Anda di halaman 1dari 12

Nama : Febrian Eka Putri

NPM : C1C020044
Kelas : 5B S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintahan
Dosen Pengampu : Bapak Dr. Fadli, SE,M.SiAk.,CA,CRP

UTS Akuntansi Pemerintahan

1. Apa pengertian akuntansi pemerintahan menurut saudara dan jelaskan siklus akuntansi
pemerintah.

Jawab :

- Akuntansi pemerintahan merupakan proses akuntansi yang dikhususkan dalam


pencatan dan pelaaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintahan,
dimana akuntansi pemerintahan bertujuan menyediakan laporan akuntansi terkait
aspek kepengurusan dari administrasi keuangan negara, selain itu akuntansi
pemerintahan juga meliputi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara
termasuk kesesuaiannya dengan undang-undang yang berlaku.
Akuntansi pemerintahan juga dapat dikatakan sebagai bidang auntansi yang berkaitan
dengan lembaga-lembaga yang tidak bertujuan mencari laba (non-profit) seperti
lembaga pemerintahan.
- Siklus akuntansi pemerintahan
Siklus akuntansi pemrintahan sama halnya dengan siklus akuntansi pada
umumnya, namun yang membedakan adalah laporan keuangannya. Dimana laporan
keuangan oleh akuntansi pemerintahan meliputi:
a. Laporan Realisasi Anggaran
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
c. Neraca
d. Laporan Operasional
e. Laporan Arus Kas
f. Laporan Perubahan Ekuitas
g. Catatan Atas Laporan Keungan.

Sikuls akuntansi pemerintahan dimulai dari menganalisa transaksi, dimana


akuntan akan memeriksa dan menganalisis transaksi yang dilakukan sebuah entitas
publik pada satu periode tertentu yang dapat mempengaruhi posisi keuangan entitas.
Tujuan dari analisis transaksi adalah untuk mengidentifikasikan jenis-jenis akun yang
terkait, dan kemudian untuk menentukan apakah dibutuhkan debit atau kredit pada
akun tersebut. Setelah menlakukan analisis, tahap selanjutnya yaitu melakukan
pencatatan di jurnal, transaksi yang dilakukan oleh entitas publik atau pemerintahan
pada awalnya dicatat pada jurnal atau biasa disebut buku pencatatan awal yang
memiliki kolom tanggal, nama akun, dan uraian serta referensi dan kolom debit credit.
Jurnal sendiri terdiri dari 3 jenis yaitu jurnal LO dan neraca, jurnal anggaran, dan
jurnal LRA.

Tahap ketiga dalam siklus akuntansi pemrintahan adalah pengklasifikasian ke


dalam buku besar. Proses klasifikasi transaksi dari jurnal ke buku besar dikenal
dengan istilah Posting. Buku besar adalah kumpulan catatan transaksi per akun. Setiap
akun memiliki satu buku besarnya masing-masing sehingga jumlah buku besar yang
dimiliki sebuah entitas sama banyaknya dengan jumlah akun yang dimilikinya. Buku
besar dibuat dalam sebuah format tertentu dan dengan aturan tertentu yang telah
disepakati. Setiap buku besar akan memuat informasi SKPD, nama rekening, kode
rekening, pagu APBD dan Pagu perubahan APBD sebagai kontrol.

Tahap keempat yaitu melakukan ikhtisar ke neraca saldo, neraca saldo


merupakan ikhtisar buku besar. PPK-SKPD dan PPK-PPKD (dalam fungsi sebagai
SKPD) melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadi neraca saldo. Angka-
angka saldo dari semua akun buku besar dipindahkan ke kolom neraca saldo dalam
worksheet, sesuai dengan posisi debit atau kredit dalam saldo di buku besar masing-
masing. Neraca saldo merupakan sebuah daftar yang memuat nama setiap buku besar
(kode rekening) dan saldonya pada tanggal tertentu.

