Anda di halaman 1dari 15

BAB 14 (KELOMPOK 4)

BASIS KAS VERSUS BASIS


AKRUAL PADA AKUNTANSI
ANGGARAN

Dosen Pengampuh :
H.Koefrowi, SE, MM,
Ak.CA
NAMA ANGGOTA:
1. DENNY ADE PUTRA 1601120023
2. PAKU ALAM 1601120043
3. VIRA YUNIAR 1601120081
PENDAHULUAN
Pada organisasi pemerintahan disebut dengan good goverment
governmee merupakan isu yang paling mengemuka pada era reformasi sampai
dengan sekarang ini. Tuntutan masyarakat agar pengelolaan negara dijalankan
dengan transparan dan akuntansi sejalan dengan keinginan masyarakat
internasional.
Pada dasarnya, hanya terdapat dua baris akuntansi yang dikenal
dalam akuntansi, yaitu berbasis kas (cash bank) dan akrual. Sedangkan, jika
ada basis akuntansi lain seperti basis kas modifikasian, atas akrual
modifikasian atau kas menuju akrual, merupakan modifikasi diantara basis kas
dan basis akrual untuk masa transisii.
Dalam akuntansi basis kas, transaksi tidak diakui/dicatat sampai
transaksi tersebut kas secara kas benar-benar di terima atau di keluarkan.
Apabila transaksi tersebut tidak berpengaruh pada kas , maka tidak akan di
catat
Sedangkan, basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa tersebut
terjadi. Dianggap memiliki sejumlah manfaat untuk organisasi sektor publik.
Tahap pertama adalah periode mulai tahun 1974 sampai dengan
1999 yang di kenal dengan masa akuntansi tradisional. UU no 5 tahun
1974 tentang pokok pokok pemerintahan di daerah, PP no 5 tahun 1975
dan PP no 6 tahun 1975. Tahap kedua, periode antara tahun 2000 sampai
dengan 2005, yang merupakan tahap reformasi akuntansi tahap pertama
pada era otonomi daerah. Aturan teknis yang mengatur inplementasi
akuntansi pemerintahan adalah PP no 105 tahun 2000 dan kepmendagri no
29 tahun 2002.
Tahap ketiga adalah tahap reformasi akuntansi tahap lanjutan
yang di mulai tahun 2005 sampai dengan 2010. penerapan akuntansi
berbasis aktrual ini masih dalam rangka memenuhi apa yang di amanatkan
dalam pasal 36 UU no 17 tahun 2003 tantang keuangan negara. Tahap
keempat adalah periode penerapan akuntansi pemerintahan berbasis akrual
antara 2010-sekarang
Sistem akuntansi kas adalah sistem pencatatan yang mencatat
pendapatan dan beban di dalam periode terjadinya penerimaan dan
pembayaran kas. Sementara sistem akuntansi akrual adalah sistem
pencatatan yang mencatat pendapatan pada saat pendapatan tersebut
di peroleh kas di terima maupun tidak dan beban di catat pada saat
