Anda di halaman 1dari 59

Distribusi Sampling Rataan

STATISTIKA INDUSTRI (ISI2F3)


Dita Pramesti, M.Si. (DTP)
BAB 2
DISTRIBUSI SAMPLING
2.1 Distribusi Sampling
2.2 Distribusi Sampling Rataan
2.2.1 Konsep Distribusi
Sampling Rataan
2.2.2 Teorema Limit Pusat
2.3 Distribusi Sampling proporsi
2.4 Distribusi Sampling Variansi

1
Distribusi Sampling Rataan
2.1 Distribusi Sampling

PENDAHULUAN
Distribusi sampling merupakan distribusi probabilitas
suatu statistik berdasarkan semua kemungkinan sampel
dengan karakteristik statistik yang berbeda-beda.
Selanjutnya nilai statistik dari sampel yang dipelajari akan
dijadikan sebagai penduga dari parameter populasinya.
Oleh karena itu distribusi sampling dikatakan sebagai dasar dari statistika
inferensia. Salah satu dalil terpenting dalam distribusi sampling adalah dalil
batas tengah atau teori limit pusat yang dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai
Central Limit Theorem (CLT) di mana DISTRIBUSI NORMAL merupakan
pemahaman dasarnya.
Distribusi Sampling Rataan

DISTRIBUSI NORMAL APAKAH “NORMAL” ?

APA ITU “NORMAL” ?


Distribusi Sampling Rataan

APAKAH “NORMAL” ?
Distribusi Sampling Rataan

“NORMAL” gender Perempuan vs Laki-laki


Distribusi Sampling Rataan

Pengertian istilah “NORMAL”


Menurut aturan atau menurut pola yg umum;
sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma
atau kaidah; sesuai dengan keadaan yg biasa;
tanpa cacat; tidak ada kelainan.

Menurut norma, aturan, atau prinsip didirikan;


sesuai dengan jenis, standar, atau bentuk biasa;
melakukan fungsi yang tepat.
Distribusi Sampling Rataan

PENGENALAN DISTRIBUSI NORMAL

Merupakan distribusi probabilitas kontinu (pdf) yang sangat penting


dalam ilmu statistik digunakan untuk memecahkan suatu persoalan.
Grafiknya disebut kurva normal berbentuk lonceng yang
menggambarkan gejala dari pengamatan cukup baik.

Distribusi Normal sering disebut Distribusi Gauss, menghormati Karl Friedrics Gauss
(1977-1855) penemu bentuk persamaan normal. Distribusi Normal variatnya bersifat
kontinu memiliki persamaan umum yang dapat membentuk sebuah kurva normal
sebagai berikut:

Fungsi variabel acak X mempunyai


1  x− 
2

fungsi densitas pada X=x dengan mean 1 −  


µ dan variansi 2 dengan persamaan f ( x) = n( x;  ,  ) = e 2  

kurva normal:  2

Di mana x =  ,  x =  ,  = 3.1416 dan e = 2.7183 dengan – < x < 


Distribusi Sampling Rataan

Sifat-sifat Distribusi Normal

1) Grafiknya selalu ada di atas


sumbu x atau f(x) > 0.

2) Bentuk simetris terhadap garis
tegak x = 
3) Mempunyai satu modus, kurva µ x
unimodal pada posisi: x = 
Mean = Median = Modus

Normalitas A lebih baik dari B leptokurtik

A
a a ≠ 2
platikurtik
B b

µ a= µ b x
Distribusi Sampling Rataan

Sifat-sifat Distribusi Normal

4) Grafik bersimultan sepanjang sumbu x dan tidak akan pernah memotong


(asimtot) dimulai dari: x =  + 3 ke kanan dan x =  – 3 ke kiri.

5) Luas daerah di bawah kurva f(x) dan di atas sumbu x selalu sama dengan
satu unit persegi, yaitu P( −   x   ) = 1. Oleh karena itu, karena
kurvanya simetrik garis tegak x = , maka luas dari garis tegak pada titik nol
ke kiri ataupun ke kanan adalah 0.5.
Distribusi Sampling Rataan

Fenomena Distribusi Normal

• Sekitar 68.27% dari kasus ada dalam daerah satu simpangan baku:
(x =  + 1  ke kanan dan x =  – 1 ke kiri).
• Sekitar 95.45% dari kasus ada dalam daerah dua simpangan baku:
(x =  + 2  ke kanan dan x =  – 2 ke kiri).
• Sekitar 99.73% dari kasus ada dalam daerah tiga simpangan baku:
(x =  + 3  ke kanan dan x =  – 3 ke kiri).
Distribusi Sampling Rataan

