ANOVA 2 Arah
Analisis varians (ANOVA) 2 arah digunakan jika suatu penelitian eksperimen atau
expose facto terdiri atas 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat, baik untuk eksperimen dua
faktor (2 treatment) maupun eksperimen by level (1 treatment dan 1 variabel atribut).
Contoh judul penelitian eksperimen 2 faktor adalah “Pengaruh metode kontekstual dan
waktu belajar terhadap hasil belajar fisika”. Dalam hal ini, metode belajar (misalkan
kontekstual dan konvensional) serta waktu belajar (misalkan pagi dan siang). Keduanya
merupakan variabel bebas treatment. Dalam penelitian eksperimen 2 faktor, variabel yang
perlu diukur (diobservasi) hanya variabel kriteria/terikat.
Adapun contoh judul penelitian eksperimen treatment by level adalah “Pengaruh
sistem penggajian dan motivasi bekerja terhadap produktivitas kerja perawat di sebuah RS
di Jakarta Selatan”. Sistem penggajian (misalkan dibedakan antara bulanan dan harian)
merupakan variabel treatment; motivasi bekerja (misalkan dibedakan dalam kategori
motivasi tinggi dan rendah) merupakan variabel atribut; dan produktivitas kerja perawat
ádalah variabel kriteria/terikat. Dalam eksperimen jenis ini, variabel yang perlu diobservasi
atau diukur adalah variabel kriteria/terikat dan variabel bebas atribut.
Dalam ANOVA dua arah, ada 3 jenis hipotesis penelitian yang perlu diuji, yaitu:
• Hipotesis main effect
• Hipotesis interaction effect
• Hipotesis simple effect.
Hipotesis main effect ada dua buah untuk eksperimen 2 faktor sedangkan untuk
eksperimen by level, hipotesis main effect bisa satu atau dua buah tergantung teori/konsep
dari variabel atribut.
Untuk hipotesis interaction effect hanya ada satu buah, yaitu hipotesis dari pengaruh
interaksi variabel treatment 1 dengan variabel treatment 2 terhadap variabel terikat
(kriterium) untuk eksperimen 2 faktor; atau hipotesis dari pengaruh interaksi variabel
treatment dengan variabel atribut terhadap variabel terikat (kriterium) untuk eksperimen by
level.
Banyaknya hipotesis simple effect tergantung pada banyaknya kelompok data atau
teori dari variabel atribut. Hal ini dikarenakan hipotesis tersebut merupakan hipotesis yang
membandingkan antar 2 kelompok data. Untuk desain eksperimen 2x2, banyaknya
hipotesis simple effect maksimum 4 buah.
Adapun langkah-langkah dalam ANOVA 2 arah adalah sebagai berikut:
a) Mengelompokkan skor variabel kriteria/terikat berdasarkan kategori faktorial,
misalkan faktorial 2x2 seperti:
Variabel B
B-1 B-2 ∑A
Variabel A
A-1 Y11 Y12 Y10
A-2 Y21 Y22 Y20
∑B Y01 Y02 Y00
B-1 B-2 ∑A
nX nX nX
∑X ∑X ∑X
A-1
∑X2 ∑X2 ∑X2
X X X
nX nX nX
∑X ∑X ∑X
A-2
∑X2 ∑X2 ∑X2
X X X
nX nX nX
∑X ∑X ∑X
∑ B
∑X2 ∑X2 ∑X2
X X X
Keterangan:
nX = Banyaknya subyek dalam kelompok
X = Rerata skor untuk masing-masing kelompok
∑X = Jumlah skor dalam setiap kelompok
∑X2 = Jumlah kuadrat setiap skor dalam kelompok
b. JK ( R) =
n00
c. JK (TR) = JK (T ) − JK ( R)
( X 11 )2 ( X 12 )2 ( X 21 )2 ( X 22 )2
d. JK ( A) = + + + − JK ( R)
n11 n12 n21 n22
( X 10 ) ( X 20 )
2 2
e. JK ( Ab) = + − JK ( R)
n10 n20
( X 01 ) ( X 02 )
2 2
f. JK ( Ak ) = + − JK ( R)
n01 n02
g. JK ( I ) = JK ( A) − JK ( Ak ) − JK ( Ab)
h. JK ( D) = JK (TR) − JK ( A)
Keterangan:
X A : rerata skor kelompok eksperimen
X B : rerata skor kelompok kontrol
s : simpangan baku gabungan
s A2 : varians kelompok eksperimen
sB2 : varians kelompok kontrol
n A : banyaknya sampel kelompok eksperimen
nB : banyaknya sampel kelompok kontrol
Untuk pengujian hipotesis, nilai t hitung dibandingkan dengan nilai dari tabel
distribusi t (t tabel). Cara penentuan nilai t tabel didasarkan pada taraf signifikansi tertentu
(misalkan = 0,05) dan dk = nA + nB − 2 . Adapun kriteria pengujian hipotesisnya
adalah
• Tolak H0 dan Terima H1: Jika thitung > ttabel
• Terima H0 dan Tolak H1: Jika thitung < ttabel.
