Anda di halaman 1dari 12

Nama : Baiq Anita Zahriana

Nim : 20180420322
Kelas :B

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


KERANGKA KONSEPTUAL STANDAR AKUNTANSI
Pertemuan: 3
Dosen : Bambang Jatmiko

Soal: 1
Jelaskan penjelasan fungsi kerangka konseptual FASB! Apa kaitannya dengan
standar akuntansi? dan Apa saja yang dicakup dalam kerangka konseptual
FASB?
Jawab :
Fungsi kerangka konseptual :
• Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntuansi. Sebelum adanya kerangka
konseptual, tidak ada standar umum yang mengantur tentang praktik akuntansi khususnya
dalam pembuatan laporan keuangan.
• Sebagai referensi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar yang sekarang
tidak mengatur isu yang baru timbul.
• Sebagai dasar membuat pertimbangan dalam menyajikan laporan keuangan.
• Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi metode akuntansi yang ada. Sebelum
adanya standar umum dalam praktik akuntansi, tiap akuntan bebas untuk memilih metode
akuntansi yang akan digunakan dalam pelaporan keuangan. Akan tetapi kebebasan ini
menyebabkan terjadinya ketidakkonsistenan dalam pelaporan keuangan yang menyebabkan
laporan keuangan antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak dapat
dibandingkan karena penggunaan metode akuntansi yang berbeda.
Ada 3 cakupan kerangka konseptual :
➢ Tingkat pertama : mencakup tujuan dasar pelaporan keuangan.
➢ Tingkat kedua : mencakup konsep-konsep dasar pelaporan keuangan yaitu karakteristik
informasi akuntansi dan elemen-elemen laporan keuangan.
➢ Tingkat ketiga : mencakup pedoman pelaksanaan pelaporan keuangan berupa asumsi,
prinsip dan kendala

Soal: 2
Jelaskan yang dimaksud dengan karakteristik kualitatif informasi akuntansi dan
Bedakan antara Relevansi dan Reliabilitas serta berikan contohnya?
Jawab : Karakteristik kualitatif informasi akuntansi merupakan ukuran-ukuran normatif
yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya.
Karakteristik yang merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan
pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki adalah Relevan, Andal, Dapat
dibandingkan, dan Dapat dipahami.
Relevansi : artinya bahwa informasi yang disajikan di dalam laporan keuangan adalah
informasi yang penting dan dapat mempengaruhi stake holder / pengguna laporan
keuangan lainnya dalam mengambil keputusan. Misalnya perusahaan A dituntut oleh
pengadilan karena melanggar aturan dan dikenai denda sebesar 50 Miliar. Maka
informasi tersebut harus dilaporkan kepada pengguna karena informasi tersebut berguna
dan relevan untuk para pengguna baik itu investor maupun calon investor dalam
mengambil keputusan terkait dengan investasi.
Realiabilitas / Andal : artinya informasi yang disajikan jujur dan dibuat apa adanya. Maka
dari itu setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti transaksi untuk menjamin
keandalan. Adapun beberapa unsur yang harus dipenuhi agar suatu informasi akuntansi
dapat dikatakan reabilitas yaitu :
• Lengkap (Completeness) – laporan keuangan tidak boleh mengecualikan transaksi
apapun dan semua informasi yang penting tersaji sesuai kriteria secara wajar.
• Netral (Neutrality) – informasi laporan keuangan tidak dibuat atas dasar kepentingan
salah satu pihak. Baik itu pihak eksternal maupun internal.
• Bebas dari kesalahan (Freem from error) – sejauh mana informasi bebas dari kesalahan.
Misalnya : Jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum
masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi organisasi untuk mengakui jumlah
seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan
jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut.

Soal: 3
Sebutkan dan jelaskan elemen-elemen keuangan yang di identifikasi FASB, sebutkan
elemen-elemen posnya?
Jawab : Terdapat sepuluh elemen-elemen laporan keuangan yang dibutuhkan oleh pemakai yang
ditegaskan oleh FASB dalam SFAC No. 2. Sepuluh elemen tersebut antara lain:
1. Aset adalah manfaat ekonomis yang mungkin diperoleh oleh entitas tertentu sebagai
akibat transaksi atau kejadian dimasa lalu.
2. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang
timbul dari keharusan.
3. Ekuitas adalah hak residual terhadap aset suatu entitas yang masih tersisa setelah
mengurangi aset dengan kewajibannya.
4. Investasi oleh pemilik adalah kenaikan jumlah modal dari suatu entitas bisnis dapat
melalui transfer dari entitas lain sehingga memberikan nilai atau peningkatan kepentingan
kepemilikan dalam kelompok entitas tersebut.
5. Distribusi ke Pemilik adalah penurunan dalam suatu ekuitas suatu badan usaha sebagai
akibat pentransferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajiban oleh badan usaha
tersebut kepada pemilik.
6. Laba Komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu
perioda yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber
nonpemilik.
7. Pendapatan adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang, pemberian
jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama dan berlanjut dari
entitas tersebut.
8. Biaya adalah aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas.
9. Untung adalah kenaikan dalam ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau insidental,
kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
10. Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas dari transaksi-transaksi tambahan atau
insidental, kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada oleh pemilik

Soal: 4
Jelaskan hubunngan antara keterandalan dan keberpautan dalam membentuk
kebermanfaatan informasi, mengapa tanpa keberpautan atau keterandalan suatu
informasi menjadi tidak bermanfaat?
Jawab : Keterpautan dan keterandalan keduanya harus melekat pada suatu informasi agar
informasi tersebut bermanfaat. Sebaliknya, kebermanfaatan sebuah informasi akan hilang
jika salah satu karakteristik tidak ada.
Karena tiap pemakai informasi mempunyai kepenting kepentingan dan kebutuhan yang
berbeda, dalam kondisi tertentu bobot yang diletakkan pada tiap karakteristik juga tentu
berbeda-beda. Sehingga di sini terjadi saling korban antara keberpautan dan keterandalan.

Soal: 5
Sebut dan jelaskan jenis Laporan Keuangan yang harus di miliki suatu pemerintah daerah
dan berikan contoh kongkrit laporan keuangan tersebut?
Jawab : Bila mengacu pada standar akuntansi pemerintahan, komponen laporan keuangan
yang harus disusun oleh pemda pada dasarnya sama dengan laporan keuangan yang harus
disusun oleh pemerintah pusat. Jenis-jenis laporan keuangan yang akan diajukan itu
bergantung dari basis akuntansi yang digunakan. Sebagai contoh, ketika SAP
menerapkan CTA komponen laporan keuangan yang harus disusun oleh pemerintah ada 4
yaitu LRA laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas (LAK), catatan atas
laporan keuangan (CaLK). Setelah SAP berbasis akrual diberlakukan, terdapat 3
komponen laporan keuangan yang baru LRA, laporan perubahan saldo anggaran lebih
(LPSAL), CaLK, neraca, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Operasional, LAK
sehingga semuanya menjadi 7 komponen laporan keuangan. Penerapan basis akuntansi
yang berbeda pada SAP, juga akan mempengaruhi konten dan elemen pada laporan
keuangan yang dihasilkan. Sebagai contoh, pada neraca yan berbasis CTA pos ekuitas
terbagi dalam 3 unsur yaitu ekuitas dana lancar, ekuitas dana investasi, dan ekuitas dana
cadangan. Sementara pada neraca berbasis akrual pos ekuita hanya terdiri dari satu akun
ekuitas. Contoh lainnya misalnya adalah penerapan penyusutan aset tetap atau amortisasi,
penerapan penyisihan piutang tak tertagih. Pada neraca berbasis CTA akun akun ini
masih jarang terlihat. Karena beberapa hal masih bersifat opsional. Sementara pada
neraca berbasis akrual akun akun ini sudah wajib diterapkan. Bila tidak, ini dapat
mempengaruhi opini atas laporan keuangan yang diberikan oleh Badan Pemerika
Keuangan.
1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan-LRA,
belanja, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL)
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) menyajikan pos-pos
berikut, yaitu: saldo anggaran lebih awal (saldo tahun sebelumnya), penggunaan saldo
anggaran lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) tahun
berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, lain-lain dan Saldo anggaran
lebih akhir untuk periode berjalan. Pos-pos tersebut disajikan secara komparatif dengan
periode sebelumnya.
3) Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan
operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban,
dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya
disandingkan dengan periode sebelumnya.
4) Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos Ekuitas
awal atau ekuitas tahun sebelumnya, Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan dan
koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas.
5) Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. Dalam neraca, setiap entitas
mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan
kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
6) Laporan Arus Kas
Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan
dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok.
Entitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit
organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum atau unit yang ditetapkan
sebagai bendaharawan umum negara/daerah dan/atau kuasa bendaharawan umum
negara/daerah.
G. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Agar informasi dalam laporan keuangan pemerintah dapat dipahami dan
digunakan oleh pengguna dalam melakukan evaluasi dan menilai pertanggungjawaban
keuangan negara diperlukan Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK). CaLK
memberikan informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan serta menjelaskan
kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan keuangan negara.
Contoh Laporan Keuangan :

Anda mungkin juga menyukai