari perubahan kurs sejak tanggal 31 Desember 20X1.

C. Mengelola Risiko Mata Uang Internasional Dengan Instrumen Keuangan Kurs


Forward Mata Uang Asing
Perusahaan perlu dalam mengelola risiko bisnis. Instrumen derivatif merupakan alat
penting dalam mengelola risiko. Perusahaan yang beroperasi secara internasional bukan
saja mengalami naka bisnis normal, tetapi juga mengalami risiko tambahan dari perubahan
kurs mata uang asing. Oleh karena itu, perusahaan multinasional sering kali menggunakan
instrumen derivatif, seperti kontrak nilai tukar/kurs forward yang didenominasi dalam
mata uang/valuta asing (foreign currency denominated forward exchange contract), opsi
mata uang asing (foreign currency option), dan futur mata uang asing (foreign currency
futures), untuk mengelola risiko yang terkait dengan transaks mata uang asing.
Akuntansi untuk derivatif dan aktivitas lindung nilai (hedging) berpedoman pada dua
standar PSAK 50, "Instrumen Keuangan Penyajian", dan PSAK 55, "Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran", mendefinisikan derivatif dan menetapkan aturan umum
dalam pengakuan derivati baik sebagai aset atau liabilitas dalam laporan posisi keuangan
dan mengukur instrumm keang tersebut pada nilai wajar.
Instrumen keuangan (financial instrument) adalah uang tunai, bukti kepemilikan, atau

12
kontrak yang (1) membebankan pada satu entitas atas kewajiban kontraktual untuk
menyerahkan uang tunal atau instrumen lain, dan (2) menyampaikan kepada entitas kedua
atas hak kontraktual untuk menerima uang tunai atau instrumen keuangan lain Contohnya
termasuk uang tunai, saham, wesel bayar dan wesel tagih, dan berbagai macam kontrak
keuangan. Derivatif (derivative) adalah instrumen keuangan atau kontrak lainnya yang
nilainya "berasal dari" beberapa item lain yang memiliki nilai variabel dari waktu ke
waktu. Contoh derivatif adalah forwardexchange contract mata uang/valuta asing yang
nilainya diturunkan dari perubahan kurs mata uangasing selama masa kontrak. Perlu
dicatat bahwa tidak semua instrumen keuangan adalah derivatif Berdasarkan PSAK 55,
derivatif adalah suatu instrumen keuangan yang:
 nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan
(sering disebut dengan variabel yang mendasari), antara lain: suku bunga, harga
instrumen keuangan, harga komoditas, kurs, indeks harga atau indeks suku bunga,
peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lain. Untuk variabel nonkeuangan,
variabel tersebut tidakspesifik dengan pihak-pihak dalam kontrak.
 tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam
jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk
kontrak serupa lain yang diperkirakan akan menghasilkan dampak yang serupa
sebagai akibat perubahan faktor pasar, dan
 diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan

D. Pertimbangan Tambahan
1. Catatan Tentang Pengukuran Efektivitas Lindung Nilai
PSAK 55 menyatakan bahwa di setiap awal transaksi lindung nilai,
perusahaan harus endefinisikan metode yang akan digunakan untuk
mengukurefektivitas lindung nilai. Efektivitas (effectiveness) berarti bahwa akan ada
perkiraan saling menghapuskan, dalam kisaran 80% sampai 125%, dari perubahan
nilai wajar arus kas atau perubahaan nilai wajar untuk resiko yang dilindungi nilai.
Efektivitas harus dinilai setidaknya setiap tida bulan dan pada saat perusahaan
melaporkan laporan keuangan atau laba.
Perusahaan dapat memutuskan untuk memilih dari beberapa pengukuran yang
berbeda untuk menilai efektivitas lindung niali. Contoh menggunakan perubahan kurs
forward, tetapi perusahaan dapat menggunakan perubahan harga spot atau perubahan
nilai intrinsic. Nilai intrinsic dari derivative ( intrinsic value of a derivative) adalah