Contoh:
Berikut ini diberikan data hasil penelitian yang berjudul ”Pengaruh Bentuk Umpan Balik
dan Gaya Kognitif terhadap Minat mahasiswa pada Mata Kuliah Biostatistika”. Bentuk
umpan balik (A) dalam penelitian ini adalah umpan balik segera (A1) dan umpan balik
tertunda (A2), serta gaya kognitif (B) dalam penelitian ini adalah gaya kognitif field
independent (B1) dan gaya kognitif field dependent (B2).
Tabel 5.18 Data Mentah Penelitian
A1B1 A1B2 A2B1 A2B2
128 99 114 105
120 96 90 107
115 104 100 93
115 85 85 89
105 80 80 97
114 90 88 101
120 86 95 103
107 85 103 102
107 105 90 105
103 81 83 102
Catatan:
Rumus untuk mencari s yang digunakan adalah
n X 2 − ( X )
2
s=
n ( n − 1)
X 11
1134
X 21
928
X 01
2062
X 2
11
129162
X 2
21
87088 X 2
01
216250
X 12
911 X 22
1004 X 022 1915
X 2
12
83765 X 2
22
101096
X 02 184861
X 10
2045 X 20
1932 X 00
3977
X 2
10
212927
X 2
20
188184 X 2
00
401111
X 10 102,25 X 20 96,6 X 00 99,425
Adapun nilai JK, RJK, Fhitung dan Ftabel adalah sebagai berikut:
• JK (T ) = X 002 = 401111
( X 00 )
2
• JK ( R) = = 395413, 225
n00
• JK (TR) = JK (T ) − JK ( R) = 5697,775
( X 11 )2 ( X 12 )2 ( X 21 )2 ( X 22 )2
• JK ( A) = + + + − JK ( R) = 3094, 475
n11 n12 n21 n22
( X 10 ) ( X 20 )
2 2
• JK ( Ak ) = + − JK ( R) = 540, 225
n01 n02
• JK ( I ) = JK ( A) − JK ( Ak ) − JK ( Ab) = 2235,025
• JK ( D) = JK (TR) − JK ( A) = 2603,3
JK ( Ab)
• Rjk ( Ab) = 2 ( Ab) = = 319, 225
db( Ab)
JK ( Ak )
• Rjk ( Ak ) = 2 ( Ak ) = = 540, 225
db( Ak )
JK ( I )
• Rjk ( I ) = 2 ( I ) = = 2235, 025
db( I )
JK ( A)
• Rjk ( A) = 2 ( A) = = 1031, 49167
db( A)
JK ( D)
• Rjk ( D) = 2 ( D) = = 72,314
db( D)
JK (TR)
• Rjk (TR) = 2 (TR) = = 146,097
db(TR)
JK ( R)
• Rjk ( R) = 2 ( R) = = 395413, 225
db( R)
2 ( Ab)
• Fh ( Ab) = 2 = 4, 414
( D)
2 ( Ak )
• Fh ( AK ) = 2 = 7, 471
( D)
2 (I )
• Fh ( I ) = 2 = 30,907
( D)
2 ( A)
• Fh ( A) = 2 = 14, 264
( D)
• Nilai F tabel (Ft) = F (5%, k-1, n-1) = F (5%, 1, 39) = 4,09.
Karena Fh > Ft untuk antar kolom (A), antar baris (B), dan interaksi, maka:
1) Minat mahasiswa pada mata kuliah Biostatistika yang diberi umpan balik segera
lebih tinggi daripada mahasiswa yang diberi umpan balik tertunda.
2) Minat mahasiswa pada mata kuliah Biostatistika yang bergaya kognitif field
independent lebih tinggi daripada mahasiswa yang bergaya kognitif field
dependent.
3) Terdapat pengaruh interaksi antara bentuk umpan balik dan gaya kognitif
terhadap minat mahasiswa pada mata kuliah Biostatistika.
Karena terdapat interaksi, maka dilanjutkan dengan uji lanjut/simple effect menggunakan
uji t. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut:
• X A1B1 = X 11 = 113, 4
• X A1B 2 = X 12 = 91,1
• X A 2 B1 = X 21 = 92,8
• X A 2 B 2 = X 11 = 100, 4
• nA1B1 = n11 = 10
• nA1B 2 = n12 = 10
• nA 2 B1 = n21 = 10
• nA 2 B 2 = n22 = 10
• s A21B1 = 62,933
• s A21B 2 = 85,878
• s A2 2 B1 = 107, 733
• s A2 2 B 2 = 32, 711
Perhitungan uji t untuk masing-masing hipotesis simple effect adalah sebagai berikut:
Tabel 5.25 Hasil Perhitungan Uji Lanjut