Anda di halaman 1dari 38

YAYA HASANAH

Pengertian Rancangan Split Plot


 Rancangan petak terpisah  bentuk khusus dari
rancangan faktorial, dimana kombinasi perlakuan
diacak secara bertahap.
 Percobaan faktorial yang faktor2 nya punya perbedaan
kepentingan

Beberapa pertimbangan penerapan split plot, yaitu:


1) Perbedaan kepentingan pengaruh
2) Pengembangan dari percobaan yang telah berjalan
3) Kendala teknis pengacakan dilapangan
RANCANGAN SPLIT PLOT
 Petak Utama = main treatment
 Faktor kurang dipentingkan (telah diketahui keunggulannya)
 Faktor yang dicoba dengan ketelitian yang lebih rendah

Anak Petak = sub treatment


Faktor yg lebih dipentingkan (akan diteliti keunggulannya)
Faktor yang dicoba dengan ketelitian yang lebih
tinggi

Rancangan ini dapat diaplikasikan pada berbagai


rancangan lingkungan (RAL, RAK).
Penentuan main plot faktor dan sub
plot faktor berdasarkan :

1. Derajat ketepatan / presisi


2. Faktor yang dikehendaki berpresisi
tinggi ditempatkan sebagai subplot
3. Faktor yang boleh berpresisi rendah
sebagai main plot.

4
Contoh:
 Pengujian galur padi hasil seleksi
dengan pemupukan 3 level  galur
lebih penting sebagai sub plot.
 Sebaliknya agronom akan
mementingkan level pemupukan
sehingga pupuk sebagai sub plot.

5
2. Ukuran relatif efek main plot.
Jika perlakuan A diperkirakan jauh lebih
besar dari perlakuan B  A digunakan
sebagai main plot.

3. Kemudahan / kepraktisan
Contoh :
 Penggenangan dan varietas
Penggenangan sebagai main plot
 Naungan dan varietas
Naungan sebagai main plot
6
Penggunaan Split Plot Design

 Percobaan jarak tanam beberapa


varietas tanaman
 Percobaan respons pupuk N pada

beberapa tingkat pengairan


 Respons varietas tanaman pada

beberapa macam pengolahan


tanah
SPLIT PLOT RAL
Pengacakan Split Plot dalam RAL
 Dilakukan secara bertahap → Mis. percobaan
berfaktor dgn faktor A (varietas ) bertaraf a1 , dan
a2 yang telah diketahui keunggulannya,
 Faktor B (pupuk N) bertaraf b0, b1, dan b2 yang akan
diuji pada kedua varietas tsb.
 Setiap perlakuan diulang 3 kali dan unit-unit
percobaan diasumsikan homogen.

Nitrogen ditempatkan sebagai petak utama dan


varietas sebagai anak petak. (Apa pertimbangannya ???)
Cara pengacakannya adalah:
- Faktor A sebagai petak utama, keenamnya (taraf a1 dan a2
diulang 3 kali), diacak, tanpa melihat faktor B.
- Faktor B sebagai anak petak (dgn taraf b0, b1, dan b3) diacak
dlm petak utama.
Jumlah anak petak keseluruhan 3x6 = 18 anak petak. Petak
Utama
a1 a1 a2 a2 a1 a2

bo b2 b1 b0 b2 b2
b1 b1 b2 b2 b1 b0
b2 b0 b0 b1 b0 b1

Anak
petak
2. Model linier aditif Rancangan Petak-Terbagi dengan RAL:

Yijk     i   ik   j   ij   ijk → i = 1, 2, . . . , t


j = 1, 2, . . . , s
k = 1, 2, . . . , n

Yi j k = nilai pengamatan pada taraf ke i faktor A, taraf ke j faktor B,


dan ulangan ke k.
μ = nilai tengah umum
α i = pengaruh taraf ke i dari faktor A
β j = pengaruh taraf ke j dari faktor B
(αβ)i j = pengaruh interaksi taraf ke i faktor A dengan taraf ke j faktor B
δi k = pengaruh acak untuk petak utama
ε i j k = pengaruh acak untuk anak petak
...
Analisis of Variance
Kuadrat
Sumber Derajat bebas Jumlah kuadrat
tengah
keragaman
(Db) (JK) (KT)
Petak Utama
A a-1 JKA KTA
Galat (a) a(r-1) JKGa KTGa
Total (1)
Anak petak
B b-1 JKB KTB
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB
Galat (b) a(b-1)(r-1) JKGb KTGb
Total (2) abr-1 JKT

Bagaimana cara mengambil keputusan menolak


H0 atau tidak ?
Hipotesis
Pengaruh Petak utama (faktor A):
H0: 1 = …= a=0
H1: paling sedikit ada satu i dimana i  0

Pengaruh anak petak (faktor B):


H0: 1 = …= b=0
H1: paling sedikit ada satu j dimana j  0

Pengaruh sederhana (interaksi) faktor A dengan faktor B:


H0: ()11 =()12 = …= ()ab=0
H1: paling sedikit ada sepasang (i,j) dimana ()ij  0
3. Analisis Ragam Percobaan Petak-Terbagi dengan RAL:
Hasil pengamatan tinggi tanaman
P e r l a k u a n U l a n g a n
Total
Varietas Pupuk N I II III
b0 Y001 Y002 Y003 Y00.
a1 b1 Y011 Y012 Y013 Y01.
b2
Y021 Y022 Y023 Y02.