13
nilai yang berkaitan dengan perubahaan perubahan nilai dari item yang mendasari.
Nilai waktu dari derivative (time value of a derivative) adalah nilai yang berkaitan
dengan nilai yang diberikan pada kesempatan untuk memiliki derivative terbuka pada
periode waktu tertentu. Nilai waktu berakhir (time value expires) selama jangka
waktu derivative dan menjadi nol pada tanggal jatuh tempo derivative. Jika
perusahaan menggunakan harga spot untuk mengukur efektivitas lindung nilai, maka
setiap perbedaan antaraharga spopt dan harga forward tidak dimasukkan dalam
penilaian efektivitas lindung nilai dan termasuk dalam laba.
2. Alokasi Pajajk Antarperiode atas Keuntungan (kerugian) Mata Uang Asing
Perbedaan temporer dalam pengakuan keuntungan atau kerugian mata uang
asing antara akuntansi pajak dan akuntansi GAAP mengharuskan alokasi pajak
antarperiode. Umumnya, metode akrual mengakui pengaruh perubahan krus pada
periode perubahan yang berbeda dari pemilihan umum yang berlaku untuk pengakuan
keuntungan selisih kurs untuk tujuan pajak pada periode terjadinya konversi dari item
yang didenominasi dalam mata uang asing. Perbedaan temporer diakui sesuai dengan
PSAK 46, “Pajak Penghasilan”.

3. Lindung Nilai Investasi Neto pada Entitas Asing


Dalam perubahan awaal mengenai penggunaan forward exchange contract sebagai
instrument lindung nilai, risiko kurs dari transaksi yang didenominasi dalam mata
uang asing dapat saling menghapuskan. Konsep yang sama berlaku untuk perusahaan
Indonesia yang menganggap investasi neto pada entitas asing sebagai komitmen
jangka panjang yang menyebabkan perusahaan terkena eksposur risiko mata uang
asing. Sejumlah alat manajemen laporan posisi keuangan tersedia bagi perusahaan
Indonesia untuk lindung nilai investasi neto dala afiliasi asing Manajemen dapat
menggunakan forward exvhange contract, komitmen mata uang asing lainnya, atau
beberapa perjanjian pendanaan antaarperusahaan tertentu, termasuk transaksi
antarperusahaan. Sebagai contoh, entitas induk Indonesia dapat meminjam 10.000
poundsterling inggris untuk lindung nilai terhadap posisi asset neto yang setara entitas
anak inggris. Setiap pengaaruh dari fluktuasi kurs antara poundsterling dan rupiah
akan saling menghapuskan dengan investasi pada entitas anak di inggris dan juga
utang pinjaman.
PSAK 55 menetapkan bahwa untuk instrument keuangan derivative yang
ditetapkan sebagai lindung nilai mata uang asing yang terkena eksposuar dari

14
investasi neto dalam operasi asing, maka bagian dari perubahan nailai wajar yang
setara dengan keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing akan dilaporakn
dalam penghasilan komprehensif lain. Bagian dari penghasilan komprehensif lain
tersebut dihasilkan dari lindung nilai investasi neto pada operasi asing akan menjadi
bagian dari penyesuaian translasi kumulatif dalam penghasilan komprehensif lain
yang diakumulasikan.

E. Penggunaan Instrumen Keuangan Lain OlehPerusahaan Multinasional


Makalah ini menjelaskan mengenal akuntansi untuk forward exchange contract yang
digunakan untuk Endung nilai posisi aset atau liabilitas yang terkena eksposur, atau untuk
lindung nilai komitmen mata sang asing, atau digunakan untuk tujuan spekulatif. Banyak
perusahaan multinasional (multinational enterprises-MNE) yang biasanya menggunakan
instrumen keuangan selain kontrak forward untuk mengelola risiko yang berkaitan dengan
transaksi internasional. Definisi umum dari instrumen keuangan adalah kas, saham, atau
kontrak yang menimbulkan kewajiban kontraktual untuk menyerahkan atau menerima kas
atau instrumen keuangan lain ke entitas lain. Contoh dari instrumen keuangan adalah
piutang/utang, obligasi, saham, kontrak forwund mata uang asing, kontrak berjangka
(futures), opsi, dan swap keuangan (financial rwaps). Instrumen keuangan derivatif timbul
jika nilai instrumen keuangan berasal dari beberapa item lain, seperti kontrak yang
nilainya berdasarkan indeks saham atau kontrak berjangka yang nilainya ditentukan oleh
kejadian ekonomi temporer dan dapat diprediksi Instrumen keuangan derivatif lainnya
yang sering digunakan oleh MNE adalah kontrak berjangka, opsl, dan swap

