Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

“KEWAJIBAN”

Dosen Pengampu : Della Hilia Anriva, SE., M.Ak., Ak., CA

OLEH :

ANNISA RAHIMA RAMADHANI (190301234)


MUHARINI ULYA SARI (190301235)
RESSY AGMALLIA (190301237)
MUTIA AFRIANTI (190301238)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah Swt., senantiasa kita ucapkan dan
tidak lupa selawat serta salam tercurahkan untuk baginda agung Rasulullah Saw., yang telah
membimbing kita menuju jalan yang lurus. Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah akuntansi teori yang berjudul “Kewajiban”.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Teori Akuntansi, Ibu Della Hilia
Anriva, SE., M.Ak., Ak., CA yang telah membimbing kami dalam penyelesaian makalah.
Kami juga berterima kasih kepada para pihak yang mendukung penulisan makalah. Kami
berharap agar makalah ini mampu memberikan sudut pandang baru bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah kami di masa yang akan datang.

Pekanbaru, 10 November 2021

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................................2
2.1 Pengertian....................................................................................................................................2
2.2 Karakteristik Kewajiban..............................................................................................................2
2.3 Pengakuan, pengukuran, dan Penilaian........................................................................................3
2.4 Pelunasan.....................................................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................................................6
PENUTUP.............................................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................6
3.2 Saran............................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................7

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewajiban atau hutang merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi
sematik berupa posisi keuangan jika dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu aset dan
ekuitas atau pos-pos rinciannya. Kewajiban merespresentasikan sebagian sumber dana dari
aset badan usaha berupa potensi jasa (manfaat) fisik dan non-fisik yang memampukannya
untuk sebagai konsekuensi dari kontrak mengingatatau atau peraturan perundangan. Tugas
atau tanggung jawab untuk bertindak atau melakukansesuatu pengorbanan ekonomis yang
harus dilakukan perusahaan karena tindakan atautransaksi sebelumnya. Pengorbanan
ekonomis dapat berbentuk penyerahan utang, aktiva lain jasa-jasa, atau melakukan pekerjaan
tertentu.tindakan atau transaksi sebelumnya itu dapat berupa uang, barang atau jasa,
diakuinya suatu beban atau kerugian.

Menurut FASB, Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang
cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untukmentransferk
aset atau menyediakan / menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasadatang sebagai akibat
transaksi atau kejadian masa lalu. Definisi FASB digunakan sebagai basis pembahasan
karena definisi tersebutcukup lengkap secara semantic. Artinya definisi tersebut telah
mencakupi berbagaigagasan atau kata kunci yang terkandung dalam beberapa definisi
kewajiban oleh sumber– sumber lain.Pengertian kewajiban merupakan bayangan cermin
pengertian asset. Transaksi atau kejadian masa lalu menimbulkan penguasaan sekarang
pemerolehan manfaat menimbulkan keharusan sekarang pengorbanan manfaat ekonomik
masa datang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian kewajiban?
2. Apa saja karakteristik dari kewajiban?
3. Bagaimana pengakuan, pengukuran dan penilaian kewajiban?
4. Bagaimana pelunasan terkait dengan kewajiban?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kewajiban
2. Untuk mengetahui karakteristik kewajiban.
3. Untuk mengetahui cara pengakuan, mengukur dan penilaian kewajiban
4. Untuk mengetahui cara pelunasan kewajiban.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
IAI melalui KDPPLK (1994) “Kewajiban merupakan hutang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyesuaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar
dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.”

Sebelumnya IAI melalui PAI 1984 mendefinisikan kewajiban sebagai “pengorbanan


ekonomis yang wajib dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk
penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada
masa sebelumnya.”

FASB melalui FASC No.6 mendefinisikan kewajiban dan hutang adalah pengorbanan
manfaat ekonomi masa yang akan datang yang mungkin timbul dari kewajiban sekarang
suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau menyediakan jasa kepada unit transaksi atau
kejadian yang telah lalu.

Menurut IASC liabilitas adalah kewajiban kini dari perusahaan yang timbul dari
peristiwa masa lalu, penyelesaian yang diharapkan dapat menghasilkan arus keluar dari
sumber daya perusahaan dalam mewujudkan manfaat ekonomi.

