Disusun Oleh :
Yona Lita 2110247775
Sitti Fatimah 21102477796
Ratna Fawzyah 2110247753
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “ Accounting Income And Assets: The Accrual Concept”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat hambatan. Akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak, hambatan itu dapat teratasi. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi para pembaca dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
Basis akrual yang dimodifikasi (modified accrual ) Pada basis akrual yang
dimodifikasi hanya pendapatan yang memenuhi unsur measurable dan
available yang dapat diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya,
sedang pendapatan yang tidak memenuhi kedua unsur tersebut baru diakui
pada saat kas sudah diterima atau diakui sebagai pendapatan
ditangguhkan. Sementara itu, belanja diakui pada periode dimana
kewajiban timbul.
2. Basis kas (cash basis)
Basis kas menurut PSAP 01 adalah basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Pada basis kas, pendapatan diakui ketika kas
diterima bukan ketika hak atas pendapatan tersebut timbul dan belanja
diakui ketika dibayar bukan ketika kewajiban untuk membayar timbul.
Pada basis kas, pembelian aset jangka panjang tidak dikapitalisasi tapi
seluruhnya diakui sebagai belanja, sehingga tidak ada pencatatan dan
penyajian atas aktiva tetap dan penyusutan.
3. Basis kas yang dimodifikasi (modified cash)
Basis kas yang dimodifikasi hampir sama dengan basis kas, hanya saja
pada basis kas yang dimodifikasi pembukuan untuk periode tahun berjalan
masih ditambah dengan waktu tertentu misalnya 1 bulan setelah
berakhirnya tahun berjalan. Penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi
selama waktu tertentu tersebut, yang berasal dari transaksi tahun lalu
diakui sebagai penerimaan dan pengeluaran atas periode sebelumnya. Arus
kas yang telah diperhitungkan dalam periode pelaporan tahun sebelumnya
tersebut dikurangkan dari periode pelaporan tahun berjalan. 5. Basis kas
menuju akrual (cash toward accrual)
Basis kas menuju akrual dianut di Indonesia, dan ini ditegaskan dalam KKAP
paragraf 39 dan PSAP 01 paragraf 5, yang menyatakan bahwa basis akuntansi yang
digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan
pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca. Meskipun
menganut basis kas menuju akrual, entitas pelaporan dapat menyelenggarakan akuntansi
dan penyajian laporan keuangan dengan menggunakan sepenuhnya basis akuntansi
akrual, baik dalam pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, maupun
dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Namun demikian, penyajian Laporan
Realisasi Anggaran tetap berdasarkan basis kas (KKAP Paragraf 42 dan PSAP 01
paragraf 6 dan 7).
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akrual
Akrual adalah salah satu istilah akuntansi dan juga pembukuan yang mengacu
Beban, kewajiban, dan kerugian yang sudah terjadi tapi belum tercatat di dalam
akun.
Aset dan pendapatan yang sudah didapatkan tapi belum tercatat di dalam akun.
Metode akrual dinilai lebih tepat dalam hal penilaian kondisi keuangan suatu
perusahaan. Penggunaan metode akrual sangat berguna bagi bisnis yang di dalamnya
terdapat banyak sekali transaksi kredit, termasuk penjualan produk barang atau jasa
secara kredit yang saat prosesnya tidak ada pertukaran uang secara tunai.
informasi di dalam laporan akuntansi. Umumnya para akuntan hanya mencatat kegiatan
kenyataannya transaksi tunai saja kurang mampu memberikan informasi yang gamblang
dilakukan di masa yang akan datang. Dengan melakukan pencatatan akrual, maka pihak
perusahaan jadi bisa mengukur apa saja yang terutang dalam jangka waktu pendek.