PSAK 55 mempunyai aturan umum mengenai nilai wajar, mensyaratkan adanya


pengakuan keuntungan dan kerugian dari perubahan nilai wajar, dan membatasi
penggunaan akuntansi lindung nilal Standar tersebut mendefinisikan nilai wajar (fair
value) sebagai jumlah di mana aset (liabilitas) dapat dibeli (timbul) atau dijual
(diselesaikan) dalam transaksi saat ini antara pihak yang bersedia. Harga pasar quotasian
umumnya adalah bukti terbaik dari nilai wajar. Sebagai tambahan, PSAK 55 memasukkan
pengungkapan spesifik mengenal konsentrasi risiko kredit dari semua instrumen krungan
dan mendorong pengungkapan mengenal risiko pasar dari semua instrumen keuangan.
Risiko kredit adalah kerugian yang mungkin timbul jika pihak dalam kontrak yang
melibatkan entitas gagal melaksanakan, Risiko pasar adalah kerugian yang mungkin
timbul dari perubahan harga pasar di masa mendatang yang akan mengurangi nilai
instrumen keuangan

15
1) Definisi Dan Deskripsi
Instrumen keuangan destid (derivative financial instrument) adalah instrumen
yang nilainya berdasarkan atau "derivan dari mai sesuatu yang lain (variabel pokok
yang mendasari) Variabel pokok yang mendasari dapat merupakan nilai dari
instrumen keuangan lainnya, komoditas, indeks, aset, atau instrumes utang. Oleh
karena instrumen keuangan derivatif mempunyai nilai yang terkait dengan variabel
pokok yang mendmart, hal ini membuat derivatif merupakan instrumen lindung nilal
yang berguna untuk saling hapus perubahan nilai dari item yang dinding nilal Contoh
dari instrumen keuangan destand meliputi kontrak berjangka, kerak forward wap, dan
kontrak opsi; pagumiku bunga interest rate cap dan kimimess utang dengan tingkat
bunga tetap
2) Kontrak Forward dan Kontrak Berjangka
Kontrak forward (forward contact) adalah perjanjian antara pembeli dan penjual yang
menyarankan peperahan beberapa komoditas yang ditentukan di masa mendatang
dengan harga yang disepakati saat ini harga pelaksanaan). Sebagaimana yang
disajikan sebelumnya, kontrak forward mata uang asing biasanya dibuat dengan
Analer valuta asing, dan kontrak terpenahi pada akhir mana kontrak dengan
pertukaran mata uang antara perusahaan dan dealer. Perubahan dalam nilai pasar yang
mendasari mata sang asing diakui oleh perusahaan holding yang melakukan kontrak
forward. Nilal wajar neto dan kontrak forward ketika diterbitkan dari nel, karena tidak
ada pihak yang membayar apa pun dan tidak ada pihak yang menerima apa pun.
Kontrak tersebut adalah sandory pada tahap ini Selama masa kontrak forward,
perubahan nilai wajar neto berdasarkan perbedaan antara kontrak forward yang
diterbitkan baru selama masa kerak dengan kontrak aslinya. Pada saat berakhirnya,
nilai wajer neto kontrak forward merupakan selidh antara harga spot dengan kurs
forward aslinya.
Kontrak berjangka (futures contract) sangat mirip dengan kontrak forward
kecuali kontrak berjangka memiliki termin kontrak yang telah diperdagangkan bursa
yang smrganisasi, dan para pedagang harus merealisasikan kerugian atau keuntangan
perdagangan setiap hart. Kontrak berjangka adalah kontrak antara dua pihak-pembeli
dan penjual-untuk membeli mal seu pada masa mendatang yang telah ditetapkan,