Menurut AASB (SAC No. 4 ) kewajiban adalah pengorbanan masa depan atas potensi
jasa atau manfaat ekonomi masa depan bahwa entitas saat ini wajib kepada entitas lain
sebagai akibat transaksi masa lalu atau peristiwa masa lalu lainnya.

Menurut APB Kewajiban adalah ekonomi perusahaan yang diakui dan diukur Sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kewajiban juga mencakup kredit tangguhan
tertentu yang tidak kewajiban tapi yang diakui dan diukur Sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.

Menurut IFRS (PSAK 57) liabilitas adalah kewajiban kini dari perusahaan yang
timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaian yang diharapkan dapat menghasilkan arus
keluar dari sumber daya perusahaan dalam mewujudkan manfaat ekonomi.

2.2 Karakteristik Kewajiban


Menurut FASB dalam SFAC No. 6 (1985) Kewajiban atau hutang mempunyai 3
karakteristik yaitu:

1. Hutang mewujudkan suatu tugas atau tanggung jawab kepada satu atau lebih kesatuan
usaha, yang memerlukan penyelesaian dengan kemungkinan transfer atau penggunaan
aktiva pada tanggal tertentu, dengan terjadinya peristiwa tertentu atau dengan
permintaan.
2. Tugas atau tanggung jawab tersebut mewajibkan suatu perusahaan untuk melakukan
pengorbanan di masa yang akan datang sehingga perusahaan tersebut tidak memiliki

2
sama sekali atau hanya memiliki pertimbangan sedikit untuk menghindarkan diri dari
pengorbanan tersebut.
3. Transaksi atau peristiwa yang mewajibkan entitas untuk melakukan pengorbanan
telah terjadi.

Dalam SFAC No. 6 mengenai rincian karakteristik hutang sebagai berikut:

1. Hampir semua hutang mewajibkan perusahaan membayarnya dengan kas.


2. Hampir semua hutang merupakan kewajiban yang dapat dipaksakan penyelesaiannya
menurut hukum.
3. Hampir semua utang berasal dari penemuan manusia seperti alat keuangan, kontrak
dan hukum yang mempermudah berfungsinya ekonomi yang sangat maju.
4. Hampir semua utang timbul dari persetujuan di antara kesatuan usaha.
5. Beberapa kewajiban dikenakan kepada perusahaan oleh pemerintah atau pengadilan.
6. Beberapa kewajiban timbul dari transfer tanpa timbal balik antara perusahaan dengan
pemiliknya atau dengan satu atau lebih perusahaan lain.
7. Beberapa hutang didasarkan pada kewajiban yang adil (equitable liability) dan
kewajiban konstruktif (constructive liabilities).

Berdasarkan karakteristik dijelaskan bahwa hutang dapat terjadi karena faktor penyebab
yang berbeda. Penyelesaian kewajiban masa kini biasanya melibatkan perusahaan untuk
mengorbankan sumber daya atau aktiva yang mempunyai manfaat masa depan demi untuk
keuntungan atau aktiva tidak boleh segera diakui sebelum ada realisasi.

2.3 Pengakuan, pengukuran, dan Penilaian


Kewajiban diakui pada saat keharusan telah mengikat akibat transaksi yang sebelumnya
telah terjadi. Mengikatnya suatu keharusan harus dievaluasi atas dasar kaidah pengakuan
“recognition rules". kriteria pengakuan lebih berkaitan dengan pedoman umum dalam rangka
memenuhi karakteristik kualitatif informasi sehingga elemen statemen keuangan hanya dapat
diakui bila kriteria definisi, keberpautan, keterandalan, dan keterukuran dipenuhi. Kriteria
umum ini tidak operasional sehingga diperlukan kaidah pengakuan sebagai penjabaran teknis
kriteria pengakuan umum. Dalam hal kewajiban, kaidah pengakuan berkaitan dengan saat
atau apa yang menandai bahwa kewajiban dapat diakui. Kriteria pengakuan kewajiban:

1. Ketersediaan dasar hukum.


Jika terdapat bukti yuridis yang kuat tentang adanyadaya paksa untuk memenuhi
keharusan, jelas tidak dapat disangkal bahwa suatukewajiban memang ada.
Kaidah ini terkait dengan kualitas keterandalan dankeberpautan informasi.
Kaidah ini tidak mutlak sehingga kewajiban juga dapat diakuibila terbukti substantive
adanya keharusan konstruktif atau demi keadilan.
2. Keterterapan konsep dasar
Kaidah ini merupakan penjabaran barang teknis criteria keterandalan. Keadaan-
keadaan tertentu yang menjadikan konsepkonservatisme terterapkan dapat memicu
pengakuan kewajiban. Implikasi dianutnyajinsep konservatisme adalah rugi dapat