Metode akrual dianggap sebagai praktik akuntansi standar bagi perusahaan besar
dan didukung oleh Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) dan Prinsip
1.17 Akuntansi akrual menggambarkan pengaruh transaksi dan peristiwa lain dan
keadaan atas sumber daya ekonomik entitas pelapor dan klaim dalam periode di
mana efek tersebut terjadi, bahkan jika penerimaan kas yang dihasilkan dan
pembayaran terjadi dalam periode yang berbeda. Hal ini penting karena informasi
tentang sumber daya ekonomik entitas pelapor dan klaim serta perubahan dalam
sumber daya ekonomi dan klaim selama suatu periode memberikan dasar yang
lebih baik untuk menilai kinerja masa lalu dan masa depan entitas daripada
tersebut.
1.18 Informasi tentang kinerja keuangan entitas pelapor selama suatu periode, tercermin
oleh perubahan sumber daya ekonomi dan klaim selain oleh memperoleh sumber
daya tambahan langsung dari investor dan kreditur (lihat paragraf 1.21), berguna
dalam menilai kemampuan entitas di masa lalu dan masa depan untuk
menghasilkan arus kas masuk bersih. Informasi tersebut menunjukkan sejauh mana
entitas pelapor telah meningkatkan sumber daya ekonomik yang tersedia, dan
dengan demikian kapasitas untuk menghasilkan arus kas masuk bersih melalui
1.19 Informasi tentang kinerja keuangan entitas pelapor selama suatu periode juga dapat
ekonomi. Informasi tentang kinerja keuangan entitas pelapor selama suatu periode
juga dapat menunjukkan sejauh mana peristiwa seperti perubahan harga pasar atau
suku bunga telah meningkatkan atau menurunkan sumber daya ekonomik entitas
Dalam dunia akuntansi, dikenal adanya basis akuntansi. Yang dimaksud dengan
basis akuntansi adalah prinsip-prinsip akuntansi yang menentukan kapan pengaruh atas
transaksi atau kejadian harus diakui untuk penggunaan pada laporan keuangan. Secara
umum, terdapat dua basis akuntansi yaitu kas basis (cash basis) dan akrual basis (accrual
basis). Perbedaan besar antara dua basis ini terletak pada bagaimana perusahaan mampu
Pada kas basis, perusahaan akan mengakui pendapatan hanya bila sudah
menerima pembayaran tunai. Dan juga akan mencatat pengeluaran saat sudah melakukan
pembayaran tunai. Artinya, pengakuan pendapatan dan pengeluaran hanya terjadi saat
Sedangkan yang diterapkan pada akrual basis adalah perusahaan dapat mengakui
pembayaran secara tunai. Intinya basis ini tidak bergantung pada aliran uang.
Akrual basis atau dasar akrual adalah suatu basis akuntansi bilamana transaksi
ekonomi atau peristiwa akuntansi diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan
langsung pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memperhatikan waktu kas diterima
atau dibayarkan. Akrual basis adalah cara melakukan pencatatan berdasarkan apa yang
seluruh pendapatan yang telah menjadi hak perusahaan, terlepas apakah hak ini telah
diwujudkan dalam bentuk penerimaan kas atau tidak, demikian juga dengan beban.
Bisa juga disebut bahwa akrual basis atau dasar akrual adalah cara yang
1. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan pada akrual basis adalah pada saat perusahaan memiliki
hak untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam konsep akrual
basis, kapan saatnya kas benar-benar diterima merupakan hal yang kurang penting.
Lantaran itulah, dalam akrual basis muncul yang disebut dengan estimasi piutang tak
2. Pengakuan Beban
terjadi. Singkatnya, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka saat itulah yang
dapat dianggap sebagai titik awal munculnya biaya meskipun beban tersebut belum
dibayar.
Asumsikan bahwa kamu memulai bisnis akuntansi pada bulan Desember dan
kamu mengizinkan klien untuk membayar dalam tenggang waktu 30 hari, maka tidak
akan ada biaya sebesar Rp 10.000.000 yang kamu peroleh pada bulan Desember atau
Di sisi lain, klien kamu membayar Rp 100.000.000 pada bulan Januari. Dengan
penghitungan menerapkan metode akrual basis, maka bisnis kamu akan melaporkan Rp
100.000.000 pendapatan yang kamu peroleh pada laporan laba rugi Desember dan akan
dan akan menagih kamu pada 10 Januari dan mengharuskan kamu membayar tagihan
Dalam penghitungan dengan metode akrual basis, kamu akan melaporkan biaya
sewa pada bulan Desember, karena biaya sewa habis pada bulan Desember. Kamu juga
akan melaporkan perkiraan biaya tagihan sebesar Rp 5.000.000 sehingga laporan laba
rugi Desember memberikan penghitungan yang lebih baik dari profitabilitas Desember.
pada 31 Desember.