16
yang disebut tanggal kedaluwarsa (expiration date). Kontrak dipentagangkan di bursa
berjangka seperti Chicage Board of Trade (CBOT) stas Chicago Merchanle Exchange
(CMT) Kontrak berjangka diperdagangkan secara aktif untuk sepumlah komoditas
termasuk besbian ternak dan daging ternak, buah dan sayuran, serta logam dan mergi.
Bahkan, dimungkinkan ummk melakukan kontrak berjangka atas mata uang asing
Perusahaan yang memperdagangkan kontrak berjangka umumnya diwajibkan untuk
menemparkan uang tunai alam akan margin yang disimpan oleh burse broker atau
lembaga kliring (clearing how, den kruntungan kerapan) dari kontrak berjangka
ditambahkan (durang) dari akun margin perushaan tersebut. Aksin margin ini
diselesaikan setiap hari warak perubahan nilai kontrak Akun margin teebut
dipertahankan pada persentase tertente (umumnya 2 sampai 5 persen) dari sila kontrak
Sebagian besar levestor tidak mengharapkan untuk melakukan pertukaran aktual dari
kontrak berjangka atas tem yang diopsikan-kontrak berjangka hanya merupakan alat
investas uk mendapatkan karve nas dari tem yang dipakan-dan investor akan
menggunakan manakal penatup (ling ) utk menyesalkan kontrak berjangka, ka
perusahaan merupakan pembeli dari kontrak berjangka, maka dinamakan dalam posisi
"go long" Jika perusahaan melakuka kontrak untuk menjual dengan menggunakan
kontrak berjangka, maka dinamakan "go short" Kontrak berjangka sering daebut
kontrak formand Hould (liquid forward contract) karena kontrak berjangka
diperdagangkan secara terpisah Akuntansi untuk kontrak berjangka sangat mirip
dengan akuntanal untuk kontrak forward mata uang asing
3) Kontrak Opsi

Kontrak opil antara dua pihak-pembeli dan penjual-memberikan pembeli


(pemegang opsi) hak, tetapi bukan kewajiban, untuk membeli dari atau menjual
sesuatu ke penjual opsi (penerbit opsi) pada tanggal tertentu di masa mendatang pada
harga yang disetujui pada saat kontrak opsi diperdagangkan Opsi dapat diterbitkan
pada berbagai macam komoditas seperti biji-bijian, makanan dan serat, minyak,
hewan ternak, logam, tingkat bunga, dan berbagal mata uang asing, Pembeli opsi
membayar kepada penjual dengan beberapa jumlah sang, yang biasa disebut "premi"
untuk mendapatkan hak tersebut. Opsi untuk membeli sesuatu disebut sebagai "bell"
(call), sedangkan opsi untuk menjual sesuatu disebut "jual (put). Opsi
dipendagangkan di pasar yang terorganisasi seperti pasar saham. Bara di mana opsi
diperdagangkan adalah Chicago Board Options Exchange (CBOE), Philadephis Stock

17
Exchange (PHLX), American Stock Exchange (AMEX), dan Pacific Stock Exchange
(PSE).
Kontrak opsi dapat memberikan pembeli pengendalian di masa depan atas
sejumlah besar saham atau item sebesar biaya nominal dari opsi.Kemampaan opsi
untuk pengendalian di masa depan ini adalah milai waktu dari opsl. Selama jangka
waktu opsi, nilai waktu akan menurun sampai nol pada tanggal kedaluwarsa
(berakhir) opal Perubahan dalam nilai waktu opsi selalu dimasukkan dalam laba tahan
berjalan. Pihak yang menjual hak adalah penerbit opsi; pihak yang membeli hak
adalah pemegang opsi Pemegang opsi memiliki hak untuk melaksanakan atau tidak
melaksanakan opsi. Pemegang opsi tidak akan melaksanakan hak melekat dalam opsi
jika akan menimbulkan kerugian. Akan tetapi, penerbit opsi memiliki risiko karena
pemegang opsi dapat melaksanakan opinya dan memaksa penerbst untuk
menyerahkan dengan syarat yang tidak menguntungkan bagi penerbit Nilai intrimak
opsi secara langsung berkaitan dengan perubahan dalam nilai yang mendasari item
yang dilindung nilai.Perubahan nilai intrinsik dalam lindung nilai atas nilai wajar
dimasukkan dalam laba tahun berjalan, Perubahan dalam bagian efektif dari nilai
intrinsik lindung nilai atas nilai wajar dimasukkan dalam penghasilan komprehensif
lain. Contoh dari penggunaan opsi sebagal lindung nilai akan disajikan dalam
lampiran ini.
Opsi tersebut dibuat dengan harga kesepakatan atau strike price, yaltu harga di
mana pemegang mempunyai opsi untuk membeli stas menjual item tersebut. Jika
investor memegang call option untuk membeli satu lembur sahars PT Induk seharga
Rp5.000 per lembar dari penerbit opsi, maka pemegang opal dapat melaksanakan opsi
pada saat harga pangsa pasar melebihi strike price. Jika harga pasar adalah Rp6000
per lembar saham, maka pemegang opsi dapat menghemat Rp1.000 dengan
melaksanakan op dan membeli saham seharga Rp5.000 jika pemegang opsi
berkeinginan untuk mengubah penghematan tersebut menjadi laba tunai, maka
investor akan menjual saham tersebut, yang dibelinya dengan harga Rp5.000, beredar
di pasaran untuk harga Rp6.000. Alternatif lain, pemegang opsi dapat secara langsung
menjual opsi seharga Rp1.000, sebesar nilai intrinsiknya. Pada saat harga pasar lebih
tinggi dari strike price, maka opsi untuk membeli disebut "in the money". Sementara
pada saat harga pasar lebih rendah dari strike price, maka opsi untuk membeli disebut
"out of the money Jika investor adalah pemegang put option untuk menjual satu
lembar saham PT Induk senilai Rp5.000 per lembar kepada penerbit, pemegang opsi

