Anda di halaman 1dari 44

Percobaan Faktorial

dalam RAL
Fitria Virgantari
Kapan digunakan?
Perlakuan yang dicoba merupakan kombinasi antar
taraf-taraf beberapa faktor ( 2 faktor).
Faktor-faktor yang dilibatkan bersifat saling bersilang,
bukan tersarang.
Kondisi lingkungan yang dihadapi homogen atau
dapat juga dikatakan serba sama.
Misalkan suatu percobaan terdiri dari dua faktor
A A1
A2 Perlakuan yang diujicobakan:
B B1 A1B1 A2B1
B2 A1B2 A2B2
Tujuannya untuk melihat :
apakah pengaruh A1, A2 terhadap rata-rata respon di
B1 sama dengan pengaruhnya di B2 dan sebaliknya.
Dengan kata lain apakah ada interaksi antara faktor A
dan faktor B.
GRAFIK INTERAKSI

(1) (2)

Gambar (1) : tidak ada interaksi antara faktor A dan


faktor B, dengan kata lain keduanya saling bebas.
Gambar (b) menunjukkan adanya interaksi antara
faktor A dan faktor B.
Jika interaksi signifikan, artinya makin tinggi faktor A
maka akan memberikan respon yang berbeda pada
faktor B yg berbeda.
Jika A makin tinggi, maka respon lebih tinggi pada
faktor B1 drpd B2, sehingga ada pengaruh level faktor
A dari B1 dan B2 atau ada interaksi antara A dan B.
Jika dari hasil pengujian faktor A dan B tidak
signifikan, tetapi interaksi antara kedua faktor
tersebut signifikan, maka secara kualitatif dapat
diartikan bahwa antara level dari faktor A memberikan
rata-rata yang berbeda di setiap level dari faktor B.
Jika interaksi signifikan atau jika antara level faktor A
di setiap level faktor B memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap rata-rata respon, maka yang perlu
dibandingkan adalah :
A1 vs A2 pada B1, yaitu membandingkan A1B1 dan A2B1
A1 vs A2 pada B2, yaitu membandingkan A1B2 dan A2B2
Atau
B1 vs B2 pada A1, yaitu membandingkan B1A1 dan B2A1
B1 vs B2 pada A2, yaitu membandingkan B1A2 dan B2A2
Penguraian Pengaruh Perlakuan
Pengaruh perlakuan dapat diuraikan menjadi beberapa
pengaruh sederhana, yang merupakan perbedaan respon taraf-
taraf suatu faktor pada setiap taraf faktor yang lain.

Pengaruh perlakuan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:


 Pengaruh Utama
 Pengaruh Interaksi
PENGARUH UTAMA (MAIN EFFECT) 

PENGARUH UTAMA SUATU FAKTOR DAPAT


DIHITUNG DARI RATA-RATA PENGARUH
SEDERHANA FAKTOR YANG BERSANGKUTAN.

PENGARUH INTERAKSI (INTERACTION EFFECT)

PENGARUH INTERAKSI ANTAR FAKTOR


MERUPAKAN SETENGAH DARI PERBEDAAN
PENGARUH SEDERHANA.
MISAL
PERLAKUAN AxB = a0b0, a0b1, a1b0, a1b1
RATAAN RESPON = 1, b, a, ab

a ab

1 b
PENGARUH UTAMA
FAKTOR A: ½ ((ab-b) + (a-1)) = ½ (ab+a-b-1)
FAKTOR B: ½ ((ab-a) + (b-1)) = ½ (ab-a+b-1) 

PENGARUH INTERAKSI
INTERAKSI AB: ½ ((ab-b) - (a-1)) = ½ (ab-a-b+1)
atau,
INTERAKSI AB: ½ ((ab-a) - (b-1)) = ½ (ab-a-b+1)
Layout percobaan
Misalkan percobaan dengan 3 faktor A dan 2 faktor B:
A1, A2 dan A3
B1 dan B2,
maka akan ada (3x2)=6 kombinasi perlakuan yaitu
A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 A3B1 A3B2.
Bila percobaan diulang tiga kali, maka diperlukan
(3x2x3)= 18 satuan percobaan.
A1B1 A1B2 A1B1 A2B1 A2B2 A3B2
A2B1 A3B1 A2B2 A3B1 A1B2 A3B1
A2B2 A3B2 A1B1 A1B2 A3B2 A2B1
;