Menurut Van Der Hoek, 2005, Manfaat metode yang menerapkan akrual basis adalah:
kas saat ini dan masa depan yang lebih baik dibandingkan dengan informasi
yang dibatasi oleh aspek keuangan berupa penerimaan dan pembayaran kas.
2. Kerangka Kerja Akuntansi Akrual
masa depan secepat mungkin dengan tingkat kepastian yang layak. Jika
entitas. Banyak transaksi dalam aktivitas usaha yang dilakukan dengan kredit.
jangka panjang yang manfaatnya dapat dirasakan untuk beberapa periode kedepan.
Pada kasus seperti ini, akuntansi arus kas tidak dapat menyajikan gambaran yang
dengan arus kas difasilitasi dengan penyesuaian akrual yang dicatat setelah
membuat asumsi dan estimasi yang layak. Suatu akrual yang meningkatkan
dasar, yaitu :
1) Pengakuan Pendapatan
kas atau setara kas dari penyerahan barang atau jasa. Pendapatan dapat diakui
baik pada saat diperoleh maupun pada saat direalisasi tergantung kondisinya.
pendapatan, dimana beban yang berasal dari biaya produk diakui saat produk
dan jasa diserahkan kepada pihak lain (seluruh biaya produk akan tetap berada
di dalam neraca sebagai persediaan hingga terjual dan pada saat bersamaan
beban yang berasal dari biaya periode diakui pada saat terjadinya suatu periode
atau jasa. Akuntansi akrual terdiri dari akrual jangka pendek dan akrual jangka
panjang. Akrual jangka pendek mengacu pada perbedaan waktu yang pendek
antara laba dan arus kas, yang menyebabkan adanya pos modal kerja pada
neraca atau yang biasa disebut working capital accrual. Akrual jangka pendek
biasanya berasal dari persediaan dan transaksi kredit. Akrual jangka panjang
diharapkan terjadi pada periode masa depan. Proses ini menyebabkan timbulnya
aset jangka panjang seperti bangunan, mesin dan goodwill. Biaya dari aset ini
karena laporan laba rugi (dan neraca) berbasis akrual lebih relevan untuk
mengukur kapasitas perusahaan untuk menghasilkan kas saat ini dan pada masa
mendatang baik pada akrual jangka pendek maupun akrual jangka panjang yang
pendapatan dan beban saat terjadinya menghasilkan angka laba yang lebih
keterbatasan arus kas bebas dengan cara mengapitalisasi investasi pada aset
kondisi keuangan suatu perusahaan, dan untuk memprediksi arus kas masa depan,
pendapatan yang dihasilkan dalam suatu periode telah diakui dan pengaitan
biaya memastikan bahwa beban yang dicatat pada suatu periode hanya beban
merefleksikan secara akurat sumber daya yang tersedia bagi satu perusahaan
Prediksi arus kas masa depan. Laba akrual lebih unggul dibanding laba arus
mencerminkan konsekuensi arus kas masa depan dan juga akuntansi akrual
mengaitkan arus kas masuk dan keluar lebih baik sepanjang waktu melalui
proses pengaitan.