18
akan melaksanakan option tersebut ketika harga saham di bawah strike price. Jika
harga pasar adalah Rp4.000 per lembar, maka pemegang opsi akan melaksanakan
haknya untuk menjual opsi pada harga Rp5.000 per lembar daripada menjual saham
tersebut di pasar terbuka dengan harga Rp4.000 per lembar. Ketika harga pasar lebih
rendah dari harga opsi, maka opsi untuk menjual disebut "in the money".
Untuk contoh saham PT Indak, ikhtisar hubungan antara jenis opsi dan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan perbedaan antara harga pasar saat ini dari
variabel pokok yang mendasari dan harga kesepakatan opsi adalah sebagai berikut.
Opsi umumnya dibeli dengan membayar biaya yang umumnya persentase kecil
dari nilai stem terkini yang diopsikan (misalnya 1 sampal 7%). Istilah opsi yang
menetapkan apakah opsi tersebut dapat dilaksanakan pada setiap saat selama periode
opsi atau hanya pada akhir periode pelaksanaan. Nilai minimum dari opsi jual adalah
nol karena opsi jual tidak perlu dilaksanakan. Oleh karena itu, opti jual tidak pernah
mempunyai nilai negatif, dan kerugian maksimum dari pemegang opsi jual tersebut
merupakan premi yang awal dibayar untuk memperoleh opsi tersebut.
Figur 11-9 menyajikan gambaran dari fitur-fitur tama kontrak forward,
kontrak berjangka, dan opsi.

4) Swap
Swap adalah perjanjian di mana kedua pihak dapat menukarkan arus kas
selama periode waktu tertents Swap dapat dinajukan untuk swap mata uang, tingkat
bunga, atau komoditas, Dua jenis swap keuangan yang paling umum digunakan oleh
perusahaan adalah (1) swap mata uang dan (2) swap tingkat bunga. Contoh dari swap
mata uang adalah PT Induk menjual produk ke Inggris, di mana dari transaksi tersebut
la menerima poundsterling Perusahaan lain yang berlokasi di London, Inggris,
menjual produk ke Indonesia di mana ia menerima rupiah. Swap mata uang yang akan
terjadi, sebagai contoh, jika PT Induk (perusahaan Indonesia) setuju bahwa arus kas
uang berkala dalam poundsterling dari operasinya di Inggris akan diteruskan ke pihak
lain (counterparty) di Inggris, dan penjualan dalam rupiah di Indonesia oleh
perusahaan London akan diteruskan ke PT Induk. Pada akhir setiap periode, kedua
perusahaan setuju untuk menyelesaikan setiap perbedaan dalam jumlah nosional swap
pada akhir periode. Dengan demikian, kedua pihak yang terlibat dalam wap mata
uang menghindar untuk berurusan dengan mata uang selain mata uang lokal dan
menghindari biaya pertukaran mata uang asing