Model Linear
y ij     i   j   ij   ijk
Yij : respons pengamatan yang memperoleh perlakuan
faktor A taraf ke-i dan faktor B taraf ke-j pada ulangan
ke-k
m : rataan umum
 ti : pengaruh faktor perlakuan A taraf ke-i
βj : pengaruh faktor perlakuan B taraf ke-j
τβij : pengaruh interaksi faktor A taraf ke-i dan faktor

B taraf ke-j
eijk: galat/sisaan
Hipotesis yang diuji dari percobaan ini adalah untuk
menguji pengaruh perlakuan dan menguji pengaruh
kelompok :
a. H0:  1   2  ...   k  0
H1: Minimal ada satu  i  0
b. H0: β1 = β2 =...= βj
H1: Minimal ada satu βj  0
c. H0: τβij = 0
H1: Minimal ada satu τβij  0
Struktur data
Faktor/Ulangan B1 B2 Jumlah
A1 1 y111 y121
2 y112 y11. y122 y12. y1..
y113 y123
3
A2 1 y111 y121
2 y112 y21. y122 y22.
y 2..
y113 y123
3
Jumlah y.1. y.2. y...
Tabel ANOVA
Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung
keragaman
(Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA KTA/KTG


B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Galat ab(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT
FK 
 y..
2

abr
JKT   y ijk
2
 FK

JK ( AB) 
  ij.
y 2

 FK  JKA  JKB
r

JKA 
 i..
y 2

 FK KTA = JKA/db
br

JKB 
 y.2j.  FK KTB = JKB/db
ar
JKG = JKT – JKA – JKB-JK(AB) KTG = JKG/db
 F ,db  tolak H 0
Aturan pengambilan keputusannya adalah bila Fhit
 F ,db  terima H 0
Ilustrasi
Penelitian tentang produksi tiga varietas (V1,V2,V3) yang
diberikan 4 dosis pupuk N (N0,N1,N2,N3). Dengan demikian
banyaknya perlakuan yang dicobakan ada sebanyak 3x4=12
kombinasi perlakuan. Setiap kombinasi varietas dan pupuk
ditanam pada petak lahan berukuran 2 m x 3 m dan diulang
sebanyak 3 kali. Banyaknya petak percobaan yang digunakan
adalah 12x3=36 unit percobaan. Seluruh petak lahan yang
digunakan dapat dianggap seragam.
Kombinasi Perlakuan:
1. V1N0 5. V2N0 9. V3N0
2. V1N1 6. V2N1 10. V3N1
3. V1N2 7. V2N2 11. V3N2
4. V1N3 8. V2N3 12. V3N3
Langkah-langkah pengacakan:
1. Beri nomor setiap kombinasi perlakuan (1-12)
2. Beri nomor petak lahan yang digunakan (1-36)
3. Pilihlah bilangan acak (2 digit) sebanyak 36 bilangan
kemudian petakan nomor perlakuan (1-12) diulang 3 kali
sampai ke 36 bilangan terpetakan. Peringkatkanlah
bilangan-bilangan acak tersebut.
4. Petakanlah perlakuan-perlakuan pada bagan petak lahan
sesuai dengan peringkat bilangan acak.
Layout percobaan :

1 7 13 19 25 31
V2N3 V2N0 V1N2 V3N1 V2N2 V1N1
2 8 14 20 26 32
V1N1 V1N2 V3N1 V3N2 V1N3 V1N3
3 9 15 21 27 33
V3N3 V1N0 V3N3 V3N2 V2N0 V3N0
4 10 16 22 28 34
V1N2 V2N3 V3N0 V3N0 V2N1 V1N0
5 11 17 23 29 35
V2N0 V2N1 V1N3 V3N2 V2N2 V1N0
6 12 18 24 30 36
V2N3 V2N2 V2N1 V3N1 V1N1 V3N3
Model Linier Aditif
Yijk     i   j   ij   ijk