Tahap kelima yaitu membuat laporan keuangan berupa :

a. Laporan Realisasi Anggaran


b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL)
c. Neraca
d. Laporan Operasional
e. Laporan Arus Kas
f. Laporan Perubahan Ekuitas
g. Catatan Atas Laporan Keungan.

Dimana entitas publik atau pemerintahan biasanya membutuhkan buku pembantu


yang berisi data-data pendukung untuk laporan keuangan yang disediakan oleh entitas
publik.

2. Dalam akuntansi dikenal dua macam basis akuntansi, yaitu: basis kas dan basis akrual.
Coba saudara jelaskan kelemahan dan kelebihan kedua basis tersebut. Kenapa akuntansi
pemerintah harus menggunakan basis akrual, Jelaskan pendapat saudara.
Jawab :

a. Basis Kas merupakan salah satu basis akuntansi yang akan melaukan pencatatan atas
suatu transaksi apabila ada kas masuk atau keluar dan terfokus pada pengukuran kas.
Kelebihan : Pada basis kas, pendapatan diakui pada saat diterimanya kas, sehingga
dapat mencerminkan posisi yang sebenarnya. Laporan keuangan yang disajikan
memperlihatkan posisi keuangan yang ada pada saat laporan tersebut terjadi. Jadi
informasi yang diberikan oleh basis kas ini lebih mencerminkan kas dan posisi kas
sebenarnya suatu entitas.
Kelemahan: Karena basis kas ini terfokus pada pada kas mengakibatkan pada neraca
hanya akan dilaporkan akun kas, sehingga ekuitas dana yang ada di pasiva hanya
menggambarkan keadaan kas tidak dengan aset maupun liabilitas lain sehingga
menyebabkan minimnya informasi dalam laporan keuangan dan sulit dalam
pengambilan keputusan.

b. Basis Akrual merupakan basis akuntansi yang mengakui transaksi pada saat terjadi
dan mempunyai fokus pengukuran pada sumber daya yang dimiliki.
Kelebihan : Basis akrual akan melaporkan semua kekayaan, utang dan ekuitas dana
yang dimiliki baik yang bersifat lacar maupun tidak lancar. Basis Akrual akan
menjelaskan seluruh pengeluara dan biaya-biaya yang diakui dan dibukukan pada
suatu periode tertentu berdasarkan pembayaran tunai serta pengeluaran /penerimaan
tidak tunai yang jatuh tempo pada periode tersebut dan pendapatan yang diakui pada
saat penerimaan oleh entitas. Basis akrual akan lebih meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi dalam kegiatan atau aktivitas keuangan entitas sehingga memberikan
informasi yang lengkap dalam pengambilan keputusan .
Kelemahan : Adanya resiko pendapatan tak tertagih dimana entitas tidak bisa
menentukan waktu kapan pendapan bisa diterima yang dapat mengakibatkan
penurunan ekuitas akibat dari penyusutan dan amortisasi, karena pencatatan pada
basis akrual dilakukan pada saat transaksi meskipun kas belum masuk, sehingga
beresiko mengurangi pendapatan karna piutang tak tertagih.

3. Saat menyusun laporan keuangan Akuntan dihadapkan pada tiga hal yang
menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi dan laporan keuangan, yaitu: (a)
Materialitas; (b) Pertimbangan biaya dan manfaat; (c) Keseimbangan antar
karakteristik kualitatif. Coba saudara jelaskan pemahaman saudara dari ke tiga
kendala diatas. Dalan Keseimbangan antar karakteristik kualitatif antara relevansi
dengan keterandalan harus adanya keseimbangan. Menurut pendapat saudara bisakah
keseimbangan tersebut tercapai. Beri penjelasan saudara.
Jawab :
Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan :
1. Materialitas; informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat suatu informasi dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang mana keputusan tersebut
berdasarkan laporan keuangan yang disediakan oleh entitas. Walaupun pada
dasarnya atau idealnya laporan keuangan pemerintah hanya diharuskan memuat
informasi yang memenuhi kriteria materialitas.
2. Pertimbangan biaya dan manfaat; manfaat yang dihasilkan informasi harusnya
melebihi biaya penyusunannya, sehingga laporan keuangan pemeritah tidak
semestinya menyajikan segala informasi kyang manfaatnya lebih kecil dibanding
dengan biaya penyusunannya.
3. Keseimbangan antarakarakteristik kualitatif; keseimbangan antara karakteristik
kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan yang terpat diantara
berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi oleh laporan keuangan
pemerintahan. Kepentingan relatif antarkarakteristik dalam berbagai kasus
berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan. Penentuan tingkat kepentingan
antara dua karakteristik kualitatif tersebut merupakan msalah pertimbangan
profesional.