3
diakui segera tetapi tidak demikian dengan untung. Ini berarti kewajiban dapat diakui
segera sedangkan asset tidak.
3. Ketertentuan substansi ekonomik transaksi
Substansi suatu transaksi dapat memicu pencatatan seluruh kewajiban yang timbul
ketika transaksi terjadi meskipun secarayuridis/kontraktual kewajiban baru akan
mengikat secara berkala pada saat keharusansekarang timbul. Kaidah ini berkaitab
dengan masalah relevansi informasi.
4. Keterukuran nilai kewajiban
Keterukuran merupakan salah satu syarat untukmencapai kualitas keterandalan
informasi. Adanya kepastian mengenai jumlah rupiahdapat memicu diakuinya suatu
kewajiban. Kalau pengukuran suatu pos kewajibanbersifat sangat subjektif dan
arbiter, pada umumnya pos tersebut tidak diakui.

Pengukuran

Pengukuran dilakukan setelah suatu kewajiban terukur dengan cukup pasti. Penentuan
kos kewajiban pada saat terjadi paralel dengan pengukuran aset. Terjadinya kewajiban pada
umumnya disertai dengan perolehan aset atau timbulnya biaya. Perolehan aset dapat berupa
penguasaan barang dagangannya atau aset non moneter lainnya yang terjadi dari transaksi
pembelian. Perolehan aset dapat juga berupa kas yang terjadi dari transaksi peminjaman
(penerbit obligasi) atau penerimaan uang muka untuk barang atau jasa. Pengukur yang paling
objektif untuk menentukan kos kewajiban pada saat terjadinya adalah penghargaan sepakatan
dalam transaksi-transaksi tersebut dan bukan jumlah rupiah pengorbanan ekonomik masa
datang. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban jangka panjang. Untuk kewajiban jangka
pendek, kos penundaan dianggap tidak cukup material sehingga jumlah rupiah kewajiban
yang diakui akan sama dengan jumlah rupiah pengorbanan sumber ekonomik (kas) masa
datang.

Kewajiban dapat bersifat moneter dan nonmoneter. Kewajiban moneter


adalahkewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik masa datangnya berupa kas dengan
jumlahrupiah dan saat yang pasti (baik jumlah tanggal maupun berapa jumlah pembayarna
berkala).Secara konseptual, pada saat terjadinya, kewajiban moneter diukur atas dasar nilai
diskunanpembayaran kas masa datang. Hal ini berlaku khususnya untuk kewajiban jangka
panjang.Untuk kewajiban moneter jangka pendek, kewajiban dapat diukur atas dasar nilai
nominalberdasarkan konsep materialitas. Termasuk dalam pengertian kewajiban moneter
adalahpenerimaan dimuka yang akan dikompensasikan dengan pembelian barang dan jasa
dimasadating. Disebut kewajiban moneter karena kalau pembelian barang dan jasa batal,
uang mukatersebut harus dikembalikan.

Kewajiban nonmoneter adalah keharusan untuk menyediakan barang dan jasa


denganjumlah dan saat yang cukup pasti yang biasanya timbul karena penerimaan
pembayarandimuka untuk barang dan jasa tersebut. Bila pembayaran di muka penuh,
kewajibannonmoneter diukur atas dasar pembayaran tersebut yang menunjukkan harga yang
disepakatiuntuk barang dan jasa. Pembayaran penuh dimuka tersebut sebenarnya

4
merepresentasikanjumlah untuk menutup kos barang dan jasa yang jasa yang akan diserahkan
dan laba. Jumlahyang digunakan untuk menutup kos itulah yang murni merupakan kewajiban
sedangkanjumlah untuk menutup laba merupakan laba tangguhan yang tidak dapat disebut
kewajibankarena tidak memenuhi definisi kewajiban.