Tranformasi ke Normal Standar

Mencari probabilitas distribusi normal P(a < X < b) dilakukan dengan melakukan
transformasi nilai-nilai X menjadi nilai-nilai z atau angka baku Z : P (za < Z < zb).
P(a < X < b) → P (za < Z < zb).
Angka Baku Z. Seperti halnya dalam sampel definisinya
adalah ukuran penyimpangan data dari populasi. X −
Z=
Untuk:  x =  ,  x =  , formulasi angka baku atau z skor: 
Bilangan z dapat bernilai 0, (+) dan (-) yang artinya:
Jika z = 0, maka data bernilai sama dengan rata-rata populasi
Jika z = (+), maka data bernilai di atas rata-rata populasi
Jika z = (–), maka data bernilai di bawah rata-rata populasi
Distribusi Sampling Rataan

Tranformasi ke Normal Standar

X ~ NOR (,2) → Z ~ NOR (0, 1)

Distribusi Normal Umum X − Distribusi Normal Standar


Z=

1  x− 
2

1 −   1 − 12 Z 2
f ( x) = e 2   f ( z) = e
 2 2

Normal “Umum” Normal “Standar”

X −
Z=

µ+3 µ+2 µ+ µ µ+ µ+2 µ+3 X −3 −2 −1 0 1 2 3 Z


µ≠0 µ=0
≠1 =1
Distribusi Sampling Rataan

Probabilitas Distribusi Normal Baku dengan Tabel

Untuk penggunaan praktis telah disediakan Tabel Distribusi Normal Standar


Z ~ NOR (0, 1) selanjutnya disingkat Tabel Z.

1. Luas [1] 2. Luas [0.5].


Table entry
0<Z<
Table entry
− < Z < 

−  − 0 
z z
Distribusi Sampling Rataan

Tabel Normal [1] dari Walpole


Distribusi Sampling Rataan

Cara mencari bagian-bagian Luas dari Tabel z:

1. Siapkan Tabel Z, misalnya dengan


luas di bawah kurva [1]. Table entry
− < Z < 

− 
z
2. Hitung z sd. 2 desimal, misalnya:
P(Z < 1.96)=?
3. Lukis kurvanya, letakan harga z
pada sumbu x, tarik garis vertikal P(Z < 1.96)=?
hingga memotong kurva.
4. Luas yang tertera dalam daftar 0
1.96
z
adalah luas daerah sampai dengan
garis vertikal di titik z = 1.96.
Distribusi Sampling Rataan

Cara mencari bagian-bagian Luas dari Tabel z:

5. Lihat tabel, cari harga z di kolom


paling kiri (hanya sd. 1 desimal = 1.9)
kemudian cari pada baris paling atas
untuk desimal keduanya = .06.
6. Dari z kolom kiri maju ke kanan dan
dari z di baris atas turun ke bawah,
maka diperoleh bilangan yang
merupakan luas yang dicari = 0.9750.
Jadi P(Z<1.96) = 0.9750. Bilangan yang
didapat ditulis dalam bentuk 0.xxxx
(4 desimal). 0.9750

0 z
1.96
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 1

Probabilitas atau Luas Kurva Normal P(Z) dan Nilai Z


1. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kiri Z = 1.98 ?
2. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kanan Z = –1.98 ?
3. Tentukan probabilitas atau luas area antara Z = –1.98 dan Z = 1.98?
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 1

Probabilitas atau Luas Kurva Normal P(Z) dan Nilai Z


1. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kiri Z = 1.98 ?
2. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kanan Z = –1.98 ?
3. Tentukan probabilitas atau luas area antara Z = –1.98 dan Z = 1.98?

1. P(Z < 1.98)?


Langkah 1: Gambarkan kurvanya!
Langkah 2: Cari luas area di bawah kurva normal
standar di sebelah kiri Z = 1.98
dengan menggunakan Tabel Z [1]. P(Z < 1.98)=?
Diperoleh nilai 0.9761 atau:
P(Z < 1.98) = 0.9761. 0 z
1.98
Langkah 3: Kesimpulan: Probabilitas kurang dari
Z = 1.98 sebesar 97.61%.
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 1

Probabilitas atau Luas Kurva Normal P(Z) dan Nilai Z


1. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kiri Z = 1.98 ?
2. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kanan Z = –1.98 ?
3. Tentukan probabilitas atau luas area antara Z = –1.98 dan Z = 1.98?

