Praktikum
Bioekologi Kuantitatif
2022
Marine Science Department ◎ Faculty of Fisheries and Marine Sience ◎ Diponegoro University
Khansa Yatita Hira (26040118140096)
Bioecology Harits Jodi Prabowo (26040119140193)
Quantitative Muhammad Arif Romadhi (26040118130123)
2022
Practical Assistant
Pendahuluan
Bioekologi terdiri dari dua kata, yaitu Bio dan Ekologi. Kedua kata tersebut memiliki arti
atau definisi dan batasan yang sangat berbeda, dan dapat dikemukakan sebagai
berikut:
Bio berasal dari bahasa Yunani (Greek) “Bios” yang artinya hidup atau sesuatu yang
berkaitan dengan kehidupan.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani (Greek), yang terdiri dari dua suku kata yaitu Oikos
dan Logos. Oikos mengandung arti rumah atau lingkungan, yang terdiri atas lingkungan
biotik dan lingkungan abiotik.
Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa Bioekologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang sesuatu yang hidup (organisme hidup) yang terdapat di suatu
lingkungan, baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.
Pada penelitian bioekologi, hal yang menjadi fokus perhatian adalah bagaimana
mengetahui status dari suatu komunitas yang mencakup kualitas biologis suatu populasi
yang hidup berinteraksi dengan lingkungan sekitar sebagai habitatnya. Untuk
mendapatkan informasi yang akurat diperlukan metode dan analisa yang tepat dalam
menentukan nilai kualitas biologi dan lingkungan.
Spatial Pattern Analysis (SPA)
Menghitung semua organisme dalam suatu populasi merupakan hal yang
mustahil untuk dilakukan. Oleh karna itu generalisasi/interfensi
populasi dilakukan melalui pengambilan sampel (sampling)
Spatial Pattern Analysis (SPA) – Mean dan Varian
Statistik Parameter
No. Sumber
Sampel Populasi
1. Mean X̅ µ
2. Varian S2 σ2
3. Simpangan Baku S σ
4. Jumlah Sampel n N
Spatial Pattern Analysis (SPA) – Mean dan Varian
𝛴𝑥 𝛴 (𝑥 − 𝑥)
2
𝛴 ( 𝑥 2
)–𝑥 𝛴𝑥
𝑆 = √( 𝑠 )
2 2 2
𝑋= 𝑠 = atau 𝑆 =
𝑛 𝑛 −1 𝑛–1
Keterangan
Seragam (σ 2< μ)
Acak (σ 2 = μ)
Kelompok (σ 2 > μ)
Spatial Pattern Analysis (SPA) – Distribusi Populasi
Keterangan
μ : jumlah rata-rata individu per kuadran,
e : bilangan natural bernilai 2,7183,
x!: bilangan faktorial,
x : jumlah individu dalam sebuah kuadran
Distribusi Populasi – Seragam/Uniform
Penyebaran populasi adalah seragam jika individu-individu di dalam populasi relatif padat
dan bergerak menjauhi satu terhadap yang lain. Dalam kondisi ini, jumlah individu per
unit sampling mendekati maksimum dan varian dari populasi lebih kecil dari mean. Untuk
mengetahui apakah suatu populasi kemungkinan berdistribusi seragam, maka pendekatan
secara matematis dapat dilakukan dengan distribusi binomial negatif :
Keterangan
Keterangan
P(x) : kemungkinan individu x di dalam suatu unit sampling
x : jumlah individu dalam suatu unit sampling
k : jlh individu maksimum yg mungkin dalam suatu unit sampling
p = μ/ k : kemungkinan suatu unit sampling ditempati oleh satu individu.
A (x) : total jumlah dari perhitungan yang mencakup x
Distribusi Populasi – Indeks Penyebaran
Populasi dikatakan mempunyai distribusi acak apabila rasio antara varian dan mean adalah
1 ( I = 1). Jika rasionya kurang dari 1 maka distribusi populasi adalah seragam, demikian
sebaliknya jika rasio lebih besar dari 1 dikatakan berdistribusi kelompok.
Indeks Penyebaran – Uji T (t-test)
Untuk menentukan tingkat keacakan suatau kelompok, maka pendekatan secara matematis
dapat dilakukan dengan formula :
Jika nilai t-hitung yang diperoleh lebih kecil dibandingkan dengan t-tabel pada derajat
bebas (db = n-1), maka penyebaran populasi acak..
Indeks Penyebaran – Uji Chi Square(-test)
Uji chi-square adalah suatu test yang dipergunakan untuk menentukan pola penyebaran
populasi berdasarkan perhitungan varian dan mean. Uji ini mempergunakan formula:
Penilaian pola distribusi populasi dengan uji χ2 didasarkan pada kriteria sebagai berikut :
(1) jika n < 31, maka nilai χ2 berada pada taraf signifikansi 5% untuk derajat bebas n – 1, sehingga keputusan diambil
berdasarkan kriteria:
A. χ2-hitung < χ2-tabel, maka pola distribusi seragam
B. χ2-hitung > χ2-tabel, maka pola distribusi kelompok
C. χ2-hitung = χ2-tabel, maka pola distribusi acak
(2) Jika n > 30, maka kriteria ditentukan berdasarkan formula:
Nilai d berada antara 1,96 sampai dengan – 1,96. Maka distribusi adalah acak, < -1,96 adalah seragam, dan 1,96 <
adalah kelompok.
Indeks pengelompokan
Keterangan :
m : Indeks Rata-rata Berkelompok
μ : Rata-rata populasi
σ2 : Varian Populasi
Rasio antara mean crowding dan kepadatan rata-rata sangat cocok untuk mengukur
kelompok yang tidak teratur ( patchiness ).
Indeks keanekaragaman
Indeks Shannon dan indeks Simpson
Indeks Kelimpahan (Richness)
Indeks Margalef
Indeks Menhinick
Indeks keseragaman (eveness)
Indeks Heip