Penilaian

Penilaian mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada setiap saat
antaraterjadinya kewajiban sampai dilunasinya kewajiban. Makin mendelati saat jatuh tempo,
nilai kewajiban akan makin mendekati nilai nominal kewajiban.Jadi, penilaian kewajiban
pada saat tertentu adalah penentuan jumlah rupiah yangharus dikorbankan seandainya pada
saat tersebut kewajiban harus dilunasi. Dengan kata lain,penilaian adalah penentuan nilai
sekarang kewajiban. Dalam hal obligasi, nillai sekarangtersebut disebut nilai bawaan atau
nilai pelunasan sekarang. Nilai pelunasan sekarang padaumumnya bergantung pada nilai
pasar obligasi. Amortisasi diskun atau premium merupakan proses dalam rangka penulusuran
kewajiban untuk menentukan nilai pelunasan sekarang. Untuk kewajiban moneter, nilai
sekarangnya biasanya ditentujan atas dasar aliran kas keluarmasa dating diskunan dengan
tingkat bunga pasar sebagai tarif diskun.

2.4 Pelunasan
Pelunasan biasanya merupakan pemenuhan secara langsung kepada pihak yang
berpiutang. Kebanyakan kewajiban dipenuhi secara langsung dengan pembayaran tunai.
Beberapakewajiban dipenuhi dengan pentransferan atau penyediaan jasa oleh kesatuan usaha
kepada kesatuan usaha lainnya. Beberapa kewajiban menjadi batal atau kesatuan usaha
menjadi sebagian/seluruhnya,kompromi,penimbulan/pengakuan kewajiban baru/pengganti,
pengambil-alihan kewajiban oleh pihaklain, atau keadaan khusus misalnya dalam kasus
restrukturisasi utang. Bila kewajiban menjadi hapus lantaran berbagai transaksi atau kejadian
tersebut, maka dapat dikatakanbahwa keharusan sekarang mengalami pembebasan atau
pembatalan. FASB menentukan kriteria lenyapnya suatu kewajiban sebagai berikut:

a. Debitor membayar/melunasi kreditor dan bebas dari semua keharusan yang berkaitan
dengan utang.
b. Debitor telah dibebaskan secara hukum dari statusnya sebagai penanggung utang bak
keputusan pengadilan maupun oleh kreditor dan dapat dipastikan bahwa debitor tidak
akan diharuskan melakukan pembayaran dimasa mendatang yang berkaitan dengan
utang.
c. Debitor menaruh kas atau aset lainnya yang tidak dapat ditarik kembali dalam suatu
perwakilan yang semata-mata digunakan untuk pelunasan pembayaran bunga serta
pokok suatu pinjaman tertentu dan sangat kecil kemungkinan bagi debitor untuk
diharuskan lagi melakukam pembayaran dimasa datang yang berkaitan dengan
pinjaman tersebut.

5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti
yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untukmentransferk aset atau
menyediakan / menyerahkan jasa kepada kesatuan lain dimasadatang sebagai akibat transaksi
atau kejadian masa lalu. Kewajiban juga mencakup kredit tangguhan tertentu yang tidak
kewajiban tapi yang diakui dan diukur Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Kewajiban moneter adalah kewajiban yang pengorbanan sumber ekonomik masa


datangnya berupa kas dengan jumlahrupiah dan saat yang pasti (baik jumlah tanggal maupun
berapa jumlah pembayarna berkala).Secara konseptual, pada saat terjadinya, kewajiban
moneter diukur atas dasar nilai diskunanpembayaran kas masa datang. Kewajiban
nonmoneter adalah keharusan untuk menyediakan barang dan jasa denganjumlah dan saat
yang cukup pasti yang biasanya timbul karena penerimaan pembayaran dimuka untuk barang
dan jasa tersebut.

3.2 Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi “Kewajiban” pada makalah ini,
tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Tim Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan –
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Siallagan, Hamonangan. 2020. Teori Akuntansi. Medan:LPPM UHN Press

https://123dok.com/document/6zk09xey-teori-akuntansi-kewajiban.html

https://id.scribd.com/doc/213279460/Makalah-Teori-Akuntansi-Kewajiban

https://pdfcoffee.com/bab-7-kewajiban-buku-teori-akuntansi-suwardjono-pdf-free.html

https://www.academia.edu/34949714/MAKALAH_KEWAJIBAN_TEORI_AKUNTANSI

Anda mungkin juga menyukai