SOLUSI:
2. P(Z > –1.98)?
Langkah 1: Gambarkan kurvanya!
Langkah 2: Cari luas area di bawah kurva normal
standar di sebelah kanan Z = –1.98
dengan menggunakan Tabel Z [1],
diperoleh nilai 0.0239. Kemudian P(Z > −1.98)=?

kurangkan 1 dengan 0.0239 atau :


P(Z> –1.980) = 1 – P(Z<–1.980)
0 z
−1.98
= 1 – 0.0239 = 0.9761.
Langkah 3: Kesimpulan: Probabilitas lebih dari Z
= –1.98 sebesar 97.61%.
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 1

Probabilitas atau Luas Kurva Normal P(Z) dan Nilai Z


1. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kiri Z = 1.98 ?
2. Tentukan probabilitas atau luas area di sebelah kanan Z = –1.98 ?
3. Tentukan probabilitas atau luas area antara Z = –1.98 dan Z = 1.98?

SOLUSI:
3. P(–1.98 <Z < 1.98)?
Langkah 1: Gambarkan kurvanya! P(−1.98 < Z < 1.98)=?

Langkah 2: Cari luas area di bawah kurva normal


standar di sebelah kanan z1 = –1.98 dan
sebelah kiri z2 = 1.98 dengan menggunakan
Tabel Z [1], diperoleh nilai 0.0239 untuk z1
dan 0.9761 untuk z2. Kemudian 0.9761
dengan 0.0239 :
0 z
P(Z<z2) –P(Z<z1) = 0.9761–0.0239 = 0.9522 −1.98 1.98

Langkah 3: Kesimpulan: Probabilitas antara Z = –1.98


dan Z = 1.98 sebesar 95.22%.
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 2

Mencari nilai Z
1. Temukan nilai z0, sehingga probabilitas P(Z<z0) = 0.9761?
2. Temukan nilai z0,sehingga probabilitas P(Z>z0) = 0.9761?
3. Temukan nilai z1 dan z2 sehingga probabilitas P(z0<Z<z1) = 0.9522 areanya berada di tengah?
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 2

Mencari nilai Z
1. Temukan nilai z0, sehingga probabilitas P(Z<z0) = 0.9761?
2. Temukan nilai z0,sehingga probabilitas P(Z>z0) = 0.9761?
3. Temukan nilai z1 dan z2 sehingga probabilitas P(z0<Z<z1) = 0.9522 areanya berada di tengah?

SOLUSI:
1. P(Z<z0) = 0.9761?
Langkah 1: Gambarkan kurvanya!
Langkah 2: Cari luas P(Z<z0) = 0.9671 pada Tabel Z [1].
Kemudian temukan nilai z nya disebelah kiri 0.9761
[1.9] dan atasnya [.08] sehingga z0 = 1.98 :
P(Z<1.98) = 0.9761 0 z
z0?
Langkah 3: Kesimpulan: Nilai z0 = 1.98.
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 2

Mencari nilai Z
1. Temukan nilai z0, sehingga probabilitas P(Z<z0) = 0.9761?
2. Temukan nilai z0,sehingga probabilitas P(Z>z0) = 0.9761?
3. Temukan nilai z1 dan z2 sehingga probabilitas P(z0<Z<z1) = 0.9522 areanya berada di tengah?

SOLUSI:
2. P(Z>z0) = 0.9761?
Langkah 1: Gambarkan kurvanya!
Langkah 2: Cari terlebih dahulu luas P(Z<z0) yaitu
mengurangkan 1 dengan 0.9671:
P(Z<z0) = 1 – P(Z>z0) = 1 – 0.9671 = 0.0239
Kemudian pada Tabel Z [1], temukan nilai z 0.9761
nya disebelah kiri [–1.9] dan atasnya [.08]
sehingga z0 = –1.98.
P(Z> – 1.98) = 0.9761 0 z
Z0=?
Langkah 3: Kesimpulan: Nilai z0 = –1.98.
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 2

Mencari nilai Z
1. Temukan nilai z0, sehingga probabilitas P(Z<z0) = 0.9761?
2. Temukan nilai z0,sehingga probabilitas P(Z>z0) = 0.9761?
3. Temukan nilai z1 dan z2 sehingga probabilitas P(z0<Z<z1) = 0.9522 areanya berada di tengah?

