Faktor A Faktor B
b0 b1
a0 a0b0 a0b1
(10) (20)
a1 a1b0 a1b1
(20) (50)
Pengaruh Sederhana (Faktor A)
Pengaruh sederhana adalah pengaruh A pada
level B terendah dan tertinggi berturut-turut, yaitu :
a1b0 –a0b0
a 1b 1 – a 0b 1
(selisih level A tertinggi dengan level faktor A
terendah pada suatu level B) yang berarti
mengukur pengaruh faktor A pada suatu level B.
Pengaruh Utama (A)
Pengaruh utama merupakan rata-rata pengaruh
sederhana, maka terdapat dua pengaruh
sederhana yaitu pada b0 dan b1.
Rata-rata dari ke dua pengaruh sederhana yaitu :
• A = ½ {(a1b0 – a0b0) + (a1b1 – a0b1)} disebut
pengaruh utama A = A
• B = ½ {(a0b1 – a0b0) + (a1b1 – a1b0)}disebut
pengaruh utama B = B
Dalam bentuk sederhana :
• A = ½ (a1 + a0) (b1 – b0)
• B = ½ (a1 – a0) (b1 + b0)
Pengaruh Interaksi
Pengaruh interaksi merupakan rata-rata selisih
respon diantara pengaruh sederhana suatu
faktor atau rata-rata selisih dari pengaruh
sederhana A pada b1 dengan pengaruh
sederhana A pada b0, yaitu :
AB = ½ {(a1b1 – a0b1) - (a1b0 – a0b0)}
= ½ (a1 – a0) (b1- b0)
Sumber db JK
Keragaman
Kelompok (r-1) Σk(Σi.Σj.Yijk)2/ab -FK
Perlakuan (ab-1) Σi.Σj(Σk.Yijk)2/r -FK
Faktor A (a-1) Σi(Σj.Σk.Yijk)2/rb -FK
Faktor B (b-1) Σj(Σi.Σk.Yijk)2/ra -FK
InteraksiAB (a-1)(b-1) Σi.Σj(Σk.Yijk)2/r –FK – JKA – JKB
Galat (r-1)(ab-1) JKtotal – JK perlakuan – JK ulangan
2
Total (rab-1) (Σi.Σj.Σk.Yijk) - FK
Anova dengan RAL
Sumber
db JK
Keragaman
Perlakuan (ab-1) Σi.Σj(Σk.Yijk)2/r -FK
2
Faktor A (a-1) Σi(Σj.Σk.Yijk) /rb -FK
Faktor B (b-1) Σj(Σi.Σk.Yijk)2/ra -FK
2
InteraksiAB (a-1)(b-1) Σi.Σj(Σk.Yijk) /r –FK – JKA – JKB
Galat Ab(r-1) JKtotal – JK perlakuan
2
Total (rab-1) (Σi.Σj.Σk.Yijk) - FK
Uji Lanjut dalam Percobaan Faktorial
1. Jika pengaruh interaksi nyata
BNT BNJ DUNCAN/DMRT
FK =
Y 2 =
664,322 = 18388,3776
r..a.b 4.2.3
JK Total = . . .Y FK
i j k ijk
2
JK Perlakuan =
i. j .Y
k ijk
2
FK
r
= (106,48)2 + (89,28)2 + ….. + (124,16)2 /4 – FK
= 338,49995
JK Ulangan =
k . i. j .Yijk 2
FK
ab
= (174,75)2 + (162,94)2 + …… + (161,99)2/2.3 – FK
= 17,305033
Tabel Dua Arah
Ca P2O5 Total Rata-
rata
0 1 2
0 106,48 89,28 117,03 312,79 26,07
1 95,82 131,55 124,16 351,53 29,29
Total 202,30 220,83 241,19 664,32
Rata-rata 25,29 27,60 30,15
. . 2
.Yijk
JK Ca = i j k
FK
rb
= (312,79)2 + (351)2/4.3 – FK
= 62,532816
. . 2
.Yijk
JK P2O5 = j i k
FK
ra
= (202,3)2 + (220,83)2 + (241,19)2/4.2 – FK
= 94,596775
.
2
.Yijk
JK Ca.P2O5 = i j k
FK -JKA – JKB
r
= JK Peralakuan - JK Ca - JK P2O5
= 338,49995 – 62,532816 – 94,596775 = 181,370359
JK galat = JK Total – JK Perlakuan – JK ulangan (untuk RAK)
= 747,145 – 338,49995 – 17,305033
= 391,340017
atau
JK galat = JK Total – JK Perlakuan (untuk RAL)
= 747,145 – 338,49995
= 408,64505
Setelah perhitungan komponen sumber keragaman selesai maka selanjutnya
dibuat tabel analisis ragam untuk percobaan faktorial sesuai dengan rancangan
dasar yang digunakan, seperti pada Tabel 25 dan 26 dibawah ini.
