Anda di halaman 1dari 23

Percobaan Faktorial

Referensi
• Montgomery, D.C., 2005. Design and Analysis of
Experiment. Sixth Edition. John Wiley & Sons,
Inc. Arizona.
• Tapehe, Y., 2015. Statistik dan Rancangan
Percobaan. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta
3

 PERCOBAAN SEDERHANA

 PERCOBAAN FAKTORIAL

 PERCOBAAN TERSARANG
4

• POLA PERCOBAAN FAKTORIAL

21 RA LENGKAP FAKTORIAL

22 RA KELOMPOK FAKTORIAL

23 RANCANGAN PETAK TERBAGI


Rancangan Percobaan Faktorial
• Faktor adalah sejenis perlakuan
• Taraf adalah banyaknya perlakuan dalam satu faktor
1. Jika faktor yang diuji bersifat kuantitatif, perlakuan umumnya
berupa level atau taraf. Contoh : pada percobaan pemupukan
N, jika pemupukan N disebut faktor, perlakuannya disebut
taraf/ level taraf pupun (konsentrasi, sumber N, dll)
2. Jika faktor yang diuji bersifat kualitatif, perlakuan berupa varietas (V)
atau strain (S) dan sebagainya. Contoh: pada percobaan varietas (V),
jika varietas disebut faktor, perlakuan dituliskan V1, V2, dst.
• Jika ingin meneliti dua faktor di atas secara serentak
dan saling berinteraksi, maka rancangan percobaan ini
disebut rancangan faktorial.
Pengertian percobaan faktorial
• Percobaan yang perlakuannya terdiri atas semua
kemungkinan kombinasi taraf dari beberapa faktor
• Sangat bermanfaat untuk percobaan yang bersifat
eksploratif
• Untuk membantu memahami taraf optimal dari suatu
faktor
• Memungkinkan peneliti untuk mengetahui pengaruh
interaksi antara beberapa faktor terhadap bahan
percobaan
Kapan digunakan RFAL?
• Perlakuan yang dicoba merupakan kombinasi
antar taraf-taraf beberapa faktor ( 2 faktor).
• Faktor-faktor yang dilibatkan bersifat saling
bersilang
• Kondisi lingkungan yang dihadapi homogen
atau dapat juga dikatakan serba sama.
• Merupakan percobaan yang menggunakan lebih
dari dua faktor dan perlakuannya merupakan
kombinasi dari level-level satu faktor dengan
level-level faktor yang lain.
• Factorial dengan 2 faktor dapat dituliskan
Faktorial A x B
 Faktorial A x B
Jika A mempunyai 2 level = a1 dan a2
B mempunyai 3 level = b1, b2 dan b3
maka dapat dituliskan Faktorial 2 x 3
dimana A, B, C, … = faktor
a, b, c,… = level faktor
Sedangkan kombinasi faktor yang dipelajari
pada Faktorial 2 x 3 diatas adalah
a1b1, a1b2, a1b3
a2b1, a2b2, a2b3
Faktorial A x B / Faktorial (2 x 3)
Faktor Faktor B
A
b1 b2 b3

a1 a1b1 a1b2 a1b3

a2 a2b1 a2b2 a2b3


II. PERCOBAAN DUA FAKTOR
A. Rancangan Faktorial RAL

Misalnya penelitian umur simpan : 3 tingkat suhu (A1,A2, A3) dan


2 jenis pengawet (B1, B2) = 3 x 2 kombinasi perlakuan yaitu :
1. A1B1 3. A2B1 5. A3B1
2. A1B2 4. A2B2 6. A3B2
Setiap perlakuan diulang 2 kali.
Jadi banyaknya unit percobaan = 2*6 = 12 unit percobaan.
Bentuk Umum Model Linear Aditif II-A.

Yijk =  + i + j + ( )ij + ijk

i = 1, 2, ..., a j = 1, 2, ..., b k = 1, 2, ..., r


Yijk = Pengamatan pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan
ulangan ke-k
 = Rataan umum
i = Pengaruh utama faktor A
j = Pengaruh utama faktor B
()ij = Pengaruh interaksi faktor A dan faktor B
ijk = Pengaruh acak pada faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j
dan ulangan ke-k
Tabulasi Data II-A.

Ulangan A1 A2 A3 Total (Yi••)

1 Y111 Y121 Y131


B1
2 Y112 Y122 Y132

Total (Y1j•) Y11• Y12• Y13• Y1••

1 Y211 Y221 Y231


B2
2 Y212 Y222 Y232

Total (Y2j•) Y21• Y22• Y23• Y2••

Total (Y•j•) Y•1• Y•2• Y•3• Y•••


Tabel ANOVA II-A.

