NPM : C1C020044
Kelas : 5B S1 Akuntansi
Mata Kuliah : Akuntansi Pemerintahan
Dosen Pengampu : Bapak Dr. Fadli, SE,M.SiAk.,CA,CRP
1. Apa pengertian akuntansi pemerintahan menurut saudara dan jelaskan siklus akuntansi
pemerintah.
Jawab :
2. Dalam akuntansi dikenal dua macam basis akuntansi, yaitu: basis kas dan basis akrual.
Coba saudara jelaskan kelemahan dan kelebihan kedua basis tersebut. Kenapa akuntansi
pemerintah harus menggunakan basis akrual, Jelaskan pendapat saudara.
Jawab :
a. Basis Kas merupakan salah satu basis akuntansi yang akan melaukan pencatatan atas
suatu transaksi apabila ada kas masuk atau keluar dan terfokus pada pengukuran kas.
Kelebihan : Pada basis kas, pendapatan diakui pada saat diterimanya kas, sehingga
dapat mencerminkan posisi yang sebenarnya. Laporan keuangan yang disajikan
memperlihatkan posisi keuangan yang ada pada saat laporan tersebut terjadi. Jadi
informasi yang diberikan oleh basis kas ini lebih mencerminkan kas dan posisi kas
sebenarnya suatu entitas.
Kelemahan: Karena basis kas ini terfokus pada pada kas mengakibatkan pada neraca
hanya akan dilaporkan akun kas, sehingga ekuitas dana yang ada di pasiva hanya
menggambarkan keadaan kas tidak dengan aset maupun liabilitas lain sehingga
menyebabkan minimnya informasi dalam laporan keuangan dan sulit dalam
pengambilan keputusan.
b. Basis Akrual merupakan basis akuntansi yang mengakui transaksi pada saat terjadi
dan mempunyai fokus pengukuran pada sumber daya yang dimiliki.
Kelebihan : Basis akrual akan melaporkan semua kekayaan, utang dan ekuitas dana
yang dimiliki baik yang bersifat lacar maupun tidak lancar. Basis Akrual akan
menjelaskan seluruh pengeluara dan biaya-biaya yang diakui dan dibukukan pada
suatu periode tertentu berdasarkan pembayaran tunai serta pengeluaran /penerimaan
tidak tunai yang jatuh tempo pada periode tersebut dan pendapatan yang diakui pada
saat penerimaan oleh entitas. Basis akrual akan lebih meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi dalam kegiatan atau aktivitas keuangan entitas sehingga memberikan
informasi yang lengkap dalam pengambilan keputusan .
Kelemahan : Adanya resiko pendapatan tak tertagih dimana entitas tidak bisa
menentukan waktu kapan pendapan bisa diterima yang dapat mengakibatkan
penurunan ekuitas akibat dari penyusutan dan amortisasi, karena pencatatan pada
basis akrual dilakukan pada saat transaksi meskipun kas belum masuk, sehingga
beresiko mengurangi pendapatan karna piutang tak tertagih.
3. Saat menyusun laporan keuangan Akuntan dihadapkan pada tiga hal yang
menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi dan laporan keuangan, yaitu: (a)
Materialitas; (b) Pertimbangan biaya dan manfaat; (c) Keseimbangan antar
karakteristik kualitatif. Coba saudara jelaskan pemahaman saudara dari ke tiga
kendala diatas. Dalan Keseimbangan antar karakteristik kualitatif antara relevansi
dengan keterandalan harus adanya keseimbangan. Menurut pendapat saudara bisakah
keseimbangan tersebut tercapai. Beri penjelasan saudara.
Jawab :
Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan :
1. Materialitas; informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat suatu informasi dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang mana keputusan tersebut
berdasarkan laporan keuangan yang disediakan oleh entitas. Walaupun pada
dasarnya atau idealnya laporan keuangan pemerintah hanya diharuskan memuat
informasi yang memenuhi kriteria materialitas.
2. Pertimbangan biaya dan manfaat; manfaat yang dihasilkan informasi harusnya
melebihi biaya penyusunannya, sehingga laporan keuangan pemeritah tidak
semestinya menyajikan segala informasi kyang manfaatnya lebih kecil dibanding
dengan biaya penyusunannya.
3. Keseimbangan antarakarakteristik kualitatif; keseimbangan antara karakteristik
kualitatif diperlukan untuk mencapai suatu keseimbangan yang terpat diantara
berbagai tujuan normatif yang diharapkan dipenuhi oleh laporan keuangan
pemerintahan. Kepentingan relatif antarkarakteristik dalam berbagai kasus
berbeda, terutama antara relevansi dan keandalan. Penentuan tingkat kepentingan
antara dua karakteristik kualitatif tersebut merupakan msalah pertimbangan
profesional.