Yijk = Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B


taraf ke-j dan ulangan ke k,
(, i , j) = merupakan komponen aditif dari rataan,
pengaruh utama faktor A dan pengaruh utama faktor
B
(ij)= Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B
ijk = Pengaruh acak yang menyebar normal (0, 2).
Tabel Analisis Ragam (ANOVA)
Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung
keragaman
(Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA KTA/KTG


B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Galat ab(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT

Kriteria pengambilan keputusan: tolak H0 jika F-


hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata 
Langkah-langkah perhitungan jumlah kuadrat
2
Y
FK  ...
abr
a b r
JKT   Yijk  Y...  Yijk  FK
2 2

i 1 j 1 k 1
2 2
a b r
Yi.. a b r Y. j.
JKA Yi.. Y...   FK JKB Y. j. Y... 
2 2
 FK
i1 j1 k1 br i 1 j 1 k 1 ar

a b r a b r
JKAB   Yij.  Yi..  Y. j.  Y...   Yij.  Y...   JKA JKB
2 2

i 1 j 1 k 1 i 1 j 1 k 1

JKAB  JKP  JKA JKB


2
Yij .
JKP   Yij .  Y...   
2
 FK
r

JKG  JKT  JKP


Contoh:
Suatu percobaan dilakukan untuk mengetahui
pengaruh lama pendarahan (faktor A) dan
dietilstilbestrol (suatu senyawa estrogenik, faktor
B) terhadap plasma fosfolipid pada anak domba.
Lima anak domba diberikan secara acak pada
masing-masing perlakuan. Kombinasi perlakuan
yang dicobakan adalah waktu pendarahan (pagi
dan sore) serta dengan dan tanpa pemberian
dietilstilbestrol.
Datanya adalah sbb

Perlakuan A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 Total


8.53 17.53 39.14 32.00
Ulangan 20.53 21.07 26.20 23.80
12.53 20.80 31.33 28.87
14.00 17.33 45.80 25.06
10.80 20.07 40.20 29.33

Y 66.39 96.80 182.67 139.06 484.92

Y
2
963.88 1887.02 6913.63 3912.17 13676.70

Y 13.28 19.36 36.53 27.81 24.25


Faktor perlakuan
Faktor A=Pendarahan Total
Taraf A1 (pagi) A2 (sore)
B=Estrogen
B1 (tanpa) 66.39 182.67 249.06
B2 (dengan) 96.80 139.06 235.86

Total 163.19 321.73 484.92


FK 
484.92 
2
 11757 ,37
20
JKT  13676.70  11757 ,37  1919.33
66.39 2  96.80 2  182.67 2  139.06 2
JKP   11757 ,37  1539.41
5
163.19 2  321.732
JKA   11757 ,37  1256.75
5x2
249.06 2  235.86 2
JKB   11757 ,37  8.71
5x2
JK(AB)=JKP-JK(A)-JK(B ) = 273.95
Tabel ANOVA
Sumber Derajat Jumlah kuadrat Kuadrat Fhit
keragaman bebas (db) (JK) Tengah (KT)
Perlakuan 3 1539.41
A 1 1256.75 1256.75 53**
B 1 8.71 8.71 0.37
AB 1 273.95 273.95 11.5**
Galat 16 379.92 23.75
Total 19 1919.33
Pengaruh sederhana :