Dalam Keseimbangan antar karakteristik kualitatif antara relevansi dengan


keterandalan harus adanya keseimbangan. Menurut pendapat saya keseimbangan
antara relevansi dengan keterandalan sulit untuk dicapai, hal ini dikarenakan
ketika suatu entitas ingin menyediakan laporan keuangan yang relevan maka
mereka harus menyediakan laporan tersebut tepat waktu sehingga kekurangan
waktu untuk menilik dan meneliti lagi apakah laporan yang disajikan ataupun
transaksi yang dilakukan berupa fakta secara jujur karena dalam mencapai
relevansi laporan kauangan maka suatu entitas harus dapat menyediakan laporan
keungannya diwaktu yang tepat dan cukup singkat jika harus meneliti secara
detail kembali transaksi yang dilakukan.
Namun, jika entitas menyajika laporan keuangan yang andal maka butuh waktu
yang cukup lama aga entitas tersebut mempublis laporan keuangannya karena
butuh waktu untuk menelisik dan meneliti lagi transaksi dan informasi tersebut
memang benar dan fakta adanya sehingga ketika laporan keuangannya dipusblish
sudah tidak pada waktunya lagi.
Olehkarena itu, menurut saya keseimbangan antara relevansi dan keterandalan
sulit untuk tercapai.

4. Sebutkan perbedaan apa saja yang terdapat antara PP No 24 tahun 2005 dengan
PP No 71 tahun 2010! a) dalam hal unsur-unsur laporan keuangan, b) basis
akuntansi yang digunakan!.
Jawab :
PP No 24 tahun 2005 PP No 71 tahun 2010
Unsur-unsur laporan Laporan Keuangan Pokok: Laporan Keuangan Pokok
keuangan 1. Laporan Realisasi 1. Laporan Realisasi
Anggara Anggaran
- Pendapatan - Pendapatan-LRA
- Belanja - Belanja
- Transfer
- Transfer
- Pembiayaan
2. Neraca - Pembiayaan
Aset 2. Laporan Perubahan
Kewajiban Saldo Anggaran
Ekuitas Dana Lebih (SAL)
(Ekuitas dana 3. Neraca
lancar, investasi dan - Aset
dana cadangan) - Kewajiban
(Par 57-77) - Ekuitas (Par 60-
3. Laporan Arus Kas 83)
- Penerimaan Kas 4. Laporan Arus Kas
- Pengeluaran Kas - Penerimaan Kas
4. Catatan atas
- Pengeluaran Kas
Laporan Keuangan
(Par 25) 5. Laporan Operasional
Laporan yang Bersifat
- Pendapatan-LO
optional:
1. Laporan Kinerja - Beban
Keuangan (LKK) - Transfer
Laporan realisasi - Pos Luar Biasa
pendapatan (basis
akrual) & belanja 6. Laporan Perubahan
(basis akrual) Ekuitas
2. Laporan Perubahan Kenaikan dan
Ekuitas (LPE) (par penurunan ekuitas tahun
26) pelaporan dibandingkan
Kenaikan dan
tahun sebelumnya
penurunan ekuitas
tahun pelaporan7. 7. Catatan atas Laporan
dibandingkan tahun Keuangan
sebelumnya
Basis Akuntansi yang Basis kas untuk pengakuan Basis akrual untuk
digunakan pendapatan, belanja dan pengakuan pendapatan-LO,
pembiayaan dalam LRA beban, aset, kewajiban, dan
Basis akrual untuk ekuitas (Par 42) Dalam hal
pengakuan aset, kewajiban, anggaran disusun dan
dan ekuitas dalam Neraca dilaksanakan berdasar basis
(Par 39) kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas.
Bilamana anggaran disusun
dan dilaksanakan
berdasarkan basis akrual,
maka LRA disusun
berdasarkan basis akrual.
(Par 44)

5. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap penyiapan Standar Akuntansi Pemerintah di


Indonesia sampai dengan diterapkannya SAP berbasis Akrual.
Jawab :
Proses penyiapan SAP Berbasis Akrual dilakukan melalui prosedur yang meliputi
tahap-tahap kegiatan (due process) yang dilakukan dalam penyusunan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) oleh KSAP. Due process meliputi tahapan-
tahapan sebagai berikut:
1. Identifikasi Topik untuk
Dikembangkan Menjadi Standar Tahap ini merupakan proses pengidentifikasian
topik-topik akuntansi dan pelaporan keuangan yang memerlukan pengaturan
dalam bentuk pernyataan standar akuntansi pemerintahan.
2. Pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) di dalam KSAP
KSAP dapat membentuk pokja yang bertugas membahas topik-topik yang telah
disetujui. Keanggotaan Pokja ini berasal dari berbagai instansi yang kompeten di
bidangnya. C
3. Riset Terbatas oleh Kelompok Kerja
Untuk pembahasan suatu topik, Pokja melakukan riset terbatas terhadap literatur-
literatur, standar akuntansi yang berlaku di berbagai negara, praktik-praktik
akuntansi yang sehat (best practices), peraturan-peraturan dan sumber-sumber
lainnya yang berkaitan dengan topik yang akan dibahas.
4. Penulisan Draf SAP oleh Kelompok Kerja
Berdasarkan hasil riset terbatas dan acuan lainnya, Pokja menyusun draf SAP.
Draf yang telah selesai disusun selanjutnya dibahas oleh Pokja.
5. Pembahasan Draf oleh Komite Kerja
Draf yang telah disusun oleh pokja dibahas oleh anggota Komite Kerja.
Pembahasan diutamakan pada substansi dan implikasi penerapan standar. Dengan
pendekatan ini diharapkan draf tersebut menjadi standar akuntansi yang
berkualitas. Pembahasan ini tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan-
perubahan dari draf awal yang diusulkan oleh Pokja. Pada tahap ini, Komite Kerja
juga melakukan diskusi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk
menyamakan persepsi.
6. Pengambilan Keputusan Draf untuk Dipublikasikan
Komite Kerja berkonsultasi dengan Komite Konsultatif untuk pengambilan
keputusan peluncuran draf publikasian SAP.
7. Peluncuran Draf SAP (Exposure Draft)
KSAP melakukan peluncuran draf SAP dengan mengirimkan draf SAP kepada
stakeholders, antara lain masyarakat, legislatif, lembaga pemeriksa, dan instansi
terkait lainnya untuk memperoleh tanggapan.
8. Dengar Pendapat Publik Terbatas (Limited Public Hearing) dan Dengar Pendapat
Publik (Public Hearings)
Dengar pendapat dilakukan dua tahap yaitu dengar pendapat publik terbatas dan
dengar pendapat publik. Dengar pendapat publik terbatas dilakukan dengan
mengundang pihak-pihak dari kalangan akademisi, praktisi, pemerhati akuntansi
pemerintahan, dan masyarakat yang berkepentingan terhadap SAP untuk
memperoleh tanggapan dan masukan dalam rangka penyempurnaan draf
publikasian. Dengar pendapat publik merupakan proses dengar pendapat dengan
masyarakat yang berkepentingan terhadap SAP. Tahapan ini dimaksudkan untuk
meminta tanggapan masyarakat terhadap draf SAP.
9. Pembahasan Tanggapan dan Masukan terhadap Draf SAP
KSAP melakukan pembahasan atas tanggapan/masukan yang diperoleh dari
dengar pendapat terbatas, dengar pendapat publik dan masukan lainnya dari
berbagai pihak untuk menyempurnakan draf SAP.
10. Finalisasi Standar
Dalam rangka finalisasi draf SAP, KSAP memperhatikan pertimbangan dari BPK.
Disamping itu, tahap ini merupakan tahap akhir penyempurnaan substansi,
konsistensi, koherensi maupun bahasa. Finalisasi setiap PSAP ditandai dengan
penandatanganan draf PSAP oleh seluruh anggota KSAP.