T o t a l Y0.1 Y0.2 Y0.3 Y0..


b0 Y101 Y102 Y103 Y10.
b1
a2 Y111 Y112 Y113 Y11.
b2
Y121 Y122 Y123 Y12.
T o t a l Y1.2 Y1.3 Y1..
Y1.1
Total Keseluruhan Y..1 Y..2 Y..3 Y…
Hubungan antara varietas dengan dosis pupuk N

dalam contoh soal:


Dosis Pupuk N Total t = 2
b0 b1 b2 s = 3
Varietas n = 3
a1 Y00. Y01. Y02. Y0.. (Y…)2
Faktor Koreksi =
a2 Y10. Y11. Y12. Y1.. s xn x t

Total Y. 0 . Y. 1 . Y. 2 . Y…
Analisis Petak Utama:
(Y0..)2 + (Y1..)2
JKA = - FK
s x n
(Y0.1)2 + (Y0.2)2 + . . . + (Y1.3)2
JKT1 = - FK
s
JKGa = JKT1 – JKA

Analisis Anak Petak:


(Y.0.)2 + (Y.1.)2 + (Y.2.)2
JKB = - FK
t x n
Sidik Ragam Petak-Terbagi dengan RAL

S. K. d. b. J. K. K. T. F hitung

Analisis Petak Utama


Faktor A (t–1) JKA KTA KTA / KTGa
Galat (a) t(n–1) JKGa KTGa
Total (1) tn-1 JKT1

Analisis Anak Petak


Faktor B (s–1) JKB KTB KTB / KTGb
Interaksi A x B (t–1)(s–1) JKAB KTAB KTAB / KTGb
Galat (b) t(n–1)(s–1) JKGb KTGb
Total (2) nst-1 JKT2

(Y00.)2 + (Y01.)2 + . . . + (Y12.)2


JKAB = - FK – JKA – JKB
n

JKT2 = (Y001)2 + (Y011)2 + . . . + (Y123)2 - FK

JKGb = JKT2 - JKT1 - JKB - JKAB


Langkah-langkah perhitungan
1. Dari tabel pengamatan data asal, hitung:
FK = Faktor koreksi
2
Y
FK  ...
abr
JKT = Jumlah kuadrat total
   Y  Y...     Yijk
a b r
2
JKT   FK
2
ijk
i 1 j 1 k 1

2. Rekap data berdasarkan taraf faktor pada petak utama dengan


ulangan, kemudian hitung:
JKST = Jumlah kuadrat sub total
   Y  Y...    Yi .k
a b r
2
JKST  / b  FK
2
i .k
i 1 j 1 k 1

JKA = Jumlah kuadrat faktor A


2
JKA   Yi..  Y...  
a b r
2 Yi..
 FK
i 1 j 1 k 1 br

JKGa = Jumlah kuadrat galat petak utama = JKST – JKA


3. Rekap data berdasarkan struktur perlakuan (AxB), kemudian
hitunglah:
JKB = Jumlah kuadrat faktor B

JKAB = Jumlah kuadrat interaksi2 faktor A dan B


JKB   Y. j .  Y...  
a b r
2 Y. j .
 FK
i 1 j 1 k 1 ar

dimana:
JKAB   Yij.  Yi..  Y. j .  Y...   Yij.  Y...   FK  JKA  JKB
a b r a b r
2 2

i 1 j 1 k 1 i 1 j 1 k 1

JKAB  JKP  JKA  JKB

JKGb = Jumlah kuadrat galat


2

JKP     Yij.  Y...    


a b r
2 Yij.
 FK
i 1 j 1 k 1 r

JKGb  JKT  JKP  JKGa


SPLIT PLOT RAK
Perhatikan kembali ilustrasi pada split-plot RAL.
Bagaimana jika kondisi lingkungan tidak homogen ?