4. Konsep Pendapatan
dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Laba juga
merupakan informasi perusahaan yang paling penting dan diminati dalam pasar
laba usaha sekarang serta juga memiliki peranan sebagai indikator profitabilitas
perusahaan yang krusial bagi analis untuk mengestimasi potensi laba di masa
depan.
kas ditambah dengan nilai sekarang dari prediksi arus kas masa depan, khususnya
direpresentasikan dengan perubahan nilai pasar aset usaha bersih. Laba ekonomi
mengukur perubahan nilai pemegang saham. Oleh karena itu, laba ekonomi
berulang (recurring) yaitu merupakan rata - rata laba stabil yang ditaksir dapat
Oleh karena itu, laba permanen merupakan konsep penting bagi analisis
penilaian ekuitas maupun analisis kredit. Laba operasi (operating income) ialah
laba yang timbul dari kegiatan operasi perusahaan dimana pengukuran laba ini
harus telah mendapat kas atau komitmen andal untuk mendapat kas,
selesai.
sebagai berikut :
duaa cara: (1) harga pokok penjualan berjalan tidak tercermin pada
laporan laba rugi, misalnya jika digunakan metode persediaan FIFO; dan
(2) tidak diakuinya keuntungan dan kerugian aset teap yang belum di
realisasi.
transaksi.
Tiap dolar dari komponen permanen sama dengan 1/r dolar dari
nilai perusahaan, dimana r adalah biaya modal.
a. Jangka Waktu
Salah satu perbedaan mendasar antara accrual basis dan cash basis adalah waktu
b. Ketepatan
Cash basis kurang efektif apabila digunakan untuk jangka panjang. Penyebabnya
adalah karena dapat menerima dana dari penjualan dalam waktu yang cukup lama.
Dari segi bisnis, hal ini sangat merugikan dan tidak memiliki kontrol pada transaksi
non-tunai yang mungkin lebih kompleks. Sementara itu, accrual basis dinilai lebih
akurat dan dapat memberikan gambaran tentang posisi bisnis secara real-time.
c. Arus Kas
Accrual basis sulit mempresentasikan laporan kas dengan tepat karena banyak
perusahaan harus membuat laporan arus kas secara terpisah. Sementara cash basis
memberikan gambaran yang lebih akurat terhadap arus kas yang keluar dan masuk.
d. Penerapan Industri
Accrual basis umumnya digunakan oleh bisnis dengan tingkat perputaran produksi
yang cepat dan modal yang lebih besar seperti konstruksi dan manufaktur. Sementara
cash basis tidak cocok untuk bisnis dengan arus modal besar dan perputaran bisnis
yang cepat. Jenis laporan keuangan ini biasanya digunakan oleh usaha kecil atau usaha
e. Kemudahan Penggunaan
Pemeriksaan dan pencatatan laporan keuangan berbasis akrual cukup sulit karena
membutuhkan lebih banyak entri jurnal pada setiap transaksi yang terjadi.
Berbeda dengan cash basis yang lebih mudah karena tidak banyak membutuhkan
entri jurnal.
f. Analisis Tren
Karena metode accrual basis mencatat setiap transaksi, maka ada representasi yang
lebih akurat pada setiap transaksi yang terjadi. Oleh karenanya analisis untuk pola
Sementara itu, untuk metode cash basis yang hanya mencatat transaksi saat dana
berpindah tangan, ada kesenjangan atau celah waktu signifikan antara saat terjadinya
transaksi dengan pencatatannya. Hal itu menyebabkan analisis tren pada metode ini
sulit dilakukan.
barang atau jasa kepada pelanggan tetapi telah menerima pembayaran tunai.
diterima dalam liabilitas dan uang tunai dalam aset. Kemudian, setelah pelanggan
2. Pendapatan yang masih harus dibayar (accrued revenue) timbul ketika perusahaan
telah menjual barang atau layanan yang diberikan, tetapi belum menerima
perusahaan mengakui piutang usaha dalam aset dan pendapatan dalam laporan
membayar tunai, tetapi belum menerima barang atau jasa dari pemasok. Sebelum
menerima produk atau layanan, ia melaporkan beban dibayar di muka sebagai aset
laporan laba rugi. Pada saat yang sama, itu menghilangkan akun beban dibayar
dimuka.