beban tersebut terjadi kas di bayarkan atau tidak. Sementara akuntansi
berbasis akrual berarti bahwa pendapatan belanja, pembiayaan, aset,
kewajiban dan ekuitas dana di akui dan di catat pada saat terjadinya
transaksi. Artinya jika terdapat biaya yang digunakan untuk
mendapatkan penghasilan pada periode tahun buku yang di laporkan
maka walaupun belum di bayar harus di perhitungkan karena memang
sudah merupakan hak atau kewajiban. Dapat dikatakan bahwa
perbedaan mendasar antara dua dasar akuntansi tersebut terkait dengan
periode suatu transaksi dicatat.
PERBEDAAN ANTARA DUA SISTEM AKAN MENJADI JELAS
DENGAN MEMBERIKAN CONTOH REAL KEDUANYA DALAM
KONTEKS ORGANISASI PEMERINTAH. MISALNYA, ADALAH
PEMERINTAH MEMBELI GEDUNG PERKANTORAN. MENURUT
BASIS KAS, PEMBELIAN GEDUNG TERSEBUT DI CATA SEBAGAI
BEBAN SECARA PENUH PADA PERIODE TAHUN DIMANA GEDUNG
TERSEBUT DI BELI. SEDANGKAN, MENURUT BASIS AKRUAL
BEBAN DARI PEMBELIAN GEDUNG TERSEBUT DICATAT SEBAGAI
BEBAN PENYUSUTAN SETIAP TAHUN SELAMA MASA MANFAAT
GEDUNG TERSEBUT .
KEUNTUNGAN BASIS KAS, YAITU PALING MUDAH
DILAKSANAKAN, OBJEKTIF, SEDIKIT PILIHAN UNTUK DIBUAT.
SEDANGKAN, KELEMAHA TIDAK ADA USAHA YANG DILAKUKAN
UNTUK MEMBANDINGKAN SUATU BEBAN DENGAN PENDAPATAN
YANG DIHASIKAN ATAS PENGELUARAN BEBAN TERSEBUT.
PENERAPAN DASAR AKRUL MEMBERIKAN HASIL YANG
LEBIH BAIK DAN KEUNTUNGAN SEBAGAI BERIKUT:
1. MEMBERIKAN KETELITIAN DALAM PENYAJIAN
LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DAN
MEMUNGKINKAN UNTUK MELAKUKAN PENILAIAN
SECARA LENGKAP TERHADAP KINERJA PEMERINTAH.
2. LEBIH AKURAT DALAM MELAPORKAN PENILAIAN ASET,
KEWAJIBAN, MAUPUN PEMBIAYAAN PEMERINTAH.
3. MEMUNGKINKAN DILAKUKAN CUT OFF SECARA LEBIH
SEMPURNA DAN MENGINFORMASIKAN NILAI EKONOMIS
YANG TERKANDUNG DALAM SUATU PERIODE.
4. MENINGKATKAN TRANSPARANSI DALAM
PENGELOLAAN KEUANGAN PEMERINTAH DALAM
RANGKA AKUNTABILITAS PUBLIK.
Perkembangan akuntansi berbasis
akrual di berbagai negara
NEGARA YANG BERHASIL DALAM MENERAPKAN
AKUNTANSI AKRUAL SECARA PENUH ADALAH
SELANDIA BARU YANG DILAKUKAN SEJAK TAHUN
2001. TERBUKTI MEMBERIKAN KONTRIBUSI YANG
BESAR DALAM MENGHASILKAN INFORMASI YANG
LEBIH KOMPREHENSIF DIBANDINGKAN DENGAN
SISTEM AKUNTANSI YANG BERBASIS KE DALAM
HAL KUANTITAS DAN KUALITAS. BEBERAPA
NEGARA JUGA MENUNJUKKAN PENERAPAN BASIS
AKRUAL KURANG BERHASIL SEPERTI ITALIA.
UNTUK DAPAT MENERAPKAN BASIS AKRUAL
DENGAN BERHASIL TIDAK DAPAT DILAKUKAN
PRO KONTRA MENGADOPSI AKUNTANSI AKRUAL
DALAM SEKTOR PUBLIK