JK (A dalam B1) =
182.67  66.392  1352.10
2 x5

JK (A dalam B2) =
139.06  96.80
2
 178.59
2 x5

JK (B dalam A1) =
96.80  66.392  92.48
2 x5

JK (B dalam A2) =
139.06  182.67 
2
 190.18
2 x5
Grafik interaksi
)
Percobaan Faktorial Dalam RAK
Kapan digunakan?
Perlakuan yang dicoba merupakan kombinasi
antar taraf-taraf beberapa faktor ( 2 faktor).
Faktor-faktor yang dilibatkan bersifat saling
bersilang, bukan tersarang.
Kondisi lingkungan yang dihadapi tidak
homogen, sumber ketidak homogen dapat
dihomogenkan dengan sistem blok satu arah.
Ilustrasi
Perlakuan: Varietas x Dosisi Pupuk N = 3 x 4 = 12
Varietas : V1, V2, V3
Dosis pupuk N : N0, N1, N2, N3
Ulangan: 3 kali
Kondisi lahan: Tidak rata tetapi miring dengan sudut
kemiringan tertentu. Oleh karena itu perlu dibentuk tiga
kelompok lahan yang relatif homogen. Misal skema lahannya
sebagai berikut:
Pengacakan Perlakuan
Bangkitkan bilangan acak untuk memilih kelompok
kemudian lakukan langkah-langkah berikut untuk
menentukan posisi perlakuan:
1.  Beri nomor setiap kombinasi perlakuan (1-12)
(1). V1N0 (2). V1N1 (3). V1N2 (4). V1N3
(5). V2N0 (6). V2N1 (7). V2N2 (8). V2N3
(9). V3N0 (10). V3N1 (11). V3N2 (12). V3N3
2.  Beri nomor petak lahan pada kelompok terpilih (1-12)
3. Pilihlah bilangan acak (3 digit) sebanyak 12 bilangan kemudian
petakan nomor perlakuan (1-12). Peringkatkanlah bilangan-
bilangan acak tersebut.
4. Petakanlah perlakuan-perlakuan pada unit-unit percobaan dalam
kelompok terpilih sesuai dengan peringkat bilangan acak.
Layout/bagan Percobaan
1 2 3 4 5 6
V2N0 V2N3 V2N1 V1N2 V3N1 V3N2
12 11 10 9 8 7 Blok 1
V3N3 V1N0 V3N0 V1N1 V1N3 V2N2

1 2 3 4 5 6
V3N3 V2N3 V1N2 V3N1 V3N0 V1N3
12 11 10 9 8 7
Blok 2
V1N0 V1N1 V2N2 V2N1 V2N0 V3N2

1 2 3 4 5 6
V2N3 V1N1 V1N2 V2N0 V1N0 V2N2 Blok 3
12 11 10 9 8 7
V1N3 V3N1 V3N0 V3N2 V2N1 V3N3
Model Linier Aditif
Yijk   i   j ij  k ijk
Keterangan:
Yijk Nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B taraf ke-j dan
kelompok ke k
(, i , j) Komponen aditif dari rataan, pengaruh utama faktor A dan
pengaruh utama faktor B
(ij) Komponen interaksi dari faktor A dan faktor B
k Pengaruh aditif dari kelompok dan diasumsikan tidak berinteraksi
dengan perlakuan (bersifat aditif)
ijk Pengaruh acak yang menyebar Normal(0,2).
Hipotesis
Pengaruh utama faktor A:
H0: 1 = …= a=0 (faktor A tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: paling sedikit ada satu i dimana i  0
Pengaruh utama faktor B:
H0: 1 = …= b=0 (faktor B tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: paling sedikit ada satu j dimana j  0
Pengaruh sederhana (interaksi) faktor A dengan faktor B:
H0: ()11 =()12 = …= ()ab=0 (Interaksi dari faktor A dengan faktor
B tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati)
H1: paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana ()ij  0
 Pengaruh Pengelompokan:
H0: 1 = …= r=0 (Blok tidak berpengaruh terhadap respon yang
diamati)
H1: paling sedikit ada satu k dimana k  0
Struktur Tabel Sidik Ragam
Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat tengah F-hitung
keragaman (Db) (JK) (KT)

A a-1 JKA KTA KTA/KTG


B b-1 JKB KTB KTB/KTG
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTG
Blok r-1 JKK KTK KTK/KTB
Galat (ab-1)(r-1) JKG KTG
Total abr-1 JKT