Tabel 25. Anova dengan RAK
SK db JK KT Fhitung Ftabel
5%
Ulangan 3 17,305033 5,7683 0,22 3,29
Perlakuan 5 338,49995 67,6700 2,59 2,90
Ca 1 62,532816 62,5328 2,40 4,54
P2O5 2 94,596775 47,2984 1,81 3,68
Ca. P2O5 2 181,370359 90,6852 3,48 3,68
Galat 15 391,340017 26,0893
Total 23 747,145
Kesimpulan : hasil analisis ragam menunjukkan bahwa belum terdapat pengaruh
interaksi yang nyata, demikian juga secara terpisah perlakuan Ca dan P2O5juga
belum menunjukkan pengaruh yang nyata karena Fhitung < Ftabel yang berarti
perlakuan (baik faktor I dan II serta kombinasinya) memberikan respon yang
sama.
Tabel 26. Anova dengan RAL
SK db JK KT Fhitung Ftabel
5%
Perlakuan 5 338,49995 67,6700 2,98 2,90
Ca 1 62,532816 62,5328 2,75 4,54
P2O5 2 94,596775 47,2984 2,08 3,68
Ca. P2O5 2 181,370359 90,6852 3,99* 3,68
Galat 18 408,64505 22,7025
Total 23 747,145
Kesimpulan : hasil analisis ragam menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
interaksi yang nyata, karena Fhitung > Ftabel. Hal ini berarti
bahwa paling tidak terdapat satu perlakuan yang berbeda dengan
perlakuan yang lain (terdapat perbedaan diantara kombinasi
perlakuan yang dicoba).
Uji BNT dan DMRT.
* Uji BNT dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Nilai pembanding BNT dihitung sebagai berikut :
2xKTG
BNT = t α/2 (dg galat 18) x
n
2x 22,7025
= 2,101 x
4
= 7,08
2. Nilai rata-rata dari kombinasi perlakuan diurutkan dari nilai yang kecil ke nilai
yang besar, sebagai berikut :
a. Nilai rata-rata :
Perlakuan Nilai Notasi
Rata-rata
Ca0P0 26,62 abc
Ca0P1 22,32 a
Ca0P2 29,26 abc
Ca1P0 23,26 ab
Ca1P1 32,89 c
Ca1P2 31,04 bc
(b) Uji DMRT dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Nilai pembanding JNT dihitung sebagai berikut :
KTG 16,2877
JNT = JND (dg galat 18) x => = 2,02
n 4
2 3 4 5 6
JND 3,01 3,16 3,25 3,31 3,36
JNT 6,08 6,38 6,57 6,69 6,79
2. Nilai rata-rata dari kombinasi perlakuan diurutkan dari nilai yang kecil
ke nilai yang besar, sebagai berikut :
a. Nilai rata-rata :
Perlakuan Nilai Notasi
Rata-rata
v1p0 26,62 a
v1p1 33,57 bc
v1p2 29,26 ab
v2p0 23,96 a
v2p1 30,39 abc
v2p2 36,04 c
b. Nilai rata-rata yang sudah diurutkan :
Perlakuan Nilai Notasi
rata -rata
v2p0 23,96 a
v1p0 26,62 a
v1p2 29,26 ab
v2p1 30,39 abc
v1p1 33,57 bc
v2p2 36,04 c
3. Pemberian notasi pada nilai rata-rata (nilai tengah) yang telah diurutkan
dimana jika selisih dua nilai tengah perlakuan lebih besar dari nilai
pembanding DMRT maka diberi notasi yang berbeda sebaliknya jika
nilainya lebih kecil dari nilai DMRT maka diberi notasi yang sama.
Hasil pemberian notasi seperti pada butir (2b)
4. Nilai tengah yang telah diberi notasi diurutkan kembali sesuai dengan
urutan perlakuan. Hasilnya seperti pada butir (2a).
Cara penyajian uji DMRT dapat juga dilakukan secara parsial sebagai
berikut (Tabel 29) :
Tabel 29. Nilai Rata-rata setelah Diuji DMRT Ditampilkan secara Parsial
p0 p1 p2
v1 26,62 a 33,57 b 29,26 a
A B A
v2 23,96 a 30,39 b 36,04c
A A B
Keterangan : Angka yang didampingi huruf kecil yang berbeda secara
horisontal sedangkan angka yang didampingi huruf besar
yang berbeda secara vertikal adalah berbeda berdasarkan uji
DMRT 5%.
MERDEKA BELAJAR
KAMPUS MERDEKA