6. Dalam pemilihan kepala daerah, calon kepala daerah akan memaparkan visi dan misi.
Apa hubungan visi dan misi kepala daerah tersebut dengan proses anggaran
dipemerintah daerah.
Jawab :
Visi, misi, strategi, tujuan , kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan lainnya
pada umumnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Visi misi oleh calon kepala
daerah ini akan mempengaruhi proses anggaran pemerintahan daerah yang mana visi
misi ini jika direalisasikan akan mempengaruhi keuangan daerah sehingga lebih lanjut
akan mempengaruhi proses angaran didaerah.
Dengan adanya otonomi daerah, maka kepala daerah akan lebih leluasa dalam
mengelola perekonomian daerahnya dalam hal penganggaran dan pengalokasian.
Selain itu salah satu fungsi anggaran yaitu sebagai alat politik, dimana anggaran akan
dialkoasikan terlebih dahulu kepada prioritas dan kebutuhan keuangan, dengan
adanya visi misi dari calon kepala daeerah kita dapat melihat program dan kegiatan
apa yang harus diprioritaskan sehingga akan mempengaruhi anggrana yang akan
disusun didaerah tersebut. Sebagai alat politik, anggaran dapat dikatakan sebagai
komitmen pengelola dalam melaksanakan program-progra yang telah dijanjikan.
Dengan adanya angaran maka program-program yang dijanjikan oleh kepala daerah
dapat dilihat apakah sudah direalisasikan atau belum.
Terkait dengan upaya mewujudkan visi-misi, menurut UU No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, visi-misi kepala daerah terpilih
dijabarkan di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD). Dokumen tersebut berfungsi untuk menurunkan visi-misi kepala daerah
menjadi pedoman penyusunan perencanaan pembangunan tahunan pemerintah daerah
sehingga kepala daerah tersebut dapat mewujudkan janji-janji kampanyenya.
RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
RPJMD memuat strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah serta
kebijakan/program umum daerah. Dimana dengan adanya Rencanan Pembangunan
Jangka Menegah dan jangka panjang oleh pemerintah daerah yang tersirat pada visi
dan misinya maka akan ada pengalokasian dana pada visi dn misi tersebut sehingga
akan mempengaruhi anggaran yang disusun.