4. Beban yang masih harus dibayar (accrued expense) timbul ketika perusahaan
menerima barang atau jasa sebelum membayar tunai. Akun beban yang masih
harus dibayar muncul dalam liabilitas, dan pada saat yang sama, perusahaan
mengakui beban dalam laporan laba rugi. Setelah membayar tunai, perusahaan
menghilangkan akun biaya yang masih harus dibayar. Dan, posisi kas perusahaan
Kesimpulan
Ada 2 alasan utama mengapa suatu biaya perlu diakrualkan:
Basis ini merupakan dasar pengakuan atas suatu transaksi atau peristiwa ketika
ia terjadi tanpa memperhatikan diterima atau dikeluarkannya kas atau setara kas yang
terkait. Dasar akuntansi ini membenarkan bagi pelaku pembukuan untuk mencatat
transaksi yang sebenar terjadi apabila memiliki kemungkinan atau kepastian akan
adanya peristiwa masuk atau keluarnya kas atau setara kas.
Konsep dasar basis akrual diterapkan dalam dua hal berikut ini:
1. Pengakuan Pendapatan
Hal ini diakui ketika perusahaan memiliki kewenangan untuk melakukan
penagihan atas kegiatan usahanya seperti penjualan jasa/ barang. Pengakuan pendapatan
ini tidak menunggu masa ketika kas/ bank betul-betul diterima sehingga akan mungkin
terjadinya piutang tak tertagih.
2. Pengakuan Beban
Hal ini diakui ketika perusahaan sudah memiliki kewajiban untuk membayar
meskipun perusahaan belum melakukan pembayaran sama sekalipun.
Kasus
Richard Sloan
University of Penncylvania
Abstrak
Makalah ini menyelidiki apakah harga saham mencerminkan informasi tentang laba
masa depan yang terkandung dalam komponen akrual dan arus kas dari laba saat ini. Sejauh
mana kinerja pendapatan saat ini bertahan di masa depan ditunjukkan bergantung pada
besaran relatif komponen kas dan akrual dari pendapatan saat ini. Namun, harga saham
ditemukan bertindak seolah-olah investor "memikat" pada pendapatan, gagal untuk
mencerminkan sepenuhnya informasi yang terkandung dalam komponen akrual dan arus kas
dari pendapatan saat ini sampai informasi tersebut berdampak pada pendapatan masa depan.
Perkenalan
Teks tentang analisis laporan keuangan sering menganjurkan pemeriksaan akrual dan
kas komponen aliran pendapatan saat ini untuk tujuan memprediksi pendapatan masa depan,
analisis jenis ini dapat digunakan untuk mendeteksi sekuritas yang salah harga. Makalah ini
mengkaji sifat informasi yang terkandung dalam komponen akrual dan arus kas pendapatan
dan sejauh mana informasi ini tercermin dalam harga saham. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kinerja laba yang disebabkan oleh komponen akrual laba menunjukkan persistensi
yang lebih rendah daripada kinerja laba yang disebabkan oleh komponen arus kas laba. Hasil
di atas menunjukkan bahwa harga saham bertindak seolah-olah investor "memikat" pada
cammings, gagal untuk membedakan sepenuhnya antara sifat yang berbeda dari komponen
akrual dan arus kas pendapatan Akibatnya, perusahaan dengan tingkat biaya akrual yang
relatif tinggi (rendah) negatif ( positif) pengembalian saham abnormal masa depan yang
terkonsentrasi di sekitar pengumuman carnings masa depan.
Makalah ini menambah semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa harga saham
mencerminkan ekspektasi naif tentang atribut penilaian fundamental seperti pendapatan.