4. Sebutkan perbedaan apa saja yang terdapat antara PP No 24 tahun 2005 dengan
PP No 71 tahun 2010! a) dalam hal unsur-unsur laporan keuangan, b) basis
akuntansi yang digunakan!.
Jawab :
PP No 24 tahun 2005 PP No 71 tahun 2010
Unsur-unsur laporan Laporan Keuangan Pokok: Laporan Keuangan Pokok
keuangan 1. Laporan Realisasi 1. Laporan Realisasi
Anggara Anggaran
- Pendapatan - Pendapatan-LRA
- Belanja - Belanja
- Transfer
- Transfer
- Pembiayaan
2. Neraca - Pembiayaan
Aset 2. Laporan Perubahan
Kewajiban Saldo Anggaran
Ekuitas Dana Lebih (SAL)
(Ekuitas dana 3. Neraca
lancar, investasi dan - Aset
dana cadangan) - Kewajiban
(Par 57-77) - Ekuitas (Par 60-
3. Laporan Arus Kas 83)
- Penerimaan Kas 4. Laporan Arus Kas
- Pengeluaran Kas - Penerimaan Kas
4. Catatan atas
- Pengeluaran Kas
Laporan Keuangan
(Par 25) 5. Laporan Operasional
Laporan yang Bersifat
- Pendapatan-LO
optional:
1. Laporan Kinerja - Beban
Keuangan (LKK) - Transfer
Laporan realisasi - Pos Luar Biasa
pendapatan (basis
akrual) & belanja 6. Laporan Perubahan
(basis akrual) Ekuitas
2. Laporan Perubahan Kenaikan dan
Ekuitas (LPE) (par penurunan ekuitas tahun
26) pelaporan dibandingkan
Kenaikan dan
tahun sebelumnya
penurunan ekuitas
tahun pelaporan7. 7. Catatan atas Laporan
dibandingkan tahun Keuangan
sebelumnya
Basis Akuntansi yang Basis kas untuk pengakuan Basis akrual untuk
digunakan pendapatan, belanja dan pengakuan pendapatan-LO,
pembiayaan dalam LRA beban, aset, kewajiban, dan
Basis akrual untuk ekuitas (Par 42) Dalam hal
pengakuan aset, kewajiban, anggaran disusun dan
dan ekuitas dalam Neraca dilaksanakan berdasar basis
(Par 39) kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas.
Bilamana anggaran disusun
dan dilaksanakan
berdasarkan basis akrual,
maka LRA disusun
berdasarkan basis akrual.
(Par 44)
6. Dalam pemilihan kepala daerah, calon kepala daerah akan memaparkan visi dan misi.
Apa hubungan visi dan misi kepala daerah tersebut dengan proses anggaran
dipemerintah daerah.
Jawab :
Visi, misi, strategi, tujuan , kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan lainnya
pada umumnya bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Visi misi oleh calon kepala
daerah ini akan mempengaruhi proses anggaran pemerintahan daerah yang mana visi
misi ini jika direalisasikan akan mempengaruhi keuangan daerah sehingga lebih lanjut
akan mempengaruhi proses angaran didaerah.
Dengan adanya otonomi daerah, maka kepala daerah akan lebih leluasa dalam
mengelola perekonomian daerahnya dalam hal penganggaran dan pengalokasian.
Selain itu salah satu fungsi anggaran yaitu sebagai alat politik, dimana anggaran akan
dialkoasikan terlebih dahulu kepada prioritas dan kebutuhan keuangan, dengan
adanya visi misi dari calon kepala daeerah kita dapat melihat program dan kegiatan
apa yang harus diprioritaskan sehingga akan mempengaruhi anggrana yang akan
disusun didaerah tersebut. Sebagai alat politik, anggaran dapat dikatakan sebagai
komitmen pengelola dalam melaksanakan program-progra yang telah dijanjikan.
Dengan adanya angaran maka program-program yang dijanjikan oleh kepala daerah
dapat dilihat apakah sudah direalisasikan atau belum.
Terkait dengan upaya mewujudkan visi-misi, menurut UU No. 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, visi-misi kepala daerah terpilih
dijabarkan di dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD). Dokumen tersebut berfungsi untuk menurunkan visi-misi kepala daerah
menjadi pedoman penyusunan perencanaan pembangunan tahunan pemerintah daerah
sehingga kepala daerah tersebut dapat mewujudkan janji-janji kampanyenya.
RPJMD merupakan penjabaran visi, misi, dan program kepala daerah dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan
memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
RPJMD memuat strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah serta
kebijakan/program umum daerah. Dimana dengan adanya Rencanan Pembangunan
Jangka Menegah dan jangka panjang oleh pemerintah daerah yang tersirat pada visi
dan misinya maka akan ada pengalokasian dana pada visi dn misi tersebut sehingga
akan mempengaruhi anggaran yang disusun.