Sumber Jumlah Kuadrat


d.b. Fhitung
keragaman kuadrat tengah

Faktor A JKA a1 KTA KTA/KTG

Faktor B JKB b1 KTB KTB/KTG

Interaksi AB JKAB (a  1)(b1) KTAB KTAB/KTG

Galat JKG ab(r1) KTG

Total JKT abr  1


Rumus-Rumus Perhitungan II-A.

Y...2
FK  Faktor koreksi 
abr

JKT  Jumlah kuadrat total     Yijk2  FK

Yi...2
JKA  Jumlah kuadrat faktor A    FK
br
Y.j.2
JKB  Jumlah kuadrat faktor B    FK
ar
JKAB  Jumlah kuadrat interaksi faktor A dan faktor B  JKP  JKA  JKB
Yij.2
dimana JKP     FK
r
JKG  Jumlah kuadrat galat  JKT  JKP
Penarikan Kesimpulan II-A.
• Jika Fhitung Faktor A  F, (a-1), ab(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya.
• Jika Fhitung Faktor B  F, (b-1), ab(r-1) maka H0 ditolak dan sebaliknya.
• Jika Fhitung Interaksi Faktor A dan Faktor B  F, (a-1)(b-1), ab(r-1) maka
H0 ditolak dan sebaliknya.
CONTOH II-A.
Percobaan meneliti pengaruh penambahan sukrosa (3 konsentrasi
= A1, A2, A3) dan penambahan amonium sulfat (2 konsentrasi = B1,
B2) terhadap rendemen nata de coco. Setiap perlakuan diulang 2
kali.
•Kombinasi perlakuan = 3 x 2 = 6
1. A1B1 3. A2B1 5. A3B1
2. A1B2 4. A2B2 6. A3B2
•Unit percobaan = 6 x 2 = 12.
Tabulasi Data CONTOH II-A.

Ulangan A1 A2 A3 Total (Yi••)

1 52.69 47.00 58.50


B1
2 51.01 53.42 56.88

Total (Y1j•) 103.70 100.42 115.38 319.50

1 52.39 55.08 55.11


B2
2 53.07 53.08 54.85

Total (Y2j•) 105.46 108.16 109.96 323.58

Total (Y•j•) 209.16 208.58 225.34 643.08


CONTOH II-A ....
a = suhu = 3 b = amonium sulfat = 2 r = ulangan = 2

 Yijk2  (52.69) 2  (51.01) 2  ..............  (54.85) 2  34556.60

(209.16)2 (208.58)2 (225.34)2


 (Yi.. ) br 
2
4

4

4
 34507.91

(319.50)2 (323.58)2
 (Y.j. ) 2
ar 
6

6
 34464.04

(103.70)2 (100.42)2 (109.96)2


 (Yij. ) 2
r 
2

2
 .... 
2
 34531.00

FK  (643.08) 2 3 * 2 * 2  34462.66 JKP  34531.00  34462.66  68.34

JKT  34556.60  34462.66  93.94 db T  (3 * 2 * 2)  1  11

JKA  34507.91  34462.66  45.25 db P  (3 1)  2

JKB  34464.04  34462.66  1.38 db B  (2 1)  1

JKAB  68.34  45.25  1.38  21.71 db AB  (3 1) * (2  1)  2

JKG  93.94  68.34  25.60 db galat  3 * 2 * (2  1)  6


CONTOH II-A ....

KTA  45.25 / 2  22.63

KTB  1.38 / 1  1.38

KTAB  21.71/ 2  10.86

KTG  25.60 / 6  4.27

22.63
Fhitung sukrosa   5.30
4.27

1.38
Fhitung amonium sulfat   0.32
4.27

10.86
Fhitung int eraksi   2.54
4.27
CONTOH II-A .... Tabel ANOVA
Sumber Jumlah Kuadrat
d.b. Fhitung
keragaman kuadrat tengah
Sukrosa 45.25 2 22.63 5.30
Amo. sulfat 1.38 1 1.38 0.32
Interaksi 21.71 2 10.86 2.54
Galat 25.60 6 4.27
Total 93.94 11
Dari Tabel : F0.05 , 2 , 6 = 5.14 dan F0.05 , 1 , 6 = 5.99 ;
F0,01, 2, 6 = 10.92
Fhitung sukrosa  F0.05 , 2 , 6 maka H0 ditolak.
Fhitung amonium sulfat  F0.05 , 1 , 6 maka H0 diterima.
Fhitung interaksi  F0.05 , 2 , 6 maka H0 diterima.
Penambahan sukrosa berpengaruh nyata sedangkan penambahan
amonium sulfat dan interaksi kedua faktor tidak berpengaruh nyata
terhadap rendemen nata de coco pada taraf 0.05.

Anda mungkin juga menyukai