Secara khusus, ini menambah bukti dalam Ou dan Penman (1989), yang menggunakan
model prediksi statistik mekanis untuk memprediksi perubahan pendapatan satu tahun ke
depan, dan di Bernard dan Thomas 1990), yang menggunakan sifat regresi otomatis dari
carnings triwulanan untuk memprediksi laba kuartalan di masa depan. Selain menguatkan
temuan studi ini dalam pengaturan yang berbeda, makalah ini memberikan kontribusi dalam
tiga hal utama. Pertama, alih-alih mengandalkan model yang termotivasi secara statistik
untuk memprediksi pendapatan masa depan, makalah ini menggunakan model yang
bergantung pada karakteristik proses akuntansi yang mendasari yang didokumentasikan
dalam teks tentang analisis laporan keuangan. Kedua, sementara Ou dan Penman (1989) dan
Bernard dan Thomas (1990) menggunakan model random walk untuk mewakili ekspektasi
investor yang naif, makalah ini menggunakan model yang kurang restriktif yang
mengasumsikan investor mungkin tidak sepenuhnya membedakan antara komponen
pendapatan yang berbeda. Terakhir, tidak seperti penelitian sebelumnya, makalah ini menilai
sejauh mana besarnya return saham yang dapat diprediksi konsisten dengan prediksi model
ekspektasi laba naif.
Makalah ini juga memiliki implikasi untuk penelitian sebelumnya menyelidiki isi
informasi diferensial dari arus kas dan komponen akrual pendapatan dengan memeriksa
tanggapan harga saham kontemporer (Wilson 1987. Bernard dan Stober 1989 Lev dan
Thiagarajan 1993). Sebagai contoh. Bernard dan Stober (1989) tidak menemukan bukti
bahwa harga saham merespon secara sistematis terhadap pelepasan informasi tentang arus
kas dan komponen akrual pendapatan dan menduga bahwa isi informasi dari dua komponen
pendapatan ini mungkin tidak berbeda secara sistematis. Namun, hasil dalam makalah ini
menunjukkan bahwa kandungan informasi dari komponen-komponen ini secara sistematis
berbeda sehingga harga saham tidak mencerminkan hal tersebut.
informasi sepenuhnya unist dampak pendapatan masa depan Sisa dari makalah yang
diselenggarakan sebagai berikut Bagian II mengembangkan hipotesis yang dapat diuji
mengenai hubungan antara komponen akrual dan arus kas carnings saat ini. Kedatangan
masa depan dan pengembalian saham di masa depan. Bagian III menjelaskan pembentukan
sampel dan ukuran variabel laki-laki Bagian IV menyajikan hasil empiris dan bagian V
menyimpulkan makalah.
Variabel kuangan yang menarik dalam penelitian ini adalah pendapatan, acrual dan kas
dari operasi. Defenisi pendapatan yang di gunakan adalah pendapatan setelah penyusutan,
defenisi ini dipilih karena mengecualikan pos-pos yang tidak berulang seperti pos-pos
luarbiasa, operasi yang di hentikan, pos-pos khusus dan pendapatan non operasional. Item
yang tidak berulang ini bermasalah karena compustat tidak memberikan informasi yang di
perlukan untuk menguraikannya menjadi komponen kas dan akrual yang mendasarinya.
Pengecualian item-item ini dari tes empiris karena itu memungkinkan penilaian yang jelas
tentang persistensi komponen kas dan akrual pendapatan dari operasi yang berkelanjuan.
Pentingnya menganalisis komponen akrual dan kas dari pendapatan saat ini dalam
penilaian pendapatan masa depan sering ditekankan dalam teks-teks tentang analisis laporan
keuangan. Sebagai contoh, Graham et al. (1962) menekankan pentingnya informasi dalam
pendapatan saat ini dan komponennya untuk memperkirakan kekuatan pendapatan masa
depan suatu perusahaan. Mereka merekomendasikan proses lima langkah untuk
menyesuaikan pendapatan saat ini untuk sampai pada kekuatan pendapatan. Langkah-
langkah ini menyesuaikan pendapatan saat ini untuk berbagai akrual operasi termasuk
cadangan sewenang-wenang, tingkat depresiasi (atau amortisasi) yang tidak biasa dan
metode penilaian persediaan yang berbeda. Alasan di bawah harga Saham Sloan-Do
Sepenuhnya Mencerminkan Informasi dalam Akrual dan Arus Kas CFO (arus kas dari
operasi), sebagai ukuran kinerja, kurang tunduk pada distorsi daripada angka laba bersih.