Manfaat dari sistem akrual adalah pendapatan dan belanja pemerintah dapat
dilakukan secara tepat. Dalam hal ini, akuntabilitas dapat di
impementasikan secara lebih baik dengan akuntansi akrual yang
mengakibatkan beban pada saat transaksi terjadi dibandingkan dengan
akuntansi kas.
Diantara organisasi sektor swasta dengan organisasi sektor publik memiliki
perbedaan yang mendasar, yaitu tujuan organisasi dan ketidakpastian
lingkungan yang tinggi karena ketergantungan yang tinggi pada pihak-pihak
berkepentingan sehingga politiknya tinggi serta sasaran organisasi yang
samar mengakibatkan tidak semua praktik di sektor wasta yang sukses
dapat diadopsi ke sektor publik termasuk sistem akuntansinya.
Akuntansi akrual pada organisasi swasta ditujukan untuk mrendukung
tujuan organisasi untuk mencari laba dengan menandingksn informasi
pendapatan dan beban secara akurat. Tujuan organisasi ini berdampak pada
enyajian informasi dan laporan keuangan yang berbeda.
PERBEDAAN UTAMA DI ANTARA KEDUA DASAR AKUNTANSI, YAITU KAS
DAN AKRUAL. PADA BASIS KAS, LAPORAN KEUANGAN DAPAT DI MANIPULASI
DENGAN MENGELOLA WAKTU TRANSAKSI. SEDANGKAN, DALAM AKUNTANSI
AKRUAL, LINGKUP MANIPULASI ADALAH DI DALAM PEMBENTUKAN ESTIMASI
PENDAPATAN DAN BEBAN. JADI, AKUNTANSI AKRUAL BERPOTENSI MEMILIKI
LINGKUP MANIPULASI YANG LEBIH BESAR. OLEH KARENA ITU, AKUNTANSI
AKRUAL MENYEBABKAN MUNCULNYA MASALAH PENGENDALIAN KEUANGAN
YANG LEBIH BESAR. BEBERAPA TANTANGAN YANG SIGNIFIKAN TERHADAP
MANAJER SEKTOR PUBLIK KARENA AKUNTANSI AKRUAL MEMERLUKAN
ESTIMASI ATAS NILAI ASET YANG TIDAK MEMILIKI PASAR DAN PENGARUH
LANGSNG DARI PROGRAM YANG MENYEBABKAN PEMBAYARAN DIMASA
MENDATANG.
MISALNYA, ADALAH TINDAK MUDAHNYA MELAKUKAN PENILAIAN ATAS
BERITAGE ASSETS, ASET MILITER, DAN INFRASTRUKTUR PUBLIK. PROGRAM-
PROGRAM SEPERTI DANA PENSIUN YANG MEMILIKI KONSEKUENSI DI MASA
MENDATANG YANG SULIT UNTUK DINILAI.
MANFAAT PENERAPAN AKUNTANSI AKRUAL YAITU LEBIH AKUNTABEL,
ASET LEBIH TERKELOLA, DAN DAPAT MENINGKATKAN EFISIENSI MASIH BELUM
JELAS TERBUKTI. NAMUN, BIAYA ATAS PERUBAHAN AKUNTANSI AKRUAL TELAH
JELAS DAN SIGNIFIKAN. OLEH KARENA ITU, UNTUK DAPAT MENETAPKAN BASIS
AKRUAL DENGAN BERHASIL TIDAK DAPAT DILAKUKAN SECARA RADIKAL AKAN
TETAPI DILAKUAKAN SECARA GRADUAL. PENGALAMAN YANG ADA
MEMBUKTIKAN BAHWA HANYA ADA SEDIKIT PEMERINTAH YANG MENERAPKAN
AKUNTANSI KAS/AKRUAL SECARA PENUH, SERING KALI MENGUNAKAN SISTEM
MODIFIKASIANMENYARANKAN UNTUK MENTAPKAN BASIS AKRUAL MODIFIKASI .
AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL
DI INDONESIA: TINJAUAN ATAS PP NO 71 TAHUN
2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN

Basis akuntansi yang digunakan pada sistem akuntansi pemerintahan di


indonesia adalah menggunakan basis akrual, hal ini dengan jelas dinyatakan pada
pasal 4 ayat 1 dan 2 PP 71/2010 yang berbunyi:

“Pemerintah menerapkan SAP Berbasis Akrual”


“SAP Berbasis Akrual sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dinyatakan
dalam bentuk PSAP”

Bagaimana penerapan basis akrual menurut PP No 71 Tahun 2010,


Pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang mendasar, karena apakah dengan
adanya peraturan pemerintah tersebut dapat dikatakan bahwa Indonesia telah
menerapkan basis akrual? Tentunya hal ini tidak cukup hanya dengan pernyataan
pada pasal 4 diatas.
PERNYATAAN DIATAS MENGESANKAN ADANYA DUA
PERLAKUAN TERHADAP PENGAKUAN PEDAPATAN, SERTA ADANYA
DUA JENIS PELAPORAN YANG DIHASILKAN DENGAN PERLAKUAN
YANG BERBEDA PULA. OLEH KARENA ITU, PERLU MELIHAT LEBIH
JAUH ISI DARI KERANGKA KONSEPTUAL DAN PSAP BERBASIS
AKRUAL TERSEBUT.
DITERAPKAN DUA BASIS AKUNTANSI, BASIS KAS DAN
AKRUAL SECARA BERSAMA-SAMA UNTUK TRANSAKS PENDAPATAN
YAITU PENDAPATAN YANG TERKAIT DENGAN OPERASIONAL
MENGGUNAKAN BASIS AKRUAL DAN PENDAPATAN DENGAN
PELAKSANAAN ANGGARAN MENGGUNAKAN BASIS KAS.
MENGARAH PADA PENGGUNAAN MODIFIKASI BASIS AKRUAL
DENGAN BASIS KAS, BUKAN BASIS AKRUAL PENUH.
PENERAPAN AKUNTANS SECARA PENUH PADA ENTITAS
PERINTAH BUKANLAH PERKARA YANG MUDAH. UNTUK
MENERAPKAN NYA PERLU BEBERAPA KONDISI YANG HARUS DI
PENUHI. JANGAN SAMPAI, PENERAPAN INI DIPAKSAKAN HANYA
KARENA TELAH DIAMANATKAN DALAM UNDANG-UNDANG ATAU
MERUPAKAN KEHARUSAN AKIBAT ADANYA DORONGAN DARI
LEMBAGA INTERNASIONAL.
KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI
Diperlukan kondisi yang mendukung sekaligus menjadi
permasalahan yang dihadapi saat ini, sebagai berikut:
1. Dukungan SDM yang berkompeten dan profesional dalam
pengelolaaan keuangan
2. Dukungan dari pemeriksa laporan keuangan
3. Tersedianya sistem teknologi informasi yang mampu
mengakomodasi persyaratan dalam penerapan akuntansi berbasis
akrual.
4. Adanya sistem penganggaran berbasis akrual
5. Dari kendala di atas muncul persyaratan, yaitu harus ada
komitmen dan dukungan politik dari para pengambil keputusan
dalam pemerintahan, karena upaya penerapan akuntansi berbasis
akrual memerlukan dana yang besar dan waktu yang panjang.
Alasan penganggaran berbasis akrual sulit untuk
diterapkan,alasannya adalah sebagai berikut:
1. Anggaran akrual diyakini berisikan dalam disiplin
aggaran. Keputusan politis untuk membelanjakan uang
sebaiknya dibandingkan dengan ketika belanja tersebut
dilaporkan dalam anggaran. Jika sebagian besar proyek
belanja modal.
2. Lembaga legislatif untuk mengadopsi penganggaran
akrual. Seringkali terjadi akibat dari komplekna
penganggara akrual. Dalam hal ini,lembaga ini yang
menetapkan anggaran akrual pada umumnya akan
memiliki peran yang lemah dalam proses anggaran.

Oleh karena itu, sebaiknya pemerintah segera


memperbanyak perekrutan akuntan yang berkompeten
KESIMPULAN
Semakin meningkatnya tuntutan publik untuk akuntabel dan
transparan dalam pengelolaan keuangan negara telah mendorong
ke arah wacana untuk menerapkan sistem akutansi pemerintahan
berbasis akrual. Sistem ini telah terbukti memiliki kelemahan.
Kelemahan yang mendasar adalah laporan keuangan yang
dihasilakan tidak informatif,dan tidak terintegratif serta
komprenshif. Sehingga menghambat semangat reformasi untuk
menciptakan pemerintahan yang good gover mance. Bukan berarti
penerapan ini lebih banyak, menggunakan akuntansi anggaran,
tidak menuai kiritk dan perdebatan. Oleh karena itu, penerapan
akuntansi akrual ini secara penuh harus benar-benar dikaji dan
dicari waktu yang tepat. Dukungan teknologi informasi, kondisi
sosial politik yang kondusif dan mendukung.

Anda mungkin juga menyukai