SOLUSI: Kedua: Cari luas P(Z<z2) dengan


3. P(z1<Z<z2) = 0.9522? menambahkan 0.5 dengan 0.4761:
Langkah 1: Gambarkan kurvanya! P(Z<z2) = 0.5 + 0.4761 = 0.9761
Langkah 2: Karena luas arenya berada di tengah- Kemudian pada Tabel Z [1],
tengah, maka luas P(z1<Z<z2) = 0.9522 temukan nilai z nya disebelah kiri
harus dibagi 2 sehingga diperoleh luas [1.9] dan atasnya [.08] sehingga z1 =
di sebelah kiri dan kanan Z = 0 sebesar 1.98.
0.4761. Selanjutnya:
Langkah 3: Kesimpulan: Nilai z1 = – 1.98 dan z2
Pertama: Cari luas P(Z<z1) dengan = 1.98.
P(−z1 < Z < z0)=0.9522
mengurangkan 0.5 dengan 0.4761:
P(Z<z1) = 0.5 – 0.4761 = 0.0239
Kemudian pada Tabel Z [1], temukan
nilai z nya disebelah kiri [–1.9] dan
atasnya [.08] sehingga z1 = –1.98.
0 z
−z1=? z2=?
Distribusi Sampling Rataan

PENERAPAN DISTRIBUSI NORMAL

Distribusi Normal dapat diterapkan dalam menangani banyak persoalan, seperti


dalam model pengukuran industri, bisnis, dsb. Mengukur rataan life time baterai,
lampu, ban mobil, televisi ataupun biaya perawatan rutin kendaraan .
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 3
Penerapan Distribusi Normal
Misalkan baterai Li-Ion 1100 mAh memiliki mean talk time 100 menit berdistribusi normal dengan simpangan baku 5 menit.
Carilah probabilitas SUATU baterai yang diambil akan berumur:
1. Kurang dari 95 menit?
2. Lebih dari 105 menit?
3. Antara 95 dan 105 menit?
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 3
Penerapan Distribusi Normal
Misalkan baterai Li-Ion 1100 mAh memiliki mean talk time 100 menit berdistribusi normal dengan simpangan baku 5 menit.
Carilah probabilitas SUATU baterai yang diambil akan berumur:
1. Kurang dari 95 menit?
2. Lebih dari 105 menit?
3. Antara 95 dan 105 menit?

SOLUSI:
1. P(X < 95)= ?
Langkah 1: Gambarkan kurvanya!
Langkah 2: Hitung nilai Z untuk X = 95 dan µ =
100 dan  = 5:

X − 95 − 100 Cari luas area di bawah kurva normal standar di sebelah kiri Z = –1 dengan
Z= = = −1 menggunakan Tabel Z [1], diperoleh nilai 0.1587.
 5
P(X<95) = P(Z<–1) = 0.1587
Langkah 3: Kesimpulan: Probabilitas talk time SUATU baterai kurang dari
95 menit sebesar 15.87%.
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 3
Penerapan Distribusi Normal
Misalkan baterai Li-Ion 1100 mAh memiliki mean talk time 100 menit berdistribusi normal dengan simpangan baku 5 menit.
Carilah probabilitas SUATU baterai yang diambil akan berumur:
1. Kurang dari 95 menit?
2. Lebih dari 105 menit?
3. Antara 95 dan 105 menit?
SOLUSI:
2. P(X > 105)= ?
Langkah 1: Gambarkan kurvanya!
Langkah 2: Hitung nilai Z untuk X = 95 dan µ =
100 dan  = 5:
X − 105 − 100
Z= = = −1
 5
Cari luas area di bawah kurva normal standar di
sebelah kiri Z = 1 dengan menggunakan Tabel Z Langkah 3: Kesimpulan: Probabilitas talk time SUATU baterai
[1] diperoleh 0.8413. Kemudian kurangkan 1 lebih dari 95 menit sebesar 15.87%.
dengan 0.8413 sehingga diperoleh luas disebelak
kanan Z =1 sebesar 0.1587:
P(Z>1) = 1 – P(Z<1) = 1 – 0.8413 = 0.1587
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 3
Penerapan Distribusi Normal
Misalkan baterai Li-Ion 1100 mAh memiliki mean talk time 100 menit berdistribusi normal dengan simpangan baku 5 menit.
Carilah probabilitas SUATU baterai yang diambil akan berumur:
1. Kurang dari 95 menit?
2. Lebih dari 105 menit?
3. Antara 95 dan 105 menit?
SOLUSI:
3. P(95< X < 105)= ?
Langkah 1: Gambarkan kurvanya!
Langkah 2: Pertama, hitung nilai z1 untuk X1 =
95 dan µ = 100 dan  = 5:
Cari luas area di bawah kurva normal standar di sebelah kiri Z = 1 dengan
X1 −  95 − 100
z1 = = = −1 menggunakan Tabel Z [1], diperoleh nilai 0.8413:
 5
Cari luas area di bawah kurva normal standar di P(z2<1) = 0.8413
sebelah kiri Z = –1 dengan menggunakan Tabel Z Ketiga, kurangkan luas z2 dengan z1:
[1], diperoleh nilai 0.1587: P(95 < X < 100) = P(–1 < Z < 1)
P(z1<–1) = 0.1587 = P(z2<1) – P(z1<–1)
= 0.8413 – 0. 1587 = 0.6826
Kedua, hitung nilai z2 untuk X2 = 105 :
X −  105 − 100 Langkah 3: Kesimpulan: Probabilitas talk time SUATU baterai antara 95 dan 100
z2 = 2 = =1
 5 menit sebesar 68.26%.
Distribusi Sampling Rataan
PARAMETER DAN STATISTIK