Hal ini terjadi karena sistem akrual, yang menghasilkan angka pendapatan. bergantung pada
akrual, penangguhan, alokasi dan penilaian, yang semuanya melibatkan tingkat subjektivitas
yang lebih tinggi daripada apa yang masuk dalam penentuan CFO. Itulah mengapa analis
lebih suka menghubungkan CFO dengan laba bersih yang dilaporkan sebagai pemeriksaan
kualitas pendapatan itu. Beberapa analis percaya bahwa semakin tinggi rasio CFO terhadap
laba bersih, semakin tinggi kualitas pendapatan tersebut. Dengan kata lain, perusahaan
dengan tingkat laba bersih yang tinggi dan arus kas yang rendah mungkin menggunakan
kriteria pengakuan pendapatan atau akrual beban yang dicurigai.
Alasan serupa digunakan oleh FASB (1980. para. 54) sebagai pembenaran untuk
penekanan yang lebih besar pada informasi arus kas dalam laporan keuangan perusahaan
Tema umum yang mendasari alasan ini adalah bahwa komponen akrual dan arus kas dari
pendapatan saat ini memiliki implikasi yang berbeda untuk penilaian pendapatan masa
depan. Sementara kedua komponen berkontribusi pada pendapatan saat ini, kinerja
pendapatan saat ini cenderung tidak bertahan jika terutama disebabkan oleh komponen
akrual pendapatan yang bertentangan dengan komponen arus kas. Misalnya, kinerja laba
tinggi yang dikaitkan dengan komponen arus kas laba lebih mungkin bertahan daripada
kinerja laba tinggi yang dikaitkan dengan komponen akrual laba Alasan ini membentuk
dasar untuk hipotesis pertama yang dapat diuji:
Hipotesis yang tersisa menyangkut sejauh mana harga saham mencerminkan sifat yang
berbeda dari komponen akrual dan arus kas pendapatan. Hubungan antara harga saham dan
carnings telah banyak diteliti. Mengikuti Ball dan Brown (1968), banyak penelitian telah
mendokumentasikan hubungan kontemporer yang positif antara pengembalian saham dan
laba, yang umumnya dikaitkan dengan kemampuan laba untuk meringkas nilai informasi
yang relevan. tion dalam meramalkan kinerja kedatangan masa depan (Ou dan Penman
1989, Bernard dan Thomas 1990. Tangan 1990, Maines dan Tangan 1996). Bukti ini menilai
kemungkinan bahwa hubungan yang terdokumentasi dengan baik antara cammings dan
pengembalian saham mungkin, sebagian, mencerminkan fiksasi investor yang naif pada
pendapatan yang dilaporkan daripada kemampuan peduli dalam meringkas informasi yang
relevan dengan nilai Dengan mengidentifikasi peran informasi dalam akrual dan arus kas
komponen pendapatan saat ini dalam peramalan camnings masa depan, penelitian ini
memberikan pengaturan alami yang menguatkan dan memperluas bukti sebelumnya
Pengujian yang berarti apakah harga saham sepenuhnya mencerminkan informasi yang
tersedia memerlukan spesifikasi model ekspektasi "naif" alternatif, yang dapat digunakan
untuk menguji nol efisiensi pasar. Model naif yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bahwa investor "memperhatikan" laba dan gagal membedakan antara komponen akrual dan
arus kas dari laba saat ini. Model ekspektasi pendapatan naif ini konsisten dengan hipotesis
fiksasi fungsional, yang telah menerima dukungan empiris dalam penelitian perilaku dan
eksperimental pasar modal (Hand 1990 Abdel-khalik dan Keller 1979: Bloomfield dan
Libby 1995). Model ini tidak seketat model random walk yang tersirat dalam Ou dan
Penman (1989) dan Bernard dan Thomas (1990 Ekspektasi laba diizinkan untuk
mencerminkan tingkat persistensi laba secara keseluruhan. tetapi dihipotesiskan tidak
mencerminkan derajat perbedaan persistensi yang dapat dikaitkan dengan komponen akrual
dan arus kas pendapatan. Hipotesis kedua adalah
H2(1): Ekspektasi pendapatan yang tertanam dalam harga saham gagal mencerminkan
sepenuhnya semakin tinggi persistensi laba yang disebabkan oleh komponen arus kas dari
laba dan persistensi laba yang lebih rendah yang disebabkan oleh komponen akrual laba
Hipotesis ini membuat prediksi tentang arah dan besarnya penyimpangan dalam ekspektasi
yang tertanam dalam harga saham dari hubungan yang sebenarnya. Dua perluasan hipotesis
ini memberikan bukti yang menguatkan sejauh mana perilaku harga saham menyimpang dari
model ekspektasi rasional. Ekstensi pertama mengembangkan strategi perdagangan untuk
mengeksploitasi ekspektasi pendapatan naif yang tertanam dalam harga saham, memberikan
wawasan tentang signifikansi ekonomi dari penyimpangan dari model ekspektasi rasional.