Struktur ABPD
Secara garis besar, struktur APBD terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah,
dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah adalah semua penerimaan uang
melalui rekenng kas umum daerah yang menambah ekuitas dana dan merupakan
hak suatu daerah dalam satu tahun satu tahun anggaran dan tidak perlu dibayar
kembali oleh daerah. Pendapatan daerah ini terdiri dari :
a. Pendapatan asli daerah (PAD) mencakup pajak daerah, retribusi daerah, hasil
penglolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lainnya yang merupakan
pendapatan asli daerah yang sah.
b. Dana perimbangan mencakup Dana Bagi Hasil (Pajak dan Sumber Daya
Alam), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
c. Lain-lainnya pendapat daerah yang sah mencakup hibah, dana darurat, dll.
Pada struktur APBD dapat dilihat bahwadalam satu tahun anggaran akan ada
pendapatan dan belanja daerah dimana anggaran ini harus digunakan seefisien
mungkin agar pemerintahan daerah tidak mengalami defisit dikarenakan
banyaknya pengeluaran lebih besar daripada pemasukan atau pendapatan
8. Apa fungsi KUA dan PPAS dalam penyusunan anggaran di pemerintah daerah, dan
apa dasar penyusunan KUA.
Jawab :
- KUA merupakan singkatan dari Kebijakan umum APBD, dimana KUA merupakan
dokumen yang berisikan kebijakan-kebijakan secara umum terkait dengan
penyusununan APBD, sehingga dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja
daerah, pemerintah daerah harus memperhatikan kebijakan-kebijakan yang berlaku.
Fungsi KUA dalam penyusunan anggaran pemerintah daerah adalah sebagai
pedoman penyusunan anggaran agar anggaran yang disusun sesuai dengan aturan dan
kebijakan yang berlaku. Dimana KUA ini terdiri dari dua komponen yaitu terget
pencapaian kinerja dan proyekksi pendapatan daerah.
- PPAS merupakan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, merupakam dokumen
yang berisi seluruh program kerja yang akan dijalankan tiap urusan pada tahun
anggaran, dimana program tersebut diberi prioritas sesuai dengan visi, misi dan
strategi pemerintahan daerah.
Fungsi PPAS dalam penyusunan anggaran adalah merupakan patokan pemerintahan
daerah menetukan besaran anggaran yang harus disusun dan bisa menentukan
anggaran terhadapa prograam-program yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran
serta dapat mengetahui prioritas anggaran.
Dasar penyusunan KUA adalah RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang
ditetapkan oleh Mendagri melalui SE Mendagri. Kebijakan Umum APBD (KUA)
didasarkan pada Rencana Kerja Pemeerintahan Daerah (RKPD) dan pedoman
penyusunan APBD yang ditetapkan oleh Mendagri melalui SE Mendagri, dimana
proses penyusunan KUA diawali dengan pembuatan rancangan awal KUA oleh Tim
Aggaran Pemerintahan Daerah (TAPD) yang dipimpin oleh sekretaris daerah.
9. Jelaskan Keterkaitan RPJMN dengan RPJMD. Apakah RPJMN harus Sama dengan
RPJMD, jelaskan pendapat saudara.
Jawab:
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) merupakan dokumen
perencanaan pembangunan yang disusun untuk jangka waktu lima tahun dan
merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Presiden terpilih dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional selama 20
tahunan. Penjabaran dari visi, misi dan program Presiden ini penyusunannya
berpedoman pada RPJPN, yang memuat strategi pembangunan Nasional, kebijakan
umum, program Kementerian/Lembaga dan lintas Kementerian/Lembaga,
kewilayahan dan lintas kewilayahan, serta kerangka ekonomi makro yang
mencangkup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan
fiskal dalam rencana kerja yang berupa kerangka regulasi dan kerangka pendanaan
yang bersifat indikatif.
RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) merupakan dokumen
perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama 5 ( lima )
tahunan yang berisi penjabaran dari visi , misi , dan program kepala daerah dengan
berpedoman pada RPJP Daerah serta memperhatikan RPJM Nasional ( Pasal 1 Angka
4 UU Nomor 17 Tahun 2007 Tentang ” Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025”). RPJMD menekankan tentang pentingnya
menterjemahkan secara arif tentang visi , misi , dan agenda Kepala Daerah terpilih
dalam tujuan , sasaran , strategi dan kebijakan pembangunan yang merespon
kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta kesepakatan tentang tolok ukur kinerja untuk
mengukur keberhasilan pembangunan daerah dalam 5 tahun ke depan.