19
Contoh lain dari swap adalah swap tingkat bunga di mana kedua pihak setuju
untuk menukarkan pembayaran bunga atas jumlah yang ditetapkan pada pokok
pinjaman (disebut juga "jumlah nosional"). Umumnya, wap tersebut merupakan
pertukaran antara tingkat bunga variabel (mengambang) dengan tingkat bunga tetap.
Sebagai contoh, PT Induk dapat mengeluarkan utang dengan tingkat bunga variabel,
tetapi perusahaan ingin membuat tingkat bunganya tetap karena perusaham yakin
bahwa tingkat bunga variabel akan meningkat. PT Induk dapat masuk ke dalam
kontrak dengan counterparty yang mempunyai obligasi pada tingkat bunga tetap,
tetapi juga sedang mengusahakan tingkat bunga variabel karena perusahaan
mengasumsikan bahwa tingkat bunga akan menurun. Kontrak tersebut sering kali
memasukkan perantara keuangan yang mana pembayaran penyelesaian neto
dilakukan dan akan membebankan biaya nominal untuk jasanya. Terkadang
perydesaian counterparty adalah dealer, yang merupakan bank atau perusahaan
perbankan investasi (investment banking firm), yang menciptakan pasar swap dan
derivatif tingkat banga lainnya. Jumlah nasional (pokok pinjaman) ditetapkan sama
untuk kedua pihak, dan PT Induk memperoleh tingkat bunga tetap atas jumlah
nosional sementara counterparty mendapatkan tingkat bunga variabel sesuai yang
dinginkannya. Ingat bahwa utang tidak dilunasi dan setiap biaya yang dibayarkan
untuk mengatur swap harus diperlakukan sebagai biaya emial utang yang diamortisasi
selama jangka waktu utang Setiap perusahaan tetap bertanggung jawab untuk
pembayaran bunga aktual ke kreditornya. Swap hanya sekadar perjanjian untuk
penyelesaian periodik secara neto dari perbedaan antara dua tingkat bunga dan
dilakukan semata-mata antara dua perusahaan yang terlibat kontrak untuk wap tingkat
bunga Swap sederhana dari tingkat bunga tetap dan variabel sering disebut sebagai
swap sederhana (plain vanilla swap) atau swap generik. Swap tingkat bunga akan
disajikan dalam lampiran ini.
Sebuah gambaran dari akuntansi untuk ketiga jenis lindung nilal disajikan di
Figur 11-10. Review figur tersebut sebelum melanjutkan ke contoh berikutnya.

F. Contoh Penggunaan Opsi Untuk Lindung Nilai PembelianPersediaan Yang


Diantisipasi: Lindung Nilai Atas Arus Kas
Asuman babes PT Induk berencana untuk membell 30.000 gantung gandum dalam
jangka waktu hari yang saat ini bernilai Rp75.000.000 (30.000 gantang Rp2.500 harga
spot per pintang). Anadan juga balnea PT Indak ingin mengunci ndal dari pembelian
masa depan yang diantisipasi. PT Induk membell call option pada kontrak berjangka
20
gandum untuk lindong nilai terhadap perubahan harga dari pembelian persediaan yang
diantisipasi. Jika harga gandum mengalami kenaikan maka keuntungan atas pembelian
call option akan saling hapus dengan harga tertinggi yang harus daparkan PT Induk
antuk gandum tersebut. Jika harga gandum menurun, maka PT Induk akan kehilangan
premi yang dibayarkan untuk call option, tetapi kemudian dapat membeli gandum
dengan harga yang lebih rendah.
Pada tanggal 1 November 20X1, PT Induk membeli call option untuk tanggal 1
Februari 20X2, call (90 har ke depan), pada harga beli sebesar Rp2.500, PT Induk
membayar premi sebesar Rp50 per ning dengan total biaya sebesar Rp1.500.000 (30.000
gantang x Rp50). Call option tersebut mempunyai jumlah nodenal sebesar 30.000
gantang gandum. PT Induk menetapkan bahwa derivat tersebut memenahi man untuk
akuntansi lindung nilai atas arus kas. Hal ini merupakan lindung nilai atas arus kas
karena opal tersebut adalah lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan, atau
direncanakan, yang melibatkan kas di masa mendatang Ingat bahwa dalam contoh ini
menunjukkan Rp1.500.000 sebagai nilai waktu dari sang atas opsi tenebut, dengan kata
lain, opsi tersebut menetapkan harga fatures sama dengan harga pasar saat ini. Jenis
kontrak ini terkadang disebut "at the money yang berarti knetrak nebut menetapkan
harga futures dari variabel pokok yang mendasari sama dengan harga pasar saat tal Oleh
karenanya, nilai dari kontrak pada saat ditandatangani hanya merupakan mile waits dari
ekspektasi bahwa harga forwand aktual dari komoditas berbeda dengan harga pasar
sekarang.
Pengungkapan yang diharuskan oleh PSAK 60 adalah sebagai berikut