Walpole (1995, p.22) mendefinisikan parameter dan populasi sebagai berikut:

• PARAMETER adalah sembarang nilai • STATISTIK adalah sembarang nilai


yang menjelaskan ciri populasi. yang menjelaskan ciri suatu sampel.

Sebuah parameter adalah


sebuah angka tetap (a fixed
number), tetapi secara praktis
tidak diketahui nilainya.

Nilai dari statistik di ketahui


setelah dilakukan sampling,
tetapi nilainya dapat berubah
dari sampel satu ke sampel
lainnya. Statistik sering
digunakan untuk mengestimasi
suatu parameter yang tidak
diketahui.
UKURAN SAMPEL DAN POPULASI Distribusi Sampling Rataan

Ukuran gejala yang dideskripsikan oleh statistik sebagai ukuran-ukuran sampel untuk menduga
parameternya dapat berupa:
1. Ukuran gejala pusat, yaitu: mean dan modus.
2. Ukuran letak, yaitu: median, kuartil, desil dan persentil.
3. Ukuran penyebaran, yaitu: range, simpangan baku, variasi dan koefisien variasi.
4. Ukuran korelasi, yaitu koefisien korelasi (r dan ).
Ukuran-ukuran parameter sudah umum digunakan huruf besar dan simbol-simbol dari huruf
(Yunani), seperti simbol N untuk jumlah populasi, P untuk proporsi,  untuk mean (rataan
populasi),  untuk standar deviasi.
Sementara untuk statistik digunakan huruf kecil, seperti n untuk jumlah sampel, p untuk proporsi,
untuk rataan sampel, dan s untuk standar deviasi.
VARIANSI DAN SIMPANGAN BAKU Distribusi Sampling Rataan

1. Apa itu sampling error ?


Adalah perbedaan antara nilai statistik dengan nilai parameter.

Sampling Error = ( – μ)

Nilai Error bisa bernilai (+) atau (-). Besar-kecilnya error yang akan menentukan
bersar-kecilnya ukuran sampel.

2. Apa itu rata-rata simpangan?


Hasil pengamatan sebuah sampel berbentuk data x1, x2, x3,, ... xn dengan rata-rata
selanjutnya ditentukan jaraknya tiap data dengan rata-rata-nya: |xi - |.
Jika seluruh jarak dijumlahkan kemudian dibagi n,
 xi − x
maka diperoleh Rata-rata Simpangan (RS) atau RS =
Mean Absolute Deviation (MAD): n
Distribusi Sampling Rataan

Contoh Rata-rata Simpangan:

Diketahui data 8 buah data sampel: 48, 52, 54, 55, 58, 59, 60 dan 62. Hitung
Rata-rata Simpangannya?

 xi − x 30
x = 56 RS = = = 3.75
n 8
Distribusi Sampling Rataan

Apa itu variansi ? Simpangan Baku?

Ukuran simpangan yang paling banyak digunakan adalah variansi dan


simpangan baku (standar deviasi).
N

1. Ungrouped Data (Populasi)  (x i −  )2


2 = i =1

Apabila sebuah populasi berukuran N meliputi 


hasil pengukuran katakanlah variabel x dengan Atau:
skala minimal interval yaitu x1, x2, x3, ... xN, N N
maka variasi untuk variabel x : N  xi − (  xi ) 2
2

Sehingga simpangan bakunya:  =  2 2 = i =1


2
i =1

n
2. Ungrouped Data (Sampel)
(x − x) i
2

Apabila sebuah sampel berukuran n meliputi s2 = i =1

hasil pengukuran katakanlah variabel x dengan n −1


skala minimal interval yaitu x1, x2, x3, ... xn, Atau:
maka variasi untuk variabel x : n n
n xi − (  xi )2
2
Sehingga simpangan bakunya: s= s 2
s2 = i =1 i =1
n(n − 1)
Distribusi Sampling Rataan

PENAMAAN DISTRIBUSI SAMPLING

Larson (2012, p.266) mendefinsikan Distribusi Sampling sebagai berikut:

“DISTRIBUSI SAMPLING adalah distribusi probabilitas dari statistik sampel yang terbentuk ketika
sampel ukuran n berulang kali diambil dari populasi”

Kemudian dari masing-masing sampel yang telah terambil dihitung sehingga diperoleh suatu statistik
tertentu seperti rataan, proporsi, standar deviasi, dsb. sebagai estimator populasinya. Karena setiap
ukuran statistik sampel memiliki sebuah distribusi sampling, maka penamaan suatu distribusi sampling
akan mengikuti nama dari statistik yang dipelajari.
• Suatu statistik rataan, maka disebut Distribusi Sampling Rataan.
• Suatu statistik proporsi, maka disebut Distribusi Sampling Proporsi
• Suatu statistik variansi, maka disebut Distribusi Sampling Variansi dan sebagainya.
Distribusi Sampling Rataan
DISTRIBUSI SAMPLING RATAAN

(Sampling Distribution of The Sample Mean)

DISTRIBUSI SAMPLING RATAAN adalah distribusi rata-rata aritmetika dari seluruh sampel acak berukuran n
yang mungkin, yang dipilih dari sebuah populasi berukuran N. Dikatakan distribusi sampling rata-rata karena
tujuannya menaksir rata-rata atau mean dari populasi.

Perhatikan Diagram ven rataan sampel berikut ini!


Distribusi Sampling Rataan

Sifat Distribusi Sampling Rataan

Ketika semua sampel yang mungkin dengan ukuran n dipilih dengan pengembalian
(With Replacement) dari suatu populasi, distribusi sampling rataan untuk sebuah
variabel memiliki 2 sifat penting:

1. Mean dari rataan sampel akan sama 2. Standar deviasi rataan sampel akan
dengan mean populasi. lebih kecil dari standar deviasi dari
populasi, dan itu akan sama dengan
standar deviasi populasi dibagi
dengan akar kuadrat dari ukuran
sampel.
Distribusi Sampling Rataan

Contoh Persoalan Distribusi Sampling Rataan


Misalnya:
Nilai-nilai populasi {1, 3, 5, 7} masing-masing ditulis di secarik kertas dan dimasukkan ke
dalam sebuah kotak. Dua slip kertas dipilih secara acak, dengan pengembalian (WR).
a. Carilah mean, varians, dan standar deviasi dari populasi?
x ( x −  )2
Mean: = =4 Variance:  =
2
=5 Standard Deviation:  = 5  2.236
N N

b. Gambarkan grafik probabiliy histogram dari nilai populasi?

Semua nilai memiliki peluang Probability Histogram Populasi x


yang sama untuk dipilih
(distribusi seragam diskrit)
dengan k=4, maka P(X) = 0.25.

38
Distribusi Sampling Rataan

c. Tentukan banyaknya (kemungkinan) sampel untuk pengambilan 2 slip kertas (n)


dipilih secara acak, dengan pengembalian (WR)?

Penentuan Banyaknya Sampel


Populasi Banyaknya kemungkinan jika diambi n dari N:
Tak Terbatas

𝑊𝑅 𝑁𝑛
Populasi
• Memperhatikan urutan (abba)
N Sampel 𝑁!
n 𝑁 𝑃𝑛 =
𝑁−𝑛 !
𝑊𝑂𝑅 • Tidak memperhatikan urutan (ab=ba)
Populasi 𝑁 𝑁!
Terbatas 𝑁 𝐶𝑛 = =
𝑛 𝑛! 𝑁 − 𝑛 !

Dimana: 𝑁 𝑃𝑛 > 𝑁 𝐶𝑛

39
Distribusi Sampling Rataan

Distribusi Sampling
Populasi
Rata-rata

Parameter:
µ, 

Statistik:

WR
Sampel x1 , x 2 ,..., x N n
Nn
n

x x =
 x = ni n
N

Maka banyaknya sampel yang mungkin adalah 𝑁 𝑛 = 42 = 16


Distribusi Sampling Rataan

d. Gambarkan grafik distribusi probablility histrogram dari rataan sampelnya?


Daftar semua 16 sampel berukuran 2 yang mungkin Distribusi Peluang dari Rataan Sampel
dari populasi dan rata-rata masing-masing sampel

Histogram Distribusi Peluang dari Rataan Sampel

Perhatikan:
Bentuk histogram adalah
lonceng dan simetris, mirip
dengan kurva normal

41
Distribusi Sampling Rataan

e. Carilah mean, varians, dan standar deviasi dari rataan sampel?