 Kendalikan dengan sistem blocking


 Jika sumber keragaman berasal dari satu arah,
rancangan lingkungan yang digunakan adalah
rancangan acak kelompok (RAK)
 Pengacakan perlakuan dilakukan sebagai berikut:
pilihlah secara acak kelompok kemudian acaklah
taraf-taraf Nitrogen pada kelompok terpilih dan pada
tahap akhir acaklah varietas pada masing-masing
taraf nitrogen
PROSEDUR PEMBUATAN DENAH
SPLIT PLOT RAK
 Tempat percobaan dibagi dalam blok
 Banyak blok=banyak ulangan local
control.
 Setiap blok dibagi atas Petak Utama (PU).
Banyak PU = macam main treatment.
 Bagi PU ke dalam anak petak (AP). Banyak
AP dalam tiap PU = banyak perlakuan AP.
 Penempatan PU dalam AP secara acak
Bagan percobaan: Split plot RAK
Blok I Blok III
V1 V3 V3 V1 V1 V3
V2 V1 V2 V3 V2 V1
V3 V2 V1 V2 V3 V2
N1 N0 N2 N2 N0 N1
Blok II Petak Utama
V3 V2 V3
V1 V3 V2
V2 V1 V1 Anak petak
N2 N1 N0
Model Linier:Split plot RAK
Yijk    K k   i   ik   j   ij   ijk

Yijk nilai pengamatan pada faktor A taraf ke-i faktor B


taraf ke-j dan ulangan ke k,
(, i , j, Kk) merupakan komponen aditif dari rataan,
pengaruh utama faktor A, faktor B , dan kelompok,
(ij) merupakan komponen interaksi dari faktor A dan
faktor B
ik komponen acak dari petak utama yang menyebar
normal(0, 2) ijk merupakan pengaruh acak dari anak
petak juga menyebar normal (0, 2).

Hipotesis yang diuji sama dengan hipotesis pada


split plot RAL.
Struktur Tabel Sidik
Jumlah Ragam
Kuadrat
Sumber
Derajat bebas kuadrat tengah F-hitung
keragaman
(JK) (KT)
Petak utama
Blok r-1 JKK KTK KTK/KTGa
A a-1 JKA KTA KTA/KTGa
Galat (a) (a-1)(r-1) JKGa KTGa
Total (1)
Anak petak
B b-1 JKB KTB KTB/KTGb
AB (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB/KTGb
Galat (b) JKGb KTGb
Total (2) (abr -1)
Bagaimana cara mengambil keputusan menolak H0 atau tidak ?
Langkah-langkah perhitungan
1. Dari tabel pengamatan data asal, hitung:
FK = Faktor koreksi 2
Y...
FK 
abr
JKT = Jumlah kuadrat total
   Y  Y...     Yijk
a b r
2
JKT   FK
2
ijk
i 1 j 1 k 1

2. Rekap data berdasarkan taraf faktor pada petak utama dengan blok,
kemudian hitung:
JKST= Jumlah kuadrat sub total
   Y  Y...    Yi .k
a b r
2
JKST  / b  FK
2
i .k
i 1 j 1 k 1

JKA = Jumlah kuadrat faktor A 2


JKA   Yi..  Y...  
a b r
2 Yi..
 FK
i 1 j 1 k 1 br

JKK = Jumlah kuadrat blok 2


JKK   Y.. k  Y...  
a b r
2 Y.. k
 FK
i 1 j 1 k 1 ab

JKGa = Jumlah kuadrat galat petak utama = JKST – JKA - JKK


3. Rekap data berdasarkan struktur perlakuan (AxB),
kemudian hitunglah:
JKB = Jumlah kuadrat faktor B
2

JKB   Y. j .  Y...  


a b r
2 Y. j .
 FK
i 1 j 1 k 1 ar

JKAB = Jumlah kuadrat interaksi faktor A dan B

JKAB     Yij.  Yi ..  Y. j .  Y...     Yij.  Y...   JKA  JKB


a b r a b r
2 2

i 1 j 1 k 1 i 1 j 1 k 1

JKAB  JKP  JKA  JKB


dimana:
2

JKP     Yij.  Y...    


a b r
2 Yij.
 FK
i 1 j 1 k 1 r

JKGb = Jumlah kuadrat galat


JKGb  JKT  JKP  JKGa
Koefisien Keragaman:

KKa = KTGa / s x 100 %


Y… / n s
t
68,70
= x 100 % = 7,8 %
3379,8 / 4 x 4

KTGb
KKb = x 100 %
Y… / n s t
20,31
= 3379,8 / 4 x 4 x 4 x 100 % = 8,5 %
TERIMA KASIH

azkia_khairunnisa@yahoo.co.id
Lama waktu
Varietas pendinginan Ulangan Total
1 2 3
SG 12 30 34 29 93
24 35 41 26 102
36 37 36 33 106
48 38 42 36 116
Sub total 140 153 124 417
MG 12 28 31 31 90
24 32 36 30 98
36 40 42 32 114
48 41 40 40 121
Sub total 141 149 133 423

Anda mungkin juga menyukai