7. Coba saudara jelaskan pendekatan penyusunan anggaran pemerintah di indonesia.


Serta jelaskan struktur APBD.
Jawab :
Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (UU 17 /
2003) , penyusunan anggaran oleh K/L mengacu kepada 3 (tiga) pilar yaitu (1)
penganggaran terpadu, (2) PBK, sistem penganggaran, yaitu dan (3) KPJM.
1. Pendekatan Penganggaran Terpadu
Penyusunan anggaran terpadu dilakukan dengan mengintegrasikan seluruh proses
perencanaan dan penganggaran di lingkungan K/L untuk menghasilkan dokumen
RKA-K/L dengan klasifikasi anggaran menurut organisasi, fungsi, dan j enis
belanja (ekonomi) . Integrasi atau keterpaduan proses perencanaan dan
penganggaran dimaksudkan agar tidak terjadi duplikasi dalam penyediaan dana
untuk K/L baik yang bersifat investasi maupun untuk keperluan biaya operasional.
Penganggaran terpadu tersebut diterapkan pada ketiga klasifikasi anggaran, yaitu
klasifikasi organisasi, klasifikasi fungsi, dan klasifikasi jenis belanja (ekonomi) .
2. Pendekatan Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)
Pendekatan Berbasis Kinerja merupakan suatu pendekatan penganggaran yang
memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dan Kinerja yang diharapkan, serta
memperhatikan efisiensi dalam pencapaian Kinerja tersebut. Yang dimaksud
Kinerja adalah prestasi kerja yang berupa keluaran (output) dan/ atau hasil, dari
kegiatan yang dilakukan oleh K/L, unit eselon I, dan eselon II / satker dengan
kuantitas dan kualitas yang terukur.
3. Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)
Pendekatan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah adalah pendekatan
penyusunan anggaran berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan
yang menimbulkan implikasi anggaran dalam jangka waktu lebih dari 1 (satu)
tahun anggaran. Sesuai dengan amanat UU 17/ 2003, dalam penerapan KPJM,
K/L menyusun Prakiraan Maju dalam periode 3 (tiga) tahun ke depan, dan hal
tersebut merupakan keharusan yang dilakukan setiap tahun, bersamaan dengan
penyampaian RKA-K/L.

Struktur ABPD
Secara garis besar, struktur APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah,
dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah adalah semua penerimaan uang
melalui rekenng kas umum daerah yang menambah ekuitas dana dan merupakan
hak suatu daerah dalam satu tahun satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah. Pendapatan daerah ini terdiri dari :
a. Pendapatan asli daerah (PAD) mencakup pajak daerah, retribusi daerah, hasil
penglolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lainnya yang merupakan
pendapatan asli daerah yang sah.
b. Dana perimbangan mencakup Dana Bagi Hasil (Pajak dan Sumber Daya
Alam), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
c. Lain-lainnya pendapat daerah yang sah mencakup hibah, dana darurat, dll.

Pengeluaran /Belanja daerah merupakan pengeluaran dari rekening kas umu


daerah yang mengurangi ekuitas dana yang merupakan kewajiban daerah dalam
satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali. Belanja
daerah tergi menjadi dua, yaitu :

a. Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait


secara langsung dengan program dan kegiatan.
b. Belanja langsung, merupkan belanja yang diangggarkan terkait secara
langsung dngan program dan kegiatan.

Pada struktur APBD dapat dilihat bahwadalam satu tahun anggaran akan ada
pendapatan dan belanja daerah dimana anggaran ini harus digunakan seefisien
mungkin agar pemerintahan daerah tidak mengalami defisit dikarenakan
banyaknya pengeluaran lebih besar daripada pemasukan atau pendapatan

8. Apa fungsi KUA dan PPAS dalam penyusunan anggaran di pemerintah daerah, dan
apa dasar penyusunan KUA.
Jawab :
- KUA merupakan singkatan dari Kebijakan umum APBD, dimana KUA merupakan
dokumen yang berisikan kebijakan-kebijakan secara umum terkait dengan
penyusununan APBD, sehingga dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
daerah, pemerintah daerah harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang berlaku.
Fungsi KUA dalam penyusunan anggaran pemerintah daerah adalah sebagai
pedoman penyusunan anggaran agar anggaran yang disusun sesuai dengan aturan dan
kebijakan yang berlaku. Dimana KUA ini terdiri dari dua komponen yaitu terget
pencapaian kinerja dan proyekksi pendapatan daerah.
- PPAS merupakan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, merupakam dokumen
yang berisi seluruh program kerja yang akan dijalankan tiap urusan pada tahun
anggaran, dimana program tersebut diberi prioritas sesuai dengan visi, misi dan
strategi pemerintahan daerah.
Fungsi PPAS dalam penyusunan anggaran adalah merupakan patokan pemerintahan
daerah menetukan besaran anggaran yang harus disusun dan bisa menentukan
anggaran terhadapa prograam-program yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran
serta dapat mengetahui prioritas anggaran.

