ANAVA AB
CP MK : Menguasai konsep Analisis Varians rancangan Dua Faktor (AB)
Sub CP MK : Menguasai konsep Analisis Varians rancangan Dua Faktor (AB)
secara manual maupun menggunakan Program SPSS
Uraian Materi:
1) Perhitungan Anava Dua Jalur (Anava AB) = Faktorial (2x2) Secara Manual
X tot
2
JKtot =∑ Xtot2
N
b. Menghitung Jumlah Kuadrat antar Kelompok A (JKantar A):
X X A
2
tot
2
JKantar A =
nA N
c. Menghitung Jumlah Kuadrat antar Kelompok B (JKantar B):
X X B
2
tot
2
JKantar B =
nB N
d. Menghitung Jumlah Kuadrat Inter Kelompok AB (JKinter AB):
X X 2 2
JKinter AB = n AB
AB
N
tot
JK A JK B
e. Menghitung Jumlah Kuadrat Dalam (JKdalam):
2 X AB
2
X tot
n AB
Contoh:
Misalnya, seorang peneliti ingin mengetahui pengaruh metode pembelajaran terhadap
prestasi belajar Matematika siswa kelas 4 SD Lab Undiksha ditinjau dari motivasi
belajar siswa.
Hipotesis Penelitian:
Hipotesis Nol (H0):
(1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika antara
yang diajar dengan metode ceramah dan yang diajar dengan metode diskusi pada
siswa kelas 4 SD Lab Undiksha.
(2) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika antara
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dan siswa yang memiliki motivasi
belajar rendah pada siswa kelas 4 SD Lab Undiksha
(3) Tidak ada pengaruh interaksi antara metode mengajar dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas 4 SD Lab Undiksha
Hipotesis Statistik:
H0: (1) µ1 = µ2
(2) µ1 = µ2
(3) Inter AB = 0
H1: (1) µ1 ≠ µ2
(2) µ1 ≠ µ2
(3) Inter AB ≠ 0
Keterangan:
A = Metode mengajar (A1=ceramah dan A2= diskusi)
B = Motivasi Belajar (B1= Tinggi; B2= Rendah)
Y = Prestasi Belajar Matematika
∑X 42 28 34 35 139 70 69 76 63
∑X2 354 158 232 247 991 512 479 586 405
2) Perhitungan:
X tot
2
X X A
2
tot
2
b. JKantar A =
nA N
=
X X X
A1
2
A2
2
tot
2
n A1 n A2 N
= (702: 10) + (692 : 10) - (1392 : 20) = (490 + 476,1) – 966,05
= 966,1 – 966,05 = 0,05
X X B
2
tot
2
c. JK antarB =
nB N
=
X X X
B
2
B2
2
tot
2
n B1 nB 2 N
= (762: 10) + (632 : 10) - (1392 : 20) = (577,6 + 396,9) – 966,05
= 974,5 – 966,05 = 8,45
d. JKinter AB
X X
= AB
2
tot
2
JK A JK B
n AB N
2 X AB
2
e. JK dal = X tot
n AB
= 991 – 985,8 = 5,2
atau JK dal = JKtot – JKantarA – JKantarB – JKinterAB
= 24,95 – 0,05 – 8,45 – 11,25 = 5,2
db A = a-1 = 2 – 1 = 1
db B = b-1 = 2 – 1 = 1
db inter AB = db A x db B = 1x1 = 1
db dalam = N – ab = 20 – (2x2) = 20 -4 = 16
MKA = JKA : dbA = 0,05 : 1 = 0,05
MKB = JKB : dbB = 8,45 : 1 = 8,45
MKAB = JKAB: dbAB = 11,25 : 1 = 11,25
MKdalam = JKdal : dbdal = 5,2 : 16 = 0,325
Artinya:
Tidak tedapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika antara siswa
yang diajar dengan metode ceramah dan metode diskusi. Metode pembelajaran tidak
berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar matematika
FB = 26,00**) signifikan,
Artinya:
Terdapat perbedaan yang signifikan prestasi belajar matematika antara siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi dan rendah. Motivasi belajar berpengaruh terhadap
peningkatan prestasi belajar matematika.
FAB = 34,61**) signifikan
Artinya:
Terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode mengajar dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar matematika.
X1 X 2
Rumus Tukey: Q db Q = n dan m
MKdal
n
(n = sampel, dan m = jumlah kelompok)
a. Perbandingan kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol siswa yang
memiliki motivasi tinggi (A1B1 - A2B1)
X 1 A1B1 X 2 A2 B1
Q
MKdal
n
8,4 6,8
Q
0,325
10
1,6
Q
0,18
X 1 A1B 2 X 2 A2 B2
Q
MKdal
n
5,6 7
Q
0,325
10
1,4
Q
0,18
Pada kolom value isilah dengan kode kelompok (missal kode 1 merupakan
kelompok eksperimen, dan kode 2 merupakan kelompok kontrol). Klik Add
OK.
Selanjutnya Klik None pada kolom Values pada deretan kolom B sehingga
muncul gambar sebagai berikut.
Pada kolom value isilah dengan kode kelompok variabel moderator (missal
kode 1 merupakan kelompok motivasi tinggi, dan kode 2 merupakan kelompok
motivasi rendah). Klik Add OK.
Berdasarkan grafik di atas, terlihat adanya dua buah garis yang berpotongan.
Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi interaksi yang signifikan antara model
pembelajaran dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika.