A. PELUANG
Sebagai contoh
1. Peluang pemenang pertandingan final sepak bola sea games antara indonesia dan
malaysia
Sebagaimana contoh diatas bahwa saat selesai melempar sebuah uang logam,
maka peluang sisi mata uang yg posisinya diatas adalah satu dari 2 kemungkinan
(gambar atau angka) maka untuk peristiwa tersebut dapat didefinisikan sebagai :
B. DISTRIBUSI BINOMIAL
Distribusi binomial yaitu distribusi untuk variabel dengan 2 (dua) kategori.
Distribusi binomial digunakan untuk data variabel diskret
N!
b (X,N,P) = Pᵡ Qᶰˉᵡ
X! (N - X)!
Keterangan
N = jumlah percobaan
X = jumlah kemungkinan
P = jumlah peluang
Misalnya saja dalam satu kasus, kepada mahasiswa diberikan kesempatan untuk tidak
masuk kuliah sebanyak 4 x dari 10 x pertemuan. Jika dalam 1 kelas ada 5 mahasiswa,
maka peluang kelima mahasiswa jika tdk ada yg tdk msk.
Dengan menggunakan rumus diatas maka peluang ke- 5 mahasiswa tersebut masuk
semua adalah sebagai berikut :
5! (0,4) ⁰ (0,6) ⁵
b (0, 5 , 0,4) =
0!5!
= 0,07776 = 7,77%
C. DISTRIBUSI NORMAL
Dimana
y = Ordinat pada grafik
x = Nilai yang diperoleh
µ = Rata rata populasi
σ = Simpangan baku populasi
∏ = 3,1416 (konstanta)
e = 2,7183 ((konstanta)
Gambar 1.
kurva distribusi normal
Memperhatikan rumus 1 maka kita dapat memahami bahwa rata rata dan
variansi distribusi normal tidak tetap. dengan kata lain distribusi normal yang berbeda
beda dapat memiliki rata rata (mean) dan / atau variansi yang berbeda. dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa distribusi normal tdk tunggal melainkan banyak
ragam atau jenisnya akan tetapi tetap mempunyai 4 karakteristi yang sama (bersifat
umum) seperti tersebut diatas.
σ₁ σ₂ σ₃
µ₁ µ₂ µ₃
(A) (B) (C)
Gambar 2 (A) dan 2 (B) memiliki standart deviasi yang sama σ₁ = σ₂, akan
tetapi memiliki rata rata yang berbeda µ₁ ≠ µ₂
Gambar 2 (B) & 2 (C) memiliki rata rata berbeda µ₂ ≠ µ₃ dengan standart
deviasi yang berbeda pula σ₂ ≠ σ₃
Namun demikian ketiga macam distribusi normal diatas tetap menunjukan 4 (empat)
karekteristik umum distribusi normal yaitu unimodal, simentrik, modus=median=rata
rata dan asimtotik
Telah diketahui bersama bahwa nilai rata rata (mean) akan menghasilkan
nilai simpangan bila dilakukan pengurangan terhadap tiap data mentahnya.
apabila nilai data mentahnya dibawah nilai rata - ratanya maka akan menghasilkan
nilai simpangan yang bertanda negatif, namun apabila nilai data mentahnya
berada diatas nilai rata rata, maka akan menghasilkan nilai simpangan yang positif.
Masalah menafsirkan apa arti nilai simpangan -4 & -3 apabila jika ke 2 (dua) nilai
tersebut berasal dari perangkat data yang berbeda karena kalau berasal dari perangkat
data yang sama bukan menjadi masalah.
Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan dgn cara mengubah nilai simpangan itu
menjadi nilai baku (standart score), yaitu dgn cara membaginya dgn simpangan baku
dengan simpangan baku perangkat data itu.
Score baku dilambangkan dengan ɀ dan dikenal dengan sebutan ɀ score, dapat
diperoleh dengan rumus :
Distribusi score ɀ ini selalu memiliki rata - rata (mean) sama dengan 0 (nol) dan
varinsi serta simpangan bakunya sama dengan 1 (satu)
Xᵢ - x xᵢ
ɀ = =
σ σ
Maka distribusi ɀ akan merupakan distribusi normal baku ( freund & walpole, 1987
shavelson, 1988 ). Transformasi nilai ( score ) mentah ke nilai ( score ) baku ɀ akan
mengubah nilai rata ratanya dan variansinya, akan tetapi tidak mengubah bentuk
distribusinya (tetap simetris dan arahnya sama)
1 Jika distribusi suatu peubah (data) dapat didekati oleh distribusi normal, maka kita
dapat menggunakan distribusi normal sebagai rujukan dalam menafsirkan data
yang diperoleh
peranan distribusi normal memegang peranan kunci dlm analisis statistik inferensia
maka kita akan membahas terlebih dahulu luas daerah dibawah kurva normal baku.
Jml seluruh daerah dibawah kurva normal baku adalah 1 atau 100%, jika luas daerah
distribusi normal dibagi menjadi beberapa bagian, maka kita akan mendapat frekuensi
relatif atau proporsi skor yang berbeda pada daerah tertentu distribusi itu.
0,3413 0,3413
-2 -1 0 1 2
Luas daerah yang didapat oleh rumus diatas menunjukan besar peluang
munculnya nilai peubah (variabel) acak yang memiliki distribusi normal baku pada
interval 0 sampai ke ɀ UNTUK ɀ = 0,0 ; 0,01 ; 0,02 ; 0,03, ... , 3,08 ; 3,09 dan seterusnya
Oleh karena distribusi normal bersifat simetrik terhadap rata ratanya, maka kita tidak
perlu menghitung luas daerah dari 0 kescore ɀ yang bertanda negatif.
Harga harga (nilai - nilai) ɀ dicantumkan secara vertikal dengan satu angka
dibelakang koma (satu desimal), sedangkan angka ke-2 dibelakang koma terdapat
pada baris paling atas . sebagai contoh misalkan peroleh harga ɀ = 1,96 dapat
ditemukan dgn cara melihat angka 1,9 pada kolom pertama (ke-1) baris ke -21 dan
angka 0,06 pada baris pertama (ke 1) kolom ke 8.
Kita dapat menafsirkan bahwa peluang munculya skor ɀ pada interval -1 sampai
dengan + 1 adalah 0,6826. selain itu kita juga dpt mengatakan bahwa 68,26 % score ɀ
pada distribusi normal baku bergerak diantara nilai -1 sampai dengan +1.
distribusi normal baku yang luas daerahnya telah ditabulasikan pada tabel a dapat
digunakan untuk menemukan proporsi atau persentase subjek yang berada diatas
dibawah atau diantara nilai (score) tertentu dan menemukan score yang berada diatas
atau dibawah persentase tertentu
b) Jumlah Mahasiswa dengan tinggi badan antara 164,9 cm dan 177 cm adalah 9
orang, maka peluang mendapatkan Mahasiswa yang tingginya antara 167
cm dan 177 cm adalah 9/64 = 0,14
2. Pada area Hutan Tanaman Rakyat (HTR) tumbuh 300 batang pohon, yang terdiri
dari 60 batang jenis Akasia, 120 batang jenis Gemelina dan 45 batang jenis Sengon
dan sisanya dari jenis Rimba Campuran. Dari area tersebut secara acak diambil 20
batang pohon HTR
a. Berapa peluang diperoleh 10 batang pohon Akasia
b. Berapa peluang diperoleh 5 batang pohon Sengon
c. Berapa peluang diperoleh 15 batang pohon yang bukan pohon Gemelina
d. Berapa peluang diperoleh 8 batang pohon Akasia dan 6 batang pohon Sengon
Penyelesaian :
Dari area HTR tersebut yang tumbuh 300 batang pohon dengan jenis Akasia,
Gemelina, Sengon dan jenis Rimba Campuran, diperoleh peluang :
a. Dari 20 batang pohon HTR, peluang diperoleh 10 batang pohon Akasia adalah
Dalam hal ini kita pilahkan antara pohon Akasia dan bukan Akasia, dengan
peluang masing masing 0,2 untuk Akasia dan 0,8 yang bukan Akasia, untuk
persoalan ini kita dapat menggunakan distribusi binomial :
10 9
b (10; 20, 0,2) = ∑ b (X ; 20, 0,2) - ∑ b (X ; 20, 0,2)
0 0
20 5 15
b (X; n, p) → b ( 5; 20, 0,15) = 0,15 0,85
5
Karena p = 0,15 tidak ada dalam tabel, maka kita hitung dengan cara berikut
20! 5 15 20 x 19 x 18 x 17 x 16 x 15! 5 15
0,15 0,85 = (0,15) (0,85)
5! 15! 5! 15!
= 0,1029
c. Peluang diperoleh 15 batang pohon yang bukan jenis Gemelina
Dari area tersebut peluang pohon Gemelina = 0,4 berarti peluang yang bukan
jenis gamelina = 0,6 , dengan demikian penyelesaiannya adalah sebagai
berikut:
20 15 5
b (X; n, p) → b (15; 20, 0,6) = 0,6 0,4
15
Untuk p = 0,6 , kita dapat menggunakan tabel distribusi binomial, sehingga
peluang diperoleh 10 batang Akasia dapat dihitung sebagai berikut :
15 14
b (15; 20, 0,6) = ∑ b (X ; 20, 0,6) - ∑ b (X ; 20, 0,6)
0 0
8 7
b (8; 20. 0,2) = ∑ b (X ; 20. 0,2) - ∑ b (X ; 20. 0,2)
0 0
= 0,9900 - 0,9679
= 0,0221
Karena p = 0,15 tidak ada dalam tabel, maka kita hitung dengan cara berikut
20! 6 14 20 x 19 x 18 x 17 x 16 x 15 x 14! 6 14
0,15 0,85 = (0,15) (0,85)
6! 14! 6! 14!
= 0,045
Dalam soal ini maka peluang 8 batang Akasia dan 6 batang Sengon
= 0,022 x 0,045
= 0,00099
3. Dengan pemberian pil anti penyakit demam berdarah (DBD) dari dinas kesahatan
setempat, peluang masyarakat sembuh dari penyakit Demam Berdarah adalah 0,4,
jika diketahui terdapat 15 orang terjangkit DBD tersebut, berapakah peluang :
9
1 - b (X; 15 , 0,4) = 1 - ∑ b (X ; 15. 0,4)
= 0,0338
b. Peluang 3 sampai 8 orang sembuh dapat dinyatakan P(3 ≤ X ≤ 8)
8 2
P(3 ≤ X ≤ 8) = ∑ b (X ; 15. 0,4) - ∑ b (X ; 15. 0,4)
0 0
= 0,9050 - 0,0271
= 0,8779
c. Tepat 5 orang sembuh =
5 4
P(X = 5) = ∑ b (X ; 15. 0,4) - ∑ b (X ; 15. 0,4)
0 0
= 0,4032 - 0,2173
= 0,1859
4. Bila Z merupakan variabel normal baku [ Z ~ N (0.1)], carilah peluang
a. Z mencapai nilai yang lebih besar atau sama dengan 1,6 atau P (Z ≥ 1,6)
b. Z lebih besar dari pada 1,65 atau lebih kecil dari pada -1,65 atau berdasarkan
konsep peluang maka dapat ditulis P (Z > 1,65)+ P (Z <-1,65)
Penyelesaian :
Sebagaimana yang telah disinggung pada pelajaran Distribusi normal, maka dalam
hal ini kita menggunakan Tabel Z
Penyelesaian :
-0,5 0 1,2 Z
45 50 62 X
Nilai P(-0,5 < Z < 1,2) ditunjukan oleh gambar kurva tersebut, maka daerah ini bisa
ditemukan dengan cara keseluruhan dari daerah sebelah kanan Z = 1,2 dikurangi
keseluruhan daerah sebelah kiri Z = -0,5;
= 0,5764
X= 55 Z= 55 – 60 / 4 = - 1,25
Berarti P(55 ≤ X ≤ 63) = P (-1,25 ≤ Z ≤ 0,75), daerah ini dapat ditunjukan dengan
kurva normal berikut ini :
-1,25 0 0,75 Z
55 60 63 X
SOAL-SOAL LATIHAN
1. Berdasarkan pengalaman 56% dari benih padi yang disimpan tetap bagus
bila disemaikan. Bila diambil 10 butir benih padi, berapakah peluang
terdapat 3 butir benih bagus dan 7 butir benih jelek.
2. Rata rata hasil ujian tengah semester adalah 74, sedangkan simpangan
bakunya adalah 7. Jika nilai-nilai peserta UTS berdistribusi normal, dan 12%
dari mahasiswa peserta UTS mendapatkan nilai A, berapakah nilai A yang
rendah
3. Kandungan kalori dalam salad pada menu jamuan makan siang menyebar
normal dengan nilai tengah = 200 dan simpangan baku = 5. Bila anda
mengikuti jamuan makan siang tersebut dan mengambil salad, berapakah
peluang salad yang anda ambil akan mengandung :
5. Hasil Mangga kebun Pak Raden di desa Sidomakmur mempunyai rata rata µ
berat 0,27 Kg, dengan simpangan baku σ = 0,02 Kg, Adapun data data yang
diperoleh berdistribusi normal. Para pembeli membedakan kualitas Mangga
tersebut berdasarkan beratnya. Si Unyil sudah bersepakat dengan pak
Raden sebelum membeli, terlebih dahulu dilakukan klasifikasi terhadap
Mangga pak Raden menjadi 4 kelas, yaitu A, B, C, D, dengan hasil sebagai
berikut :
15 % dari seluruh mangga yang dihasilkan masuk kelas A
20 % dari seluruh mangga yang dihasilkan masuk kelas B
35 % dari seluruh mangga yang dihasilkan masuk kelas C
Sisanya kelas D
Pertanyaannya :
a) Berapa berat terendah dari mangga yang dihasilkan termasuk kelas A
b) Berapa berat terendah dari mangga yang dihasilkan termasuk kelas B
c) Berapa berat terendah dari mangga yang dihasilkan termasuk kelas C
6. Rata rata hasil test Dasar dasar Manajemen adalah 50, sedangkan
simpangan bakunya (σ) adalah 6, jika nilai nilai peserta test berdistribusi
normal, maka kriteria penilaian ditentukan sebagai berikut
1s ½ s ½ s 1s
E D µ B A
Algifari, “Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi”, Edisi Kedua: BPFE, Yogyakarta,
2000.
Duwi Pryatno, “SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate”: Gava
Media, Yogyakarta, 2009.