Kriteria pengambilan keputusan: tolak H0 jika F-


hitung lebih besar dari F-tabel pada taraf nyata 
Langkah-langkah perhitungan jumlah kuadrat
2
Y
FK  ...
abr
a b r
JKT   Yijk  Y...  Yijk  FK
2 2

i 1 j 1 k 1
2
a b r Y. j.
JKB Y. j. Y... 
2 2
a b r
Y  FK
JKA Yi.. Y...   FK
2 i..
i1 j 1 k 1 ar
i1 j1 k1 br
a b r a b r
JKAB  Yij.  Yi..  Y. j.  Y...   Yij.  Y...   JKA JKB
2 2

i 1 j 1 k 1 i 1 j 1 k 1

JKAB  JKP  JKA JKB


2
Yij .
JKP   Yij.  Y...   
2
 FK
r

Y
2 JKG  JKT  JKP  JKK
JKK   Y..k  Y...    ..k  FK
2

ab
Ilustrasi
Seorang peneliti mengkombinasikan penambahan seng
dengan minyak ikan ke dalam pakan sapi untuk
mempengaruhi pertambahan berat badan sapi (kg per ekor
per hari). Kombinasi perlakuan yang dicobakan sebanyak
12 (ss=0, 25, 50, 75 dan sm=0.0, 1.5, 3.0) dimana setiap
kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Pengulangan perlakuan dilakukan dalam bentuk kelompok
karena pengulangan perlakuan dilakukan dalam waktu
yang berbeda. Datanya diperoleh seperti terlihat pada
program berikut:
Data Pertambahan Berat Badan
Suplemen Minyak Ikan
 
 
   
Suplemen Zeng Blok 0 1.5 3
0 1 0.550 0.750 0.800
0 2 0.491 0.790 0.772
0 3 0.436 0.718 0.667
25 1 0.768 0.804 0.643
25 2 0.772 0.737 0.624
25 3 0.667 0.744 0.692
50 1 0.732 0.786 0.893
50 2 0.772 0.702 0.737
50 3 0.718 0.795 0.744
75 1 0.788 0.982 0.823
75 2 0.807 1.018 0.965
75 3 0.769 1.205 0.795
Langkah Perhitungan:
Rekap total Perlakuan
Y… = 27.4560
Total
s
FK = 20.9398   0 1.5 3 s
0 1.477 2.258 2.239 5.974
JKT = 0.6733
25 2.207 2.285 1.959 6.451
50 2.222 2.283 2.374 6.879
JKSS = 0.2913 75 2.364 3.205 2.583 8.152
10.03 27.45
JKSM= 0.1292 Total sm 8.270 1 9.155 6

JKSS*SM= 0.1532
Rekap Blok

JKBlok= 0.0058265   1 2 3

Total
JKG = 0.0937 blok 9.319 9.187 8.950
Tabel Sidik ragam
Sumber db JK KT F-hitung

Blok 2 0.0058 0.0029 0.6838

SS 3 0.2913 0.0971 22.7925

SM 2 0.1292 0.0646 15.1646

SS*SM 6 0.1532 0.0255 5.9946

Galat 22 0.0937 0.0043  

Total 35 0.6733    

Interpretasikan
LATIHAN

Hasil suatu proses kimia sedang dipelajari. Dua


faktor yang dianggap paling penting adalah suhu
dan tekanan. Percobaan dilakukan dengan
rancangan faktorial dengan dua ulangan.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Suhu Tekanan
200 215 230
Rendah 90.4 90.7 90.2
90.2 90.6 90.4
Sedang 90.1 90.5 89.9
90.3 90.6 90.1
Tinggi 90.5 90.8 90.4
90.7 90.9 90.1
Lakukan analisis untuk mengetahui apakah ada pengaruh
suhu, tekanan, dan interaksi antara suhu dan tekanan pada
percobaan di atas.

Anda mungkin juga menyukai