Jika investor secara naif terpaku pada pendapatan, maka mereka akan cenderung melakukan
overprice (underprice) saham yang komponen akrualnya relatif tinggi (rendah). Hal ini
terjadi karena persistensi kinerja laba yang lebih rendah yang disebabkan oleh komponen
akrual dari pendapatan tidak sepenuhnya diantisipasi. Mispricing akan dikoreksi ketika
carnings masa depan direalisasikan lebih rendah (lebih tinggi) dari yang diharapkan,
menghasilkan return saham abnormal negatif (positif) yang dapat diprediksi. Strategi
sederhana yang mengeksploitasi ini.
H2(1): Strategi perdagangan yang mengambil posisi panjang dalam saham perusahaan
yang melaporkan tingkat akrual yang relatif rendah dan posisi pendek dalam saham
perusahaan yang melaporkan tingkat akrual yang relatif tinggi menghasilkan pengembalian
saham abnormal yang positif.
Perpanjangan hipotesis harga saham di atas menyangkut tanda dan besarnya abnormal
return saham yang dihasilkan dari fiksasi naif pada laba. Perpanjangan kedua dari hipotesis
harga saham berkaitan dengan waktu pengembalian saham abnormal yang dihasilkan dari
fiksasi naif pada pendapatan. Jika pengembalian saham abnormal mewakili respons yang
tertunda terhadap perubahan yang dapat diprediksi di carnings masa depan, maka mereka
harus terkonsentrasi di sekitar peristiwa informasi yang mengungkapkan perubahan
pendapatan yang dapat diprediksi, seperti pengumuman camnings di masa depan. Dengan
demikian, perpanjangan kedua dari model ekspektasi naif adalah bahwa pengembalian
saham yang dapat diprediksi akan dikelompokkan di sekitar pengumuman kedatangan di
masa depan.
11200: Pengembalian saham abnormal yang diprediksi pada H200) dikelompokkan di
sekitar pendapatan masa depan tanggal pengumuman
Bemand dan Thomas (1990) melakukan tes serupa dalam pemeriksaan mereka
terhadap post-carnings penyimpangan pengumuman. Konsisten dengan model ekspektasi
naise mereka, mereka menemukan bahwa hampir 40 persen penyimpangan berkerumun di
sekitar pengumuman pendapatan masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan, (Jakarta : IAI), 2007
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2019/PMK.03/2013 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Pusat.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2013/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan
Pelaporan Pemerintah Pusat.
Peraturan MenteriKeuanganNomor 2015/PMK.05/2013 tentang Jurnal Akuntansi
Pemerintah pada Pemerintah Pusat
Wiwin Yadiati Ilham Wahyudi, Pengantar Akuntansi,Edisi I.Cetakan I (Jakarta : Kencana)
2006
Conceptual Framework for Financial Reporting was issued by the International Accounting
Standards Board in September 2010. It was revised in March 2018.
Sloan,R,G.Do Stock Prices Fully Reflect Information in Accruals And Cash Flows About
Future Earnings?. Accounting Review July 1996,P.289-316.