Pada solusi a., sudah diperoleh:
x ( x −  )2
Mean: = =4 Variance:  = 2
=5 Standard Deviation:  = 5  2.236
N N

Maka:

σ 𝑥ҧ𝑖 64
• Mean dari rataan sampelnya: 𝜇𝑥ҧ = 𝑛 = =4 (𝜇𝑥ҧ = 𝜇)
𝑁 16

σ 2
• Variansi dan Standar deviasi (𝑥ҧ 𝑖 − 𝜇) 40
𝜎𝑥ҧ 2 = = = 2.5
dari rataan sampelnya: 𝑁𝑛 16
→ 𝜎𝑥ҧ = 2.5 = 1.58

Atau:
𝜎 2.236
𝜎𝑥ҧ = = = 1.58
𝑛 2

42
Distribusi Sampling Rataan

43
Distribusi Sampling Rataan

44
Distribusi Sampling Rataan

RINGKASAN
Distribusi Sampling Rataan
Distribusi Sampling Rataan
TEOREMA LIMIT PUSAT
(The Central Limit Theorem)

a. SAMPEL BESAR
Teorema Limit Pusat menjelaskan hubungan antara distribusi sampling rataan
sampel dan populasinya.
Distribusi Sampling Rataan

Normal Standar vs CLT

Perbedaan penggunaan formulasi distribusi Z untuk aplikasi distribusi normal


standar dan teorema limit pusat:
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 4
Aplikasi Normal Standar dan CLT
Misalkan suatu baterai memiliki waktu hidup 100 menit yang berdistribusi normal dengan simpangan baku 10 menit.
Pertanyaan:
1. Carilah probabilitas SUATU baterai tertentu akan berumur kurang dari 98 menit?
2. Apabila random sampling sebanyak 25 buah baterai, berapa probabilitas baterai akan memiliki umur rata-rata kurang dari
98 menit?
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 4
Aplikasi Normal Standar dan CLT
Misalkan suatu baterai memiliki waktu hidup 100 menit yang berdistribusi normal dengan simpangan baku 10 menit.
Pertanyaan:
1. Carilah probabilitas SUATU baterai tertentu akan berumur kurang dari 98 menit?
2. Apabila random sampling sebanyak 25 buah baterai, berapa probabilitas baterai akan memiliki umur rata-rata kurang dari
98 menit?

SOLUSI:
1. Menentukan probabilitas sebuah nilai P(Z<−0.2)=?
tertentu dari variabel random X:
P(X < 98)= ?
Untuk X = 98 dan µ = 100 dan  = 10
0.4207
diperoleh:
X −  98 − 100 −0.2
0 Z
Z= = = −0.2
 10 Kesimpulan: Probabilitas talk time SUATU
Dengan menggunakan Tabel Z [1], diperoleh: baterai kurang dari 98 menit
P(X<98) = P(Z<–0.2) = 0.4207 sebesar 42.07%.
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 4
Aplikasi Normal Standar dan CLT
Misalkan suatu baterai memiliki waktu hidup 100 menit yang berdistribusi normal dengan simpangan baku 10 menit.
Pertanyaan:
1. Carilah probabilitas SUATU baterai tertentu akan berumur kurang dari 98 menit?
2. Apabila random sampling sebanyak 25 buah baterai, berapa probabilitas baterai akan memiliki umur rata-rata kurang
dari 98 menit?

SOLUSI:
2. Menentukan probabilitas nilai rataan
P(Z<−1)=?
sampling : P( <98) = ?
Untuk n =25 (<30, tetapi asumsi berdistribusi
normal sehingga dapat digunakan CLT),
µ = 100 dan  = 10 diperoleh: 0.1587

−1
0 Z
x −  98 − 100
Z= = = −1 Kesimpulan: Probabilitas rataan talk time
 / n 10 / 25
baterai dari 25 baterai kurang
Dengan menggunakan Tabel Z [1], diperoleh: dari 98 menit sebesar 15.87%.
P( <98) = P(Z<–1) = 0.1587
Distribusi Sampling Rataan

b. SAMPEL KECIL

Pengenalan DISTRIBUSI – t
• Secara praktis, ketika  tidak diketahui maka digunakan Distribusi–t
dengan menganggap hampiran normal.
• Distribusi–t biasanya disebut Distribusi Student mirip dengan
Distribusi Z karena keduanya setangkup dan berbentuk lonceng.