Dasar penyusunan KUA adalah RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang
ditetapkan oleh Mendagri melalui SE Mendagri. Kebijakan Umum APBD (KUA)
didasarkan pada Rencana Kerja Pemeerintahan Daerah (RKPD) dan pedoman
penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Mendagri melalui SE Mendagri, dimana
proses penyusunan KUA diawali dengan pembuatan rancangan awal KUA oleh Tim
Aggaran Pemerintahan Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh sekretaris daerah.

9. Jelaskan Keterkaitan RPJMN dengan RPJMD. Apakah RPJMN harus Sama dengan
RPJMD, jelaskan pendapat saudara.
Jawab:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan dokumen
perencanaan pembangunan yang disusun untuk jangka waktu lima tahun dan
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden terpilih dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional selama 20
tahunan. Penjabaran dari visi, misi dan program Presiden ini penyusunannya
berpedoman pada RPJPN, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan
umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga,
kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang
mencangkup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan
fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
yang bersifat indikatif.
RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) merupakan dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama 5 ( lima )
tahunan yang berisi penjabaran dari visi , misi , dan program kepala daerah dengan
berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional ( Pasal 1 Angka
4 UU Nomor 17 Tahun 2007 Tentang ” Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025”). RPJMD menekankan tentang pentingnya
menterjemahkan secara arif tentang visi , misi , dan agenda Kepala Daerah terpilih
dalam tujuan , sasaran , strategi dan kebijakan pembangunan yang merespon
kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk
mengukur keberhasilan pembangunan daerah dalam 5 tahun ke depan.

Keterkaitan antara RPJMN dan RPJMD

Menurut Undang-undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan


Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang No.23 Tahun 2-14 tentang
Pemerintahan Daerah yang merupakan landasan hukum yang menjadi dasar untuk
penyusunan perencanaan pembangunan pusat dan daerah. Undang-undang No. 25
Tahun 2004 tentang SPPN Bab II pasal 2 menjelaskan mengenai tujuan SPPN adala
untuk menjamin terciptanya integrase, sinkronisasi, dan sinergi baik antar daerah,
antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
Ditegaskan kemudian pada pasal 5 yang berbunyi bahwa RPJMD harus
memperhatikan RPJP Daerah dan RPJMN.
Sedangkan Undang-undang no.23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Pada bagian Kedua mengenai Perencanaan Pembangunan Daerah di Pasal 263
menyatakan bahwa Penyusunan RPJMD harus berpedoman pada RPJPD dan RPJMN.
Disusul pasal 264 menyatakan tentang RPJMD dapat disesuaikan dengan terhadap
kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Selanjutnya pasal 269 dan pasal 271
berbunyi tentang proses evaluasi RPJMD Provinsi dan RPJMD Kabupaten/Kota yang
dapat dilakukan uji kesesuaian dengan RPJMN atau RPJMD Provinsi untuk
Kabupaten.
Dari penjelasan terkait RPJMN dan RPJMD serta daras hukum yang
melandasi keduanya dapat disimpulkan bahwa RPJMN dan RPJMD adalah dua hal
yang saling berhubungan dan harus sinkron satau sama lain dimana RPJMN dan
RPJMD merupakan rancangan pembangunan jangka menengah yang berisi
penjabaran visi dan misi serta strategi pemerintah dalam 5 tahun kedepan. Namun
RPJMD merupakan rencangan pembangunan jangka menegah daerah sedangkan
RPJMN itu nasional sehingga dapat kita simpulkan bahwa RPJMD merupakan bagian
dari RPJMD.
RPJMN tidak harus sama secara keseluruhan dengan RPJMD, namun RPJMD
harus sinkrosn dan selaras dngan RPJMN. Jadi ramcangan pembangunan jangka
menengah daerah harus selarasa dengan rancangan pembengunan jangka menengah
nasional.

Anda mungkin juga menyukai