NIM:105731113419
A. AKTIVA LANCAR
Aktiva lancar adalah kas dan asset lainnya yang langsung dapat diubah menjadi kas melalui
siklus operasi perusahaan.
Kas mencakup uang kas dan deposito. Adapun setara kas berupa investasi jangka pendek yang
siap dikonversi menjadi kas dan hampir jatuh tempo.
Likuiditas adalah fleksibilitas untuk memanfaatkan kondisi perubahan pasar dan untuk
mengambil langkah strategis. Likuiditas juga terkait dengan kermampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek/ segera jatuh tempo.
• Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi.
2. Piutang
Piutang merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa, atau dari
meminjamkan uang.
a. Penilaian Piutang
Risiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu mungkin bukan alat prediksi yang layak atas
kerugian masa depan, atau mungkin kita gagal mencerminkan kondisi terkini.
b. Analisis Piutang
1) Risiko Kolektibilitas
2) Keaslian Piutang
Salah satu faktor yang memengaruhi keandalan piutang adalah kebijakan kredit perusahaan.
Kebijakan kredit yang ketat berdampak pada kualitas yang lebih tinggi.
3) Sekuritisasi Piutang
Merupakan pembayaran di muka atas barang/jasa yang belum diterima (sewa, asuransi, utilitas,
dan pajak bangunan).
B. PERSEDIAAN
Persediaan adalah barang yang dimiliki yang bersedia dijual dalam aktivitas operasi perusahaan.
Persamaan persediaan:
First-in, first-out (FIFO) : barang yang pertama dibeli merupakan barang yang pertama dijual.
Last-in, first-out (LIFO) : barang yang terakhir dibeli merupakan barang yang pertama dijual.
Biaya rata-rata : unit yang dijual tidak memperhatikan urutan pembelian, HPP : rata-
rata sederhana.
2. Analisis persediaan
Saat harga meningkat FIFO memberikan laba kotor yang lebih tinggi dibandingkan LIFO.
Keuntungan fiktif FIFO,
Laba kepemilikan = jumlah unit terjual X selisih biaya penggantian terkini dengan biaya
perolehan awal.
Saat harga meningkat, LIFO melaporkan persediaan akhir pada harga yang jauh lebih rendah
dibandingkan dengan biaya penggantian. Hasilnya neraca perusahaan tidak secara akurat
mencerminkan investasi lancar yang dimiliki perusahaan dalam persediaannya.
Peningkatan laba kotor dengan metode FIFO menyebabkan laba sebelum pajak lebih tinggi,
sehingga utang pajak lebih tinggi. Pada periode di mana harga meningkat, perusahaan dapat
terjebak pada pengurangan arus kas karena mereka membayar pajak yang lebih tinggi dan perlu
mengganti persediaan yang terjual pada biaya penggantian yang lebih tinggi dibandingkan
dengan biaya pembelian awal. Hal ini dapat mengarah pada masalah likuiditas.
Kapitalisasi (capitalization) merupakan proses penangguhan biaya yang terjadi pada periode
berjalan, tetapi manfaatnya diharapkan dapat berlangsung selama beberapa periode di masa
depan. Kapitalisasi ini yang menciptakan akun aset.
Alokasi (allocation) merupakan proses pembebanan biaya tangguhan (aset) secara periodik
sepanjang satu atau lebih periode manfaat yang diharapkan. Proses ini dinamakan penyusutan
untuk aset berwujud, amortisasi untuk aset tak berwujud, dan deplesi untuk sumber daya alam.
Penurunan Nilai (impairment) merupakan proses penurunan nilai buku aset saat arus kas yang
diharapkan tidak lagi cukup untuk menutupi biaya tersisa yang masih tercatat pada neraca.
2. Kapitalisasi VS Pembebanan
Kapitalisasi meningkatkan fluktuasi pengukuran laba dan karenanya rasio tingkat pengembalian
investasi.
Pada pembebanan biaya asset secara langsung, rasio solvabilitas mencerminkan kondisi
perusahaan yang lebih buruk dari kondisi sebenarnya.
Saat biaya asset dibebankan langsung, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar aktivitas
operasi. Sebaliknya, jika asset dikapitalisasi, biaya ini dilaporkan sebagai arus kas keluar
aktivitas investasi.