• Nilai kritis Distribusi–t untuk


kepentingan perhitungan
teoritis disajikan dalam Tabel
Nilai Kritis Distribusi–t dengan
bentuk kurva :

a
0 ta
Distribusi Sampling Rataan

Tabel Distribusi – t

• Memperhatikan kurvanya, jika luas α nya semakin besar (α → 1), maka


nilai t semakin kecil (t → – ).
• Dua hal yang perlu diperhatikan dalam Tabel Distribusi-t, yaitu:
1. Derajat kebebasan (degree of freedom) disingkat dengan db atau v
dengan: v = n -1.
2. Nilai a, yaitu luas daerah kurva di kanan dengan nilai (+t) atau di kiri
dengan nilai (–t).

a a a
0 0 ta
ta -ta= t1-a
Distribusi Sampling Rataan

Tabel Distribusi – t
Distribusi Sampling Rataan

• Oleh karena Distribusi t setangkup terhadap


rataan nol, maka t1-a = –ta , yaitu nilai t yang luas
sebelah kanannya (1–a) sama dengan nilai
minus t (–t) yang luas sebelah kirinya a. Dengan
demikian, nilai minus nilai t (–t) sama dengan a
nilai t yang luas bagian kanannya a. Jadi: t0.95 = 0 ta
–t0.05, t0.99 = –t0.01, dst.
Misalnya nilai t dengan derajat kebebasan v=14
sehingga luas di sebelah kirinya 0.025, atau luas
di sebelah kanannya 0.975 adalah:
t0.975 = –t0.025 = –2.145.
Contoh lainnya mencari luas P(–t0.025 < t < t0.05). a a
Maka luas di sebelah kanan t0.05 dan di sebelah -ta= t1-a 0 ta
kiri –t0.025, maka jumlah luas antara –t0.025 dan
t0.05 adalah:
(1–0.05–0.025) = 0.925.
Distribusi Sampling Rataan

Hubungan Distribusi-t dan Z


• Kurva di samping memperlihatkan hubungan
antara distribusi normal baku (v = ) dan
distribusi t untuk derajat kebebasan 2 dan 5.
• Karena v = n – 1, pada kondisi ukuran sampel
lebih besar dari 30, distribusi – t akan
mendekati distribusi normal.

Perbedaan Distribusi-t dan Z


• Pada Tabel Z, nilai Z menentukan luas a. Dan Tabel t, nilai a dan v menentukan nilai t.
• Distribusi–t mirip dengan Distribusi–Z, keduanya setangkup terhadap rataan nol dan
berbentuk lonceng.
• Distribusi–t tergantung pada dua besaran yang berubah-ubah, dan s2, sedangkan
nilai Z hanya tergantung pada perubahan dari sampel ke sampel lainnya.
• Kemudian variasi Distribusi–t bergantung pada ukuran sampel n dan selalu lebih besar
dari 1. Hanya bila ukuran sampel, n→, kedua distribusi menjadi sama.
Distribusi Sampling Rataan

Perbedaan Kurva Tabel Distribusi-t dan Z

a a
0 − 0 
ta z
Distribusi Sampling Rataan

Memilih CLT atau t-Student


CLT atau t–Student?

Apakah  TIDAK Student –t


diketahui? Distribution

YA

Central Limit
Theorem*) *) n<30 harus berdistribusi normal
Distribusi Sampling Rataan
LATIHAN 5

Sampel Kecil dengan Distribusi-t


Manajer produksi sebuah pabrik baterai Lithium Ion, menyatakan bahwa baterainya memilik talk time 100 menit.
Agar kualitas talk time tsb. dapat dipertahankan, setiap hari dilakukan pengujian sebanyak 9 unit baterai. Bila nilai t
yang dihitung antara –t0.05 dan t0.05, maka manajer akan mempertahankan keyakinannya.
Pertanyaan:
Jika rataan sampel 103 menit dengan simpangan baku 2 menit berasal dari populasi hampir normal, kesimpulan apa
yang dapat ditarik?
SOLUSI:
Persoalan distribusi rataan sampel dengan n kecil (9 Kesimpulan: Manajer merasa tidak puas
<30) walaupun diasumsikan hampir normal tetapi karena nilai 4,5 berada diluar batas nilai t yaitu
simpangan baku populasi  tidak diketahui. –1.86 dan 1.86 sehingga kualitas talk time
diluar dari yang diyakini yaitu 100 menit
Dengan v=n-1 = 8, dari Tabel t diperoleh t0.05 = 1.86.
Manajer akan mengetahui konsistensi kualitas talk
timenya bila sampel 9 baterai memberikan nilai t antara
–1.86 dan 1.86. Diketahui µ = 100, 𝑥=
ҧ 103, n=9, dan s =
2, maka:

x −  103 − 100 0.05 0.05


t= = = 4,5 0
s/ n 2/ 9 -1.86 1.86
1.155
Distribusi Sampling Rataan

Nilat t0.05?

Anda mungkin juga menyukai