signifikan instrumen keuangan terhadap posin dan kinerja keuangan entitas, dan Sifat
dan cakupan risiko yang timbul dan instrumen keuangan yang mana entitas selama
periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola rasio PSAK
60 menambahkan sejumlah pengungkapan yang terkait dengan derivatif dan instrumen
keuangan Perusahaan holding atau penerbit derivatit harus mengungkapkan tujuan untuk
pemilikan atau penerbitan instrumen dan kebijakan manuemen risiko keningen.
Perusahaan juga harus mengungkapkan secara terpisah antara lindung ndn atas nilai
wajar, finching nilai arus kas, lindung nilai investasi neto dalam operasi luar negeri: 1)
penjelasan tentang lindung nilai, 2) penjelasan tentang strumen keuangan yang didesain
sebagai instrumen lindung nilai serta nilai wajarnya pada tanggal laporan posisi
keningan, sifat dari risiko yang olindung nilai 4) untuk lindung nilai atas arus kas periode

21
di mana arus kas diharapkan akan terjadi, periode di mana arus kas tersebut
memengaruhi labo atau rugi, dan penjelasan setup transaksi sebelumnya diperhitungkan
sebagai lindung nilal ata arus kas, tetapi transaksi tersebut sudah tidak tajji dilarapkan
akan terjadi. Perusahaan yang beroperasi secara internasional memiliki kenaikan risiko
pada saat melakukan transakin dengan menggunakan lebih dari satu mats ang Oleh
karena alasan tersebut, sejumlah instrumen keuangan digunakan agar dapat mengelola
kenaikan risiko tersebut.

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penurunan nilai suatu mata uang dicerminkan oleh penurunan posisi mata uang
negara tersebut relatif terhadap mata uang negara lain. Faktor lain yang menyebabkan
fluktuasi kurs adalah laporan posisi keuangan pembayaran, perubahan suku bunga,
dan tingkat investasi negara tersebut, serta stabilitas dan proses tata kelola
(governance). Untuk tujuan laporan keuangan, transaksi dalam mata uang asing harus
ditranslasikan ke dalam mata uang pelaporan yang digunakan perusahaan. Selain itu,
pada setiap tanggal laporan posisi keuangan-interim maupun tahunan-saldo akun yang
dinyatakan dalam mata uang selain mata uang pelaporan dari suatu entitas harus
disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kurs selama periode tersebut sejak
tanggal laporan posisi keuangan terakhir atau sejak tanggal transaksi mata asing jika
transaksi tersebut terjadi pada periode yang bersangkutan. Penyesuaian ini
menyatakan kembali akun mata uang asing dalam nilai setara dolar AS pada tanggal
laporan posisi keuangan.

B. Saran
Setelah dilakukannya diskusi ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami
lebih dalam tentang pemeriksaan liabilitas jangka pendek dan bermanfaat untuk
pengmbangan wawasan dan peningkatan ilmu pengtahuan.Selain itu, dalam
penyusunan makalah ini maupun dalam penyajiannya kami selaku manusia biasa
menyadari adanya beberapa kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
maupun saran bagi kami yang bersifatmembantu agar kami tidak melakukan
kesalahan yang sama dalam penyusunan makalah yang selanjutnya dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

23
DAFTAR PUSTAKA

Richard E. Baker.Auditing.Edisi2.Buku2.2012.Jakarta:SalembaEmpat

24

Anda mungkin juga menyukai